Anda di halaman 1dari 6

KEGIATAN PEMBELAJARAN 9: BLOK DIAGRAM

TELEVISI

A. Tujuan

Setelah mengikuti pelatihan peserta dapat:

1. menggambarkan rangkaian blok televisi hitam putih dan warna

2. menuliskan prinsip kerja masing-masing blok televisi hitam putih dan warna

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Peserta diklat mampu menggambarkan rangkaian blok televisi hitam putih dan
warna
2. Peserta diklat menuliskan prinsip kerja masing-masing blok televisi hitam
putih dan warna

C. Uraian Materi

1. Blok Diagram Televisi Hitam Putih

Rangkaian penerima televisi adalah terdiri dari banyak bagian atau blok dengan
fungsi berbeda-beda. Untuk mempermudah mengenali bagian-bagian tersebut
maka perlu mengenali fungsi satu demi satu. Blok diagram televisi hitam putih
digambarkan seperti gambar 1.1 di bawah.

Gambar 9. 1Blok diagram televisi hitam putih


Fungsi dari masing-masing blok diagram penerima televisi tersebut di atas
dijelaskan sebagai berikut:
d. Antena menerima sinyal dari pemancar, tergantung frekuensi pemancar,
terdapat antena untuk VHF (Very High Frequency) 47Mhz - 68 Mhz, 174
Mhz - 238 Mhz dan UHF (Ultra High Frequency) 470 Mhz - 790 MHz.
e. Pemilih kanal (tuner) mendapat sinyal dari antena, dipilih frekuensi
pemancar yang diinginkan. Sinyal berfrekuensi tinggi diperkuat dan
diubah frekuensinya menjadi frekuensi antara. Frekuensi antara gambar
sebesar 38,9 Mhz dan frekuensi antara suara sebesar 33,4 MHz.
f. Penguat frekuensi antara, sebuah penguat selektif menguatkan frekuensi
antara yang dihasilkan oleh tingkat sebelumnya.
g. Penguat demodulator gambar (demodulator AM) diperoleh kembali sinyal
gambar dan frekuensi antara suara 5,5 Mhz. Frekuensi ini diperoleh dari
selisih antara 38,9 MHz - 33,4 MHz = 5,5 MHz.
h. Penguat gambar, merupakan penguat dengan daerah frekuensi lebar 0 –
5 Mhz, menguatkan sinyal gambar lebih lanjut sehingga mampu
mengendalikan tabung gambar.
i. Frekuensi antara suara dikuatkan dalam penguat frekuensi antara suara
yang ditala pada Frekuensi tengah (frekuensi antara) 5,5 MHz.
j. Untuk mendapatkan suara, maka frekuensi antara suara 5,5 Mhz
dimasukkan dalam demodulator FM.
k. Penguat frekuensi rendah menguatkan sinyal frekuensi rendah yang
dihasilkan demodulator FM, sehingga mampu menggerakkan
loudspeaker.
l. AGC (automatic Gain Control) menghasilkan tegangan untuk mengatur
penguatan penguat antara dan mengatur redaman pada rangkaian
masukan (pemilih kanal).
m. Penyaring pulsa menyaring pulsa penyerempak yang ikut dipancarkan
bersama sinyal gambar oleh pemancar.

n. Pemisah pulsa memisahkan pulsa penyerempak vertikal dengan pulsa


penyerempak horisontal.

104
o. Generator vertikal membangkitkan tegangan gelombang gigi gergaji
dengan frekuensi 50 Hz, dan diserempakan langsung dengan pulsa
vertikal, untuk diberikan pada kumparan pembelok vertikal.
p. Tingkat akhir vertikal menguatkan arus gigi gergaji yang dihasilkan oleh
generator vertikal, untuk diberikan pada kumparan pembelok vertikal.
q. Pembelok vertikal, mendapat tegangan/arus gigi gergaji bertugas
membelokkan sinar secara vertikal.
r. Penyama fasa menyamakan antara fasa gelombang gigi gergaji yang
dibangkitkan generator horisontal dengan pulsa horisontal yang diterima.
s. Generator horisontal membangkitkan tegangan gelombang gigi gergaji
untuk pembelokan horisontal/baris diperlukan tegangan berfrekuensi
15.625 Hz.
t. Tingkat akhir horisontal menguatkan arus gigi gergaji berfrekuensi 15.625
Hz, sehingga mampu mencatu kumparan pembelok horisontal.
u. Bagian tegangan tinggi menaikkan tegangan rendah menjadi tegangan
tinggi arus searah (14 - 18 kV untuk anoda tabung hitam putih, 25 kV
untuk anoda tabung warna). Tegangan rendah diperoleh dari tingkat akhir
horisontal.
v. Pembelok horisontal bertugas membelokkan sinar secara horisontal.
w. Tabung gambar mengubah sinyal listrik gambar menjadi gambar.
x. Loudspeaker mengubah sinyal listrik suara menjadi suara.
y. Catu daya, mencatu tegangan kerja setiap blok.

2. Blok Diagram Televisi Warna

Penerima televisi warna merupakan penyempurnaan dari penerima televisi hitam


putih dengan menambahkan bagian warna.Untuk memudahkan mengenali
bagian-bagian dari rangkaian penerima televisi warna maka digambarkan
rangkaian blok televisi warna bagian pengolah warna seperti gambar di bawah

105
Gambar 9. 2 Blok Diagram Bagian Pengolah Warna

Prinsip kerja masing-masing blok:


a. Saluran penunda, digunakan untuk menunda sinyal Y (luminansi) sebesar 1
mikro detik dengan maksud agar sinyal Y dan sinyal warna tiba bersamaan
ditabung gambar.
b. Penguat pelewat jalur (penguat band pass), untuk memperkuat dan menyaring
sinyal Sub pembawa warna 4,43 + 0,5 Mhz . Juga sebagai pengoreksi cacat
respons frekuensi dari sinyal sub pembawa warna, pengontrol kroma otomatis,
pemati warna dan kejenuhan kroma.
c. Elemen tunda, untuk menunda garis dengan waktu 64 mikro detik.
d. Rangkaian penambah, menjumlahkan amplitudo sinyal dari penguat pelewat
jalur dan rangkaian penunda dari hasil penjumlahan tersebut keluar sinyal U.
e. Rangkaian pengurang, mengurangkan amplitudo sinyal dari penguat pelewat
jalur dan rangkaian penunda dari hasil pengurangan didapat sinyal V.
f. Rangkaian switching (penukar) fasa 180 berfungsi untuk menukar polaritas
sinyal V pada tiap pergantian garis horisontal.
g. Rangkaian penguat U dan penguat V, berfungsi untuk memperkuat level
amplitudo sinyal U dan sinyal V.

106
h. Demodulator B-Y, sinyal pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada sinyal B-
Y dan didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna B.
i. Demodulator G-Y, dicampurkan sinyal B-Y dan R-Y untuk mendapatkan sinyal
G-Y , sinyal pembawa 4,43 MHz diberikan kembali pada sinyal G-Y dan
didemodulator AM untuk mendapatkan sinyal warna G.
j. Demodulator R-Y, diberikan kembali sinyal pembawa dan didemodulator AM
untuk mendapatkan sinyal warna R.
k. Rangkaian keluaran sinyal krominan (Penguat output video B,G,R) mematriks
sinyal warna dengan sinyal luminan dari penguat gambar, hingga dihasilkan
tiga sinyal warna primer dan kemudian sinyal ini diperkuat hingga mencapai
tegangan yang cukup untuk mengendalikan tabung gambar.
l. Penguat burst, memperkuat sinyal burst dari pemancar untuk menyinkronkan
osilator 4,43 MHz.
m. Rangkaian deteksi fasa, untuk mendeteksi fasa perubahan sinyal V + 135 dan
- 135 terhadap sumbu UB-Y.
n. Rangkaian deteksi 1/2 frekuensi horisontal, untuk mendeteksi polaritas sinyal V
dengan cara membangkitkan sinyal-sinyal diskriminasi dalam setiap dua garis
perubahan horisontal. Sinyal-sinyal ini diberikan ke rangkaian FF dan switching
fasa 180.
o. Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2 H untuk menjalankan
rangkaian switching fasa 180.Rangkaian FF (Flip-Flop), mendapatkan pulsa 2
H untuk menjalankan rangkaian switching fasa 180.
p. Osilator 4,43 Mhz, untuk membangkitkan sinyal 4,43 MHz sebagai pembawa
sinyal gambar.
q. Rangkaian konvergensi, untuk menempatkan jatuhnya titik-titik berkas merah,
hijau dan biru pada tabung gambar.

D. Aktifitas Pembelajaran

Peserta diklat diharapkan mencari referensi dari sumber belajar yang lain terkait
dengan blok diagram penerima televisi dan memahami fungsi dari masing-
masing blok diagram.

107
E. Latihan/Tugas

1. Jelaskan fungsi blok antena pada penerima televisi hitam putih

2. Jelaskan fungsi blok penguat gambar pada penerima televisi hitam putih

3. Jelaskan fungsi blok rangkaian penambah pada penerima televisi warna

F. Rangkuman

Blok diagram televisi warna pada prinsipnya terdiri dari


rangkaian penala, penguat IF, demodulasi sinyal video,
penguat luminansi, pengolah warna, sinyal pmbelok
vertikal maupun horisontal, layar gambar dan catu
daya

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Diharapkan peserta diklat mempu mengembangkan
pengetahuan yang lebih luas tentang blok diagram
televisi warna

108

Anda mungkin juga menyukai