TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Sistem Lifatik (Pearce Evelyn, 2009 dalam handayani 2013).
dan kanker. Cairan limfatik adalah cairan putih mirip susu yang mengandung
protein, lemak dan limfosit (sel darah putih) yang semuanya mengalir ke
limpa, tymus dan sumsum tulang (Pearce Evelyn, 2009 dalam handayani
2013)
yang susunan isinya hampir sama dengan plasma darah dan cairan
handayani 2013).
c. Limpa
membentuk isi limpa/ pulpa yang terdiri dari jaringan limpa dan
sejumlah besar sel – sel darah. Fungsi limpa sebagai gudang darah
d. Thymus
Kelejar timus terletak di dalam torax, kira – kira pada
terdiri dari 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya
palatin (langit mulut) dan tosil faringeal, kelenjar timus, agregat folikel
limfatik di usus halus, apendiks dan limfa (Pearce Evelyn, 2009 dalam
handayani 2013).
berbahaya.
2.2.1 DEFINISI
sel B dan sel T neoplasma pertama timbul pada limfa node dengan
Hodgkin indolen.
terdiagnosis.
2.2.3 ETIOLOGI
Namun pada beberapa tioe lebih banyak terjadi pada wanita dan
diketahui peyebabnya.
tahun kemudian.
kemudian hari.
NHL.
terkena NHL.
2.2.4 PATOFISIOLOGI
Handayani, 2013 menyatakan usia, gender, ras, paparan zat
nutrisi.
2) Demam
3) Keringat malam
7) Nyeri tulang
Penyakit
Virus Peternak, autoimun Sinar UV Mutasi spontan
pekerja tani
Radiasi
Paparan herbisida
& pelarut organik
Bahan kimia
Mutasi Gen
Perubahan genetik
Penumpukan
Nyeri perut
cairan di paru
MK : Nyeri Akut
Efusi pleura
Dada Perut
MK : Defisit
Nutrisi
Pembengkakan
Tidak nafsu makan
di leher
Sumsum tulang
Berat badan menurun
MK : Gg. citra
tubuh
Difusi O2 dan CO2
tidak adekuat
b. Gula darah
d. Fungsi ginjal
e. Immunoglobulin.
subtipe LNH, bila perlu sitologi jarum halus (FN HB) ditempat lain
yang dicurigai
a) Sel darah putih (SDP) Variasi normal, menurun atau meningkat secara nyata.
b) Diferensial SDP Neutofilia, monosit, basofilia, dan eosinofilia mungkin
hipersplenisme)
Test comb Reaksi positif (anemia hemolitik), reaksi negative pada
tahap lanjut.
Alkalin fosfatase Mungkin meningkat bila tulang terkena
Kalsium serum Meningkat pada eksaserbasi
BUN Mungkin meningkat bila ginjal terlibat
Globulkin Hipogammaglobulinemia umum dapat terjadi pada
penyakit lanjut
Foto toraks, vertebra, ekstremitas Dilakukan untuk area yang terkena dan membantu
area pelvis
CT scan dada, abdominal, tulang Dilakukan bila terjadi adenopati hilus dan memastikan
keterlibatan tulang.
USG abdominal Mengevaluasi luasnya keterlibatan nodus
limferetroperitoneal
Biopsy sumsum tulang Menentukan keterlibatan sumsum tulang, invasi sumsum
LNH yang bertujuan untuk mengetahui status penyakit dan memilih pengobatan
yang relevan serta memudahkan evaluasi hasil terapi. Klasifikasi yang populer
digunakan adalah klasifikasi menurut Arnn Arborr, 1971 dalam Handayani 2013
sebagai berikut:
STADIUM INTERPRETASI
Stadium I Terserang satu kelenjar limfe pada daerah tertentu atau
2.2.8 PENATALAKSANAAN
hal, antara lain: tipe limfoma (jenis histologi), stadium, sifat tumor
lymphoma
c. Lymphoplasmacytic lymphoma
e. Mycosis Fungoides
1) Iradiasi
4) GELF)
6) Observasi
B. LNH INDOLEN / low grade STADIUM II bulky, III, IV
a) Terdapat gejala
d) Bulky
e) Progresif
f) Uji Klinik
FND.
(cyclofosfamid, chlorambucil)
tertentu.
1) Radiasi paliatif
2) Kemoterapi
c. T cell lymphomas
kriteria: pasien muda risiko rendah atau rendah- menengah (aaIPI score
≤1) dan risiko tinggi atau menengah-tinggi (aaIPI ≥2), bila fasilitas
dengan radioterapi.
5. LNH REFRAKTER/RELAPS
2.2.9 KOMPLIKASI
1. PENGKAJIAN
a. Pengkajian
1) Identitas klien
2) Keluhan Utama
benjolan.
6) Aktivitas/istirahat
1. Gejala
2. Tanda
a) Penurunan kekuatan
b) Bahu merosot
c) Jalan lamban
d) Kelelahan
7) Sirkulasi
beraktivitas
2. Tanda :
a) Takikardi, disritmia
kanan
8) Neurosensori
Gejala :
Tanda :
spinal)
Gejala :
limfomatus)
pekerjaan)
11) Eliminasi
Gejala :
Tanda :
Gejala :
a. Anoreksia
Tanda :
13) Aktivitas/istirahat
Gejala :
aktivitas
Tanda :
14) Seksualitas
Gejala : masalah fertilitas, kehamilan, dan penurunan libido
a. Keadaan umum
f. Sistem respirasi
benjolan.
g. Sistem gastrointestinal
h. Sistem muskuluskeletal
Pada pasien limfoma non hodgkin tidak terdapat masalah
i. Sistem endokrin
j. Sistem persyarafan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan sekret pada jalan
3. Nyeri akut b/d kompresi saraf perifer, pembesaran kelenjar limfe, efek
berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1) Manajemen Jalan Nafas ( 1.01012)
jalan nafas sekunder dan bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria a. Monitoring pola nafas ( frekuensi, usaha
akibat pembesaran Bersihan jalan napas ( L.01001) b. Monitoring bunyi nafas tanbahan
C. Subjektif
D. Objektif
a. Batuk tidak
efektif
b. Tidak mampu
batuk
c. Sputum berlebih
d. Mengi, wheezing
dan/ronchi kering
Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Hasil ( SLKI) Intervensi (SIKI)
Masalah Kolaborasi
2. Pola Nafas tidak efektif SLKI : SIKI:
berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2) Manajemen Jalan Nafas ( 1.01012)
paru nafas membaik dengan kriteria hasil: a. Monitoring pola nafas ( frekuensi, usaha
a. Subjektif Insirasi dan ekspirasi yang memberikan b. Monitoring bunyi nafas tanbahan
iperventilasi) kontraindikasi)
1. Ortopnea Perlu)
b. Objektif
1. Pernapasan
Pursed-lip
2. Pernapasan cuping
hidung
3. Diameter toraks
anterior-posterior
meningkat
4. Ventilasi semenit
menurun
5. Kapasitas vital
menurun
6. Tekanan ekspirasi
menurun
7. Tekanan inspirasi
menurun
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Masalah Kolaborasi
3. Nyeri Akut SLKI : SIKI :
Berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 1. Menejemen nyeri ( 1.11353)
pembesaran kelenjar limfe, menurun dengan kriteria hasil: a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
efek sekunder pemberian 1. Tingkat nyeri ( L.08066) frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
agen antileukimia, Kriteria Meningk Cukup Sedang Cukup Menurun b. Identifikasi skala nyeri
Hasil at meningk menurun
peningkatan produksi asam Terapeutik :
at
Keluhan 1 2 3 4 5
laktat jaringan lokal. a. Berikan tekhnik nonfarmakologis untuk
nyeri
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap 1 2 3 4 5 mengurangi rasa nyeri
Gejala dan Tanda Mayor
protektif
Gelisah 1 2 3 4 5 b. Kontrol lingkungan yang memperberat
a. Subjektif Kesulitan 1 2 3 4 5
uk Membur Membai k
b. Objektif
uk k
Frekuensi 1 2 3 4 5 Edukasi :
1.Tampak meringis
nadi
Pola 1 2 3 4 5 a. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2.bersikap protektif
napas
Tekanan 1 2 3 4 5 b. Ajarkan tekhnik nonfarmakologis untuk
(waspada)
Darah
Napsu 1 2 3 4 5 mengurangi rasa nyeri
3. gelisah
makan
perilaku 1 2 3 4 5
4.frekuensi nadi pola tidur 1 2 3 4 5
meningkat
5. sulit tidur Kolaborasi :
a. Subjektif perlu
. 1. -
b. Objektif
1.Tekanan darah
meningkat
4.proses berpikir
terganggu
5.menarik diri
sendiri
7.diaforesis
Berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan 1. Manajemen Energi
kimiawi tubuh sebagai efek Kriteria Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat 1. Identifikasi gangguan
meningkatkan asupan
makanan .
Diagnosa Rencana Keperawatan
Keperawatan/Masalah
Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi SIKI
Kolaborasi
5. Defisit Nutrisi SLKI : SIKI :
Berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan 1. Manajemen Nutrisi
absorbsi zat gizi Kriteria Menurun Cukup Sedan Cukup Meningka 1. Identifikasi status
berlebihan Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan
untuk medikasi
sebelum makan.
Berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 30 menit diharapkan Manajemen Eliminasi
k feses
Konsistensi 1 2 3 4 5
7. Anjurkan
feses
Frekuensi 1 2 3 4 5 mengkonsumsi
tinggi serat
8. Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi :
9. Kolaborasi
pemberian obat
supositoria anal .
Berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan Manajemen Energi
tulang belakang). Kriteria Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun 1. Monitor tanda dan
Gejala dan Tanda Mayor Hasil meningkat menurun gejala infeksi lokal
Demam 1 2 3 4 5
a. Subjektif Kemerahan 1 2 3 4 5 Terapeutik :
Nyeri 1 2 3 4 5
- Bengkak 1 2 3 4 5 2. Batasi jumlah
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
b. Objektif pengunjung
memburu membaik
- 3. Berikan perawatan
k
Kadar sel 1 2 3 4 5 kulit pada area edema
lingkungan pasien
Edukasi :
gejala infeksi
7. Ajarkan cara
luka operasi
Kolaborasi :
8. Kolaborasi pemberian
Berhubungan dengan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam Promosi citra tubuh ( 1.09305)
tubuh berubah
b. Objektif
Menyent 1 2 3 4 5
1. kehilangan uh
Terapeutik :
bagian tubuh bagian
c. Diskusikan perubahan tubuh
tubuh
2.Fungsi/struktur Verbalis 1 2 3 4 5 dan fungsinya
tubuh Edukasi :
tentang perawatan
bantu
dimiliki