Anda di halaman 1dari 61

ROSID

Rosid adalah salah satu clade monofiletik dalam Eudicot dengan sister clade
Saxifragales (Superrosid)

Dalam Rosid terdapat dua clade utama yaitu Fabid dan Malvid
Superrosid: Saxifragales:
Altingiaceae
Rasamala
1. Pohon, kadang sangat besar, dengan resin kanal. Daun berseling, tunggal, tepi bergerigi,
kadang palmatifid, stipula interpetiolaris
2. Tumbuhan monoecious. Bunga agregat, perbungaan jantan dalam racemus terminal,
betina dalam bonggol
3. Perianthium sepaline. Stamen 12--50
4. Gynaecium berkarpel 2. Pistil 2 ruang. ynoecium synkarpus,tenggelam
5. Buah kering, bengang, kapsul. Gynoecia bunga tetangga bersatu membentuk buah
majemuk
6. Temperate hingga tropis, Asia TenggaraAmerika Tengah dan Utara
7. Genera 3; Altingia, Liquidambar, Semiliquidambar. spp.: +/- 10
8. Ekonomi: sumber kayu kuat
Altingia excelsa infructescence (female
inflorescences)

Liquidambar styraciflua infructescences, male inflorescence,


female inflorescence
CemaraLaut, Casuarinaceae, Begonia, Begoniaceae,
Jengkol, Fabaceae Fabales
Fagales Cucurbitales

FABID

Janitri, Elaeocarpaceae, Manggis, Clusiaceae, Markisa, Passifloraceae,


Oxalidales Malphigiales Malphigiales
ROSID, FABID, FABALES, Fabaceae Lindl. = Leguminosae DC.

Habitus. Pohon, semak, herb atau liana; mengandung resin atau tidak.

Daun gugur (deciduous) atau evergreen; daun berkembang baik, atau tereduksi atau berbentuk
filofia; kecil atau sangat besar; berseling atau berhadapan atau spiral atau sparsa; atau
termodifikasi menjadi duri; dengan petiolus atau sesil; tanpa upih; denganatau tanpa pulvinus;
jika majemuk dapat unifoliate, paripinnatus atau inparipinnatus, atau palmatus ataus bifoliate.
Anak daun dapat dengan pulvinus atau tidak. Stipula intrapetiolar.

Anatomi daun. Stomata anomositik atau parasitik atau anisositik atau tetrasitik atau siklositik.

Tipe reproduksi. Tidak ada bunga uniseksual!!. Tumbuhan hermaprodit. Polinasi entomofilus
atau ornitofilus atau cheiropterofilus.

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan; panikula, fascikula, rasemus, spika dan
bonggol. Unit dasar perbungaan adalah cymosa atau rasemosa. Perbungaan terminal atau
aksilar atau berhadapan daun.
Fabaceae Lindl. = Leguminosae DC.
Bunga biasanya zigomorfik; resupinatus (berasosiasi dengan penyerbukan oleh burung) atau
tidak resupinatus. Bunga yang papilionaceous dengan petal posterior yang besar membentuk
flag (standard), atau tidak papilionaceous.

Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas atau sepaloid, tersusun dalam 2 lingkaran.
Calyx 5 atau (3-) 5(-6) biasanya gamosepalus dangan ukuran yang tidak sama . Terdapat epicalyx
atau tidak . Corolla 5 atau 1-5; dalam 1 lingkaran; polypetalus atau gamopetalus. Pada bunga
papilionacoeus 2 petal bersatu membentuk keel; sementara petal paling luar/adaksial dengan
ukuran besar membentuk flag (standard). Petal sering membentuk taji atau sesil.

Androecium dan stamen (5-)9-10(-30). Androecium berlepasan dari perianthium atau adnatus.
Stamen dapat monadelpus (1 adelphous) atau diadelus (2 adelphoous). Androecium
seluruhnya terdiri dari stamen fertil.

Gynoecium dengan 1 karpel, menumpang. Plasentasi marginal.

Buah basah atau kering. Buah bengang atau tidak, biasanya legume atau folikulus atau achene
atau samara atau buah lomentum atau buah drupa. Buah bengang secara elastis atau tidak.
Buah dengan 1 -100 (banyak) biji
Fabaceae Lindl. = Leguminosae DC.

Fisiologi. Tumbuhan C3, tercatat pada Arachis, Astragalus, Caragana, Crotalaria, Dalea,
Dolichos, Genista, Gleditsea, Glycine, Indigofera, Lespedeza, Lotus, Lupinus, Medicago,
Olneya, Phaseolus, Pisum, Prosopis, Pueraria, Robinia, Sesbania, Spartium, Stylosanthes,
Tephrosia, Trifolium, Vicia, Vigna

Geografi. Kosmopolitan
Ekonomi. Tumbuhan yang penting sebagai makanan, makanan ternak, penghasil serat,
pewarna, resin, minyak, pupuk hijau dll. contohnya pea (Pisum), lentils (Lens), peanuts
(Arachis), beans (Phaseolus, Vicia), cowpeas (Vigna), soybean (Glycine), clover (Trifolium),
alfalfa (lucerne, Medicago), lupins (Lupinus), sweet clover (Melilotus). Ornamental: Wisteria,
Cytissus, Genista, Lathyrus. Penghasil kayu: Dalbergia, Robinia, Sophora, Koompasia, etc.
ROSID, FABID, ROSALES, Rosaceae L.

Habitus. Pohon atau semak, atau herba; tidak dengan saluran laticifer; tidak dengan getah
berwarna; biasanya perennial; tegak atau kadang memanjat.

Daun deciduous atau evergreen; berseling atau spiral; selalu dengan petiolus; dengan upih atau
tidak; daun tanpa titik kelenjar; tunggal atau majemuk; jika majemuk: majemuk menyirip atau
menjari. Lamina kadang bertepi rata hingga membagi; nervatio menyirip atau menjari; dengan
stipula atau tidak. Stipula jika ada interpetiolar (adnatus terhadap petiolus); bebas antar
sesamanya; berbentuk sisik atau mirip daun. Tunas daun selalu diselimuti sisik

Tipe reproduksi. Bunga fertil hermaprodit. Tidak terdapat bunga uniseksual. Tumbuhan
hermaprodit. Penyerbukan/polinasi anemofilus atau entomofilus oleh sebangsa lalat
Rosaceae L.
Perbungaan. Bunga tunggal, atau dalam inflorescence; dalam cymosa, panikula, rasemosa,
corymbosa, umbel (payung) dan fasikulus. Perbungaan dasarnya adalah cymosa (jarang
rasemosa). Inflorescens terminal atau aksilar. Bunga kecil hingga besar; sering berbau harum;
biasanya radial; dalam lingkaran atau sebagian spiral. Kadang gynoecium sebagian spiral. Bunga
dalam 4-lingkaran (tetracyclic) hingga banyak-lingkaran (polycyclic).

Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas, atau jarang yang sepaloid; (5-) 10(-20). Calyx
(3-)5(-10) biasanya hijau dalam 1 lingkaran; polysepalus atau gamosepalus;
menyirap/menggenting (imbricate); terdapat epicalyx atau tidak. Corolla (3-)5(-10); dalam 1
lingkaran; polypetalus; biasanya menyirap; aktinomorfik; putih, kuning, merah atau pink (tidak
biru).
Androecium (1-) 10-100. Organ androecium bercabang; masak secara sentripetal; berlepasan
dari perianthium, namun biasanya berlekatan dengan hypanthium; berlepasan antar
sesamanya. Androecium seluruhnya terdiri dari stamen fertil atau juga terdapat staminodium.
Staminodium jika ada, banyak; ada di lingkaran terluar dari stamen fertil. Pollen dengan 3
aperture
Rosaceae L.
Gynoecium dengan 1-50 karpel. Jumlah karpel kadang sama dengan jumlah perianthium atau
lebih sedikit atau lebih banyak. Monomerus, apokarpus atau sinkarpus, menumpang atau
sebagian tenggelam atau tenggelam. Plasentasi marginal atau apikal.

Buah basah atau kering; buah majemuk (agregat) atau tunggal. Karpel kadang bersatu
membentuk sinkarp sekunder (pada Fragaria/Rubus). Folikulus, achene atau drupa atau buni.
Pada apel buah buni berbentuk khusus (pomum). Pada nectarine dan peach, buah batu
diselubungi arilus yang sangat tebal

Fisiologi, biokimia. Mengandung alkaloid atau tidak. Terdapat asam ursolik. Hasil fotosintesis
ditransportasikan dalam bentuk sukrosa atau gula alkohol + oligosakarida + sukrosa. Tumbuhan
C3, tercatat pada Fragaria, Malus, Physocarpus, Potentilla, Prunus, Rosa, Rubus, Sorbus, Spiraea.
Geografi, sitologi. Tumbuh di daerah dingin (beku) hingga tropis = kosmopolitan. X = 7-9, 17
Rosaceae L.
Jenis > 2000. Marga 100:
Acaena, Adenostoma, Agrimonia, Alchemilla, Amelanchier, Aphanes, Aremonia, Aria, Aruncus, Bencomia,
Brachycaulos, Cerocarpus, Chaenomeles, Chamaebatia, Chamaebatiaria, Chamaemeles, Chamaemespilus,
Chamaerhodos, Cliffortia, Coleogyne, Coluria, Cormus, Cotoneaster, Cowania, Cydonia, Dalibarda,
Dichotomanthes, Docynia, Docyniopsis, Dryas, Duchesnea, Eriobotrya, Eriolobus, Exochorda, Fallugia,
Filipendula, Fragaria, Geum, Gillenia, Guamatela, Hagenia, Hesperomeles, Heteromeles, Holodiscus,
Horkelia, Horkeliella, Ivesia, Kageneckia, Kelseya, Kerria, Leucosidea, Lindleya, Luetkea, Lyonothamnus,
Maddenia, Malacomeles, Malus, Margyricarpus, Mespilus, Neillia, Neviusia, Nuttalia , Oemleria, Orthurus,
Osteomeles, Pentactina, Peraphyllum, Petrophytum, Photinia, Physocarpus, Polylepis, Potanina, Potentilla,
Poterium, Prinsepia, Prunus, Pseudocydonia, Purshia, Pyracantha, Pyrus, Quillaja, Rhaphiolepis,
Rhodotypos, Rosa, Rubus, Sanguisorba, Sarcopoterium, Sibbaldia, Sibiraea, Sorbaria, Sorbus, Spenceria,
Spiraea, Spiraeanthus, Stephanandra, Taihangia, Tetraglochin, Torminalis, Vauquelinia, Waldsteinia,
Xerospiraea.

Ekonomi. Buah meja dari Malus spp. (apples), Prunus spp. (apricot, cherry, nectarine, peach,
plums, prune, sloe), Cydonia (quince), Pyrus (pear), Eriobotrya (loquat), Rubus (blackberry,
boysenberry, loganberry, rasberry), Fragaria (strawberry), Mespilus (medlar); nuts (Prunus —
almond); pohon ornamental: Spiraea, Photinia, Kerria, Cotoneaster, Pyracantha, Crataegus,
Sorbus, Rhodotypos, Prunus, Rosa, Potentilla.
Prunus serrulata (sakura/cherry blossom)
ROSID, FABID, ROSALES, Moraceae Link
Habitus. Pohon atau semak, atau liana (termasuk pencekik) atau herba; laticiferus atau
dengan getah berwarna (Malaisia & Fatoua). Perennial, tegak berdiri, epifitik atau
memanjat. Mesofitik.

Daun. Heterofilus (atau tidak). Evergreen; berukuran kecil hingga besar; berseling atau
berhadapan; daun tebal (mengulit); dengan petiolus. Tepi daun rata atau bercangap-berbagi,
jika bercangap pinnatifid atau palmatifid. Daun dengan stipula interpetiolar atau
intrapetiolar; ber-ochrea (selaput bumbung) atau tidak; biasanya dengan trikoma.

Anatomi umum. Tumbuhan dengan kanal laticifer (berartikulasi dan bercabang). Cuma
sedikit yang tanpa laticifer.

Pola reproduksi. Tumbuhan monoecious atau dioecious. Penyerbukan anemofilus atau


entomofilus

Perbungaan. Bunga menggerombol membentuk agregat dalam “perbungaan” atau soliter;


bentuk untai, bongkol, periuk, pada disk atau umbel. Biasanya dengan braktea.
Moraceae Link
Bunga. kecil (terreduksi), simetri radial. Perianthium sepaloid atau vestigial, gamosepalus.

Androecioum. 1--4 (-8); stamen 1--4(-8); tepung sari dengan 2-ruang, porate.

Gynoecioum dengan 2(-3) daun buah; Pistil berruang 1 atau 2, SINKARPUS, menumpang
atau sebagian tenggelam; stilus 2; stigma 2.

Buah basah atau kering; tidak bengang; buah batu atau achene. Buah batu (drupa) dengan
satu biji keras. Gynoecia dari bunga yang bersisian sering menyatu membentuk buah
majemuk. Kotiledon 1 (karena penekanan) atau 2

Fisiologi. Tumbuhan C3 (tercatat pada Ficus). Pada Artocarpus mungkin C4.

Taksonomi. Sistem Cronquist: anak-kelas: Hamamelidae; Urticales; APG (1998): Eudicot;


core Eudicot; Rosid; Eurosid I; Rosales. Pulle dalam Gembong: Apetalae, Morales. Species
1400.
Moraceae Link

Marga. Sekitar 40 marga: Antiaris, Antiaropsis, Artocarpus, Bagassa, Batocarpus,


Bosqueiopsis, Brosimum, Broussonetia, Castilla, Clarisia, Craterogyne, Cudrania (=
Maclura), Dorstenia, Fatoua, Ficus, Helianthostylis, Helicostylis, Hullettia, Maclura,
Maquira, Mesogyne, Metatrophis, Milicia, Morus, Naucleopsis, Olmedia (= Trophis),
Olmediopsis, Parartocarpus, Perebia, Poulsenia, Prainea, Pseudolmedia, Scyphosyce,
Sorocea, Sparattosyce, Streblus, Treculia, Trilepisium, Trophis, Trymatococcus, Utsetela.

Penyebaran. sangat banyak di tropis, tersebar hingga temperate (4 musim).

Ekonomi. Sebagai buah segar: Ficus (fig), Morus (mulberry), Artocarpus (breadfruit,
jackfruit); tanaman hias; penghasil karet: Ficus elastica;
ROSID, FABID, FAGALES, Fagaceae Dum.

Perawakan pohon atau semak

Daun evergreen atau deciduous; tunggal tersusun spiral atau berseling, tanpa upih, tanpa
pulvinus. Lamina bertepi rata atau berbagi; jika berbagi pinnatifid. Dengan stipula yang mudah
gugur.

Tipe reproduksi tumbuhan monoecius, jarang dioecius. Penyerbukan anemofilus atau


entomofilus.

Perbungaan bunga tunggal atau dalam perbungaan, dalam untai lada atau dalam pentol.
Bunga dilindungi braktea

Perhiasan bunga sepaloid atau vestigial. Kelopak (lingkaran perianthium terluar yang
diinterpretasikan sebagai kelopak) (4-)6(-7) berbentuk sisik kecil, dalam 1 lingkaran

Stamen 4--40, biasanya 6--12. Serbuk sari 3 aperture atau kadang termodifikasi menjadi 4--7
aperture

Gynoecium dengan (2-)3 karpel, inferior. Plasentasi axilar atau apikal. Ovule 2 tiap lokul.
Buah kering tidak-bengang (indehiscent); buah nut atau samara, biasanya dengan 1 biji

Geografi Hampir kosmopolitan, mulai dari zona beku di utara dan selatan, zona
temperate/iklim sedang, sub tropis dan tropis, kecuali di Amerika Selatan tropis dan Afrika
Selatan. X = (11-)12(-13).

Jenis 900. Marga 9; Fagus, Nothofagus, Lithocarpus, Castanopsis, Colombobalanus, Castanea,


Chrysolepis, Quercus, Trigonobalanus.

Ekonomi Sumber kayu keras material bangunan yang penting (oak, beech, chestnut), biji
chestnut (Castanea),
ROSID, FABID, CUCURBITALES, Cucurbitaceae Juss.

Habitus biasanya merambat dengan sulur (modifikasi dari pucuk daun), herba atau semak,
setahun atau menahun

Daun berseling, spiral, dengan petiolus, tanpa upih, tunggal atau majemuk. Lamina dengan tepi
rata, biaswanyapenulangan daun menjari.

Tipe reproduksi Tumbuhan monoecious atau dioecious, jarang hermaprodit. Penyerbukan


entomofilus

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan. Perbungaan atau bunga di ketiak daun.

Perhiasan bunga. Kelopak (3-)5(-6); dalam 1 lingkara, gamosepalus. Mahkota (3-)5(-6) dalam 1
lingkaran, polysepalus atau gamosepalus, kadang mengatup, atau menyirap, hijau, putih, atau
kuning atau oranye.

Androecium 5 atau menyusut menjadi 3. Stamen 3 atau 5 . Biasanya stamen monadelpus.


Serbuk sari dengan 3 aperture atau 4--15 aperture.
Cucurbitaceae Juss.

Gynoecium dengan 1-5 atau biasanya 3 karpel. Plasentasi parietal

Fisiologi Tumbuhan C3 dan CAM. C3 dicatat pada Citrullus, Cucumis, Cucurbita. CAM dicatat
pada Seyrigia, Xerosicyos.

Geografi. Di daerah 4 musim atau sub-tropis atau tropis.. X = 7–14.

Jenis 640. Marga 120; Alsomitra, Ampelosycios, Citrullus, Coccinia, Cucumella, Cucumeropsis,
Cucumis, Cucurbita, Cucurbitella, Lagenaria, Lemurosicyos, Luffa, Marah, Melothria,
Melothrianthus, Momordica, Muellerargia, Mukia, Myrmecosicyos, Neoalsomitra, Sechium,
Selysia, Trichosanthes, Tricyclandra, Trochomeria, Zanonia, Zehneria dll.

Ekonomi Buah dan sayur: Cucurbita, Cucumis, Lagenaria, Sechium. Beberapa seperti
Trichosanthes beracun.
Luffa cylindrica (oyong blustru)
ROSID, FABID, OXALIDALES, Oxalidaceae R. Br.

Perawakan herba, semak atau pohon kecil. Pada jenis herba, batang sering berbentuk tuber
atau bulb (umbi bawang).

Daun majemuk menyirip, menjari kadang trifoliolatus, jarang unifoliolatus atau dengan daun
semu (phyllodes= filodia); tersusun spiral; tanpa stipula; anak daun biasanya ‘tidur’ pada malam
hari.

Perbungaan cyme (untai lada). Bunga biseksual, aktinomorfik .

Perhiasan bunga Kelopak berlepasan dengan 5 sepal menyirap. Mahkota berlepasan atau
berlekatan di pangkalnya. Petal tersusun menyirap atau convolute.

Stamen biseriate, 5+5, dalam lingkaran, tangkai sari paling luar lebih pendek. Nektari sering
ditemui di pangkal stapen paling luar

Gynoecium sinkarpus dengan ovarium superior. 5 [3] karpel, dan 5 [3] lokul. Tangkai putik 5
[3,1]. Plasentasi axilaris.
Buah kapsul lokulisidal atau buni. Biji dengan endosperma.

Penyebaran luas, hampir kosmopolitan.

Ekonomi buah meja Averrhoa carambola (star-fruit) makanan: tuber plants, Oxalis tuberosa,
dan tanaman ornamental

Jenis 775, 7 marga termasuk Oxalis & Averrhoa


ROSID, FABID, MALPHIGIALES, Euphorbiaceae Juss.
Habitus. Pohon atau semak atau herba atau liana; laticiferous atau non-laticiferous. Sering
berbentuk ‘cactoid’, sukulen atau tidak. Tegak atau memanjat
Daun tunggal atau majemuk, berukuran kecil hingga besar, berseling, spiral, berhadapan atau
tersebar. Sering termodifikasi menjadi duri; dengan petiolus atau sesil, tidak berupih, hampir
selalu dengan stipula. Terdapat ‘domatia’ di daun.
Anatomi umum. Tumbuhan dengan laticifer atau tanpa laticifer
Anatomi daun. Stomata biasanya hanya pada satu permukaan daun, anomositik atau anisositik
atau parasitik. Banyak jenis dengan trikoma penyengat.
Anatomi batang. Jaringan vaskuler primer tersusun bikolateral atau sentrifugal.
Perbungaan hampir selalu cymosa, terminal atau aksilar; dengan braktea involucrum. Bunga
dengan atau tanpa braktea, berukuran kecil hingga sedang.

Perianthium umumnya sepaloid, atau vestigial atau absen atau (jarang sekali) petaloid. Calyx 5,
polysepalous atau gamosepalous. Petal (jika ada) 5, polypetalous.
Euphorbiaceae Juss.
Androecium 1-1000(~). Organ androecium bercabang (Riccinus) atau tidak bercabang), tidak
berlekatan dengan perianthium. Seluruhnya terdiri dari stamen yang fertil. Stamen 1--1000.
Pollen tidak ber-aperture, 3-aperture hingga 30-aperture.

Gynoecium dengan (2-)3 karpel, atau 4--30 karpel(jarang). Pistilum 2-3 sel atau jarang 4-30 sel.
Gynoecium sinkarpus, sinovarius atau sinstylovarius; menumpang. Ovarium berruang (2-)3,
berlepasan atau menempel sebagian. Ovule 1 atau 2 tiap locule.

Buah biasanya tidak berdaging, atau berdaging; bengang atau tidak bengang, schizocarp atau
bukan. Jika bukan schizocarp dapat berupa kapsul atau drupa. Biji dengan endosperma yang
berminyak.

Fisiologi, biokimia. Umumnya mengandung minyak-mustard, atau tidak. Mengandung alkaloid


(atau tidak). Hasil fotosintesis diedarkan dalam bentuk sukrosa atau sebagai
oligosakarida+sukrosa. Tumbuhan C3, C4, and CAM. Metabolisme C3 tercatat pada Argythamnia,
Euphorbia, Phyllanthus, Ricinus. Metabolisme C4 tercatat pada Chamaesyce, Euphorbia. CAM
tercatat pada Euphorbia, Monadenium, Pedilanthus, Synadenium.
Euphorbiaceae Juss.
Geografi, sitologi. Kosmopolitan, kecuali Arctic. X = 6-14.

Taksonomi. Anak-kelas: Dicotyledonae. Sistem Dahlgren: Super-bangsa Malviflorae;


Euphorbiales. Sistem Cronquist: Anak-kelas Rosidae: Euphorbiales. Sistem APG: Eudicot; Rosid;
Eurosid I; Malpighiales.

Marga 300, jenis 5000.


Acalypha, Acidocroton, Acidoton, Actephila, Adelia, Adenochlaena, Adenocline, Adenopeltis,
Adenophaedra, Adriana, Aerisilvaea, Afrotrewia, Agrostistachys, Alchornea, Alchorneopsis,
Aleurites, Algernonia, Alphandia, Amanoa, Amperea, Amyrea, Andrachne, Angostyles,
Annesijoa, Anomalocalyx, Anthostema, Aparisthium, Apodiscus, Aporusa, Argomuellera,
Argythamnia, Aristogeitonia, Ashtonia, Astrocasia, Astrococcus, Austrobuxus, Avellanita,
Baccaurea, Baliospermum, Baloghia, Benoistia, Bernardia, Bertya, Beyeria, Blachia, Blotia,
Blumeodendron, Bocquillonia, Bonania, Borneodendron, Bossera, Botryophora, Breynia, Bridelia,
Calycopeplus, Canaca, Caperonia, Caryodendron, Casabitoa, Calvacoa, Celaenodendron,
Celianella, Cephalocroton, Cephalomappa, Chaetocarpus, Chascotheca, Cheilosa, Chiropetalum,
Chlamydojatropha, Chondrostylis, Chonocentrum, Choriceras, Chrozophora,
Cladogelonium, Cladogynos, Claoxylon, Claoxylopsis, Cleidiocarpon, Cleidion, Cleistanthus,
Clutia, Cnesmone, Cnidoscolus, Cocconerion, Codiaeum, Colliguaja, Conceveiba, Cordemoya,
Croizatia, Croton, Crotonogyne, Crotonogynopsis, Crotonopsis, Ctenomeria, Cubanthus,
Cyrtogonone, Cyttaranthus, Dalechampia, Dalembertia, Deuteromallotus, Deutzianthus,
Dichostemma, Dicoelia, Didymocistus, Dimorphocalyx, Discocarpus, Discoclaoxylon,
Dicocleidion, Discoglypremna, Dissiliaria, Ditaxis, Ditta, Dodecastigma, Domohinea, Doryxylon,
Droceloncia, Drypetes, Duvigneaudia, Dysopsis, Elaeophorbia, Elateriospermum,
Eleutherostigma, Endadenium, Endospermum, Enriquebeltrania, Epiprinus, Eremocarpus,
Erismanthus, Erythrococca, Euphorbia, Excoecaria, Fahrenheitia, Flueggea, Fontainea, Garcia,
Gavarretia, Givotia, Glochidion, Glycydendron, Glyphostylus, Grimmeodendron, Grossera,
Gymnanthes, Haematostemon, Hamilcoa, Hevea, Heywoodia, Hippomane, Homonoia, Hura,
Hyaenanche, Hieronima, Hylandia, Jablonskia, Jatropha, Joannesia, Kairothamnus,
Keayodendron, Klaineanthus, Koilodepas, Lachnostylis, Lasiococca, Lasiocroton, Lautembergia,
Leeuwenbergia, Leidesia, Leptonema, Leptopus, Leucocroton, Lingelsheimia, Lobanilia,
Loerzingia, Longetia, Mabea, Macaranga, Maesobotrya, Mallotus, Manihot, Manihotoides,
Manniophyton, Maprounea, Mareya, Mareyopsis, Margaritaria, Martretia, Megistostigma,
Meineckia, Melanolepis, Mercurialis, Micrandra, Micrandropsis, Micrantheum, Micrococca,
Mildbraedia,
Mischodon, Moacroton, Monadenium, Monotaxis, Moultonianthus, Myladenia, Myricanthe,
Nealchornea, Necepsia, Neoboutonia, Neoguillauminia, Neoholstia, Neoroepera,
Neoscortechinia, Neotrewia, Octospermum, Oldfieldia, Oligoceras, Omalanthus, Omphalea,
Omphellantha, Ophthalmoblapton, Oreoporanthera, Ostodes, Pachystroma, Pachystylidium,
Pantadenia, Paradrypetes, Paranecepsia, Parapantadenia, Parodiodendron, Pausandra,
Pedilanthus, Pentabrachion, Petalodiscus, Petalostigma, Philyra, Phyllanoa, Phyllanthus,
Pimelodendron, Piranhea, Plagiostyles, Platygyna, Plukenetia, Podadenia, Podocalyx,
Pogonophora, Poilaniella, Polyandra, Poranthera, Protomegabaria, Pseudagrostistachys,
Pseudanthus, Pseudocroton, Pseudolachnostylis, Pterococcus, Ptychopyxis, Putranjiva,
Pycnocoma, Reutealis, Reverchonia, Richeria, Richeriella, Ricinocarpus, Ricinodendron, Ricinus,
Rockinghamia, Romanoa, Sagotia, Sampantea, Sandwithia, Sapium, Sauropus, Savia, Scagea,
Schinziophyton, Sebastiania, Securinega, Seidelia, Senefeldera, Senefelderopsis, Sibangea,
Spathiostemon, Speranksia, Sphaerostylis, Sphyranthera, Spirostachys, Spondianthus,
Stachyandra, Stachystemon, Stillingia, Strophioblachia, Sumbaviopsis, Suregada, Symphyllia,
Synandenium, Syndyophyllum, Tacaruna, Tannodia, Tapoides, Tetracoccus, Tetraplandra,
Tetrorchidium, Thecacoris, Thyrsanthera, Tragia, Tragiella, Trevia, Trigonopleura,
Trigonostemon, Vaupesia, Vernicia, Vigia, Voatamalo, Wetria, Whyanbeelia, Wielandia,
Zimmermannia, Zimmermanniopsis.
Rafflesiaceae Dumort. nom. cons
(SEHARUSNYA dilebur dalam Euphorbiaceae berdasarkan APG, namun tetap dipertahankan
(nomina conservanda) berdasarkan sidang IUCN)

Habitus. Herba parasitik yang sangat unik dengan bentuk vegetatif yang ganjil. Bagian vegetatif
berbentuk filamen atau fungoid. Daun sangat trereduksi atau absen. Tumbuhan tanpa akar;
seluruhnya parasitik (mem-penetrasi jaringan tumbuhan inang, dengan hanya bunga yang
muncul di permukaan). Parasit akar .

Daun jika ada berseling atau berhadapan; tanpa stomata.

Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit atau monoecious. Polinasi entomofilus.

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan, kecil hingga sangat besar (Rafflesia arnoldii
adalah bunga terbesar di dunia, lebih dari 1 m diameter); berbau busuk atau tanpa bau;
aktinomorfik; bagian bunga tersusun dalam lingkaran.

Perianthium sepaloid atau petaloid; 4-5 (-10); berlepasan atau berlekatan (jika berlekatan
membentuk tabung); dalam 1 lingkaran; polysepalus atau gamosepalus; berdaging.
Rafflesiaceae Dum.
Androecium 5-100. Bagian-bagian androecium berlepasan dari perianthium dan berlepasan dari
sesamanya. Androecium seluruhnya terdiri dari stamen fertil. Stamen 5--100.

Gynoecium dengan 4-8 karpel; sinkarpus; sinstylovarius atau eusinkarpus. Sebagian tenggelam
atau tenggelam. Ovarium 1 lokus atau 3-10 lokus. Stylus 1. Plasentasi biasanya parietal. Ovule
dalam satu ruang sangat banyak, tidak ber-arilus.

Buah buni atau kapsul; bengang atau tidak bengang. Jika kapsul pecah tidak beraturan. Gynoecia
berdekatan akan berdempetan membentuk buah majemuk atau tidak. Biji dengan endosperma
atau tidak.

Geografi, sitologi. Tersebar di daerah temperate atau sub tropis atau tropis. Amerika selatan
dan tengah, Mediteran dan Timur Tengah, Afrika Selatan dan Madagaskar. Terutama di Asia
Tenggara dan Indonesia, Australia. X=12.
Rafflesiaceae Dum.
Rafflesia arnoldii R.Br.
Jenis 50. Marga 9: www.wikipedia.org
Apodanthes, Bdallophytum, Berlinianche,
Cytinus, Mitrastemon, Pilostyles, Rafflesia,
Rhizanthes, Sapria.

***Catatan: Data DNA (2004, 2005, 2006)


menunjukkan posisi anggota Rafflesiaceae ada
di dalam (nested) kelompok Euphorbiaceae,
sehingga seharusnya suku Rafflesiaceae
dihapus, dan hanya menjadi bagian dalam
Euphoriaceae. Namun berdasarkan sidang
IUCN, suku ini tetap dipertahankan (nomina
conservanda).
ROSID, FABID, MALPHIGIALES, Rhizophoraceae R. Br.
Habitus. Pohon atau semak. Helofitik.

Daun berhadapan atau melingkar. Tungal, tepi rata atau crenatus atau dentatus; dengan tulang
daun menyirip; dengan stipula interpetiolaris yang mudah rontok.

Anatomi daun. Stomata anomositik

Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit atau polygamomonoecious (jarang); vivipar atau tidak.

Perbungaan. Dalam perbungaan atau bunga tunggal. Jika tunggal bunga aksilar. Jika dalam
perbungaan dalam racemus, cymosa atau fascikulu; aksilar

Bunga radial biasanya kelipatan 4-6.

Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas. Calyx (3-) 4-5 (-16) dalam I lingkaran;
polysepalus; tersusun mengatup. Corolla (3-)4-5(-16); dalam 1 lingkaran; polypetalus. Petal
bertaji atau sesil.
Rhizophoraceae R. Br.
Androecium 8-40; berlepasan dari perianthium; berlepasan dari sesamanya; dalam 1 lingkaran.
Androecium seluruhnya terdiri dari stamen fertil. Stamen 8-40, diplostemonus atau
triplostemonus hingga polystemonus.

Gynoecium dengan 2-5 (-20) karpel. Pistilum dengan 1-6 (-20) ruangan. Gynoecium sinkapus;
tenggelam atau menumpang; stylus 1; stigma 1. Plasentasi apikal

Buah biasanya basah, jarang kering; bengang atau tidak bengang; kapsula atau buni atau drupa.
Biji dengan endosperma banyak yang biasanya mengandung minyak. Buah umumnya vivipar.

Fisiologi, biokimia. Mengandung alkaloid, mengandung flavonoid. Biasanya tumbuhan C3.


Geografi. Pantropis. X= 8,9.

Taksonomi. Anak-kelas Dicotyledonae. Sistem Dahlgren: Super-bangsa Myrtiflorae;


Rhizophorales. Sistem Cronquist: Anak-kelas Rosidae; Rhizophorales. Sistem APG: Eudicot; core
eudicot; Rosid; Eurodid I; Malpighiales. Jenis 120. Marga 15: Anopyxis, Blepharistemma,
Bruguiera, Carallia, Cassipourea, Ceriops, Comiphyton, Crossostylis, Dactylopetalum,
Gynotroches, Kandelia, Macarisia, Pellacalyx, Rhizophora, Sterigmapetalum, Weihea (=
Cassipourea).

Ekonomi. Beberapa jenis merupakan penghasil kayu yang sangat kuat untuk konstruksi air laut.
Tanin diambil dari batang.
Mangifera kemanga,
Anacardiaceae, Sapindales
Ketapang, Combretaceae, Myrtales

Pepaya, Caricaceae,

MALVID Brassicales

Putat/Butun, Lythraceae, Myrtales

Wasabi, Brassicaceae,
Merati, Dipterocarpaceae, Brassicales
Kenari, Burseraceae, Sapindales
Malvales
ROSID, MALVID, MYRTALES, Myrtaceae Juss.
Habitus. Pohon atau semak; mengandung minyak esensial. Sering merupakan tumbuhan halofit,
xerofit.

Daun kadang heterofilus; evergreen atau deciduous; berukuran kecil hingga besar; umumnya
berhadapan (Syzygium); atau berseling atau dalam lingkaran (jenis di Australia: Eucalyptus,
Metrosideros, Xanthostemon dll); dengan titik (noktah) kelenjar; aromatik; selalu daun tunggal;
tanpa pulvinus; dengan atau tanpa stipula. Lamina dengan tepi rata; pada Syzygium dengan
“intramarginal vein”.

Anatomi daun. Stomata anomositik atau parasitik. Lamina dengan rongga sekretori yang
menghasilkan minyak.

Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit atau polygamomonoecious, atau androdioeciou.


Polinasi entomofilus atau ornitofilus.

Perbungaan. Bunga jarang yang tunggal, biasanya dalam perbungaan, yaitu cymosa, dalam spika
dalam corymbosa dan panikula atau dalam bonggol (unit dasar perbungan adalah cymosa).
Perbungaan terminal atau aksilar. Bunga radial. Petal menumpang di atas calyx.
Myrtaceae Juss.
Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas, atau petaloid atau sepaloid. Dalam 1
lingkaran atau 2 lingkaran. Calyx (3-) 4-5 (-6) atau vestigial; polysepalus atau
gamosepalus. Corolla 4-5 dalam lingkaran, polypetalus atau gamopetalus, putih, kuning
merah, pink atau ungu (tidak biru).

Androecium mulai dari 4 (jarang ),yang umum adalah ~(jambu); berlepasan dari
perianthium; berlepasan dari sesamanya;

Gynoecium dengan 2-5 (-16) karpel, sinkarpus, tenggelam atau sebagian tenggelam .
Overium dengan 1-) 2-5 (-16) lokul. Plasentasi parietal atau aksilar.

Buah basah atau kering, bengang atau tidak bengang; berupa kapsula, buni, drupa atau
nut. Biji tanpa endosperma.
Myrtaceae Juss.
Fisiologi, biokimia. Banyak jenis yang mengandung metabolit sekunder spt alkalois, flafonoid,
kaempferol, myricetin dll, eugenol (cengkeh). Umumnya tumbuhan C3.

Geografi, sitologi. Tersebar di daerah temperate, sub-trops dan tropis, mulai Australia hingga
Amerika Selatan. X = (6-)11(-12).

Jenis 3000, Marga 130:


Acmena, Baeckia, Callistemon, Darwinia, Decaspermum, Eucalyptus, Eugenia, Feijoa (=Acca),
Jambosa, Lamarchea, Leptospermum, Melaleuca, Metrosideros, Osbornia, Psidium, Rhodamnia,
Rhodomyrtus, Syzygium, Tristania, Tristaniopsis, Whiteodendron, Xanthomyrtus, Xanthostemon.

Ekonomi. Banyak jenis dimanfaatkan sebagai penghasil minyak esensial untuk parfum maupun
obat (Melaleuca, Eucalyptus, Syzygium) Buah meja: Feijoa, Psidium, Syzygium, Eugenia dll.
ROSID, MALVID, MALVALES, Malvaceae Juss.
****deskripsi suku ini tidak termasuk Bombacaceae, Byttneriaceae, Sterculiaceae, Tiliaceae;
padahal dalam klasifikasi APG, 4 suku tersebut seluruhnya dilebur dalam Malvaceae,
menghasilkan satu suku dengan anggota sangat banyak.

Habitus herba atau semak atau pohon. Mulai dari tumbuhan biasa hingga halofitik atau
xerofitik.

Daun tunggal, berseling atau spiral; berpetiolus; tidak berupih. Lamina bertepi rata atau
berbagi. Jika berbagi palmatifid. Biasanya dengan stipula. Daun kdang dengan hydatoda.
Stomata sering pada dua permukaan dau, anomositik. Daun dilengkapi rambut; rambut
dengan kelenjar maupun tidak; kadang berbentuk bintang (stellate hair) atau peltatus.

Anatomi batang. Pada ikatan pembuluh terdapat sel-sel ubin yang juga terdapat pada
Durio (Bombacaceae) & Pterospermum (Tiliaceae); hal ini juga menjadi dasar mengapa
suku Bombacaceae dan Tiliaceae oleh APG kemudian dilebur dalam Malvaceae.
Malvaceae Juss.
Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit atau dioecious atau polygamomonoecious. Polinasi
entomofilus.

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan, biasanya cymosa. Bunga kecil hingga
besar, umumnya radial, jarang yang bilateral. Perianthium dengan calyx dancorolla yang jelas.
Calyx 5 dalam 1 lingkaran; polysepalus atau gamosepalus (hanya di pangkalnya saja); kuncup
dalam katup (valvate). Terdapat epicalyx atau tidak. Corolla 5 dalam I lingkaran; polypetalus,
walaupun sering terlihat seperti gamosepalus.

Androecium (5-) 15-100; adnatus terhadap petal; monadelphous (tabungnya


berlekatan/adnatus dengan petal); dalam 1 lingkaran. Androecium seluruhnya adalah stemen
fertil. Stamen (5-) 15-50.

Gynoecium dengan (1-)5(-100) karpel; sinkarpus, menumpang.

Buah umumnya kering, atau basah; bengang atau tidak bengang; berupa kapsula atau buni. Biji
dengan endosperma yang berminyak. Banyak jenis dengan biji berrambut atau berduri.
Malvaceae Juss.

Fisiologi, biokimia. Tumbuhan C3, tercatat pada Gossypium, Hibiscus, Malva, Sphaeralcea,
Thespesia.

Geografi, sitologi. Tersebar di daerah beku hingga tropis (kosmopolitan), hingga ke Iceland. X =
6–17(+), 20(+)

Jenis 1000; Marga 100: Abelmoschus, Abutilon, Gossypioides, Gossypium, Hibiscadelphus,


Hibiscus, Malva, Malvastrum, Malviscus, Sida, Sidalcea, Sidastrum,Tetrasida, Thespesia, Urena,
dll.

Ekonomi. Gossypium adalah penghasil baik kapas atau minyak kapas. Calyx & bractea dari
Hibiscus sabdariffa dimanfaatkan untuk teh dan manisan. Okra adalah buah muda dari Hibiscus
esculentus. Tumbuhan ornamental dari marga Hibiscus.
ROSID, MALVID, BRASSICALES, Brassicaceae Burnett nom. Alt. = Cruciferae Juss.

Habitus. Umumnya herba atau semak, jarang sekali liana. Annual, biennial atau perennial.
Banyak jenis berbentuk roset (akar) atau tidak. Dapat berupa tumbuhan hydrofitik, helofitik,
mesofitik dan xerofitik.

Daun kecil hingga besar, trsusun spiral atau tersebar. Dengan petiolus atau duduk; daun tunggal
atau majemuk; tanpa pulvinus. Jika majemuk, menyirip. Jika daun tunggal dengan tepi rata
hingga berbagi menyirip. Tanpa stipula. Tepi daun rata, bergerigi atau dentatus.

Tipe reproduksi. Tidak terdapat bunga uniseksual, tumbuhan hermaprodit. Nektar dproduksi di
pangkal perianthium atau di androecium. Polinasi anemofilus atau entomofilus.

Perbungaan. Bunga tunggal atau dalam perbungaan. Corymbosa atau racemus atau spika atau
fasikulus. Unit dasar perbungaan adalah rasemosa. Perbungaan terminal atau aksilar atau
berhadapan daun. Bunga diindungi braktea atau tidak.

Bunga radial, polysiklik,tetrasiklik atau pentasiklik. Perianthium dengan calyx dan corolla jelas,
atau sepaloiid, berjumlah 8 atau 4. Perianthium tersusun khas dalam 3 lingkaran; K 2 + 2, C4;
polysepalus. Polypetalus; corolla putih, kuning, oranye, ungu atau biru.
Brassicaceae Burnett nom. Alt. = Cruciferae Juss
Androecium biasanya 6 (jarang 2-16), dalam 2 atau 1 lingkaran; seluruhnya terdiri atas stamen
fertil. Stamen 6 (jarang 2-16), tetradynamus.

Gynoecium dengan 2 karpel. Pistilum dengan 1-2 ruang. Gynoecium sinkarpus, menumpang.
Ovarium 1-2 lokus. Stigma 1-2. Plasentasi parietal.

Buah kering; bengang, jarang tidak bengang; biasanya siliqua. Buah pecah pada katup (valve).
Biji kecil dengan sedikit atau tanpa endosperma.

Fisiologi, biokimia. Mengandung minyak mustard. Tumbuhan C3 atau C4.

Geografi, sitologi. Daerah beku hingga tropis (kosmopolitan); namun penyebarannya


terkonsentrasi di belahan utara bumi dan Mediteran. X = 5–12(+).
Brassicaceae Burnett nom. Alt. = Cruciferae Juss

Jenis 3200. Marga: 350: Arabidopsis, Arabis, Brassica, Cakile, Nasturtiopsis, Nasturtium (=
Rorippa), Raphanus, Rorippa, dll.

Ekonomi. Bahan pangan penting dari Brassica (cabbage, cauliflower, broccoli, kohlrabi,
turnips, Brussels sprouts); Raphanus (radish); Rorippa (watercress); mustard dari Brassica,
Armoracia (horse-radish); tumbuhan ornamental dari 50 marga seperti: Arabis, Erysimum
(Cheiranthus), Hesperis, Iberis, Lobularia, Lunaria, Matthiola.
ROSID, MALVID, SAPINDALES, Sapindaceae Juss.
Perawakan Pohon, semak, liaa atau herba, bergetah atau tidak, getah berwarna atau tidak.
Jika merambat, dengan sulur, sulurnya merupakan modifikasi dari perbungaan.

Daun berseling atau spiral, dengan petiolus, tanpa upih, biasanya daun majemuk pinnatus
atau bipinnatus, sering dengan stipula, sangat sering dengan pulvinus.

Tipe reproduksi. Terdapat bunga uniseksual. Tumbuhan monoecious atau


polygamomonoecious. Bunga betina kadang masih dilengkapi dengan staminodia.
Penyerbukan dengan serangga

Perbungaaa. Bunga kadang tunggal atau dalam perbungaan cyme. Bunga biasanya dilindungi
braktea dan brakteola.

Perhiasan bunga dengan kelopak dan mahkota yang jelas atau kadang sepaloid. Kelopak
biasanya 4--5, dalam 1 lingkaran, polysepalus. Mahkota 4 atau 5 dalam 1 lingkaran, biasanya
gamopetalus.

Androecium 8 atau 10. Stamen 4--5 atau 8 atau 10, jarang banyak. Serbuk sari biasanya
dengan 3 aperture(ada yg 2--4)
Gynoecium dengan (2-)3(-8) karpel, superior. Orvrium dengan (2-)3(-8) lokus. Tangkai putik
biasanya 1

Buah basah atau kering, bengang atau tak-bengang atau schizocarp. Biji tidak mengandung
endosperma

Geografi Daerah beriklim sedang hingga tropis. Paling banyak ditemukan di Australasia. X =
10–16.

Jenis sekitar 2000. Marga 140; Alectryon, Allophylus, Allosanthus, Amesiodendron, Blighia,
Blighiopsis, Blomia, Bridgesia, Camptolepis, Cardiospermum, Castanospora, Cupania,
Cupaniopsis, Dimocarpus, Diploglottis, Diplokelepa, Diplopeltis, Distichostemon, Dodonaea,
Guioa, Handeliodendron, Haplocoelum, Harpullia, Hippobromus, Hornea, Houssayanthus,
Hypelate, Hypseloderma, Jagera, Koelreuteria, Laccodiscus, Lecaniodiscus, Lepiderema,
Lepidopetalum, Lepisanthes, Litchi, Llagunoa, Melicoccus, Mischocarpus, Molinaea, Neotina,
Nephelium, Pometia, Porocystis, Pseudima, Pseudopancovia, Pseudopteris, Radlkofera,
Rhysotoechia, Sapindus, Sarcopteryx, Tina, Tsingya, Ungnadia, Urvillea, Vouarana, Xanthoceras,
Xeropspermum, Zanha, Zollingeria dll.

Ekonomi ‘Spanish lime’ (Melicoccus), litchi dan longan/lengkeng (Litchi spp. & Dimocarpus spp),
pulasan dan rambutan (Nephelium spp.)
ROSID, MALVID, SAPINDALES, Rutaceae Juss.

Habitus. Pohon atau semak atau herba; mengandung minyak esensial.

Daun evergreen atau deciduous; berseling atau berhadapan; dengan petiolus; tanpa upih; selalu
dengan noktah/titik kelenjar; aromatik. Daun tungal atau majemuk. Jika majemuk unifoliolatus,
menyirip, menyirip ganda; Jika tungal dapat rata atau bercangap; kadang daun pita. Daun
hampir seluruh jenis tanpa stipula; yang berstipula intrapetiolar dan memiliki noktah kelenjar.
Daun dengan rongga sekretori mengandung minyak esensial.

Tipe reproduksi. Tumbuhan hermaprodit, atau monoecious atau andromonoecious atau


dioecious. Polinasi entomofilus.

Perbungaan. Bunga tungal atau dalam perbungaan. Unit dasar perbungaan cymosa atau
rasemosa, namun perbungaan dapat ttermodifikasi menjadi cymosa, panikula, racemus atau
corymbosa. Perbungaan terminal, aksial atau di atau di atas daun.

Bunga denan braktea; biasanya wangi. Simetri radial. Bunga biasanya (3-)5 merous.

Perianthium dengan calyx dan corolla yang jelas (tapi calyx kadang sangat kecil dan tidak jelas).
Calyx (3-)4 atau 5; dalam 1 lingkaran; polysepalus atau gamopetalus (di pangkal). Corolla (3-) 5
atau 5; polypetalus atau gamopetalus
Rutaceae Juss.
Androecium 2 atau 3 aatau 5 atau 8 atau 20-60. Bagian androecium berlepasan dari
perianthium dan berlepasan dari sesamanya. Androecium terdiri dari stamen fertl dan
staminodium. Staminodium ada di bagian lingkaran luar dari stamen fertil. Stamen 2-60.

Gynoecium dengan (1-) 3 karpel atau 4-5 (-100) karpel; sinkarpus atau apokarpus. Stylus 1 atau
3-5. Plasentasi aksilar.

Buah basah atau kering; tunggal atau buah agregat; berupa folikulus atau drupa atau buni
(berupa hesperidium) atau samara.

Geografi, sitologi. Tersebar di daerah temperate, subtropis dan tropis. X = 7–11(+).

Taksonomi. Anak-kelas Dicotyledonae. Sistem Dahlgren: Super-bangsa Rutiflorae; Rutales.


Sistem Cronquist: Anak-kelas Rosidae; Sapindales. Sistem APG: Eudicot, Core Eudicot, Rosid,
Eurosid II; Sapindales. Jenis 900, marga 150: Acronychia, Adenandra, Aegle, Aeglopsis, Afraegle,
Citrus, Clausena, Diphasia, Euodia, Evodiella, Fagaria, Melicope, Merope, Microcitrus, Microcybe,
Micromelum, Murraya, Myrtopsis, Pentaceras, Ruta, Toddalia, Toddaliopsis, Triphasia, dll.

Ekonomi. Buah meja dari Citrus, Aegle, Clausena. Casimiroa dll. Bumbu masak dari Murraya.
Tumbuhan ornamental dll.

Anda mungkin juga menyukai