PROPOSAL PENELITIAN
HAKITA BELSON
1306444112
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian adalah sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduk negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Kondisi pertanian Indonesia secara umum masih bersifat
subsisten, sehingga menjadi kendala untuk menjadikannya usaha agribisnis. Pertanian
subsisten adalah sistem bertani di mana tujuan utama petani untuk memenuhi keperluan
hidup bersama keluarganya (Mubyarto,1991). Menurut pandangan mereka pertanian
merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhanhidup saja, sehingga produktivitas tanaman
tidak maksimal.
Semakin terbatasnya lahan pertanian di Indonesia, sementara kebutuhan pangan dan
produk-produk pertanian semakin meningkat, maka sangat diperlukan pengelolaan lahan
pertanian optimal. Artinya bahwa setiap luas lahan pertanian harus mempunyai
produktivitas yang tinggi.
Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup
petani, memperluas lapangan pekerjaan, dan mengisi serta memperluas pasar, baik pasar
lokal maupun internasional. Salah satu sektor pertanian yang dapat dikembangkan adalah
hortikultura, terutama buah-buahan.
Buah-buahan merupakan salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi dan
mempunyai peranan besar dalam pemenuhan gizi dan kesehatan tubuh. Buah-buahan
merupakan sumber utama vitamin dan mineral serta berbagai zat penting lainnya yang
berperan sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh.
Komoditi buah-buahan yang berpeluang besar untuk dikembangkan, adalah Pepaya.
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan buah tropis berasal dari Meksiko bagian selatan dan
Amerika Selatan bagian Utara. Pepaya merupakan jenis buah yang mudah beradaptasi di
berbagai lingkungan, maka tidak heran pepaya kini sudah tersebar di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu komoditi buah yang disukai masyarakat
Indonesia (Purba, 2008).
Sebagai buah segar, pepaya relatif disukai semua lapisan masyarakat karena cita
rasanya yang enak, kaya vitamin A, B dan C yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Buah pepaya mengandung enzim papain yang sangat aktif dan memiliki kemampuan
mempercepat proses pencernaan protein, karbohidrat dan lemak. Bagian tanaman pepaya
lainnya juga dapat dimanfaatkan, antara lain sebagai obat tradisional, pakan ternak dan
kosmetik. Pepaya juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman yang
diminati pasar luar negeri seperti pasta pepaya, manisan kering, manisan basah, saus
pepaya dan juice pepaya. Bahkan bijinyapun dapat diolah lebih lanjut menjadi minyak dan
tepung.
Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi buah tersebut,
dapat meningkatkan permintaan terhadap pepaya, sehingga jumlah pasokan pepaya juga
harus ditingkatkan. Pepaya tergolong tanaman tidak bermusim, sehingga buahnya tersedia
setiap saat. Harganya juga relatif murah dan terjangkau. Berdasarkan data BPS (2012)
produksi buah pepaya pada tahun 2010 adalah sebesar 675,801 ton dan pada tahun 2011
sebesar 958,251 ton. Total produksi pepaya pada tahun 2011 menempati urutan ke-6 dalam
produksi buah-buahan di Indonesia setelah pisang, mangga, jeruk, nanas dan salak dengan
sentra produksi di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung dan Nusa Tenggara
Timur.
Salah satu jenis pepaya yang saat ini mulai banyak dibudidayakan adalah pepaya
California yang berasal dari Amerika Tengah. Pepaya California diminati karena memiliki
keunggulan antara lain buahnya tidak terlalu besar, buah matang berwarna kuning, rasanya
manis, daging buah kenyal dan tebal. Pohonnya dapat berbuah hingga umur empat tahun,
dan dalam satu bulan dapat dipanen sampai empat kali.
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan
selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 82523
Lintang Selatan dan 1151455 Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti
bagian Indonesia yang lain. Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian
yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai dan
Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai.
Hasil produksi buah-buahan di Bali yang mempunyai potensi besar untuk lebih
dikembangkan salah satunya ialah pepaya. Provinsi ini mempunyai potensi sekaligus
komoditas hasil tanaman pangan yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Lagi pula, selain
tanahnya subur dan sistem perairannya (yang dikenal dengan nama subak) cukup baik,
masyarakat Bali juga senang bercocok tananm. Semua itu jika ditambah dengan modal dan
peralatan pertanian yang modern, akan dapat meningkatkan hasil pertanian, khususnya
tanam pangan di Bali.
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui kesesuaian wilayah pertanian pepaya california dan pengaruhnya dalam
menunjang produktivitas pertanian di Provinsi Bali
1.3 Rumusan Masalah
Dalam menentukan wilayah potensi pertanian pepaya california, tentu juga akan
berdampak pada tingkat produktivitas pertanian secara keseluruhan. Dengan demikian,
berikut merupakan pertanyaan penelitian dalam penelitian ini :
1. Wilayah mana di Provinsi Bali yang memiliki kesesuaian tanaman Pepaya
2. Bagaimana dampaknya dalam menunjang produktivitas pertanian secara
keseluruhan
1.4 Manfaat Penelitian
Seperti yang telah di paparkan dalam latar belakang bahwa di provinsi Bali terdapat
beberapa wilayah yang berpotensi untuk ditanami tumbuhan papaya California yang
berkualitas baik, sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan produktivitas pertanian
secara keseluruhan di provinsi Bali. Penelitian ini juga akan memberikan hasil prediksi
tingkat perubahan produktivitas pertanian secara keseluruhan dengan adanya potensi
wilayah pertanian papaya di Provinsi Bali
Secara akademis, penelitian ini dapat menjadi Sebagai sumbangan pemikiran untuk
pengembangan bidang agribisnis pertanian terutama mengenai perilaku petani dalam
pengambilan keputusan tentang pilihan komoditas usahatani khususnya pepaya California.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1
Buah Pepaya
Carica Papaya L. atau Caricaceae merupakan tanaman buah yang berasal
dari Meksiko Selatan dan Amerika Tengah. Nama umum dari tanaman buah ini
adalah pepaya (Indonesia), Papaw (Australia), dan Mamao (Brazil). Tanaman
pepaya dapat tumbuh di daerah tropis maupun subtropis. Selain itu, tanaman pepaya
dapat berbuah kapan saja dan tidak mengenal musim. Pepaya adalah tanaman yang
besar dan berumur pendek, cepat tumbuh, berkayu dan tingginya sekitar 10 sampai
12 meter. Tanaman pepaya dapat bercabang apabila terdapat luka batangnya. Semua
bagian tanaman mengandung lateks. Batang tanaman berongga ungu hijau, dalam,
dan mempunyai diameter sekitar 2 sampai 3 inci (Anton, 2011).
Pepaya merupakan tanaman berbatang tunggal dan tumbuh tegak. Batang
tidak berkayu, silindris, berongga dan berwarna putih kehijauan. Tinggi tanaman
berkisar antara 5-10 meter, dengan perakaran yang kuat. Tanaman pepaya tidak
mmpunyai percabangan. Daun tersusun spiral menutupi ujung pohon. Daunnya
termasuk tunggal, bulat, ujung meruncing, pamgkal bertoreh, tepi bergerigi,
berdiameter 25-5 cm. Daun pepaya berwarna hijau, helaian daun menyerupai
telapak tangan manusia. Bunga pepaya berwarna putih dan berbentuk seperti lilin,
berdasarkan keberadaan bunganya, pepaya termasuk monodioecious yaitu berumah
tunggal (Muktiani, 2011)
yang lain adalah terasa manis dan segar, teksturnya keras, serta tahan sepanjang
pengangkutan.
c. Pepaya hawai
Pepaya yang datang dari kepulauan hawai ini adalah satu jenis pepaya solo.
Pepaya solo berarti pepaya yang habis dimakan cuma untuk satu orang, oleh
karena itu, dipastikan kelebihan pepaya ini adalah ukurannya yang kecil, bobot
buahnya cuma lebih kurang 0, 5 kg memiliki bentuk agak bulat atau bulat
panjang, kulit buah yang sudah masak berwarna kuning cerah, daging buahnya
agak tebal, berwarna kuning, serta terasa manis segar.
d. Pepaya California
Pepaya california yaitu komoditi yang bernilai ekonomi tinggi dan primadona
diantara jenis pepaya lain di pasaran, terutama supermarket/hypermarket.
Pepaya yang mempunyai wujud buah lebih kecil serta lebih lonjong ini datang
dari amerika sedang serta tempat karibia. Pepaya california bisa tumbuh subur
sepanjang tahun (tanpa mengetahui musim) di Indonesia, pohon pepaya
california lebih pendek di banding jenis pepaya lain, sangat tinggi kurang lebih
2 meter. Daunnya berjari banyak serta mempunyai kuncung di permukaan
pangkalnya, buahnya berkulit tebal serta permukaannya rata, dagingnya kenyal,
tebal, serta manis lebih terasa. bobotnya berkisar pada 600 gram s/d 2 kg.
e. Pepaya gunung
Pepaya gunung yaitu kerabat pepaya yang di lokasi Wonosobo tanaman pepaya
gunung biasa dimaksud carica, serta di bali tanaman ini dimaksud gedang
memedi, tempat asalnya yaitu dataran tinggi andes, amerika selatan. Tanaman
pepaya gunung adalah pohon kecil atau perdu yang tidak berkayu, serupa
dengan pepaya biasa (Caricapapaya), namun memiliki cabang yang semakin
banyak serta ukuran seluruh sisi tanaman lebih kecil. tinggi rata-rata yaitu 1-2
meter.
1
0
1
1
Ilmu Usahatani
Menurut Mubyarto (1989) usahatani adalah suatu tempat di mana seseorang
atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi, seperti lahan,
tenaga kerja, modal, dan manajemen, yang ditujukan untuk memperoleh produksi di
bidang pertanian. Selanjutnya, Soekartawi (1995) menyatakan bahwa ilmu
usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan
sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh
keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani dapat
mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya dan dikatakan
efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang
melebihi masukan (input).
Menurut Mosher (1990), selain produksi yang tinggi, petani juga tertarik
pada hubungan antara biaya dan penerimaan dari proses produksi yang diusahakan.
Hubungan antara biaya dan penerimaan usahatani tersebut merupakan hubungannya
terhadap tingkat pendapatan (keuntungan) petani dari usahatani yang bersangkutan.
Hal ini menunjukkan bahwa petani lebih memperhitungkan besarnya keuntungan
1
2
1
3
2.1.4
Teori Produksi
Produksi dapat dinyatakan sebagai perangkat prosedur dan kegiatan yang
terjadi penciptaan komoditas berupa kegiatan usahatani maupun usaha lainnya.
Sebelum di lakukan proses produksi di lahan, terlebih dahulu di lakukan proses
pengadaan saprodi (sarana produksi) pertanian berupa industri agro-kimia (pupuk
dan pestisida), industri agro-otomotif (mesin dan peralatan pertanian), dan industri
pembenihan dan pembibitan. Untuk proses produksi di lahan, dapat digunakan
faktor - faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, modal, pupuk, pestisida,
teknologi, serta manajemen. Jadi, produksi komoditas pertanian merupakan hasil
proses dari lahan pertanian dalam arti luas berupa komododitas pertanian (pangan,
hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan) dengan berbagai
pengaruh faktor - faktor produksi.
Proses produksi atau lebih di kenal dengan budidaya tanaman atau
komoditas pertanian merupakan proses usaha bercocok tanam/budi daya di lahan
untuk menghasilkan bahan segar (raw material). Bahan segar tersebut dijadikan
bahan baku untuk meghasilkan bahan setengah jadi (work in proses) atau barang
jadi (finisedproduk) di industri - industri pertanian atau di kenal dengan nama
agroindustri atau agrifood industry (Rahim 2007 : 31).
2.1.5
Teori Produktivitas
(Rahim 2007 : 32). Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang
dicapai (keluaran) dengan keseluruhan sumber daya (masukan) yang dipergunakan
per satuan waktu, definisi kerja ini mengandung cara atau metode pengukuran,
walaupun secara teori dapat dilakukan secara tetapi secara praktek sukar
dilaksanakan, terutama karena sumber daya masukan yang dipergunakan umumnya
terdiri dari banyak macam dan di proporsi yang berbeda
1
4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alur Pikir Penelitian
Untuk mengetahui wilayah yang memiliki tingkat kesesuaian tanaman Pepaya di
provinsi Bali adalah dengan melakukan identifikasi variabel yang untuk kajian wilayah
kesesuaian tanaman pepaya. Variabel tersebut digambarkan dalam suatu peta yang
kemudian diolah dengan menggunakan teknik overlay peta yang kemudian akan
menghasilkan peta kesesuaian tanaman Pepaya di provinsi Bali. Berikut peta alur pikir dan
peta alur kerja dari penelitian ini sebagai berikut :
1
5
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi pepaya adalah dengan teknik
budidaya yang tepat. Penanganan yang baik mulai dari prapanen, masa panen dan
pascapanen sangat diperlukan agar pepaya yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Salah satu jenis pepaya yang saat ini digemari oleh petani untuk dikembangkan karena
memiliki peluang bisnis yang menjanjikan adalah pepaya california. Pepaya california
banyak dibudidayakan di Indonesia khususnya daerah Jawa. Provinsi Lampung masih
jarang yang mmbudidayakan tanaman tersebut. Salah satu tempat kegiatan bisnis budidaya
pepaya California di Provinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Selatan.
Pepaya california adalah varietas pepaya baru yang memiliki keunggulan tersendiri.
Rasa buah yang lebih manis, daya tahan lebih lama, dan biasa dipanen lebih cepat
dibandingkan pepaya varietas lain (umur produksi lebih cepat) menjadikan petani berminat
untuk membudidayakannya. Di samping itu, harga jual yang lebih tinggi meningkatkan
gairah dan keinginan petani untuk mengusahakan pepaya tersebut, agar keuntungan yang
diperoleh dapat semakin meningkat. Kegiatan utama pada pepaya california adalah proses
produksi. Suatu proses produksi membutuhkan pengorbanan yang biasa disebut dengan
1
6
biaya. Biaya-biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead (sewa lahan, dll). Komponen biaya produksi akan mempengaruhi
pembentukan harga pokok produksi, karena harga pokok produksi ditentukan faktor
produksi, seperti lahan, tenaga kerja, benih, pupuk, dan pestisida.
Penerimaan pepaya california didapat dari hasil produksi dikali dengan harganya
yang diterima oleh petani. Setelah penerimaan diketahui barulah didapat pendapatan, yaitu
seluruh penerimaan dikurangi dengan seluruh biaya-biaya. Pendapatan bersih atau
keuntungan akan menjadi lebih besar apabila pengusaha dapat menekan biaya produksi
yang diimbangi dengan produksi yang tinggi serta harga jual produk yang tinggi pula.
Apabila pendapatan usahatani pepaya california yang diterima oleh petani cukup tinggi atau
memberikan keuntungan, maka usahatani tersebut layak untuk dikembangkan.
2.
3.
4.
5.
6.
1
7
Variabel
Score
1
Curah
>
Hujan
mm/th
mm/th
mm/th
> 16%
8 16%
<8%
Perairan
Persawahan,
Darat,
Pertanian Tanah
Kemiringan
Lereng
Penggunaan
Lahan
Pertambangan kering
Berpasir
1
8
40%
20%
Ladang,
Kebun,
Permukiman,
20%
Tanah Terbuka
Bobot
dan
Tanah
Lempung
Berpasir,
Aluvial
20%
Kelas Klasifikasi
Tidak Ideal
Kurang Ideal
Ideal
Range Score
< 2,50
2,51 4,00
4,01 5,00
1
9
3.5.1
hubungan dan regresi antara potensi tanaman pepaya (x) dengan perubahan
tingkat produktivitas (y) yang terjadi.
2
0
nXxy-(Xx)(Xy)
Variabel
Nilai
1
Score Curah
Hujan
5
Score
Kemiringan
Lereng
Score
Score
Jenis Tanah
1
3
<= 1500
[Lereng] = > 16 %
[Lereng] = 8 16 %
[Lereng] = < 8 %
Penggunaan
Lahan
Query
[Curah_Hujan] > 2000
[Curah_Hujan] >= 1500 AND
Tanah Kering
[Landuse] = Padang OR [Landuse] =
1
3
5
Total Score
Tanah]*0.2)
Kelas
Tidak
Kesesuaian
Ideal
Kurang
Lahan
Perkebunan
Ideal
Ideal
2
1
Pepaya
2
2
3.5.3
Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang
bagaimana
potensi
pertanian
papaya
California
dapat
menunjang
2
3
DAFTAR PUSTAKA
2
4
1.