Bab II - Aritmetika Dan Aljabar
Bab II - Aritmetika Dan Aljabar
Matematika
BAB II
Contoh : √ 9−4 ≠ √ 9− √ 4
ATURAN PRESEDEN DALAM MENYEDERHANAKAN PERSAMAAN
ARITMETIK
Setelah anda sesuaikan tidak ada perbedaan: hanya menerapkan aturan P = 0,5140
sampai 4 tempat desimal
Untuk
2,54 2−3,24
(a) Kurung : P=
1,75+3,46 × √ 1,69
6,4516−3,24
(b) Pangkat/ akar ¿
1,75+ 3,46× 1,3
6,4516−3,24
(c) Perkalian/pembagian ¿
1,75+4,498
3,2116
(d) Penjumlahan/pengurangan ¿ =0,514020
6,248
Jadi akhirnya P=0,5140 ke 4 tempat desimal
Evaluasi formula memerlukan penerapan aturan yang sama untuk aritmetika dan
preseden terdaftar yang lebih awal
πh
Contoh 1 Jika V = ( 3 R2 +h2 ) ,tentukan nilaiV jika h=2,85 , R=6,24 dan
6
π=3,142
Substitusi nilai yang diperoleh
3,14 × 2,85
V= ( 3 ×6,24 2+ 2,852 )¿ 3,14 ×2,85 ( 3 × 38,938+ 8,123 )¿ 186,46
6 6
R1 R 2
Contoh 2 Jika R= evaluasi R jika R1=276 dan R2=145
R1 + R2
3,142 ×1,46
V= ( 0,8642 +0,864 × 0,517+0.517 2)
12
3,142×1,46
¿ ( 0,7465+0,864 × 0,517+02673 )
12
3,142×1,46 3,142×1,46
¿ ( 0,7465+0,4467+ 02673 )¿ ( 1,4605 )=0,558315
12 12
∴ V =0,558 ke 3 tempat decimal
TRANSPOSISI FORMULA
Formula untuk periode osilasi, T detik, batang memberikan menurut
l
T =2 π
√g
dengan l adalah panjang batang dalam meter, g adalah konstante
gravitasi 9,81 dan π=3,142 . Simbol tunggal pada sisi sebelah kanan diacu sebagai
subjek formula.
Untuk menghitung panjang batang perlu diketahui waktu osilalasi, kita
perlu menulis ulang formula sehingga sekarang subjek formula. Susunan ulang
simbol ini adalah proses transpos formula
Ingat bahwa:
1. Rumus adalah sebuah persamaan atau keseimbangannya. Apa yang dikerjakan
ke satu ruas harus dikerjakan pada ruas lain.
2. Untuk menggeser simbol dari ruas kanan, kita memakai lawan operasi yang
simbolnya sekarang tercakup didalamnya. Lawan, yaitu penjumlahan dengan
pengurangan, perkalian dengan pembagian, pangkat dan akar.
2 ( ut−s )
Contoh 1 Transpos rumus a= untuk membuat usebagai subjek.
r2
(a) u adalah bagian pembilang RHS, sehingga pertama-tama kalikan kedua sisi
dengan r 2 . ar 2=2(ut−s)
(b) Sekarang kalikan dalam kurung ar 2 =2ut −2 s
23 dasar
Matematika
Contoh 2 Transpos rumus d=2 √ h(2 r −h) untuk membuat r sebagai subjek.
d
(a) Pertama kita membagi kedua ruas dengan 2. =√ h(2 r−h)
2
(b) Untuk menghilangkan persamaan di bawah akar,kita
d
kuadratkan kedua sisi ∴ =h (2 r−h)
4
(c) Sekarang persamaan dalam kurung dikalikan h sehingga, kita
d
Dibagi kedua ruas dengaan h ∴ =(2r −h)
4h
d
(d) Dan kemudian Tambah h di kedua sis ∴ +h=2r
4h
1 d2
r= {
2 4h
+h }
Memang, ini dapat ditulis dalam bentuk yang berbeda
1 d2 1 d 2+ 4 h 2 d 2+ 4 h 2
r= {
2 4h
+h =
2} { 4h
= } 8h
Semua bentuk ini ekivalen dengan yang lain.
Contoh 3 Transpos V =πh ¿ ¿ dengan memuat R sebagai subjek.
Pertama kelompokkan simbol R pada posisi sekarang dan ikuti langkah yang
diperlukan untuk mengisolasinya. Kerjakan langkah selangkah
2 V h2
.
R=
√ −
πh 3
24 dasar
Matematika
πh ( 3 R 2+ h2 )
Untuk V =
6
∴ 6 V =πh ( 3 R + h2 )
2
6V
= ( 3 R 2 + h2 )
πh
6V 2 2 2V h 2 2
−h =3 R ∴ − =R
πh πh 3
2 V h2 2V h2
∴
√ − =R ∴ R=
πh 3
−
πh 3 √
Contoh 4 Ini nyata berbeda
IR
Transpos formula n= dengan membuat I menjadi subjek.
E−Ir
Dalam kasus ini, akan anda melihat bahwa simbol I ada 2 kali ruas kanan.
Langkah pertama adalah memindah penyebut semuanya dengan mengalikan kedua
ruasnya dengan (E – Ir).
Kemudian kita membuat bebas I pada LHS dengan mengalikan yang dalam kurung :
nE
nE=IR+ nIr¿ I ( R+nr )∴ I =
R+ nr
Contoh 5 Berikut soal lain, selesaiakan sebaik-baiknya dengan cara yang sama
seperti contoh sebelumnya , jadi anda tidak akan kesulitan.
R f +P
Transpos formula
r
=
√f −P
dengan memakai f sebagai subjek.
( R2 +r 2 ) p
f= R 2−r 2
Di sini.
R2 f + P R2 ( R2 f −R2 P=r 2 f +r 2 P
= f −P )=f + P
r 2 f −P r 2 R2 f −r 2 f =R 2 P+r 2 P
R2 ( f −P )=r 2 ( f + P ) f ( R 2−r 2 )=P ( R2 +r 2 )
25 dasar
Matematika
( R2 +r 2 ) P
∴=
R2 −r 2
ALJABAR
Aturan yang sama preseden juga memakai ketika persamaan aljabar mencakup
opersai gabungan yang disederhanakan
Konstante dan variabel
Beberapa huruf mungkin mewakili nilai tertentu pada problem tertentu dan disebut
konstante yanglain mungkin dipakai pada urutan nilai dan disebut variabel.
Latihan umum adalah menggunakan hurif dari huruf awal misalnya a,b,c,d,...
untuk menunjukkan kpnstante dan huruf dari alfabet akhir misalanya . . . u,v,w,x,y,z
untuk menunjukkan variabel.
Bentuk yang mempunyai variabel yang sama adalah bentuk yang sama. Bentuk yang
mempunyai variabel yang berbeda adalah bentuk tidak sama.
Seperti bentuk dapat ditumpukan dengan cara ini
26 dasar
Matematika
Anda perhatikan bahwa persamaan kedua adalah kubik (pangkat tertinggi x3).
Tetapi tidak ada bentuk x2 .pada kasus ini, kita menyisipkan 0x2 pada saat
menyelesaikan untukn mempertahankan kolom lengkap.
Yaitu 4 x3 +0 x 2−5 x−¿ 7
2x+6
Yang memberikan
Dikerjakan dengan cara yang sama, sehingga ada satu yang lain untuk latihan.
Contoh 3 Tentukan hasil kali ( 3 x−5 ) (2 x 3−4 x2 +8)
Anda dapat menyelesaikan tanapa banyak masalah. Hasil kalinya adalah . . . .
4 3 2
6 x +22 x −20 x −24 x−40
Semua sangat mudah 2 x3 −4 x 2 +0 x+ 8 x
3 x−5
6 x 4 −12 x 3 +0 x 2+24 x
−10 x 3+ 20 x 2 +0 x−40
6 x 4 −22 x 3 +20 x2 +24 x −40
3 x+ 4 ⌈ 12 x 3−2 x´2−3 x+ 28 ¿¿
12 x3 +16 x 2
−18 x 2−3 xturunkan ke bentuk selanjutnya (-3x) dan ulangi proses
ini.
Untuk membuat −18 x 2 , 3 x harus dikalikan dengan −6 x ,jadi kerjakan ini dan
kurangi seperti sebelumnya, jangan lupa masukkan −6 x dalam hasil bagi.
Kerjakan dan kita akan mendapat . . . .
4 x2
3 x+ 4 ⌈ 12 x 3−2 x´2−3 x+ 28 ¿¿
12 x3 +16 x 2
−18 x 2−3 x
28 dasar
Matematika
−( 18 x 2−24 x)
21 x
Sekarang turunkan bentuk berikutnya dan selesaikan dengan cara yang sama.
2 x2 −3 x +11
Sekarang ada
4 x2 −3 x +11
2 x+3 ⌈ 4 x 3−0 x 2´+13 x+ 33¿ ¿
4 x 3+ 6 x 2
−6 x 2+ 13 x −6 x 2−9 x
22 x+33
22 x+33
0
∴ ( 4 x +13 x+ 33 ) ÷ ( 2 x+ 3 )=2 x 2−3 x+11
3
Ini contoh yang sederhana, tetapi ada beberapa penggunaan faktorisasi persamaan
aljabar pada proses yang lebih maju.
1. Faktor sekutu Bentuk sederhana faktorisasi adalah ekstra faktor persekutuan
dari persamaan.
Contoh ( 10 x+ 8 )dapat dengan jelas ditulis 2 ( 5 x + 4 )
Serupa dengan ( 35 x 2 y 2−10 xy 3 )
KPK koefisien 35 dan 10 adalah 5
KPK pangkat x adalah x
KPK pangkat y adalah y
∴ ( 35 x 2 y 2−10 xy 3 )=5 xy 2 (7 x−2 y)
(a) 8 x 4 y 3+ 6 x3 y 2=2 x 3 y 3 ( 4 xy +3 )
(b) 15 a3 b−9 a2 b2=3 a 2 b (5 a−3 b)
Dalam beberapa kasus mungkin perlu mengatur ulang tingkat 4 bentuk aslinya.
Contoh: 12 X 2- y 2+ 3x -4 xy 2= 12 x2+ 3 x− y 2 - 4 xy 2
(12 x2 +3 x ¿−( y 2 +4 xy 2 )=3 x (4x+1) – y 2 (1+ 4 x )
¿ ( 4 x+1 ) ( 3 x− y 2 )
Sehigga, 20 x 2−3 y 2+ 4 xy 2−15 x=¿ (4x-3)(5x+ y 2)
Untuk tujuan kita selanjutnya, hasil ini dapat digunakan untuk kebalikannya
2 2 2 2 2 2
a +2 ab+ b =( a+ b ) a −2 ab+b =( a−b ) a 2−b2= ( a−b )( a+b )
Jika sebuah persamaan dapat dianggap salah satu bentuk ini, faktornya dapat dilihat
salah satu diatas.
∴ 25 x 2−16 y 2 =( 5 x−4 y ) (5 x +4 y)
(a) ( 4 x+5 y )2
(b) ( 3 x−2 y )2
(c) ( x +7 y )( 3 x− y )
Matematika dasar32
Jika c negatif
(i) f 1 dan f 2adalah faktor c dan mempunyai tanda yang berlawanan; yang
lebih besar secara numerik mempunyai tanda b
(ii) Selisih antara f 1 dan f 2adalah nilai b
Contoh 1 x 2+ 5 x +6
Contoh 3 x 2+ 3 x −10
Sekarang kita hubungkan uji ini dengan latihan berikutnya. Kerjakan seluruh latihan
pendek berikut: ini membuat revisi yang bermanfaat.
Latihan
Ujilah apakah masing-masing persamaan berikut dapat difaktorkan sebagai
perkalian dua faktor linear sederhana dan jika mungkin, tentukan faktor tersebut.
Inilah jawabannya
1. 2 x2 +7 x +3
b 2−4 ac=49−4 ∙ 2 ∙3=49−24=25=52 ∴mempunyai faktor
|ac|=6 ;faktor 6 yang mungkin=(1,6);(2,3)
c positif∴ faktor- faktor itu dijumlah sama dengan 7, yaitu (1,6)
Kedua faktor mempunyai tandayang sama dengan b yaitu positif
Matematika dasar37
∴ f 1=1 ; f 2=6
2 x2 +7 x +3=2 x 2 + x+ 6 x +3¿ ( 2 x 2+ x ) + ( 6 x +3 )¿ ( 2 x+3 )( 3 x+ 1 )
2.
5 x 2−4 x +6 a=5 ; b=−4 ; c=6 b2 −4 ac=16−4 ∙ 5∙ 6=16−120=−104
bukan kuadrat sempurna ∴ sehingga tidak ada faktor linearnya.
3.
7 x 2−5 x−4 a=7 ; b=−5 ; c =−4 b2−4 ac=25−4 ∙ 7 (−4 )=25+122=137
bukan kuadrat sempurna ∴ sehingga tidak ada faktor linearnya.
4.
8 x 2+ 2 x−3 a=8 ; b=2 ; c=−3 b2 −4 ac=4−4 ∙ 8 (−3 )=4+96=100=102
mempunyai faktor |ac|=24 ;faktor 24 yang mungkin=(1,24);(2,12);
(3,8);(4,6)
c negatif∴ selisih faktor adalah |b|, yaitu 2 ∴(4,6)
f 1 dan f 2berlawanan tanda yang sama dengan b yaitu positif
∴ f 1=6 ; f 2=−4
8 x 2+ 2 x−3=8 x 2+ 6 x −4 x−3
¿ ( 8 x 2−4 x )+ ( 6 x−3 )=4 x ( 2 x−1 ) +3(2 x−1)
∴ 8 x 2 +2 x−3= ( 2 x−1 ) ( 4 x +3 )
Dan sekarang membawa kita ke akhir program. Sekarang ada bagian
kesimpulan yang mengingatkan anda tentang kegiatan yang telah dibahas.
Kemudian kerjakan semua latihan berikutnya. Semua pertanyaan akan
kemajuan dan tidak ada trik. Tidak ada kesulitan bagi anda,kemuadian ada
problem selanjutnya untuk latihan ekstra seperti biasa.
RANGKUMAN
LATIHAN ULANGAN
SOAL-SOAL LANJUTAN
1 M −m
(a) f = [ L] (d) T = [M ]
2 π √ LC 1+ Mm