EDISI REVISI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Hidayah dan lnayah kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
keluarganya yang telah membimbing manusia menuju kepada peradaban mulia.
Kurikulum seba3ai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan se{;ara. tekstual dan kontekstual untuk merespon kebutuhan
daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik di masa kini dan masa
mendatang. Oleh karena itu adalah sebuah keharusan bagi madrasah
menyusun dan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mempunyai komitmen yang kuat
untuk menyiapkan generasi emas dan siap mengimplementasikan Kurikulum
2013 di madrasah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Upaya
yang dilakukan untuk mencapai harapan tadi adalah merancang konsep yang
menghendaki adanya satu tim yang sejak awal merancang pengembangan ide
kurikulum (curriculum idea), dokumen kurikulum (curriculum construction),
implementasi kurikulum (curriculum implementation), dan evaluasi kurikulum
{curriculum evaluatian) dalam suatu desain utuh (grand rlesign).
Panduan penyusunan dan pengembangan Buku l, ll dan lll KTSP pada
madrasah di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat merupakan salah satu ikhtiar dengan tujuan (1) sebagai layanan
pendidikan dan pembinaan dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi
dan citra madrasah di masyarakat, (2) pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, KMA No 183 Tahun
2019 Tentang Kurikulum PAI dan B. Arab Pada Madrasah, KMA No 184 Tahun
2019 Tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum pada Madrasah dan (3)
menjadi acuan dan standarisasi penyusunan dan pengembangan Buku l, ll dan
lll KTSP bagi madrasah di Jawa Barat. Sehingga diharapkan semua madrasah
(RA, Ml, MTs, dan MA/MAK) di Jawa Barat memiliki kesadaran akan pentingnya
dokumen KTSP sebagai acuan dalam pengelolaan pendidikan madrasah menuju
Madrasah hebat bermartabat.
Akhir kata, semoga Panduan ini dapat menjadi acuan dalarn penyusunan
dan pengernbangan buku kurikulum tingkat satuan pendidikan pada madrasah
(RA, Ml, MTs, dan MA/MAK) di lingkungan Kantor Wilayah Kernenterian Agama
Provinsi Jawa Barat.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Bandung, Nopember 2019
KEPALA BIDANG
PEiXDTDTKAN MADRASAH,
I
r
AB UDll.l
lJ
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR 1532TAHUN 2019
TENTANG
PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN BUKU I, II, DAN III
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA NNAO{RSATI
DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT
MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA TENTANG PANDUAN
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN BUKU I, BUKU
II, DAN BUKU III KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN PADA MADRASAH DI LINGKUNGAN
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
JAWA BARAT.
KESATU Menetapkan Panduan Penyusunan dan Pengembangan
Buku l, Buku ll, dan Buku lll Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Madrasah di Lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA Panduan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU,
menjadi acuan bagi madrasah di Lingkungan Kantor
Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam menyusun dan
mengembangkan Buku I, Buku ll, dan Buku lll Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
KETIGA Keputusan lni mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila Ada kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 19 Nopember 20'19
. KEPALA KANTOF WILAYAH
i''i' * "''lr;'EMENTEFIAhI
-.' AGAMA
_ glQyrNsr JAWA BARAr
vil
DAFTAR ISI
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Panduan Penyusunan dan Pengembangan
Buku KTSP 3
1. Landasan Filosofis 3
2. Landasan Sosiologis 4
3, LandasanPsikopedagosis 5
4. Landasan Yuridis 5
c. Tujuan dan Sasaran Panduan I
D. Manfaat Panduan 10
23
Bab lll BUKU I KTSP
23
A. Bagian Muka
24
51
Bab lV BUKU ll DAN BUKU lll KTSP
51
A. Silabus
B. Rencana Pelaksanaan Pembelaiaran "' "' "-"". 52
".-"""
53
C. Prinsip PenYusunan RPP
55
Bab V KETENTUAN PENULISAN
55
A. Format Pengetikan......."-....
56
57
C. Penlilidan
59
Bab Vl PENUTUP
Al/l AN trl
L Ai?4 P i id Al'{ -t- PiR
i:'3
,',..' i:,, i',. :r'i.. iii :l'r .)lli 3 f,.4;"r j1";'1:'.lr iilt'-r''r''.;i :'l\fir:
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......
B. Landasan Panduan Penyusunandan pengembangan
Buku KTSP 3
1. Landasan Filosofis 3
2. Landasan Sosiologis 4
3, LandasanPsikopedagosis 5
4. Landasan Yuridis 5
c. Tujuan dan Sasaran Panduan I
D. Manfaat Panduan 10
xi
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA PROVTNSI JAWA BARAT
NOMOR 1532TAHUN 2019
TENTANG
PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN BUKU I, II, DAN III
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MADRASAH
DI
LINGKUNGAN KANTOR WLAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
JAWA
BARAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuri$rulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di
masing-masing satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah Raudhatul
Athfalffaman Kanak-kanak (RA/TK), Sekolah Dasar/ Madrasah lbtidaiyah
(SD/M|), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMp/MTs),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMAiMA), dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap
satuan
pendidikan- Pengembangan KTSp mengacu pada standar Nasionar
Pendidikan (SNP) dan Kurikulum 2013. Pengembangan KTSP paling
sedikit
memperhatikan acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur
operasional. Pengembangan KTSP di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/
kota
sesuai dengan kewenangan masing-nrasing.
Kornporien KTSp merip,ti 3 ciokumen. Dokurnen 1 yanq disebut
dengan Buku I KTSP berisi sekuranq-kurangnya visi, misi, tujuan. pengaturan
beban belajar, dan kalender pendidikan. Dokumen 2 yang disebut dengan
Buku ll KTSP berisi silabus dan dilkurnen 3 yang disebut dengan Buku lll
KTSP berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai 1-rr.)!{;.il;r1
Penyusunan Buku I KTSP menjadi tanggung jawab kepala sekolbrll,' :, ... .:i,,
masing tenaga pendidik. Seiring dengan perkembangan sisteffi pr,:r::ri, t' - :'' '
lndonesia yang cukup dinamis berdampak pada harus adanya pcrrv';, .,,i,,
penyesuaian terhadap pelaksanaan regulasi yang ada. Madrasiir' :
mencapai 4 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu Standar is, i' .-',.. ,
'1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
rlasa kir"ri darr masa depan. Oleh karena rtu kurikulurr madrasah harus
merupakan kerangka pernbudayaan keberaganraan nasronai dan
daerah sebagai ciri khas pendidikan rnacirasah;
b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan
budaya melalui penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam
bentuk mata pelajaran. Penyusunan dan pengembangan KTSP perlu
memberikan rambu-rambu perencanaan dan pengaturan pendidikan di
madrasah dalam penguasaan disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun
ilmu agama secara integrative;
2. Landasan Sosiologis
a. Perkembangan jumlah lembaga pendidikan madrasah (Ml,MTs,dan
MA) di provinsi Jawa Barat yang terus meningkat terutama madrasah
swasta adalah bukti besarnya peran serta masyarakat dalam
menyukseskan tujuan pendidikan nasional. Kondisi ini perlu dibina dan
dilayani secara terus menerus oleh Kantor Wilayah Kementerian
Agama ProvinsiJawa Barat melalui Bidang Pendidikan Madrasah, agar
sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional;
b. Dirranrika lersel.rtii terutarrta didorong oleh i:erkenrbarrqnya tuntutan
l,;rtt-; ijai&tl.i iliirS,.,,;;i:li..ai t']'rjf-ll,: i..Gi1a. (j :.:l ijLl iiicl iinlLi;ji:;itiJ,;:1.:ri iUilll;ailg
),
3. Landasan Psikopedagogis
a. lmplernentasi Kurikulum 2019 di madrasah dimaksudkan untuk
memenuhi tuntutan perwujudan pendidikan yang berpusat pada
perkembangan dan kebutuhan peserta didik beserta konteks
kehidupannya. Dengan demikian kurikurum harus merupakan wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan zamannya daram rangka mempersiapkan
manajemen pendidikan madrasah yang meliputi pendidik, administr.asi
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan prosedur penilaian;
b. Bagi madrasah, pendewasaan dan pencapaian kompetensi peserta
didik melalui pendidikan yang sejaran dengan tingkat perkembangan
psikologis tersebut lebih diutamakan untuk mencapai keunggulan
keberagamaan peserta didik yang merekat pada aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut sejalan dengan semangat
4. Landasan Yuridis
l\4enengah:
D. Manfaat Panduan
pengembangan
Manfaat yang dapat diperoleh dari panduan penyusunan dan
Buku l, ll, dan lll l'ffSP ini, antara lain :
pendidik dan
1. Bahan akademik sebagai panduan bagi Kepala Madrasah,
tenaga kependidikan dalarn rangka merencanakan program pendidikan
berupa Buku t, ll dan lll KTSP di masing-masing satuan pendidikan dalam
menjalankan tugas dan {ungsinya terkait dengan penyelenggaraan
Pendidikan di Madrasah-
2. Memberikan wawasan dan pemahaman bagi stakeholders madrasah
dalam menganalisis model lmplementasi Kurikulum Madrasah agar siswa
mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan'
yang
3. Memberikan acuan dan standarisasi kaidah dasar dan pola tindakan
etektif datam menyusun dan mengembangkan KTSP di masing-masing
satuan pendidikan madrasah baik oleh kepala madrasah, pendidik, tenaga
kependidikan, maupun pengawas madrasah serta Kementerian Agama
baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dalam pelaksanaan evaluasi
dan suPervisi KTSP di madrasah.
1A
BAB II
, xeier*ruAN uMUM
A. Definisi Operasional
Dalam panduan ini yang dimaksud dengan:
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai panduan
penyelenggaraan kegiatan pembelqjaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu;
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selaniutnya disingkat KTSp
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masi19 satuan pendidikan yang terdiri dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan (buku r), silabus (buku ll dan Rpp
);
(buku lll );
3. Satuan pendidikan adalah Raudhatul Athfal (RA), Madrasah lbtidaiyah
(Ml), Madrasah rsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK);
4. Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disingkat SNp adalah
kriteria minimal tentang sislem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik lndonesia;
5. visi adalah cita-cila bersama pada masa mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan musyawarah seluruh warga
satuan pendidikan;
6- Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan
sebagai penjabaran visi yang telan ditetapkan dalam kurun waktu tertentu
untuk menjadi rujukar; bagr penyusunan proqram jangka pendel<,
menengah, dan iangka panjang, dengan berdasarkan musyawarah
seluruh warga satuan pendidikan;
i1
yang akan ciic''ir :r
7. Tujuan pendidikin adalah gambaran tingkat kualitas
oleh setlap sa'it:'ri
dalam kurun waktu tertentu maksimal 4 (empat) tahun
qts"
pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunrkarr
i-''j
perundang-undanoi':r t'i'r. .
kurikulum, yang ciibentuk oleh Kepala Kantor Kementell:rr '+i- -' ' I
Kabupaten/kota;
10. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah yang selanjutnya
disci;r'i 'r":{i"i'
iii
Prinsip Penyusunan dan Pengembangan Buku l, ll, dar:
KTls-n
B.
l.Berpusatpadapotensi,perkembangan'kebutuhafi.t1;.'.i.'.r'l
peserta didik dan lingkungannya'
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
hri'":i';"":"''
'r rril't'r
nrerniliki pOSrSi Senltal Untuk mengembanok':t-t ""i-' 'r''i '::-'Ji:it
.il.;ii.].Il
ntenlaclr nratrusia ilarlg bcr-irrran <jan bet,rakvra i"i.-:.*"i-jii
\'r...: lvl.tlr;;.
didikdisesuaikandenganpotensi,perkembangan,i(gi-;..ji1,'l'.1.'i..']
1"2
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, ienjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatil terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan iender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulurn memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
L3
6. Belajar sePaniang haYat
Kurikulum diarahkan kepada proses penyusunan, pembudayaan' dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepaniang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta pembentukan manusia
seutuhnYa.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan seialan dengan Bhineka Tunggal lka dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI)'
L4
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses penyusunan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepaniang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta pembentukan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dkembangkan dengan rnemperhatikan kepentingan nasional
dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal lka dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI).
L4
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan' lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman '
L5
kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum Semua
mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan irnan, taqwa dan
akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjacii landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh
karena itu, kurikulum harus mendorong berkernbangnya wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat seternpat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
16
D. Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan Buku l, ll, dan lll KTSP
Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pengembang"n dokumen
KTSP dimadrasah antara lain :
1a
c. Menganalisis peluang. dan tantangan yang'ada di masyarakr';j i'' '
pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia ttsahp. il,ii ",, i
implementasi kurikulum.
2. Kegiatan penyusunan Buku Kurikulum minimal :
a. Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.
b. Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. Pengaturan beban belajar peSerta didik dan bg'bar: ri*:", '1'',':';r';i:'1'
tingkat kelas;
d. Penyuzunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. Penyusunan silabus mata pelaiaran dan muatan lokal; cai.r
pelajaran.
L8
Tahap kegiatan Fnyusunan dan pengembangan KTSP secara garis
'besar
rneliputi: penyiapan dan penyusuhari drat, review dan revisi, serta
finalisdsi, pemantapan dan penilaian."t-angkah- yang lebiti , rinci dari
masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh rpKM.
3. . Pemberlakuan dan Pengesahan KTSP
Buku KTSP pada Ml, MTs dan MA/MAK ditetapkan dan dinyatakan
berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari Ketua
Komite Madrasah (untuk madrasah negeri) dan dari Ketua yayasan
(untuk rnadrasah swasta) serta diketahui oleh pengawas madrasah dan
disahkan oleh Kementerian Agama Provinsi untuk jenjang MA/MAK dan
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/r(ota untuk jenjang Ml dan MTs.
4. Pelaksanaan KTSP
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab :bersama,.seluruh unsur
satuan pendidikan yakni kepala madrasah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
5. Daya Dukung
Daya dukung dalam penyusunan dan pelaksanaan KTSp meliputi:
a. Kebijakan Satuan Pendidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSp merupakan kewenangan dan
tanggung jawab penuh dari masing-masing satuan pendidikan Ml,
MTs dan MA/MAK. oleh karena itu untuk dapat mengembangkan dan
melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang
ditetapkan dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan komite
madrasah baik langsung maupun tidak langsung.
b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSp merupakan proses perwujudan
kurikulum yang sesungguhriya. oreh karena itu tenaga penditlik
merupakan unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan
kualitas yang memadai. selain itu tenaga kependidikan pada nrasing-
19
masing satuan pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan KTSP.
c. Ketersediaan sarana dan Prasarana satuan Pendidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan berupa
ketersediaan Sarana dan prasarana Satuan pendidikan. Yang
termasuk sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik,
sosial, dan kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana
Seperti lahan, gedung/bangunan, prasfana olahraga dan prasarana
kesenian, Serta prasarana lainnya Sangat diperlukan Sebagai unsur
penunjang yang memberikan kemudahan pelaksanaan KTSP'
G. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan Penyusunan Buku 1
minggu
SK.TPKM
menerbitkan SK
E
Kepala Madrasah dan v Bahan kegiatan
Kisi-kisi
TPKM a EDM 1
Penyusunan
2 menyeienggarakan b. Profil Hari
Draf
kegiatan
workshop/raker I c. analisis kontek
a. flegulasi KTSP
3
TPKM rnenyusun Dral
Buku KTSP tf _l b- Fenstra
c. Analisis konteks
2
minggu
Draf Buku
KTSP
4
TPKM mengadakan
reviu draf KTSP
tidak
r* n I
Draf Buku KTSP minggu
1 Buku Hasil
Reviu
2 Buku Hasil
TPKM mengadakan Buku Hasil Reviu
3 minggu Revisi
revisi draf Buku
1
TPKfui rnenyiapkan
clr:rf al'. jr jr urtluk
keglalarrtlallsali
-
t:]-- ;-_--j i
i
I
I
I
'i-
Bui'.u Hasil flevrsi
-'..-
I tTll{ttilu
] - "-
1'-
'urlluh
c'<ankan
I Pi,i I.,,i rrai i,iir::riKan
20
H. Standar Operasional Prosedur {SOP} Kegiatan Penyusunan Buku ll dan
Buku lll KTSP oleh Guru Kelas Atau Guru Mata Pelajaran Pada
Madrasah
Asal Dirubah menjadi
+
Analisis bahan Ajar, metode, Analisis bahan'Ajar, metode,
rnedia dan penilaian media dan penilaian
pem belajaran serta Pernbuatan pembelajaran serta Pernbuatan
Jaringan Tema {untuk RAdan Ml) Jarirrgan Tema {untuk Ml}
+
Pembuatan Silabus Penghitungan jam efektif,
penyusunan Prota dan Promes
+
Pengembangan Silabus
(Buku ll)
\
Pelaksanaan Pembelajaran &
Evaluasi /:
21
BAB III
BUKU I KTSP
Buku I KTSP atau disebut juga dengan Buku I secara garis besar terdiri
dari 3 bagian, yaitu bagian muka, bagian isi dan bagian lampiran. Komponen-
komponen yang harus ada pada setiap bagian sebagai berikut :
A. Bagian Muka
Pada bagian inr ada komponen-komponen sebagai berikut : 1) halaman
sampul, 2) kata pengantar, 3) Permohonan Pengesahan dokumen kurikulum
4) lembar pengesahan, 5) daftar isi, 6) daftar tabel, dan 7) daftar gambar, 8)
daftar lampiran serta dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan.
1. Halamin sampul terdiri dari: Judul Buku, nama madrasah, Tahun
pelajaran, logo, nama yayasan, kota/kab dan tahun. Contoh dapat dilihat
pada lampiran.
2. Kala pengantar yang berisi ungkapan tentang rasa syukur, tujuan
Penyusunan Buku, serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
dirasakan membantu penyelesaian Buku tersebut. Kata Pengantar dibuat
secara singkat dan ditandatangani oleh Kepala Madrasah (Distempel).
Contoh dapat dilihat pada lampiran.
3. Permohonan Pengesahan adalah lembaran yang berisi permohonan
pengesahan dari kepala madrasah kepada kepala Bidang Penmad (MA) /
Kepala Seksi Penmad (MTs dan Ml) sehubungan telah tersusunnya
dokumen 1, Contoh dapat dilihat lampiran.
4. Lembar Pengesahan adalah lembaran yang berisi keberlakuan Buku yang
berisi kata-kata pengesahan dan keberlakuan Buku dengan dilengkapi
tempat ditetapkannya, tanggal ditetapkan dan pihak-pihak yang harus
membubuhkan tanda tangan pada lembar pengesahan, yaitu kepala
madrasah, komite madrasah, ketua yayasan (bagi madrasah swasta),
23
pengawas madrasah dan pejabat yang berwenang. Contoh dapat dilihat
lampiran.
5. Daftar isi, yaitu berisi bagian-bagian Buku serta penunjukan halaman'
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang
isi Buku. Sebelah kanan atas ditulis kata "Halaman". Angka-angka petunjuk
halaman ditempatkan sedemikian rupa sehingga membentuk garis lurus
vertikal sejajar dengan huruf "n" dari kata "halaman". Contoh dapat dilihat
lampiran.
6. Daftar Tabel dibuat bila ada berisi nomor urut tabel, judul tabel, dan nomor
halaman tempat pemuatan setiap tabel. Penomoran tabel menunjukan bab
dan nomor urut tabel dalam bab. Misal Tabel 2.1 Jumlah Guru dan Tingkat
Pendidikannya. Artinya, tabel yang dimaksud berada pada bab 2 nomor 1'
Contoh daPat dilihat lamPiran'
7. Daftar Gambar (bila ada) berisi nomor urut gambar, judul gambar, dan
nomor halaman tempat pemuatan setiap gambar. Penomoran gambar
menunjukan bab dan nomor urut dalam bab. Misal Gambar 2.1 Bangunan
Maclrasah. Artinya, gambar yang climaksud berada pada bab 2 nomor 1'
Contoh daPat dilihat lamPiran.
8. Daftar Lampiran, yaitu nomor, judul, halaman, dan tempat lampiran itu
berada. Judul lampiran yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunEgal. Contoh dapat dilihat pada lampiran.
B. Bagian lsi
Bagian ini terdiri dari beberapa Bab, di antaranya: Bab I Pendahuluan, Bab ll
Tujuan, Visi dan Misi Madrasah, Bab lll Struktur Kurikulum dan Muatan
Kurikuler, Bab IV Pengaturan Beban Belajar, Bab V Kalender Pendidikan dan
Bab Vl Penutup.
Bagian-bagian isi ini akan dijelaskan di bawah ini:
24
1. Bab I Pendahuluan.
Pada bagian ini terdiri dari latar belakang, landasan hukum, tujuan
Penyusunan kurikulum, prinsip Penyusunan KTSP, acuan konseptual dan
profil madrasah.
a. Latar Belakang. Pada bagian ini dituliskan tentang alasan Penyusunan
dan pengembangan KTSP minimal mencakup : tuntutan terhadap
adanya Buku KTSP ( dasar pemikiran pengembangan buku 1 KTSP),
Kondisi objektif madrasah dan kebutuhan madrasah terhadap KTSP
clalam upaya peningkatan mutu satuan pendidikan. Deskripsikan kondisi
riil Satuan pendidikan dan idealnya bagaimana, selanjutnya satuan
a) Kondisi Geografis
b) Kondisi Sosiologis
c) Kondisi Demografi
b. Landasan Hukum. Pada bagian ini disebutkan peraturan perundangan
yang berlaku berkaitan dengan Kurikulum 2013 dan kelembagaan
madrasah.
c. Tujuan Penyusunan. Pada bagian ini diuraikan tujuan Penyusunan dan
pengembangan KTSP secara operasional.
25
d'Prinsip.prinsipPenyusunanKTSP.Padabagianinidiuraikanprinsip
PenyusunankurikulumsesuaidenganPermendikbudNo.6ltahun2ol4
danKMANols4Tahun2olg,kemudiandioperasionalkandalam
programpendidikandimadrasahyangdidasarkanpadakondisidan
sumber rujukan (referensi)
tuntutan lingkungan, dengan mencantumkan
yang daPat diPercaYa
ini diuraikan acuan konseptual
e. Acuan operasional KTSP. Pada bagian
kurikulumsesuaidenganPermendikbuclNomor6lTahun2014dan
KMANomorls4Tahun2olg,kemudiandioperasionalkandalam
programpendidikandimadrasahyangdidasarkanpadakondisidan
tuntutanlingkungan,denganmencantumkanSumberrujukan(referensi)
yang dapat dipertanggung jawabkan'
selayang pandang tentang
f. Profil Madrasah. Pada bagian ini dituliskan
madrasah (hasil EMIS), meliPuti:
1)ldentitasmadrasah(Koderegistrasimadrasah,Namaresmi
madrasah, SK Pendirian, Akreditasi) ;
2)Madrasah,Alamatlengkapmadrasah,ldentitasKepalamadrasah,
Komite madrasah, Rekening Bank' dll)
26
a. Tujuan pendidikan nasional dan kelembagaan. pada bagian ini
dituliskan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU
Nomor 20 rahun 2003 dan tujuan kelembagaan sebagaimana
tencantum dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun z01r2
tentang Organisasi dan Tata Kerja lnstansi Vertikal Kementerian Agama,
Peraturan Mcnteri Agama Nomor g0 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor o0 tahun 2o1s tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor g0 Tahun 2o1o;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Kelulusan atau dapat disalin dari Panduan
penyusunan KTSP dari BSNP Bab ll A, tahun 2006 serta Keputusan
N/enieri Agama Nomor 184 tahun 2o1B tentang pedoman lmplementasi
Kurikulum pada Madrasah.
b. Visi dan Misi Madrasah. Visi dan misi dituliskan untuk menunjukkan
tujuan ideal madrasah secara khusus yang berbeda dengan madrasah
lainnya.
1) Visi Madrasah adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari
warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan
dari seluruh warga satuan pendidikan. Madrasah merumuskan dan
menetapkan visi serta mengembangkannya. Visi madrasah:
a) Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
b) Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan;
c) Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan
pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan
visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
.,7
z/
oleh kepala
d) Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin
sekolah/madrasahdenganmemperhatikanmasukankomite
sekolah/madrasah;
pendidikan dan segenap
e) Disosialisasikan kepada warga satuan
pihak Yang berkePentingan;
dengan
f) Ditinjau dan cjirumuskan kembali secara berkala sesuai
perkembangan dan tantangan di masyarakat'
visi sesuai
Visi dijabarkan ke dalam sejumlah indicator ketercapaian
dengan jumlah variable yang terkandung di dalamnya'
Selanjutnya
28
i) Ditinjau dan dirurnuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.
2) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat;
3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan
oleh satuan pendidikan dan Pemerintah;
4) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru
yang dipimpin oleh kepala madrasah;
5) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak
yang berkepentingan.
Pada bagian ini juga madrasah menunjukan tujuan atau target strategis
yang diturunkan dari Rencana Kerja Madrasah (RKM), yang akan
dilaksanakan serta harus dicapai pada tahun pelajaran berjalan.
29
3.BablllstrukturKurikulumdanMuatanKurikulum.
Pada bagian ini dijetaskan tentang struktur Kurikulum dan
muatan
1) Landasan Filosofis
2) Landasan Sosiologis
3) Landasan PsikoPedagogis
4) Landasan Yuridis
b.StrukturKurikulum.PadaBagianinidituliskan:
2016);
1) stanclar lsi (Disalin dari Permendikbud No 21 Tahun
str.uktur Kurikulum yang berisi mata pelajaran dan
alokasi waktunya
dalambentuktabel,mengacupadaKMANo.lB4Tahun2019
setiap
tentang Fedoman lmplementasi t(urikulum pada Madrasah'
satuan pendidikan boleh menambah jam belajar
per rninggu
danlatau
berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik
yang dianggap
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain
penting.Didalamnyamemuatstrukturkurikulum20l3sesuai
dengankelaspadasetiapjenisdanjenjangmadrasahyang
memberlakukannya, dijelaskan pula mata pelajaran
yang menjadi
pernilihan mata
muatan lokal dan kekhasan madrasah serta alasan
3A
2016 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program
3L
Pada bagian ini satuan pendidikan menjelaskan mata pelajaran yang
menjadi muatan lokal, serta teknik yang digunakan dalam
;;*-
e. Kebermanfaatan untuk kepentingan daerah dan nasional dalam
menghadapi tantangan global.
Pembelajaran muatan lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada
Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu
Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013.
2) Pengembangan Diri.
Pada bagian ini satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai , dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui;
a) Kegiatan Layanan Bimbingandan Konseling memiliki tujuan
membantu konseli mencapai perkembangan optimal dan
kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan
karir,. mengacu pada Permendikbud Nomor 111 Tahun
33
2014 dan KMA trro. 184 Tahun
2019 Tentang Pedornan
' 'lmptementasi Kurikulum pada Madrasah'
2.Kegiatanekstrakurikulerpilihanberbentuklatihanolah-bakat
danlatihanolah-minatantaralainosls,PMR,olimpiade/lomba
lslam' Paskibra'
mapel, olah raga, kesenian' keagamaan
PecintaAlam,Jurnalistik/forografi'UKSdankewirausahaan
Tahun 2015 dan KMA No'
yang mengacu pada KMA Nomor 103
Kurikulum
1g4 Tahun 201g Tentang pedoman lmplementasi
Pada Madrasah'
(KKM)'
3) Kriteria Ketuntasan Minimal
Padabagianinidituliskanketuntasanbela.iarmadrasahdalambentuk
Dalam menentukan Kriteria
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)'
KetuntasarrMinimalharusmerujukpadaregulasiyangberlaku,
diantaranya,FermendikbudNomon53tahun20l5danFermendikbud
Nomor 23 Tahun 2016'
KKMditentukanolehsatuanpendiclikanmengacL|padaStandar
KompetenslLulusan(SKL)denganmempertimbangkankarakterlstik
pesertadidik,karakteristikmatapelajaran'dankondisisatuan
pendidikan'KKMdirumuskansetidaknyadenganmemperhatikan3
(tiga)aspek,yaitukompleksitasmateri/kompetensi,intake(kualitas
satuan pendidikan'
peserta didik), serta guru dan daya dukung
Prosedur Penentuan KKM
FrosedurpenentuanKKMSatuanPendidikanrnelalui;
a)MenetapkanKKMsetiapkonnpetensidasar(KD)padasetiapmata
analisis yanE
pelaiaran ,dengan menggunakan kriteria
mempertimbangkanaspekkarakteristikpesertadidik(intake)'
karakteristikmatapelajaran(kompleksitasrnateri/kompetensi),
sertagurudankondisisatuanpendidil<an(dayadukung);
34
l
I
I
I
b) Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari
semua KKM kompetensi dasar yang terdapat dalam satu mata
pelajaran;
c) Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata
dari semua KKM mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan
d) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata
atau diambil berdasarkan modus, atau KKM terkecil dari semua
KKM pada setiap tingkatan kelas X, Xl, dan Xll dalam satu
semester atau satu tahun pembelajaran.
Predikat
KKM
D c B A
35
Contoh N = 64
Maka intervalnYa adalah 100 - 64:3- 12
lnterval Predikat
<64 D
64 -75 c
76 -87 B
88 - 100 A
belajarnyayangdapatmendorongtercapainyahasilbelajaryang
optimal
2. Mekanisme Pelaksanaan Remedial
Pembelajaranremedialpadahakikatnyaadalahpemberian
bantuanbagipesertadidikyangmengalamikesulitanatau
kelambatan belajar. Pelaksanaan remedial meliputi
langkah -
langkah berikut ini;
a) Melakukan analisis hasil belajar
b) Mendiagnosis kesulitan belajar
36
c) Menentukan teknik pembelajaran remedial
d) Memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.
e) Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang, pada
materi materi atau indikator yang gagal dicapai pada tes
sebelumnya.
3. Pelaksanaan Remedial
Pelaksanaan remedial bisa di dalam kelas maupun di luar kelas.
Pelaksanaan remedial di dalam kelas apabila peserta didik di
kelas tersebut sebagian besar hasil belajarnya di bawah KKM,
sehingga perlu pembelajaran ulang. Pelaksanaan pembelajaran
remedial di luar kelas, apabila terdapat sebagian kecil peserta
didik yang mengikuti remedial
4. Definisi, Pelaksanaan dan Program pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman
atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal
yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik
dapat melakukannya. Peserta didik yang dapat mengikuti
program pengayaan adalah peserta didik yang pencapaian hasil
belajarnya sudah melewati atau sama dengan KKM, dan berbasis
minat.
Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan dapat berupa; 1) Belajar
kelompok, 2) Belajar mandiri, 3) Pembelajaran berbasis tema, dll.
Satuan pendidikan dapat memilih kegiatan yang sesuai denga
kondisi internal satuan pendidikan dan karakteristik dari peserta
didik.
Pemberian pembelajaran pengayaan hanya untuk kompetensi/
materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian
tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara
mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-
masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan
37
kegiatanpenugasan.terstrukturdankegiatanmandiriDengan
demikianprogramyangdirancangsatuanpendidikanadalah
peserta didik pada
program yang bisa mengayakan pemahaman
materiyangdiberikandiprogramkurikulerdankokurikuler.
padapenilaianyangdilakukanolehpendidikpadaaspeksikap,
Pengetahuan dan keteramPilan'
Syaratkenaikankelasyangtertuangdipanduanpenilaianadalah
sebagai berikut;
1)Menyelesaikanseluruhprogrampembelajarandalam2(dua)
semester pada tahun pelajaran yang diikuti'
2)PredikatsikapminimalBAIKyaitumemenuhiindikator
kompetensisesuaidengankriteriayangditetapkanolehsatuan
Pendidikan.
pendidikan kepramukaan
3) Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib
minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
oleh
satuan Pendidikan'
4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-
masingcapaianpengetahuandan/atauketerampilandibawah
KKM.ApabilaadamatapelajaranyangtidakmencapaiKKIM
pada semester ganjil dan/atau semester genap' maka
ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai setiap
genap'
aspek mata pelajai'an pada semester ganjil dan
sesuai dengan
5) satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria
kebutuhanmasing-masingsepanjangtidakbertentangan
38
dengan peraturan perundangan yang ada. Berdasarkan kriteria
kenaikan kelas tersebut, satuan pendidikan harus melengkapi
kriteria yang dibutuhkan, khususnya terkait poin 2, sikap BAIK
satuan pendidikan:' !?n$ dimaksud, diuraikan - dari hasil
kesepakantan dewan pendidik. Dernikian juga nilai BAIK
kdgiatan kepramukaan, poin 3 memuat apa saja disesuaikan
dengan pasal 6 Permendikbud No 63 tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib. Poin
5, satuan pendidik dapat menambah kriteria kenaikan kelas.
Penambahan kriteria kenaikan kelas harus disepakati oleh
dewan pendidik dan ditulis di dokumen 1 KTSP.
b) Kriteria Kelulusan
Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua PP 19 Tahun 2005 tentang SNP, pasal 72 Peserta Didik
dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program Pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus Ujian satuan/program pendidikan;
Kelulusan Peserta Didik dari
satuan/program pendidikan
sebagaimana dimaksud tersebut ditetapkan oleh satuan/program
pendidikan yang bersangkutan.
Untuk menyikapi kriteria yang tertuang di PP No 13 Tahun 2015,
satuan pendidikan harus membuat kriteria sikap/prilaku BAIK
berdasarkan kesepakatan dewan pendidik di satuan pendidikan
tersebut. Demikian juga dengan kelulusan ujian sekolah, satuan
pendidikan harus menyepakati kriteria peserta didik yang
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan (lulus Ujian Sekolah atau
us dan Ujian sekolah Berstandar Nasional usBN apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
39
a. Nilai Ujian sekolah/Madrasah (NUS/M) yang ditetapkan sekolah
sebagai target capaian syarat kelulusan'
b. NUS/M ditentukan berdasarkan batas minimal rata-rata semua
mata pelajaran dan/atau batas minimal untuk setiap mata
pelajaran Yang diuji.
contoh : rata-rata semua mata pelajaran yang di US-kan paling
rendah 70 dan nilai US setiap mata pelajaran paling rendah 65'
Dengan demikian, pencapaian us dan usBN peserta didik
harus sesuai dengan NUS yang ditetapkan, yakni rerata semua
mata pelajaran minimal 70 danlalau pencapaian nilai setiap
mata pelajaran tidak kurang ctari 65. Dua kriteria kelulusan dari
US dan USBN tersebut di atas merupakan ketetapan hasil rapat
dewan pendidik cli sekolah yang bersangkutan' (Pasal 9
Permendikbud No 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil
Belajar olen Pendidik dan satuan Pendidikan. Kriteria kelulusan
harus tersurat jelas di dokumen 1 KTSP serta disosialisasikan
sejak awal ke semua pihak yang berkepentingan)'
5) Peminatan dan Lintas lVlinat.
Bagian ini hanya untuk satuan pendidikan di MA/MAK" Penjelasan
tentang peminatan merujuk kepada Permendikbud Nomor 64 Tahun
2014.
1. Peminatan
a. Definisi Perninatan Akademik kelompok Mata pelajaran
peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan
untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok
mata Pelajaran keilmuan'
Peminatan akademik kelompok mata pelajaran pada SMA/MA
terdiri atas (a). Peminatan Matematika dan llmu Pengetahuan
Alam; (b). Peminatan llmu Pengetahuan sosial; (c). Peminatan
Bahasa dan Budaya; dan (d) Peminatan Keagamaan. Pada
40
jenjang MA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan
akademik dan Peminatan Keagamaan.
Peminatan akademik kelompok mata perajaran merupakan bagian
dari struktur kurikulum Nasionar Kerompok c ciengan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh
pusat.
Peminatan akademik kelompok mata pelajaran kelompok c
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat
dan/atau kemampuan akademik daram sekelompok mata pelajaran
keilmuan, seperti kelompok MlpA, lps, Bahasa dan Budaya dan
Peminatan Keagamaan
b. Penyelenggaraan Peminatan Akademik Kelompok Mata
Pelajaran
Penyelenggaraan peminatan akademik di satuan pendidikan
berbasis minat, dengan demikian pemilihan peminatan akademik
kelompok mata pelajaran oleh peserta didik didasarkan pada
syarat -syarat tertentu, seperti;
a. Nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;
b. Nilai Ujian Nasional SMp/MTs atau yang sederajat; dan
c. Rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di
SMP/MTs atau yang sederajat.
selanjutnya, satuan pendidikan mengkaji ketiga syarat tersebut,
dan menginterpretasi syarat-syarat tersebut untuk menggambarkan
kemampuan pada peminatan akademik MlpA, lps, Bahasa dan
Budaya atau keagamaan.
c. Mekanisme Pemilihan peminatan Akademik Kelompok Mata
Pelajaran
Untuk kelancaran proses pemirihan peminatan akademik kelompok
mata pelajaran, satuan pendidikan .menyusun mekanisme
pemilihan peminatan akademik kelompok mata pelajaran; yakni,
41
sebelum diterima peserta didik sudah memilih kelompok peminatan
akademiknya atau sesudah diterima kemudian ditentukan pilihan
peminatan akademiknya.
Disamping itu, satuan pendidikan dapat menyediakan peminatan
akademik kelompok mata pelajaran dengan 4 mata pelajaran atau
3 mata pelajaran. Peserta didik dapat memilih 3 mapel setelah
mendapatkan rekomendasi dari guru BK, dengan ketentuan.
peserta didik dapat memilih 4 mata pelajaran pada peminatan
akademik kelompok mata pelajaran baik MIPA, lPS, Bahasa dan
Budaya, maupun peminatan Keagamaan, dengan memilih 2 mala
pelajaran di luar kelompok peminatannya atau lintas minat untuk
kelas X, dan satu mata pelajaran untuk kelas Xl dan Xll, atau
memilih 3 mata pelajaran pada peminatan akademik kelompok
mata pelajaran, dan memilih 3 mata pelajaran pada kelompok
peminatan lainnya atau lintas minat.
Satuan pendidikan dapat memfasilitasi keduanya atau memilih
salah satu cara pemilihan peminatan akademik kelompok mata
pelajaran tersebut, dan keputusannya disuratkan dalam Buku I
KTSP.
d. Pindah peminatan
Satuan pendidikan harus mengantisipasi adhnya peserta didik
yang kurang pas dengan pilihannya semula, sehingga perlu pindah
peminatan. Dalam kasus ini guru bimbingan Konseling memegang
peranan penting dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan
permasalahan peserta didik sebelum dipindahkan, dan satuan
pendidikan harus memberi kesempatan dalam batas waktu tertentu
untuk bisa pindah (sesuai Permendikbud 64 Tahun 2014: Pasal 7)
kelompok peminatan akademik tertentu atau pindah mata pelaial.arl
lintas minat.
e. Mutasi antar satuan pendidikan
Pengaturan mutasi diatur oleh satuan pendidikan masing-masing
yang persyaratannya disepakati bersama
42
2. Lintas Minat
Lintas Minat adalah program kurikurer yang disediakan untuk
mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan
kelompok mata perajaran keirmuan di ruar pirihan minat.
Mata
pelajaran lintas minat di SMA/MA diambil dari luar
kelompok
peminatan akademiknya, kecuali untuk kelompok peminatan
Bahasa dan Budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari
dalam
kelompok peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang
sama.
Peserta Didik kelas X rnemilih 2 mala pelajaran ( dengan 4 mata
pelajaran pada kerompok peminatan akademik),
dan 3 mata
pelajaran ( dengan s mata perajaran pada kerompok peminatan
akademik ) di luar kelompok peminatan akademiknya sebagai
mata
pelajaran lintas minat. Kelas Xl dan Xll peserta
didik memilih satu
mata pelajaran lintas minat dari 2 mata pelajaran lintas minat
pilihannya di kelas X, dan memilih 2 mata pelajaran
lintas minat
dari 3 mata perajaran rintas minat yang diperajarinya
di keras X.
Kompetensi Dasar dan alokasi waktu pembelajaran mata pelajaran
lintas minat sama dengan peminatan akademik kelompok
mata
pelajaran. Hal ini untuk memfasilitasi peserta didik yang
memiliki
minat pada mata pelajaran di luar peminatan akademik kelompok
mata pelajaran dan bisa dimanfaatkan sebagai dasar untuk
melanjutkan studinya di perguruan tinggi.
43
yang dapat membangun dan
menguatkan ekosistem pendidikan
menguatkanprosespendidikandisekolahdariberbagaisisiuntuk
mencapaisKLyangberorientasipadapersiapanpesertadidikuntuk
bisahidupmandiridijamannya.Untukitu,satuanpendidikandalam
hidup perlu memperhatikan
mengembangakan progaram kecakapan
hal-hal berikut;
a.KurikulumuntukSD/MI/SDLB'SMP/MTs/SMPLB'SMA/MA/
pendidikan kecakapan
SMALB, SMi(MAK dapat memasukkan
pribadi' kecakapan sosial'
hidup, yang mencakup kecakapan
vokasional; yang
kecakapan akademik dan/atau kecakapan
mengacu Pada kecakaPan abad
21
b.Kecakapanabad2lmemuatpenguatankarakter,pengembangan
berpikirkritis,kreatif,komunikasidankolaborasiataukerjaSama
(aC) dan Literasi
c.Pendidikankecakapanhidupabad2ldapatmerupakanbagian
integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa
khusus yang
pakeVmodul yang direncanakan secara
dan pembiasaan
dikembangkan melalui keteladanan
d'lmplementasipendidikankecakapanabad2ldalampembelajaran
(kurikuleQdilakukandengancaramengintegrasikankarakterdalam
prosespembelajaranmelaluimeodelataumetodepembelajaran
yangmengaktifkandayanalarberrpikirkritispesertadidik'
sehinggabisamemecahkanmasalahdankreatifmelaluikolaborasi
sopan dan santun' serta
dan komunikasi yang baik' benar'
menggunakanberbagaimediabaikcetakdandigital,serta
beranekasumberbelajaryangmengaktifkankemampuanliterasi
pesertadidikuntukmengatasipermasalahandunianyatayang
dihadapinya,sehinggapesertadidikmemilikikekuatankarakter
literat pada setiap
yang tangguh,kemampuan berpikir tinggi dan
persoalan hiduP Yang dialaminYa'
21 dilakukan rnelalui
e. lmplementasi kecakapan abad
dapat
penciidikan melalui
program-program penguatan ekosistem
44
keteladanan dan pembiasaan; dan program-progffl01:.
ekstrakurikuler baik wajib maupun pilihan
f. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
45
8) Pendidikan kewirausahaan (Khusus bagi MA/MAK)
a. Menjelaskan bagaimana bentuk pendidikan kewirausahaan
a. Beban Belajar.
Dalam menetapkan beban belajar madrasah hendaknya menjelaskan
beban belajar yang diterapkan berkenaan dengan sistem paket atau
sistem kredit semester, sebagaimana diatur dalam Permendikbud
Nomor 61 Tahun 2014 dan SK Dirjen Pendis No 3364 Tahun 2015 (
46
2. Durasi .beban belajar perjam pelajaran dinyatakan dalam Jam
Pelajaran (JP), terdiri dari : Ml 35 menit, MTs 40 Menit, dan MA 45
menit.
3. Madrasah dapat menambah beban belajar sebanyak banyaknya 6
(enam) jam pelajaran berdasarkan pertimbangan kebutuhan peserta
didik, akademik, sosial, budaya, dan ketersediaan waktu
4. Merelokasi jam pelajaran pada mata pelajaran tertentu untuk mata
pelajaran lainnya sebanyak-banyaknya 6 (enam) jam pelajaran untuk
keseluruhan relokasi.
5. Menyelenggarakan pembelajaran terpadu (integrated learning)
dengan pendekatan kolaboratif
6. Menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem Paket atau sistem
Kredit Semester (SKS). Ketentuan tentang penyelenggaraan SKS
diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan lslam
7. Beban belajar dalam satu semester minimal 18 minggu.
8. Beban belajar di kelas Vl, lX, dan Xll pada semester genap minimal
14 minggu. Beban belajar bagi SMA/MA yang menyelengarakan
Sistem Kredit Semester (SKS), diatur dalam pedoman SKS.
9. Beban belajar per tahun minimal 36 - 40 Minggu
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur clalam
struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada
semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar
pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal
40"/" unluk SD/MI, maksimal 50% untuk SMP/MTs, dan maksimal
60% untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan
47
Tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum pada Madrasah dan SK
Dirjen Pendis No 3364 Tahun 2A15 ( Juknis Sistem Kredit Semester
pada Madrasah)
48
tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada tabel berikut ini.
49
KEGIATAN [-96a51wAKTu
Tulist<an hari libur D'rsGuakan dengan Peraturan
HAri libur umum/ nasional
Pemerintah
minggu
Tuliskan kegiatan Digunakan untuk kegiatan Yang
Kegiatan khusus
khusus madrasah diprogramkan secara khusus
madrasah
maksimal3 minggu oleh madrasah tanPa
mengurangi iumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
6. Bab Vl PenutuP'
mengemukakan:
Pada bagian ini satuan pendidikan
a. HaraPan
b. Permasalahan
c. Solusi
d. Rencana Tindak lanjut
7. LamPiran'lamPiran'
dengan Btlku KTSP
Bagian ini dilampirkan yang berhubungan
a. SK TPKM,
Kl/KD-nya'
b. SK Penetapan Mulok beserta
c. SK Penetapan Ketuntasan Belajar'
d. SK. Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler'
kegiatan penyusunan KTSP,
e. Berita Acara masing-masing
f. Daftar Hadir Kegiatan'
dari Pengawas
g. Lembar Validasi Dokumen KTSP
h. LamPiran Struktur Kurikulum
i. DaftarTabel
j. Daftar Gambar
50
BAB IV
BUKU II DAN BUKU III KTSP
A. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
1. ldentitas mata pelajaran (khusus MTs dan MA/MAK);
2. ldentitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran;
g,metodepembelajaran,digunakanolehpendidikuntukmewujudkan
agar peserta didik mencapai KD
suasana belajar dan proses pembelaiaran
didik dan KD yang akan
yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
dicaPai;
10.Media/alat,Bahan,danSunrber.Belajar;yangmembantuproses
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;
52
11. Kegiatan Pembelajaran langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui
tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup; dan
12. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan pengayaan
G. Prinsip Penyusunan Rpp
Dalam menyusun Rpp hendaknya mernperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Setiap RPP harus secara utulr memuat Kompetensi Dasar sikap spiritual (KD
dari Kl-1), sosiat (KD dari Kl-z), pengetahuan (KD dari Kt- 3), dan
keterampilan (KD dari Kt-4);
2' Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih;
3. Penyusunan Rppsederhana, maksudnya adalah penyusunan Rpp
menghindari uraian atau paparan berlebihan yang justru mengaburkan
gambaran realisasi pembelajaran yang akan dilaksanakan;
4' Penyusunan RPP menjamin tumbuhnya kreativitas guru dan peserta didik,
artinya penyusunan RPP cukup memuat pokok-pokok yang diperlukan dalam
pembelajaran yang memungkinkan guru mengembangkan kreativitas
dalam
merangsang tumbuhnya kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.
Sebaliknya penyusunan RPP bukan teks pembelajaran yarrg menjadikan guru
terlalu terkungkung mengikuti langkah demi langkah yang menjenuhkan
peserta didik melakukan pembelajaran;
5' Penyusunan RPP menjamin tumbuhnya kreativitas guru dan peserta didik,
Penyusunan RPP memperhatikan perbedaan individu peserta didik
atau
keberagaman kondisi belajar setiap peserta didik. Rpp disusun
dengan
memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual,
minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik;
6' Penyusunan RPP berpusat pada peserta didik atau cenderung
memuat
pokok-pokok aktivitas peserta didik yang diharapkan
dapat berjalan dalam
pembelajaran. Proses pembelajaran dirancang dengan
berpusat pac1a peserta
didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat berajar yang ada pada peserta
didik dengan
53
menggUnakanpendekatansaintifikmeliputimengamati,menanya'
dan mengom unikasikan ;
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi,
sekitar peserta didik' Proses
7. Berbasis konteks atau situasi dan lingkungan
sebagai sumber belajar;
pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarrrya
g. Berorientasi kekinian atau perkembangan kehidupan yang terbaru'
ilmu pengetahuan dan
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan
teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini;
9. Mengembangkan kemandirian belajar peserta didik;
pembelajaran;
10. Memtrerikan umpan batik dan tindak lanjut
pemberian umpan balik positif '
11. RPP memuat rancangan pokok-pokok program
belajar;
penguatan, pengayaan, dan remedi atau perbaikan
kompetensi dan/atau antar
l2.Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar
muatan.RPPdisusundenganmemperhatikanketerkaitandanketerpaduan
materi pembelajaran'
antara Kl, KD, indikator pencapaian kompetensi,
dalam satu keutuhan
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
pengalaman belajar;
pembelajaran tematik, keterpaduan
13. RPP disusun dengan mengakomodasikan
oelajar, dan keragaman budaya (terutama
lintas mata pelajaran, lintas aspek
bila terdapat
pada Ml dan lPA, IPS terpadu pada MTs, atau dapat dilakukan
kompetensi lintas mata pelajaran yang dapat diwujudkan dalam bentuk
tingkatan kelas' balk
pembelajaran terpad[ antarmata pelajaran dalam satu
pacla jenjang Ml, MTs, atauPun MA );
14'Memanfaatkanteknologiinformasidankomunikasi;
15. Model RPP dapat berbentuk bagan, uraian,
atau bentuk lain yang sederhana
namuncukupmenggambarkanskenariodanmuatanpokokpembelajaran
yangakandijalankanpesertadidik.Dalamhaliniyangmenjadiprinsipatau
telah memuat semua
kunci utama adalah kelerrgkapan komponennya atau
komponenyangdiperlukandalampenyusunanRPPdanbukanmemuat
semua jabaran uraian isi setiap komponennya;
Guru diperbolehkan mengembangkan RPP, namun tidak
diperbolehkan
16.
mengurangi keberadaan komponen yang sudah ditentukan'
mudah dibaca dan mudah
17. Model RPP bersifat praktis, artinya RPP hendaknya
dipraktikan dalam Pembelajaran ;
54
BAB V
KETENTUAN PENULISAN DAN PENJILIDAN
A. Format Pengetikan
1. Kertas.
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 2g,7
cm) tebal kerta 80 gram.
2. Bidang Pengetikan
Bidang pengetikan berjarak masing-masing dari tepi kiri, atas, kanan, bawah
adalah 4,4,3,3 cm (lihat Lampiran 11 Contoh Ukuran Bidang Pengetikan).
Hasil pengetikan adalah tepi kanan rata (fulljustification).
3. Awal Paragraf
Awal paragraf dimulai 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang pengetikan.
Sesudah tanda baca titik, koma, titik dua, dan titik koma hendaknya diberi
jarak satu ketukan kosong
4. Penomoran Halaman i
Bagian awal Buku diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil
(misalnya i, ii, iii, iv) di tengah bagian bawah halaman. Nomor halaman pada
bagian inti dan bagian penutup Buku menggunakan angka Arab di tengah
bagian bawah halaman. Nomor untuk lampiran ditulis dengan menggunakan
angka Arab melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
55
6. Modus Huruf
(bold) diatur sebagai
Penggunaan huruf normal, miring (italic), dan tebal
berikut:
induk, 2) Tabel, 3)
a. Normal. Jenis huruf normal digunakan untuk: 1) Teks
Gambar, 4) Bagan, 5) Catatan dan 5) Lampiran'
b. Miring (ttatic). Jenis huruf miring digunakan untuk:
1) kata non bahasa
daerah' 3) istilah
lndonesia yang masih asing, 2) kata berasal dari bahasa
penting tidak boleh
belum lazim dan 4) bagian penting (untuk bagian
digunakanbold.normal,tetapibolehbold.miring)
judul bab' 2) judul
, c. Tebal (Bold). Jenis huruf tebal digunakan untuk: 1)
subbab dan 3) bagian penting dari suatu contoh dicetak
bold-italic
B. Spasi
akhir judul bab
Antar baris dalam Buku diketik dengan spasi 1,5. Jarak antara
dengan awal teks adalah 3 spasi. Jarak antara akhir
teks dengan subjudul
berikutnya adalah 1'5
adalah 3 spasi. Jarak antara subjudul dengan awal teks
spasi. Spasi antar kata tidak boleh terlalu renggang dalam
teks' contoh Jarak
ini
Antar baris dan Pengetikan Teks sebagai tersebut di bawah
:
Contoh salah :
Bidang pengetikan berjarak masing - masing dari tepi kiri, atas, kanan' bawah
(full iustification)'
adalah 4,4,g,3. Hasil pengetikan adalah tepi kanan rala
cukup rapat'
Meskipun demikian, harap diupayakan spasi antar kata
Contoh benar :
56
C. Penjilidan
57
I
BAB VI
PENUTUP
59
61
Lampiran :
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER-MINGGU
ll ilt IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama lslam
a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 b 4 4 4
3. Bahasa lndonesia 8 I 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 b 6
6. llmu Pengetahuan Alam 3 3 3
7. llmu Pengetahuan Sosial 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 4 4 4 4 4 4
Kesehatan
3. Muatan Lokal
53
Stnuktur Kurikulum 2013 Madrasah Tsanawiyah (MTs)
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER-PEKAN
vil vill IX
Ke lompok A
1. Pendidikan Agama lslam
a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan J 3 3
6
o. Bahasa lndonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
4. Muatan Lokal
64
Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah
Peminatan MIPA (Matematika dan llmu Pengetahuan Alam)
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PERPEKAN
X XI xil
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama lslam
a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. I Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa lndonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah lndonesia 2 2 2
7. Bahasa lnggris 3 3 3
Kelompok B ( Umum)
1. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 2 2 2
Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Muatan Lokal
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Akademik
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan:
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/ atau 6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau informatika
Jumlah Alokasi Waktu Perpekan 51 51 51
65
Aliyah (MA)
Struktur Kurikulurn Madrasah
Peminatan IPS
ALOI :ASIWAKTU
PE :RPEKAN
MATA PELAJARAN
--r-l XI xtt
A^^m4 lclam
--__T-
1. re lulull\4| I ^vql 2 2 2
a. Al-Qur'an Ftaols : 2 2 2
b. Akidah AkhlaK 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
2.
d.
PendidlKan
@=,.,)lTr'rrrrrr;;;;
Hancasrrl:o' :,
2
4
2
4
2
4
J. FAhasa indonesia 4 2 2
A, lmaArab 4 4 4
r- iHra;mtir." 2 2 2
6. Sejaran lnoonesra 3 3 3
7. Bafrasa lnggris
KelomPoK E I unlurrry
2 --1,
2_) 2
t;o.hata; 2 2 2
I nqvsr
2. Pendidit<an Jasmanl, \'rrilr 2 2 2
PrakarYa dan newllauDdr
rqq"
3.
4. Muatan Lokal
Itllo-in:rfan\
v vr
ngl()lllPt,^ \r
Peminatan Akademik
1. Geografi 3 4 4
2. Sejaran 3 4 4
3. Sotiologi 3 4 4
4. Il: Ekonomi
trlIa Pelajaran Pilihan :
- 6 4
4
M ata Pelajaran Pilihan
Lintas Minat dan/ atau
--raraman Minat dan/atau lnformatika
51
ffituPerPekan 51 51
66
Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah (MA)
Peminatan Bahasa dan Budaya
ALOKASI WAKTU
I-MATA PELAJARAN PERPEKAN
I
X XI xil
Kelompok A (Umum)
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Akademik
67
(MA)
Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah
Peminatan Keagamaan
ALOKASIWAKTU
PERPEKAN
MATA PELAJARAN
X XI xll
KelompoK A [YvctJrrJ,
1. Pendtotran Agal lld r-r 4 4
4
a. lAl-Our'an Hadis 4 4
4
nl nxioarr nt<trtat< 2 2 2
CTrixitr 2 2 z
C. t SgJaran KeDuqayaarr rrr.'rrr 2 2
' :: ::: . lllr^ l^* I IVartrorrte(l'ad,1f11n
\vYrsr Y 2
2. PendlolKan ratlua>lra \rqr 4 4 4
J. Bahasa lndonesta 2 2
4
4. Bahasa Arab 4 4
4
5. Matematika 2 2
2
a Sejarah lndonesla 3
;J
3
7. f)ctl t@oq rr rvvr rv
I
K€ 2 2
2
1. Seni tsuoaY? ,
dan
Pendid'tkan iasmani, Olah Raga' 2 2 2
2.
Kesehatan 2 ,
2
3.
4. r\/1,;^+- t;tel
(, a ;mookT (Peminatan)
;^i-- Ilrnr r-ilmr r Keaoamaan -2
2 2
1. llmu Tafsir 3 3
2
2. llmu Hadis 3 3
2
J. Ush[l fik'rh
2 3 3
;^l^*^ Ardh
4.
Mata Pelalaran Hlllnarr
6 4 4
dan/ atau
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat
Pendalarnan Minat dan/atau informatika
5fl _!l__l- 51
68
Lampiran :
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER-
MATA PELAJARAN
MINGGU
X XI xil
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama lslam
a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2
2, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa lndonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah lndonesia 2 2 2
7. Bahasa lnggris 3 3 3
Ke lompok B (Wajib)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Muatan Lokal
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Akademik: 12 16 16
Mata Pelajaran Pilihan:
1. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/ atau 6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau informatika
2. Keterampilan 6 6 6
69
punyur"nggara program Keagamaan mengacu
pada Keputusan
iril:;t#' 2016 tentang Petunjuk Teknis
Menteri Agama tJomor 12gg Tahun
PenyelenggaraanProgramKeagamaandiMadrasahAliyahdanKeputusan
MenteriAgamaNomorls4Tahun20lgTentangPedomanlmplementasi
Kurikulum Pada Madrasah'
(MAN-PK)
Struktur Kurikulum MAN Program Keagamaan
__NLOKNSI
WAKTU
BELAJAR PER-
MATA PELAJARAN MINGGU
X XI xll
Muatan Lokal
4. lttt
TD^-i^rfqnl
J\el(,lllPvr\ Y \r vrr'r"-'-",
Pe ninatan Keagamaari 2 2 2
1. I ttmu Tafsir 2 3 3
2. llmu Hadis 2 3 3
3. Usul Fikih 2
11
*) 3
4. tsanasa Arau
Mr
6 4 4
1.
t nTn rr l t;-t il Kal _
6 6
2fendataman Minat Keagamaan 6
r! l\/li 57 57 57
JUi'l1l?l'l .Ja[Tl retajatatt t "' ''""vY"
70
Contoh Surat Permohonan Pengesahan Buku I KTSP :
Nomor : Kab/Kota,
Lampiran : 1 (Satu) bundel
Perihal : Permohonan Pengesahan
Buku I Kurikulum Madrasah
Kepada Yth;
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota (RA/MI/MTs)
Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat (MA)
Up. Kabid/Kasi Pendidikan lVladrasah/Pendis (pilih sesuai jenjang)
Di Tempat
Kepala Madrasah,
NIP.
71
Aontoh Lembar Cover/Jitid Buku I KTSP
BUKU I
Logo
Madrasah
(togo xemenag untuk
Modrqsah Negeridan
Madrqsoh swasto
rnenyesesuoikan)
72
Contoh Lembar Pengesahan KTSF ;.
Mengetahui,
Ketua Komite, Kepala Madrasah,
NIP.
Mengetahui,
NIP.
Mengesahkan,
An. KEPALA
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat (bagi MA)
Kantor Kementerian Agama Kab'/Kota (bagi RA/Ml/MTs)
Kepala Bidang / Seksi Pendidikan MadrasahlPendis*",
NIP.
73
I
KOP MADRASAH
KEEMPAT
kemampuan unnnu'u'i'u!;; ;;;; ; *lltt Madrasah rahun " "'
;:irTil.'"fl'r[
DitetaPkandi :"'""
Padatanoqal : "" """"""" " '
Kepala Madrasah
Tembusan Yth
1. Ketua Komite ..."""""".'"
2. Ketua yayasan ..."""""""'
3. Pengawas Madrasah
74
Contoh Penulisan Tim Pengembanq Kurikulum Satuan Keria
KOP MADRASAH
Larnpiran :
JABATAN
NO NAMA UNSUR
DALAM TIM
1 Yayasan (swasta) Pembina
2 Komite Pembina
3 Pengawas Madrasah Pembina
4 Kapala Madrasah Ketua
5 Wk. Bid Akademik Sekretaris
6 Kepala Tata Usaha Anggota
7 Guru (MGMP/KKG) Anggota
8 Guru (unsur PAI) Anggota
I Guru (Unsur Bahasa) Anggota
10 Guru (Unsur Umum) Anggota
11 Guru (Unsur Umum) Anggota
12 Guru (Unsur Umum Anggota
13 Guru (unsur mulok) Anggota
14 Guru BP/BK Konselor
15 Narasumber
Dst Dst.
Kepala Madrasah,
N IP.
75
Contoh Kata Fengantar
KATA PENGANTAR
.20....
Kepala Madrasah
NIP.
76
TIM PENYUSUhI
PANDUAN
PENYUSUNANDANPENGEMBANGANBUKUI'IIDANIII
KURIKULUMTINGKATSATUANPENDIDIKANPADAMADRASAH
DILINGKUNGANKANToRWILAYAHKEMENTERIANAGAMA
PROVINSI JAWA BARAT
7V
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
TAHUN 2019
MILIK KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT