Anda di halaman 1dari 7

Fakultas Komputer Ausa’tu Lahu Fir Rizqi Firdaus

TUGAS 1 - 88675543

PENGENALAN MANAJEMEN SAINS

Ausa’tu Lahu Fir Rizqi Firdaus


185100017
Fakultas Komputer
rizqifirdaus.student@umitra.ac.id

Abstract

Manajemen Sains (Disebut juga TRO/ Teknik Riset Operasional).

Operasi: Tindakan-tindakan yang diterapkan pada beberapa masalah atau


hipotesis.

Riset: Suatu proses yang terorganisir dalam mencari kebenaran akan masalah atau
hipotesis tadi.

Definisi Lengkap: Penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah


rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan suatu system besar
manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan
pertahanan. RO menggunakan model ilmiah dari suatu sistem, menggabungkan
ukuran-ukuran faktor-faktor seperti kesempatan dan resiko untuk meramalkan dan
membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi atau pengawasan.
(Operational Research Society of Great Britain).

Kata Kunci : Pengenalan Manajemen Sains.

1
Fakultas Komputer Ausa’tu Lahu Fir Rizqi Firdaus
TUGAS 1 - 88675543

A. PENDAHULUAN penyederhanaan tadi. Dalam


A.1 Latar Belakang pembentukan model perlu
diperhatikan: Variabel, Hubungan, dan
Istilah Riset Operasi (RO)/
Teknik-teknik kuantitatif seperti
Operational Reserach pertama kali
Statistik, Simulasi, dll. Model dapat
digunakan pada tahun 1940 oleh
diklasifikasikan dalam banyak cara,
McClosky dan Trefthen di suatu kota
kecil Bowdsey – Inggris yaitu pada misalnya berdasakan jenis, dimensi,

masa awal perang 1939, pemimpin fungsi, tujuan, subjek,atau derajad


abstarksinya. Yang paling sederhana
militer Inggris memanggil sekelompok
adalah berdasarkan jenis: Iconic
ahli sipil dari berbagai disiplin dan
(physical), Analogue (diagramatic),
mengkoordinasikan mereka ke dalam
dan Symbolic (mathematical).
suatu kelompok yang diserahi tugas
mencari cara yang efisien untuk Iconic: suatu penyajian fisik
menggunakan alat yang baru yang tampak seperti aslinya dari suatu
ditemukan (RADAR) untuk suatu sistem nyata dengan skala berbeda bisa
sistem peringatan dini. scale up atau scale down. Contoh:
mainan anak-anak, peta, potret,
Pengertian Model: Suatu
abstraksi atau penyederhanaan dari histogram, maket, struktur sel.

suatu realitas sistem yang kompleks Analogue: lebih abstrak


dimana hanya komponen-komponen dibanding Iconic karena tidak
yang relevan atau faktor-faktor yang kelihatan sama antara model dengan
dominan dari masalah-masalah yang sistem nyata. Contohnya jaringan pipa
dianalisis diikutsertakan. Model tempat air mengalir dapat digunakan
menunjukkan hubungan (langsung dengan pengertian yang sama dengan
atau tidak langsung) dari aksi dan pendistribusian aliran listrik. Warna-
reaksi dalam pengertian sebab dan warna pada peta.
akibat. Model akan tampak kurang
Mathematic: adalah model
kompleks disbanding kenyataannya paling abstrak. Menggunakan
hal ini disebabkan karena
seperangkat simbol matematik untuk

2
Fakultas Komputer Ausa’tu Lahu Fir Rizqi Firdaus
TUGAS 1 - 88675543

menunjukkan komponen-komponen 2. Mengetahui secara singkat


(dan hubungan antar mereka dari tentang Manajemen Sains.
sistem nyata). Tidak semua sistem 3. Membagikan hasil pencarian
nyata selalu dapat diekspresikan dalam pribadi tentang materi yang
rumusan matematik. sedang dibahas serta hasil
diskusi mengenai materi
A.2 Rumusan Masalah
tersebut berikut pemaparannya.
Model ini dibagi dua:
Deterministik dan probabilistik.
B. PEMBAHASAN / STUDI
Ada beberapa cara
KASUS
penyederhanaan dalam membuat
B.1 Identifikasi
model, yaitu:
Manajemen sains adalah ilmu
a. Melinierkan hubungan
yang mengajarkan kita bagaimana
b. Mengurangi banyaknya
menerapkan ilmu sains dalam kegiatan
variabel/kendala
manajemen, dan tentu dengan tujuan
c. Mengubah variable dari diskrit
untuk mempermudah bisnis,
ke kontinu
meminimalisasi biaya yang harus
d. Mengganti tujuan yang
dikeluarkan dan meningkatkan
kompleks menjadi tunggal
keuntungan.
e. Mengeluarkan unsur dinamik
Tujuan manajemen sains yaitu
menjadi statik
untuk memecahkan masalah-masalah
f. Mengasumsikan variabel
manajemen diatas dalam rangka
random menjadi tunggal
membantu manajer mengambil
A.3 Tujuan
keputusan yang paling tepat. Secara
Tujuan dari tulisan mengenai
ringkas manajemen sains
Pengenalan Manajemen Sains ini
melakukan pendekatan dengan
dibuat adalah:
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan kewajiban
a. Melakukan pengamatan atau
tugas mata kuliah Manajemen
observasi
Sains.

3
Fakultas Komputer Ausa’tu Lahu Fir Rizqi Firdaus
TUGAS 1 - 88675543

b. Mendefinisikan masalah- yang merupakan penyajian


masalah yang ada ringkas untuk menggambarkan
c. Membuat pemodelan pada masalah yang sedang dihadapi.
masalah-masalah yang telah 4. Menentukan Solusi:
didefinisikan pemecahan masalah bisa
d. Menentukan solusi model dilakukan dengan program
e. Melaksanakan pemecahan linear (metode grafis, simpleks,
model transportasi, penugasan dan
B.2 Pemaparan lain-lain), stokastik,,
Langkah-langkah Manajemen probabilitas dan teknik jaringan
Sains: lainnya (simulasi, peramalan,
persediaan, analisis hierarki
1. Melakukan Observasi: dan lain-lainnya.).
Mengenali dan mempelajari 5. Melakukan perhitungan untuk
masalah-masalah yang dialami mendapatkan solusi.
organisasi atau perusahaan agar
masalah tersebut dapat dikenali C. ID SECURITY
dan bisa diantisipasi QWTD4452377-ASP-5244107
sebelumnya.
2. Mendefinisikan Masalah: D. KESIMPULAN
Masalah harus dapat Pembentukan model adalah hal
didefinisikan dan dijabarkan paling esensial dalam RO – Philips,
dengan singkat, tepat dan jelas. Ravindran, dan Solberg (1976)
Visi dan misi perusahaan akan memberikan sepuluh prinsip dalam
sangat membantu dalam membentuk model:
mengetahui masalah yang 1. Jangan membuat model yang
sedang terjadi. rumit jika yang sederhana
3. Membuat Pemodelan: Suatu cukup.
pemodelan secara manajemen
sains yang tepat harus dibuat

4
Fakultas Komputer Ausa’tu Lahu Fir Rizqi Firdaus
TUGAS 1 - 88675543

2. Perumusan masalah kuliah ini dengan sangat baik. Hasil


hendaknnya disesuaikan diskusi dari materi ini adalah Ada
dengan teknik penyelesaian. kalanya satu model manajemen sains
3. Dalam memecahkan model tidak memungkinkan mendapatkan
hendaknya jangan melakukan solusi optimal, maka harus digunakan
kesalahan matematik. pemodelan yang lainnya agar benar-
4. Pastikan kecocokan model benar mendapatkan hasil yang optimal.
sebelum diputuskan untuk
diterapkan. F. REFERENCE
5. Model tidak boleh keliru
dengan sistem nyata.
[1] O. M. Febriani and A. S. Putra,
6. Jangan membuat model yang
“Sistem Informasi Monitoring
tidak diharapkan.
Inventori Barang Pada Balai
7. Hati-hati dengan model yang
Riset Standardisasi Industri
terlalu banyak.
Bandar Lampung,” J. Inform.,
8. Pembentukan model
vol. 13, no. 1, pp. 90–98, 2014.
hendaknya dapat memberikan
[2] A. S. Putra, “Paperplain:
beberapa keuntungan.
Execution Fundamental Create
9. GIGO (Garbage In Garbage
Application With Borland
Out) suatu model tidak lebih
Delphi 7.0 University Of Mitra
baik dari pada datanya.
Indonesia,” 2018.
10. Model tidak dapat
[3] A. S. Putra, “2018 Artikel
menggantikan pengambil
Struktur Data, Audit Dan
keputusan.
Jaringan Komputer,” 2018.
[4] A. S. Putra, “ALIAS
E. DISKUSI
MANAGER USED IN
Saya bersama teman saya
DATABASE DESKTOP
bernama Rianda Pradini
STUDI CASE DB DEMOS.”
mendiskusikan tentang materi yang
[5] A. S. Putra,
sedang dibahas dalam tugas mata

5
Fakultas Komputer Ausa’tu Lahu Fir Rizqi Firdaus
TUGAS 1 - 88675543

“COMPREHENSIVE SET OF [12] A. S. Putra,


PROFESSIONAL FOR “IMPLEMENTATION
DISTRIBUTE COMPUTING.” PATENT FOR APPLICATION
[6] A. S. Putra, “DATA WEB BASED CASE STUDI
ORIENTED RECOGNITION WWW. PUBLIKLAMPUNG.
IN BORLAND DELPHI 7.0.” COM.”
[7] A. S. Putra, “EMBARCADERO [13] A. S. Putra,
DELPHI XE 2 IN GPU- “IMPLEMENTATION
POWERED FIREMONKEY SYSTEM FIRST TO INVENT
APPLICATION.” IN DIGITALLY INDUSTRY.”
[8] A. S. Putra, “HAK ATAS [14] A. S. Putra, “MANUAL
KEKAYAAN INTELEKTUAL REPORT & INTEGRATED
DALAM DUNIA DEVELOPMENT
TEKNOLOGY BERBASIS ENVIRONMENT BORLAND
REVOLUSI INDUSTRI 4.0.” DELPHI 7.0.”
[9] A. S. Putra, “IMPLEMENTASI [15] A. S. Putra, “PATENT AS
PERATURAN RELEVAN SUPPORT
PERUNDANGAN UU. NO 31 RESEARCH.”
TAHUN 2000 TENTANG [16] A. S. Putra, “PATENT FOR
DESAIN INDUSTRI RESEARCH STUDY CASE
BERBASIS INFORMATION OF APPLE. Inc.”
TECHNOLOGY.” [17] A. S. Putra, “PATENT
[10] A. S. Putra, PROTECTION FOR
“IMPLEMENTATION OF APPLICATION INVENT.”
PARADOX DBASE.” [18] A. S. Putra, “QUICK REPORT
[11] A. S. Putra, IN PROPERTY
“IMPLEMENTATION OF PROGRAMMING.”
TRADE SECRET CASE [19] A. S. Putra, “REVIEW
STUDY SAMSUNG MOBILE CIRCUIT LAYOUT
PHONE.” COMPONENT

6
Fakultas Komputer Ausa’tu Lahu Fir Rizqi Firdaus
TUGAS 1 - 88675543

REQUIREMENT ON ASUS Lampung Province,” in


NOTEBOOK.” Prosiding International
[20] A. S. Putra, “REVIEW conference on Information
TRADEMARK PATENT FOR Technology and Business
INDUSTRIAL (ICITB), 2018, pp. 181–187.
TECHNOLOGY BASED 4.0.” [26] A. S. Putra, O. M. Febriani, and
[21] A. S. Putra, “TOOLBAR B. Bachry, “Implementasi
COMPONENT PALLETTE IN Genetic Fuzzy System Untuk
OBJECT ORIENTED Mengidentifikasi Hasil Curian
PROGRAMMING.” Kendaraan Bermotor Di Polda
[22] A. S. Putra, “WORKING Lampung,” SIMADA (Jurnal
DIRECTORY SET FOR Sist. Inf. dan Manaj. Basis
PARADOX 7.” Data), vol. 1, no. 1, pp. 21–30,
[23] A. S. Putra, “ZQUERY 2018.
CONNECTION [27] A. S. Putra, H. Sukri, and K.
IMPLEMENTED Zuhri, “Sistem Monitoring
PROGRAMMING STUDI Realtime Jaringan Irigasi Desa
CASE PT. BANK BCA Tbk.” (JIDES) Dengan Konsep
[24] A. S. Putra, D. R. Aryanti, and Jaringan Sensor Nirkabel,”
I. Hartati, “Metode SAW IJEIS (Indonesian J. Electron.
(Simple Additive Weighting) Instrum. Syst., vol. 8, no. 2, pp.
sebagai Sistem Pendukung 221–232.
Keputusan Guru Berprestasi [28] D. P. Sari, O. M. Febriani, and
(Studi Kasus: SMK Global A. S. Putra, “Perancangan
Surya),” in Prosiding Seminar Sistem Informasi SDM
Nasional Darmajaya, 2018, vol. Berprestasi pada SD Global
1, no. 1, pp. 85–97. Surya,” in Prosiding Seminar
[25] A. S. Putra and O. M. Febriani, Nasional Darmajaya, 2018, vol.
“Knowledge Management 1, no. 1, pp. 289–294.
Online Application in PDAM

Anda mungkin juga menyukai