Anda di halaman 1dari 10

Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018

p - ISSN : 2621 - 9921

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN BUAH-BUAHAN IMPORT DI KOTA CIREBON
(Kasus Di Perumahan Sapphire, Taman Cipto dan Taman Wahidin)

Iman Sungkawa 1* Eviyati1 Nuresi1


Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
Email : imansungkawa@gmail.com

ABSTRAK

Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Buah-buahan Import di


Kota Cirebon (Kasus di Perumahan Sapphire Boulevard, Taman Cipto dan Taman Wahidin).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen terhadap keputusan
pembelian buah-buahan import dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara perilaku
konsumen terhadap keputusan pembelian buah-buahan import. Penelitian ini dilakukan di
Perumahan Sapphire Boulevard, Taman Cipto dan Taman Wahidin Di Kota Cirebon, pada bulan
Juli sampai dengan bulan Agustus 2015. Data yang digunakan data primer dan data sekunder.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linear sederhana. Hasil
penelitian menunjukan bahwa Perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian
buah-buahan import. Adapun buah-buahan import yang disenangi oleh konsumen yaitu buah apel,
selain itu buah import mempunyai kelebihan yaitu rasa manis, kualitas buah yang terjamin, serta
harga yang terjangkau, dan konsumen dalam membeli buah import rata-rata sebanyak 4-8 kg.

Kata kunci : Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian, Buah-buahan Import

PENDAHULUAN Permasalahan buah-buah lokal juga


disebabkan karena masyarakat lebih suka
Buah-buahan ialah salah satu jenis
memilih buah-buahan import untuk
tanaman hortikultura yang bersifat
mencukupi kebutuhan gizi mereka
menahun, dan lebih dikenal sebagai sumber
dibandingkan buah-buahan lokal, dengan
vitamin dan mineral yang sangat pentimg
alasan yang beragam, dari mulai alasan
peranannya sebagai pengatur dan pelindung
berkualitas, ketersediaan dan kontinuitas,
dalam jaringan tubuh manusia. Buah-buahan
harga, sampai gengsi yang didapat
lokal indonesia, akhir-akhir ini ramai
(Lukmana, 1995) Sedangkan buah lokal
dibicarakan karena terdesak oleh buah-
cenderung memiliki masa simpan yang
buahan import yang banyak membanjiri
pendek, perbedaan harga antara buah impor
pasar lokal maupun supermarket.
dan lokal bisa mencapai dua ribu hingga tiga
Membanjirnya buah-buahan import tersebut
ribu rupiah per kilogram (kg). Namun
disebabkan adanya surat Menteri
masalah kualitas sebenarnya buah lokal jauh
Perdagangan Republik Indonesia Nomor
lebih segar, rasa lebih enak, dan padat gizi
135/1991 yang menyebabkan terpuruknya
buah-buahan produksi lokal di pasaran.

27
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

dibandingkan dengan buah impor yang sebesar (107%), Nanas sebesar (47%),
menarik dalam tampilan saja (Amru, 2012). Rambutan sebesar (-4%), Manggis sebesar
Pemberlakuan pasar bebas dapat (105%), Langsat sebesar (-36%), Blingbing
menjadi peluang sekaligus juga ancaman sebesar (108%), buah lainya sebesar (21%),
bagi perdagangan komoditas kita, dan total buah sebesar (14%).
termasuk komoditas pertanian. Selain itu, Sehingga buah-buahan impor dapat
saat ini muncul fenomena global yang dengan mudah memasuki pasaran di
menunjukkan masalah bahwa konsumen Indonesia, sebab buah impor mendapat
sudah mulai lebih banyak mengkonsumsi tempat tersendiri di masyarakat, buah impor
makanan yang bukan berasal dari memiliki bentuk dan warna yang menarik,
negaranya sendiri. Hal ini sudah mulai hal ini yang mendorong konsumen untuk
tercermin dari semakin meningkatnya membeli buah tersebut dan disamping itu
volume impor produk-produk pertanian pula harganya terjangkau dan ada kesan
diantaranya adalah buah-buahan dalam praktis dengan mengkonsumsi buah impor.
satu tahunnya. Sampai dengan tahun 2011, Persaingan ekspor buah internasional telah
volume pertumbuhan rata-rata buah impor menyebabkan pasar buah nasional
meningkat 14 persen. Hal ini sudah menjadi mendapatkan tekanan dari buah impor.
salah satu indikasi bahwa dengan semakin Longgarnya kebijakan impor buah
dibuka lebar akses perdagangan bebas yang diterapkan pemerintah telah membuat
antar negara semakin membuka peluang posisi perusahaan buah lokal semakin
produk-produk komoditas pertanian yang terpuruk karena tidak mampu bersaing
jumlah permintaannya sepanjang tahun dengan buah impor. Buah impor mempunyai
sebagai produk pemenuhan kebutuhan karakteristik mutu yang seragam dan shelf-
pangan masyarakat, sehingga volume import life (umur simpan) lebih lama, yang
buah-buahan tiap tahunnya meningkat. menjadikan daya saingnya di pasar lebih
Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura besar. Para importir buah mendapatkan
(2012), bahwa volume import buah-buahan pasokan buah dari luar negeri dengan
di Indonesia mengalami rata-rata memanfaatkan beberapa kelemahan atribut
pertumbuhan dari tahun 2007-2011, seperti buah tropik misalnya warna kurang menarik,
pada buah Jeruk sebesar (20%), Apel ukuran tidak seragam, dan citarasa yang
sebesar (11%), Pir sebeasar (10%), Anggur tidak konsisten. Besarnya nilai import buah-
sebesar (20%), Durian sebesar (5%), Pisang buahan Indonesia perlu mendapat perhatian
sebesar (330%), Mangga sebesar (0%), secara serius dari semua pihak yang terkait.
Semangka sebesar (13%), Strawbery sebesar Konsumen Indonesia sudah
(1%), Melon sebesar (119%), Pepaya dibiasakan dengan buah impor karena

28
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

memang buahnya yang selalu ada, mudah Maka dari itu, buah-buahan sebagai
didapat dan lebih menarik. Misalnya, apel salah satu tanaman hortikultura memegang
fuji China lebih manis daripada apel lokal, peran penting untuk meningkatkan mutu gizi
tampilan luar dan kemasan juga lebih dalam makanan sehari-hari yang dibutuhkan
menarik. Hal ini menjadi suatu rangsangan oleh setiap orang. Konsumsi masyarakat
bagi konsumen Indonesia untuk Indonesia terhadap buah– buahan saat ini
mengkonsumsi buah apel impor. Akhirnya, belum memenuhi standar. Tingkat konsumsi
impor buah semakin melonjak tinggi yang sayur dan buah masyarakat Indonesia saat
disebabkan masyarakat indonesia yang lebih ini masih rendah. Standar konsumsi yang
menyukai buah impor dibandingkan buah direkomendasikan oleh Food and
lokal dengan alasan faktor kualitas. Agriculture Organization (FAO) yaitu 73
Sebenarnya indonesia merupakan kilogram per kapita per tahun sedangkan di
salah satu negara penghasil buah tropis yang Indonesia saat ini tingkat konsumsi sayur
memiliki keanekaragaman dan keunggulan dan buah hanya 40 kilogram per kapita per
cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan tahun. Tingkat konsumsi masyarakat akan
dengan buah-buahan dari negara-negara buah diantaranya dipengaruhi oleh perilaku
penghasil buah tropis lainnya. Produksi buah konsumen dalam mengambil keputusan
tropika nusantara terus mengalami pembelian buah untuk memuaskan atau
peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Tassim Billah (2012), bahwa konsumsi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
buah-buahan bagi rumah tangga menurut bagaimana perilaku konsumen terhadap
hasil Susenas di Indonesia tahun 2007 – keputusan pembelian buah-buahan import
2011, terdapat rata-rata pertumbuhan dan mengetahui apakah ada pengaruh antara
konsumsi buah-buahan, seperti Alpukat perilaku konsumen terhadap keputusan
sebesar (-15,39%), Belimbing sebesar pembelian buah-buahan import Berdasarkan
(12,50%), Duku sebesar (114,19%), Durian kerangka pikir diatas, maka dapat
sebesar (-14,09), Jeruk sebesar (-1,03%), dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
Jambu sebesar (4,71%), Mangga sebesar terdapat pengaruh yang nyata antara
(41,19%), Nanas sebesar (18,75%), Nangka perilaku konsumen terhadap keputusan
sebesar (10,42%), Pepaya sebesar (16,91%), pembelian buah-buahan import.
Pisang ambon sebesar (11,62%), Pisang raja
sebesar (6,44%), Pisang lainnya sebesar METODOLOGI PENELITIAN
(1,16%), Rambutan sebesar (4,73%), Salak Penelitian ini dilaksanakan di
sebesar (2,46%), Sawo sebesar (20,83%), Perumahan Kota Cirebon (perumahan
dan Semangka sebesar (0,79%). Sapphire, taman cipto dan Taman Wahidin),

29
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu) dan
(purposive) pemilihan kota Cirebon data dari berbagai instansi dan lembaga yang
didasarkan pada pertimbangan, kota Cirebon terkait dengan penelitian. Teknik
memiliki penduduk yang beragam, letak pengumpulan data yang digunakan dalam
geografis cukup strategis, dan pemilihan penelitian ini adalah survay deskriptif.
perumahan elit merupakan tempat yang Untuk memperoleh data primer yaitu
cukup tepat untuk meneliti orang-orang melakukan observasi, wawancara, dan
yang membeli atau mengkonsumsi buah- penyebaran kuisioner. Sedangkan untuk
buahan import dibandingkan dengan tempat memperoleh data sekunder yaitu dengan
lain. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mengumpulkan dari berbagai sumber data
Juni-Juli 2015. Metode penelitian yang seperti buku, laporan, jurnal dan lain-lain.
digunakan pada penelitian ini yaitu Teknik pengambilan sampel yang digunakan
menggunakan desain penelitian kuantitatif. dalam penelitian ini menggunakan teknik
Untuk desain penelitian kuantitatif Proporsional Stratified Random Sampling,
digunakan teknik penelitian berupa survay ialah pengambilan sample dari anggota
deskriptif. Metode kuantitatif ini sebagai populasi secara acak dan berstrata secara
metode ilmiah karena telah memenuhi proporsional, dilakukan sample ini apabila
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, anggota populasinya heterogen (tidak
obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. sejenis) (Ridwan, 2011), Populasi yang ada
Metode ini disebut metode kuantitatif karena yaitu 150 orang di tiga tempat perumahan
data penelitianya berupa angka-angka dan sebagai tempat penelitian. Teknik analisis
analisis menggunakan statistik (Sugiono, data dalam penelitian ini yaitu : Uji Validitas
2012). Data yang digunakan dalam dan Reliabilitas, Analisis Deskriptif,
penelitian ini, yaitu : Data primer adalah data Analisis Regresi Linier Sederhana, Uji F,
yang diperoleh melalui wawancara secara Uji t
langsung pada konsumen dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner)
yang telah dipersiapkan sebelumnya. Selain Kota wali, demikian julukan untuk

itu juga dengan observasi yaitu pengamatan Kota Cirebon. Kota Cirebon terletak di

dan pencatatan yang sistematis terhadap daerah utara Propinsi Jawa Barat bagian

gejala-gejala yang diteliti, serta dokumentasi timur. Dengan letak geografis yang strategis,

yaitu dengan cara foto dan catatan-catatan yang merupakan jalur utama transportasi

terkait konsumen buah import. Data dari jakarta menuju Jawa Barat, Jawa

sekunder merupakan data pendukung yaitu Tengah, yang melalui daerah utara atau

data yang diperoleh dari studi kepustakaan pantai utara (pantura). Letak tersebut

30
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

menjadikan suatu keuntungan bagi Kota Sebelah Barat : Sungai Banjir Kanal /
Cirebon, terutama dari segi perhubungan Kabupaten Cirebon
dan komunikassi. Geografis Kota Cirebon Sebelah Selatan : Sungai Kalijaga
terletak pada posisi 108.330 dan 6.410 Sebelah Timur : Laut Jawa (BPS Kota
Lintang Selatan pada pantai Utara Pulau Cirebon, 2014)
Jawa, bagian timur Jawa Barat memanjang
dari barat ke timur ± 8 kilometer, Utara Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Selatan ± 11 kilometer dengan ketinggian
Sebelum dilakasanakan penelitian,
dari permukaan laut ± 5 meter dengan
kuesioner dilakukan uji coba terlebih
demikian Kota Cirebon merupakan daerah
dahulu. Menguji kuesioner variabel perilaku
dataran rendah dengan luas wilayah
konsumen dengan jumlah 60 responden
administrasi ± 37,35 km2 atau ± 3.735,8
sebelum penelitian dilakukan. Hasil uji
hektar yang mempunyai batas-batas :
validitas dan reabilitas dapat dilihat pada
Sebelah Utara : Sungai Kedung Pane Tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumen

Item Soal r hitung r table Keterangan

1 0,214 0,214 Valid

2 0,265 0,214 Valid

3 0,215 0,214 Valid

4 0,302 0,214 Valid

5 0,276 0,214 Valid

6 0,224 0,214 Valid

7 0,264 0,214 Valid

8 0,237 0,214 Valid

9 0,268 0,214 Valid

10 0,216 0,214 Valid

11 0,383 0,214 Valid

12 0,269 0,214 Valid

31
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

Berdasarkan Tabel 1 di atas Perilaku


0,681 >0,60 Reliabel
konsumen
menerangkan bahwa nilai rhitung > rtabel artinya
semua pertanyaan untuk variabel perilaku
Berdasarkan data yang ada dalam tabel di atas,
konsumen (X1) adalah valid. Maka dapat
dapat dilihat bahwa variabel perilaku
disimpulkan bahwa semua pertanyaan
konsumen memiliki nilai reliabilitas yang
instrumen variabel perilaku konsumen (X1)
cukup tinggi dari pada Cronbanch Alpha yang
valid untuk dapat digunakan dalam proses
di syaratkan yaitu sebesar 0,60. Oleh karena itu
analisis data.
dapat disimpulkan bahwa hasil instrumen ini
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel memiliki tingkat reliabilitas yang cukup
Perilaku Konsumen
tinggi, atau dapat dikatakan hasil instrumen ini
Minimal
Cronbach’s Cronbash' dapat dipercaya
Variabel Keterangan
Alpha Alpha yang
disyaratkan

Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian

Item Soal r hitung r table Keterangan


1 0,277 0,214 Valid
2 0,240 0,214 Valid
3 0,441 0,214 Valid
4 0,229 0,214 Valid
5 0,360 0,214 Valid
6 0,293 0,214 Valid
7 0,348 0,241 Valid
8 0,319 0,214 Valid
9 0,292 0,214 Valid
10 0,252 0,214 Valid
11 0,366 0,214 Valid
12 0,282 0,214 Valid
13 0,327 0,214 Valid
14 0,289 0,214 Valid
15 0,355 0,214 Valid
16 0,368 0,214 Valid
17 0,219 0,214 Valid
18 0,386 0,214 Valid
19 0,243 0,214 Valid
20 0,398 0,214 Valid
21 0,315 0,214 Valid
22 0,232 0,214 Valid
23 0,229 0,214 Valid
24 0,383 0,214 Valid

32
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

Item Soal r hitung r table Keterangan


25 0,397 0,214 Valid
26 0,280 0,214 Valid
27 0,386 0,214 Valid
28 0,349 0,214 Valid
29 0,263 0,214 Valid
30 0,370 0,214 Valid
31 0,294 0,214 Valid
32 0,282 0,214 Valid
33 0,312 0,214 Valid
34 0,344 0,214 Valid
35 0,351 0,214 Valid
36 0,377 0,214 Valid
37 0,239 0,214 Valid
38 0,351 0,214 Valid
39 0,281 0,214 Valid
40 0,279 0,214 Valid
41 0,230 0,214 Valid
42 0,242 0,214 Valid
43 0,277 0,214 Valid
44 0,314 0,214 Valid
45 0,254 0,214 Valid

Berdasarkan Tabel 3 di atas, dari Berdasarkan data yang ada dalam


45 soal pertanyaan pada variabel keputusan tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa variabel
pembelian yang diajukan kepada 60 keputusan pembelian memiliki nilai
responden, ternyata semua item dinyatakan koefesiensi reliabilitas yang cukup tinggi
valid karena r hitung > r tabel. Maka 45 dari pada Cronbanch Alpha yang di
pertanyaan yang valid tersebut dapat syaratkan yaitu sebesar 0,60. Oleh karena itu
digunakan sebagai kuesioner penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil instrumen
variabel keputusan pembelian. ini memiliki tingkat reliabilitas yang cukup
tinggi, atau dapat dikatakan hasil instrumen
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Keputusan Pembelian ini dapat dipercaya.
Hasil Analisis Deskriptif
Minimal
Cronbach’s
Cronbash' Bahwa mengeni Perilaku
Variabel Alpha Keterangan
Alpha Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
yang di
syaratkan Buah-buahan Import adalah dilihat dari jenis
Keputusan buah import yang paling di senangi oleh
0,692 >0,60 Reliabel
Pembelian
konsumen ialah buah apel sebanyak 15

33
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

orang, konsumen memantapkan membeli 0,000 < 0,05, terhadap keputusan pembelian.
buah apel import dikarenakan rasanya yang Jadi variabel pembelian (Y) dipengaruhi
manis sebanyak 21 orang, lalu konsumen oleh perilaku konsumen (X1).
merekomendasikan kepada orang lain Dilihat dari model summary
mengenai kualitas buah apelnya sebanyak diperoleh nilai R = 0,875 = 87,5%, nilai
28 orang dan kebiasaan konsumen membeli tersebut menunjukan bahwa nilai perilaku
buah apel karena kualitasnya sebanyak 21 konsumen dalam keputusan pembelian
orang. bauh-buahan import berpengaruh hanya
Dilihat dari asal negara yang di pilih 87,5%, dengan kata lain masih ada 12,5%
konsumen ialah negara belgia sebanyak 25 lagi yang dipengaruhi oleh variabel lain di
orang, kemudian konsumen melakukan luar penelitian ini.
pembelian ulang karena harga buahnya
Hasil Uji F
sebanyak 20 orang, konsumen melakukan
Bahwa uji F digunakan untuk
pembayarannya tergantung dengan keadaan
menguji variabel-variabel bebas secara
atau tempat pasarnya sebanyak 22 orang,
bersama-sama (simultan) terhadap variabel
keadaan yang menurut konsumen baik untuk
terikat. Pengujian ini dilakukan dengan
membeli buah import, ketika konsumen
membandingkan nilai F hitung dengan Ftable.
berbelanja kebutuhan lain sebanyak 20
Hasil pengujian adalah F hitung
orang, lalu konsumen merasa puas terhadap
menunjukkan nilai sebesar 405.861 Jadi F
buah import ialah mengenai rasa manisnya
hitung > Ftable (405.861 > 4,00) atau Sig F < 5%
sebanyak 30 orang, adapun cara konsumen
(0,000 < 0,05). Artinya secara simultan
mengkonsumsi buah import saat
variabel perilaku konsumen (X1) terdapat
mengkonsumsinya dengan cara tanpa
pengaruh terhadap variabel keputusan
pengolahan terlebih dahulu sebanyak 39
pembelian (Y).
orang, konsumen lebih sering memilih pasar
swalayan sebagai tempat berbelana buah
Hasil Uji t
import sebanyak 48 orang, dan konsumen
Hasil uji t menunjukan bahwa hasil
membeli buah import dalam jumlah yang
pengujian t untuk variabel perilaku
banyak, sebanyak 23 orang.
konsumen (X1) diperoleh nilai thitung yaitu
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana 3.768, dengan menggunakan batas
Bahwa perilaku kosumen terdapat signifikan α = 0,05 didapat ttabel yaitu 2,002.
pengaruh terhadap keputusan pembelian Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian
buah-buahan import. Hal ini dapat dilihat, yaitu thitung > ttabel yang artinya (H1) diterima
perilaku konsumen memiliki nilai sig = dan H0 di tolak. Dengan demikian hipotesis

34
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

uji t variabel perilaku konsumen (X1) Anwar Prabu Mangkunegara. 2012. Perilaku
Konsumen. Rafika Aditama.
memiliki pengaruh terhadap keputusan
Bandumg.
pembelian (Y).
Arini Nurmala Sari. 2012. Perilaku
Konsumen. Dalam
KESIMPULAN DAN SARAN http://www.slideshare.net.
AriniNurmalaSari/peilaku-
Dari hasil analisis dan pembahasan konsumen-bab-1-bab-2. Diakses
yang telah diuraikan, maka dapat Pada Tanggal 23 Februari 2015.

disimpulkan sebagai berikut : Perilaku Bernike. 2013. Kelebihan dan Kekurangan


konsumen berpengaruh terhadap keputusan buah Lokal. Dalam
http://bernikepurba,blogspot.co.id.
pembelian buah-buahan import. Adapun Akses Pada Tanggal 23 Februari
buah-buahan import yang disenangi oleh 2013.

konsumen yaitu buah apel, selain itu buah Buchari Alma. 2002. Manajemn Pemasaran
import mempunyai kelebihan yaitu rasa dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.
Bandung.
manis, kualitas buah yang terjamin, serta
harga yang terjangkau, dan konsumen dalam Danang Sunyoto. 2013. Perilaku Konsumen
(Panduan Riset Sederhana untuk
membeli buah import rata-rata sebanyak 4-8 Mengenali Konsumen). CAPS.
kg. Dari hasil penelitian di atas, maka dapat Yogyakarta.

disarankan sebagai berikut bagi pengusaha Dewi Tresnawati. 2007. Analisis Penelitian
jangan memasarkan buah import saja, tetapi Mutu dan Proses Keputusan
Pembelian Konsumen Produk
harus ada buah lokal yang tidak kalah Pertanian Segar di Kota Bogor
kualitasnya. Perlu adanya seleksi buah (Kasus Pasar Modern, Pasar
Trdisional, dan Pedagang Keliling).
import untuk memberi kesempatan kepada Departemen Ilmu Sosial Ekonomi
buah lokal, sehingga masyarakat bisa Pertanian. Fakulatas Pertanian. IPB.
Bogor.
memilih dan fanatisme terhadap buah lokal
Dharmesta, Basu S. Dan Irawan. 1999.
DAFTAR PUSTAKA Manajemen Pemasaran Modern
Edisi 7. Liberty. Yogyakarta
A Wahid Muhaimin. 2010. Perilaku
Konsumen dalam Pembelian Teh Dian Erdiana. 2008. Transaksi Desivatif dan
Rosella di Kota Malang. Vol. 18. Masalah Regulasi Ekonomi di
No. 2. Indonesia. PT Alex Media
Komputindo. Jakarta Barat.
Achmad Faqih. 2011. Tataniaga Pertanian.
IPB Press. Bogor. Direktorat Jenderal Hortikultura. 2012.
Ekspor Impor Buah 2007-2011.
Amru. 2012. Latar Belakang Perilaku Kons Dalam
umen. Dalam http://www.mb.ipb http://hortikultura.deptan.go.id.
,ac.ad. Diakses Pada Tanggal 1 Diakses Pada Tanggal 23 Februari
Maret 2015 2015.

35
Paradigma Argibisnis 1 (1) : September 2018
p - ISSN : 2621 - 9921

Engel et al. 2006. Strategi Behavior. Mason. Ridwan. 2011. Dasar-dasar Statistika.
Jurnal Manajemen Pendidikan, Alfabeta. Bandung.
Edisi ke 7.
Sofa 2008. Perilaku Konsumen. Dalam
Etta Mamang Sangaji dan Sopiah. 2013. http://massofa.wordpress.com.
Perilaku Konsumen. Andi offset. Diakses Pada Tanggal 25 Februari
Yogyakarta. 2015.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Sugiono. 2006. Statistik Untuk Penelitian.
Multivariate dengan program Alfabeta. Bandung.
SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Sugiono. 2012. Metode Penelitian
Universitas Diponegoro. Kuanntitatif dan Kualitatif dan
R&D. Alfabeta. Bandung.
Gumbira Sa’id E, dan A. Harizt Intan. 2001.
Manajemen Agribisnis. Ghalia Tassim Billah. 2012. Statistik Konsumsi.
Indonesia. Jakarta. Dalam
http://www.academika.edu/49
Enggel, Blackwell, dan Miniard. 1994. 26609/statistik_konsumsi_2012.
Perilaku Konsumen Jilid 1. Diakses Pada Tanggal 23 Februari
Binarupa Aksara. Jakarta. 2015.

Jodie Zefanya. 2007. Perilaku Konsumen Ujang Sumarwan. 2004. Perilaku Konsumen
dalam Pemasaran. Dalam http Teori dan Penerapannya dalam
://vibizconsulting.com. Diakses Pemasaran. Galia Indonesia. Bogor.
Pada Tanggal 23 Februari 2015.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen


Pemasaran. Prehallindo. Jakarta.

Kotler, Philip. 2003. Marketing Manajemen.


II Edition. Prentice Hall
International inc. New Jersey.

Lukmana. 1995. Pendahuluan Perilaku


Konsu men. Dalam
http://www.mb.ipb ,ac.ad . Diakses
Pada Tanggal 1 Maret 2015.

Mowen, JC dan Minor, M. 1999. Consumer


Behavior. 5 Edition. Prentice Hall.
New Jersey.

Paul J, Peter, dan Jerry C, Olson. 1999.


Consumer Behavior dan Marketing
Strategy. USA. Irwan McGraw-Hill.

Peter, J. Paul dan Jerry C. Olso. 2000.


Consumer Behavior: Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Jilid 2. Edisi ke-4. Erlangga. Jakarta.

36

Anda mungkin juga menyukai