Anda di halaman 1dari 6

RAJA PHALA

Dikisahkan disuatu desa ada seorang pemburu bernama Raja Phala dan
temannya bernama Dogler. Pada suatu ketika mereka sedang berburu ditengah
hutan, lalu mereka melihat se kumpulan bidadari yang sedang bermain air, sontak
mereka pun terpaku melihatnya. Lalu terpikir dibenak mereka untuk mengambil
selendang salah satu dari bidadari tersebut.

Bidadari tersebut pun telah selesai mandi, ketika mereka akan mengambil
selendang mereka salah satu bidadari tersebut pun kehilangan selendang nya, ia
bernama Ken Sulasih dan temannya yang bernama Juminten yang juga kehilangan
selendangnya. Mereka pun terus mencari selendang mereka yang hilang, dan
akhirnya mereka bertemu dengan 2 orang pemuda yang bernama Raja Phala dan
Dogler. Merekapun mengaku bahwa mereka yang mengambil selendang tersebut,

Akan tetapi, Dogler salah mengambil seledang karena selendang yang dia
ambil adalah selendang teman Ken Sulasih bernama Juminten dan memiliki sifat
bencong. Dan Raja Phala mendapatkan selendang dari wanita yang cantik yaitu
Ken Sulasih. Mereka pun berkenalan, alam tetapi selendang Ken Sulasih akan
dikembalikan dengan satu syarat yaitu menikah dengan Raja Phala dan
memeberikannya anak. Ken Sulasih pun juga memiliki syarat yaitu apabila
mereka sudah menikah dan mempunyai anak selendang tersebut harus
dikembalikan karena ia harus kembali kekayangan.

Singkat cerita, mereka pun menikah dan mempunyai anak bernama


Durma. Setelah Durma beranjak dewasa (17 Tahun), tibalah saatnya Raja Phala
harus menepati janjinya untuk mengembalikan selendangnya dan kembali ke
khayangan. Ken Sulasih pun memberikan nasihat dan petuah kepada anaknya
agar menjadi anak yang baik, dan Ken Sulasih pun berpamitan dan memberikan
hadiah ke anaknya berupa handphone.
DIALOG
Di dalam hutan ada dua orang pemuda sedang bercakap-cakap.

Raja Phala : “We broo, engken kabare?”

Dogler : “Baik broo”

Raja Phala : “Milu ci meboros?”

Dogler : “Ije?”

Raja Phala : “Di indomaret”

Dogler : “Ci lengeh ajan, be je nak meboros ya berarti dialase”

Raja Phala : “ Mai gas tipis-tipis”

Setelah sampai di hutan.....

Dogler : “ Ape alih jani? Nak be telah konyang isin alase”

Raja Phala : “Ngalih jaran goyang!”

Dogler : “ Ci ade – ade gen”

Raja Phala : “Masi ci milu goyang”

Saat mereka sedang berjalan, mereka melihat sekumpulan bidadari


cantikk..

Dogler : “La tolih to nak manjus jegeg ajannn!”

Raja Phala : “Ajan broo”

Dogler : “Jak live broo”

Raja Phala : “Ade selendang to bro, jak paling nyak”

Dogler : “Nahnah de kanti ci ngenah nyemak”

Mereka pun mengambil selendang bidadari tersebut..

Ken Sulasih : “Udah sore ni balik yuk?”

Risma : “Iya tunggu dulu lagi sebentar aja”

Ken Sulasih : “Gak boleh ma, nanti dimarah”

Risma : “Iyaiya sekarang”


Bidadari-bidadari itu pun selesai mandi dan hendak mengambil selendang
akan tetapi ada selendang yang hilang..

Ken Sulasih : “Dije selendang tiange??

Juminten : “Iiiiiiiiiiiii.. selndangku juga ilangg nokk,, dimana


selendangnya???”

Risma :”Kakak aku duluan yaa, kalo udah ketemu nanti pulang
yaa..”

Ken Sulasih :” Iyaa ma, aku disini dulu sama Juminten nyariin
selendang”

Mereka pun mencari-cari selendang mereka lalu bertemu dengan 2 orang


pria..

Juminten :”Bang dapet liat selendang ku gak?”

Dogler :”Yihh bencong ne be keuliang sing nyak rage”

Mereka pun berlari-lari, dan Raja Phala pun datang.

Raja Phala :”We nak engken ne uyut?”

Ken Sulasih :”Bli polih nyingak selendang tiange?”

Raja Phala :”Sane niki?”

Ken Sulasih :”Ngihh”

Selendangmya pun jatuh dan mereka mengambilnya secara bersamaan.

Ken Sulasih :”Bli uliang selendang tiange bli silur tiang aji iPhone”

Raja Phala :”Ten tiang ten nyak”

Ken Sulasih :”Men napi tagih beli?”

Raja Phala :”Nganten malu jak baang tyang panak mare yang nyak”

Ken Sulasih pun terus berpikir untuk jawabannya.

Raja Phala :”Will you marry me?”

Ken Sulasih :”Yes, i will, nanging yening panak sampun kelih uliang
selendang tiange ngihh”
Raja Phala : “Ngihh”

Mereka pun melangsungkan pernikahan mereka dan setelah lama menikah


mereka pun memiliki anak.

Ken Sulasih :”Aduhh bli kel lekad nee blii gawattt!”

Raja Phala :”Mai jani ke RS”

Anak mereka pun lahir dan diberi nama Durma, seiring berjalannya waktu
anak mereka pun tumbuh besar dan telah berusia 17 tahun.

Ken Sulasih :”Bli panak e sampun kelih uliang jani selendang tiang e ,
tiang jagi pamit”

Raja Phala :”Sing dadi bin mani?”

Ken Sulasih :”Ten bli”

Selendangnya pun dikembalikan lalu ankannya pun datang dan


menghampiri ibunya.

Durma : “Meme kel kije?”

Ken Sulasih :”Meme kel balik ke khayangan, dados anak sane suputra
ngihh, niki HP pang ngidang VC”

Durma :”Meme...............”

Ken Sulasih :”Bli aku rindu...”

Raja Phala :”Jangan rindu, “berat”, biar aku saja”

Ken Sulasih :”Byeeeee”

Ceritanya pun berakhir....... Thank you!


TUGAS SENI BUDAYA
“TEATER RAJAPHALA”

OLEH :

KELOMPOK 1

- I PUTU EDO PRASTYA PUTRA SUKADA

- NI MADE FEBY PUSPITA YANTI

- KARINA KUSUMA DEWI

- MADE RISMA AYUNING TIAS

- NI KADEK SANTI DWI ASTUTI

- SITI WULAN AGUSTININGSIH

- SURYADA SINDHU

- AGUS YOKTARIANA

SMK PARIWISATA DALUNG


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PENOKOHAN :

 RAJAPHALA : AGUS YOKTARIANA

 DOGLER (Teman Rajaphala) : SURYADA SINDHU

 KEN SULASIH : KARINA KUSUMA DEWI

 DURMA : EDO PRASTYA PUTRA

 BIDADARI :

- FEBY PUSPITA YANTI

- RISMA AYUNING TIAS

- SANTI DWI ASTUTI

- BAGUS MAESA PUTRA

- SITI WULAN AGUSTININGSIH

Anda mungkin juga menyukai