Anda di halaman 1dari 14

Makalah Aljabar

“Persamaan dan Pertidaksamaan Irasional”

Disusun oleh:
Rafidah Alimah (A1C019009)
Gianti Wulandari (A1C019007)
Rahmat Septiawan (A1C019013)
Adella Verliana (A1C019047)
Citra Chairani Amalia (A1C019063)

Dosen Pembimbing: Ringki Agustinsa, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSTAS BENGKULU
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, maha pengasih, maha
penyayang, maha segala-galanya yang dengan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam
Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang telah
membimbing ummat manusia dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang.

Persamaan dan pertidaksamaan irrasional merupakan salah satu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam matematika. Karena sangat berhubungan dengan bilangan irrasional. Dengan
adanya makalah ini semoga bermanfaat bagi penulis, dan pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.

Bengkulu, 28 Oktober 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam

kehidupan sehari – hari. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari – hari tentunya tidak

lepas dari apa yang ada dalam matematika. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari

bahwa apa yang dilakukannya tersebut merupakan bagian dari matematika. Kegiatan –

kegiatan seperti menghitung bilangan, menjumlahkan dan lain sebagainya merupaka bagian

dari cabang ilmu matematika yang paling dasar.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Apa itu persamaan dan pertidaksamaan irrasional?

2. Bagaimana menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan irrasional?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan persamaan dan pertidaksamaan

irrasional.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan

irrasional.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persamaan Irasional

Persamaan irasional ialah persamaan yang memuat variabel atau peubahnya berada
dalam tanda akar. Dengan bentuk umum √𝑓(𝑥) = g(x) atau √𝑓(𝑥) = √𝑔(𝑥)
Contoh :

Secara umum untuk menyelesaikan persamaan irasional dilakukan dengan


menghilangkan tanda akar pada kedua ruas, yaitu dengan mengkuadratkan masing-masing
ruas. Proses ini dapat dilakukan beberapa kali sampai tanda akar hilang dan diperoleh
persamaan aljabar biasa yang ekuivalen. Hati-hati dengan cara ini jangan sampai salah
konsep. Berikut ini diberikan aturan main atau dalil pendukungnya :

a = b → a2 = b2

Tetapi belum tentu berlaku sebaliknya a2 = b2 → a = b


Yang benar adalah : a2 = b2 ↔ a2 - b2 = 0 ↔ a = b atau a = -b
Berkaitan dengan persamaan irasional, yaitu dalam bentuk :

√𝑓(𝑥) = g(x) atau √𝑓(𝑥) = √𝑔(𝑥) haruslah dipenuhi f(x), g(x) ≥ 0

Berikut adalah beberapa aturan yang harus diperhatikan ketika menyelesaikan persamaan
irasional.

1. Akar dari suatu bilangan tidak boleh negatif. Tidaklah benar jika mengatakan √4 = ± 2,
yang benar adalah √4 = 2
2. Bilangan di dalam tanda akar tidak boleh negatif karena akar bilangan negatif
menghasilkan bilangan imajiner, bukan bilangan real.
Mengingat persamaan irasional umumnya dalam bentuk √𝑓 (𝑥) = g(x) atau √𝑓(𝑥) = g(x)
dimana f(x) dan g(x) maka untuk menyelesaikannya dicari terlebih dahulu nilai x yang
memenuhi :

(i) f (x) ≥ 0
(ii) g (x) ≥ 0
Penyelesaian dari kedua ketentuan ini biasa disebut syarat awal atau prasyarat.
Selanjutnya kedua ruas dikuadratkan, dalam hal ini menentukan nilai yang memenuhi
(iii) (√𝑓 (𝑥) )2 = (√𝑔 (𝑥) )2 atau ( √𝑓 (𝑥) )2 = (g(x))
Akhirnya, nilai yang memenuhi (i), (ii) dan (iii) adalah penyelesaian dari persamaan
irasional yang dimaksud.

B. Pertidaksamaan Irasional

Pertidaksamaan irasional ialah pertidaksamaan yang memuat variabel atau peubahnya


berada dalam tanda akar. Contoh:

Untuk menyelesaikan pertidaksaman irasional dilakukan dengan mengubahnya


menjadi pertidaksamaan ekuivalen yang tidak memuat tanda akar lagi. Umumnya, dengan
mengkuadratkan kedua ruas. Prosedur ini dapat dilakukan dengan menggunakan dalil atau
aturan berikut :

Misalkan a,b ≥ 0, maka berlaku a ≤ b ↔ a2 ≤ b2 ↔ √𝑎 ≤ √𝑏

Kesamaan berlaku jika a = b, yaitu a = b ↔ a2 = b2 ↔ √𝑎 = √𝑏

Jika diberikan pertidaksamaan irasional yang berbentuk :

√𝑓 (𝑥) ≤ √𝑔(𝑥)

Maka penyelesaiannya harus memenuhi syarat beriku :

(i) f(x) ≥ 0 sebab bilangan didalam akar tidak boleh negatif


(ii) g(x) ≥ 0 sebab akar suatu bilangan tidak boleh negatif
(iii) f(x) ≤ g(x)

Syarat (i) dan (ii) biasanya disebut syarat awal atau prasyarat
BAB III

PEMBAHASAN

A. Persamaan Irasional

Contoh 1 :

Hitunglah x, √𝑥 − 3, + x = 15

Penyelesaian :
Bentuk persamaan diubah √𝑥 − 3 = 15 – x

 Syarat pertama : f(x) ≥ 0


x−3 ≥0
x ≥3

 Syarat kedua : g(x) ≥ 0


15 – x ≥ 0
x ≤ 15
 Syarat ketiga : kuadratkan kedua ruas
(√𝑥 − 3 )2 = (15 – x)2
x – 3 = 225 − 30x + x2
x2 − 31x + 228 = 0
(x−12) (x − 19) = 0
x1 = 12 x2 = 19

Untuk menentukan nilai yang memenuhi persamaan kita gunakan garis bilangan dengan
titiknya adalah nilai x yang telah memenuhi syarat dan akar dari persamaan.

3 12 15 19

Karena mengingat syarat x ≥ 3 dan x ≤ 15, maka x = 12


Contoh 2 :

Selesaikanlah √2𝑥 − 3 + √4𝑥 + 1 = √6𝑥 + 28

Penyelesaian :

 Syarat 1 : f(x) ≥ 0

2x − 3 ≥ 0
3
x≥2

 Syarat 2 : g(x) ≥ 0

4x + 1 ≥ 0
1
x ≥ − 4 (TM)

 Syarat 3 : h(x) ≥ 0
6x + 28 ≥ 0
28
x≥ − (TM)
6

 Syarat 4 : kuadrat kan kedua ruas


(√2𝑥 − 3 + √4𝑥 + 1 )2 = (√6𝑥 + 28)2
2x − 3 + 4x + 1 + 2√8𝑥 2 − 10𝑥 − 3 = 6x+28
√8𝑥 2 − 10𝑥 − 3 = 30
√8𝑥 2 − 10𝑥 − 3 = 15
3
Karena kita belum mendapatkan akar-akar nya dan dengan syarat x ≥ 2 , maka ruas kiri
masih bernilai positif. Sehingga dapat kita kuadratkan lagi kedua ruas nya

√8𝑥 2 − 10𝑥 − 3()2 = (15)2


8𝑥 2 − 10𝑥 − 3 = 225
8𝑥 2 − 10𝑥 − 228 = 0
4𝑥 2 − 5𝑥 − 144 = 0 3 6
(4x + 19)(x−6) = 0 2
19
x1 = − (TM) x2 = 6 3
4
Karena mengingat syarat x ≥ 2
maka x = 6
Contoh 3 :

Selesaikan √2𝑥 + 3 + √𝑥 − 7 = 4

Penyelesaian:
 Syarat 1 : f(x) ≥ 0  Syarat 2 : g(x) ≥ 0
2𝑥 + 3 ≥ 0 𝑥−7≥0
3
𝑥 ≥ − 2 (TM) 𝑥≥7

Mengingat syarat x ≥ 7, maka setelah x di masukan kedalam persamaan dapat kita


ketahui bahwa ruas kanan bernilai negatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa persamaan ini
palsu dan tidak dapat diselesaikan.

Contoh 4 :
Selesaikanlah √𝑥 2 − 𝑥 + √𝑥 2 − 6𝑥 + 5 = √6𝑥 2 − 7𝑥 + 1
Penyelesaian :
Sebelum kita masuk ke persyaratannya, kita dapat memfatorkan (menyederhanakan)
persamaan diatas, menjadi :
√𝑥(𝑥 − 1) + √(𝑥 − 1)(𝑥 − 5) = √(6𝑥 − 1)(𝑥 − 1) …… (pers.2)
Dari hasil pemfaktoran (penyederhanaan) persamaan tersebut, terdapat akar persekutuan
yaitu (𝑥 − 1). Dan 𝑥 − 1 ≥ 0 , maka x ≥ 1 merupakan akar dan salah satu syarat.
Setelah itu, persamaan akan menjadi :

√𝑥 + √(𝑥 − 5) = √(6𝑥 − 1)
 Syarat 1 : f(x) ≥ 0  syarat 4 : kuadratkan kedua ruas
x ≥ 0 (√𝑥 + √(𝑥 − 5) )2 = (√(6𝑥 − 1))2
 Syarat 2 : g(x) ≥ 0 2x −5 + 2√𝑥(𝑥 − 5) = 6𝑥 − 1
x −5 ≥ 0 √𝑥(𝑥 − 5) = 2x + x
x≥5 Karena, berdasarkan syarat 1 dan 2 ruas kiri masih
bernilai positif, maka dapat kita kuadratkan lagi.
 Syarat 3 : h(x) ≥ 0
(√𝑥(𝑥 − 5) )2 = (2x + x)2
6𝑥 − 1≥ 0
x2 −5x = 4x2 + 8x + 4
1
x≥6 3x2 + 13x + 4 = 0
(3x+1)(x+4) = 0
Note :
1
1
x ≥ 1 dan x ≥ , merupakan x1 = − 3 x2 = −4
6
syarat. Namun tidak dapat Karena, x12 < 0 dan tidak sesuai dengan syarat 1 dan 2,
memenuhi persamaan,
sehingga tidak dapat maka x12 bukan merupakan akar.
digunakan sebagai syarat
walaupun ≥ 0
Karena kita tidak menukan akar pada persamaan kedua, maka kita dapat
memfaktorkan persamaan awal dengan cara :
√−𝑥(1 − 𝑥) + √(1 − 𝑥)(5 − 𝑥) = √(1 − 6𝑥)(1 − 𝑥) …. (pers.3)
Sehingga akar persekutuan nya adalah (1 − 𝑥). Dan 1 − 𝑥 ≥ 0 , sehingga x ≤ 1
adalah akar dan salah satu syarat. Setelah itu maka persmaan menjadi :

√−𝑥 + √(5 − 𝑥) = √(1 − 6𝑥)


 Syarat 1 : f(x) ≥ 0  syarat 4 : kuadratkan kedua ruas
−x ≥ 0 (√−𝑥 + √(5 − 𝑥) )2 = (√(1 − 6𝑥))2
x≤0 − 2x +5 + 2√−𝑥(5 − 𝑥) = 1 − 6𝑥
 Syarat 2 : g(x) ≥ 0 √−𝑥(5 − 𝑥) = − 2x − x
Karena, berdasarkan syarat ruas kanan bisa bernilai
5−𝑥 ≥0
positif, nol atau negatif . supaya ruas kanan positif maka x ≤ 1
x≤5 setelah itu persamaan dapat kita kuadratkan lagi.
 Syarat 3 : h(x) ≥ 0 (√−𝑥(5 − 𝑥) )2 = (−2x − x)2
1 − 6𝑥 ≥ 0 x2 −5x = 4x2 + 8x + 4
1 3x2 + 13x + 4 = 0
x≤ 6 (3x+1)(x+4) = 0
1
x1 = − x2 = −4
3

-4 1 0 1 1 5

3 6

Karena mengingat syarat x ≤ − 1 , maka x2 = −4 memenuhi syarat. Sehingga


persamaan ini mempunyai dua persamaan yaitu x = −4 dan x = 1 (dari akar persekutuan)
Contoh 5 :

Apakah pengaruh m pada persamaan √2𝑥 2 + 𝑚𝑥 + 6 = x – 3

Penyelesaian :

 Syarat 1 : ruas kanan harus ≥ 0


x–3≥0
x ≥3
 Syarat 2 : kuadratkan kedua ruas

(√2𝑥 2 + 𝑚𝑥 + 6)2 = (x – 3)2

2𝑥 2 + 𝑚𝑥 + 6 = 𝑥 2 – 6x + 9

𝑥 2 + (𝑚 + 6)𝑥 − 3 = 0

o x1 + x2 = – 𝑚 − 6 ….(1)
o x1 . x2 = – 3 ……….(2)
o x1 ≥ 3 ……………..(3)
−3 −3 3 3+3 𝑥2
Dari (2) → x1 = , lalu masukan (3) → ≥3 → +3≤0 → ≤0
𝑥2 𝑥2 𝑥2 𝑥2

x2 = – 1 dan x2 = 0

→ – 1 < x2 ≤ 0

-1 0

Karena – 1 < x2 ≤ 0 maka f(-1) . f(0) ≤ 0 , yaitu :

(1 – m – 6 – 3)(0 + 0 – 3) ≤ 0 → – m – 8 ≥ 0, m ≤ – 8

Contoh 6 :

Carilah x dari 2x2 – 3x + √2𝑥 2 − 3𝑥 + 5) = 1

Penyelesaian :
Misalkan √2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 = y, y > 0 → 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 = y2
Sehingga persamaan menjadi :

y2 – 5 + y = 1 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 = y2
y2 + y – 6 = 0 2𝑥 2 − 3𝑥 + 5 = (2)2
1
(y – 2)(y + 3) = 0 2𝑥 2 − 3𝑥 + 1 = 0 Jadi, Hp = { 2 , 1}
(2x – 1)(x – 1) = 0
y1 = 2 y2 = – 3 (TM)
1
x1 = 2 x2 = 1
B. Pertidaksamaan Irasional
Contoh 1 :

Selesaikan √𝑥 − 1 − √2𝑥 − 1 + 1 ≥ 0

Penyelesaian :

Ubah dulu bentuk pertidaksamaan menjadi :

√𝑥 − 1+ 1 ≥ √2𝑥 − 1

 Syarat 1 : f(x) ≥ 0
x–1 ≥0
x ≥1
 Syarat 2 : g(x) ≥ 0 1v 1v
2𝑥 − 1 ≥ 0 2
1
x ≥2
 Syarat 3 : kuadratkan kedua ruas
( √𝑥 − 1+ 1)2 ≥ ( √2𝑥 − 1)2
x – 1 + 1 + 2√𝑥 − 1 ≥ 2𝑥 − 1
2√𝑥 − 1 ≥ 𝑥 − 1

Untuk syarat x ≥ 1, maka ruas kanan masih positif atau nol. Sehingga persamaan
dapat dikuadratkan kembali.

(2√𝑥 − 1)2 ≥ ( 𝑥 − 1)2

4(x – 1) ≥ x2 – 2x + 1

x2 – 6x + 1 ≤ 0 +++ --- +++

(x – 1)(x – 5) ≤ 0 1 5

x1 = 1 x 2= 5 Jadi, Hp = { 1 ≤ x ≤ 5, x € R}
Contoh 2 :

Selesaikan √𝑥 + 1 + √𝑥 − 2 ≤ √𝑥 + 6 − √𝑥 − 3

 Syarat 1 : f (x) ≥ 0
x+1 ≥0
x ≥ −1 (TM)
 Syarat 2 : g (x) ≥ 0
x-2 ≥ 0
x≥2
 Syarat 3 : h (x) ≥ 0 2v 3v
x+6 ≥0
x ≥ −6 (TM)
 Syarat 4 : I (x) ≥ 0
x-3 ≥ 0
x ≥3
 Syarat 5 kuadratkan kedua ruas
(√𝑥 + 1 + √𝑥 − 2 )2 ≤ (√𝑥 + 6 − √𝑥 − 3 )2
X + 1 + x – 2 + 2√𝑥 2 − 𝑥 − 2 ≤ x + 6 + x − 3 − 2√𝑥 2 + 3𝑥 − 18
2√𝑥 2 − 𝑥 − 2 ≤ 4 − 2√𝑥 2 + 3𝑥 − 18
√𝑥 2 − 𝑥 − 2 ≤ 2 – √𝑥 2 + 3𝑥 − 18

Untuk x ≥ 3 ruas kanan dan kiri masih positif maka boleh dikuadratkan lagi.

(√𝑥 2 − 𝑥 − 2 )2 ≤ (2- √𝑥 2 + 3𝑥 − 18 )2
x2 – x – 2 ≤ 4 + x2 + 3x – 18 – 4√𝑥 2 + 3𝑥 − 18
√𝑥 2 + 3𝑥 − 18 ≤ x – 3

Untuk x ≥ 3 ruas kanan masih positif maka dikuadratkan lagi.

(√𝑥 2 + 3𝑥 − 18 )2 ≤ (x – 3)2
𝑥 2 + 3𝑥 − 18 ≤ 𝑥 2 − 6𝑥 + 9
𝑥 2 − 𝑥 2 + 3𝑥 + 6𝑥 ≤ 18 + 9
9𝑥 ≤ 27
𝑥≤3

Jadi, Hp = { x ≤ 3, x € R}
Contoh 3 :

√𝑎 − 𝑥 + √𝑎2 + 3𝑎 − 𝑥 ˂ a dimana a ≠ 0

 Syarat 1
a–x≥0
x ≤ a kalau a ˃ 4
 Syarat 2
a2 – 3a – x ≥ 0
x ≤ – 3a + a2 kalau 0 ˂ a ˂ 4

Dikuadratkan kedua ruas pertidaksamaan asli :

(√𝑎 − 𝑥 + √𝑎2 + 3𝑎 − 𝑥 )2 ˂ a2
a – x + a2 – 3a – x + 2√𝑎3 − 3𝑎2 − (𝑎2 − 2𝑎)𝑥 + 𝑥 2 < a2
√𝑎3 − 3𝑎2 − (𝑎2 − 2𝑎)𝑥 + 𝑥 2 < x + a

Untuk syarat diatas ruas kanan masih positif, sehingga dapat kita kuadrat kembali.

(√𝑎3 − 3𝑎2 − (𝑎2 − 2𝑎)𝑥 + 𝑥 2 )2 < (x + a)2

𝑎3 − 3𝑎2 − (𝑎2 − 2𝑎)𝑥 + 𝑥 2 < x2 + 2a + a2

ax > a3 – 4a2

x > a2 – 4a

x > a(a – 4)

Semua syarat-syarat di gabung :

x≤a
a(a – 4) < x ≤ a, untuk a > 4
x > a(a – 4)

x ≤ a3 – 3a = a(a – 3)
a(a – 4) < x ≤ a (a – 3) untuk 0 < x < 4
x > a2 – 4a = a(a – 4)

Jadi, Hp = { a(a – 4) < x ≤ a, untuk a > 4 dan a(a – 4) < x ≤ a (a – 3) untuk 0 < x < 4 }
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persamaan irrasional ialah persamaan yang mengandung arti di dalam tanda akar.
Pertidaksamaan irrasional adalah pertidaksamaan yang variabelnya ada di dalam tanda akar
Persamaan dan pertidaksamaan irrasional diselesaikan dengan mengkuadratkan kedua
ruasnya. Tetapi di dalam mengkuadratkan ruas – ruas suatu persamaan perlu diingat dalil,
bahwa akar kedua persamaan ruas kanan dan kiri harus lebih dari atau sama dengan 0 (≥0)

. Penyelesaian nya: (1) Susunlah dahulu bila kedua ruas seimbang. (Bila ada dua tanda
akar letakkan satu di ruas kiri, satu di ruas kanan; bila ada tiga tanda akar letakkan satu di
ruas kiri, dua di ruas kanan atau sebaliknya). (2) Kuadratkan kedua ruasnya. (tanda tidak
berubah karena yang dikuadratkan adalah bilangan positif). selesaikan pertidaksamaannya (3)
Jawabannya adalah yang memenuhi syarat (1) dan (2) di atas.

B. Saran

Untuk para pembaca, kami menyarankan agar sedikit teliti dalam mengerjakan ini.
Kami ingin memberi beberapa tips dalam menyelesaikan persamaan irasional ini, seperti
setelah kita membuat syarat kita lebih baik menguji hasil akar2 itu kedalam persamaan, dan
memilih syarat mana yang lebih memenuhi persamaan. Dan ketika persamaan belum
terselesaikan kita dapat kembali mengkuadratkan dengan syarat salah satu luas bernilai
positif atau nol (sama dengan ruas lainnya) setelah memasuki nilai akar persyaratan.

Sekian, itu saja yang dapat kami sampaikan. Dalam pembuatan makalah ini, kami tau
banyak kekurangan didalam nya sehingga kiranya tanggapan saran dan kritik dari pembaca
sangat kami butuhkan untuk pembuatan makalah yang lebih baik kedepan nya. Aamiin ya
Rabbal Alamiin.

DAFTAR PUSTAKA

file:///E:/tugas%20kuliah/aljabar/makalah%20blog.html

file:///E:/tugas%20kuliah/aljabar/Persamaan_dan_pertidaksamaan_irrasional.pdf

file:///E:/tugas%20kuliah/aljabar/materi1.pdf

file:///E:/tugas%20kuliah/aljabar/Persamaan%20irasional%20blog.html

Anda mungkin juga menyukai