Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shinta Shifana Aina Sal Sabila

NIM : G5402201025
Kel. Sedang : Askar 4 Arpajar
Bersahabat dengan Narkoba
Menyalahgunakan narkoba adalah sebuah momok yang mengerikan, sekali
mencoba maka kita akan kesulitan untuk keluar dari euforia yang disuguhkan
benda ini. Jumlah pengguna narkoba di Indonesia juga terlampau banyak dan tak
jarang di antaranya adalah pelajar. Generasi muda yang diharapkan membawa
perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Narkoba dikecam dan sudah melekat memiliki sudut pandang negatif di
mata umum karena berita penyalahgunaan dan kecanduan. Dalam dunia medis,
beberapa narkotika dipilih untuk digunakan sebagai obat dengan syarat dan
ketentuan tertentu yang harus diawasi dengan ketat oleh para dokter ahli. Namun,
penggunaan narkoba yang tidak tepat membuat barang ini mendatangkan maut
bagi penggunanya.
Faktor-faktor yang menyebabkan remaja menggunakan narkoba perlu
diidentifikasi secara mendalam. Indonesia harus mengerahkan usaha lebih untuk
menyelamatkan masa depan generasi muda. Usaha pencegahan juga harus
terlaksana dengan efektif dan efisien. Diawali dengan pembentukan karakter
pribadi sebagai tameng pertama yang dibimbing oleh orang tua, guru, teman
sepergaulan dan masyarakat sekitar.
Orang tua mengambil andil besar dalam menggiring anak-anaknya untuk
menjauhi narkoba. Keluarga adalah lingkup dimana karakter seorang anak
pertama kali dibangun. Keluarga menjadi tameng penting dari ancaman narkoba,
dengan menciptakan keharmonisan maka setiap anggota keluarga tidak
memerlukan narkoba sebagai pengalih masalah. Peran lembaga pendidikan juga
tidak kalah penting. Para guru dan dosen harus mampu mengedukasi dan
mengawal anak didiknya untuk memahami seluk-beluk tentang narkoba dan
tergerak untuk menjauhinya.
Banyak kasus fenomena mahasiswa terciduk sebagai pengguna bahkan
pengedar narkoba. Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi? Beberapa diantaranya
karena pergaulan yang salah dan kurangnya pemahaman akan bahaya dari
narkoba. Dalam pergaulan, filterisasi relasi sangat membantu menjauhkan
mahasiswa dari penyebaran pengguna penyalahgunaan narkoba. Selain itu,
sosialisasi di era masifnya perkembangan digital juga harus dipacu seluas-luasnya
khususnya bagi pelajar kampus yang dituntut memiliki peran aktif dalam
masyarakat.
Menurut narasumber, mahasiswa dituntut untuk harus bisa menjadikan
narkoba sebagai sahabat mereka. Kenapa justru sahabat? Karena semakin
mahasiswa mengenali seperti apa narkoba, hukum ketentuan, dan efek samping
penggunaannya. Justru hal tersebut bisa menguatkan pemahaman mahasiswa akan
narkoba dan membuat mahasiswa mampu membangun benteng perlindungan,
baik untuk diri sendiri maupun orang-orang sekitar, agar tidak terjerumus ke
dalam pusaran penyalahgunaan narkoba.
Dalam mengatasi permasalahan narkoba, pengadaan event anti narkoba
yang melibatkan mahasiswa sebagai peserta atau bahkan sebagai penyelenggara
akan memunculkan sifat tanggung jawab untuk paham dan mengerti tentang
narkoba.

Anda mungkin juga menyukai