Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Material Handling dan Storage system
Otomatis”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... 1
Daftar Isi .......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5
2.1 Pengertian Material Handling ................................................................. 5
2.2 Tujuan Material Handling ...................................................................... 4
2.3 Prinsip Dasar Material Handling ........................................................... 7
2.4 Jenis Peralatan Material Handling .......................................................... 8
2.5 Pemilihan Peralatan Material Handling ................................................ 10
2.6 Ongkos Material Handling .................................................................... 11
2.7 Contoh Kasus ......................................................................................... 11
2.8 Storage sistem performance and location strategies .............................. 12
2.9 Sistem lokasi startegis ............................................................................ 13
2.10 Metode Dan Peralatan Penyimpanan Konvensional .............................. 13
2.11 Teknik Analisis Sistem Penyimpanan .................................................... 14
2.12 Sistem Penyimpanan atau penngambilan terotomasi AS/RS dan Carousel 15
2.13 Analisa teknik dari system-sistem penyimpanan ................................... 21

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 22


Kesimpulan ..................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 23

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem penanganan bahan baku memegang peranan yang sangat penting
dalam perencanaan suatu pabrik. Pada sebagian besar manufacturing, orang
beranggapan bahwa lebih baik bahan yang bergerak atau berpindah dari pada
orang atau mesinnya. Untuk beberapa kasus tertentu kadang-kadang akan lebih
baik manusia atau mesin (ataupun keduanya) yang dipindakan. Perencanaan tata
letak pabrik tidaklah bisa mengabaikan signifikasi dari aktivitas pemindahan
bahannya, demikian juga sebaliknya.
Pemindahan bahan atau material adalah suatu aktivitas yang sangat
penting dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan
tata letak fasilitas produksi. Aktivitas ini merupakan aktivitas “non produktif”
sebab tidak memberikan nilai perubahan apa-apa terhadap material atau bahan
yang dipindahkan, tidak akan terjadi perubahan bentuk, dimensi, maupun sifat-
sifat fisik atau kimiawi dari material yang berpindah. Kegiatan pemindahan
bahan/material tersebut akan menambah biaya (cost). Dengan demikian sebisa
mungkin aktivitas pemindahan bahan tersebut dieliminir atau paling tepat untuk
menekan biaya pemindahan bahan tersebut adalah memindahkan bahan pada jarak
yang sependekpendeknya dengan mengatur tata letak fasilitas produksi atau
departmen yang ada.
Material handling adalah aliran bahan yang harus direncanakan secermat
cermatnya sehingga material (bahan) akan bisa dipindahkan pada saat dan menuju
lokasi yang tepat. Biaya material handling dengan mudah akan dapat dihitung.
Biasanya biaya material handling akan proporsional dengan jarak pemindahan
material dan pengukuran jarak akan bisa dilaksanakan dengan sederhana bilamana
layout dari fasilitas produksi tersebut bisa digambarkan. Biaya material handling
seringkali akan sangat dipengaruhi oleh desain layout itu sendiri. Karena biaya
material handling proporsional dengan jarak perpindahan material, maka
pemilihan tipe layout itu sendiri sudah akan memberi pengaruh terhadap jumlah
biaya material handling. material handling mempunyai tujuan umum yaitu

3
meminimumkan biaya. Karena pengaruh yang nyata dalam material handling,
penting sekali untuk mendesain layout dan sistem material handling secara
simultan atau paling tidak terjadi back tracking yang signifikan.
Sistem AS/RS didefinisikan sebagai sistem penyimpanan yang melakukan
operasi penyimpangan atau pengambilan dengan kecepatan atau keakuratan dalam
suatu derajat otomasi yang di tentukan. Sistem yang cangih oprasi sepenuhnya
dilakukan terotomasi, dikendalikan computer, sepenuhnya terintegrasi dengan
oprasi pabrik, disini pekerja manusia mengendalikan peralatan dan melakukan
berbagai transaksi penyimpanan atau pengambilan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Material Handling


Menurut Assauri (2008), dalam produksi terdapat bermacam-macam
proses yang harus dilalui oleh produk tersebut untuk sampai selesai dan siap
dikirim ke pasar. Pergerakan/perpindahan bahan itu disebut “ material movement
”. Akan tetapi bahan-bahan merupakan benda mati yang tidak dapat bergerak
dengan sendirinya. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan pemindahan bahan yang
disebut “material handling”.
Material handling (penanganan bahan) dapat diartikan sebagai menangani
material dengan menggunakan peralatan dan metode yang benar. Perencanaan
sistem material handling merupakan suatu komponen penting dalam perencanaan
fasilitas terutama dalam kaitannya dengan desain tata letak. Oleh karena itu,
perencanaan tata letak dan perencanaan penanganan material selalu saling terkait
satu dengan yang lainnya. ( Eddy Herjanto ; Manajemen Operasi Edisi 3 ;
Grasindo ; 2008 ; Hal 143 )
Pengertian Material Handling menurut John A Stubin, dalam Business
Management yaitu, Material handling adalah suatu bagian yang integral dari
proses produksi yang meliputi penyimpanan, pemuatan, penuranan, dan juga
bagian transportasi mengangkut material ke pengepakan sampai barang jadi yang
siap dipasarkan.
Pemindahan bahan atau material handling merupakan istilah terjemahan
dari material handling adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan
produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas produksi
(Wignjosoebroto, 2000).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan
bahwa material handling adalah kegiatan mengangkat, mengangkut,
meletakkan bahan-bahan/barang-barang dalam proses di dalam pabrik, kegiatan
ini dimulai sejak bahan-bahan masuk atau diterima di pabrik, sampai pada saat
barang jadi dikeluarkan dari pabrik.

5
2.2 Tujuan Material Handling
kegiatan suatu perusahaan industri terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Menyediakan atau menempatkan bahan-bahan di tempat kerja. ("Make
Ready").
2. Melakukan kegiatan yang nyata dalam pengolahan atau pembuatan
barang. ("Do").
3. Memindahkan barang-barang, bahan-bahan dari tempat kerja. ("Put Away ").

Pada dasarnya tujuan utama diadakannya material handling adalah untuk


menghilangkan pemborosan atau inefisiensi. Beberapa tujuan lain dari
dilaksanakannya material handling adalah sebagai berikut ini :
1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan
memberikan perlindungan terhadap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja.
3. Meningkatkan produktivitas:
a. Material akan mengalir pada garis lurus
b. Material akan berpindah dengan jarak sedekat mungkin
c. Perpindahan sejumlah material pada satu kali waktu
d. Mekanisme penanganan material
e. Otomasi penanganan material
f. Menjaga atau mengembangkan rasio antara produksi dan penanganan
material,
g. Meningkatkan muatan/beban dengan penggunaan peralatan material
handling otomatis.
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
a. Menigkatkan penggunaan bangunan
b. Pengadaan bangunan serbaguna
c. Standarisasi peralatan material handling
d. Menjaga, dan menempatkan seluruh peralatan sesuai kebutuhan dan
mengembangkan program pemeliharaan inventif.
e. Integrasi seluruh peralatan material handling dalam suatu sistem.

6
5. Sebagai pengawasan persediaan.

2.3 Prinsip Dasar Material Handling


Beberapa prinsip dasar yang perlu mendapat perhatian di dalam perencanaan
penanganan material (material handling) adalah sebagai berikut:
 Sistem material handling yang disusun harus memenuhi tujuan dan
persyaratan dasar.
 Sistem penanganan dan penyimpanan hendaknya terintegrasi.
 Peralatan material handling dan prosedurnya didisain sedemikian rupa dengan
mempertimbangkan faktor kemampuan manusia dan keterbatasanya
 Metode dan peralatan material handling yang dipilih harus memberikan biaya
per unit angkut yang rendah
 Faktor pemakaian energi dari sistem material handling dan prosedurnya harus
diikutsertakan dalam melakukan justifikasi ekonomi
 Pemakaian ruangan yang seefektif mungkin
 Sedapat mungkin memanfaatkan gaya berat dalam memindahkan material
dengan tetap memperhatikan keterbatasan
 Gunakan komputerisasi dalam material handling
 Dalam penanganan dan penyimpanan arus data harus terintegrasi dengan arus
fisik material
 Urutan operasi dan tata letak peralatan harus efektif dan efisien
 Standarisasikan metode dan peralatan material handling.
 Mekanisasikan peralatan material handling untuk efisiensi
 Metode dan peralatan material handling harus mempunyai dampak minimal
terhadap lingkungan
 Metode penanganan harus sesederhana mungkin dengan mengeliminasi,
mengurangi atau mengkombinasikan gerakan dan atau peralatan yang tidak
perlu
 Metode dan peralatan harus bisa menangani berbagai kondisi operasi

7
 Metode dan peralatan material handling harus sesuai dengan peraturan
keselamatan yang berlaku.
 Sistem material handling harus mencakup jadwal pemeliharaan, jadwal
perbaikan, serta kebijakan jangka panjang.

2.4 Jenis Peralatan Material Handling


Tulang punggung sistem material handling adalah peralatan material
handling. Sebagian besar peralatan yang ada mempunyai karakteristik dan harga
yang berbeda. Semua peralatan material handling diklasifikasikan ke dalam tiga
tipe utama yaitu:
1. Conveyors
Conveyors adalah suatu peralatan yang memindahkan bahan-bahan baik dengan
arah horizontal maupun vertical antara dua tempat tetap. Tipe-tipe peralatan lain yang
dapat ditempatkan dalam kategori ini adalah escalator, pipa, elevator, belt, dll.
Karakteristik pertama conveyors adalah bahwa peralatan ini memberikan route
perpindahan yang tetap. Karakteristik kedua adalah bahwa conveyors memanfaatkan
ruangan secara terus menerus. Beberapa tipe conveyor:

Roller Conveyor ( Privoted bucket conveyor )

2. Truk dan Peralatan Mobil


Kendaraan-kendaraan ini digerakan dengan tenaga tangan, minyak, atau listrik dan
mempunyai kemampuan mengankut barang-barang dengan arah horizontal.
Berlawanan dengan conveyors, truk dan kendaraan sejenisnya merupakan variable-
path equipment, karena dapat bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain sepanjang
permukaan jalan yang tersedia memungkinkan dan tidak dirintangi.

8
Peralatan-peralatan ini juga tidak seperti conyeyors, dalam hal ini pemanfaatan
ruang secara tertentu secara “intermittent”. Sebagai konsekuensinya, walaupun ruangan
digunakan untuk kendaraan pada lokasi tertentu, ruangan tersebut bebas untuk
penggunaan lainnya. Dari situasi tertentu, perusahaan menggunakan tipe peralatan
penanganan bahan ini Karena karakteristik-karakteristiknya yang tidak memerlukan
route tetap dan tidak memanfaatkan ruangan secara terus menerus. Beberapa tipe
peralatan mobil :

( industrial tractor ) ( Platform truck )


3. Derek dan Kerekan (cranes and hoists)
Peralatan-peralatan ini dalam kondisi tertentu, mampu memindahkan bahan-bahan
secara verikal dan lateral dalam ruangan dengan kepanjangan, kelebran, ketinggian
terbatas. Tentu saja berbagai jenis perlatan ini dapat dipindah-pindahkan daru satu
lokasi ke lokasi lain bila dinaikan ke atas traktor truk, atau kendaraan lainnya.
Cranes and hoists bisa digunakan pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi,
pengangkutan barang-barang berat dari tempat kerja satu ke departemen lainnya serta
pembokaran cargo di dok-dok pelabuhan. Beberapa tipe derek dan kerekan:

( Jib Crane ) ( Chain Hoist ) ( clawler crane )

9
2.5 Pemilihan Peralatan Penanganan Bahan (Material Handling)
Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan
penanganan bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan
diperlukan. Faktor-faktor pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jalur pengangkutan yang akan diikuti oleh bahan atau orang yang akan
meninggalkan lokasi tertentu. Bila jalur adalah tetap, perusahaan akan
mempertimbangkan menggunakan conveyer, atau fixed path equipment lainnya.
Sebaliknya bila jalur harus dilalui bersifat variable, sebagai karakteristik produksi
terputus-putus (intermittent), perusahaan sebaiknya menggunakan truk dan derek,
atau variable path equipment lainnya.
2. Sifat objek yang diangkut. Bila mengangkut orang-orang peralatan seperti
elevator, escalator, dan bus adalah alternatif peralatan yang dapat dipilih. Bila
mengangkut bahan- bahan perlu pertimbangan tentang bentuk, ukuran, ketajaman,
berat, dan daya tahannya.
3. Karakteristik-karakteristik bangunan. Kapasitas beban lantai akan
mempengaruhi berat peralatan material handling yang dapat digunakan.
Ketinggian atap, dan kekuatan tiang-tiang penyangga, penempatan lorong-lorong
dan ukuran pintu sering membatasi jenis dan ukuran peralatan yang dapat
digunakan. Dismaping itu, bentuk bangunan yang bertingkat memerlukan peralata
khusus seperti elevator, dan juga sistem ventilasi mempengaruhi penggunaan truk-
truk bertenaga bahan bakar.
4. Keadaan ruang yang tersedia. Bila luas lantai terbatas, tetapi ruangan di atap
tersedia, derek dan kerekan aka lebih cocok dibandingkan truk dan conveyor.
Dalam kejadian dimana jenis ruangan tersebut terbatas, truk-truk kecil, conveyor
dan derek akan sesuai.
5. Kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan. Faktor ini akan menentukan
jumlah peralatan tipe tertentu dibutuhkan, dimana ini juga tergantung pada jumlah
ahan yang diangkut per periode.
6. Biaya setiap metode alternative. Faktor biaya menyangkut dana yang tersedia
bagi pengadaan peralatan-peralatan penanganan bahan.

10
2.6 Ongkos Material Handling
Menurut Bateman (2008), Tujuan Ongkos Material Handling adalah
Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan
memberikan perlindungan terhdap material. Adapun biaya/ongkos material
handling meliputi:
 Biaya investasi : harga pembelian peralatan, harga komponen alat bantu dan
biaya instalasi
 Biaya operasi : biaya perawatan, biaya bahan bakar dan biaya tenaga kerja
 Biaya pembelian muatan : biaya pembelian pallet dan container
 Biaya pengepakan dan kerusakan material

2.7 Contoh Kasus


Soal: Gaji operator MH = Rp 800.000 /bulan,
Harga pallet jack = Rp 30 juta dengan umur ekonomis 10 tahun.
Biaya perawatan = Rp500.000/bulan dan
Biaya bahan bakar = Rp 1.000.000/ bulan .
Jarak tempuh pallet jack per jam 200 meter.
Sebulan 25 hari kerja dan sehari 8 jam kerja.
Ditanya : Hitunglah Ongkos Material Handling (OMH)

Jawab: 1. Menentukan depresiasi dengan menggunakan depresiasi garis lurus


Depresiasi = 30 juta /(10 tahun x 300hari x 8 jam) =Rp1.250 / jam
2. Biaya perawatan = 500.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 2.500/jam
3. Biaya Bahan Bakar = 1.000.000/ (25 x 8 jam) = Rp.5.000/ jam
4. Biaya operator = 800.000/(25 hari x 8 jam) = Rp 4.000 / jam
5. Total biaya = Depresiasi +B. Perawatan + B. Bahan bakar+B.Operator
= 1.250+ 2.500 + 5.000 + 4.000 = Rp 12.750 / jam
6. OMH= Total Biaya / Jarak Tempuh
= Rp 12.750 / 200 m = Rp 63,75 / m

11
2.8 Storage sistem performance and location strategies

Fungsi dari penyimpanan barang adalah untuk menyimpan barang yang


diperlukan dalam masa periode yang ditentukan atau di izinkan. Contoh
penyimpanan tanaman biasanya digunakan metode manual dimana manusia
sebagai pengontrol manual. Manusia disini sebagai pengatur penyimpanan dirasa
kurang efesien. Sedakan metode otomasi yang digunakan oleh manufaktur
merupakan suatu sistem penyimpanan yang gunanya mengefesiensikan metode
penyimpanan yang telah ada.
Kinerja sistem penyimpanan
Hal-hal yang diperhatikan dalam kinerja sistem penyimpanan dianataranya :
1. kapasitas penyimpanan
penyimpanan memiliki kapasistas tertentu yang dapat diukur berdasarkan luas
ruangan penyimpanan dan benda yang disimpan. Kebanyakan dari sistem
penyimpanan menstandarkan tempat penyimpanan yaitu dengan kontainer.
Standar kontener memungkinkan segera dapat diangkut dan disimpan. Oleh
karena itu standar yang dipakai dalam penyimpanan yaitu berupa satuan beban.
Kapasitas penyimpanan harus lebih besar jumlah bebanya dari jumlah maksimum
beban yang disimpan, dimana untuk mempermudah masuk keluarnya barang di
tempat penyimpanan.

2. Kepadatan
Didefinisikan sebagai ruang yang tersedia untuk penyimpanan. Biasanya
mengukur suatu kepadatan berdasarkan luas lantai sebenarnya kepadatan itu
berdasarkan daerah kepadatan.

3. Aksesbilitas
Mengacu kemmapuan untuk mengakses apapun item yang diinginkan yang
disimpan dalam suatu sistem.

12
4. Throughput
Banyaknya waktu yang dibutuhkan guna melakukan penyimpanan tersebut.

5. Pemanfaatan
Proposi yang sebenarnya dalam penggunaan penyimpanan.
6. Kehandalan
Berarti mengukur dari kehandalan sistem, dimana proposi waktu dari suatu
sistem yang operasi dibandingkan dengan jadwal normalnya.

2.9 Sistem lokasi startegis


Sistem lokasi ini mempengaruhi kinerja penyimpanan. Pada dasarnya
sistem ini terdapat dua startegi yaitu randome storage (penyimpanan acak) dan
dedicate storage (penyimpanan khusus). Penyimpanan acak ini biasanya lebih di
suatu lokasi penyimpanan yang biasanya terbuka. Untuk penyimpanan khusus
sendiri penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sisi. Barang masuk
diberikan penomoran lalu ditaruh ditempat berdasarakan penomoran tersebut.
Sistem ini dibandingkan memiliki kelebihan masing-masing. Sistem acak
memungkinkan pemanfaatan dan kepadatan dapat digunakan secraa maksimal.
Sedangkan untuk penyimpanan khusus lebih efesien waktu.

2.10 Metode Dan Peralatan Penyimpanan Konvensional


Pemilihan untuk metode dan peralatan penyimpanan utamanya tergantung pada:
 Jenis material yang akan disimpan
 Filosofi pengoperasian dari personil yang mengelola fasilitas penyimpanan
 Batasan-batasan pembiayaan
Beberapa metode yang digunakan:
 Penyimpanan bongkahan
Material yang disimpan ditumpuk dengan yang sejenis dan diletakan di atas lantai,
biasanya material dengan ukuran yang besar. Keterjangkauan sangat buruk, untuk
mengatasinya material yang disimpan ditata dalam bentuk blok. Keterbatasan

13
ketinggian tumpukan tergantung dari kekuatan material masing-masing. Biaya
yang dibutuhkan paling rendah.
 Sistem rak
Tumpukan tidak bergantung pada masing-masig material, tetapi dengan adanya
batang yang disusun untuk menopang beban secara horizontal. Keterjangkauan
baik, mempermudah penganbilan material yang diinginkan. Umumnya untuk
benda ukuran sedang. Biaya yang dibutuhkan sedang.
 Penyimpanan berlaci
Keterjangkauan yang baik, dengan menarik masing-masing laci isi mudah terlihat.
Umumnya penyimpanan berlaci digunakan untuk menyimpan material atau
perkakas-perkakas kecil dan part suku cadang. Biaya operasional yang digunakan
relatif tinggi.
2.11 Teknik Analisis Sistem Penyimpanan
Fungsi dari sistem penyimpanan adalah penyimpanan material selama
periode waktu tertentu dan memungkinkan akses pada material itu bila diperlukan.
Material yang biasa disimpan oleh perusahaan manufaktur meliputi:
1. Berhubungan langsung dengan produk : Bahan baku, part yang beli, Work-in-
proces, produk jadi dan pengerjaan ulang dan scrap
2. Berhubungan dengan proses: Penolakan, perkakas dan suku cadang.
3. Berhubungan dengan pendukung oprasi umum pabrik : Pendukung kantor dan
pencatatan pabrik.

Berbagai ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja dari sistem


penyimpanan itu sendiri, yaitu :
1. Kapasitas penyimpanan yang dapat diukur dengan dua cara yaitu sebagai
volume ruang total yang tersedia atau sebagaijumlah total komparten dalam
sistem yang tersedia untuk item atau beban.
2. Kerapatan atau kepadatan penyimpanan digambarkan sebagai ruang
volumetric yang tersedia untuk penyimpanna actual relative terhadap ruang
volumetric total dalam fasilitas penyimpanan.

14
3. Jangkauan mengarah pada kemampuan untuk menjangkau setiap item yang
diinginkan dalam sistem penyimpanan.
4. Jumlah yang bias ditangani (throughput) sebagai laju perjam dimana sistem
menerima dan meletakan beban dalam penyimpanan serta mengambil dan
menyerahkan beban kepada stasiun output.
5. Utilisasi didefinisi sebagai proposi waktu dimana sistem ini secara actual
sedang dugunakan untuk melaksanakan oprasi penyimpanan atau pengambilan
sibanding waktu yang tersedia.
6. Ketersediaan berhubungan dengan keandalan dimana didefinisikan sebagai
proporsi waktu saat sistem sedang beroprasi (dalam keadaan tidak rusak)
dibandingkan dengan jam-jam satu sift yang dijadwal secara normal.

Metode dan peralatan penyimpanan konvensional suatu bentuk dari variasi


penyimpanan dan peralatan utuk berbagai material, pemilihan jenisnya tergantung
pada jenis material, jenisnya antara lain:
1. Penyimpanan bongkahan
2. Sistem rak
3. Shelves dan bins
4. Penyimpanan berlaci
5. Sistem penyimpanan terotomasi

2.12 Sistem Penyimpanan atau Pengambilan Terotomasi AS/RS dan


Carousel
Sistem AS/RS ini didefinisikan sebagai sistem penyimpanan yang
melakukan operasi penyimpangan atau pengambilan dengan kecepatan atau
keakuratan dalam suatu derajat otomasi yang di tentukan. Sistem yang cangih
oprasi sepenuhnya dilakukan terotomasi, dikendalikan computer, sepenuhnya
terintegrasi dengan oprasi pabrik, disini pekerja manusia mengendalikan peralatan
dan melakukan berbagai transaksi penyimpanan atau pengambilan. Sistem ini
berbeda dengan sistem berputar atau carousel, perbedaannya terletak pada

15
kontruksi peralatan. Sistem AS/RS terdiri dari struktur rak sementara carousel
dasarnya mengunakan kranjang yang tergantung pada konveyor rantai gantung
berkeliling sepanjang rel oval. Pada sistem Carousel atau berputar lebih banyak
dioprasikan oleh tenaga mausia yang bedada pada stasiun muat atau bongkar.

Adapun jenis dari sitem penyimpanan otomatis dari sistem AS/RS sebagai
berikut:
1. ASRS Palet "Compact Sistem"

Kapasitas tinggi dalam penyimpanan pallet, operasi kecepatan


tinggi, dan fleksibilitas membuat Pallet AS/RS Daifuku menjadi sistem
penyimpanan otomatis terlaris di dunia.Dengan desain yang fleksibel
sampai dengan 40 m, palet AS/RS "Compact Sistem" disesuaikan agar
sesuai dengan lingkungan instalasi dan operasi tertentu sesuai kondisi
pelanggan kami. Klik untuk melihat AS/RS Pallet konfigurasi dan
membuat Gambar 360 derajat.

Kelebihan dari ASRS palet "Compact Sistem"


a) Cepat & Handal
Daifuku menawarkan berbagai stacker crane sesuai profil spesifik beban
dan berat produk anda, dimensi bangunan, dan lingkungan operasi. Semua
sistem memiliki fitur mendorong untuk kualitas tinggi serta kinerja yang
cepat, halus, dan dapat diandalkan.

16
b) Sistem kontrol Lanjutan
Sistem kontrol jaringan cerdas lokal dari daifuku menawarkan
solusi yang komprehensif: dari kontrol awal-akhir untuk skala penuh
sistem manajemen persediaan secara komputerisasi. Perangkat lunak kami
memberikan kontrol penuh dari mesin shuttle-rak dan sistem penanganan
beban. Perangkat lunak ini memonitor sistem secara real time untuk
membantu saat ada masalah dan mengontrol peralatan bantu (seperti
kuantitas menampilkan indikator untuk pengambilan pesanan).
c) Mudah dalam operasi & pemeliharaan
Ujung-dari-gang Controller depan memungkinkan operator untuk
dengan mudah mengelola beban tanpa memasukkan gang mesin. Unit
power supply dan komponen utama lainnya yang mudah diakses untuk
pemeliharaan cepat dan mudah
d) Penghematan efisiensi biaya operasi
Mesin S/R yang berkecepatan tinggi secara otomatis menyimpan
dan mengambil beban dengan cepat dan efisien. Hal ini tidak hanya secara
dramatis mengurangi waktu siklus, tetapi juga mengurangi jumlah forklift
dan lalu lintas forklift. Mesin S/R dari daifuku mengurangi biaya energi
dengan menggunakan listrik yang rendah dan daya regenerasi.

2. Rak AS/RS Penyangga bangunan

17
Sistem Rackbuil ASRS Rak penyangga bangunan atau
RACKBUIL adalah rak AS/RS dibangun sebagai bangunan sesuai dengan
kode konstruksi, peraturan dan undang-undang. Hal ini ruang yang efisien
dan biaya solusi efektif terutama untuk penyimpanan massal dan
bertingkat tinggi Automated Storage dan Sistem Retrieval (AS/RS).

Sejak pembangunan Rackbuil pertama kami di tahun 1966,


Daifuku terus memberikan pusat distribusi dan gudang beku dengan
fasilitas disesuaikan, penyimpanan massal.

Sistem ini meliputi rak, pondasi beton dengan jangkar, atap,


dinding, insulant termal, meliputi tahan api, sprinkler dan peralatan
pemadam kebakaran lainnya di samping peralatan penanganan material
dan sistem IT. (* Konfigurasi dapat berubah dengan suhu operasi dan
peraturan setempat.)

3. Mini-load ASRS "Fine Stocker"

AS/RS Daifuku Mini Load menyediakan secara cepat dan efisien


dalam penyimpanan & pengambilan untuk kontainer atau kardus kecil.
kecepatan tinggi menjamin pasokan persediaan tepat waktu untuk kedua
order-picking dan operasi manufaktur. Mini-load sangat mudah digunakan
dan dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam sistem aliran material
yang ada. Klik untuk melihat unitload AS/RS konfigurasi dan
membuat 360-degree roll.

Kelebihan dari AS/RS Daifuku Mini Load

a) Cepat dan akurat

18
Mini Load Crane yang bergerak dengan cepat dan akurat untuk
menangani throughput untuk volume tinggi untuk pengambilan sebagian
atau proses manufaktur.
b) Bertingkat tinggi, penyimpanan kepadatan tinggi
AS/RS Mini-Load menggunakan lebih banyak ruang vertikal dari
sistem rak selektif tradisional. Beban ditempatkan di rak-rak dengan
presisi tinggi untuk mengoptimalkan kepadatan penyimpanan.
c) Halus, kinerja tenang
Mini-LOAD menggunakan tiang-tiang aluminium dan roda
urethane untuk mencapai gerakan yang stabil dan tenang, bahkan pada
kecepatan tinggi. sistem mini-load tidak bising kami dapat diinstal hampir
di mana saja, termasuk di samping kantor atau di lantai atas bangunan.
d) Improviasi efesiensi operasional
S/R Berkecepatan tinggi dengan mesin otomatis untuk menyimpan
dan mengambil beban dengan cepat dan tepat, mengirim barang-barang
langsung ke operator untuk memilih. Ini menghilangkan waktu yang
dihabiskan mencari dan mengambil barang-barang. sistem Mini-Load juga
cocok untuk produk-sequencing sebelum menyortir, meningkatkan
efisiensi proses penanganan nanti.
e) Mengurangi konsumsi energi
AS/RS Mini-Load model terbaru adalah 15% lebih ringan dari
model sebelumnya. Motor penggerak juga dibuat lebih kecil, mengurangi
konsumsi listrik

4. Kendaraan type mini-load ASRS "Shuttle Rack M"

19
"Shuttle Rack M" Daifuku ini adalah yang cepat, kendaraan-jenis
AS/RS dirancang untuk menyediakan penyimpanan dan fungsi menyortir
oleh kelompok atau oleh urutan tertentu. Ini sempurna untuk kebutuhan
berikut.

 Buffer sebelum pengiriman


 Buffer antara picking dan assorting
 Buffer sebelum palletizing
 Persedian Picking
 Buffer sebelum pengabungan

"Shuttle Rack M" dapat menangani karton, totes, dan nampan.


Kedua konfigurasi single-deep dan double-deep tersedia.
Klik untuk melihat Shuttl konfigurasi Rack M dan membuat 360-degree
roll.

Kelebihan dari "Shuttle Rack M"

1. Mudah dalam pemeliharaan


Angkutan rusak bisa diganti dengan sedikit gangguan terhadap
sistem. Shuttle lainnya terus beroperasi sementara pemeliharaan sedang
dilakukan pada satu shuttle. Dengan mengontrol jumlah angkutan aktif,
perawatan dapat sistematis dilakukan pada setiap shuttle tanpa
mengganggu proses penanganan.
2. Hemat energi
Sistem ini memiliki satu kendaraan shuttle diinstal pada setiap
tingkat. Setiap shuttle perjalanan pada kecepatan tinggi untuk cepat
menyimpan dan mengambil beban. Dengan menggunakan kendaraan
ringan untuk mengangkut beban, yang "Shuttle Rack M" mengkonsumsi
daya 60% lebih sedikit per siklus dari sistem crane konvensional.

20
2.13 Analisa teknik dari sistem-sistem penyimpanan
1. Sistem AS/RS
Pendekatan jenis AS/RS dapat digunakan untuk menganalisis
fasilitas penyimpanan tradisional sepertik perguidangan yangt terdiri dari
rak pallet dan penyimpanan bongkahan, pentuan ukuran struktur rak
AS/RS yang banyak di susun secara horizontal dan vertical dapat
dinyatakan dalam kapasitas per jalur = 2nynz(dimana ny adalah jumlah
komparten beban sepanjang jalur dan nz adalah jumlah komparten bena
yang berbentuk setinggi jalur).
2. Sistem Carousel
Sistem ini cocok jika dikembangkan yang berhubungan throughput
karena kontruksinya sistem corousel hamper tidak memiliki kapasitas
volumetric suatu AS/RS, sistem carousel memiliki laju yang lebih tinggi
disebanding sistem AS/RS. Kapasitasnya dapat diukur dengan :
C=2(L-W)+Πw
Jumlah total keranjang=nbnc
Dimana C= keliling lintasan konveyor oval(m,kaki) dan L dan W adalah
panjang dan lebar dari lintasan oval. nb dan nc adalah jumlah pembawa
keliling.

21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Material Handling adalah seni dan ilmu yang meliputi penanganan
(handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging), penyimpanan
(storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya.
Agar proses produksi dapat berjalan dengan baik maka perencanaan kegiatan yang
berhubungan dengan pemindahan bahan harus dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Pada dasamya tujuan diadakannya material handling adalah untuk
menghilangkan pemborosan atau inefisiensi. Sehingga dapat juga disimpulkan
bahwa tujuan material handling adalah untuk mengangkat, mernindahkan serta
menempatkan material pada saat dibutuhkan, dan untuk melancarkan proses
produksi agar barang-barang dapat diseiesaikan tepat pada waktunya, serta untuk
menekan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan
penanganan bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan
diperlukan. Faktor-faktor pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut: Jalur
pengangkutan , Sifat objek yang diangkut, Karakteristik-karakteristik bangunan,
Keadaan ruang yang tersedia, Kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan, dan
Biaya setiap metode alternative.
Manfaat yang diperoleh dari material handling diantaranya yaitu
untuk penghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan
ruangan lebih efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan.Tata letak dan
pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktivitas dan keuntungan
dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor faktor lainnya. Dalam
pelaksanaannya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.

22
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan


Operasi. Yogyakarta: BPFE
http://winnyalnamarlina.blogspot.co.id/2011/07/material-handling.html
http://ryan-utomoryanbudi.blogspot.co.id/2013/10/strategi-material-handling.html

23

Anda mungkin juga menyukai