Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Material Handling dan Storage system
Otomatis”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... 1
Daftar Isi .......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5
2.1 Pengertian Material Handling ................................................................. 5
2.2 Tujuan Material Handling ...................................................................... 4
2.3 Prinsip Dasar Material Handling ........................................................... 7
2.4 Jenis Peralatan Material Handling .......................................................... 8
2.5 Pemilihan Peralatan Material Handling ................................................ 10
2.6 Ongkos Material Handling .................................................................... 11
2.7 Contoh Kasus ......................................................................................... 11
2.8 Storage sistem performance and location strategies .............................. 12
2.9 Sistem lokasi startegis ............................................................................ 13
2.10 Metode Dan Peralatan Penyimpanan Konvensional .............................. 13
2.11 Teknik Analisis Sistem Penyimpanan .................................................... 14
2.12 Sistem Penyimpanan atau penngambilan terotomasi AS/RS dan Carousel 15
2.13 Analisa teknik dari system-sistem penyimpanan ................................... 21
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem penanganan bahan baku memegang peranan yang sangat penting
dalam perencanaan suatu pabrik. Pada sebagian besar manufacturing, orang
beranggapan bahwa lebih baik bahan yang bergerak atau berpindah dari pada
orang atau mesinnya. Untuk beberapa kasus tertentu kadang-kadang akan lebih
baik manusia atau mesin (ataupun keduanya) yang dipindakan. Perencanaan tata
letak pabrik tidaklah bisa mengabaikan signifikasi dari aktivitas pemindahan
bahannya, demikian juga sebaliknya.
Pemindahan bahan atau material adalah suatu aktivitas yang sangat
penting dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan
tata letak fasilitas produksi. Aktivitas ini merupakan aktivitas “non produktif”
sebab tidak memberikan nilai perubahan apa-apa terhadap material atau bahan
yang dipindahkan, tidak akan terjadi perubahan bentuk, dimensi, maupun sifat-
sifat fisik atau kimiawi dari material yang berpindah. Kegiatan pemindahan
bahan/material tersebut akan menambah biaya (cost). Dengan demikian sebisa
mungkin aktivitas pemindahan bahan tersebut dieliminir atau paling tepat untuk
menekan biaya pemindahan bahan tersebut adalah memindahkan bahan pada jarak
yang sependekpendeknya dengan mengatur tata letak fasilitas produksi atau
departmen yang ada.
Material handling adalah aliran bahan yang harus direncanakan secermat
cermatnya sehingga material (bahan) akan bisa dipindahkan pada saat dan menuju
lokasi yang tepat. Biaya material handling dengan mudah akan dapat dihitung.
Biasanya biaya material handling akan proporsional dengan jarak pemindahan
material dan pengukuran jarak akan bisa dilaksanakan dengan sederhana bilamana
layout dari fasilitas produksi tersebut bisa digambarkan. Biaya material handling
seringkali akan sangat dipengaruhi oleh desain layout itu sendiri. Karena biaya
material handling proporsional dengan jarak perpindahan material, maka
pemilihan tipe layout itu sendiri sudah akan memberi pengaruh terhadap jumlah
biaya material handling. material handling mempunyai tujuan umum yaitu
3
meminimumkan biaya. Karena pengaruh yang nyata dalam material handling,
penting sekali untuk mendesain layout dan sistem material handling secara
simultan atau paling tidak terjadi back tracking yang signifikan.
Sistem AS/RS didefinisikan sebagai sistem penyimpanan yang melakukan
operasi penyimpangan atau pengambilan dengan kecepatan atau keakuratan dalam
suatu derajat otomasi yang di tentukan. Sistem yang cangih oprasi sepenuhnya
dilakukan terotomasi, dikendalikan computer, sepenuhnya terintegrasi dengan
oprasi pabrik, disini pekerja manusia mengendalikan peralatan dan melakukan
berbagai transaksi penyimpanan atau pengambilan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Tujuan Material Handling
kegiatan suatu perusahaan industri terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Menyediakan atau menempatkan bahan-bahan di tempat kerja. ("Make
Ready").
2. Melakukan kegiatan yang nyata dalam pengolahan atau pembuatan
barang. ("Do").
3. Memindahkan barang-barang, bahan-bahan dari tempat kerja. ("Put Away ").
6
5. Sebagai pengawasan persediaan.
7
Metode dan peralatan material handling harus sesuai dengan peraturan
keselamatan yang berlaku.
Sistem material handling harus mencakup jadwal pemeliharaan, jadwal
perbaikan, serta kebijakan jangka panjang.
8
Peralatan-peralatan ini juga tidak seperti conyeyors, dalam hal ini pemanfaatan
ruang secara tertentu secara “intermittent”. Sebagai konsekuensinya, walaupun ruangan
digunakan untuk kendaraan pada lokasi tertentu, ruangan tersebut bebas untuk
penggunaan lainnya. Dari situasi tertentu, perusahaan menggunakan tipe peralatan
penanganan bahan ini Karena karakteristik-karakteristiknya yang tidak memerlukan
route tetap dan tidak memanfaatkan ruangan secara terus menerus. Beberapa tipe
peralatan mobil :
9
2.5 Pemilihan Peralatan Penanganan Bahan (Material Handling)
Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan
penanganan bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan
diperlukan. Faktor-faktor pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jalur pengangkutan yang akan diikuti oleh bahan atau orang yang akan
meninggalkan lokasi tertentu. Bila jalur adalah tetap, perusahaan akan
mempertimbangkan menggunakan conveyer, atau fixed path equipment lainnya.
Sebaliknya bila jalur harus dilalui bersifat variable, sebagai karakteristik produksi
terputus-putus (intermittent), perusahaan sebaiknya menggunakan truk dan derek,
atau variable path equipment lainnya.
2. Sifat objek yang diangkut. Bila mengangkut orang-orang peralatan seperti
elevator, escalator, dan bus adalah alternatif peralatan yang dapat dipilih. Bila
mengangkut bahan- bahan perlu pertimbangan tentang bentuk, ukuran, ketajaman,
berat, dan daya tahannya.
3. Karakteristik-karakteristik bangunan. Kapasitas beban lantai akan
mempengaruhi berat peralatan material handling yang dapat digunakan.
Ketinggian atap, dan kekuatan tiang-tiang penyangga, penempatan lorong-lorong
dan ukuran pintu sering membatasi jenis dan ukuran peralatan yang dapat
digunakan. Dismaping itu, bentuk bangunan yang bertingkat memerlukan peralata
khusus seperti elevator, dan juga sistem ventilasi mempengaruhi penggunaan truk-
truk bertenaga bahan bakar.
4. Keadaan ruang yang tersedia. Bila luas lantai terbatas, tetapi ruangan di atap
tersedia, derek dan kerekan aka lebih cocok dibandingkan truk dan conveyor.
Dalam kejadian dimana jenis ruangan tersebut terbatas, truk-truk kecil, conveyor
dan derek akan sesuai.
5. Kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan. Faktor ini akan menentukan
jumlah peralatan tipe tertentu dibutuhkan, dimana ini juga tergantung pada jumlah
ahan yang diangkut per periode.
6. Biaya setiap metode alternative. Faktor biaya menyangkut dana yang tersedia
bagi pengadaan peralatan-peralatan penanganan bahan.
10
2.6 Ongkos Material Handling
Menurut Bateman (2008), Tujuan Ongkos Material Handling adalah
Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan
memberikan perlindungan terhdap material. Adapun biaya/ongkos material
handling meliputi:
Biaya investasi : harga pembelian peralatan, harga komponen alat bantu dan
biaya instalasi
Biaya operasi : biaya perawatan, biaya bahan bakar dan biaya tenaga kerja
Biaya pembelian muatan : biaya pembelian pallet dan container
Biaya pengepakan dan kerusakan material
11
2.8 Storage sistem performance and location strategies
2. Kepadatan
Didefinisikan sebagai ruang yang tersedia untuk penyimpanan. Biasanya
mengukur suatu kepadatan berdasarkan luas lantai sebenarnya kepadatan itu
berdasarkan daerah kepadatan.
3. Aksesbilitas
Mengacu kemmapuan untuk mengakses apapun item yang diinginkan yang
disimpan dalam suatu sistem.
12
4. Throughput
Banyaknya waktu yang dibutuhkan guna melakukan penyimpanan tersebut.
5. Pemanfaatan
Proposi yang sebenarnya dalam penggunaan penyimpanan.
6. Kehandalan
Berarti mengukur dari kehandalan sistem, dimana proposi waktu dari suatu
sistem yang operasi dibandingkan dengan jadwal normalnya.
13
ketinggian tumpukan tergantung dari kekuatan material masing-masing. Biaya
yang dibutuhkan paling rendah.
Sistem rak
Tumpukan tidak bergantung pada masing-masig material, tetapi dengan adanya
batang yang disusun untuk menopang beban secara horizontal. Keterjangkauan
baik, mempermudah penganbilan material yang diinginkan. Umumnya untuk
benda ukuran sedang. Biaya yang dibutuhkan sedang.
Penyimpanan berlaci
Keterjangkauan yang baik, dengan menarik masing-masing laci isi mudah terlihat.
Umumnya penyimpanan berlaci digunakan untuk menyimpan material atau
perkakas-perkakas kecil dan part suku cadang. Biaya operasional yang digunakan
relatif tinggi.
2.11 Teknik Analisis Sistem Penyimpanan
Fungsi dari sistem penyimpanan adalah penyimpanan material selama
periode waktu tertentu dan memungkinkan akses pada material itu bila diperlukan.
Material yang biasa disimpan oleh perusahaan manufaktur meliputi:
1. Berhubungan langsung dengan produk : Bahan baku, part yang beli, Work-in-
proces, produk jadi dan pengerjaan ulang dan scrap
2. Berhubungan dengan proses: Penolakan, perkakas dan suku cadang.
3. Berhubungan dengan pendukung oprasi umum pabrik : Pendukung kantor dan
pencatatan pabrik.
14
3. Jangkauan mengarah pada kemampuan untuk menjangkau setiap item yang
diinginkan dalam sistem penyimpanan.
4. Jumlah yang bias ditangani (throughput) sebagai laju perjam dimana sistem
menerima dan meletakan beban dalam penyimpanan serta mengambil dan
menyerahkan beban kepada stasiun output.
5. Utilisasi didefinisi sebagai proposi waktu dimana sistem ini secara actual
sedang dugunakan untuk melaksanakan oprasi penyimpanan atau pengambilan
sibanding waktu yang tersedia.
6. Ketersediaan berhubungan dengan keandalan dimana didefinisikan sebagai
proporsi waktu saat sistem sedang beroprasi (dalam keadaan tidak rusak)
dibandingkan dengan jam-jam satu sift yang dijadwal secara normal.
15
kontruksi peralatan. Sistem AS/RS terdiri dari struktur rak sementara carousel
dasarnya mengunakan kranjang yang tergantung pada konveyor rantai gantung
berkeliling sepanjang rel oval. Pada sistem Carousel atau berputar lebih banyak
dioprasikan oleh tenaga mausia yang bedada pada stasiun muat atau bongkar.
Adapun jenis dari sitem penyimpanan otomatis dari sistem AS/RS sebagai
berikut:
1. ASRS Palet "Compact Sistem"
16
b) Sistem kontrol Lanjutan
Sistem kontrol jaringan cerdas lokal dari daifuku menawarkan
solusi yang komprehensif: dari kontrol awal-akhir untuk skala penuh
sistem manajemen persediaan secara komputerisasi. Perangkat lunak kami
memberikan kontrol penuh dari mesin shuttle-rak dan sistem penanganan
beban. Perangkat lunak ini memonitor sistem secara real time untuk
membantu saat ada masalah dan mengontrol peralatan bantu (seperti
kuantitas menampilkan indikator untuk pengambilan pesanan).
c) Mudah dalam operasi & pemeliharaan
Ujung-dari-gang Controller depan memungkinkan operator untuk
dengan mudah mengelola beban tanpa memasukkan gang mesin. Unit
power supply dan komponen utama lainnya yang mudah diakses untuk
pemeliharaan cepat dan mudah
d) Penghematan efisiensi biaya operasi
Mesin S/R yang berkecepatan tinggi secara otomatis menyimpan
dan mengambil beban dengan cepat dan efisien. Hal ini tidak hanya secara
dramatis mengurangi waktu siklus, tetapi juga mengurangi jumlah forklift
dan lalu lintas forklift. Mesin S/R dari daifuku mengurangi biaya energi
dengan menggunakan listrik yang rendah dan daya regenerasi.
17
Sistem Rackbuil ASRS Rak penyangga bangunan atau
RACKBUIL adalah rak AS/RS dibangun sebagai bangunan sesuai dengan
kode konstruksi, peraturan dan undang-undang. Hal ini ruang yang efisien
dan biaya solusi efektif terutama untuk penyimpanan massal dan
bertingkat tinggi Automated Storage dan Sistem Retrieval (AS/RS).
18
Mini Load Crane yang bergerak dengan cepat dan akurat untuk
menangani throughput untuk volume tinggi untuk pengambilan sebagian
atau proses manufaktur.
b) Bertingkat tinggi, penyimpanan kepadatan tinggi
AS/RS Mini-Load menggunakan lebih banyak ruang vertikal dari
sistem rak selektif tradisional. Beban ditempatkan di rak-rak dengan
presisi tinggi untuk mengoptimalkan kepadatan penyimpanan.
c) Halus, kinerja tenang
Mini-LOAD menggunakan tiang-tiang aluminium dan roda
urethane untuk mencapai gerakan yang stabil dan tenang, bahkan pada
kecepatan tinggi. sistem mini-load tidak bising kami dapat diinstal hampir
di mana saja, termasuk di samping kantor atau di lantai atas bangunan.
d) Improviasi efesiensi operasional
S/R Berkecepatan tinggi dengan mesin otomatis untuk menyimpan
dan mengambil beban dengan cepat dan tepat, mengirim barang-barang
langsung ke operator untuk memilih. Ini menghilangkan waktu yang
dihabiskan mencari dan mengambil barang-barang. sistem Mini-Load juga
cocok untuk produk-sequencing sebelum menyortir, meningkatkan
efisiensi proses penanganan nanti.
e) Mengurangi konsumsi energi
AS/RS Mini-Load model terbaru adalah 15% lebih ringan dari
model sebelumnya. Motor penggerak juga dibuat lebih kecil, mengurangi
konsumsi listrik
19
"Shuttle Rack M" Daifuku ini adalah yang cepat, kendaraan-jenis
AS/RS dirancang untuk menyediakan penyimpanan dan fungsi menyortir
oleh kelompok atau oleh urutan tertentu. Ini sempurna untuk kebutuhan
berikut.
20
2.13 Analisa teknik dari sistem-sistem penyimpanan
1. Sistem AS/RS
Pendekatan jenis AS/RS dapat digunakan untuk menganalisis
fasilitas penyimpanan tradisional sepertik perguidangan yangt terdiri dari
rak pallet dan penyimpanan bongkahan, pentuan ukuran struktur rak
AS/RS yang banyak di susun secara horizontal dan vertical dapat
dinyatakan dalam kapasitas per jalur = 2nynz(dimana ny adalah jumlah
komparten beban sepanjang jalur dan nz adalah jumlah komparten bena
yang berbentuk setinggi jalur).
2. Sistem Carousel
Sistem ini cocok jika dikembangkan yang berhubungan throughput
karena kontruksinya sistem corousel hamper tidak memiliki kapasitas
volumetric suatu AS/RS, sistem carousel memiliki laju yang lebih tinggi
disebanding sistem AS/RS. Kapasitasnya dapat diukur dengan :
C=2(L-W)+Πw
Jumlah total keranjang=nbnc
Dimana C= keliling lintasan konveyor oval(m,kaki) dan L dan W adalah
panjang dan lebar dari lintasan oval. nb dan nc adalah jumlah pembawa
keliling.
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Material Handling adalah seni dan ilmu yang meliputi penanganan
(handling), pemindahan (moving), pengepakan (packaging), penyimpanan
(storing), dan pengawasan (controlling) dari material dengan segala bentuknya.
Agar proses produksi dapat berjalan dengan baik maka perencanaan kegiatan yang
berhubungan dengan pemindahan bahan harus dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Pada dasamya tujuan diadakannya material handling adalah untuk
menghilangkan pemborosan atau inefisiensi. Sehingga dapat juga disimpulkan
bahwa tujuan material handling adalah untuk mengangkat, mernindahkan serta
menempatkan material pada saat dibutuhkan, dan untuk melancarkan proses
produksi agar barang-barang dapat diseiesaikan tepat pada waktunya, serta untuk
menekan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan
penanganan bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan
diperlukan. Faktor-faktor pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut: Jalur
pengangkutan , Sifat objek yang diangkut, Karakteristik-karakteristik bangunan,
Keadaan ruang yang tersedia, Kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan, dan
Biaya setiap metode alternative.
Manfaat yang diperoleh dari material handling diantaranya yaitu
untuk penghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan
ruangan lebih efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan.Tata letak dan
pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktivitas dan keuntungan
dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor faktor lainnya. Dalam
pelaksanaannya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
22
DAFTAR PUSTAKA
23