PEMBUATAN TABLET
NAMA :
NIM :
KELAS : REGULER 2B
DOSEN PEMBIMBING :
1. Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt., M.Kes.
2. Mona Rahmi Rulianti, M.Farm, Apt., M.Kes
Perhitungan
Bobot tablet :
Jumlah tablet :
Dilebihkan 20%:
1. Teofilin
2. Efedrin Hcl
3. Laktosa
4. Povidone
5. Aerosil 200
6. Mg Stearat 1%
Penimbangan Bahan
a. Teofilin
b. Efedrin Hcl
c. Laktosa
d. Povidone
e. Aerosil 200
f. Mg Stearat 1%
Alat Bahan
Mortir dan Stamper
Gelas ukur
Erlenmeyer
Teofilin
Baker glass
Efedrin Hcl
Corong gelas
Laktosa
Neraca analitik gram
Povidone
Neraca analitik
Aerosil 200
miligram
Mg Stearat 1%
Anak timbangan
Sendok spatula
Perkamen
V. PROSEDUR KERJA
Pembuatan tablet dengan metode kempa langsung :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Ditimbang semua bahan sesuai takaran yang diperlukan
c. Campur teofilin, efedrin hcl, laktosa, povidone dan aerosil aduk sampai homogen
d. Kemudian masukkan Mg.stearat sebagai pelincir ke dalam campuran di atas
hingga homogen
e. Massa dicetak dengan metode kempa langsung
f. Lakukan evaluasi tablet
Caranya :
Ambil masing-masing 6 tablet dari tiap batch , yang kemudian diukur
kekerasanya dengan alat pengukur kekerasan tablet. Letakkan sebuah tablet
dengan posisi tegak diantara anvit dan punch, lalu tablet dijepit dengan cara
memutar sampai tablet pecah dan retak. Pada saat tersebut angka yang
ditunjukkan oleh jarum adalah kekerasan tablet tersebut.
2. Keseragaman Ukuran
Ukuran tablet meliputi diameter dan ketebalan. Ketebalan inilah yang
berhubungan dengan proses pembuatan tablet, karena harus terkontrol sampai
perbedaan 5 % dari nilai rata-rata. Pengontrolan ketebalan tablet diperlukan agar
dapat diterima oleh konsumen dan dapat mempermudah pengemasan.
3. Pemeriksaan organeleptik
meliputi warna, rasa, bau, penampilan (mengkilap atau kusam), tekstur
permukaan (halus atau kasar), derajat kecacatan seperti serpihan, dan kontaminasi
benda asing (rambut, tetesan minyak, kotoran). Warna yang tidak seragam dan
adanya kecacatan pada tablet selain dapat menurunkan nilai estetikanya juga
dapat menimbulkan persepsi adanya ketidak seragaman kandungan dan kualitas
produk yang buruk. Tablet yang dihasilkan berwarna putih, bau khas obat,
penampilan agak mengkilap, tekstur permukaan kasar, ada beberapa tablet yang
terkontaminasi oleh kotoran pada saat pengempaan tablet.
Tablet hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji
merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas. Bila 1 tablet atau 2
tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan waktu yang ditambah
sebanyak 15 menit. Semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15 menit untuk
tablet tidak bersalut dan untuk tablet bersalut waktunya 60 menit. Waktu hancur
untuk tablet tidak bersalut yaitu tidak boleh lebih dari 15 menit, hasil dari
evaluasi tablet kami hancur seluruhnya pada menit ke- 4 yang berarti memenuhi
syarat waktu.
5. Friabilitas atau kerapuhan tablet
Friabilitas dinyatakan dengan presentase selisih bobot sebelum dan sesudah
pengujian dibagi dengan bobot mula-mula .
Alat yang digunakan : Friabilator
Cara pengukuran :
Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih dahulu dibersihkan dari
sebunya dan ditimbang dengan seksama. Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan
ke dalam friabilator dan diputar sebnayak 100 kali putaran selama 4 menit , jadi
kecepatan putaranya 25 putaran per menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari
alat, bersihkan dari debu dan timbang kembali seluruh tablet dengan
seksama.Kemudian hitung persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah
perlakuan.
VII. PENGEMASAN
Kotak
ASMADHAN
ASMADHAN
Etiket
ASMADHAN……
Tablet ANTIASMA
Komposisi :
Tiap tab mengandung
-Teophylline
-Ephedrine HCl
Indikasi :
-Membantu meringankan sesak nafas
-Membantu melegakan pernafasan
-Efektif untuk meringankan gejala asma bronkial, bronkitis asmatikus, bronkitis
kronis disertai emfisema dan emfisema yang sisebabkan spasma bronkus.
Brosur
ASMADHAN
TABLET ANTIASMA
KOMPOSISI :
Teophylline mg
Ephedrine mg
Zat tambahan
INDIKASI :
-Membantu meringankan sesak nafas
-Membantu melegakan pernafasan
-Efektif untuk meringankan gejala asma bronkial, bronkitis asmatikus, bronkitis kronis disertai
emfisema dan emfisema yang sisebabkan spasma bronkus.
DOSIS :
Diminum 3 kali sehari
-Dewasa : 1 tablet
-Anak-anak 6-12 tahun : ½ tablet
-Atau menurut petunjuk dokter
KONTRAINDIKASI :
-Penderita yang hipersensitif terhadaf teofilin dan efedrin.
-Penderita tukak lambung, hipertiroid, penyakit jantung, diabetes dan hipertensi.
EFEK SAMPING :
-Gastrointenstinal : mual, muntah, diare
-Susunan Saraf Pusat : sakit kepala, insomnia
-Kardiovaskuler : palpitasi, takikardia, aritmia ventrikuler
-Pernapasan : tachypnea
-Lain-lain : ruam kulit, hiperglikemi
PERHATIAN :
Hati-hati pemberian pada penderita hipoksemia, penderita gangguan fungsi hati dan ginjal,
penderita diatas 55 tahun terutama pria, dan penderita penyakit paru-paru kronik.
Hati-hati pemberian pada wanita hamil, menyusui dan anak-anak. Jangan melampai dosis yang
dianjurkan dan bila dalam 1 jam gejala-gejalanya masih tetap atau bertambah buruk, agar
menghubungi dokter atau rumah sakit terdekat. Dapat terjadi retensi urine pada penderita
hipertrofiprostat dan dapat mengiritasi saluran gastrointestinal.
INTERAKSI OBAT :
Penggunaan bersama dengan fenobarbital dan roko akan mengurangi keampuhan teofilin,
sementara troleandomisin, lincomisin, eritromisin, clindamisin, simetidin, vaksin influenza,
allopurinol dan thiabendazole, kontrasepsi oral akan meningkatkan efek dari teofilin. Rifampicin
menurunkan serum teofilin.
Penggunaan bersama dengan furosemida, digitalis dan turunan xantin yang lain, fenitoin dan beta
adrenergic blocking harus dihindari.