Anda di halaman 1dari 27

Personal Brand

Manual Book
Definisi Sederhana
Definisi Sederhana

Gampangnya, personal brand adalah Kesan


yang Kamu ciptakan didalam pikiran/persepsi
orang lain.

Contoh :

Andi minjem uang ke Parto. Janjinya 3 bulan


dibalikkin, ternyata engga dibalikkin. Engga
sampe disitu, Andi minjem sampe ke 3 orang
lainnya, dan engga dilunasin juga. Andi
akhirnya jadi buron.

3
Definisi Sederhana

Andi menciptakan kesan kepada orang lain


kalau dia tukang minjem yang engga suka
balikin uang. Personal Brandnya jadi buruk.

Personal Brand terjadi atas dua hal :

Komunikasi & Aksi

Komunikasi adalah tentang bagaimana Kamu


menyampaikan pesan baik kepada publik
(Value) lewat medsos atau di dunia nyata.

4
Definisi Sederhana

Aksi adalah tentang respon Kamu dalam


menghadapi berbagai masalah yang dilihat
orang lain. Contohnya tadi si Andi. Andi
beraksi dengan meminjam uang tapi engga
dibalik-balikkin uangnya. Ini menimbulkan
persepsi buruk.

APA AKIBATNYA KALAU KOMUNIKASI DAN


AKSI BURUK?

Akibat terburuk adalah Kamu akan sulit


mendapatkan kepercayaan orang lain.

5
Definisi Sederhana

Padahal, untuk mencapai karir yang hebat,


pertama kali yang harus kamu raih adalah
kepercayaan dari orang lain.

● Pengusaha harus bisa jadi sosok yang


dipercaya. Dengan begitu dagangan bisa
laris karena memandang siapa yang
menjual
● Karyawan harus bisa jadi sosok yang
dipercaya supaya bisa naik jabatan.
Logikanya, gimana mau diamanahi
tanggung jawab baru kalau Kamu sendiri
engga pantas dipercaya?

6
Definisi Sederhana

Uang boleh belum banyak, tapi pastiin nama


baik tetap dijaga.

Banyak sekali pengusaha-pengusaha yang


memulai bisnisnya engga pake modal uang.
Mereka jadi sosok yang pantas diberi
kepercayaan oleh orang lain.

Ada juga beberapa orang yang memulai


bekerja dari jajaran paling bawah seperti
Office Boy, namun sebelum pensiun malah
jadi Vice President. Engga percaya?

7
Studi Kasus
Studi Kasus

Kisah nyata ini datang dari perjalanan hidup


Alm. Pak Houtman Zainal Arifin. Beliau adalah
sosok inspiratif di dunia perbankan Indonesia.

Houtman Zainal Arifin dilahirkan dari keluarga


pas-pasan. Kisah hidup beliau dimulai ketika
lulus dari SMA, Pak Hotman merantau ke
Jakarta dan tinggal di daerah Kampung Bali
dari tahun 1951-1974.

Singkat cerita, beliau sangat menjunjung


tinggi nama baik.

9
Studi Kasus

Beliau sangat mudah memberi bantuan, tegas


namun kooperatif, dan juga sosok yang
bersahaja.

19 Tahun mengabdi di Citibank dengan


personal brand yang sangat baik, etos kerja
yang tinggi, dan amanah, membuat beliau
perlahan-lahan dikenal karena kearifan
sikapnya. Beliau pelan-pelan menaiki tangga
karir disana dan pensiun sebagai Vice
President Citibank.

10
Studi Kasus

20 Desember 2012, beliau meninggal dunia


dan meninggalkan banyak sekali kisah
inspiratif untuk bisa kita petik bersama
tentang pentingnya nama baik.

Ini kisah nyata yang sampai saat ini menjadi


bukti bahwa merek diri atau personal brand
sangat berpengaruh bagi karir kita semua.

Gajah mati meninggalkan gading, manusia


wafat meninggalkan nama baik.

#PersonalBrandPenting

11
Studi Kasus

Ada lagi, kali ini datang dari sosok yang


inspiratif juga yaitu Kang Dewa Eka Prayoga.

Beliau adalah pengusaha muda yang pernah


bangkrut sampe 7,7 M dan meninggalkan
utang dimana-mana.

Kabar terakhir, beliau bilang seluruh utangnya


sudah lunas tahun 2017, atau lebih tepatnya 5
tahun pasca kebangkrutan besar itu.

Sekarang beliau memiliki banyak perusahaan


dan punya omset sampe 30 M pertahunnya.

12
Studi Kasus

Pesan yang Kang Dewa sampaikan selalu


sederhana :

“Personal Brand itu modal yang priceless atau


sangat sangat tinggi harganya. Bahkan engga
terhingga. Disaat Saya bangkrut, Saya
berusaha untuk memulihkan nama baik yang
sudah tercemar. Dan susahnya minta ampun.
Beruntunglah kawan-kawan yang masih
memiliki nama baik belum tercemar. Jaga itu.
Karena dengan nama baik yang bagus,
amanah dan karunia dari Allah akan deras
menghampiri”.

13
Studi Kasus

Orang selalu bilang, “Mas aku mau bisnis tapi


engga punya modal. Mau kerja juga engga
punya apa-apa mas. Sekolah aja engga
beres”.

Mayoritas orang lupa, kalau nama baik itu


sebenarnya modal yang tinggi. Dengan nama
baik, Kamu bisa mendapatkan pendanaan,
kepercayaan, amanah di perusahaan,
pokoknya banyak yang bisa diperbuat dengan
modal nama baik. Bahkan bisnis pun bisa
berdiri dengan bermodalkan nama baik.
Contoh : Nabi Muhammad SAW.

14
Studi Kasus

Nabi Muhammad SAW memiliki personal


brand yang sangat bagus. Beliau diberi gelar
Al-Amin oleh para sahabat, atau dalam
bahasa Indonesia artinya “Yang Terpercaya”,
karena beliau dikenal dengan komunikasi dan
aksinya yang engga pernah berbohong, apa
adanya, dan juga layak diberi kepercayaan.

Saat sebelum menjadi Nabi, beliau adalah


saudagar yang sangat dikenal di jazirah Arab
karena kebaikan hatinya. Bahkan ada yang
menarik perihal bagaimana beliau
mendapatkan modal untuk berdagang.

15
Studi Kasus

Karena personal brand yang sangat baik,


beliau dipercaya oleh beberapa orang-orang
Arab kaya (termasuk Khadijah yang saat itu
belum menjadi istrinya), untuk mengelola
uang mereka untuk dijadikan bisnis.

PERHATIKAN! Dengan personal brand kuat


seperti itu, kita engga perlu memikirkan
tentang uang. Uang bahkan bisa datang
sendiri, rezeki deras menghampiri.

Risalah diatas didapatkan dari Buku “Super


Leader, Super Manager Muhammad SAW.”
karya DR. Syafii Antonio.
16
Studi Kasus

Dari hal ini kita bisa ambil kesimpulan bahwa,


Personal Brand bukan hanya tentang
mempercantik tampilan eksternal, tapi juga
tentang ketulusan hati, berbudi pekerti luhur,
yang terkomunikasikan lewat ucapan dan
bertindak sesuai hati nurani.

Jadi bukan tentang “memanipulasi” tampilan


diri kita ke orang lain, tapi personal brand
tentang bagaimana kita menjadi manusia
seutuhnya yang memiliki nilai hidup untuk
dibagikan kepada orang banyak.

17
Assesment
Assesment

Oke, sekarang kita masuk di bab assesment


atau pemetaan. Mapping.

Sebelum lebih lanjut, Saya ingin Kamu


menjawab secara spontan tentang
kesan-kesan yang ada dibenakmu tentang
orang-orang ini :

● Soekarno : …….
● Donald Trump : ……
● David Beckham : …..
● Pak Jokowi : ….
● Umar bin Khattab : …..

19
Assesment

Apapun jawabannya, yang jelas mereka


semua memiliki brand yang kuat di publik,
sekalipun Kamu belum pernah bertemu
langsung.

Sekarang kita mulai untuk menemukan


gimana dan seperti apa personal brand yang
ingin Kamu ciptakan di benak orang lain.

Baca halaman berikutnya.

20
Assesment

Ambil kertas dan pulpen sekarang. Kemudian


jawab pertanyaan - pertanyaan dibawah ini.

Menurut SAYA, poin-poin positif yang Saya


miliki adalah : (silahkan isi di kertas sebanyak
10 poin)

1. ….
2. ….
3. ….
4. ....
5. ….
6. dst

21
Assesment

Menurut teman-teman Saya, poin-poin positif


Saya adalah : (Tanyakan kepada 5 teman.
Direkomendasikan bukan teman dekat,
supaya objektif. Isi masing-masing sebanyak
10, minimal 5)

1. …
2. …
3. …
4. …
5. …
6. dst

22
Assesment

Setelah diisi, ada berapa penilaian orang lain


yang sama dengan penilaian diri sendiri?
Banyak? Kalau lebih dari 3 yang sama,
kemungkinan besar Kamu sudah memiliki
kemampuan untuk mengenal diri sendiri
dengan baik.

Selanjutnya, tinggal pemetaan untuk poin-poin


positif yang perlu dikembangkan.

23
Assesment

Menurut Saya, poin-poin yang perlu


dikembangin 1 - 5 tahun mendatang dari data
yang sudah didapat adalah : (Isi 3, yang
engga ada di poin sebelumnya gapapa tulis
juga, yang penting berkaitan dengan poin-poin
positif yang match antara penilaian diri sendiri
dengan penilaian orang lain.

CONTOH :

Poin-poin positif yang match dari nanya ke diri


sendiri dan temen-temen adalah, jujur, supel
dan berwibawa.

24
Assesment

Dari itu, hal yang harus dikembangkan adalah


:

● Menekankan transparansi dalam bekerja


● Perluas network dengan masuk ke lebih
banyak komunitas
● Kalau ditawarin jadi pemimpin, Saya akan
ambil karena mengasah kewibawaan

Selanjutnya, Kamu isi ya assesment nya!

Kalau sudah, bisa publish di grup untuk


mendapat masukan dari mentor.

25
Tantangan
Tantangan

Terakhir, Saya menantang Kamu untuk


menuliskan gambaran tentang diri sendiri
dalam 1 kalimat.

Berani?

Hehehe, sederhana tapi sebenarnya cukup


menguras pikiran.

Silahkan coba!

27

Anda mungkin juga menyukai