Anda di halaman 1dari 85

PAT II UAI

PETYUSUTAT IIEil PE]IGEMBATGAII


BSTU ruNilUTUT TITGTIT STUIil PETDIDIIIM PADA ilADNASAH

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
TAHUN 2O1g
PANDUAN
PENYUSUNI\N DAN PENGEMBANGAN
BUKU I, II DAN III KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA
MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR VYILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
TAHUN 2O1E

EDISI REVISI
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Hidayah dan lnayah kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
keluarganya yang telah membimbing manusia menuju kepada peradaban mulia.
Kurikulum seba3ai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan
diimplementasikan se{;ara. tekstual dan kontekstual untuk merespon kebutuhan
daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik di masa kini dan masa
mendatang. Oleh karena itu adalah sebuah keharusan bagi madrasah
menyusun dan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat mempunyai komitmen yang kuat
untuk menyiapkan generasi emas dan siap mengimplementasikan Kurikulum
2013 di madrasah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Upaya
yang dilakukan untuk mencapai harapan tadi adalah merancang konsep yang
menghendaki adanya satu tim yang sejak awal merancang pengembangan ide
kurikulum (curriculum idea), dokumen kurikulum (curriculum construction),
implementasi kurikulum (curriculum implementation), dan evaluasi kurikulum
{curriculum evaluatian) dalam suatu desain utuh (grand rlesign).
Panduan penyusunan dan pengembangan Buku l, ll dan lll KTSP pada
madrasah di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa
Barat merupakan salah satu ikhtiar dengan tujuan (1) sebagai layanan
pendidikan dan pembinaan dalam rangka peningkatan akses, mutu, relevansi
dan citra madrasah di masyarakat, (2) pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, KMA No 183 Tahun
2019 Tentang Kurikulum PAI dan B. Arab Pada Madrasah, KMA No 184 Tahun
2019 Tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum pada Madrasah dan (3)
menjadi acuan dan standarisasi penyusunan dan pengembangan Buku l, ll dan
lll KTSP bagi madrasah di Jawa Barat. Sehingga diharapkan semua madrasah
(RA, Ml, MTs, dan MA/MAK) di Jawa Barat memiliki kesadaran akan pentingnya
dokumen KTSP sebagai acuan dalam pengelolaan pendidikan madrasah menuju
Madrasah hebat bermartabat.
Akhir kata, semoga Panduan ini dapat menjadi acuan dalarn penyusunan
dan pengernbangan buku kurikulum tingkat satuan pendidikan pada madrasah
(RA, Ml, MTs, dan MA/MAK) di lingkungan Kantor Wilayah Kernenterian Agama
Provinsi Jawa Barat.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Bandung, Nopember 2019
KEPALA BIDANG
PEiXDTDTKAN MADRASAH,

I
r
AB UDll.l
lJ
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR 1532TAHUN 2019
TENTANG
PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN BUKU I, II, DAN III
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA NNAO{RSATI
DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT

Menimbang :4. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan dalam


U_ndang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 pasal 36 ayat
(2) dan (3), Pasal gB ayat (2) dan petaksanaan
ketentuan Pasal 77M ayal (4) peraturan pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 1g iahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, bahwa Kurikulum
operasional yang dikembangkan dan
diimplementasikan oleh satuan pendidikan diwujudkan
dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan
(KrsP);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi
Jawa Barat tentang panduan penyusunan dan
Pengembangan Buku l, Buku ll, dan Buku lll Kurikulum
Tingkat satuan Pendidikan pada Raudhlatul Athfal dan
Madrasah di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Jawa Barat;
.1
Mengingat .t Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nac.ional (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2003 Nomor 78. Tambahan Lembaran
Neqara Republik lndonesia Nornor a301);
Peraturan Penrerintah Nonror 1g Taliun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 4.1, Tambahan
Lernbaran Negara Republik lndonesia Nomor 4496),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2OO7 tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan
{Lembaran Negara Flepublik lndonesia Tahun 2AO7
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 4769);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 5150) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2010 Nomor 1 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5157);
5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2015 Nomor 8,
6. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Ftepublik
lndonesia Tahun 2015 Nomor 168;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012
tentang Organisasi dan Tata Kerja lnstansi Vertikal
Kementerian Agama (Berita Negara Republik lndonesia
Tahun 2012 Nomor 851);
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasalr (Berita
Negara Republik lndonesia Tahun 2013 Nomor 1382)'
sebagairnana telah cliubalr clengan Peratutan I'lenteri
Ai:::1r,, Not::r;l il-l l'2,-lrrt: ::iil1 il tt:rliailq Pl,'-t'thahan
l(rrc.ju: ;1tas Pcratr-i'r,r": l'.it'ri"iii:ii li{iemir j"rion'rt !lil fahlitt
;ii,i,:, l. :,.:ii;,ts:-llt
.,..,1: . .j.'ie )11 i,..:{'
',
2i0i)
-i0.
i:'cialui'art Merri,;llr Pi,r'id;aiil'.atl i';a:;ir:tlai l\iinlcl ii
-l-irrgkat
1

Tairr:n 2014 ie iii;inci i{i-rrikulurrr Satuan


PendrcJikan:
ll.Keputusan Menteri Agama, Nomor 792 Tahun 2018,
tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum Raudhatul
Athfal
l2.Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019
tentang Tentang Kurikulum PAI dan B. Arab Pada
Madrasah;
l3.Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019
tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum pada
Madrasah
l4.Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69
Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa dan Sastra Daerah Pada Jenjang Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah;

MEMUTUSKAN
Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA TENTANG PANDUAN
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN BUKU I, BUKU
II, DAN BUKU III KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN PADA MADRASAH DI LINGKUNGAN
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
JAWA BARAT.
KESATU Menetapkan Panduan Penyusunan dan Pengembangan
Buku l, Buku ll, dan Buku lll Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Madrasah di Lingkungan Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA Panduan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU,
menjadi acuan bagi madrasah di Lingkungan Kantor
Wilayah Provinsi Jawa Barat dalam menyusun dan
mengembangkan Buku I, Buku ll, dan Buku lll Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
KETIGA Keputusan lni mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila Ada kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 19 Nopember 20'19
. KEPALA KANTOF WILAYAH
i''i' * "''lr;'EMENTEFIAhI
-.' AGAMA
_ glQyrNsr JAWA BARAr

vil
DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii


Keputusan Kepala Kantor Wilayah, Kementerian Agama
ProvinsiJawa Barat No. Tahun 2019........
V
Daftar lsi
ix

Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Panduan Penyusunan dan Pengembangan
Buku KTSP 3
1. Landasan Filosofis 3
2. Landasan Sosiologis 4
3, LandasanPsikopedagosis 5
4. Landasan Yuridis 5
c. Tujuan dan Sasaran Panduan I
D. Manfaat Panduan 10

Bab ll KETENTUAN U[,[UM ........... 11


A. Definisi Operasional ............ .......... 11
B. Prinsip Penyusunan dan pengembangan
Buku l, ll dan lll KTSP ........-........ 12
C" Acuan Penyusunan dan PenEembangan
Buku l, ll dan lll KTSP ,. 14
D. Pihak yang Terlibat dalam penyusunan
Buku l, lldan lll KTSP .... 17
F. Prosedur Operasional Penyusunan
Buku l. ll dan lll KTSP 17
F Mekanisme Penyusunan cjan pengembangan . ..,... 1g
t-l Standar Operasional Prosedur {SOp) Kegiatan
Penyusunan Buku I KTSP pada Madrasah ...... ZO
Buku ll
H. Standar operasional Prosedur (soP) Kegiatan Penyusunan
dan Buku lll KTSP pada Madrasah "' ""."""' 21

23
Bab lll BUKU I KTSP
23
A. Bagian Muka
24

1. Bab I Pendahuluan ..'....-.. 25

2. Bab ll Tuiuan, Visi, dan Misi ---'."' 26


30
3.BablllstrukturKurikulumdanMuatanKurikulum.....'.........
46
4. Bab lV Pengaturan Beban Belalar
5. Bab V Kalender Pendidikan Madrasah """""' 48
50
6. Bab Vl PenutuP
50
7. Lampiran-lamPiran ....

51
Bab lV BUKU ll DAN BUKU lll KTSP
51
A. Silabus
B. Rencana Pelaksanaan Pembelaiaran "' "' "-"". 52
".-"""
53
C. Prinsip PenYusunan RPP

55
Bab V KETENTUAN PENULISAN
55
A. Format Pengetikan......."-....
56
57
C. Penlilidan

59
Bab Vl PENUTUP

Al/l AN trl
L Ai?4 P i id Al'{ -t- PiR
i:'3
,',..' i:,, i',. :r'i.. iii :l'r .)lli 3 f,.4;"r j1";'1:'.lr iilt'-r''r''.;i :'l\fir:

,ii,ji.ii-j: 1.,.,1:i,,..ii,rl:, -ll-i i,r i'"'r :i.ij.-..,:;:,


i- 'r ; '1, ' , : lI tt

liruktui Kurikul'.rrtr 20i 3 l'4adta:;,lir ltiti.,liir


frentinatan/J u t usatr Maternatika tlatr I ltriu Fre i t gclaltuan Atiitn

Struktr-rr Kurikulum 2013 Madrasalr Aliyah


DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii


Keputusan Kepala Kantor Wilayah, Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat No. Tahun 2019........
v
Daftar lsi
ix

Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......
B. Landasan Panduan Penyusunandan pengembangan
Buku KTSP 3
1. Landasan Filosofis 3
2. Landasan Sosiologis 4
3, LandasanPsikopedagosis 5
4. Landasan Yuridis 5
c. Tujuan dan Sasaran Panduan I
D. Manfaat Panduan 10

Bab ll KETENTUAN UMUM ........... 11


A. Definisi Operasional ............ .......... 1.1

B. Prinsip Penyusunan dan pengembangan


Buku l, ll dan ill KTSP ........-........ 12
C. Acuan Penyusunan dan pengembangan
Buku l, ll dan ilt KTSP .................. 14
D. Pihak yang Terlibat dalam penyusunan
Buku l, ll dan lll KTSP .... 17
E. FrosedurOperasional penyusunan
Buku l. ll dan lll KTSP 17
F Mekanisrre Penyr_rsunan dan pengembangan 18
Ll Standar Operasional Prosedur (SOp) Kegiatan
Penyusunan Buku I KTSP pada Madrasah ...... ZO
Peminatan/Jurusan llmu-llmu Sosial...... 66
Struktur Kurikulum 2018 Madrasah Aliyah
Peminatan/Jurusan llmu Bahasa Cao Budaya 67
Struktur Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah
Peminatan/Jurusan llmu-llmu Keagamaan.....-.,... 6g
struktur Kurikulum Penyelenggaraan program Keterarnpilan
Madrasah Aliyah
struktur Kurikulum Penyelenggaraan program Keagarnaan
Madrasah Aliyah 7a
Contoh Surat Permohonan pengesahan Buku lKTSP.... .. 71
KTSP
Contoh Lembar eover/Jilid Buku I 72
Contoh Lembar Pengesahan KTSp T3
Contoh SK Kamad tentang pernbenlukan TpKM 74
contoh Penulisan Tim Pengembang Kurikulum satuan
'':
Keria zs
Pengantar
Contoh Kata Z6
Tim Penyusun....:......... 77

xi
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN AGAMA PROVTNSI JAWA BARAT
NOMOR 1532TAHUN 2019
TENTANG
PANDUAN PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN BUKU I, II, DAN III
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MADRASAH
DI
LINGKUNGAN KANTOR WLAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
JAWA
BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuri$rulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di
masing-masing satuan pendidikan. Satuan pendidikan adalah Raudhatul
Athfalffaman Kanak-kanak (RA/TK), Sekolah Dasar/ Madrasah lbtidaiyah
(SD/M|), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMp/MTs),
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMAiMA), dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
KTSP dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap
satuan
pendidikan- Pengembangan KTSp mengacu pada standar Nasionar
Pendidikan (SNP) dan Kurikulum 2013. Pengembangan KTSP paling
sedikit
memperhatikan acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan prosedur
operasional. Pengembangan KTSP di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/
kota
sesuai dengan kewenangan masing-nrasing.
Kornporien KTSp merip,ti 3 ciokumen. Dokurnen 1 yanq disebut
dengan Buku I KTSP berisi sekuranq-kurangnya visi, misi, tujuan. pengaturan
beban belajar, dan kalender pendidikan. Dokumen 2 yang disebut dengan
Buku ll KTSP berisi silabus dan dilkurnen 3 yang disebut dengan Buku lll
KTSP berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun sesuai 1-rr.)!{;.il;r1

minat, bakat, dan kemampuan peserta didik di lingkirrrcalr :.)r. i",.i

Penyusunan Buku I KTSP menjadi tanggung jawab kepala sekolbrll,' :, ... .:i,,

sedangkan penyusunan Buku lll KTSP menjadi tanggung javr.,.r"i ii ,,,,ii.:

masing tenaga pendidik. Seiring dengan perkembangan sisteffi pr,:r::ri, t' - :'' '

lndonesia yang cukup dinamis berdampak pada harus adanya pcrrv';, .,,i,,
penyesuaian terhadap pelaksanaan regulasi yang ada. Madrasiir' :

untuk melaksanakan kurikulum 2013 secara utuh dalaril pgtiyu:jr,,.J!ri., -.,:,

dan program pendidikan madrasah yang membudayakan peml:,?ia'i:'.: ,ii .,:i,:i:..:'

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta keberagarnae,.. rir:l ,:ri.':'::r:'-.i,: l

yang menghargai keberagaman dalam kehidupan berbangsa Ci":'.',',.,t :i.,:,i :

sehingga berdampak pula terhadap penyusunan dan pengembaili;..;,1 r ;i-'1-': '.1

Madrasah pada setiap tahun pelajaran berjalan.


Buku1,2,dan3KTSPpadamadraSahmerupakank0rn;:i.:.i
berkenaan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada ffi&iir.ri;:,.i ,. . :

mencapai 4 Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu Standar is, i' .-',.. ,

Proses, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian yang Lii.!?i,,l:::,\., .,

meliputi pengelolaan pendidikan, administrasi pembelajaran, pelskii;:ri,,.rir


pembelajaran dan prosedur penilaian. Disamping itu pula peliii'icr':"'::i .i..,!i,;
KTSP guna mengukur ketercapaian SNP melalui pelaksanaar ai"ii+,i.r,;

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/lVladrasah (BAN-SlM)


Oleh karena itu, ketersediaan penyiapan bahan jiiiirirrr.ii, i.

merupakan salah satlr bentuk pelayanan dan pembinaan dari f{r:,;,1;,.,:;:!::,:'


Agama Kantor Wilayah Provinsi Jarrl'a Barat meialiri BiCang; i-)i:j:,,'i,iii;,:ri
i,riairasah 1:ada Se k-cr i'.r;rikLrlLint f r,.i!uai;i ti:rn ogg 1.:,,lti : . , t-,,.r 1i

| :. ,:lj; :.ir .r, ...:: r.

lhll sj. iialil irir:,rr:itr.hj; ,,.irli.il-; ri.,/r- t i;;


ii-.rlicliyaii (fvii). ilaCrasal'i i-sait;lwtyah
provirisi iaiva Barat daiairi perly\JsLlran dan Fcnqt:ii:n.jiii.iiiti iJ.ii.r,.., i i,, ,i,r,,,-i
lli KTSP pada rnasing-masing satuan pendidikan.
Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku l, ll, dan lll KTSP
pada Madrasah di Lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi
Jawa Barat ini disusun dengan tujuan antara lain:
t. Kepala madrasah dan tenaga pendidik dalam menyusun dan mengelola
KTSP di satuan pendidikan bisa lebih optimal ;

2. Kantor kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan


kewenangannya dalam melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan
dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan pendidikan;dan
3. Pemangku kepentingan bidang pendidikan dalam membantu penyusunan
kurikulum.
Sehingga panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku l, ll, dan lll KTSP
madrasah dapat memfasilitasi kesempatan peserta didik :

'1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2. Belajar untuk memahami dan menghayati,


3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. Belajar untuk mernbangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

B. Landasan Panduan Penyusunan dan Pengembangan Buku KTSP


1. Landasan Filosofis
a. Pendidikan madrasah (Ml,MTs,dan MA) di Jawa Barat memiliki akar
budaya keberagamaan dan kekhasan masyarakat Jawa Barat dalam
menentukan masa depan bangsa. Demikian pula kurikulum yang
dikembangkan di madrasah perlu memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menjadi pewaris budaya bangsa dan dibarengi
dengan penguasaan kompetensi yanq diperlukan bagi kehirlupan di

rlasa kir"ri darr masa depan. Oleh karena rtu kurikulurr madrasah harus
merupakan kerangka pernbudayaan keberaganraan nasronai dan
daerah sebagai ciri khas pendidikan rnacirasah;
b. Kurikulum sebagai komponen pendidikan yang dapat mewariskan
budaya melalui penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dalam
bentuk mata pelajaran. Penyusunan dan pengembangan KTSP perlu
memberikan rambu-rambu perencanaan dan pengaturan pendidikan di
madrasah dalam penguasaan disiplin ilmu, baik ilmu umum maupun
ilmu agama secara integrative;

c, Kurikulum disusun dan dikembangkan untuk pendidikan yang


menyiapkan generasi mendatang yang mampu menyelesaikan
masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat yang lebih baik. KTSP di madrasah perlu menyiapkan
perencanaan dan pengaturan pendidikan madrasah dalam menyiapkan
generasi mendatang yang berkontribusi terhadap perbaikan situasi dan
kondisi kehidupan sosial budaya.

2. Landasan Sosiologis
a. Perkembangan jumlah lembaga pendidikan madrasah (Ml,MTs,dan
MA) di provinsi Jawa Barat yang terus meningkat terutama madrasah
swasta adalah bukti besarnya peran serta masyarakat dalam
menyukseskan tujuan pendidikan nasional. Kondisi ini perlu dibina dan
dilayani secara terus menerus oleh Kantor Wilayah Kementerian
Agama ProvinsiJawa Barat melalui Bidang Pendidikan Madrasah, agar
sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional;
b. Dirranrika lersel.rtii terutarrta didorong oleh i:erkenrbarrqnya tuntutan
l,;rtt-; ijai&tl.i iliirS,.,,;;i:li..ai t']'rjf-ll,: i..Gi1a. (j :.:l ijLl iiicl iinlLi;ji:;itiJ,;:1.:ri iUilll;ailg

),

llleililrlis. i-'1f:t-i,-1o., iiellli"itai-i kiit-il,liiiirln \,iti-til tilt.c:trl;;tira;I"',etn oleii


madrasair haius nlarnpu trentberikan jalvalran terhl,liatl) Kenu{uhan
lxasyarakal cjalarli tnenctplakar kehrdupan irarrtroni dalarn keragarnan
sosial budaya yang disemangati oleh pengamalan nilai-nilai agama di
masyarakat.

3. Landasan Psikopedagogis
a. lmplernentasi Kurikulum 2019 di madrasah dimaksudkan untuk
memenuhi tuntutan perwujudan pendidikan yang berpusat pada
perkembangan dan kebutuhan peserta didik beserta konteks
kehidupannya. Dengan demikian kurikurum harus merupakan wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan zamannya daram rangka mempersiapkan
manajemen pendidikan madrasah yang meliputi pendidik, administr.asi
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan prosedur penilaian;
b. Bagi madrasah, pendewasaan dan pencapaian kompetensi peserta
didik melalui pendidikan yang sejaran dengan tingkat perkembangan
psikologis tersebut lebih diutamakan untuk mencapai keunggulan
keberagamaan peserta didik yang merekat pada aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Hal tersebut sejalan dengan semangat

dan cita-cita penyelenggaraan pendidikan di madrasah.

4. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Panduan Penyusunan dan pengembangan Buku l, ll,


dan lll KTSP pada Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kantor
Wilayah Provinsi Jawa Barat ini adalah:
1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Repubrik lndonesia Tahun 2003 Nomor
78. Tarribaharr Lembaran irlegara Republik lncjorresia Nomor .1301):
2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentarrg Pemeriltaii Daerah
(Lenrbaran Negara Repubiik rndonesia Tahun 2a14 Ncnror 244,
Tarnbaharr Lerrbaran Negara rle purrrik rncionesia Nonror 55g7);
3) Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 13 Tahun 2015
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan ;

4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pend idikan ;

5) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi


dan Tata Keria lnstansi Vertikal Kementerian Agama;
6) Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik
lndonesia Tahun 2013 Nomor 13B2) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 60 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara

Republik lndonesia Tahun 2015 Nomor 1733);


7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan dan Dasar di Kabupaten/Kota;
B) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2o14
tentang Kurikulum 201 3 Sekolah Dasar/Madrasatr lbtidaiyah;
9) Peraturan Mr:nteri Pendidikan dan Kebttca'y;ran lrlorrrcr 58 Tairun 2a14
ierntanij iirrriiluirrnr 2A1'i Sr,;kolalt ii;;.:rli'i r,.;' ii-i
t . .' : I :,

1C) frcrai';rarrr lvierrrit:;-i Pertciiciik:irr datr Keit,.ii-i;:\'i'i:i' i',j,,i;'.r1 |! TatrLtn 2rJl+

tentarrrT Kurrkuttrr:r 2013 Sekr:iah [t4ertengiiij liiar,,,ili.'it,]resail Airyah.


1 1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Kepramukaan;
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014
tentang Standar Peminatan;
15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014
jo Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK dan
Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan lnformasi dalam
lmplementasi Kurikulum 201 3;

16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014


tentang Muatan Lokal;
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 1 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
18) Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Madrasah;
19) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015
tentang Pendidikan Budi Pekerti;
20) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Fada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
21) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentanq Starrdar Konrr:e lensi LLrlusan Pendidikan Dasar clan

l\4enengah:

22) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Talrun 2016


le ntang Standar lsi PenCrdikan Dasar dan Meneneah:
23) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
24) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
25) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi lnti dan Kompetensidasar pada Kurkulum 2013;
26) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46 tahun 2016
tentang linearitas mata pelajaran ;

27) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018


tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah.
28) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018
tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP) /Madrasah Tsanawiyah (MTs).
29) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018
tentang Struktur Kurikulum 2013 jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA)lhtladrasah Aliyah (MA).
30) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
tentang Kompetensi lnti (Kl) dan Komptensi Dasar (KD) pada jenjang
SD/MI, SMPIMTS, SMA.MA.
31)Keputusan Menteri Agama Nomor 1023 Tahun 2016 tentang Panduan
Penyelenggaraan Program Keterampilan di Madrasah Aliyah;
32) Keputusan Menteri Agama Nomor 1293 Tahun 2016 tentang Petunjuk
Teknis PenyelengEaraan Prograrn Keagamaan di Madrasah Aliyah;
'it;titatrg Kurrkulurn
33j Keputusan Menteri Agarna lrlonror 183 Tahuri 2019
irendiciikarr Aq.rrria lslarrt clan Llalttsa Arab pircl;:l L'i:ri;tlsah
34) Keputusan Menteri Agama frlomor 184 Talrurr 201:) ientang lredoman
lmplementasi Kurikulurn Paija Madrasah;
35) Keputusan Direktur Jenderal pendidikan lslam Nomor s162 Tahun
2018 tentang Petunjuk reknis penilaian Hasil Belaiar pada Madrasah
Tsanawiyah.
36) Keputusan Direktur Jenderal pendidikan lslam Nomor 5163
Tahun
2018 tentang Petunjuk reknis pengembangan pembelajaran pada
Madrasah.
37) Keputusan Direktur Jenderar pendidikan lslam Nomor 51o4 Tahun

2018 tentang Petunjuk reknis penyusunan Rencana pelaksanaan


Pembelajaran pada Madrasah.
38) Peraturan Gubernur provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 201g
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan sastra Daerah pada
Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
3e) surat Edaran Direktorat Jenderal pendidikan lslam Nomor.
3459.A/Dj.l/PP.01 .1togtzo16 tanggat 29 Agustus 20-t6. Tentang
Penyesuaian Kode Mapel sertifikasi Guru dan Kewenangan Mengajar
pada Madrasah.

C. Tujuan dan Sasaran panduan


Pand,an Penyusunan dan pengembangan Buku l, ll, dan lll
KTSP pada
Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kantor Wilayah provinsi Jawa
Barat ini dijadikan acuan bagi:
1. Pendidik, dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan dan
mengelola KTSP secara optimal di madrasah;
2. Pengawas pendidikan madrasah dalam rangka pelaksanaan supervrsi
akacienrik dan manajerial pada madrasah;

3. Pr:jabat berwenang pada Karrtor Kementerian Aearla baiik lirrqk"at


provinsi, maupun kabupaten/kota dalarn melakukan koordinasi,
supervrsr
peilyusunan, pengesahan dan pengelolaan kurikulum pada rnadrasah.
4. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah (TPKM) pada Kantor Kementerian
Agama, baik tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota dalam
melakukan

koordinasi, penyusunan dan pengelolaan kurikulum pada madrasah;


5. Pemangku kepentingan pendidikan madrasah lainnya dalam

membantu penyusunan dan pengembangan kurikulum madrasah'

D. Manfaat Panduan
pengembangan
Manfaat yang dapat diperoleh dari panduan penyusunan dan
Buku l, ll, dan lll l'ffSP ini, antara lain :

pendidik dan
1. Bahan akademik sebagai panduan bagi Kepala Madrasah,
tenaga kependidikan dalarn rangka merencanakan program pendidikan
berupa Buku t, ll dan lll KTSP di masing-masing satuan pendidikan dalam
menjalankan tugas dan {ungsinya terkait dengan penyelenggaraan
Pendidikan di Madrasah-
2. Memberikan wawasan dan pemahaman bagi stakeholders madrasah
dalam menganalisis model lmplementasi Kurikulum Madrasah agar siswa
mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan'
yang
3. Memberikan acuan dan standarisasi kaidah dasar dan pola tindakan
etektif datam menyusun dan mengembangkan KTSP di masing-masing
satuan pendidikan madrasah baik oleh kepala madrasah, pendidik, tenaga
kependidikan, maupun pengawas madrasah serta Kementerian Agama
baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dalam pelaksanaan evaluasi
dan suPervisi KTSP di madrasah.

1A
BAB II

, xeier*ruAN uMUM

A. Definisi Operasional
Dalam panduan ini yang dimaksud dengan:
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai panduan
penyelenggaraan kegiatan pembelqjaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu;
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selaniutnya disingkat KTSp
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masi19 satuan pendidikan yang terdiri dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan (buku r), silabus (buku ll dan Rpp
);
(buku lll );
3. Satuan pendidikan adalah Raudhatul Athfal (RA), Madrasah lbtidaiyah
(Ml), Madrasah rsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK);
4. Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disingkat SNp adalah
kriteria minimal tentang sislem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik lndonesia;
5. visi adalah cita-cila bersama pada masa mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan musyawarah seluruh warga
satuan pendidikan;
6- Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan
sebagai penjabaran visi yang telan ditetapkan dalam kurun waktu tertentu
untuk menjadi rujukar; bagr penyusunan proqram jangka pendel<,
menengah, dan iangka panjang, dengan berdasarkan musyawarah
seluruh warga satuan pendidikan;

i1
yang akan ciic''ir :r
7. Tujuan pendidikin adalah gambaran tingkat kualitas
oleh setlap sa'it:'ri
dalam kurun waktu tertentu maksimal 4 (empat) tahun
qts"
pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunrkarr
i-''j

perundang-undanoi':r t'i'r. .

Satuan pendidikan Sesuai dengan peraturan


pendidikaq ri""":'
mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan
melakukan evaluasi;
yan? -1i:irr;1"'r":-
8. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah tingkat provinsi
klirlio:., ':
disebut TPKM provinsi merupakan tim pengembang
r"* n:'
Kantor wilayah Kementerian Agama 1:'
dibentuk oleh Kepala
kabupr";r:'" r'1".'ri;r
9. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah tingkat "i':

selanjutnya disebut TPKM kabupaten/kota merupakan


tim ptil$'';i': r;':*"r

kurikulum, yang ciibentuk oleh Kepala Kantor Kementell:rr '+i- -' ' I

Kabupaten/kota;
10. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah yang selanjutnya
disci;r'i 'r":{i"i'

merupakan tim pengembang kurikulum yang dibentuk 'i)t"'t'


yanc 1€r:i--':'i i::';
madrasah untuk tingkat satuan pendidikan (madrasah)
l".i' ';r '-'
pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pendidrkall '

yaitu pengawas, komite madrasah, kepala madras;;h' 'ii::;'':r'


i

madrasah dan perwakilan pendidik dan tenaga kependiriii'';':'-:

iii
Prinsip Penyusunan dan Pengembangan Buku l, ll, dar:
KTls-n
B.
l.Berpusatpadapotensi,perkembangan'kebutuhafi.t1;.'.i.'.r'l
peserta didik dan lingkungannya'
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
hri'":i';"":"''
'r rril't'r
nrerniliki pOSrSi Senltal Untuk mengembanok':t-t ""i-' 'r''i '::-'Ji:it

.il.;ii.].Il
ntenlaclr nratrusia ilarlg bcr-irrran <jan bet,rakvra i"i.-:.*"i-jii
\'r...: lvl.tlr;;.

j';i lii ''' 'i;lirlt-i


Esa, berakhlak nrulia, seltat, berilmu, cakap, i'it,:..,ii.
i-l'l;i"-ii

, !.'1 -t' ,' ',.'!


Warga llegara yang demokratis serta belt}1.;i1..
.

r' i-:ii: ilr


mendukung pencapaian tuiuan tersebui penyusLlnall b'Ji'
!-!'r:; i-;

didikdisesuaikandenganpotensi,perkembangan,i(gi-;..ji1,'l'.1.'i..']

1"2
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, ienjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatil terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan iender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulurn memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Penyusunan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku


kepentingan (sfake holdersl untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu penyusunan kurikulum harus
rnencakup keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang


kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

L3
6. Belajar sePaniang haYat
Kurikulum diarahkan kepada proses penyusunan, pembudayaan' dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepaniang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta pembentukan manusia
seutuhnYa.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan seialan dengan Bhineka Tunggal lka dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI)'

C. Acuan Penyusunan dan Pengembangan Buku l, ll, dan lll KTSP


1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menuniang peningkatan
iman dan takwa serta akhlak mulia-
Z. Feningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat

manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afekflf, kogrtitif,


psikomofor) berkembang secara optimal. Sejalan detrgan iiu, kuriktrlunt
disusun dengair r.trenrperhatikan potetrsi, tirrgk;rt peri<enibangan, minat'
kecerdasan intelektual, enrosionai. sssial, Sprituai, darr liiiicstetrk peserta
didik.

L4
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses penyusunan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepaniang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta pembentukan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dkembangkan dengan rnemperhatikan kepentingan nasional
dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal lka dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI).

C. Acuan Penyusunan dan Pengembangan Buku l, ll, dan lll KTSP


1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan
iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afekflf, kognitif,
psrkonrolorJ berkembang secara optimal. Sejalan detrgan itu, kr"rrlkulunt

clisusun dengair rlernperhatikan potensi, tingki*t peri';cnri:angan, mil-:at.


kecerdasan irrteleklual, ernosional. sosial. spntual, dari |iiiieslefuk peseria
didik.

L4
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan' lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman '

karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan


sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.
Oleh karena itu, kurikulurn harus memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan
yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara
berimbang dan salinE mengisi.
5. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasukidunia kerja. Hal ini sangat
penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuann teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,

kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan


se.lalan dengan perkembangan llmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan

L5
kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum Semua
mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan irnan, taqwa dan
akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang
mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjacii landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh
karena itu, kurikulum harus mendorong berkernbangnya wawasan dan
sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi sosial budaya masyarakat seternpat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian

keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat


harus tedebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari
daerah dan bangsa lain.
11. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender.
12. Karakteristik satuen pendiclikan
Kurikulunr harus drkembangkan sesuai dengan trisi, tii;.::, tujuan, kondisi,
dan ciri khas saluarr pendidikan.

16
D. Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan Buku l, ll, dan lll KTSP
Pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan pengembang"n dokumen
KTSP dimadrasah antara lain :

1. Tim Pengembang Kurikulum Madrasah (TPKM) terdiri atas: tenaga


pendidik, konselor (kecuali Ml), dan kepala rnadrasah sebagai ketua
merangkap anggota. Dalam kegiatan penyusunan dan pengembangan
KTSP, TPKM harus mengikutsertakan komite madrasah, pengawas
madrasah, narasumber dari instansi Kemenag/BDK, dan pihak lain yang
terkait.
2. Kepala madrasah membubuhkan tanda tangan di lembar pengesahan
Buku KTSP sebagai pihak yang menetapkan Buku KTSP yang diketahui
oleh ketua komite madrasah, ketua yayasan (bagi madrasah swasta)
sebagai bagian dari penanggung jawab lembaga dan pengawas
madrasah sebagai bagian dari kegiatan supervisi.
3. Kepala Kantor Kementerian Agama baik provinsi atau kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya menandatangani lembar pengesahan
Buku KTSP jenjang Ml dan MTs ditandatangani oleh Kepala Seksi
Pendidikan Madrasah/Pendis kabupatenlkota untuk jenjang MA oleh
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama
ProvinsiJawa Barat.

E. Prosedur Operasional Penyusunan Buku l, ll, dan lll KTSP


Prosedur operasional penyusunan dan pengembangan KTSP diantaranya
meliputi :

1. Kegiatan analisis konteks minimal :

a. Mengidentifikasi Standar lsi (Sl) dan Standar Kompetensi Lulusan


(SKL) sebagai acuan dalam penyusunan dan pengembangan KTSP.

b. Menganalisis kondisi kebutuhan yang ada di satuan pendidikan yang


meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, biaya dan program-program.

1a
c. Menganalisis peluang. dan tantangan yang'ada di masyarakr';j i'' '

lingkungan sekitar misalnya komite sekolah, dewan penCirjik:r'i. i,ittr-r'i'

pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia ttsahp. il,ii ",, i

daya alarn dan sosial budaYa.


d. Menganalisis ketentuan peraturan perundang-undanga:i :i''i'i; I

implementasi kurikulum.
2. Kegiatan penyusunan Buku Kurikulum minimal :
a. Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan.
b. Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
c. Pengaturan beban belajar peSerta didik dan bg'bar: ri*:", '1'',':';r';i:'1'

tingkat kelas;
d. Penyuzunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
e. Penyusunan silabus mata pelaiaran dan muatan lokal; cai.r

f. Penyusunan rencana pelaksnaan pembelajaran *qr;.ir:.rii.'

pelajaran.

F. Mekanisme penyusunan dan pengembangan


1. Pembentukan TPKM
TPKM pada Ml, MTs, dan MA/MAK terdiri atas guru, [onseii:
madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Keg.ii:iir::i"i
' ''r'

komite madrasah dan narasumber, serta Pini:l it':.

Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh i{{:'ii .: r'' i

ProvinsilKabupaten/Kota dan pengawas madrasan.


2. Kegiatan Penyusunan dan Pengembangan l{T'Sp
Penyusunan dan petrgembangan KTSP meriIp;:l't,i:l'i Ljiri,;oli'
pilrencanaan nradrasail pada setiaJ-r av,'ai ii';l;i ji: Llirl'li.i c'-
clapat berbentuk rapat kerja can lokakarya/vucrr::ili..:;.r ',t,'"f I.
kelompok madrasah yang diselenggarakan ciaiam :'ir'r'l'- .' 'i ,

tahun pelajaran baru.

L8
Tahap kegiatan Fnyusunan dan pengembangan KTSP secara garis
'besar
rneliputi: penyiapan dan penyusuhari drat, review dan revisi, serta
finalisdsi, pemantapan dan penilaian."t-angkah- yang lebiti , rinci dari
masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh rpKM.
3. . Pemberlakuan dan Pengesahan KTSP
Buku KTSP pada Ml, MTs dan MA/MAK ditetapkan dan dinyatakan
berlaku oleh kepala madrasah setelah mendapat pertimbangan dari Ketua
Komite Madrasah (untuk madrasah negeri) dan dari Ketua yayasan
(untuk rnadrasah swasta) serta diketahui oleh pengawas madrasah dan
disahkan oleh Kementerian Agama Provinsi untuk jenjang MA/MAK dan
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/r(ota untuk jenjang Ml dan MTs.
4. Pelaksanaan KTSP
Pelaksanaan KTSP merupakan tanggung jawab :bersama,.seluruh unsur
satuan pendidikan yakni kepala madrasah, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
5. Daya Dukung
Daya dukung dalam penyusunan dan pelaksanaan KTSp meliputi:
a. Kebijakan Satuan Pendidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSp merupakan kewenangan dan
tanggung jawab penuh dari masing-masing satuan pendidikan Ml,
MTs dan MA/MAK. oleh karena itu untuk dapat mengembangkan dan
melaksanakan KTSP diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang
ditetapkan dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan komite
madrasah baik langsung maupun tidak langsung.
b. Ketersediaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSp merupakan proses perwujudan
kurikulum yang sesungguhriya. oreh karena itu tenaga penditlik
merupakan unsur yang mutlak diperlukan dalam kuantitas dan
kualitas yang memadai. selain itu tenaga kependidikan pada nrasing-

19
masing satuan pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan KTSP.
c. Ketersediaan sarana dan Prasarana satuan Pendidikan
Penyusunan dan pelaksanaan KTSP memerlukan dukungan berupa
ketersediaan Sarana dan prasarana Satuan pendidikan. Yang
termasuk sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik,
sosial, dan kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses
pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana
Seperti lahan, gedung/bangunan, prasfana olahraga dan prasarana
kesenian, Serta prasarana lainnya Sangat diperlukan Sebagai unsur
penunjang yang memberikan kemudahan pelaksanaan KTSP'
G. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kegiatan Penyusunan Buku 1

KTSP Pada Madrasah


Pelaksana Mutu Baku
No Aktivitas Pihak Waktu Output
Kepala TPKM Kamenag Kelengkapan
Terkait
Kepala Madrasah Data dan ,abatan
,| Menyusun TPKM
dengan
C] calonTPKM
1

minggu
SK.TPKM

menerbitkan SK

E
Kepala Madrasah dan v Bahan kegiatan
Kisi-kisi
TPKM a EDM 1
Penyusunan
2 menyeienggarakan b. Profil Hari
Draf
kegiatan
workshop/raker I c. analisis kontek

a. flegulasi KTSP
3
TPKM rnenyusun Dral
Buku KTSP tf _l b- Fenstra
c. Analisis konteks
2
minggu
Draf Buku
KTSP

4
TPKM mengadakan
reviu draf KTSP
tidak

r* n I
Draf Buku KTSP minggu
1 Buku Hasil
Reviu

2 Buku Hasil
TPKM mengadakan Buku Hasil Reviu
3 minggu Revisi
revisi draf Buku

YaV I\21 I Buku KTSP

1
TPKfui rnenyiapkan
clr:rf al'. jr jr urtluk
keglalarrtlallsali
-
t:]-- ;-_--j i
i
I
I
I

'i-
Bui'.u Hasil flevrsi

-'..-
I tTll{ttilu
] - "-
1'-
'urlluh
c'<ankan
I Pi,i I.,,i rrai i,iir::riKan

20
H. Standar Operasional Prosedur {SOP} Kegiatan Penyusunan Buku ll dan
Buku lll KTSP oleh Guru Kelas Atau Guru Mata Pelajaran Pada
Madrasah
Asal Dirubah menjadi

Analisis SKL-KI-KD dan


Penyusunan IPK

+
Analisis bahan Ajar, metode, Analisis bahan'Ajar, metode,
rnedia dan penilaian media dan penilaian
pem belajaran serta Pernbuatan pembelajaran serta Pernbuatan
Jaringan Tema {untuk RAdan Ml) Jarirrgan Tema {untuk Ml}

+
Pembuatan Silabus Penghitungan jam efektif,
penyusunan Prota dan Promes

+
Pengembangan Silabus
(Buku ll)

\
Pelaksanaan Pembelajaran &
Evaluasi /:

21
BAB III
BUKU I KTSP

Buku I KTSP atau disebut juga dengan Buku I secara garis besar terdiri
dari 3 bagian, yaitu bagian muka, bagian isi dan bagian lampiran. Komponen-
komponen yang harus ada pada setiap bagian sebagai berikut :

A. Bagian Muka
Pada bagian inr ada komponen-komponen sebagai berikut : 1) halaman
sampul, 2) kata pengantar, 3) Permohonan Pengesahan dokumen kurikulum
4) lembar pengesahan, 5) daftar isi, 6) daftar tabel, dan 7) daftar gambar, 8)
daftar lampiran serta dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan.
1. Halamin sampul terdiri dari: Judul Buku, nama madrasah, Tahun
pelajaran, logo, nama yayasan, kota/kab dan tahun. Contoh dapat dilihat
pada lampiran.
2. Kala pengantar yang berisi ungkapan tentang rasa syukur, tujuan
Penyusunan Buku, serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
dirasakan membantu penyelesaian Buku tersebut. Kata Pengantar dibuat
secara singkat dan ditandatangani oleh Kepala Madrasah (Distempel).
Contoh dapat dilihat pada lampiran.
3. Permohonan Pengesahan adalah lembaran yang berisi permohonan
pengesahan dari kepala madrasah kepada kepala Bidang Penmad (MA) /
Kepala Seksi Penmad (MTs dan Ml) sehubungan telah tersusunnya
dokumen 1, Contoh dapat dilihat lampiran.
4. Lembar Pengesahan adalah lembaran yang berisi keberlakuan Buku yang
berisi kata-kata pengesahan dan keberlakuan Buku dengan dilengkapi
tempat ditetapkannya, tanggal ditetapkan dan pihak-pihak yang harus
membubuhkan tanda tangan pada lembar pengesahan, yaitu kepala
madrasah, komite madrasah, ketua yayasan (bagi madrasah swasta),

23
pengawas madrasah dan pejabat yang berwenang. Contoh dapat dilihat
lampiran.
5. Daftar isi, yaitu berisi bagian-bagian Buku serta penunjukan halaman'
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang
isi Buku. Sebelah kanan atas ditulis kata "Halaman". Angka-angka petunjuk
halaman ditempatkan sedemikian rupa sehingga membentuk garis lurus
vertikal sejajar dengan huruf "n" dari kata "halaman". Contoh dapat dilihat
lampiran.
6. Daftar Tabel dibuat bila ada berisi nomor urut tabel, judul tabel, dan nomor
halaman tempat pemuatan setiap tabel. Penomoran tabel menunjukan bab
dan nomor urut tabel dalam bab. Misal Tabel 2.1 Jumlah Guru dan Tingkat
Pendidikannya. Artinya, tabel yang dimaksud berada pada bab 2 nomor 1'
Contoh daPat dilihat lamPiran'

7. Daftar Gambar (bila ada) berisi nomor urut gambar, judul gambar, dan
nomor halaman tempat pemuatan setiap gambar. Penomoran gambar
menunjukan bab dan nomor urut dalam bab. Misal Gambar 2.1 Bangunan
Maclrasah. Artinya, gambar yang climaksud berada pada bab 2 nomor 1'
Contoh daPat dilihat lamPiran.
8. Daftar Lampiran, yaitu nomor, judul, halaman, dan tempat lampiran itu
berada. Judul lampiran yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunEgal. Contoh dapat dilihat pada lampiran.

B. Bagian lsi
Bagian ini terdiri dari beberapa Bab, di antaranya: Bab I Pendahuluan, Bab ll
Tujuan, Visi dan Misi Madrasah, Bab lll Struktur Kurikulum dan Muatan
Kurikuler, Bab IV Pengaturan Beban Belajar, Bab V Kalender Pendidikan dan
Bab Vl Penutup.
Bagian-bagian isi ini akan dijelaskan di bawah ini:

24
1. Bab I Pendahuluan.
Pada bagian ini terdiri dari latar belakang, landasan hukum, tujuan
Penyusunan kurikulum, prinsip Penyusunan KTSP, acuan konseptual dan
profil madrasah.
a. Latar Belakang. Pada bagian ini dituliskan tentang alasan Penyusunan
dan pengembangan KTSP minimal mencakup : tuntutan terhadap
adanya Buku KTSP ( dasar pemikiran pengembangan buku 1 KTSP),
Kondisi objektif madrasah dan kebutuhan madrasah terhadap KTSP
clalam upaya peningkatan mutu satuan pendidikan. Deskripsikan kondisi
riil Satuan pendidikan dan idealnya bagaimana, selanjutnya satuan

pendidikan akan bagaimana untuk menyesuaikan kondisi riil yang ada


agar bisa mencapai kondisi ideal yang diinginkan dan diuraikan juga
bagian-bagian informasi keunggulan madrasah dan berbagai potensi
tantangannya. Secara umum dapat diuraikan menjadi:
1) Analisis Lingkungan lnternal merupakan uraian kondisi madrasah
yang mencerminkan kekuatan dan kelemahan madrasah berdasarkan
hasil Evaluasi Diri Madrasah (EDM) yang mengacu pada B Standar
Nasional Pendidikan.
2) Analisis Lingkungan Eksternal merupakan uraian kondisi madrasah
yang mencerminkan peluang dan tantangan di madrasah. Analisis
lingkungan eksternal meliputi :

a) Kondisi Geografis
b) Kondisi Sosiologis
c) Kondisi Demografi
b. Landasan Hukum. Pada bagian ini disebutkan peraturan perundangan
yang berlaku berkaitan dengan Kurikulum 2013 dan kelembagaan
madrasah.
c. Tujuan Penyusunan. Pada bagian ini diuraikan tujuan Penyusunan dan
pengembangan KTSP secara operasional.

25
d'Prinsip.prinsipPenyusunanKTSP.Padabagianinidiuraikanprinsip
PenyusunankurikulumsesuaidenganPermendikbudNo.6ltahun2ol4
danKMANols4Tahun2olg,kemudiandioperasionalkandalam
programpendidikandimadrasahyangdidasarkanpadakondisidan
sumber rujukan (referensi)
tuntutan lingkungan, dengan mencantumkan
yang daPat diPercaYa
ini diuraikan acuan konseptual
e. Acuan operasional KTSP. Pada bagian
kurikulumsesuaidenganPermendikbuclNomor6lTahun2014dan
KMANomorls4Tahun2olg,kemudiandioperasionalkandalam
programpendidikandimadrasahyangdidasarkanpadakondisidan
tuntutanlingkungan,denganmencantumkanSumberrujukan(referensi)
yang dapat dipertanggung jawabkan'
selayang pandang tentang
f. Profil Madrasah. Pada bagian ini dituliskan
madrasah (hasil EMIS), meliPuti:
1)ldentitasmadrasah(Koderegistrasimadrasah,Namaresmi
madrasah, SK Pendirian, Akreditasi) ;

2)Madrasah,Alamatlengkapmadrasah,ldentitasKepalamadrasah,
Komite madrasah, Rekening Bank' dll)

3) Data Kepemilikan lahan, bangunan dan sarana prasarana


4) Rekapitulasi Data Siswa (3 tahun terakhir)
5) Profil Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6)Rekapitulasidataorangtuasiswameliputipekerjaan,pendidikan,
penghasilan.

7) Data tamatan (3 tahun terakhir)


8) Prestasi madrasah (3 tahun terakhir)
e) Struktur Organisasi

2. Bab ll Tujuan, Visi Dan Misi'


nasional dan kelembagaan'
Pada bagian ini dituliskan tujuan pendidikan
visi dan indikatornya, misi serta tujuan madrasah'

26
a. Tujuan pendidikan nasional dan kelembagaan. pada bagian ini
dituliskan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU
Nomor 20 rahun 2003 dan tujuan kelembagaan sebagaimana
tencantum dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun z01r2
tentang Organisasi dan Tata Kerja lnstansi Vertikal Kementerian Agama,
Peraturan Mcnteri Agama Nomor g0 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor o0 tahun 2o1s tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor g0 Tahun 2o1o;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Kelulusan atau dapat disalin dari Panduan
penyusunan KTSP dari BSNP Bab ll A, tahun 2006 serta Keputusan
N/enieri Agama Nomor 184 tahun 2o1B tentang pedoman lmplementasi
Kurikulum pada Madrasah.

b. Visi dan Misi Madrasah. Visi dan misi dituliskan untuk menunjukkan
tujuan ideal madrasah secara khusus yang berbeda dengan madrasah
lainnya.
1) Visi Madrasah adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari
warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan
dari seluruh warga satuan pendidikan. Madrasah merumuskan dan
menetapkan visi serta mengembangkannya. Visi madrasah:
a) Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
b) Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan;
c) Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga satuan
pendidikan dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan
visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;

.,7
z/
oleh kepala
d) Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin
sekolah/madrasahdenganmemperhatikanmasukankomite
sekolah/madrasah;
pendidikan dan segenap
e) Disosialisasikan kepada warga satuan
pihak Yang berkePentingan;
dengan
f) Ditinjau dan cjirumuskan kembali secara berkala sesuai
perkembangan dan tantangan di masyarakat'
visi sesuai
Visi dijabarkan ke dalam sejumlah indicator ketercapaian
dengan jumlah variable yang terkandung di dalamnya'
Selanjutnya

dijadikan kerangka pengembangan misi'


harus dilaksanakan
2) Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau
sebagaipenjabaranvisiyangtelahditetapkandalamkurunwaktu
tertentuuntukmenjadirujukanbagiPenyusunanprogramjangka
pendek, menengah, dan jangka panjang' dengan berdasarkan
masukatrdariseluruhwargamadrasah'Rumusanmisimadrasah:
a) Memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan
pendidikan

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;


waktu tertentu;
b) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun
c) Menjadi dasar program pokok satuan pendidikan;
dan mutu lulusan
d) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik
yang diharapkan oleh satuan pendidikan;
e)Memuatpernyataanumumdankhususyangberkaitandengan
Program satuan Pendidikan;
f)Memberikankeluwesandanruanggerakpenyusunankegiatan
satuan-satuan unit satuan pendidikan yang terlibat;
g)Dirumuskanberdasarkanmasukandarisegenappihakyang
berkepentingantermasukkomitemadrasahdandiputuskanoleh
rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala madrasah;
h) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan
dan segenap

pihak Yang berkePentingan;

28
i) Ditinjau dan dirurnuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

c. Tujuan Madrasah. Pada bagian ini dituliskan tujuan khusus madrasah


sebagai penyelenggara pendidikan. Bagi madrasah swasta tujuan
madrasah dapat diturunkan dari tujuan yayasan. Madrasah
merumuskan, mengembangkan, serta menetapkan tujuan yang harus
dicapainya dalam jangka waktu tertentu. Tujuan madrasah harus
memenuhi kriteria :

1) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka


menengah (empat tahunan) ;

2) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat;
3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan
oleh satuan pendidikan dan Pemerintah;
4) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru
yang dipimpin oleh kepala madrasah;
5) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak
yang berkepentingan.
Pada bagian ini juga madrasah menunjukan tujuan atau target strategis
yang diturunkan dari Rencana Kerja Madrasah (RKM), yang akan
dilaksanakan serta harus dicapai pada tahun pelajaran berjalan.

29
3.BablllstrukturKurikulumdanMuatanKurikulum.
Pada bagian ini dijetaskan tentang struktur Kurikulum dan
muatan

kurikulum. Secara operasional dijelaskan sebagai berikut:


a. Kerangka Dasar Kurikulum. Poin ini dapat disalin
dari lampiran 1

Permendikbud Nomor 59 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 sekolah


Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, yang meliputi:

1) Landasan Filosofis
2) Landasan Sosiologis
3) Landasan PsikoPedagogis
4) Landasan Yuridis
b.StrukturKurikulum.PadaBagianinidituliskan:
2016);
1) stanclar lsi (Disalin dari Permendikbud No 21 Tahun
str.uktur Kurikulum yang berisi mata pelajaran dan
alokasi waktunya

dalambentuktabel,mengacupadaKMANo.lB4Tahun2019
setiap
tentang Fedoman lmplementasi t(urikulum pada Madrasah'
satuan pendidikan boleh menambah jam belajar
per rninggu
danlatau
berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik
yang dianggap
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain
penting.Didalamnyamemuatstrukturkurikulum20l3sesuai
dengankelaspadasetiapjenisdanjenjangmadrasahyang
memberlakukannya, dijelaskan pula mata pelajaran
yang menjadi
pernilihan mata
muatan lokal dan kekhasan madrasah serta alasan

Pelajaran dan kekhasan tersebut'


l.MadrasahAliyah(MA)PenyelenggaraProgramKeterampilan
mengacupadaKeputusanMenteriAgamaNomorl023Tahun
2016 tentang Panduan Penyelenggaraan Program Keterampilan
di Madrasah Aliyah;
2.MadrasahAliyah(MA)PenyelenggaraProgramKeagamaatt
mengacupadaKeputusanMenteriAgamaNomorl2g3Tahun

3A
2016 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program

Keagamaan di Madrasah Aliyah.


c. Kompetensi lnti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi lnti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-
masing mata pelajaran. Dalam hal ini, madrasah bertugas melakukan
analisis terhadap KI dan KD sebagaimana tercantum dalam
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 dan Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018, untuk mapel umum, dan KMA No. 183 Tahun 2019 untuk
mapel PAI dan Bahasa Arab
Untuk mata pelajaran Agama dan PPKn, Kompetensi Dasar meliputi
empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi lnti yakni;

Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka


menjabarl<an Kl-1;
Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan Kl-2;
Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan Kl-3; dan
Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan Kl-4.
Mata pelajaran non Agama dan PPKn hanya memiliki KD untuk Kl 3 dan
Kl 4 (Tidak memiliki KD untuk Kl 1 dan Kl2). Pembelajaran Kl 1 dan K1

2 dilaksanakan secara tidak langsung

d. Muatan Kurikulum. PaCa bagian ini berisi minimal tentang muatan


lokal, ekstrakurikuler, ketuntasan belajar, kenaikan l<elas dan kelulusan
serta peminatan/penjurusan.
, 1) Muatan Lokal.

3L
Pada bagian ini satuan pendidikan menjelaskan mata pelajaran yang
menjadi muatan lokal, serta teknik yang digunakan dalam

implementasi muatan lokal di satuan pendidikannya. Hal ini mengacu


pada Permendikbud Nomor 79 Tahun 201 4 dan KMA No 184 Tahun
2O1g Tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum pada Madrasah.
Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada
satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran
tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap. keunggulan dan
kearifan di daerah tempat tinggalnya, Muatan lokal dapat berupa
antara lain : (a) Tahfidz, (b) ,Tilawah (c) Seni lslam (d) Riset atau
penelitian ilmiah (e) Bahasa/literasi (f)Teknologi (g) Pendalaman
Sains . (h) Kekhasan madrasah, dan (i) Kekhasan madrasah khusus
dalam naungan Pondok Pesantren
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar muatan lokal
paling banyak 3 rnapel , 6 (enam) jam per minggu. Alokasi waktu
muatan lokal minimal 2 jam dan maksimal 6 jam. Madrasah minimal
harus menyelenggarakan satu muatan lokal. Madrasah dapat

menawarkan lebih dari satu muatan lokal, peserta didik mengikuti


minimal 1 (satu) muatan local.
Satuan pendidikan harus mengembangkan Kompetensi lnti dan
Kompetensi Dasar,silabus dan buku teks pelajaran untuk setiap jenis
muatan lokal yang diselenggarakan secara mandiri sesuai pasal 5
Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 dan KMA No 184 Tahun 2019 .
Muatan lokal dikembangkan atas prinsip:
a. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.
b. Kebutuhan komPetensi
c. Fleksibilitas jenis, bentuk dan pengaturan waktu penyelenggaraan.
d. Penguatan karakter peserta didik, misalnya karakter berbangsa,
karakter moderasi meragama, dan karakter anti korupsi.

;;*-
e. Kebermanfaatan untuk kepentingan daerah dan nasional dalam
menghadapi tantangan global.
Pembelajaran muatan lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada
Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu
Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013.

2) Pengembangan Diri.
Pada bagian ini satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan yang
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai , dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain
melalui;
a) Kegiatan Layanan Bimbingandan Konseling memiliki tujuan
membantu konseli mencapai perkembangan optimal dan
kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial, dan
karir,. mengacu pada Permendikbud Nomor 111 Tahun

201A.Layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan di


dalam dan /atau di luar kelas dengan beban belajar 2 (dua) jam
perminggu

b) Kegiatan ekstrakurikuler. Pada bagian ini dituliskan kegiatan-


kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di madrasah sesuai
dengan regulasi dan kebutuhan madrasah mangacu pada
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Menengah dan KMA
103 Tahun 2}lltentang Pemenuhan Beban Kerja Guru Madrasah
Bersertifikat Pendidik dan KMA No. 184 Tahun 2019 Tentang
Pedoman lmplementasi Kurikulum pada Madrasah. Kegiatan
Ekstrakurikuler terdiri atas :

1. Kegiatan ekstrakurikuler wajib berbentuk pendidikan


kepramukaan mengacu pada Permendikbud Nomor 63 Tahun

33
2014 dan KMA trro. 184 Tahun
2019 Tentang Pedornan
' 'lmptementasi Kurikulum pada Madrasah'
2.Kegiatanekstrakurikulerpilihanberbentuklatihanolah-bakat
danlatihanolah-minatantaralainosls,PMR,olimpiade/lomba
lslam' Paskibra'
mapel, olah raga, kesenian' keagamaan
PecintaAlam,Jurnalistik/forografi'UKSdankewirausahaan
Tahun 2015 dan KMA No'
yang mengacu pada KMA Nomor 103
Kurikulum
1g4 Tahun 201g Tentang pedoman lmplementasi

Pada Madrasah'
(KKM)'
3) Kriteria Ketuntasan Minimal
Padabagianinidituliskanketuntasanbela.iarmadrasahdalambentuk
Dalam menentukan Kriteria
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)'
KetuntasarrMinimalharusmerujukpadaregulasiyangberlaku,
diantaranya,FermendikbudNomon53tahun20l5danFermendikbud
Nomor 23 Tahun 2016'
KKMditentukanolehsatuanpendiclikanmengacL|padaStandar
KompetenslLulusan(SKL)denganmempertimbangkankarakterlstik
pesertadidik,karakteristikmatapelajaran'dankondisisatuan
pendidikan'KKMdirumuskansetidaknyadenganmemperhatikan3
(tiga)aspek,yaitukompleksitasmateri/kompetensi,intake(kualitas
satuan pendidikan'
peserta didik), serta guru dan daya dukung
Prosedur Penentuan KKM
FrosedurpenentuanKKMSatuanPendidikanrnelalui;
a)MenetapkanKKMsetiapkonnpetensidasar(KD)padasetiapmata
analisis yanE
pelaiaran ,dengan menggunakan kriteria
mempertimbangkanaspekkarakteristikpesertadidik(intake)'
karakteristikmatapelajaran(kompleksitasrnateri/kompetensi),
sertagurudankondisisatuanpendidil<an(dayadukung);

34

l
I

I
I
b) Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan rata-rata dari
semua KKM kompetensi dasar yang terdapat dalam satu mata
pelajaran;
c) Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang merupakan rata-rata
dari semua KKM mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan
d) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang merupakan rata-rata
atau diambil berdasarkan modus, atau KKM terkecil dari semua
KKM pada setiap tingkatan kelas X, Xl, dan Xll dalam satu
semester atau satu tahun pembelajaran.

lnterval dan Predikat KKM


Satuan pendidikan membuat interval predikat untuk
menggantbarkan kategori kualitas madrasah. Kategori kualitas
sekolah dalam bentuk predikat D, C, B dan A. Nilai KKM merupakan
nilai minimal untuk predikat C dan secara bertahap satuan
pendidikan meningkatkan kategorinya sesuai dengan peningkatan
mutu satuan pendidikan. Predikat untuk pengetahuan dan
keterampilan ditentukan berdasarkan interval angka pada skala 0-
100 yang disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Penetapan tabel interval predikat untuk KKM dibuat seperti contoh
pada tabel berikut. Misalnya KKM satuan pendidikafi = N (besar nilai
N adalah bilangan asli < 100)

Predikat

KKM
D c B A

N <N N S.. .... < 100

35
Contoh N = 64
Maka intervalnYa adalah 100 - 64:3- 12

lnterval Predikat

<64 D

64 -75 c

76 -87 B

88 - 100 A

Program Remedial dan Pengayaan


1. Definisi Pembelajaran Remedial dan Remedial Tes
Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan
bagipesertadidikyangbelummencapaiKKMdalamsatuKD
peserta
tertentu. Pembelajaran remedial diberikan segera setelah
didikdiketahuibelummencapaiKKM,baikaspekpengetahuan
maupun keterampilan. Pembelajaran remedial dilakukan
untuk
pembelajaran
memenuhi kebutuhan/hak peserta didik. Dalam
remedial,pendidikmembantupesertadidikuntukmemahami
kesulitanbelajaryangdihadapisecaramandiri,mengatasi
kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan
sikap

belajarnyayangdapatmendorongtercapainyahasilbelajaryang
optimal
2. Mekanisme Pelaksanaan Remedial
Pembelajaranremedialpadahakikatnyaadalahpemberian
bantuanbagipesertadidikyangmengalamikesulitanatau
kelambatan belajar. Pelaksanaan remedial meliputi
langkah -
langkah berikut ini;
a) Melakukan analisis hasil belajar
b) Mendiagnosis kesulitan belajar

36
c) Menentukan teknik pembelajaran remedial
d) Memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial.
e) Semua pembelajaran remedial diakhiri dengan tes ulang, pada
materi materi atau indikator yang gagal dicapai pada tes
sebelumnya.

3. Pelaksanaan Remedial
Pelaksanaan remedial bisa di dalam kelas maupun di luar kelas.
Pelaksanaan remedial di dalam kelas apabila peserta didik di
kelas tersebut sebagian besar hasil belajarnya di bawah KKM,
sehingga perlu pembelajaran ulang. Pelaksanaan pembelajaran
remedial di luar kelas, apabila terdapat sebagian kecil peserta
didik yang mengikuti remedial
4. Definisi, Pelaksanaan dan Program pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman
atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal
yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik
dapat melakukannya. Peserta didik yang dapat mengikuti
program pengayaan adalah peserta didik yang pencapaian hasil
belajarnya sudah melewati atau sama dengan KKM, dan berbasis
minat.
Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan dapat berupa; 1) Belajar
kelompok, 2) Belajar mandiri, 3) Pembelajaran berbasis tema, dll.
Satuan pendidikan dapat memilih kegiatan yang sesuai denga
kondisi internal satuan pendidikan dan karakteristik dari peserta
didik.
Pemberian pembelajaran pengayaan hanya untuk kompetensi/
materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian
tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara
mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-
masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan

37
kegiatanpenugasan.terstrukturdankegiatanmandiriDengan
demikianprogramyangdirancangsatuanpendidikanadalah
peserta didik pada
program yang bisa mengayakan pemahaman
materiyangdiberikandiprogramkurikulerdankokurikuler.

4) Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan'


a) Kriteria Kenaikan Kelas
kelas yang
Fada bagian ini dituliskan tentang kriteria kenaikan
dilaksanaxanpadasetiapakhirtahunPelajaran.Kriteriatersebut
merlgacupadaPermendikbudNo23Tahun2al6,TentangStandar
PenilaiandansecarateknisdiuraikandiPanduanPenilaianSMA
Tahun 2017 hal 64 dan 65. Kriteria kenaikan kelas
didasarkan

padapenilaianyangdilakukanolehpendidikpadaaspeksikap,
Pengetahuan dan keteramPilan'
Syaratkenaikankelasyangtertuangdipanduanpenilaianadalah
sebagai berikut;
1)Menyelesaikanseluruhprogrampembelajarandalam2(dua)
semester pada tahun pelajaran yang diikuti'
2)PredikatsikapminimalBAIKyaitumemenuhiindikator
kompetensisesuaidengankriteriayangditetapkanolehsatuan
Pendidikan.
pendidikan kepramukaan
3) Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib
minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
oleh

satuan Pendidikan'
4) Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-

masingcapaianpengetahuandan/atauketerampilandibawah
KKM.ApabilaadamatapelajaranyangtidakmencapaiKKIM
pada semester ganjil dan/atau semester genap' maka
ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai setiap
genap'
aspek mata pelajai'an pada semester ganjil dan
sesuai dengan
5) satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria
kebutuhanmasing-masingsepanjangtidakbertentangan

38
dengan peraturan perundangan yang ada. Berdasarkan kriteria
kenaikan kelas tersebut, satuan pendidikan harus melengkapi
kriteria yang dibutuhkan, khususnya terkait poin 2, sikap BAIK
satuan pendidikan:' !?n$ dimaksud, diuraikan - dari hasil
kesepakantan dewan pendidik. Dernikian juga nilai BAIK
kdgiatan kepramukaan, poin 3 memuat apa saja disesuaikan
dengan pasal 6 Permendikbud No 63 tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib. Poin
5, satuan pendidik dapat menambah kriteria kenaikan kelas.
Penambahan kriteria kenaikan kelas harus disepakati oleh
dewan pendidik dan ditulis di dokumen 1 KTSP.

b) Kriteria Kelulusan
Peraturan Pemerintah No 13 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua PP 19 Tahun 2005 tentang SNP, pasal 72 Peserta Didik
dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program Pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus Ujian satuan/program pendidikan;
Kelulusan Peserta Didik dari
satuan/program pendidikan
sebagaimana dimaksud tersebut ditetapkan oleh satuan/program
pendidikan yang bersangkutan.
Untuk menyikapi kriteria yang tertuang di PP No 13 Tahun 2015,
satuan pendidikan harus membuat kriteria sikap/prilaku BAIK
berdasarkan kesepakatan dewan pendidik di satuan pendidikan
tersebut. Demikian juga dengan kelulusan ujian sekolah, satuan
pendidikan harus menyepakati kriteria peserta didik yang
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan (lulus Ujian Sekolah atau
us dan Ujian sekolah Berstandar Nasional usBN apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:

39
a. Nilai Ujian sekolah/Madrasah (NUS/M) yang ditetapkan sekolah
sebagai target capaian syarat kelulusan'
b. NUS/M ditentukan berdasarkan batas minimal rata-rata semua
mata pelajaran dan/atau batas minimal untuk setiap mata
pelajaran Yang diuji.
contoh : rata-rata semua mata pelajaran yang di US-kan paling
rendah 70 dan nilai US setiap mata pelajaran paling rendah 65'
Dengan demikian, pencapaian us dan usBN peserta didik
harus sesuai dengan NUS yang ditetapkan, yakni rerata semua
mata pelajaran minimal 70 danlalau pencapaian nilai setiap
mata pelajaran tidak kurang ctari 65. Dua kriteria kelulusan dari
US dan USBN tersebut di atas merupakan ketetapan hasil rapat
dewan pendidik cli sekolah yang bersangkutan' (Pasal 9
Permendikbud No 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil
Belajar olen Pendidik dan satuan Pendidikan. Kriteria kelulusan
harus tersurat jelas di dokumen 1 KTSP serta disosialisasikan
sejak awal ke semua pihak yang berkepentingan)'
5) Peminatan dan Lintas lVlinat.
Bagian ini hanya untuk satuan pendidikan di MA/MAK" Penjelasan
tentang peminatan merujuk kepada Permendikbud Nomor 64 Tahun
2014.
1. Peminatan
a. Definisi Perninatan Akademik kelompok Mata pelajaran
peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan
untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan
akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok
mata Pelajaran keilmuan'
Peminatan akademik kelompok mata pelajaran pada SMA/MA
terdiri atas (a). Peminatan Matematika dan llmu Pengetahuan
Alam; (b). Peminatan llmu Pengetahuan sosial; (c). Peminatan
Bahasa dan Budaya; dan (d) Peminatan Keagamaan. Pada

40
jenjang MA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan
akademik dan Peminatan Keagamaan.
Peminatan akademik kelompok mata perajaran merupakan bagian
dari struktur kurikulum Nasionar Kerompok c ciengan kelompok
mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh
pusat.
Peminatan akademik kelompok mata pelajaran kelompok c
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat
dan/atau kemampuan akademik daram sekelompok mata pelajaran
keilmuan, seperti kelompok MlpA, lps, Bahasa dan Budaya dan
Peminatan Keagamaan
b. Penyelenggaraan Peminatan Akademik Kelompok Mata
Pelajaran
Penyelenggaraan peminatan akademik di satuan pendidikan
berbasis minat, dengan demikian pemilihan peminatan akademik
kelompok mata pelajaran oleh peserta didik didasarkan pada
syarat -syarat tertentu, seperti;
a. Nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;
b. Nilai Ujian Nasional SMp/MTs atau yang sederajat; dan
c. Rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di
SMP/MTs atau yang sederajat.
selanjutnya, satuan pendidikan mengkaji ketiga syarat tersebut,
dan menginterpretasi syarat-syarat tersebut untuk menggambarkan
kemampuan pada peminatan akademik MlpA, lps, Bahasa dan
Budaya atau keagamaan.
c. Mekanisme Pemilihan peminatan Akademik Kelompok Mata
Pelajaran
Untuk kelancaran proses pemirihan peminatan akademik kelompok
mata pelajaran, satuan pendidikan .menyusun mekanisme
pemilihan peminatan akademik kelompok mata pelajaran; yakni,

41
sebelum diterima peserta didik sudah memilih kelompok peminatan
akademiknya atau sesudah diterima kemudian ditentukan pilihan
peminatan akademiknya.
Disamping itu, satuan pendidikan dapat menyediakan peminatan
akademik kelompok mata pelajaran dengan 4 mata pelajaran atau
3 mata pelajaran. Peserta didik dapat memilih 3 mapel setelah
mendapatkan rekomendasi dari guru BK, dengan ketentuan.
peserta didik dapat memilih 4 mata pelajaran pada peminatan
akademik kelompok mata pelajaran baik MIPA, lPS, Bahasa dan
Budaya, maupun peminatan Keagamaan, dengan memilih 2 mala
pelajaran di luar kelompok peminatannya atau lintas minat untuk
kelas X, dan satu mata pelajaran untuk kelas Xl dan Xll, atau
memilih 3 mata pelajaran pada peminatan akademik kelompok
mata pelajaran, dan memilih 3 mata pelajaran pada kelompok
peminatan lainnya atau lintas minat.
Satuan pendidikan dapat memfasilitasi keduanya atau memilih
salah satu cara pemilihan peminatan akademik kelompok mata
pelajaran tersebut, dan keputusannya disuratkan dalam Buku I

KTSP.
d. Pindah peminatan
Satuan pendidikan harus mengantisipasi adhnya peserta didik
yang kurang pas dengan pilihannya semula, sehingga perlu pindah
peminatan. Dalam kasus ini guru bimbingan Konseling memegang
peranan penting dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan
permasalahan peserta didik sebelum dipindahkan, dan satuan
pendidikan harus memberi kesempatan dalam batas waktu tertentu
untuk bisa pindah (sesuai Permendikbud 64 Tahun 2014: Pasal 7)
kelompok peminatan akademik tertentu atau pindah mata pelaial.arl
lintas minat.
e. Mutasi antar satuan pendidikan
Pengaturan mutasi diatur oleh satuan pendidikan masing-masing
yang persyaratannya disepakati bersama

42
2. Lintas Minat
Lintas Minat adalah program kurikurer yang disediakan untuk
mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan
kelompok mata perajaran keirmuan di ruar pirihan minat.
Mata
pelajaran lintas minat di SMA/MA diambil dari luar
kelompok
peminatan akademiknya, kecuali untuk kelompok peminatan
Bahasa dan Budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari
dalam
kelompok peminatan akademiknya pada satuan pendidikan yang
sama.
Peserta Didik kelas X rnemilih 2 mala pelajaran ( dengan 4 mata
pelajaran pada kerompok peminatan akademik),
dan 3 mata
pelajaran ( dengan s mata perajaran pada kerompok peminatan
akademik ) di luar kelompok peminatan akademiknya sebagai
mata
pelajaran lintas minat. Kelas Xl dan Xll peserta
didik memilih satu
mata pelajaran lintas minat dari 2 mata pelajaran lintas minat
pilihannya di kelas X, dan memilih 2 mata pelajaran
lintas minat
dari 3 mata perajaran rintas minat yang diperajarinya
di keras X.
Kompetensi Dasar dan alokasi waktu pembelajaran mata pelajaran
lintas minat sama dengan peminatan akademik kelompok
mata
pelajaran. Hal ini untuk memfasilitasi peserta didik yang
memiliki
minat pada mata pelajaran di luar peminatan akademik kelompok
mata pelajaran dan bisa dimanfaatkan sebagai dasar untuk
melanjutkan studinya di perguruan tinggi.

6) Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup merupakan pendidikan yang
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengatasi
berbagai
persoalan kehidupan yang terkait dirinya sendiri,
sosial atau
kehidupan bermasyarakat, pengembangan akademik atau pun
kemampuan vocationarnya, yang dikembangkan
satuan pendircikan
melalui program kurikuler, kokurikeler dan ekstrakurikuler
sehingga

43
yang dapat membangun dan
menguatkan ekosistem pendidikan
menguatkanprosespendidikandisekolahdariberbagaisisiuntuk
mencapaisKLyangberorientasipadapersiapanpesertadidikuntuk
bisahidupmandiridijamannya.Untukitu,satuanpendidikandalam
hidup perlu memperhatikan
mengembangakan progaram kecakapan
hal-hal berikut;
a.KurikulumuntukSD/MI/SDLB'SMP/MTs/SMPLB'SMA/MA/
pendidikan kecakapan
SMALB, SMi(MAK dapat memasukkan
pribadi' kecakapan sosial'
hidup, yang mencakup kecakapan
vokasional; yang
kecakapan akademik dan/atau kecakapan
mengacu Pada kecakaPan abad
21

b.Kecakapanabad2lmemuatpenguatankarakter,pengembangan
berpikirkritis,kreatif,komunikasidankolaborasiataukerjaSama
(aC) dan Literasi
c.Pendidikankecakapanhidupabad2ldapatmerupakanbagian
integral dari pendidikan semua
mata pelajaran dan/atau berupa
khusus yang
pakeVmodul yang direncanakan secara
dan pembiasaan
dikembangkan melalui keteladanan
d'lmplementasipendidikankecakapanabad2ldalampembelajaran
(kurikuleQdilakukandengancaramengintegrasikankarakterdalam
prosespembelajaranmelaluimeodelataumetodepembelajaran
yangmengaktifkandayanalarberrpikirkritispesertadidik'
sehinggabisamemecahkanmasalahdankreatifmelaluikolaborasi
sopan dan santun' serta
dan komunikasi yang baik' benar'
menggunakanberbagaimediabaikcetakdandigital,serta
beranekasumberbelajaryangmengaktifkankemampuanliterasi
pesertadidikuntukmengatasipermasalahandunianyatayang
dihadapinya,sehinggapesertadidikmemilikikekuatankarakter
literat pada setiap
yang tangguh,kemampuan berpikir tinggi dan
persoalan hiduP Yang dialaminYa'
21 dilakukan rnelalui
e. lmplementasi kecakapan abad
dapat
penciidikan melalui
program-program penguatan ekosistem

44
keteladanan dan pembiasaan; dan program-progffl01:.
ekstrakurikuler baik wajib maupun pilihan
f. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

7) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi
dan komunikasi, ekologi, dan rain-rain, yang semuanya bermanfaat
bagi peningkatan kompetensi peserta didik. Untuk itu, satuan
pendidikan harus mampu membuat program oprasional yang
menguatkan unsur-unsur lokal dan global melalui;
a. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global;
Pengertian kurikulum tidak hanya terkait dengan mata pelajaran
saja namun juga dengan pengelolaan sekolah ,sebagai sebuah
sistem yang memiliki tujuan dan program program untuk
mencapai tujuan tersebut
b. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal;
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik
dari satuan pendidikan formar lain dan/atau nonformal yang sudah
memperoteh akreditasi. Dalam hal ini, satuan pendidikan harus
mampu memfasilitpsi kebutuhan peserta didik dalam
pengembangan kompetensi keunggulan lokal melalui program-
program kerjasama dengan lembaga lain yang terkait

45
8) Pendidikan kewirausahaan (Khusus bagi MA/MAK)
a. Menjelaskan bagaimana bentuk pendidikan kewirausahaan

dikembangkan di madrasah, (dapat dilakukan dengan penanaman


nilai-nilai kewirausahaan melalui integrasi berbagai kegiatan
madrasah maupun kegiatan riil praktik wirausaha)
b, Madrasah melakukan analisis internal sekolah dan dukungan
lingkungan (eksternal sekolah) untuk memperoleh jenis
kewirausahaan yang sesuai untuk dilaksanakan.
c. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dipadukan pada
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, dengan mengambil
KD Kewirausahaan untuk diaktualisasikan pada kegiatan
kewirausahan.
d. Dapat diwujudkan dalam kegiatan kunjungan industri, pameran,
bazar, dan lain-lain.

4. Bab lV Pengaturan Beban Belajar

a. Beban Belajar.
Dalam menetapkan beban belajar madrasah hendaknya menjelaskan
beban belajar yang diterapkan berkenaan dengan sistem paket atau
sistem kredit semester, sebagaimana diatur dalam Permendikbud
Nomor 61 Tahun 2014 dan SK Dirjen Pendis No 3364 Tahun 2015 (

Juknis Sistem Kredit Semester pada Madrasah)


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.
1. Beban belajar di Ml, MTs, dan MA dinyatakan dalam jam pelajaran
per minggu. Untuk Ml kelas I minimal 36 JPL/Minggu. Untuk Ml kelas
ll minimal 38 JPL/M|nggu. Untuk Ml kelas lll minimal 42 JPLlMinggu,
untuk Ml kelas lV-Vl minimal 44 JPLlMinggu. Untuli [u'[Ts minimal -48
JPI-/Minggu. Sementara untuk MA minimal 53 JPLlPerminngu. Untuk
MA penyelenggara program keterampilan dan program keagamaan
minimal 59 JPL/Minggu.

46
2. Durasi .beban belajar perjam pelajaran dinyatakan dalam Jam
Pelajaran (JP), terdiri dari : Ml 35 menit, MTs 40 Menit, dan MA 45
menit.
3. Madrasah dapat menambah beban belajar sebanyak banyaknya 6
(enam) jam pelajaran berdasarkan pertimbangan kebutuhan peserta
didik, akademik, sosial, budaya, dan ketersediaan waktu
4. Merelokasi jam pelajaran pada mata pelajaran tertentu untuk mata
pelajaran lainnya sebanyak-banyaknya 6 (enam) jam pelajaran untuk
keseluruhan relokasi.
5. Menyelenggarakan pembelajaran terpadu (integrated learning)
dengan pendekatan kolaboratif
6. Menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem Paket atau sistem
Kredit Semester (SKS). Ketentuan tentang penyelenggaraan SKS
diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan lslam
7. Beban belajar dalam satu semester minimal 18 minggu.
8. Beban belajar di kelas Vl, lX, dan Xll pada semester genap minimal
14 minggu. Beban belajar bagi SMA/MA yang menyelengarakan
Sistem Kredit Semester (SKS), diatur dalam pedoman SKS.
9. Beban belajar per tahun minimal 36 - 40 Minggu
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur clalam
struktur kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada
semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban belajar
pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal
40"/" unluk SD/MI, maksimal 50% untuk SMP/MTs, dan maksimal
60% untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan

b. Beban Belajar Tambahan.


Dalam menetapkan beban belajar tambahan, hendaknya dijelaskan
beban belajar tambahan yang diterapkan madrasah dengan berpanduan
pada Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014, KMA No 184 Tahun 2019

47
Tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum pada Madrasah dan SK
Dirjen Pendis No 3364 Tahun 2A15 ( Juknis Sistem Kredit Semester
pada Madrasah)

5. Bab V Kalender Pendidikan

Pada bagian Kalender Pendidikan Madrasah ini dicantumkan rincian


pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun pelajaran. Hal tersebut mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Kalender pendidikan Madrasah mengacu pada panduan penyusunan


kalender pendidikan Madrasah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama
Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat pada tahun pelajaran berjalan.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun


kalender pendidikan sebagai berikut:
a. Permulaan Tahun Pelajaran.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Pengaiuran Waktu Belajar Efektif.
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pernbelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang
pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
c. Pengaturan Waktu Libur.
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jed.a antar s€mester, libur akhir

48
tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada tabel berikut ini.

NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN

1 Minggu efektif belajar Tuliskan jumlah Digunakan untuk kegiatan


reguler setiap tahun minggu efektif pembelajaran efektif pada setiap
(Kelas l-V, Vll-Vlll, X-Xl) minimal36 minggu madrasah.

2. Minggu efektif semester Tuliskan jumlah


ganjil tahun terakhir minggu efektif
setiap madrasah (Kelas Minimal 18 minggu
Vl, lX, dan Xll)
3. Minggu efektif semester Tuliskan jumlah
genap tahun terakhir minggu efektif
setiap madrasah (Kelas Minimal 14 minggu
Vl, lX, dan Xll)
4. Jeda tengah semester Tuliskan jeda Satu minggusetiap semester
tengah semester
Maksimal 2 minggu

5. Jeda antar semester Tuliskan jeda antar Antara semester I dan ll


semester Maksimal
2 minggu
6. Libur akhir tahun ajaran Tuliskan libur akhir Digunakan untuk penyiapan
tahun ajaran kegiatan dan administrasi akhir
Maksimal 3 minggu dan awal tahun pelajaran
7. Hari libur keagamaan Tuliskan hari libur Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur keagamaan
Maksimal 4 minggu lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi
jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif

49
KEGIATAN [-96a51wAKTu
Tulist<an hari libur D'rsGuakan dengan Peraturan
HAri libur umum/ nasional
Pemerintah

futist<an hari libur Untt[ maonsah sesuai dengan


Hari libur khusus
khusus maksimal 1 ciri kekhususan masing-masing

minggu
Tuliskan kegiatan Digunakan untuk kegiatan Yang
Kegiatan khusus
khusus madrasah diprogramkan secara khusus
madrasah
maksimal3 minggu oleh madrasah tanPa
mengurangi iumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

6. Bab Vl PenutuP'
mengemukakan:
Pada bagian ini satuan pendidikan
a. HaraPan
b. Permasalahan
c. Solusi
d. Rencana Tindak lanjut

7. LamPiran'lamPiran'
dengan Btlku KTSP
Bagian ini dilampirkan yang berhubungan
a. SK TPKM,
Kl/KD-nya'
b. SK Penetapan Mulok beserta
c. SK Penetapan Ketuntasan Belajar'
d. SK. Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler'
kegiatan penyusunan KTSP,
e. Berita Acara masing-masing
f. Daftar Hadir Kegiatan'
dari Pengawas
g. Lembar Validasi Dokumen KTSP
h. LamPiran Struktur Kurikulum
i. DaftarTabel
j. Daftar Gambar

50
BAB IV
BUKU II DAN BUKU III KTSP

A. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
1. ldentitas mata pelajaran (khusus MTs dan MA/MAK);
2. ldentitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran;

4. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
5. Tema (khusus Ml);
6. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi ;

7. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta


didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
g. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
11. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar lsi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan
pola pembelajaran pada setiap tahun alaran tertentu. Silabus digunakan

i :. :::::::::::::: ::::::::x:::- ::::-:: 5L


B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
Rencana pelaksanaan
pembelajarantatapmukauntuksatupertemuanataulebih.RPP
kegiatan pembelajaran peserta
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
Dasar (KD)' setiap pendidik pada
didik datam upaya mencapai Kompetensi
satuanpendidikanberkewajibanmenyusunRPPSecaralengkapdan
secara interaktif inspiratif'
sistematis agar pembelajaran berlangsung
menyenangkan,menantang,efisien,memotivasipesertadidikuntuk
yang cukup bagi prakarsa'
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
bakat, minat, dan perkembangan
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
berdasarkan KD atau subtema
fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun
Komponen RPP terdiri atas:
yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih'
pendidikan;
f. identitas madrasah yaitu nama satuan
2. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. kelas/semester; KD
pencapaian
4. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
dan beban belajar;
5.tujuanpembelajaranyangdirumuskanberdasarkanKD,dengan
menggunakankatakerjaoperasionalyangdapatdiamatidandiukur,yang
mencakup sikap, pengetahuan' dan keterampilan;
6. komPetensi dasar;
7. indikator pencapaian kompetensi;
prinsip, dan prosedur yang
B. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep,
sesuai dengan rumusan
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
indikator ketercapaian kompetensi ;

g,metodepembelajaran,digunakanolehpendidikuntukmewujudkan
agar peserta didik mencapai KD
suasana belajar dan proses pembelaiaran
didik dan KD yang akan
yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
dicaPai;
10.Media/alat,Bahan,danSunrber.Belajar;yangmembantuproses
pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;

52
11. Kegiatan Pembelajaran langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui
tahapan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup; dan
12. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan pengayaan
G. Prinsip Penyusunan Rpp
Dalam menyusun Rpp hendaknya mernperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Setiap RPP harus secara utulr memuat Kompetensi Dasar sikap spiritual (KD
dari Kl-1), sosiat (KD dari Kl-z), pengetahuan (KD dari Kt- 3), dan
keterampilan (KD dari Kt-4);
2' Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih;
3. Penyusunan Rppsederhana, maksudnya adalah penyusunan Rpp
menghindari uraian atau paparan berlebihan yang justru mengaburkan
gambaran realisasi pembelajaran yang akan dilaksanakan;
4' Penyusunan RPP menjamin tumbuhnya kreativitas guru dan peserta didik,
artinya penyusunan RPP cukup memuat pokok-pokok yang diperlukan dalam
pembelajaran yang memungkinkan guru mengembangkan kreativitas
dalam
merangsang tumbuhnya kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.
Sebaliknya penyusunan RPP bukan teks pembelajaran yarrg menjadikan guru
terlalu terkungkung mengikuti langkah demi langkah yang menjenuhkan
peserta didik melakukan pembelajaran;
5' Penyusunan RPP menjamin tumbuhnya kreativitas guru dan peserta didik,
Penyusunan RPP memperhatikan perbedaan individu peserta didik
atau
keberagaman kondisi belajar setiap peserta didik. Rpp disusun
dengan
memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual,
minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik;
6' Penyusunan RPP berpusat pada peserta didik atau cenderung
memuat
pokok-pokok aktivitas peserta didik yang diharapkan
dapat berjalan dalam
pembelajaran. Proses pembelajaran dirancang dengan
berpusat pac1a peserta
didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat berajar yang ada pada peserta
didik dengan

53
menggUnakanpendekatansaintifikmeliputimengamati,menanya'
dan mengom unikasikan ;
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi,
sekitar peserta didik' Proses
7. Berbasis konteks atau situasi dan lingkungan
sebagai sumber belajar;
pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarrrya
g. Berorientasi kekinian atau perkembangan kehidupan yang terbaru'
ilmu pengetahuan dan
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan
teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini;
9. Mengembangkan kemandirian belajar peserta didik;
pembelajaran;
10. Memtrerikan umpan batik dan tindak lanjut
pemberian umpan balik positif '
11. RPP memuat rancangan pokok-pokok program
belajar;
penguatan, pengayaan, dan remedi atau perbaikan
kompetensi dan/atau antar
l2.Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar
muatan.RPPdisusundenganmemperhatikanketerkaitandanketerpaduan
materi pembelajaran'
antara Kl, KD, indikator pencapaian kompetensi,
dalam satu keutuhan
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar
pengalaman belajar;
pembelajaran tematik, keterpaduan
13. RPP disusun dengan mengakomodasikan
oelajar, dan keragaman budaya (terutama
lintas mata pelajaran, lintas aspek
bila terdapat
pada Ml dan lPA, IPS terpadu pada MTs, atau dapat dilakukan
kompetensi lintas mata pelajaran yang dapat diwujudkan dalam bentuk
tingkatan kelas' balk
pembelajaran terpad[ antarmata pelajaran dalam satu
pacla jenjang Ml, MTs, atauPun MA );

14'Memanfaatkanteknologiinformasidankomunikasi;
15. Model RPP dapat berbentuk bagan, uraian,
atau bentuk lain yang sederhana

namuncukupmenggambarkanskenariodanmuatanpokokpembelajaran
yangakandijalankanpesertadidik.Dalamhaliniyangmenjadiprinsipatau
telah memuat semua
kunci utama adalah kelerrgkapan komponennya atau
komponenyangdiperlukandalampenyusunanRPPdanbukanmemuat
semua jabaran uraian isi setiap komponennya;
Guru diperbolehkan mengembangkan RPP, namun tidak
diperbolehkan
16.
mengurangi keberadaan komponen yang sudah ditentukan'
mudah dibaca dan mudah
17. Model RPP bersifat praktis, artinya RPP hendaknya
dipraktikan dalam Pembelajaran ;

54
BAB V
KETENTUAN PENULISAN DAN PENJILIDAN

A. Format Pengetikan
1. Kertas.
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 2g,7
cm) tebal kerta 80 gram.

2. Bidang Pengetikan
Bidang pengetikan berjarak masing-masing dari tepi kiri, atas, kanan, bawah
adalah 4,4,3,3 cm (lihat Lampiran 11 Contoh Ukuran Bidang Pengetikan).
Hasil pengetikan adalah tepi kanan rata (fulljustification).

3. Awal Paragraf
Awal paragraf dimulai 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang pengetikan.
Sesudah tanda baca titik, koma, titik dua, dan titik koma hendaknya diberi
jarak satu ketukan kosong

4. Penomoran Halaman i

Bagian awal Buku diberi nomor halaman menggunakan angka romawi kecil
(misalnya i, ii, iii, iv) di tengah bagian bawah halaman. Nomor halaman pada
bagian inti dan bagian penutup Buku menggunakan angka Arab di tengah
bagian bawah halaman. Nomor untuk lampiran ditulis dengan menggunakan
angka Arab melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

5. Jenis Huruf dan Ukuran


Buku hendaknya diketik dengan komputer menggunakan program windows
dengan jenis hurul (font) resmi. Dalam hal menulis Buku ini digunakan jenis
huruf Arial ukuran 12 point. Jenis huruf ini disebut huruf proporsional karena

iarak antar huruf bergantung pada besar-kecilnya huruf. Misalnya huruf m


berukuran lebih besar daripada huruf i, sehingga jarak antara dua huruf
selalu rapat.

55
6. Modus Huruf
(bold) diatur sebagai
Penggunaan huruf normal, miring (italic), dan tebal
berikut:
induk, 2) Tabel, 3)
a. Normal. Jenis huruf normal digunakan untuk: 1) Teks
Gambar, 4) Bagan, 5) Catatan dan 5) Lampiran'
b. Miring (ttatic). Jenis huruf miring digunakan untuk:
1) kata non bahasa
daerah' 3) istilah
lndonesia yang masih asing, 2) kata berasal dari bahasa
penting tidak boleh
belum lazim dan 4) bagian penting (untuk bagian
digunakanbold.normal,tetapibolehbold.miring)
judul bab' 2) judul
, c. Tebal (Bold). Jenis huruf tebal digunakan untuk: 1)
subbab dan 3) bagian penting dari suatu contoh dicetak
bold-italic

B. Spasi
akhir judul bab
Antar baris dalam Buku diketik dengan spasi 1,5. Jarak antara
dengan awal teks adalah 3 spasi. Jarak antara akhir
teks dengan subjudul
berikutnya adalah 1'5
adalah 3 spasi. Jarak antara subjudul dengan awal teks
spasi. Spasi antar kata tidak boleh terlalu renggang dalam
teks' contoh Jarak
ini
Antar baris dan Pengetikan Teks sebagai tersebut di bawah
:

Contoh salah :

Bidang pengetikan berjarak masing - masing dari tepi kiri, atas, kanan' bawah
(full iustification)'
adalah 4,4,g,3. Hasil pengetikan adalah tepi kanan rala
cukup rapat'
Meskipun demikian, harap diupayakan spasi antar kata

Contoh benar :

atas, kanan' bawah


Bidang pengetikan berjarak masing-masing dari tepi kiri,
rala (full iustification)'
adalah 4, 4, g,3 cm. Hasil pengetikan adalah tepi kanan
rapat'
Meskipun demikian, harap diupayakan spasi antarkata cukup

56
C. Penjilidan

1. sebelum mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang (Kepala


Bidang pendidkan Madrasah untuk MA, Kepala Seksi Pendidikan
Madrasah bagi Ml dan MTs), madrasah tidak menjilid dulu dokumen'
2. Setelah mendapat pengesahan, madrasah menjilid buku l, ll, dan lll
dengan hard cover. Untuk Ml berwarna Hijau Muda. Untuk MTs berwarna
Biru. Untuk MA berwarna Hijau Tua. Dan untuk MAK berwarna Biru muda'
3. Buku l, ll, dan lll sekurang-kurangnya rangkap 1 sebagai dokumen
madrasah.

57

I
BAB VI
PENUTUP

Panduan ini disusun dengan harapan pihak terkait dapat menjadikan


panduan ini sebagai standarisasi dalam kegiatan penyusunan dan
Pengembangan Buku l, ll dan lll KTSP pada madrasah di lingkungan Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Hal-hal yang belum
diatur
dalam panduan ini akan diatur kemudian sesuai dengan perkembangan peraturan
yang berlaku dan tuntutan kebutuhan.

semoga penyusunan dan pengembangan Buku KTSP pada madrasah


yang tersusun dapat lebih baik dan berkualitas sesuai dengan tuntutan
regulasi
dan kebutuhan.

59
61
Lampiran :

Struktur Kurikulum Ml,MTs dan MA mengacu pada Keputusan Menteri Agama


Nomor 184 Tahun 2019 Tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum Pada
Madrasah

Struktur Kurikulum 2013 Madrasah lbtidaiyah (Ml)

ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER-MINGGU
ll ilt IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama lslam
a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 b 4 4 4
3. Bahasa lndonesia 8 I 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 b 6
6. llmu Pengetahuan Alam 3 3 3
7. llmu Pengetahuan Sosial 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 4 4 4 4 4 4
Kesehatan
3. Muatan Lokal

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 36 40 42 42 42

53
Stnuktur Kurikulum 2013 Madrasah Tsanawiyah (MTs)

ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER-PEKAN
vil vill IX

Ke lompok A
1. Pendidikan Agama lslam
a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan J 3 3
6
o. Bahasa lndonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5

6. llmu Pengetahuan Alam 5 5 5


7. llmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa lnggris 4 4 4
Ke ompok B
3 3 a
1. Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3
2. 3 3
Kesehatan
J. Prakarya dan/atau lnformatika 2 2 2

4. Muatan Lokal

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46

64
Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah
Peminatan MIPA (Matematika dan llmu Pengetahuan Alam)

ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PERPEKAN
X XI xil
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama lslam
a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. I Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa lndonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah lndonesia 2 2 2
7. Bahasa lnggris 3 3 3
Kelompok B ( Umum)

1. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 2 2 2
Kesehatan
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Muatan Lokal
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Akademik

1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan:
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/ atau 6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau informatika
Jumlah Alokasi Waktu Perpekan 51 51 51

65
Aliyah (MA)
Struktur Kurikulurn Madrasah
Peminatan IPS

ALOI :ASIWAKTU
PE :RPEKAN
MATA PELAJARAN
--r-l XI xtt

A^^m4 lclam
--__T-
1. re lulull\4| I ^vql 2 2 2
a. Al-Qur'an Ftaols : 2 2 2
b. Akidah AkhlaK 2 2 2
c. Fikih 2 2 2

2.
d.
PendidlKan
@=,.,)lTr'rrrrrr;;;;
Hancasrrl:o' :,
2
4
2
4
2
4
J. FAhasa indonesia 4 2 2
A, lmaArab 4 4 4
r- iHra;mtir." 2 2 2
6. Sejaran lnoonesra 3 3 3
7. Bafrasa lnggris
KelomPoK E I unlurrry
2 --1,
2_) 2

t;o.hata; 2 2 2
I nqvsr
2. Pendidit<an Jasmanl, \'rrilr 2 2 2
PrakarYa dan newllauDdr
rqq"
3.
4. Muatan Lokal

Itllo-in:rfan\
v vr
ngl()lllPt,^ \r
Peminatan Akademik
1. Geografi 3 4 4
2. Sejaran 3 4 4
3. Sotiologi 3 4 4
4. Il: Ekonomi
trlIa Pelajaran Pilihan :

- 6 4
4
M ata Pelajaran Pilihan
Lintas Minat dan/ atau
--raraman Minat dan/atau lnformatika
51
ffituPerPekan 51 51

66
Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah (MA)
Peminatan Bahasa dan Budaya

ALOKASI WAKTU
I-MATA PELAJARAN PERPEKAN
I
X XI xil
Kelompok A (Umum)

1. Pendidikan Agama lslam


a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
J. Bahasa lndonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Se arah lndonesia 2 2 2
7. Bahasa lnggris 3 3 3
Kelompok B ( Umum)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
3. P r akary a dan Kewi rausah aan 2 2 2
4. Muatan Lokal

Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Akademik

1. Bahasa dan Sastra lndonesia 3 4 4


2. Bahasa dan Sastra lnggris 3 4 4
3. Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4. Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan

Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/ atau 6 4


Pendalaman Minat dan/atau informatika
Jumlah Alokasi Waktu Perpekan 51 51 51

67
(MA)
Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah
Peminatan Keagamaan

ALOKASIWAKTU
PERPEKAN
MATA PELAJARAN
X XI xll

KelompoK A [YvctJrrJ,
1. Pendtotran Agal lld r-r 4 4
4
a. lAl-Our'an Hadis 4 4
4
nl nxioarr nt<trtat< 2 2 2
CTrixitr 2 2 z
C. t SgJaran KeDuqayaarr rrr.'rrr 2 2
' :: ::: . lllr^ l^* I IVartrorrte(l'ad,1f11n
\vYrsr Y 2
2. PendlolKan ratlua>lra \rqr 4 4 4
J. Bahasa lndonesta 2 2
4
4. Bahasa Arab 4 4
4
5. Matematika 2 2
2
a Sejarah lndonesla 3
;J
3
7. f)ctl t@oq rr rvvr rv
I
K€ 2 2
2
1. Seni tsuoaY? ,
dan
Pendid'tkan iasmani, Olah Raga' 2 2 2
2.
Kesehatan 2 ,
2
3.
4. r\/1,;^+- t;tel

(, a ;mookT (Peminatan)
;^i-- Ilrnr r-ilmr r Keaoamaan -2
2 2
1. llmu Tafsir 3 3
2
2. llmu Hadis 3 3
2
J. Ush[l fik'rh
2 3 3
;^l^*^ Ardh
4.
Mata Pelalaran Hlllnarr
6 4 4
dan/ atau
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat
Pendalarnan Minat dan/atau informatika
5fl _!l__l- 51

68
Lampiran :

Madrasah Penyelenggara Program Keterampilan mengacu pada Keputusan


Menteri Agama Nomor 1023 Tahun 2016 tentang Panduan Penyelenggaraan
Program Keterampilan di Madrasah Aliyah dan Keputusan Menteri Agama Nomor
184 Tahun 2019 Tentang Pedoman lmplementasi Kurikulum Pada Madrasah.

Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah


(MA) Plus Keterampilan

ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER-
MATA PELAJARAN
MINGGU
X XI xil
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama lslam
a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan lslam 2 2 2
2, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa lndonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah lndonesia 2 2 2
7. Bahasa lnggris 3 3 3
Ke lompok B (Wajib)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Muatan Lokal
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Akademik: 12 16 16
Mata Pelajaran Pilihan:
1. Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/ atau 6 4 4
Pendalaman Minat dan/atau informatika
2. Keterampilan 6 6 6

Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu 57 57 57

69
punyur"nggara program Keagamaan mengacu
pada Keputusan
iril:;t#' 2016 tentang Petunjuk Teknis
Menteri Agama tJomor 12gg Tahun
PenyelenggaraanProgramKeagamaandiMadrasahAliyahdanKeputusan
MenteriAgamaNomorls4Tahun20lgTentangPedomanlmplementasi
Kurikulum Pada Madrasah'
(MAN-PK)
Struktur Kurikulum MAN Program Keagamaan
__NLOKNSI
WAKTU
BELAJAR PER-
MATA PELAJARAN MINGGU
X XI xll

Kelompok A (Umum) r_i^_


___----
1. I Pet tdtdtK4n Agarrlarstatn
--_l-- 4 4 4
a. AI-QUr an naur> 4 4 4
b. 2 2 2
c. 2 2 2
d. SelaranK€ouq%
<-=-'r- i-.^ tz.^,^,avaon6r!.'r2-All 2 2 2
2. Pendtdtra 4 4 4
3. Bahasa lndonesia 4 2 2
4. Bahasa Arab 4 4 4
5. MatemattKa 2 2 2
6. Sejaran tnoonesta - 3 e 3
l_) Bahasa tnggrts
Kel ompoK E [urrlurrU 2 2 2
1.1 S"ni Br,duy1" ,, ;::^ n Koeohatan 2 2 2
--+
2_ PendtdlKa ^,^- 2 2 2
3. rlandl yo' uqr | | \vvYrr evv-.r '----'

Muatan Lokal
4. lttt

TD^-i^rfqnl
J\el(,lllPvr\ Y \r vrr'r"-'-",
Pe ninatan Keagamaari 2 2 2
1. I ttmu Tafsir 2 3 3
2. llmu Hadis 2 3 3
3. Usul Fikih 2
11
*) 3
4. tsanasa Arau

Mr
6 4 4
1.
t nTn rr l t;-t il Kal _
6 6
2fendataman Minat Keagamaan 6
r! l\/li 57 57 57
JUi'l1l?l'l .Ja[Tl retajatatt t "' ''""vY"

70
Contoh Surat Permohonan Pengesahan Buku I KTSP :

KOP SURAT MADRASAH

Nomor : Kab/Kota,
Lampiran : 1 (Satu) bundel
Perihal : Permohonan Pengesahan
Buku I Kurikulum Madrasah

Kepada Yth;
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota (RA/MI/MTs)
Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat (MA)
Up. Kabid/Kasi Pendidikan lVladrasah/Pendis (pilih sesuai jenjang)
Di Tempat

Assalam u' alai ku m wr wb.

Sehubungan telah selesainya penyusunan dan pengambangan


kurikulum madrasah tahun pelajaran ....... maka
dengan ini kami mohon kiranya Bapak dapat mengesahkan Buku
Kurikulum dimaksud.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami sertakan Buku l,

(Buku ll dan Buku lll) Kurikulum Madrasah .. yang telah


selesai kami susun.
Demikian permohonan ini, atas berkenannya kami ucapkan terima
kasih.

Wasal m u' al aiku m wr, wb.

Kepala Madrasah,

NIP.

71
Aontoh Lembar Cover/Jitid Buku I KTSP

BUKU I

KURIKULUM MADRASAH IIIIIIIIIII


TAHUN PELAJAR.AN IIIIIIIIIII

Logo
Madrasah
(togo xemenag untuk
Modrqsah Negeridan
Madrqsoh swasto

rnenyesesuoikan)

Kementerian Agama (Madrasah Negeri)


YaYasan ( Madrasah Swasta)
MADRASAH ........
Alamat lengkaP ...""'
Kab/Kota .......'
Tahun ........

72
Contoh Lembar Pengesahan KTSF ;.

KOF SURAT MADRASAHJ


_
LEMBAR PENGESAHAh!

Dengan rnemanjatkan Puii dan svukur ke hadirat Allal-r SWT, setelah


rnempertirnbangkan masukan dari Komite Madrasah, Buku I Kurikulum Madrasah
Tahun Pelajaran telah ditetapkan dan disahkan
pemberlakuannya terhitung mulai tanggal . . '. Juli 2A ^ " " "

Seianjutnya pada akhir tahun pelajaran, pelaksariaan kurikulurn ini akan


dievaluasi dan atau ditrnjau ulang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangart
madrasah yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar daiam melakukan
penyususunan, pengembangan dan penetapan kurikulum untuk tahun pelajaran
benikutnya"
DitetaPkan di
Pada tanggal :Juli 20

Mengetahui,
Ketua Komite, Kepala Madrasah,

NIP.
Mengetahui,

Pengawas Pendidikan Madrasah Pengurus Yayasan

NIP.

Mengesahkan,

An. KEPALA
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat (bagi MA)
Kantor Kementerian Agama Kab'/Kota (bagi RA/Ml/MTs)
Kepala Bidang / Seksi Pendidikan MadrasahlPendis*",

NIP.

73

I
KOP MADRASAH

KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH


KABUPATEN/KOTA.
Nomor: ..'...'
i;;i";g
Penunjukan Tim Pengembang Kuiikulum
Madrasah """""""'
Tahun Pelajaran """"'
Maha Esa
Dengan Rahmat Tuhan Yang
Kepala Madrasa6 """
Kecamatan ".'".'"'
KabuPaten/Kota """'

Menimbang : :aitunp[ Buku l'I'1al


";;;i;
a. Bahwa untuk inenyusun dan memge.mbangkan
Kurikulum Tingkat
rim
pengembans Kurikurum
satuan pendroirl-ri Tahun Pelajaran """"";
Madrasah.... ""' oiril tampiran surat keputusan ini dianggap
b. Bahwa nama-nama'v""g i"it"oy1 tugas dimaksud'
mampu oan oertanljuig'lu;un dalam melaksanakan
2003 t9!l1ng ' "
: 1, Undang-uncjang No' 20 tahun
Mengingat 2005 Tentang ""
;. ;;;t;i"n Femlrintah No'1e Tahun Tgntang "'
l. p"rtn"nOlknas No' ""
'P;;;i;;; MenteriAsama Tahun
No'
'"
"" Tahun "" Tentans ""
;. "" Tentang ""
5 Keoutusan vtenteriig"t" No' "" Tahunrentans
;. ijKti;;; punoi" r'ro''"" tahun "" "
dst....
MemPerhatikan 1. Program kerja YaYasan/Komite
;.;;;t; teria [epata madrasah tahun pelajaran " '
6.;,#i;;;;;ri;p;r;;;"san suru madrasah
tgr """' """"'
MEMUTUSKAN
MenetaPkan
""""' tentang Penunjukan Trm Pengembang
Keputusan Kepala Madrasah
KESATU Pelajaran """
li;;k;i;* Madrasah Tahun tufup sebagai TPKM yang untuk
KEDUA Menujuk nama-nama i"""b't dipanding-
Tahun Pelaiaran
6urtu r
menyusun oun *"ng";ni"nliun luiitiilii^Madrasah
lampiran keputusan tnt'
...... V"nS tidak terpisahkan dalam ketentuan
tanggunggjawabnya sesuat-dengan
KETIGA T'KM melaksanakan tugas danp"ny'"'nufroun pdngutbangan Buku l'll dan lll
dan berpedoman pada Pinduan
rP KM ni d ibebankan kepad a
rlr:l*:::;ff fffi:i'r,'"nffi"?3li g:l leoi atan
i

KEEMPAT
kemampuan unnnu'u'i'u!;; ;;;; ; *lltt Madrasah rahun " "'

Keputusan ini berraku +j;i;;;ss"'Jllt:tfl^f::tf,1,i"1":t#,uX!1f pen etap an ,,l'iuounun


n
KELIMA rd ap ai ke ke i ru an d al am
I I

p Ji, iv" oirl l"'nvuii t"


I

;:irTil.'"fl'r[
DitetaPkandi :"'""
Padatanoqal : "" """"""" " '

Kepala Madrasah

Tembusan Yth
1. Ketua Komite ..."""""".'"
2. Ketua yayasan ..."""""""'
3. Pengawas Madrasah
74
Contoh Penulisan Tim Pengembanq Kurikulum Satuan Keria

KOP MADRASAH

Larnpiran :

Keputusan Kepala Madrasah


Nomor .. Tanggal .....

Tentang : PENUNJUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM


MADRASAH........... TAHUN PELAJARAN ....... /

JABATAN
NO NAMA UNSUR
DALAM TIM
1 Yayasan (swasta) Pembina
2 Komite Pembina
3 Pengawas Madrasah Pembina
4 Kapala Madrasah Ketua
5 Wk. Bid Akademik Sekretaris
6 Kepala Tata Usaha Anggota
7 Guru (MGMP/KKG) Anggota
8 Guru (unsur PAI) Anggota
I Guru (Unsur Bahasa) Anggota
10 Guru (Unsur Umum) Anggota
11 Guru (Unsur Umum) Anggota
12 Guru (Unsur Umum Anggota
13 Guru (unsur mulok) Anggota
14 Guru BP/BK Konselor
15 Narasumber
Dst Dst.

Kepala Madrasah,

N IP.

75
Contoh Kata Fengantar

KATA PENGANTAR

Assaiamu'alaikum Wr. Wb.


Bi smi I I a h i rrah m a n i rra h i m,
Dengan memanjatkan puji syukur kehaoirat Allah swl-, atas blmbinEan
taufiK

dan hidayah-Nya, Tim Pengembang Kurikulum Madrasah


Tahun Pelajaran .....1..... dapat nrenyelesaikan penyusunan dan pengembangan
pendidikan
kurikulum ini untuk digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
cian menentukan berbagai kebijakan proses kegiatan belajar mengajar'
agar
terencana, terarah, terprogram dan tepat tujuan yang akan dicapai khususnya
hidup dan
dalam mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil sebagai bekal
bekai membangun negeri tercinta lndonesia'
Dalam penyusunan Buku l, ll, dan lll kurikulum Madrasah ."""'
Tahun pelajaran Propinsi Jawa Barat ini' kami
Kabupaten
berupaya semaksimal mungkin untuk menyajikan konsep, perangkat, serta
strategi yang ideal, namun kami pun rnenyadari sepenuhnya karena berbagai
keterbatasan yang ada pada kami dengan mempertimbangkan kekuatan'
kelemahan, potensi dan tantangan yang ada, sehingga kurikulum
yang kami
suSUn ini masih perlu penyempurnaan sesuai dengan perkembangan
dan
peraturan yang berlaku.
Semoga kurikulum yang telah kami susun ini dapat dijadikan landasan dan
para
pedornan bagi peningkatan mutu lembaga, mutu peserta didik dan mutu
pendidik, sehingga harapan yang ingin dicapai menuju Madrasah +O+iAaiyan yang
unggul, berdaya guna dan berhasil guna dalam menunjang pencapaian standar
kompetensi lulusan, standar isi dan standar proses pendidikan yang dilaksanakan
di madrasah karni.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi
terselesaikannya Buku l, ll dan lll Kurikulum Madrasah '......'
Tahun
Pelaiaran ini, kami ucapkan terima kasih. Hanya kepada Allah lah kita
memohon petunjuk dan pertolongan'
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

.20....
Kepala Madrasah

NIP.

76
TIM PENYUSUhI

PANDUAN
PENYUSUNANDANPENGEMBANGANBUKUI'IIDANIII
KURIKULUMTINGKATSATUANPENDIDIKANPADAMADRASAH
DILINGKUNGANKANToRWILAYAHKEMENTERIANAGAMA
PROVINSI JAWA BARAT

Pengarah Drs. H.A. Buchori, M.M'


Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Jawa Barat

Penanggung jawab Drs. H.Abudin, M.Ag'


Kepala Bidang Pendidikan Madrasah

Ketua Evi Soviawati, S.H., M'Pd

Sekertaris Widya Arthawati, M.Pd

Anggota 1. Dr. H. Endang SaPutra, MPd


2. Drs. Abdul Ajid' MAg
3. Drs. Tatang HidaYat, MMPd
4. Rd, Hj. HannY RojiYah, MN, MAg
5. Drs. H. E Saeful RF, M'Pd
6. Wilda Sagita MPd
7. Sofwan Hadi, M.Pd
8. EnYang Sungkawa, S'T', M'Ag'
9. Deden Margana

7V
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
BIDANG PENDIDIKAN MADRASAH
TAHUN 2019
MILIK KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI JAWA BARAT

TIDAK DIPERJUAL BELIKAN

Anda mungkin juga menyukai