Anda di halaman 1dari 41

Kementerian Kesehatan

PENGEMBANGAN
KURIKULUM KAPASITAS PIMPINAN
BBPK/BAPELKES/INSTITUSI
PELATIHAN DIKLAT KESEHATAN

I. PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari pembangunan
nasional yang diupayakan oleh pemerintah.
Untuk mempercapat pencapaian pembangunan,
pemerintah telah menerapkan kebijakan
desentralisasi. Dengan demikian diharapkan
para pelaksana pembangunan, khususnya
pembangunan kesehatan seyogyanya akan lebih
fokus memahami dan memaknai kebutuhan
kesehatan di wilayahnya masing-masing. Dalam
melaksanakan pembangunan kesehatan di

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 1


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
tengah beban dan permasalahan kesehatan yang
semakin pelik tentunya diperlukan SDM
kesehatan yang dapat melaksanakan tugasnya
dengan profesional melalui penerapan kemajuan
ilmu dan teknologi, serta melalui penerapan
nilai-nilai moral dan etika.

Oleh karena itu disemua level pemerintahan


baik pusat maupun daerah, SDM kesehatan
dituntut untuk memiliki kompetensi sesuai
dengan tugas dan fungsi yang diembannya.
Kompetensi SDM kesehatan utamanya para
pejabatstrukuralmemegangperanpentingdalamp
encapaian target kegiatan,
mulaidarioperasionalisasi persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi kegiatan,
koordinasidanarahkebijakanpelaksanaan.Untuki
tu pejabat struktural harus memenuhi
persyaratan kualifikasi serta standar kompetensi
jabatan yang akan dipangkunya.

Dalam mengantisipasi hal tersebut sebagai


penjabaran dari Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 2


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota yang mengamanatkan pemerintah
untuk mengatur Norma, Standar, Prosedur, Kriteria
Bidang Kesehatan, maka Kementerian Kesehatan
telah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan
nomor: 971/Menkes/PER/XI/2009 yang
mengaturtentangStandarKompetensiPejabatStru
kturalKesehatan. Pasal 4 dari Permenkes 971
tahun 2009 menjelaskan bahwa kompetensi
dasar harus dimiliki oleh Pejabat Struktural
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. Kompetensi Bidang didapat melalui
pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional
kesehatan sesuai dengan bidang pekerjaannya.

Sedangkan kompetensi khusus harus dimiliki


oleh pejabat struktural dalam mengemban tugas
pokok dan fungsinya sesuai dengan jabatan dan
kedudukannya.

Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan yang


diatur dalam Permenkes RI Nomor 971/
Menkes/PER/XI/2009 meliputi Pejabat
Struktural Rumah Sakit, Dinas Kesehatan
Provinsi/ Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Unit

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 3


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Pelayanan Teknis (UPT)/ Unit Pelayanan Teknis
Daerah (UPTD). UPT yang mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta
pengembangan sumber daya manusia kesehatan
dan masyarakat yaitu Balai Besar Pelatihan
Kesehatan (BBPK), Balai Pelatihan Kesehatan
(Bapelkes) atau institusi pendidikan dan
pelatihan (diklat) baik di pusat maupun daerah
yang dipimpin oleh pejabat struktural.

Salah satu upaya untuk meningkatkan


kompetensi para pejabat struktural BBPK,
Bapelkes dan institusi diklat adalah melalui
pelatihan. Oleh karena itu sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya yang tercantum dalam
Permenkes nomor 1144 tahun 2010 tentang Tata
Kerja Organisasi Kementerian Kesehatan,
Pusdiklat Aparatur telah menyusun kurikulum
untuk dijadikan acuan pada Pelatihan
Pengembangan Kapasitas Pimpinan bagi Kepala
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan.

B. Filosofi Pelatihan

Dalam Pelatihan Pengembangan Kapasitas


Pimpinan bagi Kepala BBPK/Bapelkes/Institusi
Diklat Kesehatan, menggunakan nilai-nilai dan

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 4


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
keyakinan yang menjiwai, mendasari dan
memberikan identitas pada sistem pelatihan
sebagai berikut:

1. Adult Learning, yakni proses pelatihan yang


diselenggarakan dengan pendekatan
pembelajaran orang dewasa, antara lain
selama pelatihan peserta berhak untuk:

a. Dihargai keberadaannya.

b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya.

c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat,


sejauh berada di dalam konteks pelatihan
intervensi perubahan perilaku.

2. Asset Based Thinking, yakni proses pelatihan


yang menekankan pada:

a. Kesempatan dari pada masalah

b. Kekuatan dari pada kelemahan

c. Apa yang bisa dilakukan dari pada apa


yang tidak bisa untuk merespon situasi di
lapangan

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 5


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
3. Learning By Doing, yang memungkinkan
peserta untuk:

a. Mendapat kesempatan untuk belajar sambil


berbuat (melakukan sendiri) hasil
pembelajaran dari setiap materi pelatihan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pembelajaran yang
partisipatif antara lain: studi kasus,
simulasi, role-play, permainan dan latihan
(exercise) baik secara individu maupun
kelompok.

b.Melakukan pengulangan ataupun perbaikan


yang dirasa perlu untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan.

II. PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI

A. Peran

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 6


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Sebagai kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat
Kesehatan.

B. Fungsi
Seorang kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat
Kesehatan, memiliki fungsi dalam:

1. Menerapkan kepemimpinan
2. Menerapkan manajemen
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
3. Melakukan teknik komunikasi efektif
4. Menerapkan Kewirausahaan
(Enterpreneurship)
5. Menyusun Pengembangan
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan

C. Kompetensi
Untuk melaksanakan perannya sebagai
pimpinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat
Kesehatan, peserta harus memiliki kompetensi
yaitu mampu:

1. Menerapkan kepemimpinan
2. Menerapkan manajemen
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
3. Melakukan teknik komunikasi efektif
4. Menerapkan kewirausahaan
(Entrepreneurship)

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 7


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
5. Menyusun rencana pengembangan
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan

III. TUJUAN PELATIHAN

A.Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai
kepala BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat
Kesehatan.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :

1. Menerapkan kepemimpinan
2. Menerapkan manajemen
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
3. Melakukan teknik komunikasi efektif
4. Menerapkan kewirausahaan
(enterpreunership)
5. Menyusun rencana
pengembanganBBPK/Bapelkes/Institusi
Diklat Kesehatan

IV. PESERTA, PELATIH, DAN PENYELENGGARA

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 8


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
A. Peserta
Peserta pelatihan ini adalahKepala
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan.

B. Pelatih/Fasilitator, dan Narasumber


1. Fasilitator:

Menguasai substansi materi yang akan


disampaikan serta menguasai metodologi dan
teknologi diklat, yang terdiri dari:

a. WidyaiswaraKementerian Kesehatan RI

b. Pejabat Struktural

2. Narasumber :

Ahli di bidang materi terkait.

C. Penyelenggara
Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pimpinan
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
diselenggarakan oleh Pusdiklat Aparatur Badan
PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 9


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
V. STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka


disusun materi yang akan diberikan secara rinci
pada tabel berikut:

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 10


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Waktu
NO MATERI JLH
T P PL

A. MATERI DASAR

1 Kebijakan Permenkes
2 - - 2
971/2009

2 Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2

Sub total 4 - - 4

B. MATERI INTI

1 Kepemimpinan 3 9 - 12

Manajemen
2. BBPK/Bapelkes/Institusi 3 7 - 10
Diklat Kesehatan

3 Teknik komunikasi efektif 2 6 - 8

4 Kewirausahaan
2 3 - 5
(Enterpreneurship)

5 Pengembangan
2 4 - 6
BBPK/Bapelkes

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 11


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Sub total 12 29 - 41

C MATERI PENUNJANG

1 Membangun Komitmen
- 3 - 3
Belajar/ BLC

2 Rencana Tindak Lanjut - 2 - 2

Sub total - 5 - 5

TOTAL 16 34 - 50

Catatan:

T = Teori; P = Penugasan; PL = Praktik Lapangan

1 (satu) jam pelatihan adalah 45 menit

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 12


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
VI. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN

PRE TEST

PEMBUKAAN

Building Learning Commitment

Metode: Games, Disko, Pleno

PENGETAHUAN, SIKAP &


MEMBUKA
KETERAMPILAN:
WAWASAN:
E
1. Kepemimpinan
1. Kebijakan
V 2. Manajemen BBPK/Bapelkes
Permenkes
3. Teknik komunikasi efektif
971/2009
A 4. Kewirausahaan
2. Kebijakan Diklat (entrepreneurship)
L 5. Pengembangan BBPK/Bapelkes
Aparatur
U
METODE: Curah pendapat, CTJ,
A
P e l a t i h a n P e n g e m Diskusi,
K u r i k u l u m Metode: b a n g a Role
n K Play,
a p a Studi
s i t a Kasus,
s P i mLatihan
Pinan 13
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
S
Curah Pendapat, CTJ
Rencana Tindak Lanjut (RTL)

PENUTUPAN POST TEST & EVALUASI PENYELENGGARAAN

VII. PROSES DAN METODE PEMBELAJARAN

A. Proses pembelajaran

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 14


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan
sebagai berikut:

1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta


serta membangun komitmen belajar diantara
peserta.

2. Penyiapan peserta sebagai individu atau


kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap
perubahan perilaku dalam menciptakan iklim
yang kondusif dalam melaksanakan tugas.

3. Penjajagan awal peserta dengan memberikan


pre-test.

4. Pembahasan materi.

5. Praktik dalam bentuk penugasan-penugasan.

6. Penjajagan akhir peserta dengan memberikan


post-test.

Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta


dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun
penugasan, dimana:

1. Fasilitator mempersiapkan peserta untuk siap


mengikuti proses pembelajaran.

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 15


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
2. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada setiap
materi.

3. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran


dengan:

a. Penggalian pengalaman peserta.

b. Penjelasan singkat tentang isi materi yang


akan disampaikan

c. Penugasan dalam bentuk individual atau


kelompok.

4. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator


dan atau peserta dapat memberikan umpan
balik terhadap isi keseluruhan materi yang
diberikan.

5. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator


dan peserta dapat merangkum dan atau
melakukan pembulatan.

B. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip:

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 16


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
1. Orientasi kepada peserta meliputi latar
belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait
dengan tugas yang dilaksanakan.

2. Peran serta aktif peserta sesuai dengan


pendekatan pembelajaran.

3. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis


untuk terciptanya komunikasi dari dan ke
berbagai arah.

Oleh karena itu metode yang digunakan selama


proses pembelajaran diantaranya adalah:

1. Ceramah singkat dan tanya jawab.

2. Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan


dan pengalaman peserta terkait dengan materi
yang diberikan.

3. Penugasan berupa: latihan/exercise, dan diskusi


kelompok.

C. Rincian rangkaian alur proses pelatihan sebagai


berikut:

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 17


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
1. Pembukaan

Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa


kegiatan berikut:

a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan.

b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang


tentang latar belakang perlunya pelatihan.

c. Perkenalan peserta secara singkat.

2. Evaluasi awal (Pre-test)

Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan


penjajakan kemampuan peserta terhadap materi
yang akan disampaikan selama proses pelatihan.
Hasil penjajakan awal dijadikan dasar untuk
penentuan pendalaman materi.

3. Membangun komitmen belajar

Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan


peserta dalam mengikuti proses pelatihan.
Kegiatannya antara lain:

a. Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan


pembelajaran dan kegiatan yang akan

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 18


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
dilakukan dalam materi membangun
komitmen belajar.

b. Perkenalan antara peserta dan para fasilitator


dan panitia penyelenggara pelatihan, dan
juga perkenalan antar sesama peserta.
Kegiatan perkenalan dilakukan dengan
permainan, dimana seluruh peserta terlibat
secara aktif.

c. Mengemukakan kebutuhan/harapan,
kekuatiran dan komitmen masing-masing
peserta selama pelatihan.

d. Kesepakatan antara para fasilitator,


penyelenggara pelatihan dan peserta dalam
berinteraksi selama pelatihan berlangsung,
meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan
yang lainnya.

4. Pengisian pengetahuan/wawasan

Setelah materi Membangun Komitmen Belajar,


kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi
sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang
sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini,

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 19


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
yaitu: Kebijakan Permenkes 971/2009; Kebijakan
Diklat Aparatur.

5. Pemberian ketrampilan

Pemberian materi ketrampilan dari proses


pelatihan mengarah pada kompetensi
keterampilan yang akan dicapai oleh peserta.
Penyampaian materi dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode yang melibatkan
semua peserta untuk berperan serta aktif dalam
mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode
tanya jawab, curah pendapat, bermain peran,
diskusi kasus, demonstrasi dan praktik
lapangan.

6. Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Masing-masing peserta menyusun rencana


tindak lanjut tentang pengembangan kapasitas
pimpinan bagi Kepala BBPK/Bapelkes/Institusi
Diklat Kesehatan.

7. Evaluasi

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 20


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Evaluasi dilakukan tiap hari dengan cara me-
review kegiatan proses pembelajaran yang sudah
berlangsung, ini sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran
selanjutnya. Di samping itu juga dilakukan
proses umpan balik dari pelatih ke peserta
berdasarkan penilaian penampilan peserta, baik
di kelas maupun di lapangan.
Diakhir proses pembelajaran, dilakukan post-test
untuk mengetahui pengetahuan dan
keterampilan peserta setelah mendapatkan
materi secara penuh.

8. Penutupan

Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya


untuk mendapatkan masukan dari peserta ke
penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan
pelatihan yang akan datang.

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 21


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
VIII. GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP

Nomor : MD.1
Materi : KEBIJAKAN PERMENKES 971 Tahun 2009
Waktu : 2 JP (T = 2 JP; P = -)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan/ Metode Media dan Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Alat bantu
Sub pokok Bahasan

Setelah mengikuti Setelah mengikuti


materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu:
kebijakan Permenkes
1. M
971 tahun 2009 enjelaskan latar
belakang kebijakan
Permenkes Nomor
971 tahun 2009 1. Latar belakang  Curah  Bahan Permenkes
tentang standar kebijakan pen - tayang no 971/
kompetensi pejabat Permenkes dapat (Slide 2009
struktural Nomor 971 tahun
(CP) power
kesehatan: 2009 tentang
standar point)
 CTJ
kompetensi
 Laptop
2. Mpejabat struktural
enjelaskan kesehatan
 LCD
ketentuan umum
yang terkait dengan  Flipchart
jabatan UPT 2. Ketentuan umum
yang terkait
 White
3. Mdengan jabatan
UPT board
enjelaskan standar
kompetensi jabatan
 Spidol
struktural
3. Standar (ATK)
kompetensi
jabatan
struktural:
a. Kompetensi
dasar
b. Kompetensi
bidang
c. Kompetensi
Khusus

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 22


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Nomor : MD.2
Materi : KEBIJAKAN DIKLAT APARATUR
Waktu : 2 JP (T = 2 JP; P = -)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan/ Metode Media dan Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Alat bantu
Sub pokok Bahasan

Setelah mengikuti Setelah mengikuti


materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu memahami mampu menjelaskan:
kebijakan Diklat
1. Kebijakan Diklat
Aparatur dalam mendukung
pembangunan
kesehatan
1. Kebijakan Diklat  Curah  Bahan
dalam pendap tayang
2. Program Diklat mendukung at (CP) (Slide
pusat dan daerah pembangunan
power
kesehatan  CTJ point)

2. Program Diklat  Laptop


pusat dan daerah
a. PP 38 2007  LCD
pembagian
kewenangan  Flipchart
antara
pemerintah  White
dan daerah board

 Spidol
3. RP3AK (ATK)
3. RP3AK

4. Tugas pokok dan 4. Tugas pokok dan


fungsi kepala fungsi kepala
BBPK/Bapelkes/In BBPK/Bapelkes/
stitusi Diklat Institusi Diklat
Kesehatan Kesehatan

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 23


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Nomor : MI.1

Materi : KEPEMIMPINAN

Waktu : 12 Jpl (T = 3 Jpl; P = 9 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan/ Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Alat bantu
Sub pokok Bahasan

Setelah mengikuti Setelah mengikuti sesi


materi ini, peserta ini, peserta mampu:
mampu menerapkan
1. Menjelaskan
kepemimpinan
kepemimpinan 1. Kepemimpi
strategik nan strategik (5
disiplin)  Curah  Bahan
a. Personal penda - tayang
Mastery pat (Slide
b. Mental Model  CTJ power
c. Shared Vision  Role
d. Team Learning point)
Play
e. System (TPK 6)
Thinking  Laptop
 Studi
2. Mendelegasikan kasus
2. Pendelegasi  LCD
wewenang (TPK 2,
an wewenang 4,5)
 Flipchart
3. Melakukan  Simula
motivasi 3. Motivasi si (TPK
a. Internal  White
3)
b. Eksternal board
4. Mengembangkan
4. Pengemban  Spidol
SDM
gan SDM (ATK)
5. Melakukan
pemecahan 5. Pemecahan  Kasus
masalah dan masalah dan
pengambilan pengambilan  Skenario
keputusan keputusan role play

 Instrume
6. Menerapkan n game
kepemimpinan
strategik 6. Penerapan  Postit
kepemimpinan
strategik (5  Metaplan
disiplin)
 Pinsil
warna

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 24


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 25
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Nomor : MI.2

Materi : MANAJEMEN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN

Waktu : 10 JP (T = 3 JP; P = 7 JP)

Pokok Bahasan/ Media


Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Metode dan Alat Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub pokok Bahasan bantu

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 26


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menerapkan mampu:
manajemen BBPK/
1. Menerapkan
Bapelkes/Institusi
manajemen diklat
Diklat Kesehatan

1. Manajemen diklat Curah Bahan


a. Pengkajian pendapat tayang
pelatihan CTJ, (Slide
b. Perumusan Diskusi power
tujuan (TPK 1;
pelatihan point)
3)
c. Disain Role play
pelatihan/ Laptop
(TPK 2)
kurikulum
d. Pelaksanaan LCD
Pelatihan
e. Evaluasi Flipchart
pelatihan
White
2. Manajemen board
layanan
penunjang diklat: Spidol
a. Pengelolaan (ATK)
layanan
penunjang Panduan
b. Pengelolaan diskusi
administrasi
umum Skenario
2. Menerapkan role play
manajemen layanan 3. Manajemen mutu
penunjang diklat diklat
a. Konsep
manajemen
mutu diklat
b. Penerapan
manajemen
mutu diklat
c. Penerapan
mutu institusi
diklat

3. Menerapkan
manajemen mutu
diklat

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 27


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 28
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Nomor : MI.3

Materi : TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF

Waktu : 8 JP (T= 2 JP; P = 6 JP)

Pokok Bahasan/
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub pokok Bahasan Alat bantu

Setelah mengikuti Setelah mengikuti


materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu melakukan mampu:
komunikasi efektif
1. Menerapkan NLP

2. Melakukan Public
Speaking 1. NLP CTJ,  Bahan
Diskusi tayang
2. Public Speaking Role play (Slide
3. Melakukan Simulasi power
negosiasi
3. Negosiasi point)

4. Melakukan  Laptop
advokasi
 LCD
4. Advokasi
 Flipchart

 White
board

 Spidol
(ATK)

 Panduan
diskusi

 Skenario
role play

 Skenario
simulasi

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 29


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 30
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Nomor : MI.4

Materi : KEWIRAUSAHAAN/ENTERPRENEURSHIP

Waktu : 6 JP (T = 2 JP; P = 4 JP)

Pokok Bahasan/
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Media dan
Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub pokok Bahasan Alat bantu

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 31


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Setelah mengikuti Setelah mengikuti
materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menerapkan mampu:
kewirausahaan/
1. Menjelaskan
enterpreneurship prinsip-prinsip
kewirausahaan/
enterpreneurship
diklat 1. Prinsip-prinsip  Curah  Bahan
Kewirausahaan/ penda tayang
entrepreneurship pat (Slide
diklat  CTJ, power
a. Pengertian  Diskusi
kewira point)
 Latihan
usahaan/ (TPK 2,
entrepreneur  Laptop
dan
ship TPK 3)
b. Prinsip-  LCD
prinsipkewira
usahaan/  Flipchart
enterpreneur
ship  White
board

2. Analisis  Spidol
kebutuhan (ATK)
pelanggan
a. Identifikasi  Panduan
pelanggan diskusi
2. Menganalisis b. Identifikasi
kebutuhan kebutuhan  Panduan
pelanggan pelanggan latihan

3. Kewirausahaan/
Enterpreneurship
a. Perencanaan
pemasaran
b. Pelaksanaan
kewirausahaan
/entrepreneur
ship
c. Evaluasi
kewirausahaan
/entrepreneur
ship
3. Menerapkan
kewirausahaan/
enterpreneurship

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 32


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Nomor : MI.5

Materi :PENGEMBANGAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN

Waktu : 6 Jp (T = 2 JP;P = 4 JP)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan/ Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Alat bantu
Sub pokok Bahasan

Setelah mengikuti Setelah mengikuti


materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu mampu:
mengembangkan
1. Menjelaskan
BBPK/Bapelkes/ Tupoksi kepala
Institusi Diklat BBPK/Bapelkes/
Kesehatan Institusi Diklat
Kesehatan 1. Tupoksi Kepala Curah  Bahan
BBPK/Bapelkes/ penda tayang
Institusi Diklat
pat (Slide
2. Menganalisis Kesehatan
power
Renstra CTJ, point)

Latihan  Laptop
3. Menyusun rencana
pengembangan 2. Analisis Renstra
 LCD
BBPK/Bapelkes/
Institusi Diklat
 Flipchart
Kesehatan (P1, P2,
P3)
3. Rencana  White
Pengembangan board
BBPK/Bapelkes/
Institusi Diklat  Spidol
Kesehatan (P1, (ATK)
P2, P3)
 Panduan
latihan

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 33


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 34
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Nomor : MP. 1

Materi : MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR/BUILDING LEARNING COMMITMENT


(BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)

Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan/ Media dan


Metode Referensi
Umum (TPU) Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu

Setelah mengikuti Setelah mengikuti


materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu membangun mampu:
komitmen belajar
selama proses
1. Melakukan
pelatihan.
perkenalan dan
pencairan diantara 1. Perkenalan dan Curah Bahan Depkes RI,
peserta, fasilitator pencairan penda tayang Pusdiklat
dan panitia. diantara peserta, pat (Slide Kesehatan,
fasilitator dan power 2004,
panitia. Permain point) Kumpulan
an Games dan
2. Merumuskan
Laptop Energizer,
kesepakatan Diskusi
tentang harapan Jakarta.
2. Perumusan kelom LCD
peserta terhadap kesepakatan pok Munir,
pelatihan, nilai, tentang harapan Flip chart
Baderel,
norma, peserta terhadap
White 2001,
kekhawatiran pelatihan, nilai,
board Dinamika
mencapai harapan norma, Kelompok,
dan kontrol kolektif kekhawatiran Spidol Penerapanny
yang disepakati mencapai (ATK) a Dalam
bersama sebagai harapan dan Laboratorium
komitmen belajar. kontrol klektif Panduan Ilmu
yang disepakati diskusi Perilaku,
bersama sebagai Jakarta
komitmen belajar.

3. Menetapkan
organisasi kelas.
3. Penetapan
organisasi kelas.

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 35


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Nomor : MP. 2
Materi : RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 0 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl)

Pokok Bahasan/
Tujuan Pembelajaran Media dan
Tujuan Pembelajaran Metode Referensi
Khusus (TPK ) Alat bantu
Umum (TPU) Sub Pokok Bahasan

Setelah mengikuti Setelah mengikuti


materi ini, peserta materi ini, peserta
mampu menyusun mampu:
Rencana Tindak
Lanjut (RTL) setelah
mengikuti pelatihan.
1. Menjelaskan
pengertian dan
tujuan penyusunan 1. Pengertian dan Curah Bahan  BPPSDM
RTL. tujuan penda tayang Kesehatan;
penyusunan RTL. pat (Slide Rencana
2. Menjelaskan Tindak
power
formatpenyusunan Cerama lanjut;
point)
RTL. Modul TOT
h tanya
NAPZA
jawab Laptop
3. Menyusun rencana Pusdiklat
tindak lanjut . 2. Format SDM
Latihan LCD
penyusunan RTL. Kesehatan;
menyu Jakarta;
sun Flip chart
2009
RTL  Ditjen PP
White
3. Penyusunan RTL dan PL,
board Depkes RI;
Rencana
Spidol Tindak
(ATK) Lanjut;
Kurmod
Panduan Surveilans;
untuk Subdit
latihan Surveilans;
Jakarta;
2008

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 36


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 37
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
IX. EVALUASI DAN SERTIFIKASI PELATIHAN

A. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan dalam proses pelatihan,


yaitu:

1. Evaluasi terhadap peserta


Yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap peserta
pelatihan melalui:
a. Penjajakan awal melalui pre test.
b. Pemahaman pembelajaran terhadap materi
yang telah diterima (post test).

2. Evaluasi terhadap fasilitator


Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauh penilaian yang menggambarkan
tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
pelatih/fasilitator dalam menyampaikan
pengetahuan dan atau ketrampilan kepada
peserta dengan baik, dapat dipahami dan
diserap oleh peserta, meliputi:

a. Penguasaan materi

b. Ketepatan waktu

c. Sistematika penyajian

d. Penggunaan metode dan alat Bantu diklat


Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 38
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
e. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta

f. Penggunaan bahasa dan volume suara

g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta

h. Pencapaian TIU

i. Kesempatan Tanya jawab

j. Kemampuan menyajikan

k. Kerapihan pakaian

l. Kerjasama tim pengajar

3. Evaluasi terhadap penyelenggara


Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan
terhadap penyelenggara pelatihan. Obyek
evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan
akademis, meliputi:
a. Tujuan pelatihan.
b. Relevansi program pelatihan dengan tugas.
c. Manfaat setiap materi pembelajaran bagi
pelaksanaan tugas.
d. Manfaat pelatihan bagi instansi.
e. Mekanisme pelaksanaan pelatihan.
f. Hubungan peserta dengan penyelenggara
pelatihan.
g. Pelayanan kesekretariatan terhadap peserta.
h. Pelayanan akomodasi dan lain-lain.
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 39
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
i. Pelayanan konsumsi.
j. Pelayanan kesehatan.
k. Pelayanan kepustakaan.
l. Pelayanan komunikasi dan informasi.

B. SERTIFIKAT

Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses


pembelajaran ini minimal 95% dari keseluruhan
jumlah jam pelajaran akan diberikan sertifikat yang
ditandatangani oleh Kepala Pusdiklat Aparatur,
atas nama Menteri Kesehatan RI dan oleh panitia
penyelenggara. Apabila kehadiran kurang dari
kehadiran dari 95%, peserta akan diberikan surat
keterangan telah mengikuti pelatihan yang
ditandatangani oleh Ketua Panitia Penyelenggara
Pelatihan.

C. PENUTUP

Kurikulum ini merupakan acuan dalam


penyelenggaraan pelatihan pengembangan
kapasitas pimpinan BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat
Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 40
BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan
Kesehatan. Dengan adanya kurikulum ini
diharapkan penyelenggara dapat melaksanakan
pelatihan yang efektif dan terencana sehingga dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kurikulum Pelatihan Pengembangan Kapasitas PimPinan 41


BBPK/Bapelkes/Institusi Diklat Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai