Anda di halaman 1dari 3

Mindset

Lihatlah wajahmu, sudah berapa lama kamu memiliki wajah seperti itu? Tentu selama kamu hidup
bukan? Itu karena kita hampir tidak memiliki kontrol terhadap penampilan wajah dan tubuh kita, seperti
tinggi badan, bentuk hidung kita, maupun warna dari mata kita.

Dan apa yang dapat kita kntrol adalah keahlian dan kemampuan kita. Hal ini sudah diteliti oleh Carol
Dweck dan dalam bukunya yang berjudul Mindset atau Pola Pikir, Carol Dweck membagi itu menjadi 2
mindset, yaitu Mindset Tetap dan Midnset Bertumbuh

Orang2 dengan Mindset Tetap berpikir kalau bakat adalah segalanya. Jika mereka tidak berbakat untuk
melakukan sesuatu, mereka berpikir itu sudah menjadi takdir mereka untuk gagal. Keahlian mereka
seolah2 sudah diturunkan melalui gen mereka, seperti halnya penampilan kita tadi, dan dengan kata lain
mereka tidak pernah ingin mencoba untuk meningkatkan kemampuan yang bukan menjadi bakat
mereka.

Dan kebalikannya adalah orang2 yang memiliki Mindset Bertumbuh, percaya kalau mereka dapat
mencapai apapun asalkan mereka berusaha dan bekerja keras, selain itu mereka mendedikasikan diri
mereka untuk mencpai gol dan berlatih sebanyak mungkin.

Karena Mindset kita mempunyai pengaruh besar pada performa kita, mari kita lihat kedua mindset itu
lebih jelas lagi.

Kamu mungkin pernah mendengar kutipan “Kerja Keras akan mengalahkan bakat, ketika bakat gagal
untuk bekerja keras”. Orang2 dengan Mindset Tetap mempunyai pandangan berbeda, menurut dunia
mereka “Bakat itu adalah Raja”

Secara alamiah, mereka selalu ingin terlihat berbakat, hal ini terlihat ketika perusahaan2 besar mencari
lulusan terbaik di universitas dan berharap mereka akan berkinerja sempurna dan tidak perlu banyak
dilatih terlebih dahulu. Mereka langsung diterjunkan ke pekerjaan mereka dan benar2 diperhatikan
kinerjanya, apbila kinerja mereka tidak baik, mereka dapat dipecat. Proses semacam ini merugikan
kedua belah pihak

Bukan hanya perusahaan menghambat diri mereka sendiri dari perekrutan orang2 hebat, dan pola pikr
hitam putih mereka menghasilkan mindset tetap di pandangan orang2. Karena dari pertama, para
karyawan dibentuk kalau mereka dinilai berdasarkan kinerja baik atau buruk mereka.

Oleh karena itu banyak karyawan yang menghabiskan waktu kerja mereka hanya untuk tidak terlihat
bodoh dan tidak ingin dilihat sebagai orang gagal, hasilnya mereka tidak mengejar produktivitas kerja
tebaik mereka.

Mari kita bandingkan dengan orang yang memiliki mindset bertumbuh, ini seperti ketika seorang anak
dikasih soal matematika yang sulit, mereka senang untuk mengerjakan itu dan akhirnya mereka akan
terus dapat mengerjakan soal matematika yang lebih sulit.
Mereka memiliki semangat untuk menghadapi tantangan yang lebih sulit dan berat, dan alasan mereka
tentunya bukan hanya karena ingin mendapatkan nilai terbaik, tapi mereka merasakan kepuasan untuk
mendorong mereka untuk menjadi lebih baik.

Mereka akan mengambil kesempatan untuk belajar dari yang terbaik, selalu mencoba walaupun mereka
sempat gagal, mengganti strategi dan mengadaptasikan mantra “latihan menghasilkan kesempurnaan”

Dua contoh yang terkenal adalah Lee iacocca, seorang direktur di perusahaan mobil yang
mngembangkan mobil Ford Mustang dan Mobil Pinto, selain itu juga dia menghidupkan kembali
perusahaan Chysler ketika dia menjabat sebagai CEO di tahun 1980an.

Satu contoh lainnya adalah Lou Gerstner, mantan CEO dari perusahaan IBM, dia menjabat dari tahun
1993 – 2002, dan dia sangatlah terkenal karena dia berhasil memutarbalikkan keadaan dari perusahaan
IBM yang saat itu sedang menuju keterpurukan.

Kedua orang ini sama2 berhasil memutarbalikkan keadaan dari perusahaan mereka, tapi perbedaannya
berada pada kejadian setelah itu.

Lee Iacocca akhirnya menjadi sombong, dia merasa dirinya sangat berjasa dan membiarkan dirinya
dikelilingi oleh para pemuja dia. Dia akhirnya lebih khawatir tentang image dirinya ketimbang
perusahaannya. Karena dia senang mencari penerimaan dari orang lain akhirnya dia tidak dapat
mengambil keputusan dengan bijak, dia mengabaikan penjualan yang terus menurun, bahkan memecat
seorang desainer innovative dan akhirnya perusahaannya itu menjadi jatuh lagi.

Sedangkan sebaliknya Lou Gerstner, dia menyadari adanya konflik internal di IBM yang membuat
kerjasama dan pelayanan mereka menurun, jadi dia ingin menghilangkan hirarki yang sudah ada
sebelumnya dan bahkan dia menaruh drinya sendiri sebagai karyawan tingkat rendah agar dapat
berkomunikasi dengan baik dengan sesama karyawan lainnya. Dengan berfokus pada kerja sama tim
dan belajar dari kesalahan dari masa lalu, dia menunjukkan mindset bertumbuh yang sejati dan akhirnya
IBM menjadi perusahaan yang sukses secara berkesinambungan.

Contoh lainnya adalah pebasket yang pasti kita kenal yaitu Michael Jordan, Berikut kutipan dari beliau

“Saya sudah gagal melempar bola lebih dari 9000 kali di karirnya, kalah di hampir 300 pertandingan.
Sebanyak 26 kali saya pernah dipercayakan untuk mengambil lemparan penentuan dan saya gagal. Saya
sudah gagal terus menerus di hidup saya. Oleh karena itulah saya menjadi sukses”

Mindet bertumbuh dari Michael Jordan membawa dirinya menjadi pebasket billionaire pertama
sepanjang sejarah.

Dan kita semua memiliki Mindset bertumbuh, bahkan dari kita lahir, Bayi tidak mengenal batasan,
mereka ingin belajar semua hal. Dan antara umur 1 sampai 3 tahun sebuah mindset sudah dapat terlhat,
Bayi2 dengan mindset bertumbuh dia akan menolong bayi lain yang sedang menangis, sedangkan bayi
dengan mindset tetap akan diam saja dan menghiraukan itu.
Dan kabar gembiranya adalah semua orang dapat mengembangkan mindset bertumbuh, ini adalah
permulaan yang baik, ketika kamu menumpahkan kopimu jangan berkata “saya ceroboh” dan
menghubungkan kegagalanmu dengan identitasmu. Seharusnya kamu melihat itu sebagai sesuatu yang
eksternal, kejadian yang hanya sekali dan mencoba untuk melakukannya lebih baik di waktu selanjutnya.
Mungkin kamu bisa berkata “yang sudah terjadi, terjadilah. Saya hanya tinggal membersihkan itu dan
lebih berhati2 di lain waktu”

Dengan cara seperti ini, kamu akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengejar gol dan
mimpi2mu dan tidak menghabiskan waktu untuk khawatir dengan apa yang salah pada dirimu. Kamu
akan mengembangkan mindset bertumbuh dan kamu akan mencapai potensi terbaikmu di perjalanamu.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai