PENDAHULUAN
Komoditas adalah benda atau barang yang diperdagangkan, dapat disimpan dalam
jangka waktu yang tertentu. Barang yang dijadikan komoditas tersebut harus bisa
diserahkan secara fisik. Komoditas banyak digunakan untuk perdagangan atau
kegiatan ekonomi karena memiliki harga atau nilai dan dapat menghasilkan
keuntungan. Komoditas strategis yaitu suatu barang atau benda yang mempunyai
dampak atau pengaruh yang menguntungkan terhadap suatu tujuan tertentu secara
jangka panjang dalam kegiatan perekonomian.
1
dengan angka mencapai 17,4 ton dan Lampung menjadi pengekspornya. Pihak
pengekspor pisang tersebut meliputi dua ekspotir besar perusahaan, yaitu PT
Nusantara Tropical Farm (NTF) di Kabupaten Lampung Timur, dan PT Great
Giant Pinneapple Co (GGPC) di Kabupaten Lampung Tengah. Salah satu upaya
meningkatkan kualitas produksi pisang, sebagian besar ekspotir pisang di
Lampung melakukan pembibitan secara mandiri dan ketat. Wujud nyatanya yaitu
dengan membuat kebun pembibitan sendiri dan tidak mencari bibit dari luar
wilayah penanaman.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuannya adalah :
1.3.1 Mengetahui kondisi keruangan, kelingkungan dan kewilayahan perkebunan
pisang PT NTF.
1.3.2 Mendeskripsikan kondisi fisik dan sosial daerah perkebunan pisang.
1.3.3 Mengetahui jumlah produksi pisang di perkebunan pisang PT NTF.
1.3.4 Mengetahui starau tumbuh tanaman pisang di perkebunan pisang PT NTF.
1.3.5 Mengetahui distribusi pisang PT NTF.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Komoditas
Komoditas adalah sesuatu benda nyata yang relatif mudah diperdagangkan, dapat
diserahkan secara fisik, dapat disimpan untuk suatu jangka waktu tertentu dan
dapat dipertukarkan dengan produk lainnya dengan jenis yang sama, yang
biasanya dapat dibeli atau dijual oleh investor melalui bursa berjangka. Secara
lebih umum, komoditas adalah suatu produk yang diperdagangkan, termasuk
valuta asing, instrumen keuangan dan indeks.
Dalam bahasa latin, komoditas berasal dari kata “commoditas” Yang artinya
merujuk pada berbagai cara untuk pengukuran yang tepat dari sesuatu keadaan
waktu ataupun kondisi yang pas, kualitas yang baik, kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu atau properti dan nilai tambah (keuntungan). Di Indonesia
dapat diartikan sebagai : barang dagangan, benda niaga, atau bahan mentah yang
dapat digolongkan menurut mutunya sesuai dengan standar perdagangan
internasional.
3
Tanaman pisang berasal dari Asia Tenggara dan pulau-pulau Pasifik Barat,
beberapa tanaman pisang liar yang berbiji yaitu Musa spp, masih terdapat tumbuh
sebagai vegetasi alami. Pisang buah berasal dari Musa Acuminata atau Musa
Balbasiana atau kombinasi dari keduanya. Kultivar diploid atau triploid, serta
beberapa kultivar tetraploid hasil dari pemuliaan tanaman. Kandungan gizi yang
terdapat dalam setiap 100 gram pisang terdiri atas 99 kalori, protein 1,2 gram,
lemak 0,2 gram, karbohidrat 38,2 gram, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28
mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 IU, vitamin B 0,88 mg. Vitamin C 3 mg, dan air 72
g (Kuntarsih, 2012).
Di Indonesia lebih kurang 230 jenis pisang, namun tidak semua jenis pisang yang
ada dapat diperoleh di pasaran. Dari berbagai jenis pisang, terdapat dua jenis
pisang yang dapat dimakan dan dikelompokkan berdasarkan penggunaannya,
yaitu pisang meja (banana) yang umumnya disajikan sebagai buah segar dan
pisang untuk olahan (plantain) yang hanya enak dimakan setelah diolah terlebih
dahulu (Prabawati, 2008). Banyak tanaman pisang yang dapat langsung dimakan,
varietas yang paling penting bersifat triploid dan diperbanyak secara vegetatif.
Pisang Candevish termasuk ke dalam pisang Ambon, saat ini kultivar Candevish
banyak ditanam di Indonesia oleh perusahaan swasta besar untuk ekspor dan pasar
domestik. Pisang Candevish yang diperdagangkan rata-rata memiliki kualitas
baik, karena sudah dibudidayakan mengikuti anjuran dan diproduksi untuk pasar.
Ukuran buah termasuk besar, panjang buah antara 17-23 cm dengan diameter 3,5-
4
4,0 cm. Berat tiap buah 130-200 gram, warna kulit buah kuning merata saat
matang dan daging buah putih kekuningan dan aroma kuat. Susuna buah rapi dan
kompak membentuk sisir, yang besar bisa berisi 16-20 buah. Tandan buahnya
juga besar berisi 14-20 sisir (Prabawati, 2008). Tanaman pisang komersil yang
dibudidayakan hingga saat ini adalah triploid dan tidak berbiji seperti pisang mas.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Akhir tahun 2017, wilayah administrasi Kecamatan Labuhan Ratu terdiri dari 11
desa. Luas daratan masing-masing desa, yaitu: Labuhan Ratu Empat (10,30 km 2)
Labuhan Ratu Lima (10,50 km2), Labuhan Ratu Tiga (9,93 km2), Labuhan Ratu
Tujuh (10,10 km2), Labuhan Ratu (16,50 km2), Labuhan Ratu Enam (11,83 km2),
Rajabasa Lama (16,02 km2), Rajabasa Lama Satu (11,37 km2), Rajabasa Lama
Dua (10,55 km2), Labuhan Ratu Delapan (8,08 km2), Labuhan Ratu Sembilan
(8,20 km2). Kecamatan Labuhan Ratu memiliki dua buah sungai utama, yaitu
Sungai Way Penet dan Way Bagul.
Lokasi perkebunan pisang PT. Nusantara Tropical Farm (NTF) terletak di Desa
Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur Provinsi
Lampung. Kebun PT NTF terletak pada posisi 5°03’52” LS dan 105°41’08” BT
dan 105°30’-105°45’ BT dan 05°00’-05°15’ LS dengan ketinggian tempat 50 m di
atas permukaan laut berjarak lebih kurang 146 km dari Kota Bandar Lampung.
Lahan perkebunan PT NTF sebelah utara berbatasan dengan Taman Nasional
Way Kambas dan Rantau Jaya-Sukadana, sebelah barat berbatasan dengan
Surabaya Udik-Sukadana, sebelah selata berbatasan dengan Rajabasa Lama-
6
Labuhan Ratu dan (Way Mati, Jati Puro, Sukadana), dan sebelah timur berbatasan
dengan Way Kambas.
PT. Nusantara Tropical Farm sejak awal berdirinya telah menanam pisang yang
berjenis cavendish secara intensif dengan pasar yang dituju adalah pasar luar
negeri dan telah bekerjasama dengan perusahaan asal Filipina, Del Monte. Awal
berproduksi pada tahun 1994 perusahaan langsung mengekspor hasil produksinya
ke beberapa negara seperti Hongkong, Jepang, Singapura, Timur tengah dan Cina.
Pada saat ini pisang cavendish sangat diminati oleh konsumen luar negeri karena
pisang cavendish memiliki cita rasa yang khas dan cocok dengan selera konsumen
luar negeri. Menurut Ansyori (2009), perkebunan pisang Cavendish PT NTF
memiliki tekstur tanah umumnya didominasi oleh fraksi pasir dan liat dengan
kandungan debu yang rendah. Kandungan pasir lebih dari 50% dengan kelas
tekstur liat berpasir pada horison permukaan dan lempung liat berpasir pada
horison di bawahnya.
7
8
3.1.1 Topografi
Pada umumnya wilayah Lampung Timur merupakan daerah yang datar dengan
sebagian besar wilayahnya (243.669,80 hektar; 45,76 %) berada pa da ketinggian
25-55 mdpl, kecuali Kecamatan Pasir Sakti, Braja Selebah, dan Bumi Agung yang
hanya berada pada ketinggian 0-25 mdpl. Kecamatan Labuhan Ratu merupakan
kecamatan yang paling luas pada ketinggian 25-55 mdpl mencapai 28.1 50,66
hektar atau setara dengan 11,55 % dari total luas area ketinggian 25-55 mdpl,
sedangkan luasan terendah terdapat pada Kecamatan Waway Karya yaitu 143,68
hektar atau 0,06 %. Peta topografi dapat dilihat pada gambar tersebut
bahwasannya, berdasarkan tabel sebaran tingkat kemiringan lahan, wilayah
Kabupaten Lampung Timur didominasi oleh kelas lereng 3 atau bergelombang
dengan kemiringan lereng 8-15 % yaitu seluas 40 % dari luas keseluruhan
kabupaten, wilayah landai sebesar 37,23 %, wilayah datar seluas 18,15 % dan
wilayah berbukit yaitu seluas 16.039,32 Ha atau 4,62 % dari total luas kabupaten.
Kemiringan Lereng Kecamatan Labuhan Ratu termasuk landai yaitu 3-8%.
9
PETA TOPOGRAFI
10
3.1.2 Jenis Tanah
Jenis tanah di Wilayah Kabupaten Lampung Timur umumnya didominasi oleh
tanah jenis podsolik merah kuning, podsolik kekuning-kuningan, latosol cokelat
kemerahan, latosol merah, hidromof kelabu, alluvial hidromof, regosol cokelat
kekuningan, alluvial cokelat kelabu dan latosol merah. Berdasarkan data yang
dimiliki Bapedalda Kabupaten Lampung Timur (2006). Tanah-tanah di
Kabupaten Lampung Timur diklasifikasikan menurut Soil Taxonomy 2003 pada
tingkat ordo antara lain Alfisols, Entisols, Histosols, Inceptisols, dan Ultisols.
3.1.3 Klimatologi
11
Tabel 1. Data Curah Hujan Bulanan Perkebunan Pisang PT NTF tahun 2008-
2017.
12
Tabel 2. Jumlah Produksi Buah Pisang di Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten
Lampung Timur (Kuintal) Tahun 2014-2018.
Jumlah Produksi Buah Pisang di Perkebunan Pisang PT. Nusantara Tropical Farm
(NTF) di Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009-2016
13
3.3 Jumlah Pemasaran Buah Pisang
14
pengepakan (packer). Setiap rumah pengepakan biasanya dapat
menampung aktivitas panen dari lahan seluas 250 – 300 hektar.
Pengangkutan tandan pisang dari lapangan kerumah pengepakan
dilakukan dengan jalur kabel (cable way) berupa kabel baja
setingggi kurangdari 2 meter diatas permukaan tanah. Pada
cable way tandan buah pisang digantungkan untuk menghindari
kerusakan buah akibat gesekan dan benturan dapat dihindari.
Setelah tandan pisang cukup (sekitar ± 30 tandan) akan ditarik
ke stasiun (patio) yang terletak disamping rumah pengepakan.
3.4.1.2 Persiapan Lahan
Kegiatan ini menyangkut pembukaan lahan seperti pembersihan
daro batang-batang kayu, tanaman liar, pembuatan patok jalur
penanaman dan jalan, pengolahan tanah serta pembuatan
lobang-lobang tanam sesudah tanaman hasil kultur jaringan
(tissue culture) siap untuk dipindahkan. Pemberian pupuk dasar
untuk tanaman muda dilakukan pada tahap ini, sehingga dapat
menunjang pertumbuhan awal tanaman.
3.4.1.3 Persiapan Bibit
Pada awalnya perbanyakan bibit dilakukan di laboratorium. Dari
laboratorium dipindahkan ke bedeng persemaian, kemudian
dipindahkan lagi ke bedeng pembibitan. Bibit yang memenuhi
persyaratan akan dipelihara, diseleksi untuk kemudian
dipindahkan ke lapangan yang telah disiapkan.
15
sesuai dengan sifat keluarga tanamna pisang (Musa paradisiaca
L) yang mempunyai ankan dan membentuk rumpun, aktivitas
selanjutnya adalah seleksi anakan yang tumbuh.
3.4.2.2 Pemeliharaan Tanaman, pemupukan lanjutan diberikan sesuai
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan kandungan hara
tanah. Pupuk urea diberikan sebanyak 8 kali dalam setahun,
sedangkan pupuk tambahan seperti KCl, TSP, Zn, Kieserite dan
Gypsum diberikan berdasarkan analisa tanah yang dilakukan
secara berkala oleh unit penelitian sampai tanaman
menghasilkan buah dan siap untuk dipanen. Pengendalian gulma
bertujuan untuk menjaga kualitas buah dengan pencegahan
terjadinyapersaingan unsur hara, air dan sinar matahari antara
tanaman dengan tumbuhan pengganggu. Penanganan yang
diberikan bersifat selektif, yang dilakukan dengan pembersihan
disekeliling tanaman ataupun penyemprotan dengan herbisida
sepanjang umur tanaman apabila dianggap perlu. Kegiatan ini
dilakukan tujuh kali dalam setahun, rata-rata seorang pekerja
dapat melakukan pembersihan seluas satu hektar dalam sehari.
Penyulaman bagi tanaman yang gagal tumbuh pada saat
pemindahan dari bedeng pembibitan ke lapang harus dilakukan
untuk mempertahankan tingkat produksi persatuan luas tanam.
Biasanya penyulaman juga dilakukan bersamaan dengan
estimasi produksi yang dilakukan setiap minggu, dimana setiap
orang dapat melakukan aktivitas seluas 5 hektar dalam sehari.
3.4.2.3 Pengendalian hama dan penyakit merupakan aktivitas yang rutin
dan sangat perlu, mengingat inti usaha adalah kualitas, kuantitas
dan kontinuetas produksi pisang yang dihasilkan. Setiap gejala
yang ditemukan dilapangan merupakan temuan yang harus
ditindaklanjuti dengan analisa laboratorium dan pengendalian
yang diperlukan, baik untuk tiap tanaman maupun
penyemprotan seluruh areal dengan menggunakan pesawat
udara. Penegndalian secara manual dilakukan setiap minggu
16
dengan kemampuan kerja dua hektar per orang dalam sehari.
Pemilihan anakan dilakukan pada rumpun tanaman generasi
kedua dan selanjutnya, dimana pembatasan jumlah anakan
dilakukan untuk menghindarkan persaingan diantara tanaman
pisang sendiri. Aktivitas ini dilakukan 8 kali dalam seminggu
dan dapat dilakukan oleh seorang pekerja untuk 0.8 hektar.
3.4.2.4 Pemeliharan Buah Kualitas, kuantitas, dan kontinuetas dari buah
pisang merupakan inti dari perusahaan sehingga penanganan
buah dilakukan degan teknis yang sangat diperhitungkan.
Sesudah jantung pisang keluar 2/3 – 3/4 bagian diberikan
penyuntikan larutan insektisida untuk mencegah kerusakan pada
kulit buah akibat hama kutu (thrips). Setiap tanaman disuntik
sebanyak satu kali dan seorang pekerja dapat melakukan kegiat
ini sampai seluas 7,5 hektar dalam sehari terhadap tanaman yag
disuntik. Pemeliharan tanaman bertujuan mencegah serangan
jamur serangga pada buah yang dapat mengakibatkan kerusakan
buah. Tandan buah disemprot dengan fungisida sebanyak dua
kali dalam seminggu. Tandan buah yang sudah barbentuk
sempurna pada usia 7 – 8 bulan dibungkus plastik untuk
mencegah serangan serangga dan jamur, perubahan warna
akibat sinar matahari dan untuk mempercepat pertumbuhan
buah. Pembungkusan tandan dilakukan dua kali seminggu
terhadap populasi pada areal yang sama. Aktivitas itu bertujuan
untuk menentukan saat buah dapat dipanen sehingga proses
panen dapat dilakukan dengan mudah. Tandan buah yang
matang mempunyai berat yang dapat merebahkan batang pisang,
sentuhan kulit buah dengan tanah dapat merusak kulit buah dan
merusak tampilan buah. Pencegahan dilakukan dengnan
penopangan yang dilakukan setiap minggu untuk luasan 2
hektar oleh setiap pekerja dalam satu hari.
17
3.4.3 Tahap Menghasilkan
Menghasilkan sebagian besar dilakukan di rumah pengepakan seperti
panen, seleksi, pengepakan dan dimuat ke peti kemas.
3.4.3.1 Panen Tandan pisang yang sudah dipanen dari tanaman yang
sudah ditentukan. Kriteria penentuan tanaman yang sudah siap
untuk dipanen dilakukan terhadap seleksi warna pita yang diikat
pada tandan saat saat pembungkusan tandan buah. Jadwal
penjemputan hasil produksi akan sangat mempengaruhi aktivitas
panen, proses dan pengepakan yang biasanya dilakukna dalam
waktu yang relatif singkat mengingat daya tahan penyimpanan
pisang yang terbatas.
3.4.3.2 Rumah Pengepakan
Penyiapan Tandan Buah
Aktivitas di rumah pengepakan (packing house)
dilakukan secara keseluruhan. Yaitu penyiangan tandan
buah, pengepakan dan tenaga penunjang dengan 6 jalur.
Buah yang dibawa dari lapangan diterima di stasiun,
dibersihkan dari sisa bunga dan dibebaskan dari plastik.
Tandan yang sudah dibersihkan dipotong setiap setengah
sisir tau satu sisir sesuai dengan permintaan pembeli.
Buah yang tidak masuk kriteria A dan B disisihkan
untuk dijual ke pasar curah.
Pengepakan
Buah yang sudah diseleksi, dicuci, ditimbang, disemprot
guna mencegah getah, diberi label dan dibungkus
dengan plastik dalam keadaan hampa udara. Pengepakan
dilakukan berdasarkan keinginan pemesan.
Gudang
Gudang disediakan untuk menampung box-box pisang
yang akan dimasukkan ke peti kemas pada saat ekspor.
18
3.4.4 Tahap Pengiriman
Tahap pengiriman meliputi semua kegiatan yang menyangkut ekspedisi
dari areal ke pelabuhan, serah terima, pemuatan dan pengiriman ke
negara tujuan. Sedangkan untuk pasar lokal kegiatan pengiriman tidak
dilakukna sampai ke tujuan tapi hanya sampai pada pengepakan saja.
Untuk ekspor perusahaan melakukan pengiriman ke Jepang, Cina, dan
Timur Tengah. Para distributor utama untuk pasar lokal yaitu PT Sewu
Segar Nusantara di Tangerang dan PT Indagro Culture Surabaya serta
para pembeli partai besar untuk kelas curah mengirim langsung truk-
truk mereka ke perusahaan untuk beberapa kali dalam seminggu.
Perusahaan sendiri melakukan pengiriman ke daerah Lampung,
Palembang, dan Bali.
Tanaman pisang tumbuh subur di daerah tropika daerah rendah yang curah
hujannya lebih dari 1.250 mm tiap tahun dan suhu minimum di atas 15°C.
Tanaman pisang akan tumbuh baik pada tanah liat yang gembur, dengan drainase
alami, dan tidak ada pemadatan tanah. Kandungan bahan organik dan kesuburan
yang tinggi akan menjamin produksi yang tinggi. tanaman pisang dapat tumbuh
pada pH tanah antara 4,5-7,5 dengan anjuran 5,8-6,5 dan pada tanah bertekstur
pasir sampai dengan bertekstur liat yang tebal. Untuk pertumbuhan tanaman
pisang terbaik membutuhkan sinar matahari yang penuh meskipun dapat
menyebabkan meski dapat menyebabkan buah surburn, terutama pada saat suplai
air rendah.
Tanaman pisang memerlukan cukup air pada awal penanaman dan pada saat
pembentukan buah (Ansyori, 2009) menurut Trubus (1997), pisang dapat tumbuh
di daerah dataran rendah sampai dengan ketinggian tempat 1.300 m di atas
permukaan laut. Tanaman pisang cocok tumbuh di daerah dengan kisaran suhu
21-32°C, pada lahan datar sampai kemiringan 8°. Dengan curah hujan 2.000 mm
merata sepanjang tahun. Keasaman tanah yang paling baik untuk tanaman pisang
adalah pH 5,5-7,5.
19
3.6 Konsentrasi Produksi
1. Keruangan
???
2. Kelingkungan
(Berkaitan dengan manusia dan lingkungannya. Misal karena ada
nya perkebunan itu dapat menghasilkan sumber mata pencaharian
dan perekonomian masyarakat di daerah tersebut, nah itu gimana)
Kaitin aja sama tenaga kerja diperkebunan itu
Aksesibilitas
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Ali. Apa Itu Komoditas : Pengertian, Contoh, dan Pasar Komoditas.
2019. https://www.intanblog.com/apa-itu-komoditas/. Diakses pada 11
September 2019 pukul 22.45 WIB.
22