Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 1

Anggota :

1. Lea Arse Farisa (21030116120052)

2. Farah Meutia Lubis (21030116120068)

3. Yuli Chlaresia Naibaho (21030116140130)

4. Alif Dzaki Wicaksono (21030116140172)

5. Asiyah Fakhrunnisa (21030117130164)

6. Tiara Amelia Gunawan (21030118100096)

7. Danu Maarif Abdul Kadir (21030118110002)

Soal :

1. Jelaskan perbedaan Pilot Plant dan Model!

Dijawab oleh : Farah dan Yuli

1. Pilot Plant

Pilot plant adalah suatu sistem pemprosesan dalam skala kecil yang dioperasikan
untuk menghasilkan informasi mengenai perilaku sistem yang digunakan dalam
perancangan fasilitas-fasilitas skala besar. Pilot plant digunakan untuk mengurangi
resiko terkait dengan konstruksi dari proses skala besar. Keuntungan pembuatan pilot
plant pada hakekatnya lebih murah untuk dibangun dibanding proses skala besar.
Keuntungan lain dari pembuatan pilot plant yaitu menyediakan data yang berharga
untuk perancangan pabrik skala penuh. Data ilmiah misalnya tentang reaksi-reaksi,
bahan material, korosivitas, bisa tersedia, tetapi sulit untuk memperkirakan perilaku
dari suatu proses dengan banyak kompleksitas. Para perancang menggunakan data
dari pilot plant untuk memperhalus rancangan fasilitas skala produksi mereka.

Data yang diperlukan untuk desain peralatan :

 Neraca massa dan panas


 Sifat kimia, fisika dan termodinamika bahan
 Kecepatan reaksi
 Koefisien perpindahan panas dan massa
 Kebutuhan daya
 Kecepatan korosi
 Ukuran dan struktur pilot plant

a. Prinsip pembuatan skala


Dalam pembuatan skala perlu memperhatikan kriteria untuk menentukan
ukuran dan bentuk pilot plant. Penentuan skala ini memperhatikan prinsip
kesamaan yang telah diformulasikan oleh Newton. Contohnya apabila dalam
pilot plant tersebut menangani cairan, maka terdapat 3 tipe kesamaan antara lain
kesamaan Geometrik, kesamaan kinematik, kesamaan dinamik. Selain itu,
apabila proses yang disimulasikan dalam pilot plant menyangkut reaksi kimia
dan biokimia, kesamaan yang harus dipertibangkan adalah kesamaan termal,
kesamaan kimia dan biokimia.

b. Ukuran maksimal dan minimal

Beberapa faktor dapat mempengaruhi ukuran dari pilot plant. Umumnya


ukuran minimal diambil dari jumlah produk minimal yang dibutuhkan untuk
analisa pengontrolan kualitas. Contohnya, apabila tujuan percobaan pilot plant
untuk mempelajari pengaruh kondisi proses pada kualitas produk, maka jumlah
minimal produk yang diproses pada pilot plant sebaiknya memenuhi jumlah
sample yang digunakan untuk analisis fisik dan kimia untuk penentuan kualitas
produk. Sedangkan ukuran maksimal dari pilot plant ditentukan dari jumlah
kebutuhan produk yang diproses untuk pengujian penerimaan pasar terhadap
produk yang akan diproduksi. Untuk proses batch, desain pilot plant yang
memproduksi bagian kecil dari sistem pengolahan pangan akan lebih mudah
dalam pelaksanaannya. Pada prinsipnya sebuah pilot plant tidak membutuhkan
sistem proses pengolahan pangan secara keseluruhan. Sebaliknya apabila pada
proses continous, lebih membutuhkan ketelitian dan keseriusan dalam
percobaannya. Namun data yang diperoleh akan lebih lengkap apabila
dibandingkan pada proses batch.

2. Model

Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana


sistem bekerja atau komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat
model dari suatu sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan
analisis. Hal ini merupakan prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan
bertujuan untuk mempermudah analisis dan pengembangannya. Model adalah
alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem.
Sebagai alat komunikasi yang sangat efisien, model dapat menunjukkan
bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu merangsang untuk berpikir
bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya. Model fisik mengambil dari
sebagian sifat fisik dari hal-hal yang diwakilinya, sehingga menyerupai sistem
yang sebenarnya namun dalam skala yang berbeda. Walaupun jarang dipakai,
model ini cukup berguna dalam rekayasa sistem. Dalam penelitian, model
matematis lebih sering dipakai jika dibandingkan dengan model fisik. Pada
model matematis, sistem direpresentasikan sebagai hubungan logika dan
hubungan kuantitatif untuk kemudian dimanipulasi supaya dapat dilihat
bagaimana sistem bereaksi.
2. jelaskan aplikasi pilot plant dan model untuk perancangan proses!

Dijawab oleh :Lea dan Tiara

Pilot plant

Pada beberapa kasus, pembuatan skala pada pilot plant merupakan media
pembelajaran untuk medapatkan informasi dan data mengenai teknik produksi (pada
industri pegolahan pangan yang sudah ada) dan teknik desain (industri pengolahan
pangan yang baru). Umumnya, hal-hal yang perlu dipelajari pada pembuatan pilot plant
antara lain:

1. Studi mengenai produk, meliputi karakterisasi kualitas, pengaruh kondisi proses pada
kualitas produk, pengembangan produk baru, studi penerimaan pasar
2. Studi mengenai Bahan Bau, meliputi karakterisasi bahan baku, evaluasi perencanaan
dengan menggunakan materi bahan baku yang berbeda.
3. Studi mengenai teknologi proses, meliputi kondisi proses yang paling sesuai secara
segi ekonomi (biaya yang mininal) dan segi kualitas produ (mendapatkan prosuk
berkualitas), studi mengenai alternatif peralatan proses, pengembangan teknologi
baru, pengembangan peralatan baru.
4. Studi kebutuhan pelengkap, meliputi evaluasi kesetimbangan massa dan
kesetimbangan energi, studi mengenai energi, dan pengembangan dan evaluasi
sebagai alternatif sistem kontrol.

Desain pilot plant yang tepat merupakan hal penting untuk mendapatkan hasil yang
sesuai selama program percobaan pilot plant. Sebagai bahan pertimbangan atas dasar
prinsip kesamaan, faktor yang dikontrol atau dirubah selama percobaan sebaiknya
dievaluasi lebih dahulu. Contohnya pada proses pengeringan buah dan sayur dengan
menggunakan udara panas yang melewati wadah pengeringan, maka faktor yang
dikontrol meliputi:

 Kecepatan udara antara 0,2 - 3 m/s


 Temperatur udara antara 50 - 100oC
 Densitas wadah pengering antara 40 – 50 kg/m2
 Kelembaban relatif udara antara 20 – 100%

Selain penentuan faktor yang dikontrol juga perlu untuk ditentukan interval dari variasi
percobaan yang dilaksanakan. Sedangkan bentuk dan ukuran pilot plant dapat diambil dari
data dan prinsip kesamaan yang telah didapatkan. Aspek lain yang perlu diperhitungkan
dalam desain pilot plant adalah ketersediaan sistem penunjang, bahan baku, dan spesefikasi
produk

Model
Model digunakan untuk mempelajari perilaku dari pabrik atau peralatan yang sudah ada.
Fungsinya untuk mengetahui pengaruh perubahan bentuk atau kondisi operasi dengan lebih
cepat dan ekonomis daripada melakukan percobaan pada peralatan berukuran besar.

 Solusi Analitis vs Simulasi

Setelah model matematis berhasil dirumuskan, model tersebut dipelajari kembali


apakah model yang telah dikembangkan dapat menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan tujuan mempelajari sistem. Jika model yang dibentuk cukup sederhana, maka
relasi-relasi matematisnya dapat diguna kan untuk mencari solusi analitis. Jika solusi
analitis bisa diperoleh dengan cukup mudah dan efisien, maka sebaiknya diigunakan
solusi analitis karena metode ini mampu memberikan solusi yang optimal terhadap
masalah yang dihadapi. Tetapi seringkali model terlalu kompleks sehingga sangat
sulit untuk diselesaikan dengan metoda-metoda analitis, maka model tersebut dapat
dipelajari dengan simulasi. Simulasi tidak menjamin memberikan hasil yang optimal
melainkan dijamin bahwa hasilnya mendekati optimal.

 Klasifikasi Model Simulasi.

1. Model Simulasi Statis dengan Model Simulasi Dinamis.

Model simulasi statis digunakan untuk mempresentasikan sistem pada saat tertentu
atau sistem yang tidak terpengaruh oleh perubahan waktu. Sedangkan model simulasi
dinamis digunakan jika sistem yang dikaji dipengaruhi oleh perubahan waktu.

2. Model Simulasi Deterministik dengan Model Simulasi Stokastik.

Jika model simulasi yang akan dibentuk tidak mengandung variabel yang bersifat
random, maka model simulasi tersebut dikatakan sebagi simulasi deterministik. Pada
umumnya sistem yang dimodelkan dalam simulasi mengandung beberapa input yang
bersifat random, maka pada sistem seperti ini model simulasi yang dibangun disebut model
simulasi stokastik.

1. Model simulasi Kontinu dengan Model Simulasi Diskret.

Untuk mengelompokkan suatu model simulasi apakah diskret atau kontinyu, sangat
ditentukan oleh sistem yang dikaji. Suatu sistem dikatakan diskret jika variabel sistem
yang mencerminkan status sistem berubah pada titik waktu tertentu, sedangkan sistem
dikatakan kontinyu jika perubahan variabel sistem berlangsung secara berkelanjutan
seiring dengan perubahan waktu.

3. Jelaskan sumber data yang digunakan untuk perancangan proses!


Dijawab oleh : Asiyah

a. neraca massa dan panas

b. sifat fisika kimia dan termodinamika

c. kecepatan reaksi

d. koefisien perpindahan panas

e. kebutuhan daya

f. kecepatan korosi

data tersebut diklasifikasikan sebagai:

1. data dari pengalaman sebelumnya

2. data dari laporan hasil laboratorium

3. data dari literatur

4. data yang dapat didekati dengan hubungan termodinamika dan korelasi empiris

5. data yang diperoleh dengan penelitian lebih lanjut dilaboratorium


4. jelaskan sumber kesalahan yang menyebabkan kegagalan suatu scale up
(perancangan pabrik)

Dijawab oleh : Danu dan Alif

a. scaling berdasarkan mekanisme unit opeerasi yang salah

b. karakterisasi peralatan yang tidak lengkap seperti multishaft mixer

c. kurangnya pengetahuan tentang proses dan kurangnya informsai penting mengenai proses

d. pemanfaatan berbagai jenis peralatan pada berbagai tingkat scale up

e. harapan yang tidak realistis seperti disipasi panas

f. perubahan dalam produk dan proses selama scale up

Anda mungkin juga menyukai