Menjawab : Ida Ayu Rahmawati/2A/38 Menambahkan : Maharani Eka/2A/45
NO. Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja kendala-kendala yang Andhika Rifqi/2A/07 biasa dihadapi dalam Hambatan perjanjian k3 yg biasa terjadi pelaksanaan Perjanjian Kerja antara lain: Bersama dalam hal penerapan a. Kesadaran, dukungan dan K3? keterlibatan (Nailul Mukarromah/2B/13) Kesadaran, dukungan dan keterlibatan manajemen operasi terhadap usaha pengendalian bahaya dirasakan masih sangat kurang. Keadaan ini akan membudaya mulai dari lapis bawah sehingga banyak para karyawan yg memilki kesadaran keselamatan yang rendah, disamping itu pengetahuan mereka dalam sistem K3 sangat terbatas. Ditambah lagi anggapan bahwa K3 adalah hal sepele dan tidak penting. b. Pengetahuan tentang K3 yang terbatas dari masing-masing orang Pengetahuan tentang k3 yg dirasakan sangat kurang sehingga merupakan kendala diperolehnya kinerja keselamatan kerja yang tidak baik. Akibat daripada kekurangan ini terdapatnya kesenjangan antara makin majunya teknologi terapan dengan dampak negatif yang makin tinggi dengan kemampuan para karyawan dalam mengantisipasi keadaan yang makin berbahaya. Hal ini juga disebabkan karena kurangnya pengembangan SDM di bidang K3 atau kurang dikembangkannya perkembangan dunia pendidikan di bidang ini. c. Keterbatasan modal dalam memberikan pelayanan K3 Untuk memberikan pelayanan K3 yang benar tentu diperlukan berbagai modal untuk melaksanakannya. Terkadang kondisi keuangan tersebut tidak mendukung karena kurangnya modal untuk meningkatkan kualitas pelayanan K3 sehingga penerapan K3 pun tidak maksimal. d. Pengawasan pemerintah yang lemah mengenai penerapan K3 Peraturan K3 memang sudah memiliki undang-undang yang sah dimata hukum. Namun, pemerintah sendiri masih kurang dalam hal mengawasi berjalannya peraturan hukum tersebut. Pemerintah hanya menganggap semuanya akan berjalan lancar bila sudah memiliki hukum yang kuat. Padahal dalam kenyataannya, penerapan K3 masih sangat kurang meskipun telah memiliki Undang- Undang yang kuat. 2. Di slide 14 kan menjelaskan Hesti Dwi Hijriyah/2A/37 tentang Peraturan Pemerintah Jawaban pertanyaan ke Satu Nomor 50 Tahun 2012 tentang Berdasarkan Uu ketenagakerjaan Terdapat Penerapan Sistem Manajemen dua macam sanksi yakni : Keselamatan dan Kesehatan 1. sanksi administratif dan sanksi pidana. Pertanyaan saya Bagaimana Sanksi administratif yang diberikan dapat sanksinya jika ada perusahaan berbentuk teguran, peringatan tertulis, yang tidak menerapkan sistem pembatasan kegiatan usaha, pembekuan manajemen K3 dan Bagaimana kegiatan usaha, pembatalan persetujuan, cara meningkatkan kinerja sistem pembatalan pendaftaran, penghentian manajemen K3 di suatu sementara sebagian atau seluruh alat perusahaan? (Shinta produksi, hingga pencabutan ijin. Pratiwi/2B/33) 2. Sanksi Pidana Bentuk pidana yang diberikan bermacam- macam, yakni denda, kurungan, dan penjara. Jawaban pertanyaan ke kedua Bagaimana cara meningkatkan kinerja sistem manajemen K3 di suatu perusahaan Berdasarkan PP no 50 tahun 2012 Cara peningkatan kinerja sistem menejemen k3 yakni : Pasal 7 memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh. Pasal 8 Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah ditetapkan kepada seluruh pekerja/buruh, orang lain selain pekerja/buruh yang berada di perusahaan, dan pihak lain yang terkait. Pasal 14 Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3 Berdasarkan Pasal 15 Untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan SMK3, pengusaha wajib melakukan peninjauan. Peninjauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi. Hasil peninjauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja. 3. Bagaimana jika terjadi Friska Ludviani/2A/30 pelanggaran terhadap UU Jawaban Yang pertama menunut saya Keselamatan dan Kesehatan Karyawan dapat menyuarakan hak nya kepada Kerja misalnya pengusaha tidak perusahaan agar menyediakam alat menyediakan alat keselamatan keselamatan kerja dan memeriksa kesehatan kerja atau perusahaan tidak atau kemampuan pekerja, Sesuai dg uu nomor memeriksakan kesehatan dan 23 th 1992 ttg kesehatan, Undang2 ini kemampuan fisik pekerja?(Exel menyatakah bahwa secara khurus perurusahan Onealdi /2A//24) berkewajiban memeriksakan kerehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yg akan dipindahkan ke tempat keja yang baru, Sesuai sifat pekerjaan yang diberikan Kepada pekerja, serta memeriksa kerehatan secara berkala. Sebaliknya para pekena Juga berkewajiban memakai APD dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, Dan jika karyawan sudah protes namun tidak di tindak lanjuti dan pengusaha tetap tidak menyediakan alat kerelamatan kerja dan tidak memerksa kerahatan dan kemampuan pekerja Maka pengusaha akan menghadapi ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak 15 juta bagi yg tidak menjalankan ketentuan undang2 tsb. 4. Ini berdasarkan kisah nyata. Ada Ida Ayu Rahmawati/2A/38 Menurut saya tidak ada UU yang melandasi suatu proyek pembangunan di kasus tersebut karena tidak ada bukti nyata kediri yang bermasalah. Mereka apakah orang tersebut menghilang saat jam sudah menerapakan prosedur K3. kerja atau di luar jam kerja. Namun, suatu ketika terjadi Disetiap perusahann pasti terdapat pengawas kecelakaan kerja. Beberapa kerja yang bertugas mengawasi seluruh orang pekerjanya dilaporkan kegiatan karyawan di perusahaan tersebut. hilang secara misterius Jadi untuk kasus seperti itu kita bisa bertanya (astaghfirullah lindungilah tentang kejelasaan karyawan yang menghilang kami), dan yang membuat ini tersebut apakah saat jam kerja berlangsung dia semakin aneh adalah tidak hanya ada di tempat kerja atau tidak dan apakah dia pekerja, tapi truk-truk juga benar-benar hilang saat jam kerja. hilang sekaligus!! Tanpa meninggalkan jejak!!!! Sungguh Tambahan dari Bu Yetty tidak masuk akal hmm. Banyak Seharusnya saat jam kerja harus ada pengawas keluarga yang mempertanyakan. kerja sehingga kita bisa meminta keterangan Namun perusahaan masih belum ke pengawas kerja tentang hilangnya mengeluarkan statemen secara karyawan tersebut. Kita juga dapat jelas. Banyak yang berspekulasi menanyakaannya ke teman terdekat karyawan. ini disebabkan oleh makhluk Sementara itu manajeman perusahaan akan ghaib. Lantas bagaimana menanyakan kasus tersebut ke pengadilan menurut kelompok anda tindakan bagaimana tindak lanjutnya yang seharusnya dilakukan oleh pihak k3 bandara Kediri dalam menangani hal tersebut? Apakah Tambahan dari Maharani Eka/2A/45 ada UU yang melandasi kasus Kalau kasus kecelakaan kerja di perusahaan seperti ini? ( Qori Etika masih bisa dipertanggung jawabkan oleh Safitri/2B/25 ) perusahaan. Namun jika kasus diluar jam kerja bukan merupakan tanggung jawab perusahaan lagi.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional