Anda di halaman 1dari 7

Apa itu Cluster Computing

Adalah sekumpulan komputer yang terhubung dalam suatu jaringan


komputer yang digunakan untuk mengerjakan suatu persoalan komputasi
secara paralel dengan data yang sama. Umumnya berada pada satu jaringan
komputer tersendiri, dan setiap komputer saling mempercayai komputer
lainnya. Penggunanya menggunakan seluruh sumberdaya yang dimilikinya
dan diharapkan dapat membuat semua komputer bekerja sesibuk mungkin.
(Banyak komputer, satu jaringan, pengamanan minimal, penggunaan
maksimal)
Gugus, dalam ilmu komputer dan jaringan komputer adalah sekumpulan
komputer (umumnya server jaringan) independen yang beroperasi serta
bekerja secara erat dan terlihat oleh klien jaringan seolah-olah komputerkomputer tersebut adalah satu buah unit komputer. Proses menghubungkan
beberapa komputer agar dapat bekerja seperti itu dinamakan dengan
Clustering. Komponen cluster biasanya saling terhubung dengan cepat
melalui sebuah interkoneksi yang sangat cepat, atau bisa juga melalui
jaringan lokal (LAN).
Suatu clustering adalah suatu kelompok dua atau lebih server yang
didedikasikan khusus untuk menjalankan suatu applikasi (atau beberapa
applikasi) dan dikoneksikan sedemikian rupa agar memberikan suatu fault
tolerance dan load balancing. Fault tolerance mungkin asing bagi kita,
gampangnya jika salah satu mesin tidak bisa menunaikan fungsinya atau
mati, maka akan di ambil alih / digantikan oleh mesin lainnya secara
automatis.
Karena menggunakan lebih dari satu buah server, maka manajemen dan
perawatan sebuah cluster jauh lebih rumit dibandingkan dengan manajemen
server mainframe tunggal yang memiliki skalabilitas tinggi (semacam IBM
AS/400), meski lebih murah.

Kluster komputer terbagi ke dalam beberapa kategori, sebagai berikut:

Kluster

untuk

ketersediaan

yang

tinggi

(High-availability

clusters)

Kluster untuk pemerataan beban komputasi (Load-balancing


clusters)

Kluster hanya untuk komputasi (Compute clusters)

Grid computing

1. High-availability cluster
Yang

juga

sering

disebut

sebagai

Failover

Cluster

pada

umumnya

diimplementasikan untuk tujuan meningkatkan ketersediaan layanan yang


disediakan oleh kluster tersebut. Elemen kluster akan bekerja dengan
memiliki

node-node

redundan,

yang

kemudian

digunakan

untuk

menyediakan layanan saat salah satu


elemen kluster mengalami kegagalan.
Ukuran

yang

paling

umum

dari

kategori ini adalah dua node, yang


merupakan

syarat

minimum

untuk

melakukan redundansi. Implementasi


kluster jenis ini akan mencoba untuk
menggunakan redundansi komponen
kluster untuk menghilangkan kegagalan di satu titik (Single Point of Failure).
Sebuah high availability clusters adalah node dua komputasi atau lebih yang
menyediakan redundansi jika terjadi kegagalan perangkat keras atau
perangkat lunak. Hal ini juga disebut sebagai sebuah cluster failover. Ketika
sebuah sistem komputasi gagal, operasinya dipindahkan ke node tambahan
untuk menyediakan layanan komputasi terus menerus.

Ada beberapa implementasi komersial dari sistem kluster kategori ini, dalam
beberapa sistem operasi. Meski demikian, proyek Linux-HA adalah salah satu
paket yang paling umum digunakan untuk sistem operasi GNU/Linux.
2. Load balancing cluster
Adalah salah satu dari tiga tipe dasar cluster computing yang artinya
penyerataan beban, pada gambar di atas terdapat beberapa server dan
beberapa client yang saling berhubungan . jadi kegunaan server yang
terdapat beberapa pada gambar di atas adalah penyerataan beban server.
Biasanya server hanya ada satu dan beban yang ditampung menjadi banyak,
maka pada tipe ini beban server akan di distribusikan pada beberapa server
yang ada.
Kluster kategori ini beroperasi dengan
mendistribusikan

beban

pekerjaan

secara merata melalui beberapa node


yang bekerja di belakang (back-end
node). Umumnya kluster ini akan
dikonfigurasikan
dengan

beberapa

sedemikian

rupa

front-end

load-

balancing redundan. Karena setiap elemen dalam sebuah kluster loadbalancing menawarkan layanan penuh, maka dapat dikatakan bahwa
komponen kluster tersebut merupakan sebuah kluster aktif/kluster HA aktif,
yang bisa menerima semua permintaan yang diajukan oleh client.
3. Compute Cluster
Seringnya, penggunaan utama kluster komputer adalah untuk tujuan
komputasi, ketimbang penanganan operasi yang berorientasi I/O seperti
layanan Web atau basis data. Sebagai contoh, sebuah kluster mungkin
mendukung simulasi komputasional untuk perubahan cuaca atau tabrakan
kendaraan. Perbedaan utama untuk kategori ini dengan kategori lainnya

adalah seberapa eratkah penggabungan antar node-nya. Sebagai contoh,


sebuah tugas komputasi mungkin membutuhkan komunikasi yang sering
antar node--ini berarti bahwa kluster tersebut menggunakan sebuah jaringan
terdedikasi yang sama, yang terletak di lokasi yang sangat berdekatan, dan
mungkin juga merupakan node-node yang bersifat homogen. Desain kluster
seperti ini, umumnya disebut juga sebagai Beowulf Cluster. Ada juga desain
yang lain, yakni saat sebuah tugas komputasi hanya menggunakan satu atau
beberapa node saja, dan membutuhkan komunikasi antar-node yang sangat
sedikit atau tidak ada sama sekali. Desain kluster ini, sering disebut sebagai
"Grid". Beberapa compute cluster yang dihubungkan secara erat yang
didesain sedemikian rupa, umumnya disebut dengan "Supercomputing".
Beberapa perangkat lunak Middleware seperti MPI atau Parallel Virtual
Machine (PVM) mengizinkan program compute clustering agar dapat
dijalankan di dalam kluster-kluster tersebut.

4. Grid computing
Grid pada

umumnya

adalah compute cluster,

tapi difokuskan pada

throughput seperti utilitas perhitungan ketimbang menjalankan pekerjaanpekerjaan yang sangat erat yang biasanya dilakukan oleh Supercomputer.
Seringnya,

grid

memasukkan

sekumpulan

komputer,

yang

bisa

saja

didistribusikan secara geografis, dan kadang diurus oleh organisasi yang


tidak saling berkaitan.
Grid computing dioptimalkan untuk beban pekerjaan yang mencakup banyak
pekerjaan independen atau paket-paket pekerjaan, yang tidak harus berbagi
data yang sama antar pekerjaan selama proses komputasi dilakukan. Grid
bertindak untuk mengatur alokasi pekerjaan kepada komputer-komputer
yang akan melakukan tugas tersebut secara independen. Sumber daya,

seperti halnya media penyimpanan, mungkin bisa saja digunakan bersamasama dengan komputer lainnya, tapi hasil sementara dari sebuah tugas
tertentu

tidak

akan

memengaruhi

pekerjaan

lainnya

yang

sedang

adalah

proyek

berlangsung dalam komputer lainnya.


Sebagai

contoh

grid

yang

sangat

luas

digunakan

Folding@home, yang menganalisis data yang akan digunakan oleh para


peneliti untuk menemukan obat untuk beberapa penyakit seperti Alzheimer
dan juga kanker. Proyek lainnya, adalah SETI@home, yang merupakan
proyek grid terdistribusi yang paling besar hingga saat ini. Proyek
SETI@home ini menggunakan paling tidak 3 juta komputer rumahan yang
berada di dalam komputer rumahan untuk menganalisis data dari teleskop
radio observatorium Arecibo (Arecibo Observatory radiotelescope), mencari
bukti-bukti keberadaan makhluk luar angkasa. Dalam dua kasus tersebut,
tidak ada komunikasi antar node atau media penyimpanan yang digunakan
bersama-sama

Arsitektur cluster jaringan komputer dapat sangat bervariasi tergantung


pada teknologi jaringan yang digunakan dan tujuan sistem komputasi. Ada
tiga pengelompokan arsitektur utama: mirrored disk, shared disk, dan
shared nothing configurations.
1. Sebuah arsitektur cluster mirrored disk mereplikasi data aplikasi
disimpan ke sebuah situs penyimpanan cadangan. Tujuan dasar adalah
untuk menyediakan high availability clusters dari sumber daya

komputasi serta pemulihan trouble dalam kasus beberapa jenis


kegagalan komputasi.
2. Sebuah Cluster jaringan komputer shared-disk cluster menggunakan
masukan central input/output (I/O) devices yang dapat diakses ke
semua node di cluster. Biasanya, mereka digunakan untuk berbagi
penyimpanan disk untuk file dan database. Beberapa konfigurasi
shared-disk mendistribusikan informasi di semua node di cluster,
sedangkan konfigurasi lainnya menggunakan server metadata pusat.
3. Sebuah arsitektur Cluster Jaringan Komputer shared nothing
configurations tidak memiliki node yang independen dan mandiri.
Setiap

node

memiliki

memori

sendiri

dan

I/O

device.

Tidak

menyediakan akses disk konkuren dari beberapa node, karena hanya


satu node untuk perlu mengakses penyimpanan pada satu waktu.
Seringkali setiap node dalam jenis arsitektur bertanggung jawab untuk
tugas berbeda dalam jaringan. Sebuah jaringan shared nothing
configurations dapat berskala ke ratusan node dan merupakan pilihan
populer di lingkungan pengembangan web.
Manfaat dari Cluster computer

Mengurangi Biaya

Pengolahan Power yang artinya kekuatan pemrosesan paralel dari


cluster kinerja tinggi dalam banyak kasus, terbukti biaya lebih efektif
daripada mainframe dengan kekuatan yang sama harga lebih rendah
per unit daya memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan ROI
yang lebih besar dari anggaran IT mereka.

Meningkatkan

Jaringan

Teknologi

Driving

pengembangan

cluster

komputer telah mengalami kemajuan besar dalam teknologi yang


berhubungan dengan jaringan bersama dengan penurunan harga
teknologi tsb.

Skalabilitas mungkin keuntungan terbesar dari cluster komputer


adalah skalabilitasnya, cluster komputer dapat dengan mudah di
perluas sebagai perubahan persyaratan dengan menambahkan node
tambahan ke jaringan.

Ketersediaan ketika komputer mainframe gagal, seluruh sistem gagal


dan jika sebuah node dalam sebuah cluster komputer gagal, operasi
bisa

dengan

sederhana

di

transfer

ke

node

lain

dalam

cluster.memastikan bahwa tidak ada gangguan dalam pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai