Anda di halaman 1dari 48

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN PEMBANGUNAN MESS GURU


MAN INSAN CENDEKIA PADANG PARIAMAN

TAHUN ANGGARAN 2020


A. UMUM
Unit Kerja : Kementerian Agama Republik Indonesia

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi


:
Unit Eselon II Sumatera Barat

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Padang


:
Kantor Kabupaten Pariaman

Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Padang


:
Satuan Kerja Pariaman

Nama Program : Program Pendidikan Islam

Nama Kegiatan : Peningkatan Akses, Mutu, dan Relevansi Madrasah

PEMBANGUNAN MESS GURU MAN INSAN


Nama Pekerjaan : CENDEKIA PADANG PARIAMAN

Nagari Sintuk, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang Kab.


:
Lokasi Pekerjaan Padang Pariaman

Nilai Pagu Anggaran : Rp2.682.600.000,00 (Dua Miliar Enam Ratus Delapan Puluh
Dua Juta Enam Ratus Ribu Rupiah)

Rp2.682.600.000,00 (Dua Miliar Enam Ratus Delapan Puluh


Nilai HPS : Dua Juta Enam Ratus Ribu Rupiah)

Jenis Kontrak : Harga Satuan

Sumber Pendanaan : SBSN 2020

No. SP DIPA-025.04.2.080561/2020
Nomor DIPA : tanggal 15 November 2019

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 2


B. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Peningkatan sarana prasarana madrasah menjadi salah satu unsur penting
dalam peningkatan pembelajaran di madrasah;
b. Prasarana madrasah merupakan bagian dari bangunan gedung negara,
yang harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu
memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, handal, ramah lingkungan
dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif
bagi perkembangan arsitektur di Indonesia;
c. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan
yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan
Gedung negara;
d. Pemberi jasa konstruksi untuk bangunan Gedung negara perlu diarahkan
secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
konstruksi teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut
kaidah, norma serta tata laku professional;
e. Spesifikasi Teknis untuk pekerjaan konstruksi perlu disiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya bangunan yang
sesuai dengan kepentingan kegiatan.
2. Khusus
a. Berdasarkan DIPA SBSN pada madrasah, kegiatan yang dilaksanakan
merupakan Bangunan Sederhana berdasarkan Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara untuk ruang lingkup pekerjaan bangunan
Gedung termasuk dengan fasilitas prasarana dan sarana disekitar
bangunan;
b. Untuk besaran dan ukuran kapasitas Gedung yang akan direncanakan
dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Mess Guru MAN Insan
Cendekia Padang Pariaman berpedoman pada Perencanaan Teknis/Detail
Engineering Design (DED) dan Standar Pembangunan Gedung Negara oleh
Pemerintah;

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 3


C. LATAR BELAKANG
1. Peningkatan sarana prasarana madrasah merpakan salah satu aspek penting
dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di madrasah. Ketercukupan
sarana pembelajaran di madrasah menjadi salah satu stimulant bagi
stakeholder untuk bersinergi meningkatkan kualitas dan mutu madrasah;
2. Direktorat Jenderal Pendiidikan Islam dalam hal ini Direktorat Pendidikan
Madrasah melakukan inovasi dan terobosan dalam upaya peningkatan mutu
madrasah dengan pemenuhan sarana prasarana madrasah;
3. SBSN menjadi salah satu sumber pembiayaan pembangunan dalam
menopang terlaksananya pemenuhan sarana prasarana di madrasah;

D. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Umum
Spesifikasi Teknis ini merupakan petunjuk bagi pelaksana konstruksi (kontraktor) yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan konstruksi. Dengan
penugasan ini diharapkan penyedia jasa konstruksi dapat melaksanakan
tanggungjawabnya dengan baik untuk menghasilkan pekerjaan fisik yang memadai

2. Khusus
Melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Gedung Madrasah yang sesuai dengan
Detail Engineering Design (DED) dan Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan sebagai
dasar acuan pada saat pelaksanaan proses pembangunan pekerjaan fisik.

E. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna Jasa adalah MAN INSAN CENDEKIA PADANG PARIAMAN dengan Tim
Pelaksana, sebagai berikut :
a. Pengguna Anggaran adalah Kementerian Agama Republik Indonesia;
b. Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kepala MAN INSAN CENDEKIA PADANG
PARIAMAN;
c. Pejabat Pembuat Komitmen adalah PPK Pembangunan Gedung Layanan Terpadu
Dan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman Tahun Anggaran 2020
berdasar SK Kepala MAN INSAN CENDEKIA PADANG PARIAMAN Nomor : 005 Tahun
2020 tanggal 15 Februari 2020 (Satker : MAN INSAN CENDEKIA PADANG
PARIAMAN);

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 4


F. SPESIFIKASI TEKNIS

I. LINGKUP PEKERJAAN UTAMA

Pekerjaan yang dilaksanakan pada Kegiatan Peningkatan Akses, Mutu, dan Relevansi
Madrasah Meliputi:

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
2. PEKERJAAN PONDASI/TANAH
3. PEKERJAAN STRUKTUR
4. PEKERJAAN DINDING
5. PEKERJAAN PINTU/ JENDELA
6. PEKERJAAN PLAFOND
7 PEKERJAAN LANTAI
8. PEKERJAAN CAT
9. PEKERJAAN ATAP
10. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
11. PEKERJAAN ASSESORIS ARSITEKTUR

dan termasuk segala kegiatan atau jenis pekerjaan yang diperlukan dan yang menunjang
terselenggaranya pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas, sehingga dapat berjalan baik, tertib
dan lancar serta memenuhi peraturan dan persyaratan yang diminta.

II. BATASAN/PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam melaksanakan pekerjaannya, Penyedia Jasa harus tunduk kepada:

1) Undang Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;


2) Undang Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
3) Undang Undang No. 29 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
4) Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
5) Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah dan perubahan-perubahannya;
6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tanggal 1 Desember
2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor : 31/PRT/M/2015 tentang perubahan ketiga atas peraturan menteri pekerjaan
umum nomor : 07/PRT/M/2011 tentang standar dan pedoman pengadaan pekerjaan
konstruksi dan jasa konsultansi;
8) Permen PUPR No 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara;
9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor : 07/PRT/M/2019 tentang Standar Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia tanggal 20 Maret 2019;

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 5


10) Permen PUPR No 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
11) Permen PUPR Nomor : 14 Tahun 2020 tentang Standard dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
12) Instruksi Menteri PUPR Nomor : 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-2019) dalam Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi;
13) Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Melalui Penyedia;
14) Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung serta standar teknis yang
terkait antara lain :
a) Persyaratan, prinsip, dan peraturan harus sesuai dengan standar Edisi terbaru
Cipta Karya Pedoman (1995);
b) Ditetapkan dalam pedoman Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pengembangan
Program dan Penganggaran (Buku Petunjuk Pelaksanaan Sistem Perencanaan
Program Penyusunan Dan Penganggaran-SP4);
c) Peraturan/kode untuk peraturan keselamatan dan api untuk bangunan
pendidikan.
15) Persyaratan teknis lainnya terkait pelaksanaan pembangunan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan diterapkan di Indonesia termasuk
Peraturan daerah setempat tentang Bangunan Gedung.

III. BATASAN/PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Penyedia Jasa terdiri atas :
- Adendum Surat Perjanjian beserta lampiran adendumnya
- Pokok perjanjian/kontrak beserta lampirannya
- Surat penawaran beserta penawaran harga
- Syarat-syarat khusus Kontrak
- Syarat-syarat umum Kontrak
- Spesifikasi Khusus
- Spesifikasi Umum
- Gambar-gambar
- Daftar kuantitas dan harga
- Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP
2. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam-dokumen yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki pada huruf a di atas
3. Penyedia Jasa wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS, Daftar Kuantitas dan
Harga Satuan serta dokumen kontrak lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat
perbedaan/ketidaksesuaian antara RKS dan gambar-gambar pelaksanaan, atau
antara gambar satu dengan lainnya, Penyedia Jasa wajib untuk memberitahukan/
melaporkannya kepada Konsultan MK / PENGAWAS.
4. Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
• Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka
harus segera meminta keputusan Konsultan MK / PENGAWAS lebih dahulu.
• Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan
angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang
jelas akan menyebabkan ketidaksempurnaan / ketidaksesuaian konstruksi,
harus mendapatkan keputusan Konsultan MK / PENGAWAS lebih dahulu.
• Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali
bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 6


kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
MK / PENGAWAS.
• RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap
sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya .
• Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar
setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara
penjelasan pekerjaan.

5. Bila akibat kekurangtelitian Penyedia Jasa dalam melakukan pelaksanan pekerjaan,


terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan, maka
Penyedia Jasa harus melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah
dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah
memperoleh keputusan Konsultan MK / PENGAWAS tanpa ganti rugi apapun dari
pihak-pihak lain. Selama pelaksanaan pekerjaan, apabila terjadi perselisihan/ konflik
dengan masyarakat sekitar atau pihak lain, maka Penyedia Jasa diwajibkan
menyelesaikan permasalahan tersebut. Segala konsekuensi biaya yang timbul pada
penyelesaian permasalahan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

IV. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI

A. Jaminan Kualitas
Dalam pelaksanaan konstruksi, kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas
dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan
adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta
sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan
bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna,
semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

B. Nama Pabrik/Merek Yang Ditentukan


Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu jenis
bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan
yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar
didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk
sebagai pemenang, Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat
pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan
menentukan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama.
Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang, Kontraktor harus memberikan
kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen
ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).

C. Contoh-Contoh
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil
dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan
atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 7


wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara
pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya
substitusi.
Produk yang disebutkan nama pabrikan, material, peralatan, perkakas,
aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus
melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat
mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya, material, peralatan, perkakas,
akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama pabriknya di dalam
Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari
pabrik yang menghasilkannya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang dipergunakan adalah sesuai
dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemilik/Perencana.
Tabel List Spesifikasi Bahan:

Type/Merk/
Uraian Bahan Spesifikasi
No Pabrik
1 Batu Bata Pembakaran Kayu Sempurna Lokal
2 Agregat Kasar Splite 1 -2 Halaban, Lubuk Alung
3 Agregat Halus Pasir Sungai Duku, Palembayan
4 Kayu Kayu yang digunakan untuk Marshawa
semua jenis pekerjaan kayu
5 Besi Beton Besi beton / Baja tulangan KS
harus memenuhui standar
SNI 07-2052-2017
6 Semen Porland PC/PCC sesuai dengan SNI Semen Padang, Holcim,
15-2049-2004 Indocement
7 Gypsum Gypsum Standar t : 9 mm Jaya Board
8 Ralling Besi Hollow Besi Hollow Lokal
9 Ralling Besi Stainless Besi Stainless Lokal
10 Rangka Atap Rangka Atap Baja Ringan TASO
11 Penutup Lantai Granit Polish. Dan Unpolish Indogress, Niro, Granito
12 Cat Air Tembok UnPolsih
Cat KW II Catylax

13 Penutup Atap Genteng Bitumen Onduvilla Onduvilla


14 Kuzen Jendela, Pintu Dalam, Tb.30mm
Aluminium0,3mm
Uk. 4", dan 3” Alexindo, YKK
Ventilasi Pintu Kayu Panel Surian, Merantih
15 Kuzen Pintu, Pintu Luar Steel Door, Plat Frame Marks
1.5mm baja
16 Engsel, Grendel Plat
SNI daun 0,8mm besi Dexon
17 Kunci Tanam KW I SES, BELUCI

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 8


18 Closet Duduk Type Standar American Standart Type
Winplus
19 Floordrain Type Standar PAPS ES-002 3"
20 Keran Air Type Standar ONDA (A801 T)
21 Kabel - Kabel Instalasi Kabelindo, Supreme,
Eterna, Kabel Metal
22 Lampu Philips
3
23 Saklar - Stop Kontak – Fittingi Schneider

24 Pipa Air Bersih Wavin, Rucika


25 Pipa Air Kotor Wavin, Rucika
26 Tangki Air Pinguin
27 Bak Fiber Alco Luxury

V. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN BANGUNAN

Disamping peralatan administrasi proyek dan peralatan kecil yang lazim digunakan,
para tukang/pekerja, pemborong diharuskan menyediakan peralatan-peralatan penting di
lokasi proyek sesuai dengan sifat pekerjaan yang dilaksanakan, dalam keadaan baik dan
siap pakai.

Peralatan-peralatan dimaksud minimal terdiri dari:

KAPASITAS
UMUR
ATAU OUT STATUS
NO NAMA ALAT JUMLAH ALAT
PUT KEPEMILIKAN
MAKSIMAL
MINIMAL
Mollen/concrete Milik
1. 3 Unit 0,3 m3 5 Tahun
mixer Sendiri/Sewa
Milik
2. Schafolding 50 Set - 5 Tahun
Sendiri/Sewa
Milik
3. Mesin Genset 2 Unit 5KVA 5 Tahun
Sendiri/Sewa
Milik
4. Mobil Pick Up 1 Unit 4 m3 10 Tahun
Sendiri/Sewa
Bar Cutter/
Milik
5. Mesin Potong 1 Unit - 5 Tahun
Sendiri/Sewa
Besi
Milik
6. Bar Bander 1 Unit - 5 Tahun
Sendiri/Sewa

VI. SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN

1. LAMA WAKTU PEKERJAAN


a. Pelaksanaan pekerjaan Pembangunan MESS Guru MAN Insan Cendekia Padang
Pariaman dilaksanakan dalam waktu seratus sepuluh (110) hari kalender.
b. Jangka Waktu pemeliharaan pekerjaan fisik selama seratus delapan puluh (180)
hari kalender, terhitung sejak ditanda tanganinya BAST 1 (PHO).

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 9


2. GAMBAR PELAKSANAAN

Kepada Pemborong yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas akan diberikan gambar-gambar
untuk pelaksanaan pekerjaan sebanyak 3 (tiga) set termasuk R.K.S. beserta perubahan-
perubahannya.

3. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan terletak di Sintuak, Sintuk Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman,
Sumatera Barat, yang akan dikerjakan tersebut akan dijelaskan lebih terperinci pada waktu
Aanwijzing.

4. PEKERJAAN PENDAHULUAN / PERSIAPAN

4.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik dimulai, pemborong terlebih dahulu melakukan
segala persiapan yang dapat membantu atau mendukung kelancaran pekerjaan
sehingga tidak terjadi hambatan-hambatan yang dapat mengganggu pelaksanaan
proyek.

4.2. Persiapan persiapan dimaksud antara lain:


a) Penmeriksaan ulang bentuk/situasi halaman dimana pekerjaan tersebut akan
dilaksanakan.
b) Mengurus izin perbaikan/bangunan (IMB) ke Kantor Dinas Tata Kota Pemerintah
Daerah setempat.
c) Mengurus ijin penambahan daya listrik bilamana diperlukan
d) Mengurus/menyelesaikan izin dari penghuni/tetangga yang berbatasan dengan
lokasi pekerjaan.
e) Mendirikan Direksi keet, los kerja dan gudang yang dapat melindungi baik para
pekerja maupun bahan bangunan dari cuaca buruk di lokasi proyek (Bila tidak
disediakan oleh Owner).
f) Memasang papan nama proyek.

5. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

5.1. Dasar Hukum


Dasar hukum dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja,
antara lain:
a) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja
b) Undang-Undang No. 13 Tahun 2013, tentang Ketenagakerjaan
c) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
d) Permen Tenaga Kerja No. Per-05/MEN/1996, tentang Sistem Manajemen K3
e) Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
f) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi.
h) Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
KEP.174/MEN/1986 dan Nomor 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 10


i) Instruksi Menteri (Inmen) No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

5.2. Penerapan K3
a) Penerapan Umum
Penerapan secara umum SMK3 pada tahap pelaksanaan konstruksi, antara lain:
 RK3K dipresentasikan pada rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi/pre construction meeting (PCM) oleh Penyedia Jasa, untuk disahkan
dan ditanda tangani oleh PPK
 RK3K yang telah disahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
kontrak dan pekerjaan konstruksi dan menjadi acuan penerapan SMK3 pada
pelaksanaan konstruksi
 Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat ketidaksesuain dalam penerapan
RK3K dan/atau peruabhan dan/atau pekerjaan tambah/kurang, maka RK3K
harus ditinjau ulang dan disetujui oleh PPK
 Dokumentasi hasil pelaksanaan RK3K dibuat oleh penyedia jasa dan dilaporkan
kepada PPK secara berkala (harian, mingguan, bulanan), yang menjadai bagian
dari pelaporan pelaksanaan pekerjaan
 Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan
kecelakaan kerja kepada PPK, paling lambat 2x24 jam
 Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai
hasil evaluasi RK3K, dalam rangka menjamin kesesuaiang dan efektifitas
penerapan RK3K
 Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja, apabila tidak menyelenggarakan SMK3 sesuai dengan RK3K
 Pada saat pelaksanaan uji coba dan laik fungsi sistem (testing and
commissioning) untuk penyerahan hasil akhir pekerjaan, Ahli K3
Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi harus memastikan bahwa prosedur K3 telah
dilaksanakan
 Laporan penyerahan hasil akhir pekerjaan wajib memuat hasil kinerja SMK3,
statististik kejadian, serta ususlan perbaikan untuk proyek sejenis yang akan
datang

b) Penerapan pada Pekerja


Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang
penerapan SMK3. Hal-hal tersebut, antara lain:
 Mematuhui peraturan SMK3 yang telah dibuat oleh Penyedia Jasa yang disetujui
oleh PPK
 Memakai alat pelindung diri (APD), berupa:
1. Pelindung kepala (helm)
2. Identitas pekerja (rompi seragam)
3. Pelindung kaki (safety shoes/boot)
4. Pelindung hidung (masker, bagi pekerja dengan resiko debu, dan menghirup
gas berbahaya)
5. Sabuk keselamatan dan tali keselamatan (full body harness, bagi pekerja
dengan resiko terjatuh dari ketinggian)
 Penyedia Jasa mengikutsertakan pekerja dalam program perlindungan tenaga
kerja selama kegiatan pekerjaan konstruksi

c) Penerapan pada Lingkungan Kerja


Penyedia Jasa berkewajiban terhadap SMK3 pada lingkungan kerja yang sedang
berlangsung, penerapan tersebut antara lain:

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 11


 Melakukan safety talk setiap sebelum melakukan pekerjaan, memberitahukan
resiko yang terjadi pada setiap pekerjaan yang dilakukan
 Memberikan pelatihan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja pada
pekerjaan tertentu yang berisiko tinggi (missal: pekerjaan pada ketinggian,
pekerjaan penggalian, dll.), serta pelatihan penanganan kecelakaan atau
kejadian atau evakuasi terhadap bahaya tertentu
 Memberikan pengawasan terhadap pekerja terkait penerapan SMK3 pada
pekerjaan konstruksi
 Memberikan rambu-rambu peringatan dan peralatan keselamatan (misal jaring
pengaman, safety line, scaffolding ketinggian lebih dari 1.8 m, dsb.) terhadap
bahaya yang timbul akibat pekerjaan tertentu
 Memberikan papan SMK3, penjelasan dan slogan-slogan keselamatan dan
kesehatan kerja
 Membuat rambu-rambu peringatan terhadap lingkungan luar yang berdekatan
dengan lokasi proyek (pengaturan lalu lintas, area bahaya terhadap benda jatuh,
dsb.

5.3. Pengendalian Resiko


Penyedia Jasa dan Konsultan MK / Pengawas berkewajiban melakukan
pengendalian risiko K3 konstruksi, termasuk inspeksi yang meliputi:
a) Tempat kerja
b) Peralatan kerja
c) Metode/cara Kerja
d) Alat Pelindung Kerja
e) Alat Pelindung Diri
f) Rambu-rambu
g) Lingkungan Kerja konstruksi sesuai dengan RK3K yang disetujui dan disahkan
PPK

5.4. Pengendalian Resiko


a) Evaluasi yang dilakukan dalam penarapan SMK3, antara lain:
Evaluasi terhadap penerapan SMK3, yang meliputi:
• Penerapan umum, kesesuaian RK3K yang telah disahkan dan disetujui PPK
terhadap pelaksanaan dilapangan.
• Penerapan pada pekerja, penerapan penggunaan APD pada pekerja
• Penerapan pada lingkungan kerja, penerapan terhadap penggunaan
peralatan penunjang keselamatan, dan adanya informasi terkait dengan
K3 dilapangan.
b) Sanksi yang diberikan, antara lain:
• Memberikan surat peringatan bertahap kepada Penyedia Jasa, apabila tidak
melaksanakan RK3K yang telah ditetapkan
• Menghentikan sebagian pekerjaan yang dinilaiberisiko K3, apabila peringatan
ke-2 tidak ditindaklanjuti oleh Penyedia Jasa
• Menghentikan pekerjaan yang berakibat fatal, tanpa tertuang dalam RK3K
yang disahkan dan disetujui, hingga ada upaya pengendalian telah
dilakukan secara memadai
• Memberikan denda, apabila tidak dilakukan Penerapan SMK3 dan RK3K yang
disahkan dan disetujui. Besaran denda akan ditentukan oleh PP
• Segala risiko kerugian akibat sanksi dan penghentian pekerjaan merupakan
tanggung jawab Penyedia Jasa

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 12


Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman

PENILAIAN RISIKO PENETAPAN


SKALA
DAMP PENGENDALIA
NO JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA KEKER KEPAR TINGKAT PRIORI
AK N
APAN AHAN RISIKO TAS
RISIKO K3
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A PEKERJAAN BANGUNAN
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pas. Bowplank Kayu - Terluka akibat penggunaan alat
manual
II PEKERJAAN PONDASI/TANAH
1 Pek. Pondasi Batu Kali - Terluka,akibat penggunaan alat
manual, dan terjatuh
Pek. Galian Tanah - Terluka akibat penggunaan alat
manual, dan terjatuh
Pek. Urugan Kembali - Terluka akibat penggunaan alat
manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material
Pas. Aanstampang Batu Kali - Terluka akibat penggunaan alat
manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material
Pas. Batu Kali 1 : 4
III PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pek. Beton Bertulang K.225 Sloof 15/20 - Terluka akibat penggunaan alat
(S1)) manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material.
2 Pek. Kolom Beton Bertulang K.225 - Terluka akibat penggunaan alat
Kolom 15/15 (K1) manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material.
3 Pek. Kolom Beton Bertulang K.225 - Terluka akibat penggunaan alat
Kolom Teras 13/30 (KT) manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material.
4 Pek. Beton Bertulang K.225 Balok - Terluka akibat penggunaan alat
Latey 11/20 (BL) manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material.
5 Pek. Beton Bertulang K.225 Reng - Terluka akibat penggunaan alat
Balok 15/20 (RB) manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material.
6 Pek. Beton Bertulang K.225 Balok - Terluka akibat penggunaan alat
11/15 (B1) Dak Teras manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material.
7 Pek. Beton Bertulang K.250 Plat - Terluka akibat penggunaan alat
Lantai Beton Tbl 12 cm manual, dan gangguan
kesehatan akibat debu material.

IV PEKERJAAN DINDING
1 Pek. Pasang Dinding Bata sp 1;2 - Terluka akibat penggunaan alat
manual
2 Pek. Pasang Dinding Bata sp 1;4 - Terluka akibat material yang
digunakan
3 Pek. Plesteran Sp 1;2 - Gangguan kesehatan
(pernafasan dan penglihatan)
akibat debu material
4 Pek. Plesteran Sp 1;4 -
5 Pek. Acian -

V PEKERJAAN PINTU/ JENDELA


1 Pek. Kusen Aluminium 4" (Pintu) - Terluka akibat penggunaan alat
manual
2 Pek. Kusen Aluminium 3" (Jendela dan - Terluka akibat penggunaan alat
Ventilasi) manual
3 Pek. Pintu Panel - Terluka akibat penggunaan alat
manual
4 Pek. Pintu UPVC Toilet Lengkap Kusen, - Terluka akibat penggunaan alat
Assesoris,Terpasang manual
5 Pek. Frame Jendela Aluminium - Terluka akibat penggunaan alat
manual
6 as. Kaca Clear tb.5mm - Terluka akibat penggunaan alat
manual

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 2


7 Pas. Door Steel Mother & Son - Terluka akibat penggunaan alat
manual
8 Pas. Door Steel Single - Terluka akibat penggunaan alat
manual
VI PEKERJAAN PLAFOND
1 Pek. Rangka Hollow Zincalum - Terluka akibat penggunaan alat
manual
2 Pek. Plafond Gypsum 9mm - Terluka akibat material yang
digunakan
3 Pek. List Profil Gypsum - Resiko terjatuh dari steger

VII PEKERJAAN LANTAI


1 Pek. Galian Tanah - Resiko tertimbun akibat dari
penggalian
2 Pas. Pondasi Bata Rolag Piring-piring - Terluka akibat material yang
dan Bandar digunakan

VIII PEKERJAAN CAT


1 Pek. Cat Air - Terluka akibat penggunaan alat
manual
- Resiko terjatuh dari steger

IX PEKERJAANMEKANIKAL
ELEKTRIKAL
1 Pas. Pipa PVC 4" (Air Kotor Padat) - Terluka akibat penggunaan alat
manual
2 Pas. Pipa PVC 3" (Air Kotor Cair) - Terluka akibat penggunaan alat
manual
3 Pas. Pipa PVC 3/4"(Air Bersih) - Terluka akibat penggunaan alat
manual
4 Pek. Septictank Kap.15 Orang - Resiko Tertimbun saat
penggalian
X PEKERJAAN ATAP

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 3


1 Pas. Kuda-kuda Rangka Baja Ringan - Terluka akibat penggunaan alat
manual, dan Terjatuh
2 Pas. Atap Genteng Metal - Terluka akibat penggunaan alat
manual, dan Terjatuh
3 Pas. Lisplank GRC - Resiko terjatuh dari steger atau
atap

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 4


Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman

6. PAPAN NAMA PROYEK

Pemborong diwajibkan untuk membuat/memasang papan nama proyek menurut petunjuk


direksi dan pada papan nama tersebut harus dicantu Pengawasan:

a) Nama proyek
b) Nama Kontraktor/pemborong
c) Jumlah biaya borongan
d) Jangka waktu pelaksanaan
e) Nama Direksi Lapangan
f) Nomor dan tanggal IMB (Ijin sementara)
g) Ukuran Plang Proyek Minimal 160 x 60 cm Dan Tiang Kayu 5/7 Dengan Tinggi
240 cm

7. LOS KERJA, GUDANG DAN PERANCAH

7.1. Pemborong harus mengusahakan agar bahan-bahan yang dipergunakan disimpan


dalam gudang dan halaman kerja serta harus dijaga dari gangguan pencurian maupun
kerusakan akibat pengaruh cuaca (bila tidak disediakan oleh bowheer)
7.2. Jika perlu menurut anggapan Direksi, harus disediakan tempat berupa los kerja,
dimana pekerja/tukang dapat melaksanakan pekerjaannya terlindung dari gangguan
terik matahari maupun hujan.
Los kerja maupun gudang harus didirikan mengikuti petunjuk-petunjuk Direksi jika
Fasilitas area lapangan tidak bisa digunakan sebagai Los Kerja).
7.3. Perancah dan alat-alat pertolongan (esteger/stootwerk) harus pula dipersiapkan serta
dipelihara sebaik-baiknya, dan harus dijaga jangan sampai menimbulkan kecelakaan.
7.4. Pemborong juga harus menyediakan ruang-ruang yang dapat dikunci untuk menyimpan
bahan-bahan maupun peralatan bagi pihak ketiga

8. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAPANGAN

8.1. Dalam rangka persiapan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus membersihkan


lapangan pekerjaan dari segala benda yang dapat mengganggu kelancaran kerja serta
dapat melemahkan/merusak kualitas konstruksi bangunan.
8.2. Apabila di atas lahan proyek terdapat bangunan lama yang sudah tidak diperlukan lagi
serta dapat mengganggu/menghalangi jalannya pekerjaan, pemborong harus
membongkarnya dengan tertib dan hati-hati jangan sampai menimbulkan kecelakaan
dan kerusakan serta gangguan terhadap bangunan lain yang tidak dibongkar.
8.3. Barang-barang bekas bongkaran tetap menjadi milik Pemilik, oleh karena itu kerusakan
pada bangunan yang dibongkar harus diusahakan seminimal mungkin.
8.4. Semua bekas pekerjaan (bongkaran) harus dibuang dan menjadi tanggung jawab
pemborong.

9. PEKERJAAN PENGUKURAN (UITZET)

9.1. Sebelum pekerjaan dimulai, pemborong diharuskan melakukan pengukuran situasi


bangunan-bangunan yang ada sekarang dan bangunan baru supaya diplotkan tata
letaknya di atas situasi tanah dimaksud.
9.2. Perubahan mengenai tata letak bangunan maupun ukuran-ukurannya harus
diterapkan pada gambar rencana yang ada lengkap dengan tanda-tandanya serta
harus dilegalisir oleh Direksi dan disetujui oleh Pemilik /pemberi tugas.
9.3. Perletakan bangunan supaya dicocokan dengan ukuran-ukuran pada
rencana/gambar yang ada, tetapi apabila ada selisih/ perbedaan maka
peletakannya dapat diubah dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi tanah yang
ada berdasarkan petunjuk serta persetujuan Pemilik/Direksi.

10. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN TANAH

10.1 Galian Tanah


a) Yang dimaksud pekerjaan galian tanah adalah Galian tanah untuk pondasi, dan
pekerjaan kebutuhan bangunan lainnya sesuai gambar rencana.
b) Ukuran masing-masing galian harus disesuaikan dengan gambar rencana atau
kebutuhan dilapangan.
c) Pekerjaan galian tanah baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank selesai
terpasang lengkap dengan penempatan titik / tempat penggalian telah
ditetapkan sesuai gambar/kebutuhan. kedalaman sera bentuk galian harus
diperikasa dan disetujui oleh Pengawas.
d) Pemborong harus mencegah genangan air dalam galian yang disebabkan oleh
hujan, rembesan air, dengan jalan memompa atau menyalurkan selokan atau
tempat lain sesuai petunjuk Pengawas. Bila diperlukan untuk mencegah
kelongsoran maka dapat digunakan penyanggah galian.
e) Apabila dan atau karena permukaan air tinggi. Pemborong harus menyediakan
pompa air secukupnya untuk mengeringkan air yang menggenangi galian.
f) Apabila ada kesalahan penggalian/galian lebih dalam dari yang dikehendaki
atau posisinya berlainan dengan yang tertera dalam gambar, maka Pemborong
harus mengisi kembali dengan pasir urug atau bahan lain yang disetujui
pengawas, dan dipadatkan sampai sempurna, atas biaya pemborong tanpa
penggantian biaya dari Pemberi tugas.
g) Bila dasar galian sampai pada kedalaman (dasar galian) tidak mencapai
kepadatan yang dipersyaratkan, maka pemborong harus melakukan
penggalian sampai ditemukan dasar galian yang memenuhi kekerasan
tanahnya, atau dengan cara perbaikan tanah tersebut dengan mengganti
dengan bahan dengan urugan lain dan dipadatkan sehingga mencapai
kepadatan yang dipersyaratkan atas biaya pemborong.
h) Kelebihan tanah bekas galian harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan
oleh Direksi/ Pengawas. lokasi antara papan patok ukur (bouwplank) dan galian
harus bebas dari timbunan tanah.

11. BAHAN BATUKALI DAN PASANGAN

11.1 Batu Kali

a) Bahan batu kali untuk semua jenis pekerjaan harus baik dan cukup keras serta
bebas dari tanah/Lumpur, atau bahan lainnya yang dapat mengurangi pengikatan
dengan spesi
b) Ukuran batu kali yang dipakai yang dizinkan untuk dipakai adalah berkisar Ø 15
s/d 30 Cm. Dan apabila terdapat ukuran yang lebih besar dapat diperkecil dengan
cara memecahkan/membelah dengan syarat tidak mengurangi kekuatan
/kekerasannya

11.2 Agregat
a) Agregat yang digunakan untuk semua pekerjan harus berkwalitas baik
b) Untuk Pekerjaan pasangan dan beton agregat harus memenuhi yang disyaratkan
dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. dan Pemborong harus

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 2


mengajukan sample dan hasil test aggregat yang akan digunakan sebelum agregat
tersebut dikirim ketempat pekerjaan
c) Aggregat kasar adalah aggregat yang tertahan pada ayakan no. 5, aggregat halus
adalah aggregat yang dapat melewati ayakan no. 5
d) Aggregat kasar harus bersih dari Lumpur, tumbuhan dan bahan-bahan kimia yang
dapat mempengaruhi kekuatan beton, serta harus memiliki ukuran yang beragam,
keras dan bentuk yang baik
e) Aggregat halus yang dimaksud adalah pasir yang bersih, bebas dari segala jenis
kerang, silk, clay, garam dan bahan-bahan lain
f) Apabila kadar Lumpur aggregat halus melebihi 5% dan aggregat kasar melebihi 1%,
maka aggregat harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan. Sesuai trial mix
yang dilakukan, aggregat yang digunakan untuk campuran beton harus berasal satu
sumber, yang telah disetujui oleh Direksi/ Pengawas
g) Aggregat harus disimpan dalam keadaaan terpisah satu sama lain berdasarkan
ukurannya diatas permukaan yang keras, sehingga terhindar dari kemungkinan
tercampur dengan lumpur maupun tanah. Harus dibuatkan pula saluran air disekitar
penyimpanan agar kadar air dari aggregat tidak berubah terlalu banyak

11.3 Batu Bata


a) Batu bata yang dipakai harus bermutu baik, dengan kekerasan /pembakaran yang
sempurna denga sudut-sudutnya yang sempurna dan siku antara sstu sisi dengan
sisi yang lainnya
b) Ukuran dan bentuk semua batu bata yang akan dipakai harus sama. Jika terjadi
perbedaan ukuran bata yang dipakai tidak boleh melebihi 5 mm
c) Prosentase pemakaian batu bata patah tidak boleh lebih dari 10% dari volume bata
yang dipakai pada bidang yang akan dipasang
d) Penyimpanan batu bata harus diatur sedemikian rupa agar batu bata tidak rusak atau
berkurang mutunya. Direksi/Pengawas berhak menolak pemakaian batu bata yang
rusak atau kurang baik mutunya akibat kesalahan penumpukkan/penyimpanan

11.4 Cement Portland


a) Cement Portland yang dipakai adalah Type I menurut PUBI 1982 dan memenuhi
SII/SNI kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak Direksi/Pengawas
b) Semen harus dikirim ketempat pekerjaan dalam keadaan tertutup rapat dalam
kemasan aslinya dari pabrik, sesuai dengan yang telah disetujui oleh
Direksi/Pengawas. Semen harus diletakkan dalam ruangan tertutup, sehingga tidak
mendapatkan pengaruh langsung dari perubahan cuaca dan kelembaban gudang
penyimpanan semen tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan
penyimpanan pada saat pengiriman maupun pengambilan pada saat pemakaian.
Semen yang digunakan harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
c) Semen yang sudah mengalami perubahan akibat cuaca maupun kelembaban tidak
diizinkan untuk dipakai. Semen yang tidak memenuhi syarat harus dikeluarkan dari
tempat pekerjaan, dengan sepengetahuan Direksi/Pengawas

12. PEKERJAAN PONDASI

12.1 Batu Kali

a) Jenis pondasi batu kali, ukuran dan penempatannya harus disesuaikan dengan
gambar rencana.
b) Untuk pondasi batu kali, sebelum dipasang pondasi batu kali, pada dasar tanah harus
dipasang aanstampang batu kali yang disusun, dan sela-selanya diisi dengan pasir
yang dipadatkan dengan jalan pemadatan dan disiram dengan air sampai semua
rongga antara batu terisi penuh.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 3


c) Pengurugan kembali bekas galian yang tidak terisi oleh pasangan pondasi dapat
dilakukan setelah pekerjaan pondasi dilaksanakan dengan sempurna atau atas
persetujuan Direksi /Pengawas.

13. PEKERJAAN BETON


13.1 Beton

a) Semua pekerjaan beton harus mengacu kepada Peraturan Beton Bertulang


Indonesia 2013, SNI 2847-2013 dan. Pemborong harus mempelajari terlebih dahulu
metoda kerja dari pekerjaan beton, dengan mengacu pada peraturan tersebut, serta
spesifikasi sesuai dengan perencanaan.
b) Kegagalan pekerjaan beton yang terjadi akibat penyimpangan dari spesifikasi yang
telah ditentukan harus diperbaiki dan seluruh biaya serta resiko menjadi tanggung
jawab pemborong
c) Komposisi adukan untuk pekerjaan beton bertulang Struktur (Sloof, Kolom, Balok,
Plat Lantai) dipakai adukan beton beton dengan karakteristik225.
d) Dalam melakukan pencampuran beton (semen, pasir dan Split/Kerikil) dipakai
takaran volume material sesuai dengan hasil JMF labor uji beton yang telah disetujui
direksi teknis.
e) Pengadukan beton harus dilakukan dengan menggunakan alat pengaduk mesin
(Concrette Mixer/Molen), type dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan dari
Direksi/ pengawas
f) Pengambilan Sampel Beton Dilakukan /40m3 diambil 3 sampel dalam bentuk slinder
atau kubus, jika seandainya pengecoran kurang dari ketentuan diatas, maka cukup
3 sampel yang diambil dan di tes kuat tekannya.

14. PEKERJAAN PENULANGAN


14.1 Penulangan

a) Pekerjaan penulangan untuk pekerjaan beton bertulang praktis (slof, kolom, Balok,
Reng Balok dan Canopy beton) untuk tulangan pokok dipasang baja tulangan, 12
mm, dan untuk beugel dipasang baja tulangan 8mm jarak 15Cm atau disesuaikan
dengan gambar rencana/detail.
b) Baja tulangan yang digunakan untuk pekerjaan beton dipakai baja ulir U40 dan baja
polos U 24 dengan penempatan dan diameter yang dipakai sesuai dengan gambar
rencana/detail
c) Pelaksanaan pekerjaan penulangan beton harus dilakukan oleh tenaga yang
berpengalaman, dan dengan menggunakan peralatan yang memenuhi syarat
sehingga tidak menimbulkan cacat (patah, retak dan kropos) yang dapat
menimbulkan berkurangnya kekuatan/mutu baja tulangan.
d) Pembengkokkan baja tulangan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada
ukuran posisi pembengkokkan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
e) Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan
menggunakan pelindung beton (beton decking) sesuai dengan gambar. Apabila hal
tersebut tidak tercantum di dalam gambar atau dalam spesifikasi ini, maka dapat
digunakan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 sesuai table berikut ini.
f) Semua pemotongan, Pembengkokkan dan toleransi Pembengkokkan harus sesuai
dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. semua tulangan harus diikat
dengan baik dengan kawat beton sehingga tidak mengalami perubahan posisi saat
pengecoran beton. Akhir dari tulangan harus dibengkokkan kearah dalam minimal 5
kali diameter tulangan dan tidak diperkenankan menembus ke selimut beton.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 4


g) Potongan atau ketentuan penempatan sambungan harus sesuai dengan gambar
atau ditempat yang ditentukan dan disetujui oleh Direksi/ Pengawas.Tulangan yang
telah terpasang tetapi belum dicor harus dilindungi sepenuhnya terhadap korosi,
sesuai pengarahan yang diberikan oleh Direksi/ Pengawas.
h) Apabila tulangan selesai dipasang, pemborong harus melaporkannya kepada
Direksi/Pengawas untuk diperiksa dan disetujui. Pemborong tidak diperkenankan
melakukan pengecoran sebelum tulangan yang terpasang diperiksa dan disetujui
oleh Direksi/ Pegawas, tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari Direksi/ Pengawas.

15. PEKERJAAN BEKISTING/ACUAN

15.1 Penulangan

a) Acuan, baik yang sementara maupun yang permanen, dimaksudkan untuk


membentuk struktur-struktur beton dengan segala detailnya. Acuan yang dibuat
harus dapat dipertahankan bentuknya baik selama pemasangan tulangan maupun
pengecorannya.
b) Perancah termasuk segala jenis unsur-unsurnya seperti pengaku, balok, pengikat
dan tiang, juga termasuk pondasi sementara yang diperlukan untuk memikul acuan
tanpa menimbulkan settlement.
c) Baik acuan maupun perancah harus direncanakan oleh Pemborong untuk
menyangga berat maupun tekanan dari beton dalam keadaan basah dan peralatan
yang mungkin ada diatasnya, serta bahan-bahan kejut dan getaran. Kesemuanya ini
harus direncanakan dengan metoda ereksi dan pembongkaran yang sederhana
sehingga memudahkan pemasangan , penambahan maupun pembongkarannya.
d) Acuan yang dipakai harus bersih dari segala macam kotoran, apabila akan digunakan
kembali acuan harus bersih, acuan yang sudah rusak dan tidak lurus lagi tidak
diperkenankan dipakai kembali.
e) Pengaku, acuan serta perancah yang dibuat harus dipersiapkan terhadap
kemungkinan settlement dari perancah tersebut. Acuan harus diperbaiki apabila
ternyata perancah mengalami settlement.
f) Sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan, unsure yang harus berada di
dalam beton tersebut harus sudah ditempatkan secara benar, termasuk pengaturan
selimut betonnya.
g) Seluruh perancah dan acuan harus diperiksa kembali pada saat pengecoran beton
akan dimulai. Apabila ternyata acuan tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu
sebelum pengecoran dilaksanakan.
h) Pembongkaran acuan/bekesting dapat dilakukan apabila masa pengerasan beton
telah mencapai sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI)
1971. atau atas persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.

16. PEKERJAAN PENGECORAN

16.1 Pengecoran Beton

a) Pengecoran beton dapat dimulai/dilaksanakan setelah baja tulangan, acuan


/bekesting dari bagian/komponen bangunan yang akan dicor selesai dipasang, dan
telah diperiksa serta mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
b) Tempat/bagian yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala
kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah, dan lain-lain) dan dibasahi dengan air
semen.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 5


c) Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan
adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang dapat menyebabkan
pengendapan agregat atau pemisahan agregat.
d) Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor dalam waktu
lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton dan juga adukan yang
tumpah selama pengangkutan tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.
e) Pada pengecoran baru (sambungan antar beton lama dan beton baru), maka
permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan
menyikat sampai agregat kasar tampak, kemudian disiram dengan air semen. Lokasi
dari Constructrion joint ini harus disetujui oleh Direksi/ pengawas.
f) beton tidak diperkenankan dicor dalam keadaan hujan. Apabila terpaksa dilakukan
pada waktu hari hujan, Pemborong harus menyediakan pelindung, atau metoda lain
pada saat hujan.

16.2 Transportasi Beton

a) Pengangkutan beton harus diperhitungkan sedemikian rupa sehingga tidak


mempengaruhi kekuatan serta sifat-sifat fisik dari beton tersebut, serta misalnya
pemisahan beton, kekentalan beton dan lain sebagainya.
b) Pengangkutan beton harus kontiniu, direncanakan juga tempat pengecoran yang akan
memungkinkan dan metoda pengangkutan beton dilapangan (terutama untuk
pengecoran yang dilakkan di ketinggian).
c) Ketinggian jatuh dari adukan beton perlu diperhatikan, tempat jatuhan beton tersebut
harus bersih dari segala macam kotoran.
d) Apabila pemisahan adukan beton terjadi, beton harus diaduk kembali (remixed)
sebelum dilakukan pengecoran. Beton yang sudah tercemar bahan-bahan lain tidak
diperkenankan untuk dipakai.

16.3 Contruction Joint

a) Posisi pengaturannya harus mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.


b) Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama harus dibersihkan
terlebih dahulu dari segala macam kotoran, dan dikasarkan.
c) Kotoran-kotoran yang ada harus disingkirkan dengan cara penyemprotan permukaan
beton dengan air sampai agregat kasar tampak. Setelah permukaan siar tersebut
bersih, kemudian diberi bubur semen (grout) yang tipis dilapiskan merata keseluruh
permukaan.

16.4 Pemeliharaan Beton (Curing)

a) Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar


matahari langsung, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau
pengeringan/pengerasan beton sebelum waktunya.
b) Semua permukaan beton harus dijaga tetap basah, selama proses pengerasan beton
yang diatur dalam PBI 1971 dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air
pada permukaan beton tersebut ataupun dengan menutupi dengan karung goni basah.
c) Metode pemeliharaan beton harus diajukan Pemborong pada Direksi/ Pengawas untuk
disetujui. Selain menggunakan air, apabila diperlukan pemeliharaan beton dapat
dilakukan dengan campuran kimia untuk pemeliharaan beton. Campuran kimia ini
harus benar-benar telah dibersihkan pada saat pekerjaan finishing dimulai.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 6


17. PEKERJAAN DINDING PASANGAN BATU BATA

17.1 Lingkup Pekerjaan


d) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

e) Pekerjaan ini mencakup dinding bangunan bagian luar dan dalam, pagar
bangunan, atau seperti tertera pada gambar, dan sesuai petunjuk Pengawas

17.2. Bahan-bahan
a) Batu bata untuk pasangan dinding yang digunakan adalah batu bata produksi
setempat sesuai persetujuan Pengawas.

b) Semen yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai kualitas yang
sama seperti semen untuk pekerjaan beton, atau harus memenuhi PUBB - NI. 8.

c) Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan PUBB - N.I. 3.

d) A i r yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus air bersih, tidak berwarna,
tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengandung
minyak, atau lemak.

17.3. Proporsi Adukan :

Jenis Komposisi Penggunaan

Adukan waterproof Dipasang setinggi 20 cm dari atas sloof


1 pc : 2 ps
(kedap air) dan setinggi 150 cm pada dinding KM/WC
Untuk plesteran dinding KM/WC setinggi
Plesteran waterproof 1 pc : 2 ps 150cm dari lantai, kedap air/trasraam dan
plesteran beton.
Untuk pasangan pasangan kedap
Pasangan 1 pc : 4 p air/trasraam
Untuk pasangan dinding bata
Untuk plesteran dinding Untuk plesteran
Plesteran 1 pc : 4 ps
dinding bata

17.4 Pelaksanaan
a) Sebelum digunakan, batu bata harus disiram dengan air.
b) Setelah terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi, dan kemudian disiram air.
c) Pemasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari (maksimal) 20
lapis setiap hari, diikuti cor kolom praktis.
d) Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata diatasnya harus berbeda setengah
panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata,
kecuali pasangan pada sudut.
e) Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun dan
tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari. Pada tempat-tempat
tertentu sesuai gambar diberi kolom–kolom praktis yang ukurannya disesuaikan
dengan tebal dinding.
f) Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditaman didalam dinding, harus dibuat
pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum diplester). Pahatan tersebut

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 7


setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran
seluruh bidang tembok.
g) Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan lebat
harus diberi perhitungan dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding
yang telah terpasang harus deiberi perawatan dengan cara membasahi secara
terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
h) Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering
yang kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi
dengan adukan yang baru
i) Adukan harus dilaksanakan dengan mixer. Adukan yang mulai mengeras tidak
boleh digunakan lagi.

18. PEKERJAAN KUZEN PINTU, JENDELA DAN PARTISI

18.1. Lingkup Pekerjaan

a) Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat 8bantu


lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar, serta petunjuk Pengawas, sehingga dapat dicapai hasil yang bermutu baik
dan sempurna.
b) Meliputi pekerjaan Kuzen Pintu dan Jendela Ruang dan Partisi, sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar perencanaan.

18.2. Persyaratan dan bahan


a) Kozen untuk Pintu (Ruangan Dalam)digunakan aluminium 4”dilengkapi dengan
kayu pada bagian dalam kozen, dan untuk jendela, dan Ventilasi digunakan
aluminium 3” untuk Merk Alexindo, sedangkan untuk pintu bagian luar (Emergency
Exit Door) menggunakan Material terbuat dari pelat baja yang digalvanis untuk
menahan korosi.
Ketebalan pelat baja 2 mm dan Lebar / Ketebalan kusen adalah 9.5 - 12 cm (95 –
120 mm) Pengecatan: Cat dasar dan Powder Coating 60 mikron
b) Pintu ruangan bagian dalam dibuat sesuai dengan yang tercantum gambar bestek
ini, pintu tersebut adalah Pintu Panel berbahan Kayu, sedang kan untuk pintu toilet
memakai pintu pabrikasi UPVC lengkap dengan accesoris, dan untuk pintu bagian
luar terbuat dari.
Pintu Kayu Panel:
• Setiap daun pintu dilengkapi dengan 3 (tiga) buah engsel stainless dan kunci
tanam 2 x putar dengan kwalitas ex SES.
• Untuk Pintu Double Dilengkapi masing-masing 6 (enam) buah engsel nylon
stainless, kunci tanam 2 x putar dengan kwalitas ex merk Dekson
• Bahan Pintu terbuat dari papan kayu panel
• Finishing Pintu panel memakai cat minyak.
• Pintu Emergency Exit Door/Steel Door
• Untuk Pintu bagian luar (Emergency Exit Door) Material terbuat dari pelat baja
yang digalvanis untuk menahan korosi. ketebalan pelat baja 1,5 mm dan Lebar
/ Ketebalan daun pintu adalah 7 cm (70 mm).
• Untuk Pintu kamar mandi terbuat dari bahan UPVC
• Bentuk dan ukuran dari semua pintu sesuai dengan gambar bestek.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 8


• Pengecatan, Cat Dasar dan Powder Coating 60 mikron Insulasi Daun Pintu
Insulasi untuk Pintu Fire-Rated Rockwool/Perlite Board dengan density 100
kg/m3, dengan density 100 kg/m3 dengan support tulang struktur dan
kepadatan insulasi pada daun pintu dapat menambah integritas dan kekedapan
suara pintu baja
• Perlengkapan Engsel Mark tipe Flag Steel Hinge 5” x 3” x 3 mm, Hardware Mark
Fire Door Accessories and Hardware, Mark panic bar rim type, FHD, Mark Panic
Bar Handle Stainless steel 304, system master key, Untuk daun pintu
gandamemakai Mark Panic Bar Vertical Rod, Mark Flushbolt set.

Tambahan Pintu Besi


Kaca Vision Glass
Double Glazed (Dua kaca)
Fire Rated Standard 2 Jam Clear Glass Wired
Tipe Clear atau Tipe Wired Mesh Mesh Glass
Ukuran: 600 × 200 mm
Ketebalan Kaca: 5 mm
Door Closer
DC 003 - S
Aluminium Door Closer
Hold Open Door
930 – 1100 mm, 65 – 85 kg
Door Stopper
DS 001, DS 002, DS 003 DS 001 DS 002 DS
Stainless Steel 304 003
SUS 304

c) Rangka dan Struktur, Rangka atau tulang pintu berfungsi untuk menjaga integritas
dan bentuk pintu agar tidak mudah berubah dalam jangka waktu yang sangat
lama. Presisi penekukan baja pada daun pintu dan kusen dilakukan secara akurat
dengan mesin desain dari Jerman
d) Pengecatan, Sistem pengecatan pintu baja MARKS sudah menggunakan
teknologi mesin dan robotik yang menambah akurasi dari ketebalan warna secara
merata.
Cat menggunakan sistem Powder Coating dengan ketebalan 60 mikron
Setelah pintu baja di powder coating lalu cat akan dikeringkan menggunakan oven
dengan
temperature 200 °C dengan minimal waktu 10 sampai 15 menit. (Pengajuan
material doorsteel harus disertai dengan gambar)

e) Jendela Kaca Rangka Aluminium berikut aksesorisnya dibuat sesuai dengan


gambar rencana dengan mutu aluminium Merk Alexindo.
• Setiap daun Jendela dilengkapi dengan 2 (dua) buah engsel Casement 16”,
dan satu buah grendel Rambuncis dengan kwalitas baik.
• Bentuk dan ukuran dari semua Jendela sesuai dengan gambar bestek.
f) Untuk Tralis Jendela menggunakan bahan besi hollo,dan besi padu, finishing cat
minyak.
g) Untuk kaca mati ketebalan kaca disesuaikan dengan gambar bestek.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 9


19. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI, DINDING

19.1. Lingkup Pekerjaan

- Pekerjaan Plesteran
- Pekerjaan Acian
- Pekerjaan Granit
- Pekerjaan Ukiran Bahan GRC

19.2. Pekerjaan Plesteran Dan Acian

- Semua bagian yang akan diplester harus disiram terlebih dahulu dan dibersihkan dari
kotoran (minyak, debu/tanah) serta bahan lainnya yang mungkin dapat
merusak/mengurangi mutu pekerjaan plesteran.
- Pasir untuk spesi plesteran adalah pasir kali dan harus diayak hingga mendapat
butiran yang sama.
- Pemborong tidak diizinkan memakai campuran atau mencampur pasir kali dengan
pasir gunung/pasir putih atau pun pasir yang mengandung tanah/Lumpur.
- Plesteran diaduk 1 Pc : 4 Psr dilaksanakan untuk semua pasangan bata dengan spesi
1 Pc : 4 Psr.
- Plesteran diaduk 1 Pc : 2 Psr dilaksanakan untuk semua pasangan bata dengan spesi
1 Pc : 2 Psr (Trasraam).
- Untuk afwerking beton dipakai spesi adukan 1 Pc : 1 Psr.
- Pekerjaan plesteran harus rata, rapi dan tidak ada retak-retak,
- Untuk mendapatkan permukaan plesteran rata dan rapi, pada jarak tertentu (sesuai
pengarahan Direksi/Pengawas) dibuat rol/kepala plesteran.

- Seluruh pekerjaan plesteran harus diaci dengan pasta semen dan dengan
permukaan dihaluskan.
- Pemasangan Batu Alam digunakan Batau alam hitam Cadrijc dengan ukuran 10 x 20
atau penyesuaian ukuran dilapangan dengan persetujuan direksi teknis dan
pengawas.
- Batu alam dipasang sdatar dan serapi mungkin dan dihiasi dengan profil beton, posisi
batu alam dipasang di sesuaikan dengan gambar rencana
- Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam PUBB – NI 2-1971, NI 3-1970,
dan NI 8-1974.
- Bahan-bahan

a) Semen: yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus mempunyai kualitas yang
sama seperti semen untuk pekerjaan beton, atau harus memenuhi PUBB - NI. 8.
b) Pasir: Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan PUBB - N.I.
3.
c) A i r: Air yang digunakan untuk pekerjaan pasangan harus air bersih, tidak
berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak
mengandung minyak, atau lemak.

- Campuran
Komposisi campuran untuk pekerjaan plesteran dan acian seperti disebut dalam
Pekerjaan Batu bata.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 10


- Pelaksanaan
a) Pembuatan campuran harus menggunakan mesin pengaduk (molen) dan peralatan
yang memadai. Membuat campuran plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada ijin dari Pengawas
b) Permukaan dasar harus dibersihkan sampai benar-benar siap untuk dilakukan
pekerjaan plesteran.
c) Seluruh permukaan untuk plesteran harus cukup basah, namun tidak sampai
jenuh. Plesteran dapat dilakukan apabila permukaan air yang terlihat sudah kering
permukaan.
d) Plesteran harus lurus, sama rata datar maupun tegak lurus.
e) Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan yang
disyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat ’kepala
plesteran’.
f) Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak
tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos, maka bagian
tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Pemborong.
g) Pelaksanaan plesteran dilaksanakan minimal setelah pasangan batu bata
berumur 3 hari.
h) Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka
Pemborong harus mengganti tanpa biaya tambahan.

19.3 Pekerjaan Granit dan Batu Alam

a) Spesifikasi bahan :
Jenis : Untuk Lantai bagian dalam dan toilet digunakan granit 60 x 60 cm Polish
untuk Lantai Luar digunakan Granit 60 x 60 cm Unpolish Merek Niro
Granit,dan untuk dinding digunakan granit 30x60 Polish, sedangkan untuk
batu alam digunakan batu alam andesit bintik bakar Uk. 30x60 tebal 2cm
untuk lantai Carport, dan Uk. 10x20 Untuk dinding taman, finishing
coating batu alam.
b) Contoh-contoh :
Sebelum diadakan pemasangan, pemborong harus memberikan contoh bahan-
bahan atau mock-up yang akan digunakan, untuk disetujui Pengawas

c) Persyaratan bahan :
• Semen Portland harus memenuhi PUBB-NI.8.
• Pasir dan air harus memenuhi PUBB-1970 (NI-3) dan PUBI -1982.
• Bahan lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru dan jenis
dari kualitas terbaik serta disetujui Pengawas.

d) Pelaksanaan :
• Sebelum Granit dipasang, terlebih dulu harus direndam dalam air hingga jenuh.
• Permukaan lantai yang akan dipasang Granit harus bersih dan cukup kering,
• Bidang lantai Granit yang terpasang harus benar-benar rata dengan
memperhatikan kemiringan lantai untuk memudahkan pengaliran air sesuai
gambar atau menurut petunjuk Pengawas.
• Adukan semen untuk pemasangan Granit harus penuh, baik permukaan dasar
maupun dibadan belakang Granit.
• Pola pemasangan granit harus sesuai dengan gambar detail, atau petunjuk
Pengawas

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 11


• Lebar siar-siar harus sama, dengan kedalaman maksimal 3 mm, membentuk
garis lurus, sesuai dengan gambar, atau sesuai petunjuk Pengawas Siar-siar
harus diisi bahan pengisi berwarna (grout semen berwarna) satu warna dengan
warna Granit.
• Pemotongan Granit harus menggunakan alat potong khusus, sesuai petunjuk
pabrik.
• Pelubangan untuk toilet/sparing M & E pada pekerjaan Granit merupakan
bagian dari scope pekerjaan Granit.
• Granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
melekat, sehingga benar-benar bersih, warna Granit tidak kusam/buram.
• Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan lain, jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka
Pemborong tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.
• Perbandingan adukan untuk pemasangan Granit adalah: 1Pc : 4 Psr dengan
ketebalan rata-rata 2 – 4 cm

Lingkup Pekerjaan
a) Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat 12antu
lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar, serta petunjuk Pengawas, sehingga dapat dicapai hasil yang bermutu
baik dan sempurna.
b) Meliputi pekerjaan lantai Granit atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
perencanaan.

19.4 Pekerjaan Ukiran

a) Spesifikasi bahan :
Jenis : Untuk Ukiran Digunakan GRC Solid Dengan tebal 3cm Finishing Halus
Depan Belakang+Cat Air

b) Contoh-contoh :
Sebelum diadakan pemasangan, pemborong harus memberikan contoh bahan-
bahan atau mock-up yang akan digunakan, untuk disetujui Pengawas

20. PEKERJAAN LOTENG

20.1. Lingkup Pekerjaan

a) Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat 12antu lainnya
untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,
serta petunjuk Pengawas, sehingga dapat dicapai hasil yang bermutu baik dan
sempurna.

20.1. Persyratan Bahan

a) Bahan Rangka Penutup Loteng digunakan bahan rangka hollow zincalum 40x40 dan
20x40 jarak 120x60.
b) Penutup Langit-langit digunakan bahan Gy[sum tbl. 9mm merk jaya board yang
bermutu baik, bahan yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah
disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis, dan merk dari produk tersebut, alat
pembantu lainyadari jenisdan ukuran disesuaikan dengan ukuran bahan yang
digunakan.
c) Bahan finishing menggunakan cat air yang bermutu baik merk catylax.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 12


d) Pertemuan loteng dengan dinding dipasang les profil gypsum. Penempatannya
ditentukan /dikonsultasikan kemudian dengan pihak proyek maupun pihak
Direksi/Pengawas dan Perencana.

21. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP

21.1. Kuda-kuda/Rangka Atap

e) Pekerjaan kuda-kuda dilaksanakan pada pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana


Kap/atap.
f) Bahan Rangka atap baja ringan adalah berupa profil C75-75 dan untuk reng 0.35 Merk
Tasso
g) Kontraktor melampirkan Sertifikasi pengujian lentur dan tekan elemen profil baja
ringan, analisa struktur hasil our put dari software gambar kerja,terlampir SNI pada
Row material.
h) Melampirkan Surat dukungan Pabrik.
i) Mempunyai garansi minimal 10 tahun.
j) Mutu baja yang digunakan minimal 550 MPA ( 5500Kg/Cm2 ).
k) Lapisan dengan komposisi 43.5% Zink, 55% Aluminium dan 1,5 % Silicon Alloy
Coating.
l) Ikatan kuda-kuda dengan ring balok harus dibuat dudukan dipasang fiser.
m) Listplank dibuat dari GRC Ukuran sesuai gambar.

21.2. Bahan Penutup Atap

a) Atap yang dipakai adalah atap Genteng Bitumen Onduvilla 0.3mm yang memiliki
SNI/SII.
b) Lembaran Bitumen bergelombang monolayer yang terbuat dari serat organik, diberi
warna dengan fikmen mineral dan resin thermosetting pada kedua sisi(atas dan bawah
) dengan model genteng enam gelombang.
c) Terbuat dari bahan dasar Bitumen Selulosa.
d) Dimensi / ukuran Panjang 400 mm ( - 0 s/d +20 ) lebar 1.060 mm ( - 20 s/d +20 )
Tebal 3 mm ( ± 0,3 )
e) Korugasi / Gelombang 6 korugasi + 5 bagian datar perlembar Lebar 95 mm ( ± 2 )
Tinggi 38 mm ( ± 2 )
f) Berat 1,27 Kg perlembar ; 4 Kg permeter persegi
g) Warna Greentile
h) Kandungan Bitumen Lebih besar dari 40 %
i) Standart Spesifikasi Material EN 534 ; 2006 – Corrugated bitumen sheets ; Product
Spesification And Test Methods - kategori R serta ETA 10 -/0018
j) Aksesoris Atap Nok Ridge capping, Verge Piece ( penutup akhir ) Sekrup ( sesuai type
yang dibutuhkan )
k) Lapisan insulasi yang digunakan adalah dari jenis glasswool dengan alumunium foil
double sided yang ditahan dengan kawat wire mesh Ø1,5 mm dengan jarak maks. 50
mm yang diikat pada gording
l) Bahan-bahan yang didatangkan ke lapangan, adalah baru (bukan bekas/rekondisi)
dalam keadaan baik dan tidak cacat, diseleksi terlebih dahulu dan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas
m) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan, kehilangan bahan-bahan
dalam pengiriman, penyimpanan dan selama pelaksanaan.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 13


22. PEKERJAAN FINISHING CAT

22.1. Lingkup Pekerjaan

a) Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu


lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini
b) Meliputi pengecatan tembok/dinding, kayu maupun besi bagian eksterior dan
interior.

22.2. Bahan serta Syarat-syarat


a) Cat dinding eksterior dan interior:
• Semua bahan cat harus dari penyalur yang disetujui oleh Direksi, serta
disetujui oleh Pengawas.
• Penggunaan bahan cat bagian luar gedung menggunakan jenis ex produk
Catylax, dan untuk bagian dalam bangunan menggunakan jenis ex catylax.
• Pengerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik yang
bersangkutan. Sebelum pengecatan, maka cat dalam kaleng harus diaduk
secara baik sebelum dituangkan dalam tempat cat yang disediakan.
• Tanpa petunjuk dari Pabrik maka penggunaan zat-zat pengering dan lain-lain
tidak dibenarkan.
• Sebelum permukaan diberi satu lapisan cat dasar, kotoran pada permukaan
tersebut harus dibersihkan hingga benar-benar bersih.
b) Cat Kayu
• Untuk cat kayu menggunakan menie atau dempul dengan pengecatan
minimal 2 kali, merek ex Dulux V-Glos.
• Pekerjaan cat tidak boleh dimulai :
• sebelum bagian-bagian yang akan dicat selesai diperiksa oleh dan disetujui
Pengawas,
• apabila bagian yang dicat masih basah, lembab atau berdebu,
• apabila keadaan cuaca lembab atau hujan.
• Kontraktor bertanggungjawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus
mengatur waktu sedemikian rupa mulai dari pengerjaan dasar (under coats)
sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
• Hasil akhir harus membentuk bidang cat yang utuh, tidak ada gelembung
udara, dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.
• Pengecatan kembali harus dilakukan bilamana bidang yang cacat tidak
disetujui / diterima Pengawas karena terkelupas / cacat.
• Cat yang akan dipergunakan harus berada dalam kaleng yang masih disegel,
tidak pecah dan bocor serta mendapat persetujuan Pengawas.
• Warna cat akan ditentukan kemudian, dipilih oleh Direksi atau perencana, dan
disetujui oleh

23. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

23.1. Persyratan Instalasi Elektrikal

a) Dalam Melaksanakan Pekerjaan Instalasi Listrik, Pemborong Pemborong harus


mengikuti semua persyaratan yang ada seperti:.
• Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
• Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No: 029/PRT/78 tentang
Peraturan Instalasi Listrik.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 14


• Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No:024/PRT/78 tentang
Syarat-syarat penyambungan Listrik.

b) Sub Kontraktor /Instalatur yang melaksanakan pekerjaan instalasi listrik harus


dilaksanakan oleh instalatur yang telah berpengalaman dan memiliki Surat Izin
(SIKA) dari PLN, serta mendapat persetujuan dari pihak Direksi/pengawas.
c) Semua peralatan, bahan dan aksesories serta lampu-lampu yang dipakai harus
memenuhi persyaratan/standarisasi dari PLN.
d) Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum
dalam:
• Spesifikasi yang disyaratkan dalan peraturan yang disebutkan pada poin (a)
• Gambar Rencana
• Berita Acara Aanwijzing

e) Instalasi listrik yang dilaksanakan harus menggunakan system 3 (tiga) core dan
core yang ketiga merupakan jaringan pentahanan (arde). Dan panel listrik/Box
MCB harus diberi pentahanan dengan kawat BC yang ukurannya sesuaikan
dengan ketentuan teknis dari PUIL/PLN, dan Tegangan Listrik menggunakan
tenaga listrik 280 Volt/1 Phase /50 Hz.
f) Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu Pemborong diharuskan
membuat gambar-gambar kerja (Shop Drawing), dan rencana kerja, dan harus
mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas. Gambar serta rencana kerja ini
tersedia di ruang Pemborong dan mudah diperiksa sewaktu-waktu oleh Direksi/
Pengawas.
g) Setelah pekerjaan selesai Pemborong diharuskan menyerahkan gambar instalasi
yang telah direvisi dan disahkan oleh PLN dalam angkap 4 (empat), dilengkapi
dengan Surat Jaminan Instalasi yang menyatakan bahwa pemasangan instalasi
tersebt telah memenuhi syarat-syarat yang diwajibka.
h) Kapasitas/ spesifikasi yang tercantum dalam gambar adalah minimum.
Pemborong boleh memilih kapasitas/spesifikasi yang lebih besar dari yang
diminta, dengan syarat :
• Tidak menyebabkan system menjadi lebih sulit.
• Tidak menyebabkan pertambahan bahan.
• Tidak meminta pertambahan ruang.
• Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
• Tidak menurunkan mutu.bahan.

i) Instalasi yang dipakai untuk Instalasi dalam ruangan adalah kabel NYM  3x2,5
mm dalam conduit (atau sejenisnya) bermutu baik Merk 4 besar (Superm,
Kablindo, Tranka, Kabel Metal) yang telah memenuhi standarisasi PLN (tertera
SPPLN) dan pemakaiannya sesuai kebutuhan atau sesuai menurut ketentuan
teknis.
j) Armature Saklar, stop kontak, Ballast dan kondensator serta perlengkapan lainnya
harus berkualitas baik Merk Schneider, dan memenuhi persyaratan teknis PLN.
k) Semua pipa/bahan yang terpasang dalam tanah harus terbuat dari bahan yang
tahan terhadap pelapukan atau bahan metal yang diberi perlindungan anti karat
Merk (Ega, Clipsal, Double H/ ex)
l) Bola Bola lampu dan perlengkapan penerangan lainnya yang dipasang harus
berkwalitas baik (Philips/ex).
m) Penempatan dan jumlah titik lampu dan stockantak untuk masing-masing ruangan
disesuaikan dengan Gambar Rencana

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 15


23.2. Persyaratan Instalasi Mekanikal

a) Instalasi yang dipakai untuk Instalasi Air Bersih Pipa dengan jenis PVC, sedangkan
untuk instalasi air kotor cair dan padat digunakan pipa dengan jenis PVC dengan
ukuran masing-masing 4” dan 3” sesuai gabar rencana bermutu baik Merk Wavin
yang telah memenuhi standarisasi SNI dan pemakaiannya sesuai kebutuhan atau
sesuai menurut ketentuan teknis.
b) Semua pipa/bahan yang terpasang dalam tanah harus terbuat dari bahan yang
tahan terhadap pelapukan atau bahan metal yang diberi perlindungan anti karat
Merk Wavin.
c) Assesoris seperti, Floodrain, dan Keran air berbahan stainless serta perlengkapan
lainnya harus berkualitas baik, dan memenuhi persyaratan teknis.
d) Perlengkapan lain seperti, Closed, dan Wastafel serta perlengkapan lainnya harus
berkualitas baik Merk American Standart, dan memenuhi persyaratan teknis.

24. PEMBERSIHAN AKHIR

24.1. U m u m

Selama masa penanganan pelaksanaan pihak Kontraktor harus tetap memelihara


pekerjaan sedemikian rupa sehingga terbebas dari sisa bangunan, kotoran-kotoran
dan sampah-sampah yang dihasilkan sebagai akibat adanya kegiatan program. Pada
saat selesainya pekerjaan, pihak Kontraktor diharuskan menyingkirkan seluruh bahan
sisa dan bahan kelebihan, sampah-sampah, perlengkapan-perlengkapan, peralatan
dan mesin-mesin dari lapangan, seluruh bagian permukaan hasil penanganan harus
terlihat bersih dan program yang akan diserahkan harus sudah dalam keadaan siap
pakai dan diterima dengan memuaskan oleh Pengawas.

24.2. Pembersihan Selama Pelaksanaan

a) Pihak Kontraktor harus melakukan pembersihan rutin untuk menjamin daerah


kerja, kantor darurat dan hunian, tetap terbebas dari tumpukan -tumpukan bahan
sisa sampah, dan terbebas dari kotoran-kotoran lainnya yang dihasilkan dari
operasi pekerjaan lapangan dan harus tetap memelihara daerah kerja dalam
keadaan bersih setiap waktu.
b) Menjamin bahwa sistem drainase terbebas dari kotoran-kotoran dan terbebas
dari bahan-bahan lepas dan tetap berfungsi setiap waktu.
c) Bila dianggap perlu, semprot bahan-bahan yang kering dan kotoran-kotoran
lainnya dengan air, sehingga dapat dicegah debu atau pasir yang tertiup angin.
d) Siapkan di daerah kerja tempat-tempat sampah untuk pengumpulan bahan-
bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah sebelum dibuang.
e) Buang bahan sisa, kotoran-kotoran dan sampah-sampah pada tempat yang telah
ditentukan dan sesuai dengan peraturan/perundangan yang berlaku secara
nasional dan peraturan pemerintah daerah setempat dan harus mentaati
undang-undang anti pencemaran.
f) Jangan menanam sampah-sampah atau bahan sisa di daerah kerja program
tanpa persetujuan Pengawas.
g) Jangan membuang bahan sisa yang mudah menguap seperti misalnya cairan
mineral, minyak atau minyak cat ke dalam selokan jalan atau ke dalam saluran
yang ada.
h) Juga tidak diperkenankan menumpuk/membuang bahan sisa ke dalam sungai-
sungai atau saluran air.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 16


24.3. Pembersihan Akhir
Pada saat selesainya pekerjaan lapangan, daerah program harus tetap dijaga
kebersihannya dan siap dipakai oleh pemilik. Pihak Kontraktor harus memulihkan
daerah program yang tidak merupakan bagian pekerjaan untuk perbaikan seperti
dijelaskan dalam dokumen kontrak sesuai keadaan aslinya.

25. PEKERJAAN LAIN - LAIN

Lingkup pekerjaannya adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya Keamanan/jaga


malam, obat-obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan
pada masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :

25.1. Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya
yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
25.2. Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika
diminta oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-
waktu dapat diserahkan.
25.3. Dokumen Foto :
KONTRAKTOR diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai 0
%, 50 % sampai pada pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran
disertai keterangan lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaskanaan pembangunan
serta disusun secara rapih dan diketahui oleh DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan
Pengelola Teknis. Syarat-syarat foto dokumentasi :
a) Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,
b) Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,
c) Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan
tersebut pada butir pertama.
Gambar dimasukkan dalam album diserahkan kepada PEMILIK melalui DIREKSI
PEKERJAAN rangkap 3 (Tiga).
Biaya dokumen merupakan tanggung jawab Kontrktor, Foto-foto tersebut harus
dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan angsuran pembayaran.
Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (i) dan (ii) Pasal ini, dibuat dalam
bentuk buku harian rangkap 5 (lima) didisi pada formulir yang telah disetujui oleh
DIREKSI PEKERJAAN/PEMILIK dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
25.4. KONTRAKTOR harus menyerahkan pada PEMILIK as built drawing.
As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
yang harus diselesaikan 4 minggu setelah serah terima pekerjaan untuk pertama kali.

25.5. Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang ternyata
pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Kontraktor atas perintah tertulis Pemimpin
Proyek.

25.6. Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
Kontraktor dan Pemimpin Proyek dalam melaksanakan pekerjaan ini.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 17


VII. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/ METODE PELAKSANAAN/
METODE KERJA

Sesuai dengan spesifikasi teknis maka kami dapat membuat metode pelaksanaan yang
nantinya akan dijadikan pedoman penyelesaian pekerjaan yang akan dilakukan :

PEKERJAAN PENDAHULUAN
Terbagi atas beberapa kegiatan pekerjaan yaitu :
Berkaitan dengan Direksi
1. Mengadakan rapat persiapan pelaksanaan ( Pre Ward meeting ), dimana rapat ini
dilaksanakan selambat lambatnya 7 hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK.
Beberapa hal yang biasa disepakati dalam rapat ini adalah :
• Organisasi Kerja
• Tata Cara Pengaturan pekerjaan
• Jadwal pelaksanaan pekerjaan
• Jadwal Pengadaan bahan
• Mobilisasi Peralatan dan Personil
• Penyusunan Rencana pemeriksaan lapangan
• Waktu sosialisasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat (Jika
Dibutuhkan)
2. Persiapan kontrak dan seluruh administrasi kontrak
Berkaitan dengan Masyarakat
Sosialisasi dengan masyarakat dan aparatur pemerintah setempat
Pertama sekali perusahaan akan memberitahukan secara tertulis kepada Direksi,
Camat, Aparat keamanan, Pemuka masyarakat seperti pak lurah, tokoh
masyarakat, pemuda setempat bahwa perusahaan akan segera memulai
pelaksanaan pekerjaan.
Pendekatan sosial secara persuasive ini sangat penting dilakukan agar
menghindari konflik dan meminimalisir masalah dengan masyarakat sekitar selama
pelaksanaan proyek sehingga diharapkan dengan upaya ini masyarakat bukan
menjadi faktor penghambat pelaksanaan proyek namun sebaliknya masyarakat
dapat menjadi pendorong kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan.
Persoalan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di berbagai daerah
adalah faktor yang kadang kadang membuat masyarakat sekitar lokasi proyek
melakukan berbagai hal tertentu kepada kontraktor sehingga jika tidak diantisipasi
secara dini mungkin akan berimbas negatif terhadap pelaksanaan proyek.
Sedapat mungkin kami akan mencoba melakukan inventarisir terhadap
masyarakat sekitar yang memiliki kemauan seta kemampuan kerja, Kami akan

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 18


memberikan kesempatan kepada mereka yang mau bekerja namun berada dalan
batas kendali dan management perusahaan.
Teknis pelaksanaan :
1. Menyurati pihak pihak terkait
2. Mengadakan pertemuan bersama dengan pemuka masyarakat beserta
pengguna jasa ditempat yang memungkinkan
3. Memberikan Penjelasan dan sosialisasi terhadap pelaksanaan proyek

Dalam Internal Perusahaan


Sementara dilaksanakannya sosialisasi dan pendekatan dengan masyarakat
dalam internal perusahaan kami akan melakukan :
Penyusunan Sistem manajemen proyek (Project Managemen System )
Sistem manajemen ini terdiri dari struktur organisasi dan system informasi.
Dalam hal ini akan ditetapkan manajemen puncak (Top Management ) dan
ditetapkan juga hubungan antara anggota tim proyek dan manajer proyek. Struktur
organisasi ini bersifat fungsional dan dibagi menurut area fungsi masing-masing.
Menetapkan personil yang akan ditetapkan dalam organisasi proyek yang aklan
dikerjakan
Membuat rencana kerja penyelesaian pekerjan dari awal sampai akhir sedetail
mungkin dan membuatkan strategi penyelesaian pekerjaan sehingga dapat
diselesaikan secara tepat waktu dan sesuai dengan mutu yang sudah
direncanakan
1. Pembuatan Shop Drawing
Shop drawing atau gambar kerja merupakan acuan bagi pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan
lapangan menjadi mudah dilaksanakan dan terkendali secara teknis baik
dari segi waktu maupun kerja. Gambar kerja dibuat dengan berpedoman
pada perencanaan
2. Pengadaan Material untuk pekerjaan persiapan
Untuk pekerjaan persiapan belum begitu banyak membutuhkan material.
Terutama hanya untuk kebutuhan pembuatan perakitan kantor proyek,
kantor konsultan / pengawas, gudang, barak kerja, base camp staf dan
lainnya
3. Persiapan jadwal waktu pelaksanaan ( Time Schedule ) untuk pedoman
pelaksanaan
4. Pembuatan dan pemasangan plank proyek

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 19


5. Mobilisasi seluruh tenaga yang dibutuhkan sesuai dengan schedule tenaga.
6. Mobilisasi Bahan / Material
Sebelum kami memasukan material; kami akan menyusun schedule material
terlebih dahulu. Jumlah volume bahan yang kami masukan sesuai dengan
junlah kebutuhan yang sudah diestimasi untuk seluruh penyelesaian
pekerjaan.
Setiap bahan yang didatangkan kelokasi proyek harus sesuai dengan
kualitas yang direncanakan. Kami akan menugaskan bagian Quantity control
untuk memeriksa seluruh material yang didatangkan ke proyek sesuai
dengan persetujuan Direksi Lapangan.
Bahan dan material yang didatangkan kelokasi proyek juga dicatat dan
didokumentasikan kedalam buku material record.

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pengukuran
Pekerjaan Pengukuran merupakan pekerjaan awal yang akan dilaksanakan
sebelum dimulainya pekerjaan. Hasil pengukuran tersebut dijadikan sebagai
pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan yang dibuatkan kedalam Mutual Chek Nol (
MC-O ).
Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja ( Shop Drawing )
dan petunjuk dari Direksi pekerjaan.
Pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan akan diukur kembali untuk mencek hasil
pekerjaan, dimana hasil pengukuran ini nantinya dipakai sebagai Asbuilt Drawing.
Dokumentasi
Foto dokumentasi akan diambil pada kondisi sebelum pekerjaan dimulai ( 0 % ) dan
pekerjaan yang sedang dilaksanakan (50 % ) serta pekerjaan selesai dilaksanakan
( 100 % ).
Pengambilan foto dilakukan pada posisi pengambilan yang sama sehingga dapat
menghasilkan Dokumentasi yang menggambarkan proses pelaksanaan
pekerjaan dari awal sampai akhir

Pekerjaan ini meliputi :


Pekerjaan Bangunan Mess Guru Man Insan Cendekia Padang Pariaman
A. Pekerjaan pendahuluan
B. Pekerjaan pondasi/tanah
C. Pekerjaan struktur
D. Pekerjaan dinding
E. Pekerjaan pintu/jendela

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 20


F. Pekerjaan plafond
G. Pekerjaan lantai
H. Pekerjaan cat
I. Pekerjaan atap
J. Pekerjaan mekanikal elektrikal
K. Pekerjaan asseosris arsitektur

Pekerjaan Pagar Dan Halaman


A. Pekerjaan pondasi/tanah
B. Pekerjaan struktur
C. Pekerjaan dinding pagar
D. Pekerjaan penutup lantai halaman

Metoda dibawah ini meliputi item item pada seluruh bangunan diatas. Sebelum memulai
pekerjaan pelaksana harus benar benar memahami gambar kerja dan item item pekerjaan
yang akan dilaksanakan pada setiap bangunan.

PEKERJAAN BANGUNAN MESS GURU MAN INSAN CENDEKIA PADANG


PARIAMAN
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Pemasangan Bouwplank

Lokasi yang sudah dibersihkan akan dilakukan pengukuran penempatan posisi


tempat bangunan dan dilanjutkan dengan pemasangan buoplank.
Bouwplank dipasang pada patok kayu kasau berukuran 5/7, tertancap ditanah
sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 1.50 m
satu dengan yang lainnya.
Bouwplank dibuat dari kayu kasau dengan ukuran tebal 3 cm dan lebar 15 cm dipasang
lurus dan diserut rata pada sisi disebelah atasnya. Tinggi sisi atas papan bangunan
harus sama satu dengan yang lainnya dan rata / waterpass, kecuali dikehendaki lain
oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
Bouwplank dipasang minimum sejarak 2 m dari as pondasi terluar. Apabila kondisi
lapangan tidak memungkinkan, bouwplank diletakkan sesuai dengan petunjuk Direksi
Lapangan.

Pekerjaan Pendahuluan ini akan kami laksanakan selama 1 minggu yaitu minggu ke
1.

B. PEKERJAAN PONDASI
1. Pekerjaan Galian Tanah Biasa

Dalam,lebar dan panjang galian harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan Jika
terjadi genangan dalam lobang galian maka air harus dikeluarkan

2. Pekerjaan Urugan Pasir

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam peker—jaan urugan pasir adalah, Pasir
urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban
yang optimum untuk pemadatan, Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 21


stamper, Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir
urug seperti yang direncanakan.

3. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Kali 1 : 4

Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali, yaitu dengan cara, Pasang patok batu untuk memasang profil
(2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi, Pasang bilah
batu datar pada kedua patok,setinggi profil, Pasang profil benar-benar tegak lurus dan
bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian
yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi, Ikat profil tersebut pada
bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih kuat, Pasang
patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga
menjadi kuat dan kokoh, Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki
jika ada yang tidak tepat,demikian juga peilnya.
Pemasangan batu kali, yaitu dengan cara, Siapkan semua alat dan bahan yang
dibutuhkan, Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir,Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut, Susun
batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 25cm
dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu
kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air, Naikkan benang pada
25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai ketinggian benang.
Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

Pekerjaan Pondasi ini akan kami laksanakan selama 6 minggu yaitu minggu ke 2 s/d
minggu ke 7.

C. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan Beton Bertulang, meliputi :
1. Pek. Sloof uk. 15/20 mutu K-225
2. Pek. Kolom uk. 15/15 mutu K-225
3. Pek. Kolom uk. 15/30 mutu K-225
4. Pek. Balok uk. 15/20 mutu K-225
5. Pek. Balok uk. 11/15 mutu K-225
6. Pek. Balok Late uk. 11/20 mutu K-225
7. Pek. Plat Dak tebal 10cm mutu K-225
8. Pek. List Plank Beton tebal 6cm mutu K-225

Untuk Pekerjaan beton bertulang K 225 digunakan campuran terdiri dari Semen,
Pasir Beton dan Split yang sesuai dengan Job Mix
Semen:
Semen yang digunakan adalah semen menurut standard Cement Porland.
Penyimpanan semen harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40
cm dari tanah dan tumpulkan paling tinggi 2 M untuk menjaga agar mutu semen tetap
terjamin dan semen tidak lembab dan tidak mengeras.
Agregat:
Kualitas agregat harus memenuhi syarat yang telah ditentukan. Agregat Split harus
berupa koral yang mempunyai susunan gradasi yang baik. Kadar Lumpur dari
agregat halus / Pasir tidak boleh melebihi dari 5 % berat pasir. Pasir harus terdiri dari
butir butir yang bersih, kasar, tajam dan bebas dari bahan bahan organik, Lumpur,

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 22


tanah lempung dan sebagainya. Penumpukan Split atau Kerikil dan pasir harus
dipisah agar kedua jenis material tersebut tidak bercampur untuk menjamin adukan
beton dengan komposisi material yang tepat.
Air:
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
garam, alkalis dan bahan bahan organis lainnya yang dapat merusak mutu beton
nantinya.
Besi Beton:
Besi beton yang digunakan adalah sesuai dengan gambar rencana dan spek teknis.
• Untuk pembesian sebagai tulangan pokok/utama dan begitu juga untuk
sengkang sesuai dengan gambar rencana
Cetakan:
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik sehingga
hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas batas yang sesuai
dengan yang ditunjukan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan.
Pelaksanaan :
❖ Tulangan harus dibentuk dengan mempedomani gambar detail standar
penulangan atau sesuai dengan petunjuk dari pengawas lapangan.
Tulangan harus diletakan secara tepat dan dijamin terhadap pergeseran
dengan menggunakan ikatan kawat besi. Tulangan harus betul betul bebas
dari acuan dan lantai kerja dengan memempatkan potongan potongan
beton decking diantara tulangan dan acuan / lantai kerja. Antara tulangan
tulangan yang lebih dari satu lapis harus dipisahkan satu sama lain dengan
potongan besi sebagai ganjal ( cakar Ayam ). Cakar Ayam ini harus terikat
dengan kokoh terhadap besi tulangan yang ditopangnya. Untuk Stek
tulangan pelat lantai, balok, kolom minimal nilai yang terbesar antara 1
Meter dengan 40 kali diameter besi yang bersangkutan.Pekerjaan
pembesian harus benar benar telah mendapat persetujuan dari pihak
terkait sebelum melanjutkannya dengan pekerjaan berikutnya.
Pekerjaan pembesian dilaksanakan dengan memakai tenaga kepala
Tukang Besi, Tukang Besi, pekerja dengan memakai alat seperti gunting
besi dan alat Bantu lainnya
❖ Papan bekisting diberikan perkuatan dengan memakai paku dan bila
diperlukan dibantu dengan menggunakan kayu 5/7 dengan jarak-jarak
tertentu. Seluruh bagian bekisting diperiksa dan disetujui direksi teknis
sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan cor.Pemasangan bekisting harus
setepat tepatnya sesuai dengan sifat pekerjaan dan tidak boleh kelihatan
bergetar atau melentur selama pelaksanaan pekerjaan serta harus mudah
dibongkar tanpa merusak konstruksi.Seluruh permukan bekisting diolesi
dengan minyak bekisting agar memudahkan pembongkaran bekisting
nantinya
Pekerjaan bekisting dilaksanakan dengan memakai tenaga Tukang kayu,
kepala tukang kayu, pekerja dan mandor dengan memakai alat seperti
gergaji, palu dan alat Bantu
❖ Pekerjaan pengecoran dilakukan apabila pekerjaan pembesian dan
begisting telah mendapat persetujuan dari direksi lapangan. Sebelum
adukan beton dicor dituang, bidang bidang yang akan dicor harus bersih
dari kotoran kotoran seperti serbuk gergaji, tanah dan lain lain yang
nantinya akan mempengaruhi mutu dari beton tersebut. Selain itu begisting
juga dibasahi secukupnya. Perlu pula diadakan tindakan tindakan untuk
menghindarkan mengumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.
Pengadukan campuran beton ( Semen, Pasir dan Split atau kerekel serta
air ) dilakukan dengan mesin pengaduk ( molen/ Mixer ). Pengadukan beton
dalam molen tidak boleh kurang dari satu menit, terhitung setelah seluruh

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 23


komponen adukan masuk kedalam pengaduk. Penyampaian beton adukan
dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang tidak
mengakibatkan terjadinya separasi separasi komponen adukan beton dan
harus sudah dicor paling lambat 30 Menit sejak pencampuran dalam mixer
degan tidak mengurangi ketentuan kualitas beton yang disyaratkan.

Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban
untuk paling sedikit 14 ( empat belas) hari.

Pekerjaan beton ini dilaksanakan dengan memakai alat Bantu seperti,


beton molen/ mixer, Vibrator sebagai alat penggetar, lift pengangkat beton,
cangkul, sekop, ember dan alat Bantu lainnya dengan tenaga manusia
Seperti kepala Tukang Batu, Tukang Batu Pekerja dan dipimpin oleh satu
orang mandor .
Pekerjaan Beton Bertulang ini akan kami laksanakan selama 9 minggu yaitu pada
minggu ke 4 s/d minggu ke 12.
D. PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan Dinding ini meliputi :
1. Pek. Stek besi dinding bata
2. Pek. Pasang Dinding Bata tbl ½ bata Camp 1 : 2
3. Pek. Pasang Dinding Bata tbl ½ bata Camp 1 : 4
4. Pek. Pasang Plesteran 1 : 2 tbl. 1,5cm
5. Pek. Pasang Plesteran 1 : 4 tbl. 1,5cm
6. Pek. Pasang Acian
7. Pek. Pasang Plesteran 1 : 3 /Afwerking

Pasangan Dinding Bata 1 : 2 dan 1 : 4


▪ Bahan :

Batu bata yang digunakan batu bata merah lokal yang berkualitas baik bersudut
siku siku dan tajam dan sebelum dipasang harus direndam terlebih dahulu
dengan air sampai jenuh,
Pasir terdiri dari butir butir yang tajam dan keras, butir butir harus bersifat kekal
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Kadar Lumpur tidak boleh
melebihi 5 % berat.
Semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam item beton
bertulang
▪ Alat :

Alat yang digunakan Sendok Semen, Ember, dan alat Bantu lainnya
▪ Pelaksanaan :

Pemasangan dinding bata merah setebal ½ bata dilakukan untuk seluruh


pembatas ruangan yang tertera dalam gambar.Pekerjaan dinding mempunyai
dua macam pasangan, yaitu Pasangan Kedap Air ( 1 Pc : 2 Pp ) dan Pasangan
Bata (1 Pc : 4 Pp ). Pasangan 1 Pc : 2 PS dimulai diatas sloof sampai setinggi
40 cm, diatas lantai pasangan dinding saluran keliling bangunan dan pasangan
dinding WC setingi 1,50 cm diatas permukaan lantai dan pasangan bata 1 : 4
berada diatas pasangan kedap air tesebut.
Semua pasangan dinding bata harus horizontal dan rata dan pengukuran harus
dilakukan dengan benang. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 24


diatasnya harus berbeda setengah panjang bata. Bata setengah tidak
dibenarkan digunakan ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga menurun
dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
Pekerjaan Plesteran

- Plesteran dinding dengan adukan 1 Pc : 4 Pp dilaksanakan pada semua dinding


batu bata dengan spesi 1 Pc : 4 Pp. Dengan ketebalan 1,5 cm
- Untuk pekerjaan plesteran tidak dibenarkan memakai bahan kapur.
- Untuk afwerking/acian beton digunakan adukan/spesi 1 Pc : 2 Pp, sebelumnya
permukaan beton harus dikasarkan dan dilebur dengan air semen terlebih dahulu
agar plesteran betul-betul melekat pada bidang beton yang diplester.
- Plesteran acian dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering
benar).
- Sebelum diplester dilaksanakan semua pipa-pipa listrik, pipa leding dan pipa
lainnya yang melalui dinding tembok harus telah dipasang terlebih dahulu serta
dinding harus disiram dengan air secara merata.
- Plesteran akhir halus, lurus dan sama rata baik vertikal maupun horizontal.
- Bidang-bidang plesteran yang menunjukan hasil kurang, tidak memuaskan, tidak
rata, tidak tegak lurus, retak-retak, keropos dan sebagainya, maka bagian tersebut
harus diperbaiki/diulang.
- Plesteran bata dapat/boleh dilaksanakan apabila atap telah dipasang, serta bahan
pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus.

Pekerjaan Plesteran beton memiliki prinsip kerja yang sama dengan diatas.

E. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan ini meliputi :
1. Pek. Urugan Pasir
2. Pek. Cor Beton K-175
3. Pasang Lantai Granit uk. 60 x 60cm Polish Bagian dalam dan Unpolish Bagian
Luar
4. Pasang Plint Granit

- Melakukan pengurugan pasir ,agar lantai menjadi padat.


- Melakukan Cor Beton sebelum pemasangan granit ,agar terjadi kesetaraan lantai.
- Bahan granit yang digunakan harus sesuai dengan Persyaratan PBI 2013 dan telah
berstandar SNI serta disetujui oleh Direksi. Motif dan warna ditentukan kemudian
pada waktu pelaksanaan bersama-sama pemberi Direksi/Pengawas. Untuk lantai
granit yang digunakan dengan ukuran 60 x 60 cm berjenis polsih dan unpolish,
dengan ciri – cirinya : permukaannya rata, siku, presisi dan tidak cacat.
- Bahan granit sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 25


- Pemasangan lantai granit harus menghasilkan penyelesaian yang rapi, rata,
waterpas serta menghasilkan garis-garis lurus dan simetris.
- Semen penutup siar-siar harus dipakai semen yang sama warnanya dengan warna
granit.
- granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan granit hingga betul-betul bersih.
- granit yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
- Melakukan pemasangan Plint granit.
Pekerjaan Lantai ini akan kami laksanakan selama 3 minggu yaitu pada minggu ke 6
sampai minggu ke 8.

F. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


Pekerjaan Kozen Pintu dan Jendela

a. Semua kosen harus sesuai dengan spesifikasi ,baik merk, bentuk, ukuran, dan
ketebalan, sebelum dilakukan pemasangan kebidang dinding, dinding yang akan
dipasang kusen harus sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
b. Setiap pekerjaan konzen dan lain-lainnya yang dibuat diluar lokasi Kegiatan harus
sepengetahuan Pengawas Lapangan.
c. Semua ukuran kosen harus sesuai gambar rencana.

Pekerjaan Pintu panel

a. Tipe pintu yang terpasang harus sesuai dengan daftar tipe yang tertera dalam
gambar kerja dalam pekerjaan ini pintu yang dibuat adalah pintu Panel Kayu
(ruangan Bagian dalam),Pintu Emergency Door/Stell Door (Untuk Bagian Luar)
dan pintu pabikasi UPVC (Untuk Toilet) Lengkap terpasang untuk bagian toilet,
dengan memperhatikan ukuran, bentuk profil, material, detail, arah bukaan, dan
lain-lain. Rangka daun harus dilindungi dari kerusakan, retak, bercak, noda,
lubang, atau goresan pada permukaan yang tampak, baik selama fabrikasi
maupun pemasangan. Apabila ditemui kerusakan, cacat, atau salah pemasangan
karena kelalaian, maka akan diganti atas biaya sendiri tanpa dianggap sebagai
pekerjaan tambah.

Pekerjaan Pintu dan Jendela kaca

a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan


syarat pekerjaan dalam buku ini.
Untuk Jendela Bingkai Kaca Yang digunakan adalah aluminium.
b. Pemasangan Kaca mati tb. 5mm
Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci

- Kunci Tanam Biasa

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 26


- Engsel Pintu Stainless
- Grendel pintu
- Casement 16” dan Rambuncis
➢ Pekerjaan Pintu dan Jendela ini akan kami laksanakan selama 6 minggu yaitu
pada minggu ke 12 sampai dengan minggu ke 17.
G. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pekerjaan ini meliputi :
1. Pasang Instalasi Titik Lampu dalam consuit komplit
2. Pasang lampu LED kotak 17watt, Lampu Bret 17 watt, dan lampu Strip LED
3. Pasang Instalasi Stop Kontak dalam conduit komplit
4. Pasang MCB 16 A

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan listrik pada proyek ini antara lain :
a. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel untuk seluruh jaringan instalasi
listrik dalam gedung.
b. Pengadaan dan pemasangan penerangan lampu / almateur, saklar, stop
kontak.
c. Pengadaan dan Pemasangan kabel listrik (sekering kast)
d. Pengadaan dan pemasangan sistem pertanahan / arde
e. Pengadaan dan pemasangan alat-alat / material bantu untuk instalasi.

Yang diartikan dalam lingkup pekerjaan ini adalah dalam arti yang luas dari
pengadaan, pemasangan, pengujian, percobaan dan pemeliharaan, seluruh
sistem instalasi yang tertulis didalam spesifikasi teknis dan gambar dokumen
lelang. Masuk pula dalam lingkup pekerjaan ini adalah, pengadaan dan
pemasangan seluruh peralatan, serta accessories yang mungkin secara detail
tidak tergambarkan/tidak terspesifikasikan dengan sempurna, namun
merupakan komponen dari instalasi ini sebagai sesuatu sistem, untuk bekerja/
beroperasinya dengan sempurna dan baik.
Pemasangan instalasi listrik akan kami laksanakan bekerja sama dengan badan
atau biro yang mempunyai sertifikasi ketenaga listrikan.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan

- Sebelum pelaksanaan instalasi dimulai, kami akan membuat gambar-gambar


pengamatan untuk pelaksanaan (shop Drawing) yang diperlukan untuk
diperiksa dan disyahkan oleh pihak terkait.
- Jika terjadi kesalahan dan kelalaian yang mengakibatkan instalasi berbeda-beda
dengan “shop drawing” yang telah disetujui sebelumnya maka harus diperbaiki,
mengganti dan mengembalikan dengan benar.

➢ Pekerjaan Elektrikal ini akan kami laksanakan selama 4 minggu yaitu pada
minggu ke 17 sampai minggu ke 20.

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 27


H. MEKANIKAL
Pekerjaan ini meliputi :
1. Pengadaan material/peralatan, tenaga, perabot-perabot dan pembuangan
airsanitasi yang lengkap sesuai dengan gambar perencanaan dari Rencana
Kerjadan Syarat-syarat teknis
2. Pengadaan dan pemasangan bahan-bahan sanitary berupa pasang wastafel,
Klosed,Merk American Standar type sesuai spesifikasi bahan, pemasangan kran
air dia. 3/4 “ stainless, Floor drain stainless, dan perpipaan baik pipa air bersi,
kotor padat dan cair.

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Air Bersih

Ketentuan Umum

Pekerjaan pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian :


a) Gambar-gambar dan Spesifikasi adalah merupakan bagian yang paling
melengkapi dan seluruh ketentuan yang tercantum dalam gambar kerja
danSpesifikasi bersifat mengikat
b) Seluruh pekerjaan sarana air bersih yang akan dilaksanakan harus dikerjakan
oleh Kontraktor yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik
danditunjang oleh tenaga-tenaga yang cakap dan berpengalaman dalam
bidangnya.

Lingkup Pekerjaan
a) Pengadaan material/peralatan, tenaga, pipa-pipa air bersih yang lengkap
sesuai dengan gambar perencanaan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat
teknis.
b) Pengadaan dan pemasangan bahan-bahan sarana air bersih berupa pasang
pipa PVC AW 3/4 “, 1”,3’,4”.
Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemborong memasang dan mengadakan alat-alat sarana air bersih sesuai
dengan gambar perencanaan dan terlebih dahulu harus memberitahukan
bahan sebelum dipasang untuk disetujui oleh direksi dilapangan.
b. Instalasi air bersih dipakai pipa PVC type AW, khusus untuk instalasi air bersih
ukuran 1/2 “, sedangkan kran air dipakai 1/2 ”.

Pekerjaan Air Kotor

Ketentuan Umum
Pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian :
a. Menyediakan seluruh pekerjaan,material,perlengkapan,peralatan dan
melaksanakan seluruh pekerjaan Air kotor sehingga dapat
beroperasi dengan sempurna.
b. Gambar-gambar dan Spesifikasi adalah merupakan bagian yang paling
melengkapi dan seluruh ketentuan yang tercantum dalam gambar kerja
danSpesifikasi bersifat mengikat.
c. Seluruh pekerjaan sarana air kotor yang akan dilaksanakan harus dikerjakan

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 28


oleh Kontraktor yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan
ditunjang oleh tenaga-tenaga yang cakap dan berpengalaman
dalambidangnya.

Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan material/peralatan, tenaga, pipa-pipa air kotor yang lengkap
sesuai dengan gambar perencanaan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat
teknis.
b. Pengadaan dan pemasangan bahan-bahan sarana air kotor berupa pasang
pipa PVC AW 4“, 3“ Pasang Kennie 3” dan 4 “,Socket 3”dan4“ dan pasang
clean out.
c. Penampungan kotoran dari toilet bangunan dibuat 1 (satu) unit septictank
lengkap dengan resapan kapasitas 15 (lima belas) orang, selanjutnya untuk
ukuran dan penempatannya dikerjakan menurut gambar rencana.

Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemborong harus memasang dan mengadakan alat-alat sarana air
kotor sesuaidengan gambar perencanaan dan terlebi dahulu
harus memberitahukanbahan sebelum dipasang untuk disetujui oleh direksi
di lapangan.
b. Instalasi air kotor dari WC dipakai pipa PVC 4” untuk air kotor padat
dan3“untuk air kotor cair, air kotor harus dialirkan kesaluran septictank yang
ada.
c. Pemborong harus memasang instalasi tersebut sesuai dengan
gambarkerjaterlampir.

Pekerjaan Pengecatan ini akan kami laksanakan selama 4 minggu yaitu pada
minggu ke 17, dan dilanjutakan pad minggu 20.

I. PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan ini meliputi :
Pengecatan Tembok baru dengan cat air

Bahan Cat yang akan dipakai untuk cat tembok dipakai cat dengan mutu setara
dengan catylac. Warna cat yang akan dipakai untuk seluruh pekerjaan ini akan
ditentukan kemudian.
Semua bidang dinding dan beton yang akan dicat harus diamplas terlebih dahulu.
Sebelum pengecatan bidang dinding atau beton terlebih dahulu harus diplamur
dengan plamur tembok secara merata dan amplas kembali.
Langkah Pekerjaan Cat baru tembok adalah sebagai berikut :
▪ Penggosokan dinding dengan batu gosok sampai rata dan halus , setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih
▪ Melapis dinding dengan plamir tembok, dipoles sampai rata. Setelah betul-betul
kering digosok gosok dengan amplas halus dan dilap dengan kain kering yang
bersih
▪ Pengecatan dengan cat tembok harus menghasilkan warna merata
▪ Finishing dengan cat tembok sama rata minimal 3 ( tiga ) kali
Urutan Langkah Pekerjaan untuk Cat Baru Plafond :
▪ Membersihkan bidang plafond yang akan dipakai

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 29


▪ Mengecat plafond 2 ( dua ) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang
merata sama dan tidak terdapat belang-belang atau noda-noda yang
menggelupas
Untuk seluruh warna cat yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan.

Pekerjaan Pengecatan ini akan kami laksanakan selama 6 minggu yaitu pada minggu
ke 16 sampai dengan minggu ke 21.

J. PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan ini meliputi :
1. Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu dan
pemasangan Plafond Triplek dan aksesori untuk langit-langit pada tempat-tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2. Pekerjaan meliputi pekerjaan Plafond Rangka Hollow Zincalum uk. 40x40, dan
20x40, penutup dengan PVC7mm di lengkapi dengan list profil sesuai yang
diisyaratkan dalam detail Gambar.

Langkah Pemasangan Rangka Plafond adalah sebagai berikut :


▪ Pemasangan plafond baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang
terdapat didalam plafond (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat
penggantung dan penguat plafond) siap dan selesai dikerjakan
▪ Pemasangan Rangka Harus Menempel kedinding untuk rangka utama
▪ Gantungan Plafond Sebagai Penguat dipasang jarak 2m
▪ Rangka Plafond harus dibuatsedemikian rupa sehingga membentuk bidang
bagian bawah yang rata, untuk itu permukaan yang akan dipasang triplek harus
diserut terlebih dahulu.
▪ Untuk bagian plafond yang menempel di dinding di pasang list profil PVC

Pekerjaan Pengecatan ini akan kami laksanakan selama 4 minggu yaitu pada minggu
ke 17 sampai dengan minggu ke 20.
.
K. PEKERJAAN KAP/ATAP
Pekerjaan Kap Atap ini meliputi :

1. Pasang Rangka Atap Baja Ringan


2. Pasang Atap Genteng Bitumen Onduvilla 0,3mm
3. Pasang Perabung Atap
4. Pasangan Nok Akhir/Samping
5. Pasang Lisplank GRC t.9mm

Pekerjaan ini menggunakan rangka atap baja ringan, dimana jenis, mutu dan ukuran
kuda-kuda baja ringan ini sesuai dengan spesifikasi yang telah terlampirkan didalam
spesifikasi teknis. Yang mana baja ringan berjenis taso. saat pemasangannya nanti
akan meletakkan tenaga yang telah ahli di bidang pemasangan rangka atap baja
ringan, kemudian dilaksanakan pemasangan lisplank GRC, yang mana sebelumnya

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 30


lisplank dicat.Setelah Lisplank dipasang, kemudian dilaksanakan pemasangan atap
genteng metal tb 0.4mmdan Pas.Perabung atap.Untuk pekerjaan ini kami akan tetap
mengacu kepada gambar rencana.

Pekerjaan Kap Atap ini akan kami laksanakan selama 3 minggu yaitu pada minggu
ke 13 s/d minggu ke 15.

Catatan:
1. Setelah seluruh item pekerjaan selesai dilaksanakan dilakukan pembersihan
lokasi sebelum diserah terimakan kepada Pihak Owner.
2. Semua sisa sisa bahan bangunan, kotoran-kotoran harus dibersihkan sehingga
disaat serah terima dilaksanakan pekerjaan dalam keadaan bersih dan rapi

Demikianlah metoda pelaksanaan ini dibuat agar dapat menjadi pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan nantinya, sehingga pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan
waktu yang telah diberikan.

VIII. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI

Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan MESS Guru MAN Insan Cendekia Padang


Pariaman, Penyedia Jasa harus mengerahkan Tenaga Ahli Pelaksana yang berpengalaman
dan berkompetensi.

Nama Jabatan Pengalaman Sertifikat


Personel Jumlah Kompetensi Keterangan
No dalam Personel Kerja Profesional
Manajerial Pekerjaan ini (Tahun) Kerja

A PERSONEL MANAJERIAL

Manajer Ahli Muda


3 Tahun Pekerjaan
1 ……….. Pelaksanaan / 1 Orang Manajemen
(Bangunan Gedung)
Proyek Proyek (604)

Ahli Muda Tehnik


3 Tahun Pekerjaan
2 ……….. Manajer Teknik 1 Orang Bangunan
(Bangunan Gedung)
Gedung (201)

Manajer 3 Tahun Pekerjaan


3 ……….. 1 Orang Ijazah
Keuangan (Bidang Keuangan)

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 31


Ahli K3 3 Tahun Pekerjaan
4 ……….. 1 Orang Sertifkat K3
Konstruksi (Bangunan Gedung)

B TENAGA PENDUKUNG

Pelaksana
SKT Pelaksana
Bangunan
5 ……….. 1 Orang 2 Tahun Pekerjaan Bangunan
Gedung/Pekerja
Bangunan Gedung Gedung
an Gedung

2 Tahun Pekerjaan
6 ……….. Logistik 1 Orang Ijazah
Bangunan Gedung

1. Masing-masing personil inti harus membuat Curiculum Vitae (CV) atau referensi kerja
dari pengguna jasa (PA/KPA/PPK apabila merupakan proyek pemerintah dan Unsur
pemilik proyek (Direktur, Developer, dll) apabila merupakan proyek swasta), dilampiri
dengan Surat Pernyataan Kesanggupan untuk ditempatkan di pekerjaan ini dan
harus ditandatangani yang bersangkutan.
2. Isi CV yang dicantumkan minimal memuat :
a) Keterangan Pribadi,
b) Pendidikan (tahun ijazah),
c) Keahlian (masa berlaku),
d) Pengalaman Kerja (nama pekerjaan, lokasi, pengguna jasa, nama perusahaan,
uraian tugas, waktu pelaksanaan, dan posisi penugasan, kontak yang dapat di
hubungi)
3. Dibuktikan dengan fotocopy/scan Sertifikat Keahlian/Ketrampilan(SKA/SKT),sesuai
dengan persyaratan.

Catatan:
Konsultan PENGAWAS wajib memperingatkan atau mengganti personil yang dianggap
tidak mampu sesuai dengan prosedur, persyaratan dan peraturan.

Padang, 2020
Pejabat Pembuat Komitmen

Ahmad Negara Dalimunthe

Pembangunan Mess Guru MAN Insan Cendekia Padang Pariaman 32

Anda mungkin juga menyukai