Anda di halaman 1dari 6

Rekapan Tanya Jawab Kelompok 5

 Penanya : Nailul Mukarromah/2B/13


Menjawab : Andhika Rifqi/2A/07

 Penanya : Shinta Pratiwi/2B/33


Menjawab : Hesti Dwi Hijriyah/2A/37

 Penanya : Exel Onealdi /2A//24


Menjawab : Friska Ludviani/2A/30

 Penanya : Qori Etika Safitri/2B/25


Menjawab : Ida Ayu Rahmawati/2A/38
Menambahkan : Maharani Eka/2A/45

NO. Pertanyaan Jawaban


1. Apa saja kendala-kendala yang Andhika Rifqi/2A/07
biasa dihadapi dalam Hambatan perjanjian k3 yg biasa terjadi
pelaksanaan Perjanjian Kerja antara lain:
Bersama dalam hal penerapan a. Kesadaran, dukungan dan
K3? keterlibatan
(Nailul Mukarromah/2B/13) Kesadaran, dukungan dan keterlibatan
manajemen operasi terhadap usaha
pengendalian bahaya dirasakan masih
sangat kurang. Keadaan ini akan
membudaya mulai dari lapis bawah
sehingga banyak para karyawan yg
memilki kesadaran keselamatan yang
rendah, disamping itu pengetahuan
mereka dalam sistem K3 sangat
terbatas. Ditambah lagi anggapan
bahwa K3 adalah hal sepele dan tidak
penting.
b. Pengetahuan tentang K3 yang
terbatas dari masing-masing orang
Pengetahuan tentang k3 yg dirasakan
sangat kurang sehingga merupakan
kendala diperolehnya kinerja
keselamatan kerja yang tidak baik.
Akibat daripada kekurangan ini
terdapatnya kesenjangan antara makin
majunya teknologi terapan dengan
dampak negatif yang makin tinggi
dengan kemampuan para karyawan
dalam mengantisipasi keadaan yang
makin berbahaya.
Hal ini juga disebabkan karena
kurangnya pengembangan SDM di
bidang K3 atau kurang
dikembangkannya perkembangan
dunia pendidikan di bidang ini.
c. Keterbatasan modal dalam
memberikan pelayanan K3
Untuk memberikan pelayanan K3
yang benar tentu diperlukan berbagai
modal untuk melaksanakannya.
Terkadang kondisi keuangan tersebut
tidak mendukung karena kurangnya
modal untuk meningkatkan kualitas
pelayanan K3 sehingga penerapan K3
pun tidak maksimal.
d. Pengawasan pemerintah yang lemah
mengenai penerapan K3
Peraturan K3 memang sudah memiliki
undang-undang yang sah dimata
hukum. Namun, pemerintah sendiri
masih kurang dalam hal mengawasi
berjalannya peraturan hukum tersebut.
Pemerintah hanya menganggap
semuanya akan berjalan lancar bila
sudah memiliki hukum yang kuat.
Padahal dalam kenyataannya,
penerapan K3 masih sangat kurang
meskipun telah memiliki Undang-
Undang yang kuat.
2. Di slide 14 kan menjelaskan Hesti Dwi Hijriyah/2A/37
tentang Peraturan Pemerintah Jawaban pertanyaan ke Satu
Nomor 50 Tahun 2012 tentang Berdasarkan Uu ketenagakerjaan Terdapat
Penerapan Sistem Manajemen dua macam sanksi yakni :
Keselamatan dan Kesehatan 1. sanksi administratif dan sanksi pidana.
Pertanyaan saya Bagaimana Sanksi administratif yang diberikan dapat
sanksinya jika ada perusahaan berbentuk teguran, peringatan tertulis,
yang tidak menerapkan sistem pembatasan kegiatan usaha, pembekuan
manajemen K3 dan Bagaimana kegiatan usaha, pembatalan persetujuan,
cara meningkatkan kinerja sistem pembatalan pendaftaran, penghentian
manajemen K3 di suatu sementara sebagian atau seluruh alat
perusahaan? (Shinta produksi, hingga pencabutan ijin.
Pratiwi/2B/33) 2. Sanksi Pidana
Bentuk pidana yang diberikan bermacam-
macam, yakni denda, kurungan, dan
penjara.
Jawaban pertanyaan ke kedua
Bagaimana cara meningkatkan kinerja sistem
manajemen K3 di suatu perusahaan
Berdasarkan PP no 50 tahun 2012 Cara
peningkatan kinerja sistem menejemen k3
yakni :
 Pasal 7 memperhatikan masukan dari
pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.
 Pasal 8 Pengusaha harus
menyebarluaskan kebijakan K3 yang
telah ditetapkan kepada seluruh
pekerja/buruh, orang lain selain
pekerja/buruh yang berada di perusahaan,
dan pihak lain yang terkait.
 Pasal 14 Pengusaha wajib melakukan
pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
Berdasarkan Pasal 15
Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas
penerapan SMK3, pengusaha wajib
melakukan peninjauan.
Peninjauan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi.
Hasil peninjauan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) digunakan untuk melakukan
perbaikan dan peningkatan kinerja.
3. Bagaimana jika terjadi Friska Ludviani/2A/30
pelanggaran terhadap UU Jawaban Yang pertama menunut saya
Keselamatan dan Kesehatan Karyawan dapat menyuarakan hak nya kepada
Kerja misalnya pengusaha tidak perusahaan agar menyediakam alat
menyediakan alat keselamatan keselamatan kerja dan memeriksa kesehatan
kerja atau perusahaan tidak atau kemampuan pekerja, Sesuai dg uu nomor
memeriksakan kesehatan dan 23 th 1992 ttg kesehatan, Undang2 ini
kemampuan fisik pekerja?(Exel menyatakah bahwa secara khurus perurusahan
Onealdi /2A//24) berkewajiban memeriksakan kerehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja
yang baru maupun yg akan dipindahkan ke
tempat keja yang baru, Sesuai sifat pekerjaan
yang diberikan Kepada pekerja, serta
memeriksa kerehatan secara berkala.
Sebaliknya para pekena Juga berkewajiban
memakai APD dengan tepat dan benar serta
mematuhi semua syarat keselamatan kerja
yang diwajibkan, Dan jika karyawan sudah
protes namun tidak di tindak lanjuti dan
pengusaha tetap tidak menyediakan alat
kerelamatan kerja dan tidak memerksa
kerahatan dan kemampuan pekerja Maka
pengusaha akan menghadapi ancaman pidana
kurungan paling lama 1 tahun atau pidana
denda paling banyak 15 juta bagi yg tidak
menjalankan ketentuan undang2 tsb.
4. Ini berdasarkan kisah nyata. Ada Ida Ayu Rahmawati/2A/38
Menurut saya tidak ada UU yang melandasi
suatu proyek pembangunan di
kasus tersebut karena tidak ada bukti nyata
kediri yang bermasalah. Mereka
apakah orang tersebut menghilang saat jam
sudah menerapakan prosedur K3.
kerja atau di luar jam kerja.
Namun, suatu ketika terjadi
Disetiap perusahann pasti terdapat pengawas
kecelakaan kerja. Beberapa
kerja yang bertugas mengawasi seluruh
orang pekerjanya dilaporkan
kegiatan karyawan di perusahaan tersebut.
hilang secara misterius
Jadi untuk kasus seperti itu kita bisa bertanya
(astaghfirullah lindungilah
tentang kejelasaan karyawan yang menghilang
kami), dan yang membuat ini
tersebut apakah saat jam kerja berlangsung dia
semakin aneh adalah tidak hanya
ada di tempat kerja atau tidak dan apakah dia
pekerja, tapi truk-truk juga
benar-benar hilang saat jam kerja.
hilang sekaligus!! Tanpa
meninggalkan jejak!!!! Sungguh
Tambahan dari Bu Yetty
tidak masuk akal hmm. Banyak
Seharusnya saat jam kerja harus ada pengawas
keluarga yang mempertanyakan.
kerja sehingga kita bisa meminta keterangan
Namun perusahaan masih belum
ke pengawas kerja tentang hilangnya
mengeluarkan statemen secara
karyawan tersebut. Kita juga dapat
jelas. Banyak yang berspekulasi
menanyakaannya ke teman terdekat karyawan.
ini disebabkan oleh makhluk
Sementara itu manajeman perusahaan akan
ghaib. Lantas bagaimana
menanyakan kasus tersebut ke pengadilan
menurut kelompok anda tindakan
bagaimana tindak lanjutnya
yang seharusnya dilakukan oleh
pihak k3 bandara Kediri dalam
menangani hal tersebut? Apakah Tambahan dari Maharani Eka/2A/45
ada UU yang melandasi kasus Kalau kasus kecelakaan kerja di perusahaan
seperti ini? ( Qori Etika masih bisa dipertanggung jawabkan oleh
Safitri/2B/25 ) perusahaan. Namun jika kasus diluar jam
kerja bukan merupakan tanggung jawab
perusahaan lagi.

Anda mungkin juga menyukai