Syofyan Fairuzi
Abstract: this study aims to (1) examine the expansion of banana market by looking
at the trend of consumption, export and production in 10 years, (2) identify what
type of banana has the highest level of productivity, (3) examine what kind of
technology can be used to inrease the banana productivity, (4) look at production
facilities in every banana production center, (5) identify whether there is incentive for
the farmers, (6) identify transportation facilities and (7) examine the banana market
competitiveness in West Sumatra. The study result shows that the average growth of
banana production annually in West Sumatra is 3,438.7 tones, while the growth of
banana consumption and export per year is 2,074 tones. It is found that there is an
excess supplay of banana in West Sumatera. This condition leads to an oppurtunity
to expand banana market and banana price also increase significantly. It can be seen
by the increasing of demand for banana from Pekanbaru and Jakarta. Moreover, most
of the farmers have little knowledge on how to manage banana plantation. Production
facilities are already available, and it is supported by transportation facilities. In fact,
farmers gain enough profit from banana enterprise.
Syofyan Fairuzi adalah Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Andalas
59
60 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1, Juli 2008, hal 59-68
Berdasarkan data dari Dinas sangan (insentif) bagi para petani da-
Pertanian Propinsi Sumatera Barat lam mengusahakan tanaman pisang,
terjadi peningkatan arus pisang keluar bagaimana kondisi sarana transportasi
daerah Sumatera Barat yang cukup dari sentra produksi sampai kepasar.
tinggi. Daerah tujuan pemasaran pi- Hasil penelitian yang berkaitan
sang tersebut adalah Pekanbaru dan dengan komoditas pisang cukup ba-
Jakarta. Pisang yang dipasarkan keluar nyak dilakukan oleh para pemulia ta-
daerah ini sebagian besar terdiri dari naman, namun penelitian selama ini
pisang ambon (buai) dan pisang batu lebih banyak menyangkut tentang as-
(kepok). pek teknis dan sedikit sekali yang me-
Dengan melihat potensi pro- neliti aspek ekonomisnya. Selama ini
duksi buah-buahan Sumatera Barat penelitian banyak diarahkan dalam
khususnya pisang yang cukup besar rangka meningkatkan produksi dan
tersebut, penulis berpendapat jika di- kualitas pisang yang dihasilkan. Se-
dukung dengan ditingkatkannya tek- perti penelitian tentang penyakit pada
nologi, sarana produksi, rangsangan tanaman pisang, perbanyakan pisang,
(insentif) untuk petani, perlakuan pa- pemeraman, umur pemetikan dan pas-
nen dan pasca panen serta sarana ca panen (pengemasan dan cara pe-
transportasi yang baik, akan dapat ngangkutan). Penelitian yang penulis
memperluas pasar pisang keluar da- lakukan penting dilaksanakan untuk
erah Sumatera Barat, bahkan sangat memperoleh kejelasan potensi pasar,
memungkinkan menembus pasar luar mengkaji kemampuan produksi dan
negeri. Untuk pengembangan bisnis permintaan pasar (supply dan
dalam memproduksi pisang harus di- demand), penggunaan teknologi yang
hasilkan produk yang terjamin dalam sesuai, sarana produksi dan insentif
hal kualitas, kuantitas serta kontinui- yang diberikan kepada petani serta
tas produksi. Karenanya diperlukan kendala-kendala yang dihadapi dalam
kerja keras semua pihak mulai dari pe- memasarkan hasil produksi.
tani produsen, petugas penyuluh, in-
stansi/lembaga terkait seperti koperasi, Tujuan Penelitian
perbankan, Kadin, Departemen Perta-
nian (Balai Penelitian Buah) serta De- Berdasarkan permasalahan ter-
partemen Perindustrian dan Perda- sebut, tujuan penelitian yang ingin
gangan. dicapai adalah:
1. Mengkaji prospek pemasaran
Perumusan Masalah pisang dengan melihat faktor
konsumsi dan ekspor serta pro-
Beberapa permasalahan yang duksi untuk pasar dalam negeri
diketengahkan dalam hal ini yaitu de- dengan melihat kecenderungan-
ngan melihat potensi tersebut apakah nya (trend) selama 10 tahun
pemasaran pisang Sumatera Barat da- 2. Mengetahui jenis pisang apa sa-
pat diperluas, sekiranya pemasarannya ja yang dapat ditingkatkan pro-
memungkinkan diperluas, jenis pisang duksinya
mana yang dapat dilakukan perluasan- 3. Mengetahui teknologi yang di-
nya, apakah dengan teknologi yang di- gunakan petani pisang dalam
gunakan saat ini dapat ditingkatkan kaitannya dengan kemampuan
produksinya, apakah sarana produksi meningkatkan produksinya
tersedia guna mendukung peningkatan 4. Melihat apakah sarana produksi
produksi pisang, apakah ada rang- tersedia pada setiap sentra pro-
62 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1, Juli 2008, hal 59-68
Tabel 2. Trend Produksi, Permintaan dan Excess Supply Pisang Sumatera Barat tahun
2001-2010 (dalam ton)
mempunyai nilai komersial tinggi. Je- mi oleh petani yang menanam pisang
nis pisang ini terdapat di daerah Su- Raja Sere di daerah Pasar Usang Keca-
ngai Beremas Kabupaten Pasaman Ba- matan Batang Anai Kabupaten Padang
rat. Rasa buahnya sangat manis dan Pariaman. Disamping kebersihan la-
cocok untuk buah meja atau digoreng. han tidak terjaga (banyak semak-se-
Peluang ekspor pisang Indone- mak) sehingga memudahkan penyeba-
sia semakin terbuka lebar dimasa ran hama dan penyakit.
mendatang mengingat di negara-ne- Dari segi pemupukan, sangat ja-
gara Asia yang telah maju seperti Tai- rang petani yang mau memberi pupuk
wan, Jepang dan Korea Selatan, pena- pada tanaman pisangnya dengan ala-
naman buah-buahan tropis sudah ti- san menambah biaya. Namun bebera-
dak kompetitif karena upah tenaga pa petani yang mempunyai ternak (sa-
kerja makin mahal dan tanah semakin pi, kambing ataupun ayam) umumnya
sempit. Sedangkan di Indonesia masih memberikan pupuk kandang untuk ta-
tersedia lahan yang luas serta buah- naman pisangnya. Tingkat pengetahu-
buahan tropis dapat ditanam dan ter- an petani terhadap tanaman pisang
sedia sepanjang tahun. mempengaruhi perilaku dalam hal pe-
Untuk kebutuhan dalam daerah mupukan. Terbukti beberapa petani
Sumatera Barat, umumnya masyarakat yang telah mendapatkan penyuluhan
mengkonsumsi pisang Ambon (buai) melalui Sekolah Lapangan Pisang
untuk buah di meja makan (pencuci (SLP) mempunyai respon yang positif
mulut) dan banyak juga mengkonsum- terhadap pemupukan. Umumnya me-
si pisang kepok (batu) untuk digoreng. reka memberikan pupuk Urea, TSP
Bentuk pasar yang ada di Suma- dan KCl maupun pupuk kandang pada
tera Barat saat ini adalah pasar persa- tanaman pisangnya. Beberapa petani
ingan sempurna. Petani maupun peda- berpendapat tidak perlu memberi pu-
gang bebas menjual pisang langsung puk pada tanaman pisangnya, karena
ke pasar. Demikian juga pembeli dapat lahan yang digunakan adalah bekas
memilih pisang secara bebas di pasar. atau tumpang sari dengan tanaman la-
Tidak ada monopoli dalam penjualan in yaitu cabe, tomat, kedelai serta padi
pisang di pasar-pasar Sumatera Barat. ladang.
Secara umum penulis melihat Pengolahan buah pisang pra pa-
bahwa teknologi yang dilaksanakan nen belum dilakukan oleh petani. Ke-
oleh petani pisang di Sumatera Barat banyakan petani membiarkan saja bu-
pada umumnya masih konvensional ah pisang sampai tua di batang. Ja-
(sederhana). Mereka belum berfikir rang sekali petani yang mau mem-
untuk skala perkebunan yang memang bungkus (menutup) pisang dengan
jika dilihat banyak keterbatasan yang plastik. Memang dimaklumi bahwa ke-
dipunyai petani antara lain modal, te- engganan petani tersebut karena harga
naga kerja dan terbatasnya lahan. plastik yang cukup mahal disamping
Selain perbanyakan bibit secara ketidaktahuan petani akan manfaat
anakan, pada waktu penanaman tidak membungkus pisang sebelum dipanen.
diberi curater (untuk membunuh ulat Membungkus pisang sebelum
ditanah) sehingga banyak pohon pi- dipanen menurut Trubus (1997) akan
sang yang mati (busuk). Hal inilah bermanfaat dalam hal: (1) melindungi
yang menyebabkan banyak pohon pi- buah dari gigitan serangga sehingga
sang yang terkena ulat daun dan layu buah tidak berbintik-bintik (2) meng-
(daun menguning) seperti yang diala- hindari terbentuknya sarang laba-laba
66 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1, Juli 2008, hal 59-68
Dilihat dari harga eceran pisang sudah cukup memadai dan ditunjang
dibeberapa propinsi penghasil pisang oleh kondisi transportasi yang telah
utama di Sumatera, harga pisang Su- mendukung kelancaran pemasaran pi-
matera Barat berada pada posisi ketiga sang dari sentra produksi ke pasar.
termurah setelah Aceh dan Sumatera Fasilitas kredit bagi petani pi-
Utara. Sedangkan di Sumatera Selatan sang baik yang berasal dari lembaga
dan Lampung harga pisangnya lebih keuangan (bank) maupun dari peme-
mahal dari Sumatera Barat. rintah belum tersedia sampai saat ini,
Dilihat dari nilai daya saingnya, walaupun demikian petani mendapat-
semakin kecil harga eceran pisang ma- kan keuntungan yang cukup dari usa-
ka daya saingnya akan semakin besar. ha tani pisangnya dan dapat menam-
Daya saing komoditas pisang dari yang bah pendapatan keluarga.
tertinggi sampai terendah di propinsi Harga pisang Sumatera Barat
penghasi utama pisang di Sumatera dinilai cukup kompetitif terbukti de-
adalah Aceh, Sumatera Utara, Suma- ngan semakin meningkatnya arus pi-
tera Barat, Sumatera Selatan dan sang keluar daerah terutama ke Pekan-
Lampung. baru dan Jakarta. Jenis pisang yang
Harga pisang Sumatera Barat banyak dibawa keluar daerah tersebut
dinilai cukup bersaing dibandingkan adalah pisang Ambon (buai) dan
dengan harga pisang propinsi lain di pisang Kepok (batu), dengan demikian
Sumatera. Hal ini terbukti dengan se- jenis pisang inilah yang dapat di-
makin meningkatnya ekspor pisang tingkatkan produksinya, disamping
Sumatera Barat terutama ke Pekan- jenis pisang lain yang mempunyai nilai
baru dan Jakarta. Namun demikian, komersial tinggi.
penulis berpendapat nilai daya saing Saran
Sumatera Barat masih memiliki kele-
mahan karena belum memperhi- Hendaknya pemerintah daerah
tungkan biaya dan jarak pengangkutan melakukan berbagai upaya untuk
pisang dari masing-masing propinsi ke memperluas pemasaran pisang keluar
Jakarta. Sumatera Barat dengan cara
membantu mencarikan pengusaha/
PENUTUP eksportir yang mau menampung dan
menjual kelebihan produksi (excess
Kesimpulan supply) pisang Sumatera Barat.
Perlu dilakukan berbagai prog-
Berdasarkan data yang dipero- ram yang terarah dalam rangka me-
leh terlihat bahwa terdapat kelebihan ningkatkan mutu (perbaikan kualitas)
produksi (excess supply) pisang di Su- pisang Sumatera Barat dengan cara
matera Barat. Kelebihan produksi ini melaksanakan penyuluhan dan pela-
memberikan peluang pisang Sumate- tihan kepada petani dalam hal teknik
ra Barat untuk diperluas pemasaran- pembudidayaan pisang secara intensif,
nya. manajemen usaha tani, perlakuan pra
Teknologi yang digunakan peta- panen dan pasca panen.
ni pisang di Sumatera Barat khususnya
masalah bibit yang ditanam masih be-
rupa anakan dan pengelolaan usaha
tani pisang belum dilaksanakan secara
intensif. Ketersediaan sarana produksi
68 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1, Juli 2008, hal 59-68