Kelas 3B
Oleh:
Syeviera Minawati A.
NIM : 181331062
Vina Fitriana
NIM : 181331063
Zulfan Muhammad F.S.
NIM : 181331064
2. JUDUL PERCOBAAN
3. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, prinsip kerja dan karakteristik
RF Amplifier
Mahasiswa dapat mengukur dan menghitung karakteristik RF Amplifier
diantaranya yaitu daya input, daya output, penguatan, perbedaan tiap
respon frekuensi, Gain Flatness dan Bandwidth
4. TEORI PENDAHULUAN
Penguat RF (RF Amplifier) adalah suatu alat yang dirancan untuk
memperkuat sinyal yang dikerjakan pada frekuensi radio sehingga berfungsi
untuk memperkuat sinyal RF yang akan dipancarkan oleh antenna. Penguat RF
ideal harus dapat memperoleh daya yang tinggi, noise yang rendah, stabilitas
dinamis yang baik, selektivitas yang tinggi untuk mencegah masuknya frekuensi
IF, frekuensi bayangan, dan frekuensi lainnya.
Jenis rangkaian yang umum dipakai pada rangkaian-rangkaian radio
khususnya transmitter adalah rangkaian penguat kelas A dan rangkaian penguat
kelas C. (Evrizal, 2003:5) Rangkaian penguat kelas A biasa digunakan untuk
transmitter dengan spektrum frekuensi dikategorikan rendah, contohnya
transmitter AM yang bekerja pada spektrum MF (Medium Frequency) dan HF
(High Frequency). Rangkaian penguat kelas C biasa digunakan untuk transmitter
dengan spektrum frekuensi tinggi atau daya besar. Rangkaian penguat kelas C
biasa dipakai pada transmitter – transmitter FM yang bekerja pada spektrum VHF
dan UHF.
Rangkaian penguat RF (RF Amplifier) dibentuk oleh dua blok rangkaian
utama yaitu blok penguat dan blok matching impedance. Blok penguat berfungsi
untuk menguatkan sinyal RF, dan blok matching impedance berfungsi untuk
menyesuaikan impedansi penguat dengan system lainnya sehingga agar daya yang
disalurkan maksimum (tidak ada yang dipantulkan). Rangkaian matching
impedance dipasang pada input dan output system. Berikut merupakan blok
diagram rangkaian penguat RF :
Gambar 4.1. Blok diagram penguat RF
Secara umum rangkaian RF terdiri dari 3 tingkatan yaitu rangkain buffer,
rangkaian driver, dan rangkaian final.
1) Rangkaian Buffer
Rangkaian buffer merupakan sinyal yang berfungsi menyaring atau
menyangga sinyal masuk dari osilator yang akan diperkuat amplifier,
rangkaian buffer ini merupakan rangkaian tingkat pertama atau tingkat awal
dari amplifier.
2) Rangkaian Driver
Rangkaian driver adalah suatu rangkaian yang berfungsi sebagai
kendali dari keluaran amplifier, rangkaian driver ini akan menjadi perantara
atau sambungan dari buffer ke tingkat akhir
3) Rangkaian Final
Rangkaian final adalah penguat tahap akhir dari sebuah penguat RF,
transfer dari driver tidaklah cukup kuat untuk ditransmisikan melalui antena.
Untuk itulah daya yang berasal dari output driver perlu dikuatkan kembali
sehingga cukup kuat untuk dipancarkan melalui antena, biasanya pada final
ini menggunakan transistor RF yang mempunyai daya besar.
Pada penguat daya RF terdapat gain atau penguatan. Gain atau penguatan
adalah fungsi dasar sebuah penguat, yang didefinisikan sebagai perbandingan
antara sinyal input dan output penguat tersebut. Parameter input-output yang
dibandingkan adalah dapat merupakan level tegangan ataupun level daya. Adapun
diagram gain adalah sebagai berikut:
Gam
bar 5.1. Setup Kalibrasi Kanal dan RF Detektor B
5.2 Kalibrasi Kanal dan RF detektor R
-2 -2
-2.97
-4 -4.01
-5.09
-6 -6.08
-7.23
-8 -8.18
-9.42
-10
Level Input (dBm)
-2 -1.77
-2.83
-4 -3.89
-4.99
-6 -5.97
-7.04
-8 -8.18
-9.18
-10
Level Input (dBm)
2 1.61
0.6
0
Po Detector (dBm)
25
Gain (dB)
24
23.33
23
22
21
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
Frekuensi (Mhz)
Gambar 8.1/ Grafik gain (dB) terhadap frekuensi pada datasheet ZHL-2-
8+
Nilai gain tersebut didapatkan melalui persamaan berikut :
Gamp =P out + at −P¿
Karena nilai dari total redaman atau attenuator yang digunakan adalah 23 dB,
persamaan diatas menjadi:
Gamp=P out +23−P¿
9 KESIMPULAN
b. Setup Pengukuran
6. ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
7. METODA PENGUKURAN
7.1 Kalibrasi
0−(−3)
a. Ripple = =1,5 dB
2
b. Insertion Loss = Ref – Ripple = 0 – 1,5 = -1,5 dB
BW 50 dB 37 MHz
f. Shape Factor = = =2,05
BW 3 dB 18 MHz
1. Pada pengukuran BPF ini kondisi filter kurang baik karena memiliki nilai
insertion loss sebesar - 1,5 dB yang kurang mendekati 0 dB.
2. Memiliki shape factor yang kurang baik dikarenakan shape factor >2 yaitu
2,05. Shape factor suatu filter (BPF) yang ideal adalah yang nilainya 1 dengan
kata lain bandwidthnya berbentuk persegi.
3. Pada filter BPF memiliki factor kualitas (Q) sebesar 104 karena mimiliki nilai
fH dan BPF memotong bagian frekuensi Low sehingga frekuensi tidak dimulai
dari kondisi 0 (nol).
Daftar Pustaka