Anda di halaman 1dari 3

Ceklist langkah keterampilan

MEMANDIKAN BAYI
SKALA PENILAIAN
TGL : TGL : TGL : TGL :
KOMPONEN KINERJA
I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PERSIAPAN ALAT

1. Permukaan yang datar dan aman seperti tempat tidur


atau meja tempat ganti pakaian bayi.
2. Handuk dan alas ganti.
3. Gayung untuk mengalirkan air.
4. Air untuk memandikan bayi. Pastikan agar air tidak
terlalu panas.
5. Waslap untuk menyeka tubuh bayi.
6. Penggunaan sabun memang tidak disarankan saat
memandikan bayi. Bila diperlukan, gunakan produk
pembersih kulit bayi dengan label soap-free dan
tertulis berbahan ringan sebagai pengganti sabun
biasa untuk menghindari kulit kering. Hindari juga
produk dengan pewangi dan antibiotik karena dapat
mengiritasi kulit.
7. Pakaian dan popok pengganti.

PERSIAPAN PASIEN
1. Mempersiapkan pasien / bayi
2. Mempersiapkan tempat tidur pasien/bayi
3. Mengatur posisi pasien / bayi
4. Memberikan sikap care pada bayi
5. Upaya mengurangi kecemasan pada bayi dan
ibu

PELAKSANAAN

1. Isi bak dengan air hangat berketinggian sekitar 7 cm,


dengan suhu sekitar 32 derajat Celcius.
2. Baringkan bayi di alas ganti atau handuk, buka
pakaian bayi secara perlahan.
3. Gunakan satu tangan dan lengan Anda untuk
menopang kepala dan tubuh bayi. Kemudian tangan yang
lain untuk menyangga tubuh bagian bawah dan
menempatkannya ke air, dimulai dengan kaki.
4. Mulai dengan membersihkan kelopak mata, dari
dalam keluar, dengan kapas atau kain katun lembut yang
dicelupkan ke dalam air hangat. Gunakan kain yang
berbeda untuk mata yang satu lagi. Lanjutkan dengan
membersihkan hidung, telinga, dan wajah.
5. Pastikan satu tangan menyangga kokoh punggung
dan kepala bayi saat tangan Anda yang lain
membersihkan bagian tubuhnya lainnya. Jaga posisi
kepala bayi tetap berada di atas permukaan air.
6. Jika menggunakan sabun, tuang sedikit saja agar
kulit bayi tidak kering.
7. Berikan perhatian lebih pada area ketiak, belakang
telinga, leher dan kelamin.
8. Guyur kepala dan seluruh tubuh bayi secara perlahan
dengan gayung, kemudian seka dengan waslap bersih.
9. Angkat bayi perlahan-lahan. Segera letakkan bayi di
atas alas ganti atau perlak yang sudah dialasi handuk.
Keringkan tiap bagian tubuh secara perlahan-lahan.
10. Ini saat yang tepat untuk memijat bayi sambil
menyanyikan lagu atau mengajaknya bicara untuk
membuat bayi makin rileks.

SIKAP
1. Komunikatif
2. Sabar dan teliti
3. Ramah dan sopan

Preseptor Pendidikan

Preseptor Ruangan

E. Referensi

1. Arief, Y. (2009). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Surabaya: Dept.Keperawatan


Anak UNAIR.
2. Awi Muhadi Wijaya. (2009). Pentingnya Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini tumbuh
kembang (SDIDTK) Anak. Depdiknas: Jakarta.
3. Cameron, N. (2002). Human Growth and Development,California: Academic Press
4. Meadow, R dan Newli, S. (2002). Lecture Notes Pediatrica. Jakarta: Erlangga.
5. Narendra, M. B. (2003). Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: EGC.
6. Setiati, T. E., et al (ed). (1997). Tumbuh Kembang Anak dan Masalah Kesehatan Terkini.
Semarang: Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Kariadi.
7. Soetjiningsih (2002). Tumbuh Kembang anak. Cetakan II, EGC: Jakarta.
8. Soetjiningsih.(2003). Perkembangan Anak dan Permasalahannya. Jakarta: EGC.
9. Subbagian Tumbuh Kembang. (2004). Pemantauan,Perkembangan Denver II.
Yogyakarta:Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUGM/RS Sardjito.
10. Suyitno, H, dan Narendra, M. B. (2003). Pertumbuhan Fisik Anak. Jakarta: EGC
11. Tanuwijaya, S. (2003). Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC.
12. Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. (1997). Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita.
Jakarta:Departemen Kesehatan RI
13. Widyastuti, D, dan Widyani, R. (2001). Panduan Perkembangan Anak 0 Sampai 1 Tahun.
Jakarta: Puspa Swara.
14. Wong. Buku ajar keperawatan pedia trik, volume 1. Ed 6. Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC; 2009

Anda mungkin juga menyukai