Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 1

1. Dyah Ayu Mulyapatmasari


2. Triutami W
3. Rizka Titi Vialdi
4. Aida Fitriani
5. Didi Budiman
 Spirulina adalah sejenis rumput air (algae atau ganggang
biru hijau) bersel satu yang tidak mempunyai dinding
sel dan berbentuk seperti lingkaran (spiral).
 Bentuk Spirulina sp menyerupai benang,
 rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan dinding
sel berdiameter 1-12 μm.
 Filamen Spirulina sp hidup berdiri sendiri dan dapat
bergerak bebas
Klasifikasi Spirulina menurut Bold & Wyne
(1978) dalam Pamungkas (2005) adalahsebagai berikut :

 Kingdom : Protista

 Divisi : Cyanophyta

 Kelas : Cyanophyceae

 Ordo : Nostocales

 Famili : Oscilatoriaceae

 Genus : Spirulina

 Spesies : Spirulina sp.


 Divisi Cyanophyta atau kelas Cyanophyceae
dibagi menjadi 3 ordo, yaitu:

1. Chroococcales
2. Chamaesipphonales
3. Hormogonales

 Mikroalga antara lain :


- diatom (Bacillariophyceae)
- alga hijau (Chlorophyceae)
- alga emas (Chrysophyceae)
- alga biru (Cyanophyceae)
◦ Spirulina adalah ganggang renik (mikroalga) berwarna
hijau kebiruan yang hidupnya tersebar luas dalam semua
ekosistem, mencakup ekosistem daratan dan ekosistem
perairan baik itu air tawar, air payau, maupun air laut.
◦ Spirulina termasuk ke dalam mikroalga mesofilik, yang
dapat tumbuh pada temperatur 20-40°C dengan suhu
optimum pertumbuhannya 25-33°C. Suhu minimum
untuk pertumbuhannya adalah antara 18-20°C.
◦ Spirulina se-cara alami hidup di perairan tawar hingga
salinitas tinggi (salinitas 15-30 ppt
◦ Penyebaran habitat mikroalga biasanya di air tawar
(limpoplankton) dan air laut (haloplankton).
Berdasarkan (Eryanto et.al, 2003) distribusi
vertikal di perairan meliputi :
1. Plankton yang hidup di zona euphotik
(ephiplankton)
2. Plankton hidup di zona disphotik
(mesoplankton)
3. Plankton hidup di zona aphotik
(bathyplankton)
4. Plankton hidup di dasar perairan / bentik
(hypoplankton)
 mikroalga mengandung nutrisi yang lengkap kaya
protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
 mengandung pigmen astaxanthin, zeaxanthin,
chlorophil, phycocyanin, phycoeritrin yang memiliki
fungsi pewarnaan dan antioksidan.
 Contoh-contoh yang sudah dikenal di masyarakat
adalah Chlorella dan Spirullina yang dimanfaatkan
sebagai nutraceutis / suplemen kesehatan.
 Spirulina merupakan pilihan yang baik untuk
dijadikan suplemen
 Yang dikomersilkan saat ini dalam bentuk
kapsul dan tablet konvensional sehingga
kurang disukai
 Alternatif baru untuk lebih disuka dalam
bentuk sediaan tablet hisap.
 menentukan formula terpilih tablet hisap
Spirulina platensis yang berbahan baku
utama dari mikroalga Spirulina platensis
dengan menggunakan bahan-bahan
tambahan alami yang berdasarkan pengu-
jian fisik tablet dari Departemen Kesehatan
(1995)
 untuk mengetahui nilai IC50antioksidan pada
formula terpilih tablet hisap.
 metode kempa langsung.
 karena bahan-bahan dalam bentuk serbuk.
 (+) Metode ini lebih sederhana, lebih murah dan tidak
menggunakan suhu tinggi, karena pe-nggunaan suhu
tinggi akan mempengaruhi komponen aktif yang
berpotensi sebagai antioksidan dalam tablet hisap
Spirulina.
 (-) Kelemahan metode ini adalah menyisakan banyak
sisa bahan-bahan tablet setelah dicetak, sehingga
sisa bahan harus dicetak secara manual.
 Tahapan pembuatan tablet hisap yaitu terdiri dari
penimbangan bahan-bahan, pencampuran bahan-
bahan, pengocokan bahan-bahan dan pencetakan
tablet dengan alat kempa.
 fase dalam yaitu fase di mana bahan yang
digunakan mempunyai komposisi yang besar
dalam tablet: mengunakan serbuk Spirulina
platensis komersial
 bahann tambahan : namun dalam penelitian
ini bahan-bahan tambahan sintetis
disubstitusi dengan bahan-bahan tambahan
alami
 Bahan tambahan i merupakan fase luar yaitu
bahan tambahan yang ditambahkan dalam
jumlah kecil.
 bahan pengisi : tepung jagung sebanyak 10% dan
15%.
 Bahan pemanis: pemanis Stevia dalam bentuk serbuk.
berasal dari daun Stevia rebaudina Bertoni yang
mengandung pemanis alami non kalori dan mampu
menghasilkan rasa manis 70-400 kali dari manisnya
gula tebu. ditambahkan bahan pecita rasa yaitu
serbuk menthol (mint). Penggunaan bahan pemanis
dan pencita rasa pada tablet hisap Spirulina untuk
mengurangi aroma S. platensis yang khas
 Bahan pengikat : tepung karagenan dan tepung
gelatin
 Bahan pelincir : Tepung jagung dan tepung gelatin
yang
 Formulasi tablet hisap terdiri dari lima jenis
formula dengan masing-masing perbedaan
konsentrasi karagenan, gelatin dan tepung
jagung.
 berdasarkan Depkes RI (1995) yang terdiri
dari uji keseragaman bobot, kekerasan pada
tablet, keregesan pada tablet, dan waktu
hancur
 Formula terpilih tablet hisap selanjutnya di uji
fitokimia
 Dan diuji kandungan antioksidan
 menimbang 20 tablet secara satu persatu.
 setiap tablet dihitung bobot rata-ratanya.
 Syarat : tidak boleh ada lebih dari dua tablet
yang masing-masing bobotnya menyimpang
dari kolom A dan tidak ada satu tablet yang
bobotnya menyimpang dari kolom B.
 persyaratan untuk tablet yang bobotnya lebih
dari 300 mg :
 tidak boleh ada lebih dari dua tablet yang
mempunyai penyimpangan bobotnya
melebihi 5% dari bobot rata-ratanya
 tidak ada satupun tablet yang penyimpangan
bobotnya melebihi 10% dari bobot rata-
ratanya.
 Hasil uji keseragaman bobot tablet hisap
 hasil uji keseragaman bobot : semua formula
yang diuji memenuhi syarat keseragaman
bobot tablet
 karena tidak ada dua tablet dari masing-
masing formula yang penyimpangan
bobotnya melebihi 5% (tidak kurang dari 760
mg dan tidak lebih dari 840 mg),
 dan tidak ada satupun tablet yang
penyimpangan bobotnya melebihi 10% (tidak
kurang dari 720 mg dan tidak lebih dari 880
mg).
 alat : Hardness Tester.
 dinilai dengan satuan kg/cm2 atau Kp
 Rumus perhitungan kekerasan tablet hisap
dalah sebagai berikut:
 kekerasan tablet untuk bobot ta-blet 800 mg
yang baik adalah 4-8 kg/cm2
 semua formula berada di bawah standar
Departemen Kesehatan RI.
 Keregesan tablet (friability) : persen bobot yang
hilang setelah tablet diguncang, semakin tinggi
keregesan tablet menunjukkan bahwa kualitas
tablet semakin buruk
 Metode keregesan tablet : friabilimeter
 20 tablet ditimbang,
 dimasukkan ke dalam alat uji keregesan
tablet.
 kecepatan 25 rpm selama 4 menit
 tablet dikeluarkan dan dibebas debukan
kemudian ditimbang untuk mengetahui
perbedaan bobot sebelum dan sesudah uji.
 Syarat : tablet yang dikatakan baik memiliki
keregesan < 1 %.
 Hasil : tablet hisap yang dihasilkan di bawah
standar Departemen Kesehatan RI
 tidak ada satupun tablet yang memiliki
tingkat keregesan di bawah 1%.
 Namun dari kelima formula tersebut terdapat
satu formula tablet hisap yang mendekati 1%
yaitu pada formula FTS 1.
 Tablet hisap dirancang agar tidak mengalami
kehancuran dalam mulut, tetapi larut atau
terkikis secara perlahan-lahan dalam jangka
waktu kurang dari 30 menit
 FTS 1 dan FTS 4 memiliki waktu hancur ≤ 30
menit yaitu dengan masing-masing waktu
24:47 menit dan 30:03 menit. Sedangkan
formula tablet yang lain memiliki waktu
hancur di atas 30 menit.
 Berdasarkan pengujian fisik Departemen
Kesehatan RI (1995) yang telah dilakukan
pada tablet hisap mikroalga Spirulina
platensis maka di dapatlah formula terpilih
yaitu pada formula FTS 1.
 Formula ini selanjutnya diuji komponen
bioaktifnya dan aktivitas antioksidan.
 Pengujian fitokimia meliputi:
 metode 1,1-diphenyl-2-picrylhdrazyl (DPPH)
 Pengukuran kuantitatif diketahui dari
terjadinya peluruhan warna ungu pada bahan
Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH).
 Jika larutan DPPH ditambahkan pada bahan-
bahan yang mengandung antioksidan,
intensitas warna larutan DPPH akan menurun
sesuai dengan konsentrasi dan daya hambat
bahan yang mengandung antioksidan
 Nilai IC50 antioksidan pada ektrak etanol
tablet hisap Spirulina pada formula terpilih
FTS 1 adalah 288,68 ppm,
 memiliki persentase penghambatan sebesar
95% pada konsentrasi 1000 ppm.
 Menurut Yudiati et al. (2011), semakin kecil
nilai IC50 semakin besar aktivitas
antioksidannya
 berdasarkan uji fisik Depkes RI (1995) formulasi
tablet terpilih memiliki
 tingkat kekerasan yang tinggi jika
dibandingkan dengan formulasi tablet yang
lain walaupun tidak memenuhi standar,
 tingkat keregesan yang lebih mendekati
standar
 waktu hancur tablet di bawah 30 menit yaitu
24:47 menit.
 Formula tablet hisap Spirulina FTS 1 memiliki
nilai IC50 antioksidan sebesar 288,68 ppm.

Anda mungkin juga menyukai