Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yohanes Eugenius H.

Nim : 18502034

Ringkasan bab 8

A. PENGERTIAN REKAYASA GENETIKA

Genetika adalah kata yang dipinjam dari bahasa Belanda:genetica, adaptasi dari bahasa

Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani genno, yang berarti "melahirkan".

Genetika merupakan cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme

maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Maka, dapat juga dikatakan bahwa

genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.

Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi. Dan

secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan tentang :

material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),

bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan

bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan

genetik)

Rekayasa atau biasa juga disebut dengan teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk

menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, ataupun

pengalaman dari trial dan error. Dan rekayasa juga mengalami perkembangan layaknya

lomba lari estapet yang meneruskan teknologi generasi sebelumnya.

Maka, Rekayasa genetika dalam arti luas adalah teknologi dalam penerapan genetika untuk

membantu masalah dan kepentingan apapun dari manusia. Dengan segala pengetahuan dan

pengalaman dari trial dan error tersebut manusia dapat mengembangkan produk-produk

yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri.


Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi didifinisikan sebagai

teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke

dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus

rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam

pemuliaan dan seleksi tradisional.

Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan

susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA

organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari

organisme apa saja. Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman,

sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen serangga dapat

diselipkan pada tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen

dari manusia dapat diselipkan pada kromosom bakteri.

Produksi insulin untuk pengobatan diabetes, misalnya, diproduksi di dalam sel bakteri

Eschericia coli (E. coli) di mana gen penghasil insulin diisolasi dari sel pankreas manusia

yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. coli. Dengan demikian produksi

insulin dapat dilakukan dengan cepat, massal, dan murah. Teknologi rekayasa genetika

juga memungkinkan manusia membuat vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman

transgenik dengan sifat-sifat baru yang khas.

B. Kloning
Kata kloning, berasal dari bahasa Inggris clone, pertama kali diusulkan oleh Herbert

Webber pada tahun 1903 untuk mengistilahkan sekelompok organisme hewan maupun

tumbuh-tumbuhan yang dihasilkan melalui reproduksi aseksual dan berasal dari satu induk

yang sama. Setiap anggota dari klon tersebut mempunyai susunan dan jumlah gen yang

sama dan kemungkinan besar fenotipnya juga sama.


Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada amfibi (kodok), dengan mengadakan

transplantasi nukleus ke dalam telur kodok yang dienukleasi. Sebagai donor digunakan

nukleus sel somatik dari berbagai stadium perkembangan. Ternyata donor nukleus dari sel

somatik yang diambil dari sel epitel usus kecebong pun masih dapat membentuk embrio

normal.

Sejak Wilmut berhasil membuat klon anak domba yang donor nukleusnya diambil dari sel
kelenjar susu domba dewasa, maka terbukti bahwa pada mammalia pun klon dapat dibuat.
Atas dasar itu para ahli berpendapat bahwa pada manusia pun secara teknis klon dapat
dibuat.
C. Rekombinasi DNA invitro
Rekombinasi DNA adalah pembentukkan susunan gen yang baru dengan jalan pemindahan
segmen DNA dari satu sel ke sel yang lain yang mampu bereplikasi, ditranskripsi, dan
ditranslasi. Rekombinasi dapat terjadi secara alamiah dan dapat di buat rekayasa.
Pembuatan DNA rekombinan dapat di bagi menjadi beberapa langkah:
• Isolasi sumber DNA yang diinginkan dengan 3 cara yaitu:
➢ DNA dapat berasal dari total genomic organisme yang diinginkan. Isolasi
ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
➢ DNA yang dibuat dari mRNA yang diisolasi dari jaringan tertentu.
Complementary DNA (cDNA) dibuat dengan template mRNA tadi dengan
menggunakan enzim “reverse transcriptase”
➢ Dapat juga dengan DNA yang dibuat secara invitro dari nukleotida dan
enzim polimerase DNA
• Pemotongan gen spesifik yang diinginkan, pemotongan ini dilakukan dengan enzim
endonuklease restriksi. Enzim ini dapat memutus rantai DNA pada urutan – urutan
tertentu yaitu pada gugus urut – urutan palindrom yang spesifik untuk enzim
tersebut
• Langkah selanjutnya menyisipkan gen yang diinginkan ini ke alat pembawa cloning
vector. Vector ini dapat plasmid. bacteriofage atau khasmid jadi menyambung gen
yang telah di potong tadi ke DNA vektor

Anda mungkin juga menyukai