0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
108 tayangan29 halaman
Teks tersebut merangkum hasil penelitian tentang formulasi tablet hisap Spirulina yang memenuhi standar fisik dan memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Formula terpilih (FTS 1) memiliki kekerasan tinggi, keregesan mendekati standar, dan hancur dalam waktu kurang dari 30 menit serta nilai IC50 antioksidan 288,68 ppm.
Teks tersebut merangkum hasil penelitian tentang formulasi tablet hisap Spirulina yang memenuhi standar fisik dan memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Formula terpilih (FTS 1) memiliki kekerasan tinggi, keregesan mendekati standar, dan hancur dalam waktu kurang dari 30 menit serta nilai IC50 antioksidan 288,68 ppm.
Teks tersebut merangkum hasil penelitian tentang formulasi tablet hisap Spirulina yang memenuhi standar fisik dan memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Formula terpilih (FTS 1) memiliki kekerasan tinggi, keregesan mendekati standar, dan hancur dalam waktu kurang dari 30 menit serta nilai IC50 antioksidan 288,68 ppm.
2. Triutami W 3. Rizka Titi Vialdi 4. Aida Fitriani 5. Didi Budiman Spirulina adalah sejenis rumput air (algae atau ganggang biru hijau) bersel satu yang tidak mempunyai dinding sel dan berbentuk seperti lingkaran (spiral). Bentuk Spirulina sp menyerupai benang, rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan dinding sel berdiameter 1-12 μm. Filamen Spirulina sp hidup berdiri sendiri dan dapat bergerak bebas Klasifikasi Spirulina menurut Bold & Wyne (1978) dalam Pamungkas (2005) adalahsebagai berikut :
Kingdom : Protista
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Oscilatoriaceae
Genus : Spirulina
Spesies : Spirulina sp.
Divisi Cyanophyta atau kelas Cyanophyceae dibagi menjadi 3 ordo, yaitu:
- diatom (Bacillariophyceae) - alga hijau (Chlorophyceae) - alga emas (Chrysophyceae) - alga biru (Cyanophyceae) ◦ Spirulina adalah ganggang renik (mikroalga) berwarna hijau kebiruan yang hidupnya tersebar luas dalam semua ekosistem, mencakup ekosistem daratan dan ekosistem perairan baik itu air tawar, air payau, maupun air laut. ◦ Spirulina termasuk ke dalam mikroalga mesofilik, yang dapat tumbuh pada temperatur 20-40°C dengan suhu optimum pertumbuhannya 25-33°C. Suhu minimum untuk pertumbuhannya adalah antara 18-20°C. ◦ Spirulina se-cara alami hidup di perairan tawar hingga salinitas tinggi (salinitas 15-30 ppt ◦ Penyebaran habitat mikroalga biasanya di air tawar (limpoplankton) dan air laut (haloplankton). Berdasarkan (Eryanto et.al, 2003) distribusi vertikal di perairan meliputi : 1. Plankton yang hidup di zona euphotik (ephiplankton) 2. Plankton hidup di zona disphotik (mesoplankton) 3. Plankton hidup di zona aphotik (bathyplankton) 4. Plankton hidup di dasar perairan / bentik (hypoplankton) mikroalga mengandung nutrisi yang lengkap kaya protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. mengandung pigmen astaxanthin, zeaxanthin, chlorophil, phycocyanin, phycoeritrin yang memiliki fungsi pewarnaan dan antioksidan. Contoh-contoh yang sudah dikenal di masyarakat adalah Chlorella dan Spirullina yang dimanfaatkan sebagai nutraceutis / suplemen kesehatan. Spirulina merupakan pilihan yang baik untuk dijadikan suplemen Yang dikomersilkan saat ini dalam bentuk kapsul dan tablet konvensional sehingga kurang disukai Alternatif baru untuk lebih disuka dalam bentuk sediaan tablet hisap. menentukan formula terpilih tablet hisap Spirulina platensis yang berbahan baku utama dari mikroalga Spirulina platensis dengan menggunakan bahan-bahan tambahan alami yang berdasarkan pengu- jian fisik tablet dari Departemen Kesehatan (1995) untuk mengetahui nilai IC50antioksidan pada formula terpilih tablet hisap. metode kempa langsung. karena bahan-bahan dalam bentuk serbuk. (+) Metode ini lebih sederhana, lebih murah dan tidak menggunakan suhu tinggi, karena pe-nggunaan suhu tinggi akan mempengaruhi komponen aktif yang berpotensi sebagai antioksidan dalam tablet hisap Spirulina. (-) Kelemahan metode ini adalah menyisakan banyak sisa bahan-bahan tablet setelah dicetak, sehingga sisa bahan harus dicetak secara manual. Tahapan pembuatan tablet hisap yaitu terdiri dari penimbangan bahan-bahan, pencampuran bahan- bahan, pengocokan bahan-bahan dan pencetakan tablet dengan alat kempa. fase dalam yaitu fase di mana bahan yang digunakan mempunyai komposisi yang besar dalam tablet: mengunakan serbuk Spirulina platensis komersial bahann tambahan : namun dalam penelitian ini bahan-bahan tambahan sintetis disubstitusi dengan bahan-bahan tambahan alami Bahan tambahan i merupakan fase luar yaitu bahan tambahan yang ditambahkan dalam jumlah kecil. bahan pengisi : tepung jagung sebanyak 10% dan 15%. Bahan pemanis: pemanis Stevia dalam bentuk serbuk. berasal dari daun Stevia rebaudina Bertoni yang mengandung pemanis alami non kalori dan mampu menghasilkan rasa manis 70-400 kali dari manisnya gula tebu. ditambahkan bahan pecita rasa yaitu serbuk menthol (mint). Penggunaan bahan pemanis dan pencita rasa pada tablet hisap Spirulina untuk mengurangi aroma S. platensis yang khas Bahan pengikat : tepung karagenan dan tepung gelatin Bahan pelincir : Tepung jagung dan tepung gelatin yang Formulasi tablet hisap terdiri dari lima jenis formula dengan masing-masing perbedaan konsentrasi karagenan, gelatin dan tepung jagung. berdasarkan Depkes RI (1995) yang terdiri dari uji keseragaman bobot, kekerasan pada tablet, keregesan pada tablet, dan waktu hancur Formula terpilih tablet hisap selanjutnya di uji fitokimia Dan diuji kandungan antioksidan menimbang 20 tablet secara satu persatu. setiap tablet dihitung bobot rata-ratanya. Syarat : tidak boleh ada lebih dari dua tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari kolom A dan tidak ada satu tablet yang bobotnya menyimpang dari kolom B. persyaratan untuk tablet yang bobotnya lebih dari 300 mg : tidak boleh ada lebih dari dua tablet yang mempunyai penyimpangan bobotnya melebihi 5% dari bobot rata-ratanya tidak ada satupun tablet yang penyimpangan bobotnya melebihi 10% dari bobot rata- ratanya. Hasil uji keseragaman bobot tablet hisap hasil uji keseragaman bobot : semua formula yang diuji memenuhi syarat keseragaman bobot tablet karena tidak ada dua tablet dari masing- masing formula yang penyimpangan bobotnya melebihi 5% (tidak kurang dari 760 mg dan tidak lebih dari 840 mg), dan tidak ada satupun tablet yang penyimpangan bobotnya melebihi 10% (tidak kurang dari 720 mg dan tidak lebih dari 880 mg). alat : Hardness Tester. dinilai dengan satuan kg/cm2 atau Kp Rumus perhitungan kekerasan tablet hisap dalah sebagai berikut: kekerasan tablet untuk bobot ta-blet 800 mg yang baik adalah 4-8 kg/cm2 semua formula berada di bawah standar Departemen Kesehatan RI. Keregesan tablet (friability) : persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang, semakin tinggi keregesan tablet menunjukkan bahwa kualitas tablet semakin buruk Metode keregesan tablet : friabilimeter 20 tablet ditimbang, dimasukkan ke dalam alat uji keregesan tablet. kecepatan 25 rpm selama 4 menit tablet dikeluarkan dan dibebas debukan kemudian ditimbang untuk mengetahui perbedaan bobot sebelum dan sesudah uji. Syarat : tablet yang dikatakan baik memiliki keregesan < 1 %. Hasil : tablet hisap yang dihasilkan di bawah standar Departemen Kesehatan RI tidak ada satupun tablet yang memiliki tingkat keregesan di bawah 1%. Namun dari kelima formula tersebut terdapat satu formula tablet hisap yang mendekati 1% yaitu pada formula FTS 1. Tablet hisap dirancang agar tidak mengalami kehancuran dalam mulut, tetapi larut atau terkikis secara perlahan-lahan dalam jangka waktu kurang dari 30 menit FTS 1 dan FTS 4 memiliki waktu hancur ≤ 30 menit yaitu dengan masing-masing waktu 24:47 menit dan 30:03 menit. Sedangkan formula tablet yang lain memiliki waktu hancur di atas 30 menit. Berdasarkan pengujian fisik Departemen Kesehatan RI (1995) yang telah dilakukan pada tablet hisap mikroalga Spirulina platensis maka di dapatlah formula terpilih yaitu pada formula FTS 1. Formula ini selanjutnya diuji komponen bioaktifnya dan aktivitas antioksidan. Pengujian fitokimia meliputi: metode 1,1-diphenyl-2-picrylhdrazyl (DPPH) Pengukuran kuantitatif diketahui dari terjadinya peluruhan warna ungu pada bahan Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH). Jika larutan DPPH ditambahkan pada bahan- bahan yang mengandung antioksidan, intensitas warna larutan DPPH akan menurun sesuai dengan konsentrasi dan daya hambat bahan yang mengandung antioksidan Nilai IC50 antioksidan pada ektrak etanol tablet hisap Spirulina pada formula terpilih FTS 1 adalah 288,68 ppm, memiliki persentase penghambatan sebesar 95% pada konsentrasi 1000 ppm. Menurut Yudiati et al. (2011), semakin kecil nilai IC50 semakin besar aktivitas antioksidannya berdasarkan uji fisik Depkes RI (1995) formulasi tablet terpilih memiliki tingkat kekerasan yang tinggi jika dibandingkan dengan formulasi tablet yang lain walaupun tidak memenuhi standar, tingkat keregesan yang lebih mendekati standar waktu hancur tablet di bawah 30 menit yaitu 24:47 menit. Formula tablet hisap Spirulina FTS 1 memiliki nilai IC50 antioksidan sebesar 288,68 ppm.