Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DEMENSIA PADA LANSIA

Oleh :
JAKA NANDA SARI
NIM: 2019.04.037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI
BANYUWANGI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DEMENSIA

Yang di sahkan pada :


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Intitusi Mahasiswa

( ) (Jaka Nanda Sari)


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : DEMENSIA
Sasaran : Warga Kelurahan Pakistaji
Hari / Tanggal : Selasa, 08 September 2020
Tempat : Rumah masing-masing
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Jaka Nanda Sari

A. Analisa Situasi
Pengetahuan keluarga terhadap penyakit demensia masih kurang khususnya
pada tingkat pemahaman, sehingga penanganan pada penyakit ini sangat
berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan klien itu sendiri. Selain itu tingkat
pendidikan rata-rata dimasyarakat masih minim yaitu SD, SMP, SMA.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga maupun
lansia mampu memahami tentang penyakit demensia.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga diharapkan
mampu :
- Menjelaskan pengertian penyakit demensia
- Menjelaskan tanda dan gejala demensia
- Menjelaskan penyebab demensia
- Menjelaskan pencegahan dan perawatan demensia
C. Pokok Bahasan
1. Pengertian penyakit demensia
2. Tanda dan gejala demensia
3. Penyebab demensia
4. Pencegahan dan perawatan demensia
D. Metode
1. Ceramah via daring (online)
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media / Alat Bantu
1. Leaflet tentang pengertian penyakit demensia, tanda dan gejala demensia,
penyebab demensia, pencegahan dan perawatan demensia.
F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu Penyuluh Sasaran
Kegiatan
a. Membuka acara dengan Menjawab salam.
mengucapkan salam
kepada keluarga maupun
lansia
b. Memperkenalkan diri Memperhatikan
kepada keluarga maupun penyuluh.
lansia
c. Menyampaikan topik, Mendengarkan
5 menit Pendahuluan maksud dan tujuan penyuluh
pendidikan kesehatan menyampaikan topik
kepada keluarga maupun dan tujuan.
lansia
d. Kontrak waktu untuk Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan kesepakatan waktu
pendidikan kesehatan pelaksanaan
dengan keluarga maupun pendidikan
lansia kesehatan
15 menit Kegiatan Inti a. Menggali kemampuan Menyampaikan
keluarga tentang materi pengetahuannya
yang akan disampaikan. tentang materi
b. Memberikan penjelasan penyuluhan.
tentang materi yang akan Mendengarkan
diberikan kepada penyuluh
keluarga dengan menyampaikan
menggunakan leaflet materi
c. Memberikan kesempatan Bertanya tentang
kepada keluarga untuk materi yang telah
bertanya. diberikan
d. Memberikan pertanyaan Menjawab
kepada sasaran tentang pertanyaan
materi yang sudah
disampaikan penyuluh.
5 menit Penutup a. Menyimpulkan dan Mendengarkan
mengklarifikasi materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada
sasaran
b. Membuat perencanaan Menyepakati
dari materi yang telah perencaaan tindak
disampaikan lanjut.
c. Menutup acara dan Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup
serta terima kasih kepada acara dan menjawab
sasaran. salam

G. Evaluasi
1. Keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian penyakit demensia
2. Keluarga dapat menjelaskan tentang tanda dan gejala dimensia
3. Keluarga dapat menjelaskan tentang penyebab dimensia
4. Keluarga dapat menjelaskan tentang pencegahan dan perawatan demensia
H. Lampiran
- Materi
- Leaflet

MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN DEMENSIA
Secara harfiah Pikun atau demensia yaitu de yang berarti kehilangan
dan mensia yang berarti jiwa (Yatim, 2003).
Secara umum, menurut Elizabeth J. Corwin, (2009) dimensia adalah
gangguang fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi fegetatif atau keadaan yang
terjadi. Memori, pengetahuan umum, pikiran abstrak dan interprestasi atau
komunikasi tertulis atau lisan dapat terganggu.
Dimensia adalah sindroma klinis yang meliputi warnanya hilang
fungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari-hari. Dimensia merupakan keadaan ketika seorang
mengalami penurunan daya ingat dan daya piker lain yang secara nyata
mengganggu aktifitas kehidupan sehari-hari (Nugroho, 2008).
B. TANDA DAN GEJALA DEMENSIA
Tanda dan Gejala demensia menurut Christopher (2007) yaitu :
1. Kehilangan ingatan
Gejala ini merupakan gejala umum dari demensia, dan ingatan mengenai
kejadian-kejadian baru yang pertama-tama terkena dampaknya. Kemampuan
untuk menyimpan informasi baru mengalami kemunduran karena perubahan
dalam otak yang terjadi
2. Disorientasi
Hilangnya kemampuan untuk mengarahkan diri pada tujuan atau waktu
tertentu. Banyak penderita demensia menunjukkan tanda disorientasi,
dimana mereka berada dan kadang keluyuran keluar rumah dan tersesat.
3. Perubahan kepribadian dan perilaku
Kepribadian pada sebagian penderita tampak tetap sama tapi yang lainnya
menunjukkan perubahan yang menyolok. Penarikan diri secara sosial dan
hilangnya minat terhadap kegiatan merupakan hal biasa. Mereka cenderung
menjadi pendengki dan cemas.
4. Kehilangan kemampuan praktis
Sulit berkonsentrasi adalah salah satu ciri demensia. Para penderita
mengalami kesulitan dalam melakukan tindakan yang sebelumnya dapat
dilakukan dengan mudah.
5. Kesulitan berkomunikasi
Pada tahap awal demensia orang mengalami kesulitan menemukan kata
yang tepat untuk diucapkan. Kemampuan nonverbal seperti sentuhan dan
ekspresi wajah sangat penting untuk merawat orang yang mengalami
demensia.
C. PENYEBAB DEMENSIA
Penyebab demensia/pikun menurut Copel (2007) yaitu :
1. Tumor pada begian otak
2. Trauma kepala
3. Kelainan jantung dan pembuluh
4. Penyakit Psikiatri
5. Kelainan metabolik (kekurangan vitamin, kelainan hormon endokrin,
kekurangan oksigen)
6. Obat-obatan dan racun (alkohol, radiasi, logam berat, dan sebagainya)
7. Alzheimar
8. Parkinson
D. PENCEGAHAN DAN PERAWATAN DEMENSIA
Menurut Kushariyadi (2010) Hal yang dapat kita lakukan untuk
menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman
daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti :
1. Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol
dan zat adiktif yang berlebihan
2. Membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan
setiap hari.
3. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif
4. Kegiatan rohani & memperdalam ilmu agama.
5. Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang
memiliki persamaan minat atau hobi
6. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam
kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat

DAFTAR PUSTAKA
Christopher Goetz. (2007). Texbook of clinical neurology. 3rd Edition. Philadelphia:
Elsevier’s Health Sciences Right Department.p 102.

Copel, L.C. (2007). Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Elizabeth J. Corwin. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Faisal Yatim. (2003). Pikun (Demensia), Penyakit Alzheimer, dan Sejenisnya,


Bagaimana Cara Menghindarinya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Kushariyadi. (2010). Askep Pada Klien Lanjut Usia. Jakarta : Salemba Medika.

Nugroho. (2008). Keperawatan gerontik dan geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC.

DEMENS
IA
Secara harfiah TANDA& GEJALA
DEMENSIA
Pikun atau
demensia yaitu De
yang berarti
kehilangan dan
Mensia yang berarti
jiwa.
1. Kehilangan
ingatan
Secara umum
2. Disorientasi
dimensia adalah
3. Perubahan
sindroma klinis
kepribadian dan
yang meliputi
perilaku
warnanya hilang
Oleh : 4. Kehilangan
fungsi intelektual
JAKA NANDA SARI kemampuan
NIM: 2019.04.037 dan memori yang
praktis
sedemikian berat
5. Kesulitan
sehingga
PROGRAM STUDI berkomunikasi
PENDIDIKAN PROFESI menyebabkan
NERS
disfungsi hidup PENYEBAB
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN sehari-hari. DEMENSIA
BANYUWANGI
Penyebab
BANYUWANGI demensia/pikun
2019/2020 Dimensia
yaitu :
APA ITU merupakan keadaan
DEMENSIA ? 1. Tumor pada
ketika seorang
begian otak
mengalami
2. Trauma kepala
penurunan daya
3. Kelainan
ingat dan daya
jantung dan
piker lain yang
pembuluh
secara nyata
4. Penyakit
mengganggu
Psikiatri
aktifitas kehidupan
sehari-hari.
5. Kelainan terjadinya demensia dapat membuat
metabolik diantaranya adalah mental kita
(kekurangan menjaga ketajaman sehat dan aktif
vitamin, daya ingat dan 4. Kegiatan rohani
kelainan senantiasa &
hormon mengoptimalkan memperdalam
endokrin, fungsi otak, ilmu agama.
kekurangan seperti : 5. Tetap
oksigen) 1. Mencegah berinteraksi
6. Obat-obatan masuknya zat- dengan
dan racun zat yang dapat lingkungan,
(alkohol, merusak sel-sel berkumpul
radiasi, logam otak seperti dengan teman
berat, dan alkohol dan zat yang memiliki
sebagainya) adiktif yang persamaan
7. Alzheimar berlebihan minat atau hobi
8. Parkinson 2. Membaca buku 6. Mengurangi
yang stress dalam
PENCEGAHAN
merangsang pekerjaan dan
DAN PERAWATAN
DEMENSIA otak untuk berusaha untuk
berpikir tetap relaks
hendaknya dalam
dilakukan setiap kehidupan
hari. sehari-hari
dapat membuat
otak kita tetap
sehat

Hal yang dapat kita


lakukan untuk
3. Melakukan
menurunkan resiko
kegiatan yang
SEKIAN
TERIMA
KASIH
Dokumentasi Penyuluhan Kesehatan Via Daring (Online)

Anda mungkin juga menyukai