Paparan Mendikbud Pada Workshop Pers PDF
Paparan Mendikbud Pada Workshop Pers PDF
Press Workshop:
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
I PENGANTAR
2
I
PENGANTAR
Bonus Demografi:
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Population (000) (%)
350,000 Window of 100.0
opportunity 90.0
300,000
80.0
250,000 70.0
60.0
200,000
50.0
150,000
40.0
100,000 30.0
20.0
50,000
10.0
0 0
2010
1950
1955
1960
1965
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
2005
2015
2020
2025
2030
2035
2040
2045
2050
Population Dependency ratio
Strukutur Penduduk Indonesia Periode Bonus Demografi Generasi 100 thn Merdeka
Tahun 2010 2010-2035 (Usia pada tahun 2045)
90+ 0.28
Jumlah Penduduk:
237 Juta orang Jumlah Penduduk:
80-89 1.58 317 Juta orang
20-29 41.20
10-19 43.55
0-9 45.93
Paudisasi
0.00 20.00 40.00 60.00 Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Jumlah Penduduk (juta) Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 dan United Nations 2013
5
II
ARAH KEBIJAKAN DAN CAPAIAN
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
4 Isu Pokok Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Tantangan Arah Kebijakan
AKSES
• Populasi yang besar
• Disparitas sosial, ekonomi, geografis memastikan
• Daya tampung terbatas ketersediaan dan
• Layanan belum merata. keterjangkauan
• …
MUTU & RELEVANSI • Sarana-prasarana rusak & kurang lengkap
• Disparitas mutu & distribusi guru meningkatkan mutu dan
• Pendidikan karakter belum memadai relevansi secara
• Adanya kesenjangan pendidikan dengan berkelanjutan
dunia kerja
• …
PELESTARIAN DAN • Konservasi produk budaya masih terbatas menuntaskan konservasi,
PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN • Diplomasi budaya belum efektif
dimanfaatkan pengembangan,
• Regulasi bidang kebudayaan masih diplomasi, dan promosi
terbatas kebudayaan
• ...
76.0%
69.0%
63.0% 75.0%
67.6% 6% ≈ 2,6 jt anak
58.0% 51.8% 62.2%
46.5%
51.8%
40.0% 46.5%
2010 2011 2012 2013 2014
RPJMN Realisasi Sasaran 2014
Catatan:
APK PAUD = jumlah peserta PAUD / Jumlah penduduk usia 3-6 tahun
Kegiatan
69.6 70.53
60 64.28
60.51
56.22
49.01 52.2
40 28.7 30
26.34 27.09 27.9
19.98 20.65 21.26 21.57
17.48 17.94
20
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
2011
2012
2013
2014
2010
2008
2009
2011
2012
2013
2014
Target RPJMN Capaian Target RPJMN Capaian
• Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011
telah melebihi target tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014.
• Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011 menurun,
melampaui target tahun 2012 RPJMN 2010-2014.
15
Partisipasi (APM/APK) Siswa/Mahasiswa
78,70 27,90
80 76.50 27.09
26.30
85.00
70.53
69.60 82.00 30.00
79.00 25 21.60
21.30 28.70
64.28 73.00 76.00 27.40
26.10
65 24.80
50 10
1.50
2.99 1.50
2.83
1.00 1.00
0.50
1.57
0.90 0.50
- -
2004/2005 2011/2012 2004/2005 2011/2012
5.00
SMA 5.00 SMK
4.00 4.00
3.00 3.00
5.43
2.00 1.64 2.00
1.16 3.34
1.00 1.00
- -
2004/2005 2011/2012 2004/2005 2011/2012
18
Upaya Perbaikan Pengiriman Dana BOS
19
PERSEPSI TERHADAP PROGRAM BOS
Ya Tidak Ya Tidak
Meningkatkan fasilitas
8.00%
sekolah
Mengurangi biaya
8.00%
pendidikan
Meningkatkan fasilitas
8.20%
sekolah
Meningkatkan layanan
8.57%
Pendidikan
Negeri
Meningkatkan fasilitas
8.33%
sekolah
Mengurangi biaya
4.84%
pendidikan
Mengurangi biaya
2.70%
pendidikan
0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Sumber: Survey Persepsi Orang Tua dan Guru/Kepala Sekolah, UKMP3, 2013
20
Dikti: Pembangunan Perguruan Tinggi
Membuat Sabuk Pengaman Sosial Budaya
21
Dikti: Pembangunan Akademi Komunitas
Amanat UU Dikti dan Ikut Menyiapkan SDM di 6 Koridor Ekonomi
1. Aceh Utara
2. Aceh Tamiang
3. Langsa 31. Kota Bontang
2. Kab. Deliserdang 29. Kab. Singkawang
22. Paser
4. Bengkalis 23. Berau
11. Pringsewu
5. Pelalawan 12. Mesuji 24. Polewali Mandar 35. Kab. Manokwari
25. Enrekang
4. Kota Prabumulih 33. Kab. Kolaka
5. Kab. Pagar Alam
1. Kab. Aceh Barat
6. Pangkal Pinang 14. Trenggalek
26. Bombana 27. Kep. Yapen
15. Madiun
6. Nias Utara 16. Bondowos
17. Gresik
3. Kab. Tanah Datar 10. Kab. Karawang
11. Kab. Cianjur
12. Kab. Tuban
7. Solok Selatan
13. Kab. Jepara 30. Kab. Waringin TImur
8. Dharmasraya
34. Kab. Buru
9. Sawah lunto 24. Kab. Gianyar 28. Kab. Nagekeo
10. Padang Pariaman
32. Kab. Keerom
7. Kab. Muko-muko
8. Kab. Lampung Tengah
9. Kab. Rejang Lebong 14. Kab. Ponorogo
Keterangan: 15. Kab. Pacitan 19. Ende
20. Lembata
16. Kab. Sumenep
13. Rembang 17. Kab. Temanggung
35 = 2012 26. Kab. Sumbawa 21. Kupang
18. Kab. Situbondo 25. Kab. Mataram
19. Kab. Sidoarjo
27 = 2013 20. Kab. Nganjuk 27. Kab. Sumba Timur
21. Kab. Bojonegoro 18. Sumbawa Barat
22. Kab. Lamongan
30 = 2014 (lokasi akan ditentukan) 23. Kota Blitar
22
Penyediaan BOPTN
Upaya Mengendalikan Biaya Pendidikan Tinggi
Amanat UU 12/2012
Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional PTN dari anggaran fungsi Pendidikan
Alokasi BOPTN
(Trilyun Rp) PENGGUNAAN
1. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
3.2 masyarakat
2.7 2. Biaya pemeliharaan
3. Penambahan bahan praktikum/kuliah
4. Bahan pustaka
5. Penjaminan mutu
6. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
1.2 7. Pembiayaan langganan daya dan jasa
8. Pelaksanaan kegiatan penunjang
9. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam pembelajaran
10. Honor dosen dan tenaga kependidikan non PNS
11. Pengadaan dosen tamu
2012 2013 2014 12. Sarana Prasarana Sederhana
13. Kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam
renstra PT
23
Sebaran UKT Mahasiswa Baru Nasional
Jumlah
Mahasiswa
45,000 13.91% 13.35% 16.00%
40,000 12.90%
14.00%
MAHASISWA PROSEN
35,000 12.49% 10.64%
9.95% 12.00%
30,000
9.60%
10.00%
25,000
8.00%
20,000
4.86% 6.00%
15,000 3.85%
4.00%
10,000 2.22% 2.85%
5,000 0.81% 0.38% 0.99% 1.20% 2.00%
- 0.00%
0
0,5-1,0
9,0-10,0
0-0,5
1,0-1,5
1,5-2,0
2,0-2,5
2,5-3,0
3,0-4,0
4,0-5,0
5,0-6,0
6,0-7,0
7,0-8,0
8,0-9,0
>10,0
SPP (Juta Rp)
24
Bantuan Siswa/Mahasiswa Miskin
Menjamin Peserta Didik Tetap Sekolah
8,062,561
SD
3,530,305
25
Perbandingan Indeks Prestasi Rata-rata Angkatan 2010
per Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Jenis Kelamin
Target IPK
minimum
program Bidikmisi
3.4 L P 3.37
3.33
3.3 3.27 3.26
3.21 3.22 3.21
3.21 3.23
3.17 3.17 3.18 3.19 3.19
3.2 3.16 3.16 3.16
IPK Rata-rata
2.9
2.8
2.7
Politeknik
Politeknik
Politeknik
Politeknik
Politeknik
Universitas
Universitas
Universitas
Universitas
Universitas
Institut
Institut
Institut
Institut
Institut
Sem 1 Sem 2 Sem 3 Sem 4 Sem 5
Gorontalo
Jambi
Manado
Kupang 27
Peningkatan Mutu dan Relevansi
Pendidikan
MUTU = f ( Pendidik + Kurikulum + Sarana )
29
Peningkatan Kualitas Guru
1. UKA - UKG
2. Pengembangan Perbaikan
Keberkelanjutan Pendidikan
Penyediaan Guru Baru
Guru
Pensiun
33 ribu/tahun
30
SM3T
...Sarjana Mendidik daerah 3T (SM3T) untuk menjamin semua sekolah di daerah 3T dilayani
oleh tenaga pendidik yang cukup dan cakap..
20
90 Pidie Jaya
80 90 Aceh Besar
60 110 Gayo Lues
20 110 Natuna 170 275 Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud
90 Aceh Timur 100 130
80 Kep. Anambas 150 110 Malinau
40 Teluk Wondama
110 130 Nunukan
130 Sanggau
Simeulue 40 Karimun 50 95 Raja Ampat
150 90 130 Kutai Barat
100 90 50 95 Manokwari 90
90 Nias
Aceh 115 Biak Numfor
110 100
60
Selatan 60
40 Nabire
Aceh 95 60 Yahukimo
90 Landak 50 90 Flores Timur
Singkil
90
80
Sorong 110 40 Kaimana
70 90 Alor 40 Timika
Manggarai Teluk Bintuni 95
100 90 90 Lembata 40
130 Waropen 95
90
Maluku Barat Daya
Keterangan: 150 40 30
165 Kupang
Sumba Timur 170 100 Rote Ndao 150
3.100 90 30 Mimika
= 2013 (62 kab. di 10 Prov) 50
Ngada 90 140 Ende 50
Manggarai Timur 90 80 130
8.683 = 2014 (63 Kab di 10 Prov) 63 Kab. di 10 Prov
31
32
PPGT
C Model Pembelajaran
35
A
Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta
Sikap Sosial
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
Efektivitas
Pembelajaran
(Kurikulum,
Guru,..)
Pengembangan
Kurikulum
Akademik Pengetahuan Pengetahuan
39
Manfaat Perubahan Kurikulum
• Penataan perbukuan:
– Aspek substansi
– Aspek ekonomi
• Penataan LPTK dalam penyiapan dan pengadaan guru
– Substansi pendidikan
– Manajemen pengembangan
• Penataan Pelatihan guru
– Materi pelatihan
– Model pelatihan (termasuk pelatihan berkelanjutan dalam rangka
penyiapan pengukuran kinerja guru)
• Memperkuat budaya sekolah:
– Pengintegrasian kurikuler, ko-kurikuler, ekstra kurikuler
– Penguatan peran BK
– Pembenahan manajemen sekolah terutama pemanfaatan fasilitas sekolah
• Memperkuat integrasi pengetahuan-bahasa-budaya
• Memperkuat NKRI
40
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
41
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan
Proses Perumusan
Tujuan
KIKI Pendidikan
KIKI KL
Kelas VI
Kelas VI Nasional
KIKI KL
Kelas V
Kelas V
PT/PTA
KIKI KL
Kelas IV
Kelas IV
SMA/K/MA
PAUD
PAUD Kelas IIII KL SMP/MTs
PAUD Kelas IIII
SD/MI
Proses Pembentukan
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
MataPelajaran
Pelajaran
Himpunan Kompetensi Inti
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran Dasar
Himpunan Kompetensi
Mata
MataPelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
MataPelajaran
Pelajaran KL : Kompetensi Lulusan
42
Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan
Matapelajaran untuk SD
Proses Perumusan
KIKI Kompetensi
KIKI Kompetensi
KIKI Kelas
KelasVIVI Lulusan
KelasKI Kelas VI Lulusan
Kompetensi
KIKI KelasVKI
V Kelas VI
Kelas KIKI Kelas V Lulusan
KIKI KelasIVIV Kelas V
Kelas KIKI Kelas IV
KIKI KelasIIIIIIII Kelas IV
KelasKI Kelas IIII
KIKI KelasIIKI
II Kelas IIII
Proses Pembentukan
KelasKI Kelas II
KelasI KI
I Kelas II
Kelas I
Kelas I Mata Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata Pelajaran Dasar
Himpunan Kompetensi
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
Pelajaran
Mata
Mata Pelajaran
MataPelajaran
Pelajaran
.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan KI : Kompetensi Inti
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) lulusan ...
.... memanusiakan manusia ....
43
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)
44
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
4. Penyesuaian Beban
3. Penguatan Proses
SK-KD Mapel
1
SK-KD Mapel
2
SK-KD Mapel
3
.... SK-KD Mapel
n
Standar Isi
STRUKTUR KURIKULUM
PEDOMAN
SILABUS
Belakang
49
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN
STRUKTUR KURIKULUM
SILABUS
PANDUAN GURU BUKU TEKS SISWA
38 cm
saku 58 cm
92 cm
83 cm
86 cm
kerah
Lengan Kiri Muka Kiri Belakang Muka Kanan Lengan Kanan
51
Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru
serta Efektivitas Waktu Pembelajaran
Efektivitas waktu pembelajaran
KTSP 2006
Peran-Tugas Guru/Satdik
KBK 2004
Kurikulum
2013
Peran-Tugas Pemerintah
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....
52
Refleksi dari Hasil PISA 2009
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70% Level 6
60% 60%
50% 50% Level 5
40% 40%
30% Level 4
30%
20% 20% Level 3
10% Matematika IPA
10%
0% 0% Level 2
Level 1
Below Level 1
100% Level 6
90%
80%
70% Hampir semua siswa Indonesia hanya
60% Level 5
50% menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
40%
30% Level 4 sementara negara lain banyak yang sampai level
20%
10% Bahasa 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua
0% Level 3 manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil
ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
Level 2
dengan tuntutan zaman penyesuaian
Level 1b kurikulum
53
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Malaysia
Malaysia
Turkey
Turkey
Iran
Iran
Singapore
Thailand
Singapore
Thailand
Japan
Japan
Saudi Arabia
Saudi Arabia
Indonesia
Indonesia
Morocco
Morocco
Korea, Rep. of
Korea, Rep. of
Chinese Taipei
Chinese Taipei
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
54
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Iran
Iran
Singapore
Japan
Singapore
Japan
Turkey
Turkey
Morocco
Morocco
Chinese Taipei
Chinese Taipei
Korea, Rep. of
Korea, Rep. of
Malaysia
Thailand
Thailand
Malaysia
Saudi Arabia
Saudi Arabia
Indonesia
Indonesia
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
55
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006 2011
Very Low Low Intermediate High Advance Very Low Low Intermediate High Advance
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
Iran
Iran
Singapore
Singapore
Saudi Arabia
Indonesia
Indonesia
Chinese Taipei
Chinese Taipei
Morocco
Morocco
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari
50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia
berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
56
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms
2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
3. Reproduction and heredity
4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
3. Properties and uses of common acids and bases
4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter
2. Energy forms, transformations, heat, and temperature
3. Basic properties/behaviors of light and sound
4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth 1. Earth’s structure and physical features Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
Science 2. Earth’s processes, cycles, and history
3. Earth’s resources, their use, and conservation
4. Earth in the solar system and the universe
57
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations) Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data & 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
Chances 2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS
58
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Domain Topics
Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
3. Concepts of fractions
4. Adding and subtracting with fractions
5. Concepts of decimals, including place value and ordering
6. Adding and subtracting with decimals
7. Number sentences Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
8. Number patterns
Geometry 1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
Shapes and 2. Comparing and drawing angles
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
Measu- 4. Elementary properties of common geometric shapes
rement 5. Reflections and rotations
6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
Display 2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas IV yang mengikuti TIMSS
59
Penyesuaian Beban:
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
pemerintahan desa dan pem. kecamatan Indonesia
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
pemerintah kecamatan Kesatuan Republik Indonesia
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
• Menggambarkan struktur organisasi Indonesia
kabupaten, kota, dan provinsi • Pengertian dan pentingnya peraturan
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti • Memberikan contoh peraturan perundang-
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
• Menyebutkan organisasi pemerintahan pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil • Mendeskripsikan pengertian organisasi
Presiden dan para Menteri • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang masyarakat
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan • Menampilkan peran serta dalam memilih
internasional organisasi di sekolah
• Memberikan contoh sederhana pengaruh • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
globalisasi di lingkungannya • Mematuhi keputusan bersama
• Menentukan sikap terhadap pengaruh Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD
globalisasi yang terjadi di lingkungannya 60
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 62
Persepsi & Pemahaman Guru ttg Kreativitas
Pengertian Kreativitas % Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98
Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96
Tidak terbatas pada seni 86
Tiap orang dapat menjadi kreatif 88
Bakat bawaan lahir 21
Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 95
Dapat diajarkan 70
Dapat dinilai 50
(tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.
63
Proses Penilaian dalam Kurikulum 2013
64
Beberapa Perbedaan Penting:
Kurikulum Lama dan Kurikulum 2013
Pentingnya Tematik Terpadu
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat
dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung,
bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi
yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang
sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai
mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar
mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
66
Manfaat Tematik Terpadu
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah
terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah
dan lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik
terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak
mengolah informasi. 67
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
Keterpaduan
68
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi disusun untuk Materi disusun seimbang mencakup
memberikan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
pengetahuan kepada keterampilan
siswa
2 Pendekatan Pendekatan pembelajaran berdasarkan
pembelajaran adalah pengamatan, pertanyaan, pengumpulan
siswa diberitahu data, penalaran, dan penyajian hasilnya
tentang materi yang melalui pemanfaatan berbagai sumber-
harus dihafal [siswa sumber belajar [siswa mencari tahu]
diberi tahu].
3 Penilaian pada Penilaian otentik pada aspek kompetensi
pengetahuan melalui sikap, pengetahuan, dan keterampilan
ulangan dan ujian berdasarkan portofolio.
69
Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam
menjadi Geografi, kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Sejarah, Ekonomi,
Sosiologi
2 Tidak ada platform, Menggunakan Geografi sebagai platform kajian
semua kajian berdiri dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan
sejajar terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah
menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam
memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi,
budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung
terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
berbeda (team teaching) wawasan terpadu antar mata kajian tersebut
dengan sertifikasi sehingga siswa dapat memahami pentingnya
berdasarkan mata kajian keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum
mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam
pada jenjang selanjutnya 70
Ilmu Pengetahuan Alam
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
antara Fisika, Kimia, dan Fisika, Kimia, Biologi
Biologi
2 Tidak ada platform, semua Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan
kajian berdiri sejajar pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait
dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda
tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi
biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk
ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan
masih belum memadai [sebagian standar internasional
dibahas di IPS]
4 Materi kurang mendalam dan Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan
cenderung hafalan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan
(team teaching) dengan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat
sertifikasi berdasarkan mata memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian
kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih
mendalam pada jenjang selanjutnya
71
Matematika
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Langsung masuk ke materi Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian
abstrak ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang harus dihafal Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang
untuk menyelesaikan diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan
permasalahan (hanya bisa rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa
menggunakan) mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan matematika selalu Perimbangan antara matematika dengan angka dan
diasosiasikan dengan [direduksi tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]
menjadi] angka
4 Tidak membiasakan siswa untuk Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk
berfikir kritis [hanya mekanistis] menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian masalah Membiasakan siswa berfikir algoritmis
yang tidak terstruktur
6 Data dan statistik dikenalkan di Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan
kelas IX saja data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai
dengan standar internasional
7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
72
Bahasa Indonesia/Inggris
No Kurikulum Lama Kurikulum 2013
1 Materi yang diajarkan Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa
ditekankan pada sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan
tatabahasa/struktur bahasa pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta
membaca dan memahami meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri
makna teks yang disajikan
3 Siswa tidak dibiasakan Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan
menyusun teks yang efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
sistematis, logis, dan efektif
4 Siswa tidak dikenalkan tentang Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai
aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai
dengan kebutuhan dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5 Kurang menekankan pada Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan
pentingnya ekspresi dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara
spontanitas dalam berbahasa spontan
76
Contoh
77
Contoh
78
Contoh
79
Contoh
80
Contoh
81
Contoh
82
C
Model Pembelajaran
pada Sekolah-sekolah Bagus
PEMBELAJARAN MENDORONG SISWA AKTIF DAN KREATIF
84
British International School, Jakarta
85
Model Pembelajaran di Francke Schule - Frankfurt, Jerman
86
New Zealand
87
87
Nama-nama Karakter Anak di Jerman
88
Model Pembelajaran KK 2013 di Sentani, Papua
89
IBU DENNY SIMORANGKIR
(Guru Kelas 1 - SD 003 Menteng, Jakarta Pusat)
90
SUASANA PEMBELAJARAN DI KELAS
91
Testimoni
1) Denny H.S – Guru Kelas I SDN Menteng 03
Pagi, Jakarta Pusat
Saya suka kurikulum ini, karena sudah
disediakan silabus, buku guru dan murid
sehingga lebih meringankan.
Menurut saya kurikulum ini lebih
mudah. Saya mengajar sejak tahun 1975,
sudah mengalami beberapa pergantian
kurikulum.
Kurikulum 2013 ini saya suka. Untuk
menerapkan kurikulum baru saya sudah siap,
tadi sudah dilaksanakan simulasi mengajar,
sehingga kita tahu mengajar sesuai dengan
kurikulum baru. Selama megikuti pelatihan,
alhamdulilah tidak mengalami banyak
halangan.
92
Testimoni
4) Arsad – Guru Penjaskes, SDN Kebon
Jeruk 11 Jakarta Barat
93
Testimoni
5) Yuli Sopiah – Guru Inti, Guru SDSN Ujung
Menteng 04 Jakarta Timur
94
Testimoni
NilaiAkhir
68,01
24.04
[70.75%]
8.95
[20.57%]
Naik 12.61
[31.52%]
6.78
[16.42%]
98
Hasil Sensus
Pelaksanaan Kurikulum 2013
99
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 TERHADAP
MURID
Penerapan kurikulum memberi pengaruh yang bagus terhadap siwa dalam pembentukan
karakter, keaktifan, proses belajar, kreatifitas, pola pikir dan budaya baca.
Guru Kepala Sekolah Pengawas
SD SMP
Daya nalar lebih baik Daya nalar lebih baik
86.43% 87.70%
86.80% 89.18%
Termotivasi melakukan Hasrat membaca Termotivasi melakukan Hasrat membaca
observasi 88.10% lebih tinggi observasi lebih tinggi
86.48% 76.44% 77.43% 89.44%
89.70% 86.40%
86.84% 83.80%
87.50% 77.72%
78.41% 74.39% 72.07%
90.90% 92.73%
86.38%
90.80% 82.57%
88.04% 82.54%
Proses pembelajaran Karakter lebih
Proses pembelajaran Karakter lebih
lebih menarik terbangun
lebih menarik terbangun
88.80%
94.30% 91.43% 94.72%
94.64%
82.32% 85.01%
88.73% 79.55% 87.55% 84.97% 81.53%
Proses pembelajaran
Proses pembelajaran Karakter lebih Karakter lebih
lebih menarik
lebih menarik terbangun terbangun
79.41%
91.50% 90.99% 88.08%
90.79%
72.72% 80.88%
78.19% 83.68% 81.36% 80.32%
85.82% 71.83%
86.99%
76.73% 88.31% 88.31%
85.82% 90.78% Lebih terampil, inovatif
Lebih terampil, inovatif Lebih aktif bertanya Lebih aktif bertanya
dan produktif 83.78% 79.94%
dan produktif dan berpendapat dan berpendapat
89.44%
84.73% Lebih semangat belajar
Lebih semangat belajar
Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 101
TERHADAP
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013 GURU
Kurikulum 2013 mendorong guru SD dan SMP untuk menjadi individu pembelajar
Guru Kepala Sekolah Pengawas SMP Lebih mudah dalam menyusun RPP
SD
Lebih mudah dalam menyusun RPP
78.82% 78.70%
86.00%
81.88%
78.18%
60.00%
86.50% Mampu mengintregasi
Mampu mengintregasi antara pendekatan ilmiah dan Lebih perhatian dan obyektif
Lebih perhatian dan obyektif
antara pendekatan ilmiah dan pembangunan karakter siswa dalam menilai kemampuan siswa
dalam menilai kemampuan siswa
pembangunan karakter siswa 84.00%
88.00% 90.97%
84.40% 84.55%
89.05% 85.04% 88.63% 91.33%
87.37% 90.68%
91.00% 93.89%
91.96%
91.56% 93.60% 89.00% 88.10%
90.40% 95.23%
95.49%
93.80% 93.58% Lebih semangat meningkatkan
Lebih semangat meningkatkan Lebih semangat menambah kualitas dan metode pembelajaran Lebih semangat menambah
kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajar pengetahuan untuk bahan ajar
Kurikulum 2013 mendorong guru SMA dan SMK untuk menjadi individu pembelajar
77.26% 78.89%
74.48%
71.77%
62.00%
58.00% 86.57% 88.70%
Mampu mengintregasi 80.79%
antara pendekatan ilmiah dan Lebih perhatian dan obyektif Lebih perhatian dan obyektif
Mampu mengintregasi dalam menilai kemampuan siswa
pembangunan karakter siswa dalam menilai kemampuan siswa
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
85.00%
88.26%
91.00%
92.00% 94.50%
86.21% 86.04% 83.98% 85.02%
93.50%
93.02% 92.00% 92.49%
92.15%
Lebih semangat meningkatkan Lebih semangat menambah Lebih semangat meningkatkan Lebih semangat menambah
kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajar kualitas dan metode pembelajaran pengetahuan untuk bahan ajar
83.80%
96.47%
92.30%
Lebih termotivasi menjadi Lebih aktif mendorong guru Lebih termotivasi menjadi Lebih aktif mendorong guru
teman belajar guru untuk menerapkan hasil pelatihan teman belajar guru untuk menerapkan hasil pelatihan
93.20% 96.58%
87.70%
98.44%
91.60% 98.35%
84.50% 87.70%
91.50% 92.39% 91.40%
92.39% 95.58% 95.58%
Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan
Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan manajemen sekolah pelatihan mandiri
manajemen sekolah pelatihan mandiri
Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SMA dan SMK dalam
melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.
79.81%
79.98%
88.98%
89.73%
95.83%
97.22%
95.77% 83.71%
85.94% 95.71%
84.82% 84.82%
88.26%
90.29%
94.36% 94.36%
95.16% 95.16% Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan
Lebih termotivasi mengembangkan Lebih termotivasi mengadakan
manajemen sekolah pelatihan mandiri
manajemen sekolah pelatihan mandiri
Komite Ortu
Orangtua
SD SMP
Siswa mudah belajar
Siswa mudah belajar
83.68%
77.90% 79.22%
67.88%
62.11% 79.98%
66.03%
80.49%
60.25%
Siswa mudah beradaptasi
Metode pembelajaran 77.54%
dengan metode pembelajaran 61.85%
menyenangkan 79.03%
Siswa mudah beradaptasi
Metode pembelajaran
dengan metode pembelajaran
menyenangkan
SMA SMK
Siswa mudah belajar Siswa mudah belajar
78.14%
77.90%
73.08%
69.06%
58.21% 57.48%
51.53%
67.60% 75.60%
55.24% 76.88%
75.42% Siswa mudah beradaptasi
Metode pembelajaran
dengan metode pembelajaran
Siswa mudah beradaptasi Metode pembelajaran menyenangkan
dengan metode pembelajaran menyenangkan
Komite
Orangtua
Ortu
Komite Ortu
Orangtua
SD SMP
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
92.08% 92.81%
94.93%
90.82% 93.36%
91.51%
92.73%
Semangat belajar Lebih terampil, inovatif
Semangat belajar Lebih terampil, inovatif
lebih tinggi dan produktif
lebih tinggi dan produktif
91.47% 92.76%
88.53% 90.25%
88.42% 91.17%
91.94% 92.56%
91.87% 93.46%
89.90% 92.31%
Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi Daya nalar lebih baik
Hasrat membaca lebih tinggi
SMA Lebih aktif bertanya dan berpendapat SMK Lebih aktif bertanya dan berpendapat
93.50% 94.35%
91.77% 92.35%
92.98% Termotivasi untuk 93.33% Termotivasi untuk
Karakter siswa observasi Karakter siswa observasi
lebih terbangun lebih terbangun
91.36%
92.99%
93.30%
91.09%
91.51%
90.21%
91.61%
92.11%
Semangat belajar Lebih terampil, inovatif Semangat belajar Lebih terampil, inovatif
lebih tinggi dan produktif lebih tinggi dan produktif
90.64%
89.77%
89.48% 93.12%
91.39% 92.36%
87.53% 89.28%
90.81% 92.25% 89.66% 92.09% 92.23%
90.69%
Daya nalar lebih baik Daya nalar lebih baik
Hasrat membaca lebih tinggi Hasrat membaca lebih tinggi
Komite Orangtua
Ortu
Catatan: tidak yakin kurang yakin yakin sangat yakin 109
E
Mulai Pelatihan
Instruktur Nasional
Pelatihan
Mulai Pelatihan Manajemen
Guru, KS, PS KS dan PS
Penyaluran BOS Buku
Penggunaan Penggunaan
Mulai Pembelian Buku buku Sem I buku Sem II
Sem I oleh Sekolah di sekolah di sekolah
Jan 2014 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan 2015
112
Jumlah Sekolah Sasaran Pendidikan Dasar dan Menengah
Siswa Kelas
No Jenjang Sekolah
1,2,4,5,7,8
1 SD 148.171 17.640.917
2 SMP 35.597 7.107.950
3 PKLK 1.744 32.354
Jumlah 185.512 24.781.221
Jumlah Siswa
No Jenjang
Sekolah Kelas X Kelas XI
1 SMA 11.629 1.767.368 1.693.728
2 SMK 10.628 1.597.352 1.430.115
3 SMLB 774 4.008 3.406
JUMLAH 23.031 3.368.728 3.127.249
Jumlah : 208.543 Sekolah, 31.277.198 Siswa dan 1.377.791 Guru, KS, 113
PS
Alur Pelatihan
Penyusunan Bahan Penggandaan
Pelatihan Bahan Pelatihan
Pelatihan
L
Guru,
[44.087]
Identifikasi Pelatihan
TL KS, dan
Calon IN IN PS
L Sasaran
[1.377.791] Pelatihan
Identifikasi GS,
KSS, PSS GS, KSS, PSS