Anda di halaman 1dari 15

Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi

Blok Diagram Televisi

a. Tujuan Pembelajaran

Peserta harus dapat:

 Menggambarkan rangkaian blok televisi hitam putih dan warna lengkap


dengan namanya

 Menuliskan prinsip kerja masing-masing blok televisi hitam putih dan


warna

b. Uraian materi

Pendahuluan: Ambil masing-masing pesawat penerima televisi hitam putih


dan warna, buka penutup dan amati bagian dalamnya. Identifikasi bagian-
bagian yang mengolah gambar dan bagian-bagian yang mengolah suara.
Bandingkan ke duanya

A. Blok Diagram Televisi Hitam Putih

Penerima televisi hitam putih memiliki rangkaian yang cukup rumit, Untuk
memudahkan siswa memahami bagian-bagian dari pesawat televisi warna, maka
blok diagram televisi hitam putih digambarkan seperti gambar di bawah.

P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i | 24
Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi

Gambar 2.1 Blok diagram televisi hitam putih

Adapun fungsi dari masing-masing blok diagram penerima televisi tersebut di


atas dijelaskan sebagai berikut:

Antena menerima sinyal dari pemancar, tergantung


frekuensi pemancar, terdapat antena untuk VHF (Very
High Frekuensi) 47 Mhz - 68 Mhz, 174 Mhz - 238 Mhz
dan UHF (Ultra High Frekuensi) 470 Mhz - 790 MHz.

P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i | 25
Perekayasaan Sistem Radio Dan Televisi
Pemilih kanal (tuner) mendapat sinyal dari antenna,
dipilih frekuensi pemancar yang diinginkan. Sinyal
Pemilih kanal berfrekuensi tinggi diperkuat dan diubah frekuensinya
VHF / UHF
menjadi frekuensi antara. Frekuensi antara gambar
sebesar 38,9 Mhz dan frekuensi antara suara sebesar
33,4 MHz.
G: 38,9 MHz Penguat frekuensi antara, sebuah penguat selektif
S: 33,4 MHz
menguatkan frekuensi antara yang dihasilkan oleh
Penguat tingkat sebelumnya.
IF
gambar

P e r e k a y a s a a n S i s t e m R a d i o D a n T e l e v i s i | 26
AM Penguat demodulator gambar (demodulator AM)
diperoleh kembali sinyal gambar dan frekuensi antara
suara 5,5 Mhz. Frekuensi ini diperoleh dari 38,9 Mhz -
Demodulator gambar
33,4 Mhz = 5,5 MHz.

0-5 Penguat gambar, merupakan penguat dengan daerah


MHz
frekuensi lebar 0 - 5 Mhz, menguatkan sinyal gambar
lebih lanjut sehingga mampu mengendalikan tabung
Penguat gambar
gambar.
5,5 MHz
Frekuensi antara suara dikuatkan dalam penguat
frekuensi antara suara yang ditala pada Frekuensi
Penguat IF
suara
tengah (Frekuensi Antara) 5,5 MHZ.

FM Untuk mendapatkan suara, maka frekuensi antara


suara 5,5 Mhz dimasukkan dalam demodulator FM
Demodulato
r suara

Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal


frekuensi rendah yang dihasilkan demodulator FM,
Penguat sehingga mampu menggerakkan loudspeaker.
frekuensi
rendah

AGC (automatic Gain Control) menghasilkan


AGC
tegangan untuk mengatur penguatan penguat antara
dan mengatur redaman pada rangkaian masukan
(pemilih kanal).

Penyaring pulsa menyaring pulsa penyerempak yang


ikut dipancarkan bersama sinyal gambar oleh
pemancar.
Penyaring pulsa
Pemisah pulsa memisahkan pulsa penyerempak
vertikal dengan pulsa penyerempak horisontal.

Pemisah
pulsa
Generator vertikal membangkitkan tegangan
gelombang gigi gergaji dengan frekuensi 50 Hz, dan
diserempakan langsung dengan pulsa vertikal, untuk
Generator vertikal
diberikan pada kumparan pembelok vertikal.

Tingkat akhir vertikal menguatkan arus gigi gergaji


yang dihasilkan oleh generator vertikal, untuk
diberikan pada kumparan pembelok vertikal.
Tingkat akhir
vertikal

Pembelok vertikal, mendapat tegangan/arus gigi


gergaji bertugas membelokkan sinar secara vertikal .

Penyama fasa menyamakan antara fasa gelombang


gigi gergaji yang dibangkitkan generator horizontal
dengan pulsa horisontal yang diterima.

Penyama fasa

Generator horisontal membangkitkan tegangan


gelombang gigi gergaji untuk pembelokkan
horisontal/baris diperlukan tegangan berfrekuensi
Generator horisontal
15.625 Hz.

Tingkat akhir horisontal menguatkan arus gigi gergaji


berfrekuensi 15.625 Hz, sehingga mampu mencatu
kumparan pembelok horizontal.
Tingkat akhir
horisontal
Bagian tegangan tinggi menaikkan tegangan rendah
menjadi tegangan tinggi arus searah (14 - 18 KV
untuk anoda tabung hitam putih, 25 KV untuk anoda
U2
U1
Bagian tabung warna). Tegangan rendah diperoleh dari
tegangan tinggi
tingkat akhir horisontal.

Pembelok horisontal bertugas membelokkan sinar


secara horisontal.
Tabung gambar mengubah sinyal listrik gambar
menjadi gambar.
Tabung gambar

Loudspeaker mengubah sinyal listrik suara menjadi


LS
suara.

Catu daya, mencatu tegangan kerja setiap blok.

Catu daya

B. Blok Diagram Televisi Warna

Sistem penerima televisi warna memiliki rangkaian yang lebih rumit


daripada rangkaian penerima televisi hitam putih, di mana dalam rangkaian
penerima televisi warna memiliki rangkaian pengolah warna.Untuk memudahkan
mengenali bagian-bagian dari rangkaian penerima televisi warna maka
digambarkan rangkaian blok televisi warna seperti gambar di bawah
Gambar 2.2 Blok Diagram Televisi Warna

Prinsip kerja masing-masing blok :


Saluran penunda, digunakan untuk menunda
Saluran
penunda sinyal Y (luminansi) sebesar 1  det dengan
maksud agar sinyal Y dan sinyal warna tiba
bersamaan ditabung gambar.

Penguat pelewat jalur (penguat band pass),

Penguat
untuk memperkuat dan menyaring sinyal Sub
Band pass pembawa warna 4,43 + 0,5 Mhz . Juga sebagai
pengoreksi cacat respons frekuensi dari sinyal
sub pembawa warna, pengontrol kroma
otomatis, pemati warna dan kejenuhan kroma.

Elemen tunda, untuk menunda garis dengan


Elemen tunda
1H waktu 64  det.
Rangkaian penambah, menjumlahkan
Rangkaian
penambah amplitudo sinyal dari penguat pelewat jalur dan
rangkaian penunda dari hasil penjumlahan
tersebut keluar sinyal U.

Rangkaian pengurang, mengurangkan


Rangkaian
pengurang amplitudo sinyal dari penguat pelewat jalur dan
rangkaian penunda dari hasil pengurangan
didapat sinyal V.

Rangkaian switching (penukar) fasa 180


Switching fasa
180 berfungsi untuk menukar polaritas sinyal V pada
tiap pergantian garis horisontal.

Penguat U
Rangkaian penguat U dan penguat V, berfungsi
untuk memperkuat level amplitudo sinyal U dan

Penguat U sinyal V.

Demodulator B-Y, sinyal pembawa 4,43 MHz


Demodulator
B-Y diberikan kembali pada sinyal B-Y dan
didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal
warna B.

Demodulator G-Y, dicampurkan sinyal B-Y dan


Demodulator
G-Y R-Y untuk mendapatkan sinyal G-Y , sinyal
pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada
sinyal G-Y dan didemodulator AM untuk
mendapatkan sinyal warna G.

Demodulator R-Y, diberikan kembali sinyal


Demodulator
R-Y pembawa dan didemodulator AM untuk
mendapatkan sinyal warna R.
Rangkaian keluaran sinyal krominan (Penguat
Penguat output
R.G.B output video B,G,R) mematriks sinyal warna
dengan sinyal luminan dari penguat gambar,
hingga dihasilkan tiga sinyal warna primer dan
kemudian sinyal ini diperkuat hingga mencapai
tegangan yang cukup untuk mengendalikan
tabung gambar.

Penguat burs, memperkuat sinyal burs dari


pemancar untuk menyinkronkan osilator 4,43
Penguat burs
MHz.

Rangkaian deteksi fasa, untuk mendeteksi fasa


Detektor fasa ID
perubahan sinyal V + 135 dan - 135 terhadap
sumbu UB-Y.

Rangkaian deteksi 1/2 fh, untuk mendeteksi


Detektor
1/2 fH polaritas sinyal V dengan cara membangkitkan
sinyal-sinyal diskriminasi dalam setiap dua garis
perubahan horisontal.

Sinyal-sinyal ini diberikan ke rangkaian FF dan


switching fasa 180.

Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2


H untuk menjalankan rangkaian switching fasa
Flip - flop
180.

Osilator 4,43 Mhz, untuk membangkitkan sinyal


Osilator
4,45 MHz 4,43 MHz sebagai pembawa sinyal gambar.

Rangkaian konvergensi, untuk menempatkan


Rangkaian
konvergensi jatuhnya titik-titik berkas merah, hijau dan biru
pada tabung gambar.

Anda mungkin juga menyukai