Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Usaha Pertanian Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Jember
Oleh:
Kelompok 4
1. Sheka Panji P.
(141510501016)
2. Zupri Nur C.
(141510501021)
3. Matria Pamungkas
(141510501040)
I.
PENDAHULUAN
memperhatikan
prospek
usaha
kedepannya
akan
mengakibatkan
dari segi ekonomi, sosial maupun lingkungan. Perencanaan bisnis atau Buisnes
Plan menjadi suatu hal yang wajib ada sebelum memulai kegiatan wirausaha.
Buisnes Plan merupakan salah satu bagian dari kegiatan manajemen usaha
pertanian.
II.
PETA USAHA
Kesamben,
Blitar,
Provinsi
mendukung
pertumbuhan
untuk
dan
:
: 10 Ha
: 700 mdpl
: Dusun Jugo, RT 06, RW 03, Desa Jugo, Kecamatan
Kesamben, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.
: Lahan pembesaran 1 untuk kubis, lahan pembesaran 2
untuk wortel, lahan pembesaran 3 untuk brokoli, lahan
pembesaran 4 untuk selada, lahan pembesaran 5 untuk
lobak serta untuk tanaman singkong ditanaman
dipinggiran lahan dan juga sebagai tanaman pagar.
tanpa
tanah.
Pada
tanaman
mempunyai
pengaruh
lebih
baik
daun
yang
berumur
pasir
atau lumpur.dengan
pH
tanah
Dianjurkan untuk
gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur
masih dapat ditanami wortel dan lobak asalkan dilakukan pemupukan intensif.
Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila
demikian, tanah perlu dikapur, karena tanah yang asam menghambat
perkembangan umbi. Tanaman wortel dan lobak termasuk sayuran bernilai
ekonomis penting di dunia. Produksi wortel telah menjadi salah satu mata
dagang komoditas pertanian antar negara. Peluang ekspor wortel antara lain
pasar Jepang. Sedangkan lobak masih kurang prosfektif dibandingkan dengan
lingkungan
harus
sesuai
untuk
proses
pertumbuhan
dan
perkembangannya. Kegiatan budidaya tanaman hortikultura dan tanaman umbiumbian ini dirasa sangat berpotensi untuk pemenuhan kebutuhan. Baik secara
ekonomi maupun sosial.
No.
1
2
3
4
5
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Kegiatan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana
Penataan Lokasi
Penanaman
Pengolahan Tanah Sekitar
Pembibitan Tanaman
Hortikultura
Penanaman Tanaman
Pagar Ubi dan Singkong
Pembuatan Media
Hidrponik Substrat dan
Non Substrat
Pemindahan dari
Penyemaian Ketempat
Penanaman
Perawatan dan
Pemeliharaan Tanaman
Hortikultura
Perawatan dan
Pemeliharaan Tanaman
Ubi Jalar
Pemanenan Tanaman
Hortikultura dan Ubi Jalar
Perawatan Singkong
Pemanenan Singkong
Evaluasi dan Perawatan
Peralatan
Pembibitan Tanaman
Hortikultura
Pembibitan Tanaman Ubi
Jalar
Pemindahan dari
Penyemaian Ketempat
Penanaman
Perawatan dan
Pemeliharaan Tanaman
Hortikultura
Perawatan dan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
19
20
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kegiatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Penataan Lokasi Penanaman
Pengolahan Tanah Sekitar
Pembibitan Tanaman Hortikultura
Penanaman Tanaman Pagar Ubi dan Singkong
Pembuatan Media Hidrponik Substrat dan Non
Substrat
Pemindahan dari Penyemaian Ketempat Penanaman
Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Hortikultura
Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Ubi Jalar
Pemanenan Tanaman Hortikultura dan Ubi Jalar
Perawatan Singkong
Pemanenan Singkong
Evaluasi dan Perawatan Peralatan
Pembibitan Tanaman Hortikultura
Pembibitan Tanaman Ubi Jalar
Pemindahan dari Penyemaian Ketempat Penanaman
Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Hortikultura
Perawatan dan Pemeliharaan Ubi Jalar
Pemanenan Tanaman Hortikultura dan Ubi Jalar
Evaluasi dan Perawatan Peralatan
Jumlah Tenaga
Kerja
4
4
4
2
2
3
4
2
2
4
2
4
4
2
2
4
2
2
4
4
V.
PEMBAHASAN
tanaman
merupakan
salah
satu
bentuk
dari
kegiatan
pelaku usaha. Selain itu sistem hidroponik dapat dijadikan sebagai investasi
jangka panjang melalui pertimbangan masa pakai dari seperangkat instalasi yang
ada. Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari kegiatan budidaya hidroponik
mengingat masa pakai dari peralatan dapat diperhitungkan.
Komoditas yang ditanam adalah komoditas hortikultura, hal ini
diakarenakan komoditas hortikultura memiliki waktu untuk produksi lebih pendek
sehingga mampu menghasilkan perputaran nilai usaha yang cepat. Permintaan
pasar akan produk sayuran segar yang selalu meningkat seiring perubahan gaya
hidup masyarakat modern mendorong pelaku usaha untuk memilih melakoni
usaha budidaya dengan sistem hidroponik. Selain berbagai analisi pasar yang
digunakan peilihan komoditas hortikultura tersebut dikarenakan wilayah usaha
yang akan digunakan merupakan wilayah yang cocok untuk ditanami tanaman
hortikultura. Penanaman tanaman budidaya harus memperhatikan kondisi iklim,
tanah dan topografi berdaarkan peta agroekologi agar jumlah produksi yang
dihasilkan dapat optimal. Tanaman sayuran seperti lektus akan ditanam dengan
sistem hidroponik non substrat yakni dengan aliran nutrisi langsung atau sistem
NFT. Keudian untuk jenis sayuran yang berumbi seperti wortel akan ditanam
dengan menggunakan sistem hidroponik substrat dengan media cocopeat dan
arang sekam. Perbedaannya didasarkan pada kekuatan tanaman dalam sistem
perakaran dan jumlah tempat tumbuh tanaman. Nutrisi tanaman akan dialirkan
melalui drip-drip nutrisi dengan sistem irigasi tetes.
Selain komoditas hortikultura, umbi-umbian juga dipilih sebagai
komoditas budidaya yang akan ditanam pada lahan budidaya. Pemilihan ubi jalar
dan ketela pohon sebagai tindak lanjut dari diversivikasi pangan oleh pemerintah
dan juga untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Umbi-umbian akan ditanam
disekitar area lahan budidaya. Fungsinya selain untuk produksi juga digunakan
sebagai tanaman pagar yang mengelilingi kebun. Ketela pohon juga dipercaya
dapat menguraikan beberapa jenis mineral yang ada dalam tanah, sehingga
tanaman dapat tumbuh dengan subur dan dapat meningkat hasil produksi.
BIAYA INVESTASI
1.
Bangunan
Bangunan Semi Permanen 100 m2
Harga
Satuan
Biaya Rp
400,000
40,000,000
1,500,000
1,500,000
80,000,000
2,750,000
5,500,000
5,250,000
10,500,000
3,000,000
6,000,000
1,000,000
2,000,000
1,000,000
4,000,000
Meja Semai
Pompa Sirkulasi 3/4 HP
Tangki Air Volume 1500 liter
Jaringan Utilitas
Pompa air jrt pump (2 buah)
Sub Total
108,000,000
3.
2,000,000
250,000
1,000,000
300,000
1,200,000
100,000
400,000
EC Meter (1 buah)
pH Meter (1 bah)
Timbangan Meja (1 buah)
Sub Total
4,600,000
4.
1.
280,000
20,000
1,000,000
35,000
1,120,000
1,100
2,772,000
Rockwool 50 buah
Nutrisi 32 botol
Kemasan Pembungkus + Label (2520
buah)
Sub Total
5,172,000
2.
Biaya Tetap
Sewa lahan perbulan
1,000,000
1,000,000
155,100,000
1,292,500
2,500,000
2,500,000
2,500,000
2,500,000
2,000,000
2,000,000
750,000
750,000
25,200,000
KEUNTUNGAN
Keuntungan perbulan
9,985,500
Penyusutan Bangunan
Penyusutan Instalasi Hidroponik
602,500
Penyususutan
1. Keuntungan Budidaya Hidroponik tanaman Pakchoy perbulan = Rp
10.411.333,00
2. BEP (Titik Impas) untuk Volume Produksi 369,717 kg per bulan
BEP = Total Biaya Produksi/ Biaya Produksi Rata-rata = 14,788,677/40,000 =
369,717 kg/bulan
3. BEP (Titik Impas) untuk Biaya Produksi Rp 21.126,67 per bulan
BEP = Total Biaya Produksi/Volume Produksi Rata-rata = 14,788,677/700 =
21,126.67
4. Rasio Pendapatan R/C = 2 atau R/C > 1 berarti usaha sudah dijalankan
secara efisien
Rasio Pendapatan R/C = Total Pendapatan/Total Biaya Produksi =
25,200,000/14,788,667 = 2
KESIMPULAN
Kegiatan usaha budidaya komoditas pertanian pada dasarnya dapat
dilakukan oleh semua orang. Hal ini hanya bergantung pada bagaimana
kemampuan dari pelaku usaha untuk mengatur atau memanajemen usaha yang
akan dikembangkan. Berbagai analisis kelebiahan dan kekurangan produk sangat
dibutuhkan untuk meminimalisir kerugian yang dapat ditimbulkan selama
kegiatan usaha budidaya.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. 2009: Jambi.
https//:google.earth.com diakses tanggal 12 Sepember 2016
Mujib, A., M. A. Syabana, dan D. Hastuti. Uji Efektifitas Larutan Pestisida
Nabati Terhadap Hama Ulat Krop (Crocidolomia Pavonana L.) Pada
Tanaman Kubis (Brassica Oleraceae). Ilmu Pertanian dan Perikanan,
3(1): 67-72.
Pinem, D. Y. F., T. Irmansyah, dan F. E. T. Sitepu. Respons Pertumbuhan dan
Produksi Brokoli Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Jamur
Pelarut Fosfat. Agroekoteknologi, 3(1 : 198-205.
Restiani, A. R., S. Triyono, A. Tusi, dan R. Zahab. 2015. Pengaruh Jenis Lampu
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Tanaman Selada (Lactuca
Sativa L.) Dalam Sistem Hidroponik Indoor. Teknik Pertanian Lampung,
4(3): 219-226.
Saada, N., dan B. Wismandanikung. 2012. Kreativitas dan Inovasi untuk
Memupuk Semangat Kewirausahaan. TEKNIS.7(3) : 144 148.
Suyoko. 2008. Kesesuaian Lahan Kering Untuk Tanaman Wortel (Daucus Carota
L.) Dan Bawang Merah (Allium Oscolonium L.) Di Sub Das Samin
Kabupaten Karanganyar. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret:
Surakarta
Wahome,P. K., T. O. Oseni., M. T. Masarirambi and V. D. Shongwe. 2011. Effects
of Different Hydroponics System and Growing Media the Vegetative
Growth, Yield and Cut Flower Quality o Gypsophila (Gypsophila
paniculata L.). Agricultural Sciensce, 7(6): 692-698.