Anda di halaman 1dari 10

materi78.co.

nr BIO 2

SISTEM GERAK MANUSIA


A. PENDAHULUAN Kondrosit berasal dari kondroblas.
Sistem gerak adalah sistem organ pada Kondrosit mensekresikan matriks berupa
manusia yang berperan dalam pergerakan kondrin.
tubuh.
Pada anak-anak, kondrosit lebih banyak
Organ-organ yang mendukung kerja sistem dari kondrin, sedangkan pada orang
gerak:
dewasa, kondrin lebih banyak dari kondrosit.
1) Rangka/tulang, tersusun atas jaringan
tulang rawan dan tulang sejati, Kondrosit terletak dalam lakuna,
merupakan alat gerak pasif. membentuk kumpulan yang disebut sel-sel
2) Otot, tersusun atas jaringan otot, isogenik.
merupakan alat gerak aktif. Tulang rawan diselubungi lapisan yang
B. RANGKA disebut perikondrium.
Rangka merupakan alat gerak pasif yang Jenis-jenis tulang rawan:
tersusun atas 206 tulang yang saling a. Hialin
berhubungan.
Berwarna transparan, berserat tinggi, dan
Fungsi rangka: daya elastisitas tinggi.
1) Alat gerak pasif
Contoh: tulang pada saluran pernapasan
2) Pemberi bentuk tubuh dan ujung tulang rusuk.
3) Menopang/menyokong berat tubuh b. Elastis
4) Tempat melekatnya otot
Berwarna kuning, serat elastik dominan,
5) Melindungi organ vital dan daya elastisitas tinggi.
6) Tempat pembentukan sel-sel darah pada Contoh: daun telinga dan epiglotis.
sumsum tulang (hemopoesis)
c. Fibrosa
7) Tempat penyimpanan kalsium dan fosfor
Berwarna gelap keruh, serat kolagen
Berdasarkan letaknya pada tubuh, rangka
dominan, daya elastisitas rendah, dan
manusia dikelompokkan menjadi:
sebagai penyokong yang kuat.
1) Rangka aksial, yaitu rangka yang
Contoh: hubungan antar-tulang belakang
terletak di sumbu tubuh, yaitu tengkorak,
dan tendon.
tulang rusuk, tulang dada dan tulang
belakang. Tulang sejati (osteon) merupakan tulang
yang kita kenal pada umumnya.
2) Rangka appendikular, yaitu rangka
yang terletak di kanan dan kiri sumbu Osteosit berasal dari osteoblas. Osteosit
tubuh, dan jumlah tulangnya sepasang. mensekresikan matriks berupa osteon.
Tulang penyusun rangka terdiri dari dua, Osteoblas berasal dari osteoprogenator,
yaitu tulang rawan dan tulang sejati. yaitu derivat sel-sel mesenkim yang dapat
Tulang rawan (kondrosit) tersusun atas sel- bermitosis menjadi osteoblas.
sel kondrosit. Osteosit juga terletak dalam lakuna
membentuk kumpulan sel-sel isogenik.
lakuna
kondrosit Tulang rawan diselubungi lapisan yang
disebut periosteum.
matriks Pada periosteum, terdapat osteoklas, yaitu
sel yang berkembang dari monosit yang
sel-sel berfungsi untuk melakukan perawatan,
isogenik
perkembangan dan perbaikan materi
penyusun tulang (resorpsi).

SISTEM GERAK 1
materi78.co.nr BIO 2
Matriks tulang tersusun atas dari: a. Epifisis proksimal, bagian ujung
1) Semen, tersusun atas karbohidrat. tulang pipa yang membulat.
2) Kolagen, tersusun atas serabut-serabut b. Diafisis, bagian tengah tulang pipa.
yang membuat tulang menjadi keras. c. Epifisis distal, bagian ujung tulang
3) Mineral, terdiri dari kalsium fosfat pipa yang memipih.
(Ca(PO4)2), magnesium klorida (MgCl2), d. Metafisis/cakra epifisis, bagian
dan kalsium karbonat (CaCO3). tulang yang memiliki kemampuan
Proses pembentukan tulang atau osifikasi untuk menambah panjang tulang.
atau kalsifikasi adalah proses pengerasan e. Tulang rawan persendian
tulang rawan menjadi tulang sejati. f. Tulang spons, membentuk cabang-
Urutan proses osifikasi: cabang rongga yang disebut
1) Tulang rawan yang telah dihasilkan trabekula.
memiliki rongga yang akan terisi g. Tulang kompak
osteoblas. h. Periosteum, mengandung osteoklas.
2) Kemudian osteosit dibentuk ke arah i. Rongga tulang, berisi sumsum
luar, atau berbentuk konsentris (saluran tulang, pembuluh darah, saraf dan
Havers). osteoblas.
3) Di sekitar osteosit, dibentuk matriks Contoh: tulang betis, tulang paha, tulang
tulang dari senyawa protein yang kering, tulang hasta, tulang pengumpil.
mengandung kalsium dan fosfor.
2) Tulang pipih, yaitu tulang yang tersusun
Berdasarkan matriksnya, tulang atas dua lempeng tulang kompak dan
dikelompokkan menjadi: tulang spons, di dalamnya terdapat
1) Tulang kompak, yaitu tulang dengan sumsum tulang.
matriks padat dan rapat, misalnya tulang
pipa.
2) Tulang spons, yaitu tulang dengan
matriks berongga, contohnya tulang
pipih dan tulang pendek.
Tulang pipih berfungsi sebagai penyusun
Berdasarkan bentuknya, tulang
dinding rongga, pelindung, dan penguat.
dikelompokkan menjadi:
Contoh: tulang rusuk, tulang belikat,
1) Tulang pipa (panjang), yaitu tulang
tulang tengkorak.
yang berbentuk tabung dan pada
umumnya berongga. 3) Tulang pendek, yaitu tulang yang
berbentuk kubus, bulat kecil, atau paku.
Bagian-bagian tulang pipa:
f
f
a
e
d g
h
Contoh: tulang pergelangan dan telapak
g tangan dan kaki.
b
e 4) Tulang tak berbentuk, yaitu tulang
i yang bentuknya tidak termasuk tiga
kategori di atas.
c Contoh: tulang wajah, tulang rahang,
tulang belakang, tulang pinggul.

SISTEM GERAK 2
materi78.co.nr BIO 2

kranium

vertebrae cervicalis maksila


(ruas 1-7) [7]
mandibula

vertebrae thoracolis klavikula


(ruas 8-19) [12]
skapula
manubrium
mesosternum/gladiolus
costae verae (1-7) [7]
xiphisternum
costae spurial (8-10) [3]
humerus
vertebrae lumbalis
(ruas 20-24) [5] costae fluctuantes
(11-12) [2]

vertebrae sacralis ulna


(ruas 25-29) [5 berfusi] radius
ilium
vertebrae coccygeus
(ruas 30-33) [4 berfusi]

carpal
metacarpal pubis ischium

phalanges
tengah
phalanges
distal
femur
phalanges
proksimal patella

tibia

fibula

tarsal
metatarsal
phalanges

SISTEM GERAK 3
materi78.co.nr BIO 2
TENGKORAK SANGKAR DADA
sphenoid parietal costae
frontal temporal verae

lakrimal

ethmoid manubarium
mesosternum
/gladiolus
nasal

vomer xiphisternum
maksila oksipital
costae
spurae
foramen
magnum costae
mandibula zigomatik
fluctuantes
Tempurung kepala (kranium) [8]
Tulang dada (sternum) [3]
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Frontal dahi 1
Manubarium hulu 1
Parietal ubun-ubun 2
Mesosternum
dada tengah 1
Oksipital kepala belakang 1 /gladiolus
Temporal pelipis 2 Xiphisternum
Sphenoid baji 1 /processus taju pedang 1
xifoid
Ethmoid tapis 1
Tulang rusuk/iga (costae) [24]
Terdapat foramen magnum yang merupakan
Nama Latin Nama trivial Jumlah
tempat masuk keluarnya pembuluh darah dan
saraf dari sumsum tulang belakang. Costae
rusuk sejati 7x2
verae
Wajah [14]
Costae
Nama Latin Nama trivial Jumlah rusuk palsu 3x2
spurae
Maksila rahang atas 2
Costae rusuk
Mandibula rahang bawah 1 2x2
fluctuantes melayang
Zigomatik pipi 2 Tulang rusuk sejati masing-masing menempel
Lakrimal air mata 2 pada satu ruas tulang belakang 1-7 dan tulang
Nasal hidung 2 dada.
Vomer rongga hidung 1 Tulang rusuk palsu masing-masing menempel
pada satu ruas tulang belakang 8-10 dan
langit-langit
Palatina 2 menumpang pada tulang rusuk sejati 7.
mulut
Tulang rusuk melayang masing-masing
Nasal konka
- 2 menempel pada satu ruas tulang belakang 11-
inferior
12 dan tidak menempel pada tulang dada.
Tulang-tulang pendengaran [6]
(kadang tidak dihitung sebagai rangka)
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Maleus martil 2
Inkus landasan 2
Stapes sanggurdi 2

SISTEM GERAK 4
materi78.co.nr BIO 2
RUAS TULANG BELAKANG Di antara dua tulang pubis, terdapat pubic
simfisis yang dapat meregang pada wanita
atlas vertebrae ketika melahirkan.
cervicalis ANGGOTA GERAK ATAS

klavikula
skapula

vertebrae
thoracolis
humerus

vertebrae
lumbalis ulna
radius
vertebrae
saccralis carpal
metacarpal
vertebrae
coccygeus phalanges

Nama Latin Nama trivial Jumlah Nama Latin Nama trivial Jumlah
Vertebrae Skapula belikat 2x1
leher 7
cervicalis selangka 2x1
Klavikula
Vertebrae Humerus lengan atas 2x1
punggung 12
thoracolis pengumpil 2x1
Radius
Vertebrae
pinggang 5 Ulna hasta 2x1
lumbalis
pergelangan
Vertebrae Carpal 2x8
kelangkang 5 tangan
sacralis
Metacarpal telapak tangan 2x5
Vertebrae
ekor 4 Phalanges ruas jari 2 x 14
coccygeus
Tulang selangka berhubungan dengan tulang
Tulang atlas adalah tulang pertama yang
dada.
berhubungan dengan tengkorak.
Tulang pengumpil adalah tulang yang
GELANG PANGGUL
posisinya segaris dengan ibu jari, dan tulang
hasta adalah tulang yang posisinya segaris
dengan jari kelingking.
ANGGOTA GERAK BAWAH

ilium
ischium pubis
femur
Nama Latin Nama trivial Jumlah
Ilium usus 2
Pubis kemaluan 2 patella

Ischium duduk 2 tibia


Gelang panggul berhubungan dengan tulang fibula
kelangkang dan tulang ekor. Oleh karena itu, tarsus
tulang kelangkang dan tulang ekor juga phalanges metatarsus
termasuk gelang panggul.

SISTEM GERAK 5
materi78.co.nr BIO 2
Nama Latin Nama trivial Jumlah 2) Sinartrosis sinkondrosis, yaitu
Femur paha 2x1 sinartrosis yang dihubungkan oleh
jaringan ikat tulang rawan.
tempurung
Patella 2x1 Contoh: hubungan antar ruas tulang
lutut
belakang, hubungan antara tulang dada
Tibia tulang kering 2x1
dengan tulang rusuk.
Fibula tulang betis 2x1
Amfiartrosis adalah persendian yang hanya
pergelangan
Tarsus 2x7 memungkinkan untuk terjadi sedikit
kaki
gerakan.
Metatarsus telapak kaki 2x5
Contoh amfiartrosis:
Phalanges ruas jari 2 x 14
1) Amfiartrosis simfisis, yaitu amfiartrosis
Tulang paha berhubungan dengan yang dihubungkan oleh jaringan ikat
asetabulum, yaitu bagian dari gelang panggul. fibrosa yang pipih.
Tulang kering berukuran lebih besar dari Contoh: pubis simfisis pada gelang
tulang betis, dan letak tulang kering lebih panggul, hubungan antar ruas tulang
depan daripada tulang betis. belakang.
C. SENDI 2) Amfiartrosis sindemosis, yaitu
Sendi (skeletal joint) atau artikulasi adalah amfiartrosis yang dihubungkan oleh
suatu hubungan antar-tulang yang jaringan ikat fibrosa dan ligamen.
memungkinkan terjadinya gerakan. Contoh: sendi antara tulang betis dengan
Komponen penyusun sendi: tulang kering.
1) Kapsul sendi, yaitu lapisan serabut yang Diartrosis adalah persendian yang
melapisi sendi dan membentuk memungkinkan untuk terjadi gerakan yang
persendian. lebih leluasa.
2) Ligamen, yaitu jaringan ikat yang Contoh diartrosis:
mengikat ujung tulang dengan 1) Sendi peluru, memungkinkan gerak ke
persendian sehingga tidak terjadi seluruh arah (berporos tiga) karena
dislokasi tulang. ujung tulang berbentuk bulat lekuk dan
3) Minyak sinovial, yaitu pelumas sendi cembung.
yang terdapat pada sendi. Contoh: sendi antara tulang gelang bahu
4) Tulang rawan hialin, yaitu jaringan dengan lengan atas, sendi antara gelang
tulang rawan yang membentuk sendi. panggul dengan paha.
Berdasarkan besar kecilnya gerakan, sendi 2) Sendi pelana/sela, memungkinkan
terbagi menjadi sinartrosis, amfiartrosis, gerak seperti bentuk pelana kuda
dan diartrosis. (berporos dua) karena ujung tulang
Sinartrosis atau sendi mati adalah berbentuk pelana kuda cekung dan
persendian yang tidak memungkinkan untuk cembung.
terjadinya pergerakan. Contoh: sendi antara tulang telapak
Contoh sinartrosis: tangan dengan pergelangan tangan dan
ruas-ruas jari.
1) Sinartrosis simfibrosis, yaitu sinartrosis
yang dihubungkan oleh jaringan ikat 3) Sendi engsel, memungkinkan gerak
fibrosa. seperti engsel (berporos satu).

Contoh: hubungan sendi antar tulang Contoh: sendi pada siku, lutut, mata kaki,
tengkorak (sutura). dan ruas antar jari.
4) Sendi putar, memungkinkan gerak
rotasi antar tulang (berporos satu) karena

SISTEM GERAK 6
materi78.co.nr BIO 2
ujung tulang yang satu dapat mengitari Struktur otot:
tulang lainnya. epimisium
Contoh: sendi antara tulang hasta endomisium
dengan pengumpil, antara tulang atlas
dengan tulang tengkorak.
miofibril
5) Sendi geser/luncur, memungkinkan
gerak bergeser (tidak berporos) karena myosin
tendon
permukaan kedua tulang relatif rata.
Contoh: sendi antar tulang pergelangan fasikulus
sarkolema aktin
tanga dan kaki, sendi antara tulang
selangka dan tulang belikat. Serabut otot lurik dibungkus oleh fasia
6) Sendi kondiloid/elipsoid, memungkin- propria, dan kumpulan serabut otot lurik tadi
kan terjadinya gerakan ke kiri-kanan dan dibungkus lagi oleh fasia superfasialis.
depan-belakang (berporos dua) karena Komponen penyusun otot antara lain:
ujung tulang berbentuk oval cembung 1) Protein aktin, yaitu protein pembentuk
dan cekung. filamen halus yang terdiri dari dua untai.
Contoh: sendi antara tulang pengumpul aktin
dengan pergelangan tangan.
Gerak yang dilakukan oleh sendi antara lain:
1) Fleksi dan ekstensi troponin tropomyosin
Fleksi adalah gerakan membengkokkan Pada protein aktin terdapat binding site
dan ekstensi adalah gerakan yang merupakan tempat myosin menarik
meluruskan. aktin. Pada saat otot tidak berkontraksi,
2) Adduksi dan abduksi binding site ditutupi oleh protein
Adduksi adalah gerakan mendekati troponin-tropomyosin, yang dapat
tubuh dan abduksi adalah gerakan dihilangkan dengan ion Ca2+.
menjauhi tubuh. 2) Protein myosin, yaitu protein
3) Elevasi dan depresi pembentuk filamen kasar yang terdiri
Elevasi adalah gerakan mengangkat dan dari serabut-serabut.
depresi adalah gerakan menurunkan.
4) Supinasi dan pronasi
Supinasi adalah gerakan
menengadahkan tangan dan pronasi 3) Jaringan otot, dapat berupa otot polos,
adalah gerakan menelungkupkan otot lurik dan otot jantung. Pada sistem
tangan. gerak, otot yang bekerja adalah otot
lurik. (lihat kembali Jaringan Hewan [Biologi 2])
5) Inversi dan eversi
4) Ion Ca2+ dan ATP, keduanya digunakan
Inversi adalah gerakan membuka
dalam gerak kontraksi dan relaksasi otot,
telapak kaki ke arah dalam dan eversi
ATP diubah menjadi ADP dan AMP.
adalah gerakan membuka telapak kaki ke
arah luar. Gabungan otot berbentuk kumparan dan
terdiri dari dua bagian:
D. OTOT
1) Ventrikel (empal), merupakan bagian
Otot merupakan alat gerak aktif yang
tengah otot yang menggembung.
melekat pada rangka dan tersusun atas
2) Tendon (urat), merupakan bagian ujung
jaringan otot, terutama otot lurik.
otot yang menempel pada tulang.

SISTEM GERAK 7
materi78.co.nr BIO 2
Tendon terdiri dari dua, yaitu origo Gerak antagonis adalah gerak dua buah
(tidak dapat bergerak) dan insersio otot yang saling berlawanan arah, contohnya
(dapat bergerak). adalah otot trisep dan bisep saat lengan
Agar menghasilkan gerak, otot bekerja ditekuk.
dengan otot lain. Otot dapat bekerja secara Gerak sinergis adalah gerak dua buah otot
aktif dengan cara kontraksi (memendek) yang sama arahnya (saling menunjang),
dan relaksasi (memanjang). contohnya otot-otot pada tulang rusuk pada
Sifat-sifat otot: saat pengambilan nafas, dan otot pronator
teres dan pronator quadratus.
1) Kontraksibilitas, otot dapat memendek.
Otot yang mengalami gerak fleksi saat
2) Ekstensibiltas, otot dapat memanjang.
kontraksi disebut fleksor.
3) Elastisitas, otot dapat kembali ke ukuran
Otot yang mengalami gerak ekstensi saat
semula.
kontraksi disebut ekstensor.
Serat otot/miofibril tersusun atas sarkomer-sarkomer.

garis M garis Z pita A pita I

zona H

myosin aktin pita A pita I


sarkomer

cross-bridge garis M zona H garis Z

Pita I menghasilkan daerah terang pada otot, pita A menghasilkan daerah gelap pada otot, dan zona H
adalah daerah terang di antara daerah gelap pita A. Gabungan kedua protein diatas disebut aktomyosin.
Cara kerja otot: Fase anaerob tidak membutuhkan oksigen
1) Myosin aktif menggerakkan aktin digunakan ketika otot berkontraksi.
menggunakan cross-bridge sebagai 1) Kerja aktin dan myosin membutuhkan
‘tangan’ dengan bantuan kalsium dan ATP, sehingga ATP terurai menjadi ADP
ATP pada daerah binding site.
dan AMP.
2) Saat relaksasi, myosin melepas aktin
sehingga daerah terang mengalami 2) ATP dibentuk kembali oleh fosfokreatin
perluasan. Sesaat setelah relaksasi, (senyawa fosfat berenergi tinggi) dari
binding site dapat tertutup oleh protein ADP, dan digunakan untuk kerja aktin
troponin-tropomyosin. dan myosin kembali.
3) Saat kontraksi, myosin menarik aktin Otot yang terlalu lama berkontraksi akan
sehingga daerah terang mengalami mengalami kelelahan karena penurunan ATP
penyempitan.
dan fosfokreatin, sedangkan ADP, AMP dan
Penggunaan energi pada gerak otot terdiri asam laktat (asam lelah) naik konsentrasinya,
dari dua, yaitu fase anaerob dan fase aerob.
karena fase berubah menjadi fase aerob.

SISTEM GERAK 8
materi78.co.nr BIO 2
Fase aerob membutuhkan oksigen dan keras. Penderita biasanya memiliki kaki
digunakan ketika otot berelaksasi. melengkung menyerupai huruf X atau O.
1) Glikogen (gula otot) diubah menjadi b. Mikrosefalus, gangguan pertumbuhan
glukosa kemudian dilarutkan menjadi tulang tengkorak karena kekurangan
laktasidogen. kalsium.
2) Laktasidogen diubah menjadi dua c. Osteoporosis, penurunan massa tulang
produk, yaitu glukosa dan asam laktat. pada usia lanjut karena lambatnya proses
3) Glukosa akan dioksidasi sehingga osifikasi dan reabsorpsi materi penyusun
menghasilkan CO2 , H2O dan energi, yang tulang.
kemudian energi tersebut digunakan d. TBC tulang, disebabkan oleh bakteri
untuk membuat ATP dan fosfokeratin. TBC yang menyerang tulang, dan
4) Asam laktat kemudian akan menumpuk menyebabkan perubahan mekanisme
pada otot sehingga menyebabkan gerak tubuh.
kelelahan. e. Nekrosa, terjadi jika periosteum rusak
Agar asam laktat dapat dioksidasi tubuh, sehingga tulang tidak memperoleh
maka tubuh melakukan reaksi dengan makanan dan mati.
membuat nafas tersengal-sengal untuk Gangguan pada sendi antara lain:
mendapat lebih banyak oksigen. a. Dislokasi, pergeseran sendi karena
E. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK sobeknya ligamen.
Gangguan pada sistem gerak dibagi b. Ankilosis, keadaan dimana persendian
menjadi gangguan pada rangka, sendi dan tidak dapat digerakkan karena seolah-
otot. olah menyatu dengan tulang.
Gangguan pada rangka antara lain: c. Terkilir, keadaan dimana tertariknya
Patah tulang ligamen namun posisi sendi tidak
bergeser.
a. Fraktura sederhana/tertutup, jika
tulang yang patah tidak merobek otot. d. Arthritis, yaitu peradangan pada sendi.

b. Fraktura kompleks/terbuka, jika tulang - Osteoarthritis, yaitu penipisan


yang patah merobek otot bahkan kulit. tulang rawan persendian

c. Fraktura sebagian/greenstick, jika - Arthritis eksudatif, yaitu serangan


tulang yang patah tidak terbagi menjadi kuman pada sendi yang
dua bagian. menyebabkan peradangan.

d. Fisura, jika tulang hanya mengalami - Arthritis sika, yaitu berkurangnya


retak saja. cairan sinovial sehingga
menyebabkan rasa nyeri.
Kelainan ruas tulang belakang
- Arthritis rheumatoid (asam urat),
a. Lordosis, jika ruas tulang belakang
yaitu menumpuknya asam amino
terlalu membengkok ke depan.
purin yang tidak terurai pada kapsul
b. Kifosis, jika ruas tulang belakang terlalu sendi sehingga menyebabkan rasa
membengkok ke belakang. nyeri.
c. Skoliosis, jika ruas tulang belakang e. Infeksi gonorrhea, menyerang
terlalu membengkok ke samping (huruf persendian sehingga menjadi kaku.
S).
Gangguan pada otot antara lain:
Gangguan fisiologis
a. Atrofi, penurunan fungsi otot karena
a. Rakhitis, disebabkan oleh kurangnya mengecil, sehingga tidak dapat
vitamin D, sehingga proses osifikasi berkontraksi.
terhambat dan tulang menjadi tidak

SISTEM GERAK 9
materi78.co.nr BIO 2
b. Hipertrofi, perkembangan otot menjadi
lebih besar dan kuat sehingga diameter
serabut-serabut otot membesar.
c. Kelelahan otot, terjadi karena
penumpukan asam laktat karena kerja
yang berlebihan, dan dapat berlanjut
menjadi kram.
d. Kaku leher/stiff, terjadi karena
peradangan otot trapesius leher karena
akibat kesalahan gerak.
e. Tetanus, terjadi akibat serangan bakteri
Clostridium tetanii, yang menyebabkan
otot terus-menerus berkontraksi
sehingga kehilangan kemampuan
kontraksinya.
f. Miastenia gravis, yaitu otot yang secara
berangsur melemah dan menyebabkan
kelumpuhan akibat hormon tiroid dan
sistem imun yang tidak normal.
g. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya
dinding otot abdominal sehingga usus
memasuki bagian sobekan tersebut.

SISTEM GERAK 10

Anda mungkin juga menyukai