Disusun Oleh:
Aga Zufar Sajid .A.
RPL1/02
Open Source adalah istilah untuk software yang kode
programmnya disediakan oleh pengembangnya untuk umum
agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau dikembangkan
lebih lanjut serta untuk disebarluaskan. Apabila pembuat
program tersebut melarang orang lain untuk mengubah dan atau
menyebarluaskan program buatannya, maka program itu bukan
open source, meskipun tersedia kode programmnya.
Open source merupakan salah satu syarat bahwa suatu software
dikatakan "free software". Free software sudah pasti open source
software, namun open source software belum tentu free
software. Salah satu contoh free software adalah Linux.
Contoh open source software adalah FreeBSD. Linux yang
berlisensi free software tidak dapat diubah menjadi berlisensi
tidak free software, sedangkan FreeBSD yang berlisensi open
source software dapat diubah menjadi tidak open source.
FreeBSD merupakan salah satu dasar untuk membuat Mac OSX
(tidak open source).
Sistem Operasi Open Source
Dimulai tahun 1994-1995, server-server di Institut Teknologi
Bandung (ITB) mulai menggunakan FreeBSD sebagai sistem
operasinya. FreeBSD merupakan sistem operasi open source dan
tangguh untuk keamanan jaringan maupun server. Tetapi
kemudian para administrator jaringan di Computer Network
Research Group (CNRG) ITB lebih menyukai laptop Mac
dengan sistem operasi Mac OS X yang berbasis BSD daripada
sistem operasi yang lain.
Istilah dari open source (kode program terbuka) sendiri baru
dipopulerkan pada tahun 1998. Namun, sejarah piranti lunak
open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak
kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium
komputer di universitas Amerika seperti di Stanford University,
University of California Berkeley dan Massachusetts Institute of
Technology (MIT) pada tahun 1960-1970 an.
Pertama kali tumbuh dari sebuah komunitas pemograman yang
berjumlah sedikit namun sangat erat dimana mereka biasa
bertukar kode program, dan setiap orang dapat memodifikasi
program yang dibuat oleh orang lain sesuai dengan
kepentingannya. Hasil modifikasinya mereka sebarkan ke
komunitas tersebut.
Perkembangan di atas dipelopori oleh Richard Stallman dan
teman-temannya yang mengembangkan banyak aplikasi di
komputer DEC PDP-10. Pada awal tahun 1980-an komunitas
hacker di MIT dan universitas-universitas lainnya bubar karena
DEC menghentikan PDP-10. Hal itu berakibat banyak aplikasi
yang dikembangkan di PDP-10 menjadi kadaluarsa. Pengganti
dari PDP-10, seperti VAX dan 68020, yang memiliki sistem
operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas.
Pengguna harus menandatangani nondisclosure agreement untuk
bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem
operasi ini.