Tugas B
1. Artikel satu: Kerahkan TNI untuk Jadi Guru di Wilayah Perbatasan.
Berdasarkan artikel yang telah diberikan, anggota TNI yang menjadi guru
menurut kami belum memenuhi unsur – unsur kompetensi. Menurut Makmun
(Usman, 2007: 262) bahwa, setiap kompetensi pada dasarnya mempunyai 6 unsur
yaitu: (1) performance: penampilan sesuai bidang profesinya; (2) subject component:
penguasaan bahan/substansi pengetahuan dan keterampilan teknis sesuai bidang
profesinya; (3) professional: substansi pengetahuan dan keterampilan teknis sesuai
bidang profesinya; (4) process: kemampuan intelektual seperti berpikir logis,
pemecahan masalah, kreatif, membuat keputusan; (5) adjustment: penyesuaian diri;
(6) attitude: sikap, nilai kepribadian. Sejalan dengan peryataan Makmun, menurut
kami anggota TNI sudah memenuhi pada unsur adjustment dan attitude. Hal ini
terlihat dari pernyataan bahwa pelibatan TNI dalam proses pembelajaran di
perbatasan meningkatkan dan membuat interaksi dengan masyarakat menjadi lebih
baik. Masyarakat yang awalnya takut dengan tentara, sekarang jauh lebih dekat secara
emosional. Dari pernyataan tersebut menururt kami ada penyesuaian diri dari anggota
TNI dengan sikap dan kepribadian yang baik terhadap masyarakat sehingga
mengubah pandangan masyarakat terhadap anggota TNI awalnya yang terlihat
menakutkan namun pada akhirnya mereka dapat lebih dekat. (Dikerjakan oleh Sherina
Nabila Wina P.)
2. Artikel dua: Fatmah Bahalwan “Inspirasi Pengusaha Bakery Masa Kini”
Stephen P. Becker dan Jack Gordon mengemukakan beberapa unsur atau
elemen yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu: (1) Pengetahuan
(knowledge), yaitu kesadaran di bidang kognitif; (2) Pengertian (understanding), yaitu
kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki siswa; (3) Keterampilan (skill), yaitu
kemampuan individu untuk melakukan suatu; (4) Nilai (value), yaitu suatu norma
yang telah diyakini atau secara psikologis telah menyatu dalam diri individu; (5)
Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motivasi individu, keinginan yang
berkelanjutan, dan orientasi psikologis (Bernawi, Munthe. 2009). Sejalan dengan
pernyataan Stephen P. Becker dan Jack Gordon, tokoh kuliner pada artikel yang
diberikan telah memenuhi beberapa unsur kompetensi diantaranya yaitu pada unsur
keterampilan (skill) dan minat (interest). Hal ini dapat terlihat dari penyataan bahwa
tokoh kuliner tersebut sangat menyukai berbagi resep dan tips sukses membuat cake
dan cookies. Termasuk tips sukses menjalankan usaha kuliner melalui media sosial.
Serta pernyataan bahwa banyak yang meminta belajar secara langsung kepada tokoh
kuliner tersebut. (Dikerjakan oleh Sherina Nabila Wina P.)
3. Artikel tiga: Kylian Mbappé
Menurut kami pemain bola Kylan Mbappé sudah termasuk kompeten. Menurut
Moeheriono (2012), kompetensi adalah sebuah karakterisktik dasar seseorang yang
mengindikasikan cara berpikir, bersikap, dan bertindak serta menarik kesimpulan
yang dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu periode tertentu.
Sedangkan Wibowo (2013) mengatakan kompetensi adalah suatu kemampuan untuk
melaksanakn atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut. Dari pernyataan Wibowo dapat diketahui karakteristik kompetensi
terdiri atas keterampilan, pengetahuan dan sikap. (Dikerjakan oleh Setyaningrum Tri
Wulandari).
Keterampilan atau keahlian adalah kemampuan melaksanakan tugas tertentu,
baik secara fisik maupun mental (Moeheriono, 2014). Dari artikel yang telah kami
baca, Kylian Mbappé memiliki keterampilan yang dibuktikan dengan sederet
prestasinya dalam kompetisi yang dia jalani. Pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan pendidikan, seseorang dengan pendidikan tinggi akan semakin luas
pengetahuannya, mengetahui dan memahami pengetahuan dibidangnya masing-
masing sangat penting dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja
(Notoatmodjo, 2007). Dari artikel yang kami baca, Kylian Mbappé pada awal
karirnya dilatih oleh ayahnya sendiri yaitu Wilfried yang merupakan pelatih sepak
bola dan kemudian pindah ke akademi Clairefontaine, ini menunjukkan Kylian
Mbappé memiliki pengetahuan yang sesuai untuk memenuhi tugas dan tanggung
jawab dalam pekerjaannya. (Dikerjakan oleh Setyaningrum Tri Wulandari).
Pengetahuan juga dapat bersumber dari pengalaman yang merupakan suatu cara
memperoleh kebenaran pengatahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan
yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi di masa lalu
(Notoadmodjo, 2007). Pengalaman sendiri menurut Siagian (2007) mengacu pada
berapa lama seseorang bekerja, berapa banyak jenis pekerjaan atau jabtan yang pernah
dilakukan, dan berapa periode masa kerjanya pada masing-masing pekerjaan atau
jabatan tersebut. Kylian Mbappé tentu sudah memiliki pengalaman yang cukup
banyak jika dihitung sejak awal karirnya di tahun 2004. Sedangkan sikap atau watak
adalah yang membuat seseorang mempunyai sikap perilaku atau bagaimanakah orang
tersebut merespon sesuatu dengan cara tertentu, misalnya percaya diri, kontrol diri,
ketabahan dan daya tahan (Moeheriono, 2014). (Dikerjakan oleh Setyaningrum Tri
Wulandari).
Daftar Pustaka
Bernawi, Munthe. 2009. Desain Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, hlm.29.
Fadel, C., & Trilling, B. 2009. 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. San
Francisco: Jossey-Bass.
Herdian. 2010. Kemampuan Pemahaman Matematis. Diakses pada tanggal 5 September 2020
http://herdy07.wordpress.com/201005/27/Kemampuan-PemahamanMatematis/
Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan RI. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nasional Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
Jakarta: Kemendikbud.
Munandar. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Moeheriono. 2012. Pengukur Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Moeheriono. 2014. Pengukur Kinerja Berbasis Kompetensi – Competency Based Human
Resources Management, Edisi Revisi Cetakan ke 2. Jakarta: Rajawali Pers.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Cetakan 1. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Wibowo. 2013. Manajemen Kinerja, Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Siagian, S.P. 2007. Teori Motivasi dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Bina Rupa Aksara.
Usman, Nasir. 2007. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Bandung: Mutiara Ilmu.