Anda di halaman 1dari 22

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Managemen Patient Safety.

Dosen Pengampu : Romadhoni TP, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

Nama : Widya Kusumaningrum

Nim : 1902114

PROGRAM STUDI 1C DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahanrahmat dan
karunia-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungankita Nabi Muhammad SAW.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Mikrobiologi dan Parasitologi” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajement Patient Safety.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik tulisanmaupun
informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Bapak
Romadhoni TP,S.Kep.,Ns.,M.Kep atas bimbingannya dalam menulisdan menyusun makalah ini,
sehingga penulis dapat membuat makalah sesuaidengan kaidah dalam membuat karya tulis.

Walaupun makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saranyang sifatnya
membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat bagi pembaca dan ataskekurangan dalam
makalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.

Klaten, 11 Mei 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………………………………………………....1

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….2

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………5
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN

A. Siklus hidup mikroorganisme termasuk di dalamnya bakteri, jamur, virus dan protozoa...6
B. Cara berkembangbiak dan penularan penyakit yang diakibatnya…………………………8
C. Teori-teori………………………………………………………………………………..14
a. Mikrobiologi dan Parasitologi……………………………………………………….14
b. Pandemic dan endemic………………………………………………………………15
c. Jenis Organisme……………………………………………………………………..16
d. Teknik pencegahan penyakit………………………………………………………..16
e. Pemanfaatan mikroorganisme untuk kesehatan…………………………………….17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...19
B. Saran…………………………………………………………………………………….19

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..20

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan
bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme,
atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat
berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan, misalnya pertanian, industri,
kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009).
Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tantang organisme (jasadhidup), yang hidup di
permukaan atau di dalam tubuh organisme lain dapat bersifat sementara waktu atau
selama hidupnya, dengan cara mengambilsebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari
organisme lain tersebut, hinggaorganisme lain tersebut dirugikan. Organisme atau
makhluk hidup yangmenumpang disebut dengan parasit. Organisme atau makhluk hidup
yangditumpangi biasanya lebih besar daripada parasit disebut Host atau Hospes,yang
memberi makanan dan perlindungan fisik kepada parasit.Menyadari akibat yang dapat
ditimbulkan oleh gangguan parasitterhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan
usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka
sangatdiperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang
bersangkutan selengkapnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Siklus hidup mikroorganisme (bakteri, jamur, virus dan protozoa) ?
2. Bagaimana cara berkembang biak dan penularan penyakit yang diakibatnya ?
3. Bagaimana teori-teori yang meliputi :
a. Mikrobiologi dan parasitology
b. Pandemic dan endemic
c. Jenis mikroorganisme
d. Teknik pencegahan penyakit
e. Pemanfaatan mikroorganisme untuk kesehatan.

C. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami siklus hidup mikroorganisme (bakteri, jamur, virus
dan protozoa).
2. Mahasiswa mampu memahami cara berkembang biak dan penularan penyakit yang
diakibatkan.
3. Mahasiswa mampu memahami teori-teori yang meliputi :
a. Mikrobiologi dan parasitology
b. Pandemic dan endemic
c. Jenis mikroorganisme
d. Teknik pencegahan penyakit
e. Pemanfaatan mikroorganisme untuk kesehatan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. SIKLUS HIDUP MIKROORGANISME TERMASUK DIDALAMNYA :


BAKTERI, JAMUR, VIRUS DAN PROTOZOA
1. Siklus hidup bakteri
Siklus hidup bakteri terdiri dari : fase lag, fase log atau tahap eksponensial, fase diam
(stasioner) dan fase kematian.
a) Fase Lag
Bakteri tidak tumbuh selama fase lag. Namun, mereka menyesuaikan diri
dengan lingkungan mereka dan memetabolisme, yaitu, menghasilkan vitamin
dan asam amino yang dibutuhkan untuk pembelahan. Mereka mulai membuat
salinan DNA mereka, dan jika lingkungan memasok banyak nutrisi, fase lag
mungkin sangat singkat.

b) Fase Log atau Tahap Eksponensial


Selama fase log atau eksponensial, bakteri berkembang biak dengan cepat,
bahkan secara eksponensial. Waktu yang dibutuhkan untuk kultur untuk
menggandakan disebut “waktu generasi,” dan di bawah kondisi terbaik,
bakteri tercepat dapat berlipat ganda dalam waktu sekitar 15 menit. Bakteri
lain membutuhkan waktu berhari-hari.

c) Fase stasioner
Selama fase diam (stasioner), pertumbuhan bakteri berkurang. Karena
akumulasi limbah dan kurangnya ruang, bakteri tidak dapat mempertahankan
fase log atau fase eksponensial. Namun, jika bakteri pindah ke kultur lain,
pertumbuhan yang cepat dapat berlanjut.

d) Fase Kematian
Selama fase kematian, bakteri kehilangan semua kemampuan untuk
bereproduksi, yang menjadi lonceng kematian mereka. Seperti fase log atau
eksponensial, kematian bakteri dapat terjadi secepat pertumbuhannya.

2. Siklus hidup jamur


Pada beberapa jamur, miselium terdiri atas banyak sel yang mengandung satu atau
dua inti per sel (celluer). Miselium yang lain bersifat saenositik (caenocytik), yaitu
mengandung inti dan keseluruhan miselium berupa satu sek multi inti yang
bersambung, tubular (seperti pipa), bercabang atau tidak bercabang atau miselium
tersebut dibagi oleh dinding melintang (septa), setiap sigmen menjadi hifa multi inti.
Pertumbuhan miselium terjadi pada ujung hifa (Agrios, 1996).Sebagian besar jamur
berkembang baik dengan spora. Spora mungkin di bentuk secara aseksual (melalui
produksi dengan pemisahan miselium, sel yang terspesialisasi, spora, tahap
melibatkan kariogami dan miosis) atau sebagai hasil proses seksual. Reproduksi
seksual terjadi pada sebagian besar jamur. Beberapa diantaranya, dua sel (gamet)
yang sama ukuran dan bentuknya bersatu dan menghasilkan zigot, yang disebut
zigospora. Pada sekelompok besar jamur tidak diketahui reproduksi secara seksual,
baik karena jamur tersebut tidak mempunyai reproduksi secara seksual atau karena
belum ditemukan. Nampaknya jenis jamur tersebut hanya berkembang biak secara
aseksual (Agrios, 1996). Berikut siklus hidup jamur aseksual dan seksual pada
umumnya, menurut Campbell, Reece, dan Mitchell, 2003:
3. Siklus hidup virus
Para ahli menyebutkan virus adalah organisme hidup dan tak hidup. Virus sebagai
makhluk hidup :
a) Virus dapat bereproduksi dengan sangat cepat, tetapi hanya terjadi pada sel.
b) Inang yang hidup.
c) Virus dapat bermutasi.
Virus sebagai benda mati :
a) Virus adalah aseluler yang tidak memiliki sitoplasma dan organel lainnya.
b) Virus tidak melakukan metabolisme sendiri, sehingga untuk memperbanyak
diri, virus menggunakan metabolisme sel inangnya.

4. Siklus hidup protozoa


Protozoa sebagai mikroorganisme bersel tunggal ada yang hidup soliter atau sendiri
ada juga yang membentuk koloni.Hidup berenang bebas atau melekat pada medium
tempat hidupnya.Hidupnya ada yang bersifat parasit, seperti tripanosoma, ada juga
yang bersimbiosis dengan organisme lainnya misalnya Joenia.Protozoa bereproduksi
secara seksual dan aseksual.Reproduksi seksual berlangsung dengan pembelahan sel
atau pembagian sel. Reproduksi seksual terjadi pada berbagai kelompok
protozoa.Konjugasi yang merupakan penyatuan fisik antara dua individu hanya
dijumpai pada siliata.

B. CARA BERKEMBANG BIAK DAN PENULARAN PENYAKIT YANG


DIAKIBATNYA
1. Bakteri
Bakteri dapat berkembang biak dengan sangat cepat pada kondisi yang
menguntungkan. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk berkembangbiak antara 15 –
20 menit.Sehingga dalam waktu satu hari jumlahnya menjadi jutaan, jumlah yang
sangat banyak.Meskipun jumlahnya yang sangat banyak, keberadaan bakteri bukan
menjadi ancaman bagi kehidupan manusia.
Cara berkembangbiak bakteri dapat secara aseksual dan seksual :
a. Perkembangbiakan Bakteri secara Aseksual
Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, yaitu cara
berkembang biak bakteri dengan membelah diri. Pembelahan terjadi secara
langsung dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan, dan setiap sel anakan
akan terus membelah diri menjadi dua dalam jangka waktu yang cukup singkat
yaitu antara 15 – 20 menit. Masing – masing sel anakan akan membentuk dua sel
anakan lagi dan seterusnya.
Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi
DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding
pemisah di antara kedua sel anak bakteri.

b. Perkembangbiakan Bakteri Secara Seksual

Bakteri juga dapat berkembang biak dengan cara seksual, atau beberapa yang
menyebutnya paraseksual.

Penyebutan cara bakteri berkembangbiak secara seksual dikarenakan terjadi


proses yang mirip seperti pada perkembangbiakan secara seksual. Hanya saja,
bukan peleburan sel gamet jantan dan betina yang terjadi, melainkan terjadinya
pertukaran materi genetik. Proses pertukaran materi genetik ini disebut sebagai
rekombinasi genetik. Dengan alasan ini, ada beberapa yang menyebut cara bakteri
berkembangbiak secara paraseksual.

Cara penularan penyakit :

Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri :

1) Treponema,penyebab penyakit sifilis.


Rute utama penularannya melalui kontak seksual; infeksi ini juga dapat
ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang
menyebabkan terjadinya sifilis kongenital.
2) Leptospira, penyebab infeksi sistematik yang disertai dengan demam, ikterus
dan meningitis.
Cara penularan Menurut Widoyono (2008) :
a) Kontak dengan air, tanah dan lumpur yang terancam bakteri.
b) Kontak dengan organ, darah, dan urin hewan terinfeksi.
c) Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.
3) Borellia, sebagai penyebab demam relaps dan penyakit Lyme.

2. Jamur
Cara berkembang biak jamur :
Cara jamur berkembang biak dengan 2 cara, yaitu secara aseksual dan seksual.

Secara aseksual dengan cara pembentukan spora dan pembelahan sel (fragmentasi).
Spora ini dibentuk di bagian atas miselium, hal itu bertujuan agar memungkinkan
spora akan dengan mudah menyebar, baik menyebar melalui udara atau dengan
perantara makhluk hidup yang lain. Namun ada juga jenis jamur yang dapat
menyebarkan sendiri spora yang dibentuknya, seperti Gaestrum triple.Gaestrum tripel
ini dapat menyebarkan sporanya sendiri, bahkan meski hanya karena sentuhan air
hujan sekalipun.

Sedangkan perkembangbiakan jamur secara seksual, yaitu dengan cara peleburan dua
sel ini jamur melaui kontak konjugasi dan gametangium. Kontak gametangium inilah
yang nantinya akan menyebabkan penyatuan sel antar 2 individu (singami).
Penyatuan sel antar 2 individu ini seniri terjadi dalam 3 tahap, yaitu plasmogami,
kariogami, dan meiosis. Tahap pertama plasmogami, dalam tahap ini biasanya akan
terjadi penyatuan antara 2 protoplas, sehingga akan membentuk sel yang memiliki 2
inti yang selama proses pembelahan sel tidak akan menyatukan diri. Secara
bersamaan sel tersebut akan melakukan pembelahan inti sel secara bersamaan.

Cara penularan penyakit :

Penyakit yang disebabkan oleh Fungi Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh
fungi. Mikosis dapat dikelompokkan sebagai :

1) Mikosis superfasial, yang disebabkan oleh kapang dan penyebarannya terjadi


di permukaan tubuh.
2) Mikosis sismatik, disebabkan oleh fungi patogen yang menghasilkan
mikrokonidia atau oleh khamir dan penyebarannya melalui peredaran darah ke
jaringan dalam tubuh.
3) Mikosis dalam (deep mycosis), juga disebabkan oleh fungi yang membentuk
mikrokonidia dan oleh khamir, serta tumbuh di bagian jaringan yang dalam
yang akan membengkak.
Ada juga alergi yang disebabkan oleh fungi antara lain Alternaria alternata,
Aspergillus fumigatus, Cladosporium herbarum, dan Botrytis cinerea. Mikosis
juga dikelompokkan menurut lokasi penyakitnya, misalnya dermatomikosis
(pada kulit dan rambut) dan onikomikosis (pada kuku). Mikosis juga mudah
timbul apabila lingkungan hidup kurang dijaga kebersihannya, misalnya
karpet dan kasur yang lembab karena jarang dijemur sangat mudah ditumbuhi
kapang (Aspergillus, Penicillium dan Chaetomium). Konidia dari fungi
patogen ini mudah dihirup manusia yang tinggal di lingkungan tersebut dan
sering kali menyebabkan alergi dan batuk-batuk.

3. Virus
Cara berkembang biak virus :
Proses reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu adsorbsi, penetrasi, sintesis
(eklifase), pematangan dan lisis. Berikut akan dibahas tentang cara replikasi virus
yang terdiri atas lima tahap yaitu :
1) Tahap adsorbsi
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tahap
adsorbsi merupakan tahap menempelnya virion bagian reseptor site sel inang
dengan memakai serabut ekornya.Ini Penjelasannya Molekul-molekul reseptor
site untuk setiap jenis virus berbeda-beda.Contoh berupa protein untuk
Picornavirus atau oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan Paramyxovirus.
2) Tahap penetrasi
Pada tahap penetrasi merupakan selubung ekor berkontraksi untuk membuat
lubang yang menembus dinding dan membran sel inang.Kemudian virus
memasukan materi genetik virus melalui lubang pada dinding dan membran
sel inang dan kapsid virus jadi kosing.
3) Tahap sintesis
Tahap sintesis adalah tahap pembentukan asam nukleat (salinan genom) dan
komponen-komponen virus dengan menghidrolisis DNA sel inang.
4) Tahap pematangan
Tahap pematangan terjadi partikel-partikel virus yang lengkap membentuk
virion-virion baru dengan menggunakan asam nukleat dan protein.
5) Tahap lisis
Tahap lisis merupakan tahap pemecahan dinding sel inang dengan
menggunakan enzim lisozim. Itu berfungsi merusak dinding sel bakteri
sehingga virus baru akan keluar dan menyerang sel inang baru.

Cara penularan penyakit :


Penyakit yang ditimbulkan oleh virus Virus yang menyerang manusia :
1) Influenza,
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola.
Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui
alat pernapasan.
2) Campak, disebabkan oleh Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum
timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
3) Herpes simplex, yang disebabkan oleh Herpesvirus varicellae.
Penularan virus ini bisa terjadi melalui udara dan akan menyerang orang-
orang yang sedang dalam kondisi tubuh tidak fit. Biasanya kondisi ini tidak
perlu dikhawatirkan.
4) AIDS (disebabkan virus HIV)
Penularan HIV yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :
a) Hubungan seks
b) Penggunaan jarum suntik
c) Selama kehamilan, persalinan atau menyusui
d) Transfusi Darah.

4. Protozoa
Cara berkembang biak protozoa :
a) Aseksual (vegetatif) dengan cara :
 Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan
pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian
menghasilkan 2 sel baru. Pembelahan biner terjadi pada Amoeba.
Paramaecium, Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/
memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena
membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
 Spora, Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa
(Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di
dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut
sporozoid.
b) Seksual (Generatif) dengan cara :
 Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat
kelaminnya. Pada Paramaecium mikronukleus yang sudah
dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut
singami.
 Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan
gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di
dalam tubuh nyamuk.

Cara penularan penyakit :

Penyakit yang ditimbulkan oleh protozoa :

1) Entamoeba histolytica yang menyebabkan disentri ameba.


Cara penularan melalui konsumsi air yang tidak higienis, atau makan makanan
yang telah terkontaminasi. Serangga seperti lalat, nyamuk, dan jenis lainnya juga
berisiko menjadi penyalur parasit.
Mereka mudah menyerang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Selain
itu, pria yang melakukan hubungan sesama jenis juga berisiko tinggi tertular
penyakit ini, lantaran parasit tersebut menetap di area usus besar.
2) Acanthamoeba dapat menginfeksi mata, sumsum tulang belakang dan otak.
3) Giardia lamblia dapat menyebabkan infeksi usus besar yang disebut giardiasis.
4) Trichomonas vaginalis menginfeksi vagina dan saluran kencing laki-laki.
5) Trypanosoma brucei gambiens menyebabkan sakit tidur Afrika.

C. TEORI-TEORI
a. Mikrobiologi dan Parasitologi
1) Mikrobiologi
Ruang Lingkup Mikrobiologi, yang membahas tentang pengertian dan sejarah
penemuan, struktur, jenis dan ukuran mikroba, pembiakan, faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan, dan manfaat mikroorganisme dalam kehidupan
manusia. Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroorganisme yang
meliputi organisme bersel satu dan multi sel, yang meliputi: virus, bakteri, jamur,
protozoa, dan organisme yang sangat kecil lainnya. Pemakaian mikroskop dan
pewarnaan mikroorganisme merupakan salah satu teknik untuk mengamati
gambaran struktur mikroorganisme. Mikrobiologi penting karena membatu
memahami dan menangani serta mencegah penyakit, juga penting secara ekonomi
karena berdampak pada lingkungan, penelitian dan bioteknologi.
2) Parasitologi
Kata parasitos berarti jasad yang mengambil makanan, dan logos berarti ilmu.
Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semua
organisme parasit. Parasit adalah organisme yang hidupnya menumpang pada
host (inang/tuan rumah). Parasit yang hidup di tubuh manusia bisa dibawa oleh
vektor. Parasit yang tidak bisa hidup tanpa host disebut parasit obligat, sedangkan
parasit yang bisa hidup tanpa host disebut parasit fakultatif. Parasit yang hidupnya
menempel di luar kulit manusia disebut ektoparasit, sedangkan yang hidupnya di
dalam tubuh manusia disebut endoparasit. Ada beberapa hubungan seperti
mutualisme, komensalisme, atau parasitisme antara parasit dan host. Hubungan
ini dapat menghasilkan berbagai efek dan biasanya host cenderung bereaksi.
Secara umum, protozoa, cacing, dan arthropoda merupakan parasit yang paling
sering dipelajari dan paling penting dalam parasitologi medis. Berdasarkan istilah,
parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang hidup untuk
sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan organisme lain untuk
mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari organisme tersebut.
Parasitologi yang mempelajari hubungan antara manusia dan penyebab kesakitan
atau kematian bagi manusia disebut Parasitologi Kedokteran (Medical
parasitologi). Penyebab kesakitan dan kematian tersebut meliputi protozoa,
helminthes (kelompok cacing), arthropoda, fungi (jamur) dan virus.

b. Pandemic dan Endemic

1) Pandemic

Pandemic adalah ketika ia menyebar di beberapa negara atau benua dan biasanya
memengaruhi orang dalam jumlah besar. Penyebarannya secara global.WHO
mendefinisikan istilah ini sebagai wabah patogen baru yang menyebar dengan
mudah dari orang ke orang di seluruh dunia.

Wabah penyakit yang masuk dalam kategori pandemi adalah penyakit yang
menular dan memiliki garis infeksi yang berkelanjutan contoh yang sekarang
terjadi pandemic virus covid yang terjadi diberbagai negara dan mudah
penyebarabnya.

2) Endemic
Endemik merupakan keadaan atau karakteristik wilayah atau lingkungan tertentu
yang ada hubungannya dengan penyakit. Penyakit ini selalu ada di daerah tersebut
tapi frekuensinya rendah.
Penyakit endemik adalah suatu penyakit yang menyerang wilayah geografis atau
kelompok populasi tertentu. Endemik bisa digambarkan salah satunya dengan
definisi kejadian DBD disuatu wilayah.
c. Jenis Organisme

1) Patogen
Bakteri patogen adalah bakteri penyebab penyakit. Patogenitas adalah kapasitas
bakteri untuk menyebabkan penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri
patogen umumnya disebut infeksi. Sekitar 100 spesies bakteri dapat menyebabkan
penyakit pada manusia. Tuberkulosis adalah penyakit bakteri yang paling umum
pada manusia. Ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis .

 Faktor-faktor yang Menentukan Patogenisitas Bakteri


Kerentanan host. Kehadiran mekanisme untuk melawan dengan infeksi oleh
sistem kekebalan inang.
 Mekanisme patogen bakteri

Infektivitas bakteri, resistansi pejamu, gen virulensi, patogenesis host-


mediated (sepsis bakteri Gram-negatif, tuberkulosis, dan lepra tuberkuloid) dan
pertumbuhan intraseluler).

 Faktor virulensi spesifik

Faktor kepatuhan dan kolonisasi, faktor invasi, keberadaan kapsul dan


komponen permukaan lainnya, endotoksin, eksotoksin, dan siderofor.

2) Apatogen
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak berbahaya bagi organisme lain dan
mereka kebanyakan hidup di lingkungan sebagai saprofit. Beberapa dari mereka
adalah autotrof juga. Sekitar 99% bakteri bersifat non-patogen. Mereka berguna
bagi manusia karena mereka dapat terlibat dalam pembuatan mentega, keju,
alkohol, asam laktat, pelarut cat, dan antibiotik.
 Persamaan Antara Bakteri Patogen dan Apatogen
Bakteri patogen dan apatogen adalah dua jenis bakteri yang bersentuhan
dengan organisme lain. Keduanya adalah mikroorganisme yang dapat
ditemukan di flora normal.
 Perbedaan Antara Bakteri Patogen dan Apatogen
Bakteri Patogen, Bakteri patogen mengacu pada bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit dan Bakteri patogen berbahaya, Bakteri Patogen Gen
virulensi hadir dalam genom bakteri patogen, Bakteri patogen melekat pada
sel-sel jaringan untuk melarikan diri dari aliran cairan di dalam tubuh, bakteri
patogen menyerang sel-sel tubuh, bakteri patogen menghambat fagositosis
dengan menggunakan kapsul licin, leukositin, dan mekanisme antifagosit
lainnya, bakteri patogen menghasilkan racun yang dapat mengubah
metabolisme sel host, bakteri patogen sebagian besar bakteri patogen
menghasilkan koloni mereka di dalam jaringan.
Sedangkan Bakteri Apatogen adalah organisme yang tidak
menyebabkan penyakit, bahaya atau kematian pada organisme lain dan Bakteri
apatogen dapat berguna, bakteri apatogen tidak memiliki gen virulensi, bakteri
apatogen tidak melekat pada jaringan, bakteri apathogenic hidup di luar sel-sel
tubuh, bakteri apatogen menjadi sasaran fagositosis, bakteri apatogen tidak
menghasilkan racun, bakteri apatogen tidak menghasilkan koloni .
 Hubungan dengan Host

Bakteri Patogen,Bakteri patogen adalah parasit. Dan Bakteri apatogen


adalah komensal.

d. Teknik pencegahan penyakit

1) Antiseptik dan Aseptik

Teknik aseptik digunakan untuk mengurangi risiko infeksi pasca-prosedur dan


untuk meminimalkan paparan dari penyedia layanan kesehatan untuk
mikroorganisme yang berpotensi menular.Bahan yang digunakan disebut
antiseptic. Antisepticadalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan kuman, ada yang bersifat sporosidal (membunuh spora) dan non
sporosidal, digunakan pada jaringan hidup khusus,yaitu kulit dan selaput lendir.
2) Sterilisasi dan Desindeksi
3) Baktermia dan Septikemia
Upaya pencegahan bakteremia dapat dilakukan dengan cara :
a) Pemberian antibiotik sebelum operasi, atau sebelum dilakukan tindakan
pada gigi.
b) Pemeliharaan kebersihan kateter.
c) Imunisasi, misalnya vaksin pneumonia atau influenza.

Untuk mencegah septikemia, sebaiknya hindari hal-hal berikut ini:


a) Merokok
b) Menggunakan obat terlarang
c) Menjalani diet yang tidak sehat
d) Tidak berolahraga
e) Jarang cuci tangan
f) Berdekatan dengan orang sakit.
4) Teknik Aseptik di ruang operasi
Dalam upaya menerapkantehnik aseptik di kamar operasi harus ditaati beberapa
ketentuan sebagai berikut:
a) Daerah steril harus tegas batasnya.
b) Daerah operasi harus dijaga sterilitasnya.
c) Semua kasus pembedahan harus dijaga, dicegah terjadinya kontaminasi.
d) Lingkungan kamar operasi harus selalu dalam keadaan bersih.
e) Tim bedah dan pasien yang ada di kamar operasi tidak menjadi sumber
kontaminasi
e. Pemanfaatan mikroorganisme untuk kesehatan

1) Pasteurisasi

a) Memperpanjang daya simpan bahan atau produk.

b) Menimbulkan cita rasa yang lebih baikdari produk.

c) Mengaktifkan enzim fosfatase dan katalase yaitu enzim yang membuat


susu cepat rusak.

d) Untuk membunuh bakteri patogen yang berbahaya karena dapat


menimbulkan penyakit pada manusia. Bakteri pada susu yang bersifat
patogen misalnya, Mycobacterium tuburculosis dan Coxiella bunetti dan
mengurangi bakteri.

2) Fermentasi
Adalah menyembuhkan dan meredakan gejala dari beberapa penyakit dibawah
ini:
a) Clostridium difficile (infeksi bakteri)
b) Diare karena antibiotic
c) Diare yang menular
d) Colitis ulseratif (peradangan pada usus besar dan rektum)
e) Irritable bowel syndrome (IBS)
f) Penyakit Crohn (radang usus kronis yang menyebabkan peradangan pada
lapisan dinding sistem pencernaan).

3) Imunisasi / Vaksinasi
a) Mencegah penyebaran penyakit
b) Melindungi dari risiko kematian dan cacat
c) Menghemat waktu dan biaya
d) Jenis Vaksinasi yang Penting untuk Anak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makhluk hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroorganisme atau jasad
renik.Jasad renik disebut sebagai mikroorganisme bukan hanya karena ukurannya yang
kecil, sehingga sukar dilihatdengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya
yang lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi.
Perkembangbiakan mikroorganisme pada dasarnya sama dengan perkembangbiakan
makhluk hidup yang lain, yakni membutuhkan tempat dan kondisi lingkungan yang
sesuai agar dapat bereproduksi secara optimal.

B. Saran
Dengan terselesainya makalah ini, diharapkan para mahasiswa mengetahui mikrobiologi
dan parasitologi.Bagi para pembaca diharapkan kritik dan sarannya agar makalah ini
lebih baik dan memberikan motivasi kepada penulis.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/369751116/SIKLUS-HIDUP-MIKROORGANISME-BAKTERI-
DAN-VIRUS-docx
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Virologi_SC.pdf
https://id.scribd.com/doc/81206749/Tehnik-Aseptik-Dan-Antiseptik-Kamar-Operasi
https://www.gurupendidikan.co.id/protozoa/
https://id.wikipedia.org/wiki/Aseptik
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/27/160000869/siklus-dan-perkembangbiakan-
virus?page=all
https://hisham.id/siklus-hidup-bakteri.html
https://blog.elevenia.co.id/inilah-cara-berkembang-biak-jamur-yang-perlu-diketahui/
https://idschool.net/sma/cara-bakteri-berkembang-biak/

Anda mungkin juga menyukai