Anda di halaman 1dari 115

Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Press Workshop:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Pondok Cabe, 14 Januari 2014 1
SISTEMATIKA

I PENGANTAR

ARAH KEBIJAKAN DAN CAPAIAN


II PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

III IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

2
I

PENGANTAR
Bonus Demografi:
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Population (000) (%)
350,000 Window of 100.0
opportunity 90.0
300,000
80.0
250,000 70.0
60.0
200,000
50.0
150,000
40.0

100,000 30.0
20.0
50,000
10.0
0 0

2010
1950
1955
1960
1965
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005

2015
2020
2025
2030
2035
2040
2045
2050
Population Dependency ratio

Indonesian median age < 30 years (2012)


Indonesia has the demographic window of opportunity while Asia is aging ....
Source: United Nations, 2013
4
Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka

Strukutur Penduduk Indonesia Periode Bonus Demografi Generasi 100 thn Merdeka
Tahun 2010 2010-2035 (Usia pada tahun 2045)

90+ 0.28
Jumlah Penduduk:
237 Juta orang Jumlah Penduduk:
80-89 1.58 317 Juta orang

70-79 5.43 Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013


Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
60-69 10.75 Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Kelompok umur

50-59 20.01 45-54 tahun


40-49 30.57 35-44 tahun
30-39 38.34

20-29 41.20

10-19 43.55

0-9 45.93
Paudisasi
0.00 20.00 40.00 60.00 Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Jumlah Penduduk (juta) Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 dan United Nations 2013

5
II
ARAH KEBIJAKAN DAN CAPAIAN
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
4 Isu Pokok Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Tantangan Arah Kebijakan

AKSES
• Populasi yang besar
• Disparitas sosial, ekonomi, geografis memastikan
• Daya tampung terbatas ketersediaan dan
• Layanan belum merata. keterjangkauan
• …
MUTU & RELEVANSI • Sarana-prasarana rusak & kurang lengkap
• Disparitas mutu & distribusi guru meningkatkan mutu dan
• Pendidikan karakter belum memadai relevansi secara
• Adanya kesenjangan pendidikan dengan berkelanjutan
dunia kerja
• …
PELESTARIAN DAN • Konservasi produk budaya masih terbatas menuntaskan konservasi,
PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN • Diplomasi budaya belum efektif
dimanfaatkan pengembangan,
• Regulasi bidang kebudayaan masih diplomasi, dan promosi
terbatas kebudayaan
• ...

TATA KELOLA • Penggunaan sumberdaya belum efisien memastikan


• Kurang fokus pada tupoksi sumberdaya dikelola
• Kurang transparan
efisien, efektif,
• Kurang akuntabel
• …
transparan, akuntabel
7
Kebijakan Pembangunan Dikbud Tahun 2014
Rujukan
• UUD 1945, UU Sisdiknas (20/2003), UU Guru dan Dosen (14/2005), UU
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
(24/2009), UU Cagar Budaya (11/2010), UU Dikti (12/2012), dan
peraturan perundangan lain yg terkait.
• RPJMN 2009-2014.
• Renstra Kemdikbud 2010-2014.
• Kontrak Kinerja Menteri dan Arahan Presiden
Arah
Kebijakan

1.Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD),


pendidikan nonformal dan pendidikan informal;
2.Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
yang merata.
3.Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah
universal (PMU).
8
Kebijakan Pembangunan Dikbud Tahun 2014
4. Peningkatan akses, kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan
tinggi, termasuk penyediaan BOPTN, ekspansi daya tampung
(termasuk pendirian PTN baru dan pembangunan Akademi
Komunitas).
5. Peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi, dan
kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.
6. Melanjutkan implementasi kurikulum 2013.
7. Pengembangan, pelindungan, dan pemanfaatan warisan budaya
dan bahasa serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap
keragaman seni dan budaya.
8. Penguatan tata kelola pendidikan yang berbasis pada performance
based budgeting dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan
akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas manajemen pelayanan
pendidikan.
9
Pendidikan:
Peningkatan- Perluasan Akses dan Kualitas
(PAUD, Dikdas, Dikmen dan Dikti
Perluasan Akses Pendidikan
AKSES = f ( ketersediaan + keterjangkauan )

…satuan pendidikan (tempat layanan ..layanan pendidikan yang dapat


pendidikan) yang tersedia dan merata di dinikmati oleh seluruh lapisan
semua wilayah yang ada WNI.. masyarakat tanpa diskriminasi
kebijakan status sosial-ekonomi…
kebijakan
Penambahan dan Pemerataan
Daya Tampung Penyediaan Biaya Operasional Sekolah
1. Paudisasi dan Bantuan Personal Siswa Miskin:
2. Wajar 9 Tahun 6. BOS
Supply
3. Pendidikan Menengah 7. BOPTN
Universal 8. Bantuan Siswa/
Demand
4. Pengembangan PT Baru dan Mahasiswa Miskin
Pembangunan Akademi
Komunitas
5. Sekolah Indonesia di Luar
Negeri dan CLC
12
12
PAUDNI: PAUDISASI (Satu Desa Satu PAUD)

76.0%
69.0%
63.0% 75.0%
67.6%  6% ≈ 2,6 jt anak
58.0% 51.8% 62.2%
46.5%
51.8%
40.0% 46.5%
2010 2011 2012 2013 2014
RPJMN Realisasi Sasaran 2014
Catatan:
APK PAUD = jumlah peserta PAUD / Jumlah penduduk usia 3-6 tahun

Kegiatan

• BOP PAUD bagi 45.000 lembaga


• Rehabilitasi 80 lembaga PAUD Terpadu
• Bantuan rintisan dan penguatan PAUD bagi 6.000 Lembaga
• Pemberian Alat Peraga Edukasi bagi 1.150 lembaga PAUD
• Penguatan Sarana Pembelajaran 50 lembaga PAUD
• Pemberdayaan 530 Lembaga Masyarakat/Ormas/Institusi untuk
menyelenggarakan PAUD
13
Perkembangan Kinerja Pendidikan, 2004-2012
120 115.71 116.56 116.77 115.33 115.43 116.2 117 118
112.5 111.2 112.57

100 107.3 110


103.9
98.11 98.2 99.47
96.18
92.52
80 88.68
85.22 85
81.22 82
76.5 78.7
Persen

69.6 70.53
60 64.28
60.51
56.22
49.01 52.2
40 28.7 30
26.34 27.09 27.9
19.98 20.65 21.26 21.57
17.48 17.94
20

0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun

APK SD/MI/Paket A APK SMP/MTs/Paket B


APK SMA/SMK/MA/Paket C APK PT/PTA (19-23 th)

Catatan: angka tahun 2013-2014 merupakan angka sasaran


14
Lama Sekolah dan Buta Aksara
RATA-RATA LAMA SEKOLAH PERSENTASE BUTA AKSARA
PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS PENDUDUK 15-59 TAHUN
8.4 6.5
8.2 6
8,01 5.44
7.927.94 8.25 5.5 5.97 5.17
8 4.84
8.10 5
7.72 5.30 4.52
7.8 4.18
7.85 4.5 5.02
7.6 7.52 7.75 4 4.43 4,02
7.4
7.60 3.5
3
7.2
2.5
7 2
2010
2008
2009

2011
2012
2013
2014

2010
2008
2009

2011
2012
2013
2014
Target RPJMN Capaian Target RPJMN Capaian

• Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011
telah melebihi target tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014.
• Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011 menurun,
melampaui target tahun 2012 RPJMN 2010-2014.
15
Partisipasi (APM/APK) Siswa/Mahasiswa

96.8 APM SD/MI/Paket A 85 APM SMP/MTs/Paket B


83
81 78,80
95,75 79
77.71
96 75.64
95.55 77 74.52
95.41 96.00 75 72.28
95.23
95.14 95.80
95.70 76.00
75.70
73 75.40
74.70
95.2 71 74.00
95.30
95.20 69
67
94.4 65

Target RPJMN Capaian Target RPJMN Capaian

95 APK SMA/SMK/MA/Paket C 40 APK PT/PTA (usia 19-23 tahun)

78,70 27,90
80 76.50 27.09
26.30
85.00
70.53
69.60 82.00 30.00
79.00 25 21.60
21.30 28.70
64.28 73.00 76.00 27.40
26.10
65 24.80

50 10

Target RPJMN Capaian Target RPJMN Capaian


16
Angka Putus Sekolah (%), 2004/2005 – 2011/2012
3.00 3.00

2.50 SD 2.50 SMP


2.00 2.00

1.50
2.99 1.50
2.83
1.00 1.00

0.50
1.57
0.90 0.50

- -
2004/2005 2011/2012 2004/2005 2011/2012

5.00
SMA 5.00 SMK
4.00 4.00

3.00 3.00
5.43
2.00 1.64 2.00
1.16 3.34
1.00 1.00

- -
2004/2005 2011/2012 2004/2005 2011/2012

Sumber: PDSP, Kemdikbud 17


Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

…meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan…

Sekolah 2011 2012 2013 2014


Unit Cost: Rp. Siswa/Tahun
a. SD 397.000 580.000 580.000 580.000
b. SMP 570.000 710.000 710.000 710.000
c. SMA/SMK - 120.000 1.000.0001) 1.000.000
Penyaluran:
a. SD Kab/Kota Provinsi Provinsi Provinsi
b. SMP Kab/Kota Provinsi Provinsi Provinsi
c. SMA/SMK - Pusat Pusat Pusat2)
1) Mulai Semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014

18
Upaya Perbaikan Pengiriman Dana BOS

19
PERSEPSI TERHADAP PROGRAM BOS
Ya Tidak Ya Tidak

Meningkatkan layanan Negeri + Swasta


0.00%
Pendidikan
Meningkatkan layanan
5.00%
Pendidikan
Swasta

Meningkatkan fasilitas
8.00%
sekolah

Mengurangi biaya
8.00%
pendidikan
Meningkatkan fasilitas
8.20%
sekolah
Meningkatkan layanan
8.57%
Pendidikan
Negeri

Meningkatkan fasilitas
8.33%
sekolah
Mengurangi biaya
4.84%
pendidikan
Mengurangi biaya
2.70%
pendidikan

0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: Survey Persepsi Orang Tua dan Guru/Kepala Sekolah, UKMP3, 2013
20
Dikti: Pembangunan Perguruan Tinggi
Membuat Sabuk Pengaman Sosial Budaya

…menjamin penyedian dan peningkatan daya tampung Perguruan Tinggi


secara merata di Indonesia…

•Univ. Samudera Langsa Poli Sendawar


•Univ. Teuku Umar
Univ Borneo Tarakan
Umrah Poli Nusa Utara
Maluku Utara:
Poli Bengkalis Gorontalo:
Poltek Perdamaian Halmahera
Poli Batam Poli Terpikat Sambas Poltek Gorontalo
IT Kalimantan
Poli Balikpapan Poli Fak-Fak
Poli Sorong Uni Musamus
Poli Bitung
Univ. Babel Poli Ketapang
Univ Sulawesi Barat
Polman Babel

Univ. Graha Nusantara


DKI Jakarta: Poli Muara Teweh
UPN Veteran Jakarta Poli
Tanah Laut
Univ 19 November Kolaka
IT Lampung Selatan Poli Sidoarjo Poli Madura
Univ Andi Djemma
PTN yg telah ada
Poli Subang
PTN Baru (Telah Dibuka)
Poli Madiun
Calon PTN Baru Poli Banyuwangi Univ Timor Poli Sidoardjo, Bitung, dan Sorong:
Jawa Tengah & DIY:
Pusat Unggulan (Center Of Exellence) Univ Tidar Magelang
UPN Veteran Yogyakarta NTT: Pengelola oleh Kem Kelautan dan Perikanan
Usulan Penegerian Jawa Timur:
Univ Nusa Nipa

Jawa Barat: UPN Veteran Jawa Timur


Univ Panca Marga Probolinggo
Univ Siliwangi Tasikmalaya
Univ Swadaya Gunung Jati
Univ Singaperbangsa Karawang
Poltek Sukabumi

21
Dikti: Pembangunan Akademi Komunitas
Amanat UU Dikti dan Ikut Menyiapkan SDM di 6 Koridor Ekonomi
1. Aceh Utara
2. Aceh Tamiang
3. Langsa 31. Kota Bontang
2. Kab. Deliserdang 29. Kab. Singkawang
22. Paser
4. Bengkalis 23. Berau
11. Pringsewu
5. Pelalawan 12. Mesuji 24. Polewali Mandar 35. Kab. Manokwari
25. Enrekang
4. Kota Prabumulih 33. Kab. Kolaka
5. Kab. Pagar Alam
1. Kab. Aceh Barat
6. Pangkal Pinang 14. Trenggalek
26. Bombana 27. Kep. Yapen
15. Madiun
6. Nias Utara 16. Bondowos
17. Gresik
3. Kab. Tanah Datar 10. Kab. Karawang
11. Kab. Cianjur
12. Kab. Tuban
7. Solok Selatan
13. Kab. Jepara 30. Kab. Waringin TImur
8. Dharmasraya
34. Kab. Buru
9. Sawah lunto 24. Kab. Gianyar 28. Kab. Nagekeo
10. Padang Pariaman
32. Kab. Keerom
7. Kab. Muko-muko
8. Kab. Lampung Tengah
9. Kab. Rejang Lebong 14. Kab. Ponorogo
Keterangan: 15. Kab. Pacitan 19. Ende
20. Lembata
16. Kab. Sumenep
13. Rembang 17. Kab. Temanggung
35 = 2012 26. Kab. Sumbawa 21. Kupang
18. Kab. Situbondo 25. Kab. Mataram
19. Kab. Sidoarjo
27 = 2013 20. Kab. Nganjuk 27. Kab. Sumba Timur
21. Kab. Bojonegoro 18. Sumbawa Barat
22. Kab. Lamongan
30 = 2014 (lokasi akan ditentukan) 23. Kota Blitar
22
Penyediaan BOPTN
Upaya Mengendalikan Biaya Pendidikan Tinggi
Amanat UU 12/2012
Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional PTN dari anggaran fungsi Pendidikan
Alokasi BOPTN
(Trilyun Rp) PENGGUNAAN
1. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
3.2 masyarakat
2.7 2. Biaya pemeliharaan
3. Penambahan bahan praktikum/kuliah
4. Bahan pustaka
5. Penjaminan mutu
6. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
1.2 7. Pembiayaan langganan daya dan jasa
8. Pelaksanaan kegiatan penunjang
9. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam pembelajaran
10. Honor dosen dan tenaga kependidikan non PNS
11. Pengadaan dosen tamu
2012 2013 2014 12. Sarana Prasarana Sederhana
13. Kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam
renstra PT

23
Sebaran UKT Mahasiswa Baru Nasional

Jumlah
Mahasiswa
45,000 13.91% 13.35% 16.00%

40,000 12.90%
14.00%
MAHASISWA PROSEN
35,000 12.49% 10.64%
9.95% 12.00%
30,000
9.60%
10.00%
25,000
8.00%
20,000
4.86% 6.00%
15,000 3.85%
4.00%
10,000 2.22% 2.85%
5,000 0.81% 0.38% 0.99% 1.20% 2.00%

- 0.00%
0

0,5-1,0

9,0-10,0
0-0,5

1,0-1,5

1,5-2,0

2,0-2,5

2,5-3,0

3,0-4,0

4,0-5,0

5,0-6,0

6,0-7,0

7,0-8,0

8,0-9,0

>10,0
SPP (Juta Rp)

24
Bantuan Siswa/Mahasiswa Miskin
Menjamin Peserta Didik Tetap Sekolah

219,799 Total Penerima BSM 2014


PT Beasiswa Bidik Misi
145,539 12,86 juta siswa/mhs
1,696,975 Satuan Biaya (Ribu Rp):
SM
1,181,714 Jenjang 2013 2014
SD 360 450
SMP 560 750
2,893,187
SMP SM 1.000 1.000
1,661,205
PT 12.000 12.000

8,062,561
SD
3,530,305

2014 APBN 2013

25
Perbandingan Indeks Prestasi Rata-rata Angkatan 2010
per Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Jenis Kelamin

Target IPK
minimum
program Bidikmisi

3.4 L P 3.37
3.33
3.3 3.27 3.26
3.21 3.22 3.21
3.21 3.23
3.17 3.17 3.18 3.19 3.19
3.2 3.16 3.16 3.16
IPK Rata-rata

3.11 3.12 3.12


3.1 3.06 3.06 3.08 3.08 3.06 3.06
3.05
2.98 3.00
3 2.97

2.9

2.8

2.7
Politeknik

Politeknik

Politeknik

Politeknik

Politeknik
Universitas

Universitas

Universitas

Universitas

Universitas
Institut

Institut

Institut

Institut

Institut
Sem 1 Sem 2 Sem 3 Sem 4 Sem 5

IPK rata-rata mahasiswi lebih tinggi dibandingkan dengan IPK rata-rata


mahasiswa
86,7% mahasiswa Bidikmisi IPK ≥ 2,75
79 mahasiswa Bidikmisi IPK = 4,0 26
Kunjungan Ke Rumah Penerima Bidik Misi
Purwokerto
Purwokerto

Gorontalo

Jambi
Manado

Kupang 27
Peningkatan Mutu dan Relevansi
Pendidikan
MUTU = f ( Pendidik + Kurikulum + Sarana )

..jaminan sarana prasarana


…Pendidik yang profesional ...Implementasi yang memenuhi standar
dan merata di semua wilayah.. Kurikulum 2013… nasional pendidikan …
kebijakan kebijakan kebijakan

Peningkatan Kualitas dan Penerapan Kurikulum Penyediaan Sarana Prasarana


Pemerataan Pendidik Tematik Terpadu Pendidikan sesuai SNP
1. Sertifikasi Pendidik 5. Kurikulum 2013 7. Rehabilitasi ruang kelas
2. Kualifikasi Pendidik 6. Ujian Nasional 8. Sekolah terkoneksi
3. SM3T Internet
4. PPG dan Pelatihan 9. Laboratorium dan
Perpustakaan
berkelanjutan

29
Peningkatan Kualitas Guru

1. UKA - UKG
2. Pengembangan Perbaikan
Keberkelanjutan Pendidikan
Penyediaan Guru Baru
Guru

Perbaikan Pendidikan Guru (UU 14/2005


Pasal 23 Ayat (1)):
• Seleksi Khusus
Peningkatan Pengukuran kinerja • Berasrama (untuk memperkuat
Mutu •
kompetensi kepribadian dan sosial)
Kemampuan mengampu mata
pelajaran ganda (mayor-minor)
• Beasiswa

2,9 juta guru

Pensiun
33 ribu/tahun

30
SM3T

...Sarjana Mendidik daerah 3T (SM3T) untuk menjamin semua sekolah di daerah 3T dilayani
oleh tenaga pendidik yang cukup dan cakap..

20
90 Pidie Jaya
80 90 Aceh Besar
60 110 Gayo Lues
20 110 Natuna 170 275 Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud
90 Aceh Timur 100 130
80 Kep. Anambas 150 110 Malinau
40 Teluk Wondama
110 130 Nunukan
130 Sanggau
Simeulue 40 Karimun 50 95 Raja Ampat
150 90 130 Kutai Barat
100 90 50 95 Manokwari 90
90 Nias
Aceh 115 Biak Numfor
110 100
60
Selatan 60
40 Nabire
Aceh 95 60 Yahukimo
90 Landak 50 90 Flores Timur
Singkil
90
80
Sorong 110 40 Kaimana
70 90 Alor 40 Timika
Manggarai Teluk Bintuni 95
100 90 90 Lembata 40
130 Waropen 95
90
Maluku Barat Daya
Keterangan: 150 40 30
165 Kupang
Sumba Timur 170 100 Rote Ndao 150
3.100 90 30 Mimika
= 2013 (62 kab. di 10 Prov) 50
Ngada 90 140 Ende 50
Manggarai Timur 90 80 130
8.683 = 2014 (63 Kab di 10 Prov) 63 Kab. di 10 Prov
31
32
PPGT

....Program Rintisan Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Berkewenangan Tambahan (PPGT)


untuk memenuhi kekurangan guru pada daerah terdepan, terluar dan tertinggal....
Aceh
135
147
85 165
Kepri Kaltim Sulut
Kalbar
20 17
8 35
Sumut 10
3 20
7 96 30 27
8 25 Pabar
11
Papua
19
10
50 22 80
6
30
33 52
Maluku
105
NTT
LPTK Penyelenggara: 125 241
1. Universitas Negeri Padang
2. Universitas Negeri Jakarta 199 162
Keterangan: 3. Universitas Pendidikan Indonesia
4. Universitas Negeri Semarang
464 = 2011
5. Universitas Negeri Yogyakarta
6. Universitas Negeri Surabaya
500 = 2012
7. Universitas Negeri Makassar
= 2013 8. Universitas Negeri Menado
509
9. Universitas Bengkulu
= 2014 10. Universitas Sanata Dharma
500
33
II

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


Daftar Isi Kurikulum 2013

A Pengembangan Kurikulum 2013

B Buku Kurikulum 2013

C Model Pembelajaran

Hasil Monitoring dan Evaluasi Implementasi


D
Kurikulum 2013

E Rencana Implemenasi Tahun 2014

35
A

Pengembangan Kurikulum 2013


Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta
Sikap Sosial
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif

.... memanusiakan manusia (humanizing human being)......


37
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan

Efektivitas
Pembelajaran
(Kurikulum,
Guru,..)

Dikdas-Wajar 9 th Lama Sekolah Dikmen-PMU


Periode 1994-2012 Mulai 2013
38
Dinamika Kurikulum
Pedagogi, Psikologi

Perkembangan Perubahan SDM yang


Kebutuhan Kompeten

Pengembangan
Kurikulum
Akademik Pengetahuan Pengetahuan

Industri Keterampilan Keterampilan

Sosial-Budaya Sikap Sikap

39
Manfaat Perubahan Kurikulum
• Penataan perbukuan:
– Aspek substansi
– Aspek ekonomi
• Penataan LPTK dalam penyiapan dan pengadaan guru
– Substansi pendidikan
– Manajemen pengembangan
• Penataan Pelatihan guru
– Materi pelatihan
– Model pelatihan (termasuk pelatihan berkelanjutan dalam rangka
penyiapan pengukuran kinerja guru)
• Memperkuat budaya sekolah:
– Pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, ekstra kurikuler
– Penguatan peran BK
– Pembenahan manajemen sekolah terutama pemanfaatan fasilitas sekolah
• Memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya
• Memperkuat NKRI

40
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013

Elemen Perubahan

41
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan

Proses Perumusan

Tujuan
KIKI Pendidikan
KIKI KL
Kelas VI
Kelas VI Nasional
KIKI KL
Kelas V
Kelas V
PT/PTA
KIKI KL
Kelas IV
Kelas IV
SMA/K/MA
PAUD
PAUD Kelas IIII KL SMP/MTs
PAUD Kelas IIII
SD/MI

Proses Pembentukan
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
MataPelajaran
Pelajaran
Himpunan Kompetensi Inti
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran Dasar
Himpunan Kompetensi
Mata
MataPelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
MataPelajaran
Pelajaran KL : Kompetensi Lulusan
42
Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan
Matapelajaran untuk SD
Proses Perumusan

KIKI Kompetensi
KIKI Kompetensi
KIKI Kelas
KelasVIVI Lulusan
KelasKI Kelas VI Lulusan
Kompetensi
KIKI KelasVKI
V Kelas VI
Kelas KIKI Kelas V Lulusan
KIKI KelasIVIV Kelas V
Kelas KIKI Kelas IV
KIKI KelasIIIIIIII Kelas IV
KelasKI Kelas IIII
KIKI KelasIIKI
II Kelas IIII

Proses Pembentukan
KelasKI Kelas II
KelasI KI
I Kelas II
Kelas I
Kelas I Mata Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata Pelajaran Dasar
Himpunan Kompetensi
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
MataPelajaran
Pelajaran
.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan KI : Kompetensi Inti
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) lulusan ...
.... memanusiakan manusia ....
43
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)

Kurikulum yang dapat


menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Produktif
Kreatif Afektif
Inovatif melalui penguatan
Afektif
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi

44
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses

KBK 2004 2. Pendalaman dan KURIKULUM


Perluasan Materi
KTSP 2006 2013
1. Penataan Pola
Pikir dan Tata Kelola

TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL


45
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Standar Isi diturunkan dari
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar melalui Kompetensi Inti yang
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata bebas mata pelajaran
Pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran Semua mata pelajaran harus
pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, berkontribusi terhadap
dan pembentuk pengetahuan pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semua mata pelajaran diikat
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah oleh kompetensi inti (tiap kelas)
46
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006

Mapel 1 Mapel 2 Mapel 3 .... Mapel n

SKL Mapel 1 SKL Mapel 2 SKL Mapel 3 .... SKL Mapel n

SK-KD Mapel
1
SK-KD Mapel
2
SK-KD Mapel
3
.... SK-KD Mapel
n

Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan

SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar 47


Perubahan Alur Pikir
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

KERANGKA DASAR KURIKULUM


(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

STANDAR STANDAR KOMPETENSI STANDAR


PROSES LULUSAN PENILAIAN

PEDOMAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN BUKU TEKS


PEMBELAJARAN SISWA
PEMBELAJARAN &
Oleh Satuan Pendidikan PENILAIAN

Standar Isi sebagai Sumber Standar Proses, Kompetensi


Lulusan dan Penilaian (KBK 2004 dan KTSP 2006)

Standar Kompetensi Lulusan sebagai Sumber


Standar Proses, Isi dan Penilaian (Kurikulum 2013) 48
KBK 2004 dan KTSP 2006
Kerah Saku

Lengan Kiri Lengan Kanan

Muka Kiri Muka Kanan

Belakang

49
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM

STRUKTUR KURIKULUM

KI KELAS & KD MAPEL STANDAR


STANDARPROSES (STANDAR ISI) PENILAIAN

SILABUS
PANDUAN GURU BUKU TEKS SISWA

RENCANA PELAKSANAAN PENILAIAN


PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
KTSP
Oleh Satuan BUKU 50
Pendidikan /Guru PENGAYAAN
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)

38 cm
saku 58 cm
92 cm
83 cm
86 cm
kerah
Lengan Kiri Muka Kiri Belakang Muka Kanan Lengan Kanan

51
Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru
serta Efektivitas Waktu Pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran

Alokasi waktu guru untuk persiapan

Efektivitas waktu pembelajaran


silabus dan review buku ajar

KTSP 2006
Peran-Tugas Guru/Satdik

Alokasi waktu persiapan silabus


dan review buku

KBK 2004

Kurikulum
2013

Peran-Tugas Pemerintah
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....
52
Refleksi dari Hasil PISA 2009
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70% Level 6
60% 60%
50% 50% Level 5
40% 40%
30% Level 4
30%
20% 20% Level 3
10% Matematika IPA
10%
0% 0% Level 2
Level 1
Below Level 1

100% Level 6
90%
80%
70% Hampir semua siswa Indonesia hanya
60% Level 5
50% menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
40%
30% Level 4 sementara negara lain banyak yang sampai level
20%
10% Bahasa 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua
0% Level 3 manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil
ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
Level 2
dengan tuntutan zaman  penyesuaian
Level 1b kurikulum
53
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Malaysia

Malaysia
Turkey

Turkey
Iran

Iran
Singapore

Thailand

Singapore

Thailand
Japan

Japan
Saudi Arabia

Saudi Arabia
Indonesia

Indonesia
Morocco

Morocco
Korea, Rep. of

Korea, Rep. of
Chinese Taipei

Chinese Taipei
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional

54
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Iran

Iran
Singapore

Japan

Singapore

Japan
Turkey

Turkey
Morocco

Morocco
Chinese Taipei

Chinese Taipei
Korea, Rep. of

Korea, Rep. of
Malaysia
Thailand

Thailand
Malaysia
Saudi Arabia

Saudi Arabia
Indonesia

Indonesia
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional

55
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Iran

Iran
Singapore

Singapore

Saudi Arabia
Indonesia

Indonesia
Chinese Taipei

Chinese Taipei
Morocco

Morocco
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari
50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia
berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional

56
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms
2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
3. Reproduction and heredity
4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
3. Properties and uses of common acids and bases
4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter
2. Energy forms, transformations, heat, and temperature
3. Basic properties/behaviors of light and sound
4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth 1. Earth’s structure and physical features Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Science 2. Earth’s processes, cycles, and history
3. Earth’s resources, their use, and conservation
4. Earth in the solar system and the universe

57
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations) Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data & 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
Chances 2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS
58
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
3. Concepts of fractions
4. Adding and subtracting with fractions
5. Concepts of decimals, including place value and ordering
6. Adding and subtracting with decimals
7. Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
8. Number patterns
Geometry 1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
Shapes and 2. Comparing and drawing angles
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
Measu- 4. Elementary properties of common geometric shapes
rement 5. Reflections and rotations
6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
Display 2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs

Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas IV yang mengikuti TIMSS

59
Penyesuaian Beban:
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
pemerintahan desa dan pem. kecamatan Indonesia
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
pemerintah kecamatan Kesatuan Republik Indonesia
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
• Menggambarkan struktur organisasi Indonesia
kabupaten, kota, dan provinsi • Pengertian dan pentingnya peraturan
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti • Memberikan contoh peraturan perundang-
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
• Menyebutkan organisasi pemerintahan pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil • Mendeskripsikan pengertian organisasi
Presiden dan para Menteri • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang masyarakat
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan • Menampilkan peran serta dalam memilih
internasional organisasi di sekolah
• Memberikan contoh sederhana pengaruh • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
globalisasi di lingkungannya • Mematuhi keputusan bersama
• Menentukan sikap terhadap pengaruh Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
globalisasi yang terjadi di lingkungannya 60
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:


• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: kecerdasan tidak akan
- Observing [mengamat] memberikan hasil siginifikan
- Questioning [menanya] (hanya peningkatan 50%)
- Experimenting [mencoba] Personal dibandingkan yang berbasis
- Associating [menalar] kreativitas (sampai 200%)
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman


personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
61
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja,
sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif

Pemahaman Lama Pemahaman Baru


Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran
Murni bakat Keterampilan yang dapat dipelajari
Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat)
Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat
diperlukan
Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi
dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan
discovery

Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 62
Persepsi & Pemahaman Guru ttg Kreativitas
Pengertian Kreativitas % Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98
Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96
Tidak terbatas pada seni 86
Tiap orang dapat menjadi kreatif 88
Bakat bawaan lahir 21
Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 95
Dapat diajarkan 70
Dapat dinilai 50
(tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)

R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.

63
Proses Penilaian dalam Kurikulum 2013

Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi


(high-order thinking)
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran
Penilaian mendalam [bukan sekedar hafalan]

Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa

Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

64
Beberapa Perbedaan Penting:
Kurikulum Lama dan Kurikulum 2013
Pentingnya Tematik Terpadu
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat
dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung,
bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi
yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang
sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai
mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar
mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.

66
Manfaat Tematik Terpadu
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah
terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah
dan lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik
terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak
mengolah informasi. 67
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Keterpaduan

Dalam Mapel Antar Mapel Luar mapel


(Integrasi Vertikal) (Integrasi Horisontal)

Intra- Multi- Inter- Trans-


Disipliner Disipliner Disipliner Disipliner
(Inter-dependen) (Basis Konteks,
melalui Observasi )

68
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi disusun untuk Materi disusun seimbang mencakup
memberikan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
pengetahuan kepada keterampilan
siswa
2 Pendekatan Pendekatan pembelajaran berdasarkan
pembelajaran adalah pengamatan, pertanyaan, pengumpulan
siswa diberitahu data, penalaran, dan penyajian hasilnya
tentang materi yang melalui pemanfaatan berbagai sumber-
harus dihafal [siswa sumber belajar [siswa mencari tahu]
diberi tahu].
3 Penilaian pada Penilaian otentik pada aspek kompetensi
pengetahuan melalui sikap, pengetahuan, dan keterampilan
ulangan dan ujian berdasarkan portofolio.
69
Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam
menjadi Geografi, kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Sejarah, Ekonomi,
Sosiologi
2 Tidak ada platform, Menggunakan Geografi sebagai platform kajian
semua kajian berdiri dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan
sejajar terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah
menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam
memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi,
budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung
terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
berbeda (team teaching) wawasan terpadu antar mata kajian tersebut
dengan sertifikasi sehingga siswa dapat memahami pentingnya
berdasarkan mata kajian keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum
mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam
pada jenjang selanjutnya 70
Ilmu Pengetahuan Alam
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
antara Fisika, Kimia, dan Fisika, Kimia, Biologi
Biologi
2 Tidak ada platform, semua Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan
kajian berdiri sejajar pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait
dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda
tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi
biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk
ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan
masih belum memadai [sebagian standar internasional
dibahas di IPS]
4 Materi kurang mendalam dan Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan
cenderung hafalan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan
(team teaching) dengan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat
sertifikasi berdasarkan mata memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian
kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih
mendalam pada jenjang selanjutnya
71
Matematika
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Langsung masuk ke materi Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian
abstrak ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang harus dihafal Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang
untuk menyelesaikan diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan
permasalahan (hanya bisa rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa
menggunakan) mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan matematika selalu Perimbangan antara matematika dengan angka dan
diasosiasikan dengan [direduksi tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]
menjadi] angka
4 Tidak membiasakan siswa untuk Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk
berfikir kritis [hanya mekanistis] menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian masalah Membiasakan siswa berfikir algoritmis
yang tidak terstruktur
6 Data dan statistik dikenalkan di Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan
kelas IX saja data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai
dengan standar internasional
7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
72
Bahasa Indonesia/Inggris
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi yang diajarkan Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa
ditekankan pada sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
tatabahasa/struktur bahasa pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta
membaca dan memahami meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri
makna teks yang disajikan
3 Siswa tidak dibiasakan Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan
menyusun teks yang efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
sistematis, logis, dan efektif
4 Siswa tidak dikenalkan tentang Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai
aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai
dengan kebutuhan dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5 Kurang menekankan pada Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan
pentingnya ekspresi dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara
spontanitas dalam berbahasa spontan

Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai


penghela mata pelajaran lain (carrier of knowledge)
73
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi disajikan Materi disajikan tidak berdasarkan pada
berdasarkan empat pilar pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan
dengan pembahasan yang tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam
terpisah-pisah pembentukan karakter bangsa
2 Materi disajikan Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk
berdasarkan pasokan menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat
yang ada pada empat norma, asas, dan aturan)
pilar kebangsaan
3 Tidak ada penekanan Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk
pada tindakan nyata melakukan tindakan nyata sebagai warga negara
sebagai warga negara yang baik
yang baik
4 Pancasila dan Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya
Kewarganegaraan pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan
disajikan sebagai nyata dan sikap keseharian.
pengetahuan yang harus
74
dihafal
B

Buku Kurikulum 2013


Buku Kurikulum 2013

1) Buku ditulis mengacu kepada konsep kurikulum (KI,


KD, Silabus).
2) Dalam mengajar ada dua jenis buku (Buku Siswa
dan Buku Guru).
3) Buku Siswa lebih ditekankan pada activity based
bukan merupakan bahan bacaan.
4) Setiap buku memuat model pembelajaran dan
project yang akan dilakukan oleh siswa.
5) Buku Guru memuat panduan bagi guru dalam
mengajarkan materi kepada siswa.

76
Contoh

77
Contoh

78
Contoh

79
Contoh

80
Contoh

81
Contoh

82
C
Model Pembelajaran
pada Sekolah-sekolah Bagus
PEMBELAJARAN MENDORONG SISWA AKTIF DAN KREATIF

84
British International School, Jakarta

85
Model Pembelajaran di Francke Schule - Frankfurt, Jerman

86
New Zealand

87
87
Nama-nama Karakter Anak di Jerman

88
Model Pembelajaran KK 2013 di Sentani, Papua

89
IBU DENNY SIMORANGKIR
(Guru Kelas 1 - SD 003 Menteng, Jakarta Pusat)

90
SUASANA PEMBELAJARAN DI KELAS

91
Testimoni
1) Denny H.S – Guru Kelas I SDN Menteng 03
Pagi, Jakarta Pusat
Saya suka kurikulum ini, karena sudah
disediakan silabus, buku guru dan murid
sehingga lebih meringankan.
Menurut saya kurikulum ini lebih
mudah. Saya mengajar sejak tahun 1975,
sudah mengalami beberapa pergantian
kurikulum.
Kurikulum 2013 ini saya suka. Untuk
menerapkan kurikulum baru saya sudah siap,
tadi sudah dilaksanakan simulasi mengajar,
sehingga kita tahu mengajar sesuai dengan
kurikulum baru. Selama megikuti pelatihan,
alhamdulilah tidak mengalami banyak
halangan.
92
Testimoni
4) Arsad – Guru Penjaskes, SDN Kebon
Jeruk 11 Jakarta Barat

Sebelum mengikuti pelatihan saya


masih bingung karena guru harus mengajar
secara menyeluruh, tidak hanya mewakili
bidang studi yang diajarkan saja. Setelah ikut
pelatihan kini saya mengerti, bahwa guru
harus mengajarkan secara terpadu, mnyeluruh
sehingga anak bisa memahami dengan
sederhana.
Menurut saya dengan Kurikulum baru ini anak
bisa lebih mudah dalam belajar, orangtua juga
lebih mudah untuk mengajari anak ketika anak
belajar dirumah, karena yang diajarkan
ayahnya merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari. Awalnya saya menolak, tapi
ternyata Kurikulum ini menyenangkan dan
mudah.

93
Testimoni
5) Yuli Sopiah – Guru Inti, Guru SDSN Ujung
Menteng 04 Jakarta Timur

Melihat kompetensi guru-guru yang


mengikuti pelatihan saya yakin mereka telah siap
melaksanakan Kurikulum 2013.
Sebenarnya mereka sudah melakukan pengajaran
dengan pendekatan tematik, Kurikulum 2013 ini
pendekatan tematiknya terpadu, sehingga dalam
mengajar lebig menyenangkan.
Mengingat kurikulum ini hal baru, memang kesannya
harus belajar lagi padahal mereka punya potensi
awal untuk mengajar tematik. Kurikulum 2013 ini
lebih menekankan kepada sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Mudah-mudahan dengan penerapan kurikulum baru
ini, pendidikan kita lebih maju dan lebih bagus lagi.
Terutama sikap anak-anak indonesia yang selama ini
kurang santun.

94
Testimoni

Testimoni Petrus Kase, guru kelas 1 SDG Oenunutono-Kab.


Kupang, NTT: "Dengan kurikulum 2013, murid-murid saya lebih
banyak kegiatan di kelas. Mereka belajar dengan ceria, saya juga
95
mengajar dengan senang hati."
D
Monitoring dan Evaluasi
Implementasi Kurikulum 2013
Hasil Pelatihan Guru Sasaran
Post Test
Pre test 40,1 52,62

NilaiAkhir
68,01

Sebaran Pre Test


Sebaran Post Test
Sebaran Nilai Akhir
• Pre dan Post test mencakup Rasional Kurikulum, Analisis Mater Ajar, dan RPP
• Nilai akhir mencakup Rasional Kurikulum, Analisis Mater Ajar, RPP, Sikap dan keterampilan
97
HASIL PRE DAN POST TEST PELATIHAN GURU SASARAN

24.04
[70.75%]

8.95
[20.57%]

Naik 12.61
[31.52%]
6.78
[16.42%]

98
Hasil Sensus
Pelaksanaan Kurikulum 2013

99
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 TERHADAP
MURID
Penerapan kurikulum memberi pengaruh yang bagus terhadap siwa dalam pembentukan
karakter, keaktifan, proses belajar, kreatifitas, pola pikir dan budaya baca.
Guru Kepala Sekolah Pengawas
SD SMP
Daya nalar lebih baik Daya nalar lebih baik
86.43% 87.70%
86.80% 89.18%
Termotivasi melakukan Hasrat membaca Termotivasi melakukan Hasrat membaca
observasi 88.10% lebih tinggi observasi lebih tinggi
86.48% 76.44% 77.43% 89.44%
89.70% 86.40%
86.84% 83.80%
87.50% 77.72%
78.41% 74.39% 72.07%

90.90% 92.73%
86.38%
90.80% 82.57%
88.04% 82.54%
Proses pembelajaran Karakter lebih
Proses pembelajaran Karakter lebih
lebih menarik terbangun
lebih menarik terbangun
88.80%
94.30% 91.43% 94.72%
94.64%

78.30% 89.18% 78.11% 83.40%


78.71%
86.43% 79.16% 87.20%
87.89% 83.20% 90.74%
87.20% 77.47%
79.20% Lebih aktif bertanya Lebih aktif bertanya
Lebih terampil, inovatif
dan berpendapat 86.60%
90.48% dan berpendapat
dan produktif Lebih terampil, inovatif
88.60% 87.51%
dan produktif Lebih semangat belajar
Lebih semangat belajar
100
Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin
TERHADAP
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 MURID
Proses pembelajaran yang lebih interaktif dinilai cukup mampu memberi dampak
positif dalam menumbuhkan keaktifan, karakter siswa yang lebih positif.

Guru Kepala Sekolah Pengawas


Daya nalar lebih baik
SMK
SMA Daya nalar lebih baik
87.36% 88.31%
86.99%
82.12%
Hasrat membaca Termotivasi melakukan Hasrat membaca
Termotivasi melakukan
lebih tinggi observasi lebih tinggi
observasi 86.79% 80.73% 86.24%
80.51% 89.45% 75.56%
87.60%
75.01% 84.95% 83.15%
74.13% 68.16% 79.27%
70.89%

82.32% 85.01%
88.73% 79.55% 87.55% 84.97% 81.53%

Proses pembelajaran
Proses pembelajaran Karakter lebih Karakter lebih
lebih menarik
lebih menarik terbangun terbangun
79.41%
91.50% 90.99% 88.08%
90.79%

72.72% 80.88%
78.19% 83.68% 81.36% 80.32%
85.82% 71.83%
86.99%
76.73% 88.31% 88.31%
85.82% 90.78% Lebih terampil, inovatif
Lebih terampil, inovatif Lebih aktif bertanya Lebih aktif bertanya
dan produktif 83.78% 79.94%
dan produktif dan berpendapat dan berpendapat
89.44%
84.73% Lebih semangat belajar
Lebih semangat belajar
Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 101
TERHADAP
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 GURU

Kurikulum 2013 mendorong guru SD dan SMP untuk menjadi individu pembelajar

Guru Kepala Sekolah Pengawas SMP Lebih mudah dalam menyusun RPP
SD
Lebih mudah dalam menyusun RPP
78.82% 78.70%
86.00%
81.88%

78.18%
60.00%
86.50% Mampu mengintregasi
Mampu mengintregasi antara pendekatan ilmiah dan Lebih perhatian dan obyektif
Lebih perhatian dan obyektif
antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa dalam menilai kemampuan siswa
dalam menilai kemampuan siswa
pembangunan karakter siswa 84.00%
88.00% 90.97%
84.40% 84.55%
89.05% 85.04% 88.63% 91.33%
87.37% 90.68%

91.00% 93.89%
91.96%
91.56% 93.60% 89.00% 88.10%
90.40% 95.23%
95.49%
93.80% 93.58% Lebih semangat meningkatkan
Lebih semangat meningkatkan Lebih semangat menambah kualitas dan metode pembelajaran Lebih semangat menambah
kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajar pengetahuan untuk bahan ajar

Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 102


TERHADAP
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 GURU

Kurikulum 2013 mendorong guru SMA dan SMK untuk menjadi individu pembelajar

Guru Kepala Sekolah Pengawas


SMA SMK
Lebih mudah dalam menyusun RPP Lebih mudah dalam menyusun RPP

77.26% 78.89%
74.48%
71.77%

62.00%
58.00% 86.57% 88.70%
Mampu mengintregasi 80.79%
antara pendekatan ilmiah dan Lebih perhatian dan obyektif Lebih perhatian dan obyektif
Mampu mengintregasi dalam menilai kemampuan siswa
pembangunan karakter siswa dalam menilai kemampuan siswa
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa

83.56% 78.25% 87.50%


89.03% 81.26% 84.00%
83.00%

85.00%
88.26%

91.00%
92.00% 94.50%
86.21% 86.04% 83.98% 85.02%
93.50%
93.02% 92.00% 92.49%
92.15%
Lebih semangat meningkatkan Lebih semangat menambah Lebih semangat meningkatkan Lebih semangat menambah
kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajar kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajar

Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 103


TERHADAP
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 KEPALA SEKOLAH

Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SD dan SMP dalam


melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.

SD Kepala Sekolah Pengawas SMP


Lebih aktif melakukan supervisi Lebih aktif melakukan supervisi
94.70% 96.88%
87.50%

83.80%

96.47%
92.30%
Lebih termotivasi menjadi Lebih aktif mendorong guru Lebih termotivasi menjadi Lebih aktif mendorong guru
teman belajar guru untuk menerapkan hasil pelatihan teman belajar guru untuk menerapkan hasil pelatihan
93.20% 96.58%

87.70%
98.44%
91.60% 98.35%

84.50% 87.70%
91.50% 92.39% 91.40%
92.39% 95.58% 95.58%
Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan
Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan manajemen sekolah pelatihan mandiri
manajemen sekolah pelatihan mandiri

Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 104


TERHADAP KEPALA
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 SEKOLAH

Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SMA dan SMK dalam
melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.

SMA Kepala Sekolah Pengawas SMK


Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif melakukan supervisi
94.36%
95.47%

79.81%
79.98%

Lebih termotivasi menjadi


Lebih termotivasi menjadi Lebih aktif mendorong guru Lebih aktif mendorong guru
teman belajar guru
teman belajar guru untuk menerapkan hasil pelatihan untuk menerapkan hasil pelatihan

88.98%
89.73%
95.83%
97.22%
95.77% 83.71%
85.94% 95.71%

84.82% 84.82%
88.26%
90.29%
94.36% 94.36%
95.16% 95.16% Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan
Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan
manajemen sekolah pelatihan mandiri
manajemen sekolah pelatihan mandiri

Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 105


KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SD dan
SMP.

Komite Ortu
Orangtua
SD SMP
Siswa mudah belajar
Siswa mudah belajar
83.68%

77.90% 79.22%
67.88%

62.11% 79.98%

66.03%
80.49%
60.25%
Siswa mudah beradaptasi
Metode pembelajaran 77.54%
dengan metode pembelajaran 61.85%
menyenangkan 79.03%
Siswa mudah beradaptasi
Metode pembelajaran
dengan metode pembelajaran
menyenangkan

Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin


106
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SMA dan
SMK.

SMA SMK
Siswa mudah belajar Siswa mudah belajar

78.14%
77.90%

73.08%
69.06%

58.21% 57.48%
51.53%
67.60% 75.60%
55.24% 76.88%
75.42% Siswa mudah beradaptasi
Metode pembelajaran
dengan metode pembelajaran
Siswa mudah beradaptasi Metode pembelajaran menyenangkan
dengan metode pembelajaran menyenangkan

Komite
Orangtua
Ortu

Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin


107
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih
aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.

Komite Ortu
Orangtua
SD SMP
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
92.08% 92.81%
94.93%

Termotivasi untuk 94.40%


93.91% Termotivasi untuk
Karakter siswa 94.54%
observasi
Karakter siswa observasi
lebih terbangun
89.15%
90.56%
lebih terbangun
93.79%
93.09%
93.04% 93.68%

90.82% 93.36%
91.51%
92.73%
Semangat belajar Lebih terampil, inovatif
Semangat belajar Lebih terampil, inovatif
lebih tinggi dan produktif
lebih tinggi dan produktif
91.47% 92.76%
88.53% 90.25%

88.42% 91.17%
91.94% 92.56%
91.87% 93.46%
89.90% 92.31%
Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi Daya nalar lebih baik
Hasrat membaca lebih tinggi

Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 108


KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih
aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.

SMA Lebih aktif bertanya dan berpendapat SMK Lebih aktif bertanya dan berpendapat
93.50% 94.35%

91.77% 92.35%
92.98% Termotivasi untuk 93.33% Termotivasi untuk
Karakter siswa observasi Karakter siswa observasi
lebih terbangun lebih terbangun
91.36%
92.99%
93.30%
91.09%
91.51%
90.21%

91.61%
92.11%
Semangat belajar Lebih terampil, inovatif Semangat belajar Lebih terampil, inovatif
lebih tinggi dan produktif lebih tinggi dan produktif
90.64%
89.77%
89.48% 93.12%
91.39% 92.36%

87.53% 89.28%
90.81% 92.25% 89.66% 92.09% 92.23%
90.69%
Daya nalar lebih baik Daya nalar lebih baik
Hasrat membaca lebih tinggi Hasrat membaca lebih tinggi
Komite Orangtua
Ortu
Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 109
E

Rencana Implementasi Tahun 2014


Skala Implementasi
No Jenjang Kelas Tahun
Satuan 2013 2014 2015
1 SD I 2% (2.598 Sekolah) 100% 100%
II 100% 100%
III 100%
IV 2% (2.598 Sekolah) 100% 100%
V 100% 100%
VI 100%
2 SMP VII 4% (1.436 sekolah) 100% 100%
VIII 100% 100%
IX 100%
3 SMA/SMK X 10% 100% 100%
SMA (11.629
Sekolah)
SMK (10.628 sekolah)
XI 100% 100%
XII 100%
111
Skema Implementasi Kurikulum 2013
Pendampingan Upload Buku sem II
2014/2015
Upload Buku
Pengadaan dan
semester I 2014/2015
Distribusi Buku Sem II
Mulai Pelatihan oleh Pemda
Narasumber Nasional

Mulai Pelatihan
Instruktur Nasional
Pelatihan
Mulai Pelatihan Manajemen
Guru, KS, PS KS dan PS
Penyaluran BOS Buku
Penggunaan Penggunaan
Mulai Pembelian Buku buku Sem I buku Sem II
Sem I oleh Sekolah di sekolah di sekolah

I I II I III I I III I III II II


V

Jan 2014 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan 2015

112
Jumlah Sekolah Sasaran Pendidikan Dasar dan Menengah
Siswa Kelas
No Jenjang Sekolah
1,2,4,5,7,8
1 SD 148.171 17.640.917
2 SMP 35.597 7.107.950
3 PKLK 1.744 32.354
Jumlah 185.512 24.781.221
Jumlah Siswa
No Jenjang
Sekolah Kelas X Kelas XI
1 SMA 11.629 1.767.368 1.693.728
2 SMK 10.628 1.597.352 1.430.115
3 SMLB 774 4.008 3.406
JUMLAH 23.031 3.368.728 3.127.249
Jumlah : 208.543 Sekolah, 31.277.198 Siswa dan 1.377.791 Guru, KS, 113
PS
Alur Pelatihan
Penyusunan Bahan Penggandaan
Pelatihan Bahan Pelatihan

Kerjasama LPMP Dgn Provinsi/Kab/Kota


[3.123] TL
Identifikasi
SISTEM INFORMASI PELATIHAN

Pelatihan

Pendampingan dan Penguatan


Calon NS NS
DATA POKOK PENDIDIKAN
(Guru SD, SMP, SMA, SMK)

L
Guru,
[44.087]
Identifikasi Pelatihan
TL KS, dan
Calon IN IN PS
L Sasaran

[1.377.791] Pelatihan
Identifikasi GS,
KSS, PSS GS, KSS, PSS

Identifikasi Monev dan


Sekolah Inti Penjaminan Mutu
Pelatihan
• Kerjasama Pembiayaan Pusat dan Daerah
• Kerjasama Pelaksanaan dgn Asosiasi Profesi dan lembaga penyelenggaran
pendidikan non pemerintah 114
Terima Kasih
Semoga Memberikan Kemanfaatan

Anda mungkin juga menyukai