Anda di halaman 1dari 3

3 Pelajaran Dari Kisah Hidup Michael Jordan

Hai sobat Esempsa Magz! Mengalami kegagalan atau kekalahan, kita semua pasti
pernah merasa putus asa dan ingin menyerah saja. Mungkin kita juga pernah merasa hidup ini
tak adil. Saat sudah berusaha keras memperjuangkan sesuatu, tiba-tiba saja kamu terjegal dan
terjatuh. Orang bilang kita harus bangkit lagi setelah gagal. Tapi nyatanya hal itu tak
semudah yang orang katakan. Untuk bangkit lagi itu tak selalu mudah. Bahkan kita sampai
harus berperang melawan ego sendiri.

Tapi kekalahan tak perlu kita tangisi. Coba kita ingat lagi sosok besar yang satu ini.
Namanya Michael Jordan. Kini ia dikenal sebagai salah satu pemain NBA (National
Basketball Association) terbaik. Tak hanya dikenal sebagai pemain basket terbaik, ia juga
dikenal sebagai seseorang yang punya etika kerja mengagumkan, juga kisah hidup yang luar
biasa. Di balik nama besar dan kesuksesannya saat ini, dulu ia pernah kalah ratusan kali dan
jatuh berkali-kali.

1. Manisnya kesuksesan didapat setelah gagal berkali-kali


Salah satu kutipan yang paling fenomenal dari Michael Jordan tak lain adalah
ini, “Saya gagal di 9000 tembakan di sepanjang karir saya.
Saya kalah di hampir 300 pertandingan. 26 kali, saya
dipercaya untuk mengambil tembakan yang menentukan
hasil akhir pertandingan, dan saya gagal. Saya terus
menerus gagal, lagi dan lagi di dalam kehidupan saya. Dan
itulah mengapa saya sukses.” Sebelum ia sebesar dan
sesukses sekarang, ia telah melewati ratusan kali hingga
ribuan

kali kegagalan. Michael Jordan menjadikan


kegagalannya sebagai bahan bakar untuk menuju
kesuksesannya. Dulu ia pernah dikeluarkan dari tim basket
SMA-nya di tahun pertama. Tapi ia tak menyerah, ia terus
berlatih hingga akhirnya bisa kembali masuk ke tim basket
di tahun akhirnya dan berhasil masuk ke All-American High School Team. Kakinya pernah
patah di musim sekitar tahun 1985-1986 tapi ia tak berhenti. Saat ia sembuh di tahun 1986-
1987, ia menjadi pemain kedua terhebat dan berhasil
mencetak 3.000 skor dalam satu musim. Wow, luar biasa
sekali ya!

2. Fokus pada sisi posotif itu penting


“Saya tak pernah melihat beban dari kegagalan
melakukan tembakan, kalau kita memikirkan bebannya kita
akan selalu melihat hasil negatifnya,” ungkap Michael
Jordan. Salah satu kunci keberhasilannya adalah karena ia
fokus pada hal-hal positif. Bukan merasa terbebani dengan
kegagalan atau kelemahan yang kita punya. Michael Jordan
berhasil membawa Chicago Bulls menjuarai NBA untuk pertama kalinya pada tahun 1991.
Gelar juara itu pun berhasil dipertahankan tiga kali berturut-turut, tahun 1991, 1992, dan
1993. Fokus pada hasil positif yang ingin kita dapatkan jauh lebih penting daripada sekadar
menyesali kegagalan yang baru kita alami. Dengan begitu, kita akan punya semangat lagi
untuk kembali bangun dan melangkah ke depan.

3. Jangan takut menghadapi kegagalan


Dalam sebuah wawancara, Michael mengungkapkan kalau ia tak pernah punya rasa
penyesalan di sepanjang kariernya. Meski ada kegagalan atau hal-hal negatif yang terjadi, ia
selalu berusaha melihat sisi positifnya. Menjadikannya sebagai bagian dari proses
pembelajarannya, sehingga ia bisa terus maju dan meraih kesuksesan yang ia inginkan. Pria
yang lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat tanggal 17 Februari 1963 ini
menggambarkan rasa takut sebagai ilusi semata. “Saya tak pernah takut untuk gagal,”
ungkapnya. Rasa takut gagal hanya akan menahan kita untuk sukses. Bahkan ketakutan itu
sendiri sudah menutup dan mencegah potensi kita untuk berkembang.

Sampai sini dulu pembahsannya ya, sampai jumpa!


Devito Akbar A (7A)

Anda mungkin juga menyukai