Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Arman Zulfauzi

Kelas : XII IOP-B


Absen : 23

Tugas PKKwu 6 Agustus 2020 Materi-3

Kerjakan tugas berikut !


1. Proses perakitan pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu proses pemasangan bagian –
bagian komponen menjadi suatu produk dan proses pengencangan serta pengujian fungional
produk.agar dihasilkan produk perakitan yang baik, maka pemilihan metode perakitan
merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
2. Berdasarkan hal tersebut, diskusikan faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan
metode perakitan suatu produk. Tuliskan hasil diskusi bersama kelompok anda dan
presentasikan didepan kelas. Ketik dalam ms Word!

Jawaban
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen
menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila
obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara
sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian
yang lain atau pasangannya.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya
proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian
proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk
yang standar.
Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan.
Metode-metode tersebut adalah :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain
(interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah
distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita
menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan
komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti
dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian
yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan
dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan
ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan
satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian
yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih
dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari
komponen yang pertama.
Faktor-faktor yang berpengaruh dan yang perlu diperhatikan dalam menetapkan metode
perakitan suatu produk.
1. Jenis bahan yang akan dirakit
Setiap jenis bahan memiliki sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan
perakitan jenis bahan sebelumnya harus diketahui sifat-sifatnya. Sebab dengan diketahui sifat-
sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode perakitan.
2. Kekuatan yang dibutuhkan untuk konstruksi perakitan
Pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan untuk suatu kontruksi sebaiknya telah dihitung
sewaktu merencanakan kontruksi yang akan dikerjakan. Hal ini mempertimbangkan untuk apa
kontruksi itu digunakan. Dengan dasar ini metode perakitan yang sesuai dapat dipilih.
3. Penggunaan alat-alat bantu perakitan
Alat-alat bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdaarkan bentuk-bentuk kontruksi.
Kontruksi yang terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu
perakitan. Terutama untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah relatif besar. Sehingga
memerlukan metode perakitan yang sesuai dengan hal tersebut.
4. Toleransi yang diinginkan untuk perakitan
Toleransi dalam perakitan dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit
menjadi komponen yang lebih besar. Sehingga metode perakitan yang tepat dapat disesuaikan
dengan hal tersebut.
5. Keindahan bentuk
Tampilan suatu produk sangat mempengaruhi terhadap nilai jual itu sendiri. Tampilan
disesuaikan dengan penggunaan konstruksi di lapangan. Sehingga metode perakitan yang
tepat dapat disesuaikan dengan hal tersebut.
6. Ergonomis konstruksi
Ergonomis yang dimaksud dalam perakitan ini adalah kesesuaian antara produk dengan
kenyamanan pemakai (end user). Artinya apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan
bahaya, cepat letih, dan membosankan. Sehingga metode perakitan yang tepat dapat
disesuaikan dengan hal tersebut.
7. Finishing
Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan,
dimana finishing akan memberikan tampilan terhadap nilai jual produk. Sehingga metode
perakitan yang tepat dapat disesuaikan dengan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai