Anda di halaman 1dari 58

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Matematika Skripsi Sarjana

2016

Peramalan Jumlah Penduduk dengan


Menggunakan Metode Pemulusan
Eksponensial Berganda Dua Parameter
Holt di Kabupaten Labuhan Batu

Wahyuni, Pinta Sari


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/18183
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL BERGANDA DUA
PARAMETER HOLT DIKABUPATEN LABUHAN BATU

SKRIPSI

PINTA SARI WAHYUNI


120803013

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN


METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL BERGANDA DUA
PARAMETER HOLT DIKABUPATEN LABUHAN BATU

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai


gelar Sarjana Sains

PINTA SARI WAHYUNI


120803013

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

PERSETUJUAN

Judul : Peramalan Jumlah Penduduk dengan Menggunakan


metode Pemulusan Eksponensial Berganda Dua
Parameter Holt di Kabupaten Labuhan Batu.
Kategori : Skripsi
Nama : Pinta Sari wahyuni
Nomor Induk Mahasiswa : 120803013
Program Studi : Sarjana (S1) Matematika
Departemen : Matematika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA) Universitas Sumatera Utara

Diluluskan
Medan, Oktober 2016

Komisi pembimbing

Pembimbing 2, Pembimbing 1,

Dr. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si Drs. Ujian Sinulingga, M.Si NIP:


19531218 198003 1 003 NIP: 19560303 198403 1 004

Diketahui
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,

Prof. Dr. Tulus, M.Si


NIP: 19620901 198803 1 002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE


PEMULUSAN EKSPONENSIAL BERGANDA DUA PARAMETER HOLT
DIKABUPATEN LABUHAN BATU

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Oktober 2016

Pinta Sari wahyuni


120803013

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini dengan judul “Peramalan Jumlah Penduduk dengan Metode Pemulusan
Eksponensial Dua Parameter Holt di Kabupaten Labuhan Batu”.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si
selaku dosen pembimbing 1 dan Bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si selaku dosen
pembimbing 2 yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan skripsi ini.
Terimakasih kepada dosen pembanding Ibu Asima Manurung, M.Si dan Ibu Dra.
Normalina Napitupulu, M.Sc atas kritik dan saran yang membangun dalam
penyempurnaan skripsi. Terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr.
Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU.
Terimakasih kepada Bapak Dr. Krista Sebayang, M.S selaku Dekan FMIPA USU,
Pembantu Dekan FMIPA USU, seluruh Staff dan Dosen Matematika FMIPA USU,
Pegawai FMIPA USU serta rekan-rekan kuliah. Terimakasih kepada kedua orangtua
tercinta Ayahanda Sarjuni dan Ibunda tercinta Nur Asia, serta Abangda Mahardi dan
sahabat-sahabat yang selama ini memberi bantuan, motivasi, semangat serta doa nya
dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan
mendapat balasan yang jauh lebih baik dari Tuhan Yang Maha Esa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE


PEMULUSAN EKSPONENSIAL BERGANDA DUA PARAMETER HOLT
DIKABUPATEN LABUHAN BATU

ABSTRAK

Analisis deret berkala adalah salah satu yang sering digunakan sebagai peramalan untuk
periode mendatang, metode yang digunakan adalah metode pemulusan eksponensial.
Metode ini menunjukan pembobotan menurun secara eksponensial terhadap nilai
pengamatan yang lebih tua dan dilakukan untuk mencari Forecast error terkecil. Pada
tugas akhir ini, akan dilakukan kajian jumlah penduduk dengan menggunakan metode
pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt dengan menggunakan ukuran
akurasi dalam bentuk Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolut Percentage Error
(MAPE). Hasil yang diperoleh dari metode pemulusan eksponensial berganda dua
parameter Holt yaitu memberikan Forecast Error yang terkecil dengan menggunakan
Memperoleh nilai MSE = 11.802.476.145 dan MAPE = -60,466
untuk Jumlah Penduduk Laki-Laki serta ,6 MSE = 4.456.265.139
dan MAPE = -5,364 untuk Jumlah Penduduk Perempuan.

Kata Kunci: Penduduk, Metode Peramalan, Pemulusan Eksponensial Berganda Holt.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

FORECASTING OF THE POPULATION USING DOUBLE EXPONENTIAL


SMOOTHING METHOD TWO PARAMETERS HOLT
IN THE DISTRICT LABUHANBATU

Analysis of time series is one that is often used as a forecast for the coming period, the
method used is the exponential smoothing method. This method shows the weighting
decreases exponentially with observed values of older and made to look Forecast
smallest error. In this thesis, we will examine the number of people using multiple two-
parameter exponential smoothing Holt by using measurements of accuracy in the form
of Mean Square Error (MSE) and Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Results
obtained from two double exponential smoothing method parameter Holt is giving the
smallest Forecast Error by using dan Obtain the MSE =
11.802.476.145 and MAPE = -16,466 for Population Male and dan
Obtain the MSE = 4.456.265.139 and
MAPE = -5,364 for population woman.

Keywords: Forecasting Method, Double Exponential Smoothing Holt.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

DAFTAR ISI

Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Tinjauan Pustaka 3
1.7 Metodologi Penelitian 7

BAB 2 LANDASAN TEORI 8


2.1 Demografi Penduduk 8
2.2 Kabupaten Labuhan Batu 8
2.2.1 BPS Labuhan Batu 9
2.3 Analisa Deret Berkala 10
2.3.1 Uji Validitas 11

2.4 Metode Peramalan 12


2.4.1 Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal 12
2.4.2 Metode pemulusan Eksponensial Berganda Holt 13
2.5 Nilai Kesalahan galat 14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 15


3.1 Data Jumlah Penduduk 15
3.1.1 diagram scatter 20
3.2 Penyelesaian Pemulusan Eksponensial Berganda Holt 38
3.2.1 Nilai Kesalahan (Galat) 38
3.2.2 Peramalan 40

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 41


4.1 Kesimpulan 43
4.2 Saran 44

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

Tabel 3.1 Data jumlah penduduk Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2004-2 16
Tabel 3.3 Nilai MSE penduduk laki-laki 21
Tabel 3.4 Nilai MSE penduduk laki-laki 21
Tabel 3.5 Nilai MSE penduduk laki-laki 22
Tabel 3.6 Nilai MSE penduduk laki-laki 22
Tabel 3.7 Nilai MSE penduduk laki-laki 22
Tabel 3.8 Nilai MSE penduduk laki-laki 23
Tabel 3.9 Nilai MSE penduduk laki-laki 23
Tabel 3.10 Nilai MSE penduduk laki-laki 23
Tabel 3.11 Nilai MSE penduduk laki-laki 24
Tabel 3.12 Peramalan jumlah penduduk laki-laki dengan 28
Tabel 3.13 Nilai MSE penduduk perempuan 29
Tabel 3.14 Nilai MSE penduduk perempuan 29
Tabel 3.15 Nilai MSE penduduk perempuan 29
Tabel 3.16 Nilai MSE penduduk perempuan 30
Tabel 3.17 Nilai MSE penduduk perempuan 30
Tabel 3.18 Nilai MSE penduduk perempuan 30
Tabel 3.19 Nilai MSE penduduk perempuan 31
Tabel 3.20 Nilai MSE penduduk perempuan 31
Tabel 3.21 Nilai MSE penduduk perempuan 31
Tabel 3.22 Peramalan jumlah penduduk perempuan dengan 40
Tabel 3.23 Peramalan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan 42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul
Gambar
3.1 Plot peramalan Jumlah Penduduk Laki-laki 42
3.2 Plot peramalan Jumlah Penduduk Perempuan 42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


Lamp
1 Data JumlahPendudukKabupatenLabuhanBatu
Pada Tahun 2004-2013 46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era globalisasi saat ini, perkembangan zaman semankin maju dan berkembang pesat, di
antaranya banyak pernikahan dini yang menyebabkan salah satu faktor bertambahnya
jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk yang semankin meningkat dapat
menimbulkan banyak permasalahan antara lain: tingkat kemiskinan, pengangguran serta
meningkatnya tindakan kriminal. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan
dinamis antara kekuatan yang menambah dan mengurangi. Pertumbuhan penduduk di
pengaruhi oleh perubahan reproduksi angka kelahiran dan kematian. Oleh sebab itu,
perlu adanya penangan dari pemerintah dalam pemerataan jumlah penduduk sangat
diperlukan.
Statistika merupakan cabang ilmu matematika terapan di dalamnya mencakup
berbagai macam teori-teori, antara lain: estimasi, peramalan, dan sebagainya. Dalam
kegiatan perencanaan sering terdapat rentang waktu antara kesadaran peristiwa atau
kebutuhan mendatang dengan perencanaan itu sendiri. Adanya waktu tenggang ini
merupakan alasan utama diperlukannya suatu perencanaan (planning) dan peramalan
(forecasting). Jika waktu tenggang tersebut nol atau sangat kecil maka tidak perlu
perencanaan. Jika waktu tenggang tersebut panjang dan hasil peristiwa akhir bergantung
kepada faktor-faktor yang dapat diketahui maka perencanaan sangatlah penting.
Peramalan merupakan prediksi nilai-nilai yang akan datang berdasarkan nilai-nilai yang
diketahui. Peramalan ini dapat dilakukan berdasarkan data historis dan pengalaman.
Data berkala (time series data) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan produksi,
harga, hasil penjualan, jumlah personil, penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah
kejahatan, jumlah peserta KB, dan lain sebagainya). Analisis data berkala (analysis of
time series) pada umumnya terdiri dari uraian (description) secara matematis tentang
komponen-komponen yang menyebabkan gerakan-gerakan atau variasi-variasi yang
tercermin dalam fluktuasi. Data berkala dapat digunakan sebagai dasar pembuatan garis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

trend yang dipergunakan untuk membuat ramalan yang sangat diperlukan untuk dasar
perumusan perencanaan.
Kabupaten Labuhan Batu adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Utara.
Ibukota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat. Kabupaten Labuhan Batu terkenal
dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Pada mulanya luas kabupaten ini
adalah , sedangkan jumlah penduduknya sebanyak jiwa pada
tahun 2007. Dengan dibentuknya Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Kabupaten
Labuhan Batu Utara, maka luas kabupaten ini menjadi dan penduduknya
sebanyak jiwa pada tahun 2008. Pada tahun 2003 Kabupaten ini menjadi salah
satu daerah kabupaten/kota dengan ekonomi terbaik di Indonesia.
Dari latar belakang di atas, penulis memilih judul “Perhitungan Jumlah
Penduduk dengan Menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Berganda Dua
Parameter Holt Di Kabupaten Labuhan Batu”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas yang menjadi rumusan permasalahan adalah
bagaimana menentukan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten
Labuhan Batu dengan metode pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt.

1.3 Batasan Masalah


Agar tidak terjadi penyimpangan terhadap rumusan masalah, penulis membatasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan metode pemulusan eksponensial berganda dua


parameter Holt.
2. Data yang diambil yaitu data sekunder dari badan pusat statistik pada tahun
2004-2013 dan hasil ramalan dalam penelitian ini diarahkan untuk lima tahun
kedepan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengkaji dan menganalisis metode pemulusan eksponensial berganda dua
parameter Holt.
2. Untuk mengetahui ramalan jumlah penduduk di Kabupaten Labuhan Batu pada
tahun 2020 berdasarkan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada tahun
sebelumnya.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Bagi Penulis dan Pembaca
Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wawasan
pengetahuan tentang statistika, khususnya pada peramalan yang menggunakan
metode eksponensial berganda.
2. Bagi Lembaga
Untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun yang akan datang sehingga
dapat memberi masukkan kepada pemerintah Kabupaten Labuhan Batu dalam
menentukan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusia pada tahun
yang akan datang.

1.6 Tinjauan Pustaka


Metode Pemulusan Eksponensial adalah metode peramalan yang digunakan untuk
memuluskan dan meramalkan suatu deret berkala dengan parameter yang ditentukan
secara eksplisit. Metode tersebut didasarkan pada pembobotan yang menurun secara
eksponensial dari pengamatan terbaru hingga pengamatan lama (Makridakis, dkk:
1988).
Metode pemulusan (smoothing) diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu:
Metode perataan (average) dan metode pemulusan eksponensial (exponential
smoothing). (Makridakis,1999:63) Metode perataan (average) merupakan pembobotan
yang sama terhadap nilai-nilai observasi. Metode-metode yang termasuk dalam metode
perataan (average) antara lain:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

1. Rata-rata sederhana dari masa lalu.


2. Rata-rata Bergerak Tunggal (single moving average) dari nilai observasi yang
terakhir.
3. Rata-rata Bergerak ganda (double moving average) atau rata-rata bergerak dari rata-
rata bergerak disebut juga rata-rata bergerak linear (linear moving average).
4. Rata-rata bergerak dengan orde yang lebih tinggi.

Metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing) menggunakan bobot


yang berbeda untuk data masa lalu. Metode ini memerlukan adanya penentuan
parameter tertentu dan nilai parameter terletak antara 0 dan 1. Metode yang termasuk
dalam metode pemulusan eksponensial (exponential smoothing) antara lain:

1. Pemulusan eksponensial tunggal (single exponential smoothing). Metode ini dibagi


menjadi dua yaitu:
a. Pemulusan eksponensial tunggal dengan satu parameter.
b. Pemulusan eskponensial tunggal dengan pendekatan adaptif.
2. Pemulusan eksponensial ganda (double exponential smoothing). Metode ini
digunakan untuk pola data trend. Metode ini dibagi menjadi dua yaitu:
a. Metode linier satu parameter dari Brown menggunakan parameter yang sama
untuk dua pemulusan eksponensial dan menggunakan rumus pemulusan
berganda secara langsung.
b. Metode dua parameter Holt menggunakan pemulusan berganda tidak secara
langsung. Sebagai gantinya Holt memuluskan nilai trend dengan parameter yang
berbeda dari parameter yang digunakan pada data yang asli.
3. Pemulusan eksponensial tripel (triple exponential smoothing). Metode ini
digunakan untuk pola trend dan musiman pada data. Metode ini dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Metode kuadratik satu parameter dari Brown pendekatan dasarnya adalah
memasukan tingkat pemulusan tambahan dengan persamaan peramalan
kuadratik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

b. Metode kecendrungan dan musiman tiga parameter dari Winter. Metode ini
merupakan metode perluasan dari dua parameter Holt dengan tambahan satu
parameter untuk mengatasi pola data musiman.
4. Pemulusan eksponensial klasifikasi Pegels mengacu pada pemulusan eksponensial
dengan trend multiplikatif dan musiman multiplikatif.

Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Linier Satu Parameter Brown) dikembangkan


dari Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal. Namun, yang berbeda antara keduanya
adalah adanya persamaan yang digunakan untuk memuluskan trend/kecenderungan naik
atau turun pada Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Linier Satu Parameter
Brown). Perhitungan yang digunakan dalam metode pemulusan ini adalah sebagai
berikut (Makridakis, dkk. :1988).
1. Pemulusan eksponensial tunggal
(1.1)

2. Pemulusan eksponensial ganda satu parameter


(1.2)

3. Pemulusan keseluruhan
(1.3)

4. Pemulusan trend
(1.4)

5. Ramalan
(1.5)

di mana:
= pemulusan eksponensial tunggal periode ke-t.
= pemulusan eksponensial tunggal periode ke-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

= pemulusan eksponensial ganda periode ke-t.


= pemulusan eksponensial ganda periode ke-
= konstanta pemulusan.
= data aktual periode ke-t.
= pemulusan eksponensial keseluruhan periode ke-t.
= pemulusan trend periode ke-t.
= ramalan untuk m periode ke depan.

Metode pemulusan eksponensial linear dua parameter Holt adalah teknik yang
menghaluskan komponen trend secara terpisah dengan menggunakan parameter yang
berbeda yaitu alpha dan gamma, yang masing-masing nilainya dapat dipilih dari setiap
angka antara 0 sampai dengan 1. Selain itu metode pemulusan eksponensial linear dua
parameter Holt juga lebih fleksibel karena trendnya dapat dihaluskan dengan
menggunakan bobot yang berbeda (Lerbin R. Aritonang R :2002).
Metode pemulusan eksponensial sederhana dilakukan peramalan dengan
penghalusan sekali saja, sedangkan metode Holt ini dilakukan dua kali penghalusan dan
kemudian dilakukan peramalan. Metode ini sering juga disebut metode penghalusan
eksponensial berganda (Adler Haymans Manurung, SE :1990).
Metode pemulusan eksponensial linear Holt pada prinsipnya serupa dengan
Brown, kecuali bahwa Holt tidak menggunakan rumus pemulusan berganda secara
langsung. Sebagai gantinya Holt memuluskan nilai trend dengan parameter yang
berbeda dari parameter yang digunakan pada deret yang asli (Makridakis, dkk:1988).
Ramalan dari pemulusan ekspnensial linear Holt di dapat dengan menggunakan
dua konstanta pemulusan (dua parameter) yang nilai nya antara 0 dan 1 dengan
rumus:
(1.6)

(1.7)

(1.8)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

di mana:
nilai pemulusan eksponensial ganda Holt
= parameter pemulusan eksponensial yang besarnya
= parameter pemulusan eksponensial yang besarnya

1.7 Metodologi Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelusuran referensi bersumber dari buku, jurnal maupun penelitian yang telah
ada sebelumnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode yang
dipakai.
2. Mengumpulkan data sekunder dari badan pusat statistik.
3. Menganalisis data menggunakan metode eksponensial
a. Menguji validitas data
b. Pemulusan eksponensial tunggal
c. Pemulusan eksponensial ganda
d. Ketepatan ramalan beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji
e. Meramalkan dengan metode berganda linear dua parameter Holt
f. Mencari dengan nilai kesalahan (Galat)
g. Membuat kesimpulan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Demografi Penduduk

Demografi adalah uraian tentang penduduk, terutama tentang kelahiran, perkawinan,


kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah penduduk,
persebaran geografis, dan komposisi penduduk serta bagaimana faktor-faktor ini
berubah dari waktu ke waktu (Riningsih Saladi, 1990)

Penduduk adalah setiap warga negara yang tinggal di daerah dalam waktu enam
bulan atau lebih, tetapi ada keinginan untuk menetap (Tri Setianingsih, 2004).

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin, kedua variabel ini sangat mempengaruhi jumlah penduduk di masa
yang akan datang.

2.2 Kabupaten Labuhan Batu

Kabupaten Labuhan Batu adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi
Sumatera Utara, Ibu kota Kabupaten ini terletak di Rantau Prapat.Kabupaten Labuhan
Batu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Memiliki luas
wilayah atau setara dengan dari luas Wilayah
Provinsi Sumatera Utara. Sebagai Kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Tapanuli
Selatan, Kabupaten Labuhan Batu merupakan jalur lintas timur Pulau Sumatera dengan
jarak dari Medan, Ibukota Provinsi Sumatera Utara. dari Provinsi Riau
dan dari Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Labuhan Batu terletak pada
koordinat Lintang Utara dan Bujur Timur
dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka.


Sebelah Timur dengan Provinsi Riau.
Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

Sebelah Barat dengan Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara.

Kabupaten ini mempunyai wilayah terluas di Provinsi Sumatera Utara secara


administratif terdiri dari 22 Kecamatan, 209 Desa dan 33 Kelurahan. Kabupaten
Labuhan Batu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur
lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Propinsi Sumatera Barat
dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatera dan
Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung
dengan Selat Malaka.

2.2.1 BPS Labuhan Batu

Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu adalah bagian integral dari Badan
Pusat Statistik (BPS) yang melakukan tugas, fungsi, dan wewenang BPS di Kabupaten
Labuhan Batu. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS
merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960
tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua
UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU
ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan di bawahnya, secara formal
nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik.

Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 Tahun 1997, antara lain :

Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar yang
sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik
khusus yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau
unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS.
Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam Berita Resmi
Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah
mengetahui dan atau mendapatkan data yang diperlukan.
Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk menampung


aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan
kepada BPS.

Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan yang harus


dijalankan oleh BPS adalah sebagai berikut:

Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini


didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari
departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder.
Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah atau institusi
lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional.
Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik,
dan menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.
Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk
kepentingan perkembangan statistik Indonesia.

2.3 Analisa Deret Berkala

Metode deret berkala adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis


serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan
beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya
dapat diiddentifikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial itu.

Ada empat pola data yang bisa didefinisikan dalam metode deret berkala, antara
lain:
1. Pola Horizontal (H)
Pola data ini terjadi apabila nilai data fluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan.
(Deret seperti ini adalah deret yang konstan terhadap nilai rata-ratanya). Suatu produk
yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis
Horizontal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

2. Pola Musiman (Seasonal)


Pola data ini terjadi bila suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman (misal kuartal
tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu). Penjualan dari produk
minuman ringan, es krim dn bahan bakar, semuanya termasuk pola musiman.

3. Pola Siklis (Cycle)

Pola data ini terjadi bila datanya dipegaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang
seperti yang berhubungan dengan siklis bisnis. Penjualan produk seperti mobil, baja dan
peralatan utama lainnya.

4. Pola Trend

Pola data ini terjadi bila data memiliki kecenderungan naik atau turun terus menerus
dalam jangka panjang.

2.3.1 Uji Validitas


Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari
suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan
dalam suatu penelitian (Sugiyono.2006).
Adapun rumus yang digunakan adalah analisis koefisien korelasi dan uji
koefisien korelasi sebagai berikut:

(2.1)

di mana:
= Jumlah nilai ke-t.
= Jumlah nilai keseluruhan ke-t.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

(2.2)

di mana:
= Koefisien korelasi
= Jumlah data

2.4 Metode peramalan

Metode peramalan digunakan untuk memprediksikan data dimasa yang akan datang
dengan menggunakan data yang lalu.

2.4.1 Metode Pemulusan Eksponensial Tunggal

Metode pemulusan eksponensial tunggal menambahkan parameter dalam modelnya


untuk mengurangi faktor kerandoman. Nilai peramalan dapat dicari dengan
menggunakan rumus:

(2.3)

di mana:

= data permintaan pada periode

= faktor atau konstanta pemulusan

= peramalan untuk periode

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

2.4.2 Metode Pemulusan Eksponensial Berganda Holt

Metode pemulusan eksponensial tunggal hanya akan efektif apabila serial data yang
diamati memiliki pola horizontal (stasioner). Jika metode itu digunakan untuk serial
data yang memiliki unsur trend (kecenderungan) yang konsisten, nilai-nilai
peramalannya akan selalu berada di belakang nilai aktual nya. Metode yang tepat untuk
melakukan peramalan serial data yang memiliki unsur trend adalah metode pemulusan
eksponensial linier. Salah satu metode yang digunakan adalah metode pemulusan
eksponensial linier Holt, yang menggunakan persamaan sebagai berikut:

(2.4)

(2.5)

(2.6)

di mana:
nilai pemulusan eksponensial ganda Holt
= parameter pemulusan eksponensial yang besarnya
= parameter pemulusan eksponensial yang besarnya

Persamaan (2.4) menyesuaikan secara langsung untuk trend periode


sebelumnya, yaitu dengan menambah nilai pemulusan yang terakhir yaitu .
Hal ini membantu untuk menghilangkan kelambatan dan menempatkan ke nilai data
saat ini. Kemudian persamaan (2.5) yang ditunjukan sebagai perbedaan antara dua nilai
pemulusan yang terakhir. Hal ini tepat karena jika terdapat kecendrungan di dalam
data,nilai yang baru akan lebih tinggi atau lebih rendah dari pada nilai yang sebelumnya
karena mungkin masih terdapat sedikit kerandoman. Maka dapat dihilangkan oleh
pemulusan (gamma) trend pada periode terakhir ( ) dan menambahkannya
dengan taksiran trend sebelumnya dikalikan ). Jadi persamaan (2.5) sama dengan
bentuk pemulusan tunggal persamaan (2.3). Akhirnya, persamaan (2.6) digunakan untuk
ramalan yang akan datang. Trend ) dikalikan dengan jumlah periode ke depan yang
diramalkan (m) dan ditimbulkan pada nilai dasar (

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

2.5 Nilai Kesalahan Galat

Dalam suatu pengamatan dengan n periode, maka akan terdapat sejumlah n


penyimpangan sehingga penyimpangan yang terjadi dapat didefinisikan sebagai berikut:

(2.7)

di mana:

= data yang sebenarnya pada periode i

= hasil peramalan pada periode yang sama.

Beberapa rumus yang dapat digunakan untuk mengukur ketelitian peramalan adalah
sebagai berikut:

1. ME (Mean Error) atau Nilai Tengah Kesalahan (2.8)

2. MSE (Mean Square Error) atau Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (2.9)

3. MAE (Mean Absolute Error) atau Nilai Tengah Absolut (2.10)

4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) (2.11)

5. MPE (Mean Percentage Error) (2.12)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Jumlah Penduduk

Adapun data yang digunakan adalah data dari Badan Pusat Statistika Labuhan Batu.
Data yang digunakan adalah data jumlah penduduk pada tahun 2004-2013.

Tabel 3.1 Data jumlah penduduk Kabupaten Labuhan Batu pada tahun 2004-2013

No Tahun Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah Penduduk


1 2004 476.368 467.131 943.499
2 2005 480.545 471.228 951.773
3 2006 498.794 488.363 987.157
4 2007 508.912 498.273 1.007.185
5 2008 511.327 346.365 857.692
6 2009 210.358 207.226 417.584
7 2010 209.924 205.186 415.110
8 2011 211.847 207.145 418.992
9 2012 214.452 210.192 424.644
10 2013 217.581 213.137 430.718
Sumber: BPS Labuhan Batu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Sebelum memplot data jumlah penduduk, sebaiknya melakukan pengujian validitas


data. Validasi data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Perhitungan jumlah keseluruhan penduduk Laki-laki dan perempuan.

Tahun Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan

2004 476.368 467.131


2005 480.545 471.228
2006 498.794 488.363
2007 508.912 498.273
2008 511.327 346.365
2009 210.358 207.226
2010 209.924 205.186
2011 211.847 207.145
2012 214.452 210.192
2013 217.581 213.137
Jumlah 3.540.108 3.314.246

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

1. Menentukan hipotesis
: Tidak ada pengaruh signifikan antara komposisi penduduk dengan jumlah
penduduk.
: Ada pengaruh signifikan antara komposisi penduduk dengan jumlah penduduk.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran


standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3. Menentukan hitung

Penyelesaian:

331.424,6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

171.512.367.598,2

4. Menentukan tabel
Tabel distribusi t dicari pada dengan derajat kebebasan
dengan n jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel
independen. Dengan pengujian dua sisi (signifikansi = 0,025). Hal ini diperoleh
untuk sebesar 2,365.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

5. Kriteria pengujian
diterima jika maka perubahan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan tidak berkorelasi signifikansi terhadap jumlah penduduk (dinyatakan
tidak valid).
ditolak jika maka perubahan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan berkorelasi signifikansi terhadap jumlah penduduk (dinyatakan valid).

6. Membandingkan hitung dengan tabel


Nilai yaitu maka ditolak.

7. Kesimpulan
Oleh karena nilai ( maka ditolak, artinnya bahwa
ada pengaruh signifikan antara perubahan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
terhadap jumlah penduduk sehinggga jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
berkorelasi signifikan terhadap jumlah penduduk dalam penelitian ini. Maka data
dinyatakan valid dan cocok diramalkan dengan metode Holt.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

3.1.1 Diagram Scatter


Untuk melihat pola jumlah penduduk keseluruhan diKabupaten Labuhan Batu
dilakukan dengan menggambarkan scatter diagram dengan bantuan microsoft excel.
Bentuk diagramnya adalah sebagai berikut:

Diagram scatter jumlah penduduk

600000

500000

400000 Jumlah Penduduk Laki-


Laki
300000
Jumlah Penduduk
Perempuan
200000

100000

Pada diagram scatter diatas, dapat dilihat bahwa jumlah penduduk mengalami kenaikan
serta penurunan karena adanya pemekaran Kabupaten pada tahun 2008 sampai
sekarang. Pada tahun 2008 sampai 2013 mengalami penaikan jumlah penduduk
Labuhan Batu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

3.2 Penyelesaian dalam Pemulusan Eksponensial Berganda Holt

Pada metode pemulusan eksponensial berganda Holt, komponen trend dihaluskan


secara terpisah dengan menggunakan parameter yang berbeda yaitu . Maka dari
perhitungan semua dan di peroleh nilai MSE
yang terkecil untuk jumlah penduduk laki-laki yaitu dan dapat dilihat
pada tabel 3.3 sampai tabel 3.11 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


19.907.706.766
18.539.370.219
17.269.619.399
16.043.166.140
14.878.052.673
13.818.668.227
12.915.559.881
12.222.474.092
11.802.476.145

Tabel 3.4 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


17.735.461.760
16.659.946.439
15.667.934.524
14.706.364.079
13.795.570.796
12.982.147.541
12.318.639.286
11.860.503.654
11987087761

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Tabel 3.5 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


16.228.499.595
15.378.285.510
14.616.431.631
13.888.046.670
13.211.918.405
12.633.382.513
12.204.023.907
11.978.641.283
12.021.316.348

Tabel 3.6 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


14.949.123.039
14.324.210.191
13.792.514.347
13.297.314.869
12.855.851.623
12.512.203.093
12.316.994.137
12.324.364.521
12.598.040.194

Tabel 3.7 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


13.897.332.091
13.497.720.479
13.196.182.671
12.934.168.677
12.727.370.449
12.618.609.281
12.657.549.975
12.897.673.367
13.402.349.648

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Tabel 3.8 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


13.073.126.752
12.898.816.377
12.827.436.603
12.798.608.094
12.826.474.884
12.952.601.078
13.225.691.421
13.698.567.822
14.434.244.711

Tabel 3.9 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


12.476.507.021
12.527.497.883
12.686.276.145
12.890.633.119
13.153.164.927
13.514.178.484
14.021.418.476
14.727.047.886
15.693.725.382

Tabel 3.10 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


12.107.472.899
12.383.764.997
12.772.701.294
13.210.243.752
13.707.440.579
14.303.341.498
15.044.731.140
15.983.113.557
17.180.791.662

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

Tabel 3.11 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


11.966.024.386
12.467.617.720
13.086.712.053
13.757.439.994
14.489.301.839
15.320.090.121
16.295.629.412
17.466.764.838
18.895.443.550

Perhitungan jumlah penduduk laki-laki adalah sebagai berikut:

a. Perhitungan data pemulusan ( dengan persamaan (2.4)


dan

480.545)+( 476.368+4.177)
(480.545)

480.545

498.794)+( 480.545+4.177)
(484.722)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

508.912)+( 498.794 +4.177)


(502.971)

511.327)+( 508.912 +4.177)


(513.089)

210.358)+( 511.327 +4.177)


(515.504)

209.924)+( 210.358 +4.177)


(214.535)

211.847)+( 209.924 +4.177)


(214.101)

214.452)+( 211.847 +4.177)


(216.024)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

217.581)+( 214.452 +4.177)


(218.692)

b. Perhitungan nilai pemulusan trend ( dengan persamaan (2.5)

(4.177)
= 3.759,3

(4.177)
= 16.424,1

(16.841,8)
= 9.106,2

(10.790,38)
= 2.173,5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

(3.252,538)
=

(-270.546,85)
=

(-27.445,285)
=

(-1.013,8285)
=

(2.243,1172)
=

Untuk hasil perhitungan selengkapnya dengan hasilnya pada tabel


3.12 sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 3.12 Peramalan Jumlah Penduduk Laki-Laki Kabupaten Labuhan Batu dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dua
Parameter Holt dengan

Tahun Laki-laki
2004 476.368
2005 480.545 480.545,00 4.177,00
2006 498.794 486.129,20 16.841,80 484.722,00 14.072 14.072 198.021.184 2,821
2007 508.912 503.565,10 10790.38 502.971,00 5.941 5.941 35.295.481 1,167
2008 511.327 512.912,80 3252.538 514.355,50 -3.028,48 3.028,48 9.171.691,11 -0,592
2009 210.358 484.989,40 -270.547 516.165,30 -305.807 305.807 93.518.127.975 -145,375
2010 209.924 214.073,90 -27.445,30 214.442,60 -4.518,55 4.518,55 20.417.328,44 -2,152
2011 211.847 213.875,60 -1.013,83 186.628,60 25.218,38 25.218,38 635.966.922,80 11,904
2012 214.452 215.866,80 2.243,12 212.861,80 1.590,23 1.590,23 2.528.826,56 0,742
2013 217.581 218.524,20 3.040,41 218.109,90 -528,92 528,92 279.753,35 -0,243
2014 221.564,60
2015 224.605,00
2016 227.645,40
2017 230.685,80
2018 233.726,30
2019 236.766,70
2020 239.807,10
Jumlah -267.062 889.092,60 94.419.809.162 -131,728
Me -33.382,710
Mae 111.136,579
Mse 11.802.476.145
Mape -16,466

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Nilai MSE yang terkecil untuk jumlah penduduk perempuan yaitu dan
dapat dilihat pada tabel 3.13 sampai tabel 3.21 sebagai berikut:

Tabel 3.13 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


14.722.440.532
14.300.833.573
13.981.765.892
13.765.237.488
13.651.248.362
13.639.798.513
13.730.887.941
13.924.516.647
14.220.684.630

Tabel 3.14 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


13.276.619.528
13.465.431.236
14.294.368.793
15.763.432.197
17.872.621.450
20.621.936.551
11.711.760.464
11.802.125.402
11.987.087.761

Tabel 3.15 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


11.835.529.502
11.196.944.376
10.767.786.860
10.427.554.088
10.176.246.061
10.013.862.777
9.940.404.238
9.955.870.444
10.060.261.394

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Tabel 3.16 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


10.519.673.315
9.854.975.464
9.396.301.727
9.023.149.238
8.735.517.998
8.533.408.008
8.416.819.266
8.385.751.773
8.440.205.529

Tabel 3.17 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


9.329.050.969
8.652.990.343
8.181.819.515
7.795.035.621
7.492.638.662
7.274.628.637
7.141.005.545
7.091.769.388
7.126.920.166

Tabel 3.18 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


8.263.662.464
7.590.989.012
7.124.340.225
6.743.213.238
6.447.608.051
6.447.608.051
6.112.963.078
6.073.923.291
7.203.004.935

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Tabel 3.19 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


7.203.004.935
6.668.971.473
6.223.863.857
5.867.682.088
5.600,426.166
5.422.096.091
5.332.691.862
5.332.213.481
5.420.660.946

Tabel 3.20 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


6.388.084.112
5.886.937.724
5.480.390.411
5.168.442.171
4.951.093.006
4.828.342.916
4.800.191.899
4.866.639.957
5.027.687.089

Tabel 3.21 Nilai MSE dari dan sebagai berikut:

Nilai Parameter Nilai Parameter Nilai MSE Terkecil


5.698.397.128
5.244.887.766
4.893.919.886
4.645.493.488
4.499.608.573
4.456.265.139
4.515.463.189
4.677.202.720
4.941.483.734

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Dari tabel diatas diperoleh MSE terkecil pada tabel 3.21 Perhitungan jumlah penduduk
Perempuan adalah sebagai berikut:

a. Perhitungan data pemulusan (


dan

471.228)+( 467.131+4.097)
(471.228)

488.363)+( 471.228+4.097)
(475.325)

498.273)+( 488.363+4.097)
(492.460)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

346.365)+( 498.273+4.097)
(502.370)

207.226)+( 346.365+4.097)
(350.462)

)+( 207.226+4.097)
(211.323)

207.145)+( 205.186+4.097)
(209.283)

210.192)+( 207.145+4.097)
(211.242)

213.137)+( 210.192+4.097)
(214.289)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

b. Perhitungan nilai pemulusan trend (

(4.097)
= 2.458,2

(4.097)
= 10.281

(11.919,8)
= 5.946

(10.713,92)
= -91.144,8

(10.713,92)
= -83.483,4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

(-118.226,69)
= -1.224

(-48.514,676)
= 1.175,4

(-8.230,87)
= 1.828,2

(-1.464,148)
= 1.767,4

Untuk hasil perhitungan selengkapnya dengan hasilnya pada tabel


3.22 sebagai berikut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 3.22 Peramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kabupaten Labuhan Batu dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dua
Parameter Holt dengan

Tahun Perempuan
2004 467.131
2005 471.228 471.228,00 4.097,00
2006 488.363 487.059,20 11.137,52 475.325,00 13.038,00 13.038,00 169.989.444,00 2,6697
2007 498.273 497.691,70 8.018,30 498.196,70 76,28 76,28 5.818,64 0,0153
2008 346.365 361.965,50 -79.796,90 505.710,00 -159.345,00 159.345,00 25.390.829.025 -46,0049
2009 207.226 221.549,60 -82.610,70 282.168,60 -74.942,60 74.942,60 5.616.390.297 -36,1647
2010 205.186 205.799,70 -7.811,14 138.938,90 66.247,14 66.247,14 4.388.683.558 32.2864
2011 207.145 207.358,80 2.574,26 197.988,60 9.156,44 9.156,44 83.840.393,47 4,4203
2012 210.192 210.297,00 3.401,72 209.933,10 258,94 258,94 67.049,92 0,1231
2013 213.137 213.252,20 3.411,92 213.698,70 -561,72 561,72 315.529,36 -0.2636
2014 216.664,10
2015 433.328,20
2016 649.992,40
2017 866.656,50
2018 1.083.321,00
2019 1.299.985,00
2020 1.516.649,00
Jumlah -146.073,00 323.626,10 35.650.121.116 -42,9182
Me -18.259,0625
Mae 40.453,265
Mse 4.456.265.139
mape -5,3648

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.2.1 Nilai kesalahan galat dalam penyelesaian pemulusan ganda dua
parameter Holt

Ukuran ketepatan metode peramalan dengan menggunakan 0,9 pada


jumlah penduduk laki-laki adalah sebagai berikut:

1. ME (Mean Error) atau nilai tengah kesalahan digunakan persamaan 2.8 sebagai
berikut:

-33.382,710

2. MSE (Mean Square Error) atau Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat digunakan
persamaan (2.9) sebagai berikut:

= 11.802.476.145

3. MAE (Mean Absolute Error) atau Nilai Tengah Absolut persamaan (2.10) sebagai
berikut:

= 111.136,579

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) digunakan persamaan (2.11) sebagai


berikut:

Ukuran ketepatan metode peramalan dengan menggunakan 0,6 pada


jumlah penduduk perempuan adalah sebagai berikut:

1. ME (Mean Error) atau nilai tengah kesalahan digunakan persamaan 2.8 sebagai
berikut:

18.259,06

2. MSE (Mean Square Error) atau Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat digunakan
persamaan (2.9) sebagai berikut:

= 4.456.265.139

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

3. MAE (Mean Absolute Error) atau Nilai Tengah Absolut persamaan (2.10) sebagai
berikut:

= 40.453,26

4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) digunakan persamaan (2.11) sebagai


berikut:

= 5,364

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

3.2.2 Peramalan

Setelah ditemukan harga parameter pemulusan eksponensial yang besarnya


dengan cara trial dan error diperoleh perhitungan peramalan pemulusan eksponensial
berganda dua parameter Holt dengan untuk jumlah penduduk laki-
laki dan untuk jumlah penduduk perempuan.

Perhitungan pada tabel 4.17 dan tabel 4.162 diatas diperoleh nilai peramalan
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan untuk tahun 2014 sampai 2020 dengan
menggunakan persamaan (2.7) sebagai berikut:

(m)

= 218.524,20 + 3.040,41 (1)

= 221.564,61

= 218.524,20 + 3.040,41 (2)

= 224.605,00

= 218.524,20 + 3.040,41 (3)

= 227.645,40

= 218.524,20 + 3.040,41 (4)

= 230.685,80

= 218.524,20 + 3.040,41 (5)

= 233.726,30

= 218.524,20 + 3.040,41 (6)

= 236.766,70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

= 218.524,20 + 3.040,41 (7)

= 239.807,10

Untuk jumlah penduduk perempuan sebagai berikut:

(m)

= 213.252,20 + 3.411,92 (1)

= 216.664,10

= 213.252,20 + 3.411,92 (2)

= 433.328,20

= 213.252,20 + 3.411,92 (3)

= 649.992,40

= 213.252,20 + 3.411,92 (4)

= 866.656,50

= 213.252,20 + 3.411,92 (5)

= 1.083.321,00

= 213.252,20 + 3.411,92 (6)

= 1.299.985,00

= 213.252,20 + 3.411,92 (7)

= 1.516.649,00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

Tabel 3.23 Peramalan Jumlah penduduk Kabupaten Labuhan Batu dengan


menggunakan metode pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt.

No Tahun Ramalan jumlah Ramalan jumlah


penduduk laki-laki penduduk
perempuan
1 2014 221.564,60 216.778,30 m=1
2 2015 224.605,00 433.556,60 m=2
3 2016 227.645,40 650.334,90 m=3
4 2017 230.685,80 867.113,20 m=4
5 2018 233.726,30 1.083.892,00 m=5
6 2019 236.766,70 1.300.670,00 m=6
7 2020 239.807,10 1.517.448,00 m=7

Plot data jumlah penduduk laki-laki dan perempuan Kabupaten Labuhan Batu dapat
dilihat pada gambar 3.1 dan 3.2 sebagai berikut:

Ramalan Jumlah Penduduk


Laki-Laki
2000000
1500000
1000000 ramalan jumlah
500000 perempuan
0
2012 2014 2016 2018 2020 2022

Ramalan Jumlah Penduduk


Perempuan
2,000,000.00

1,500,000.00
Ramalan Jumlah
1,000,000.00
Penduduk
500,000.00 Perempuan

0.00
2012 2014 2016 2018 2020 2022

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan yang penulis lakukan dalam peramalan
jumlah penduduk diKabupaten Labuhan Batu maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:

1. Berdasarkan perhitungan nilai ramalan dengan metode pemulusan eksponensial


berganda dua parameter Holt banyak nya jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin laki-laki untuk periode ke 17 adalah 239.807 orang dan jenis kelamin
perempuan adalah 1.517.448 orang.

2. Penggunaan metode pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt dapat


di aplikasikan dalam menentukan jumlah penduduk dikabupaten Labuhan Batu
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan serta parameter yang
digunakan dalam pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt ini
adalah dengan nilai kesalahan terkecil
MSE = 11.802.476.145 dan MAPE = -16,466 untuk jumlah penduduk laki-laki
serta MSE = 4.456.265.139 dan MAPE = 5,364 untuk
jumlah penduduk perempuan.

3. Terbentuknya pola linier pada hasil ramalan jumlah penduduk di Kabupaten


Labuhan Batu berdasarkan Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang
menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2020.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

4.2 Saran

Penulis memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait,
sebagai berikut:

1. Dari hasil peramalan yang dilakukan maka disarankan pemerintah untuk lebih
memperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi meningkatnya
jumlah penduduk di Kabupaten Labuhan Batu serta dapat menentukan
pembangunan dan meningkatkan sumber daya manusia kabupaten Labuhan Batu
dimasa yang akan datang.

2. Metode pemulusan eksponensial berganda dua parameter Holt juga dapat di


implementasikan dalam menentukan peramalan jumlah penduduk di Kabupaten
Labuhan Batu.

3. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan metode pemulusan


ekponensial berganda dua parameter Holt untuk peramalan yang lainnya serta
penggunaan metode-metode peramalan yang lebih efisien dan praktis sehingga
menghasilkan nilai kesalahan yang lebih kecil dibandingkan metode pemulusan
eksponensial berganda dua parameter Holt.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

DAFTAR PUSTAKA

Arga.W.Ir 1985. Analisis Runtun Waktu Teori & Aplikasi jilid satu.Yogyakarta:BPFE
Yogyakarta.
Aritonang R, Lerbin R. 2002. Peramalan Bisnis, Ghalia Indoesia. Jakarta.
As’ad dkk. 2008. Peramalan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Situbondo Dengan
Model Arima, Deret Aritmatik, Deret Geometrik Dan Deret Eksponensial.
Hanke E John 2009. Business Forecasting ninth edition. River New Jersey:Pearson
Education,Inc.
Makridakis, Spyros, Wheelwright, Steven C. And McGree, Victor E. 1991.Metode Dan
Aplikasi Peramalan edisi kedua,Erlangga. Jakarta.
Manurung, Adler Haymans S.E. 1990. Teknik Peramalan Bisnis Dan Ekonomi, Rineka
Cipta. Jakarta.
Saladi, Riningsih 1990. Pengantar Kependudukan, Yogyakarta.UGM.Press.
Samsiah Nur Dewi. 2008. Analisis data runtun waktu dengan model ARIMA.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Spyros Makridakis(ed) 1985. Forecasting Methods For Management fourth
Edition.New York :John Wiley & Sons Inc.
Sugiyono 2011. Statistika Untuk Penelitian,Alfabeta. Bandung.
Supranto M.A. 1983. Metode Peramalan Kuantitatif untuk Perancangan Ekonomi dan
Bisnis, Rineka Cipta. Jakarta.
Www.LabuhanBatukab.bps.go.id

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai