Anda di halaman 1dari 15

BAB VII

PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Penelitian

Dari hasil survei yang dilakukan tanggal 01 september 2018 di Dusun


Mediyunan, Desa Keji, kecamatan Muntilan, kabupaten Magelang didapatkan
bahwa rendahnya cakupan TP2M mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain kurangnya kesadaran dan pengetahuan pemillik dan karyawan TP2M
terhadap higiene sanitasi TP2M dan juga karena adanya keterbatasan dana untuk
membangun TP2M yang memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil survei cakupan TP2M yang
memenuhi syarat sanitasi di Dusun Mediyunan, Desa Keji adalah sebesar 66,66%
dengan target dari Dinas Kesehatan adalah 72%. Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa TP2M di Dusun Padan, Desa Keji belum memenuhi target
dari Dinas Kesehatan, sehingga diperlukan pembahasan mengenai TP2M yang
telah diperiksa.

B. Analisis Penyebab Masalah Dengan Pendekatan Sistem


Berdasarkan pendekatan system, hal-hal yang menyebabkan munculnya
permasalahan kurangnya cakupan dan pencapaian dari TP2M di Dusun Mediyunan,
Desa Keji, kecamatan Muntilan, kabupaten Magelang adalah sebagai berikut :

49
Tabel 12. Analisis Penyebab Masalah

KOMPONEN KELEBIHAN KEKURANGAN

Terdapat petugas • Hanya ada satu petugas


program kesehatan program kesehatan
lingkungan dengan
lingkungan di
wilayah kerja sebanyak 8
Man Puskesmas desa
Muntilan 1
• Belum ada kader khusus
untuk kesehatan
lingkungan

Tersedia dana Tidak ada masalah


operasional dari
Money Bantuan
Operasional
Kesehatan (BOK)
INPUT
Inspeksi Rutin dan Belum ada penyuluhan
penyuluhan TP2M kepada pemilik dan
oleh petugas karyawan TP2M
Methode
kesehatan mengenai higiene sanitasi
TP2M
lingkungan

Tersedianya Balai Tidak ada masalah


desa untuk
Material
melakukan
penyuluhan

Machine Tersedianya Tidak adanya media


formulir promosi mengenai TP2M

50
pemeriksaan yang memenuhi syarat
sanitasi

Terdapatnya Belum adanya jadwal


P1 rencana program penyuluhan dan inspeksi
penyuluhan dan TP2M yang terjadwal
(Perencanaan) pelaksanaan
inspeksi sanitasi
TP2M

Dilaksanakan nya Penilaian dan pendataan


inspeksi sanitasi TP2M dilakukan belum
P2
TP2M 1x pertahun merata
PROSES (Pelaksanaan)

Pencatatan dan Kurangnya pengawasan


P3 pelaporan data dan evaluasi kegiatan
hasil kunjungan yang dilaksanakan
(Penilaian, inspeksi sanitasi
Pengawasan, TP2M
Pengendalian)

• Pemilik TP2M • Kurangnya


yang kooperatif pengetahuan dan
saat dilakukan sikap para
LINGKUNGAN inspeksi pemilik/pengelola
warung mengenai
• Adanya
TP2M yang
karyawan pada
memenuhi syarat
masing-masing

51
TP2M sanitasi.
• Kurangnya perilaku
hidup bersih dari
karyawan TP2M
warung makan
• Kurang tersedianya
sarana sanitasi yang
baik, seperti
peralatan,
penyimpanan bahan
beku, pembuangan
air kotor dan
penyediaan tempat
sampah.

C. Rekapitulasi Penyebab Masalah


1. Hanya ada satu petugas program kesehatan lingkungan dengan wilayah
kerja sebanyak 8 desa

2. Belum ada kader khusus untuk kesehatan lingkungan

3. Belum ada penyuluhan kepada pemilik dan karyawan TP2M mengenai


higiene sanitasi TP2M

4. Tidak adanya media promosi mengenai TP2M yang memenuhi syarat


5. Belum adanya jadwal penyuluhan dan inspeksi TP2M yang terjadwal
6. Penilaian dan pendataan TP2M dilakukan belum merata
7. Kurangnya pengawasan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

52
8. Kurangnya pengetahuan pemilik dan karyawan TP2M mengenai higiene
dan sanitasi TP2M, penggunaan alat pelindung diri (APD) dan dampak
yang ditimbulkan jika TP2M tidak memenuhi syarat kesehatan dan tidak
menggunakan APD
9. Kurang tersedianya sarana sanitasi yang baik, seperti peralatan,
penyimpanan bahan beku, pembuangan air kotor dan penyediaan tempat
sampah.

D. Analisis Penyebab Masalah


Analisis penyebab masalah dengan metode fish bone berdasarkan kerangka
pendekatan system, seperti gambar dibawah ini:

53
E. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah

Tabel 13. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah


No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan
Masalah
1. Hanya ada satu petugas program kesehatan Mengoptimalkan petugas
lingkungan dengan wilayah kerja sebanyak 8 desa kesehatan yang ada dengan
pembinaan dan peningkatan
kerjasama lintas program
(bekerjasama dengan petugas
promkes) dan kepala desa/kepala
dusun untuk membantu pendataan
kepemilikan TP2M
2. Belum ada kader khusus untuk kesehatan Melakukan pelatihan dan
lingkungan
penyuluhan kepada kader tersebut
mengenai higiene sanitasi TP2M,
penggunaan APD
3. Belum ada penyuluhan kepada pemilik dan Merencanakan penyuluhan kepada
karyawan TP2M mengenai higiene sanitasi TP2M pemilik dan karyawan TP2M
mengenai higiene sanitasi TP2M,
kerjasama dengan lintas program
(promkes) untuk melakukan
penyuluhan
4. Tidak adanya media promosi mengenai TP2M Pembuatan media promosi
berupa Leaflet atau bahan
yang memenuhi syarat
presentasi untuk penyuluhan

5. Belum adanya jadwal penyuluhan dan inspeksi Merencanakan penyuluhan kepada


TP2M yang terjadwal pemilik dan karyawan TP2M
mengenai higiene sanitasi TP2M,
kerjasama dengan lintas program
(promkes) untuk melakukan
penyuluhan
6. Penilaian dan pendataan TP2M dilakukan Mengoptimalisasi penyusunan
belum merata ulang jadwal kunjungan langsung
inspeksi sanitasi TP2M.
7. Kurangnya pengawasan dan evaluasi kegiatan Melakukan pengawasan dan
yang dilaksanakan evaluasi kegiatan secara rutin per
bulan
8. Kurangnya pengetahuan pemilik dan karyawan Melakukan penyuluhan kepada
TP2M mengenai higiene dan sanitasi TP2M, pemilik dan karyawan TP2M yang
penggunaan alat pelindung diri (APD) dan ada di wilayah kerja Puskesmas
dampak yang ditimbulkan jika TP2M tidak Muntilan I secara berkala
memenuhi syarat kesehatan dan tidak mengenai higiene sanitasi TP2M,

menggunakan APD penggunaan APD

9 Kurang tersedianya sarana sanitasi yang baik, • Membeli peralatan


seperti peralatan, penyimpanan bahan beku, tambahanagar dapat
pembuangan air kotor dan penyediaan tempat penggunaan sekali cuci.
sampah.
• Membeli freezer khusus untuk
makanan beku

• Membeli tempat sampah dan


tmenyediakan tempatnya
untuk khusus membuang
sampah
F. Penggabungan alternatif pemecahan masalah

Penyebab masalah Alternatif Pemecahan Masalah

Hanya ada satu petugas program kesehatan 1. Mengoptimalkan petugas kesehatan yang ada dengan
lingkungan dengan wilayah kerja sebanyak 8 pembinaan dan peningkatan kerjasama lintas program
desa (bekerjasama dengan petugas promkes) dan kepala
desa/kepala dusun untuk membantu pendataan
Belum ada kader khusus untuk kesehatan
lingkungan kepemilikan TP2M, melakukan pengawasan dan

Belum ada penyuluhan kepada pemilik dan evaluasi kegiatan secara rutin per bulan

karyawan TP2M mengenai higiene sanitasi

TP2M

Tidak adanya media promosi mengenai TP2M 2. Mengoptimalisasi penyusunan ulang jadwal
yang memenuhi syarat kunjungan langsung inspeksi sanitasi TP2M

Belum adanya jadwal penyuluhan dan inspeksi


TP2M yang terjadwal

Penilaian dan pendataan TP2M dilakukan


belum merata
3. Peningkatan pengetahuan pemilik warung makan dan
kesadaran pemilik TP2M dengan penyuluhan yang
Kurangnya pengawasan dan evaluasi kegiatan
sistematis dan pemberian penghargaan untuk warung
yang dilaksanakan
yang memenuhi syarat sanitasi

Kurangnya pengetahuan pemilik dan karyawan


TP2M mengenai higiene dan sanitasi TP2M,
penggunaan alat pelindung diri (APD) dan
dampak yang ditimbulkan jika TP2M tidak
memenuhi syarat kesehatan dan tidak
menggunakan APD
Kurang tersedianya sarana sanitasi yang baik,
seperti peralatan, penyimpanan bahan beku,
pembuangan air kotor dan penyediaan tempat
sampah.

Bagan 3. Penggabungan alternatif pemecahan masalah


G. Hasil penggabungan alternatif pemecahan masalah :
1. Mengoptimalkan petugas kesehatan yang ada dengan pembinaan dan
peningkatan kerjasama lintas program (bekerjasama dengan petugas
promkes) dan kepala desa/kepala dusun untuk membantu pendataan
kepemilikan TP2M, melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan secara
rutin per bulan
2. Mengoptimalisasi penyusunan ulang jadwal kunjungan langsung inspeksi
sanitasi TP2M
3. Peningkatan pengetahuan pemilik warung makan dan kesadaran pemilik
TP2M dengan penyuluhan yang sistematis dan pemberian penghargaan
untuk warung yang memenuhi syarat sanitasi

H. Penentuan Pemecahan Masalah dengan Kriteria Matriks


Penentuan prioritas pemecahan masalah adalah untuk menentukan
pemecahan masalah yang paling efektif, efesien dan mudah dilakukan sehingga
pemecahan masalah tersebut mampu menyelesaikan masalah yang ada dengan
6
efisien dan efektif, dengan menggunakan metode MIV :

M.I.V
C

M = Magnitude, besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan


I = Importancy, pentingnya penyelesaian masalah
V = Vulnerability, sensitifitas cara penyelesain masalah
C = Cost, biaya
Tabel 14. Kriteria Skor MIV/C
Skor Magnitude Importancy Vulnerability Cost
1 Tidak Magnitude Tidak Penting Tidak Sensitif Tidak Murah

2 Kurang Magnitude Kurang Penting Kurang Sensitif Kurang Murah

3 Cukup Magnitude Cukup Penting Cukup Sensitif Cukup Murah

4 Magnitude Penting Sensitif Murah

5 Sangat Magnitude Sangat Penting Sangat Sensitif Sangat Murah

Untuk mendapatkan nilai dari setiap poin M, I, V, dan C, dilakukan


penilaian menggunakan metode Hanlon kualitatif, sebagai berikut :

Tabel 15. Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah Berdasarkan Metode


MIV/C
Nilai Kriteria Hasil
No Penyelesaian Masalah Urutan
M I V C Akhir
1. Mengoptimalkan petugas
kesehatan yang ada dengan
pembinaan dan
peningkatan kerjasama
lintas program
(bekerjasama dengan
petugas promkes) dan
5 4 4 3 40,00 1
kepala desa/kepala dusun
untuk membantu pendataan
kepemilikan TP2M,
melakukan pengawasan
dan evaluasi kegiatan
secara rutin per bulan

2. Mengoptimalisasi
penyusunan ulang jadwal
kunjungan langsung 4 4 4 3 22,00 2
inspeksi sanitasi TP2M
3.. Peningkatan pengetahuan
pemilik warung makan dan
kesadaran pemilik TP2M
dengan penyuluhan yang
sistematis dan pemberian 3 4 4 3 16,00 3
penghargaan untuk warung
yang memenuhi syarat
sanitasi

Setelah melakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan penyebab


masalah dengan menggunakan metode kriteria matriks dengan rumus
(M.I.V)/C maka didapatkan urutan prioritas alternatif pemecahan masalah
TP2M industri makanan sebagai berikut :

1. Mengoptimalkan petugas kesehatan yang ada dengan pembinaan dan


peningkatan kerjasama lintas program (bekerjasama dengan petugas
promkes) dan kepala desa/kepala dusun untuk membantu pendataan
kepemilikan TP2M, melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan secara
rutin per bulan
2. Mengoptimalisasi penyusunan ulang jadwal kunjungan langsung inspeksi
sanitasi TP2M
3. Peningkatan pengetahuan pemilik warung makan dan kesadaran pemilik
TP2M dengan penyuluhan yang sistematis dan pemberian penghargaan
untuk warung yang memenuhi syarat sanitasi
Tabel 17. Plan of Action
Kriteria Keberhasilan
No Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Biaya Metode
Proses Hasil
Terlaksananya
Optimalisasi
rapat koordinasi
kinerja petugas
tentang
Pembinaan petugas kesehatan kesehatan
perencanaan,
lingkungan dan meningkatkan lingkungan, Pertemuan pelaksanaan
Petugas Kepala
kerjasama lintas program dan kerjasama lintas berkala, kegiatan
Kesehatan Puskesmas Puskesmas, Adanya konsep
1. kades/kadus, melakukan program disesuaikan BOK diskusi
Rapat pemeriksaan TP2M
Lingkungan Muntilan 1 koordinator pembetukan kader baru
pengawasan dan evaluasi kegiatan meningkatkan evaluasi kegiatan dan terlaksananya
program
secara rutin per bulan promosi kerjasama antar

kesehatan program dengan

dan pendataan pembuatan


program bersama
TP2M
petugas
Membuat jadwal
Penyusunan
tertulis untuk
rencana kegiatan, Pembuatan ulang
pelaksanaan
membuat rencana jadwal secara Seluruh TP2M dapat
penyusunan ulang jadwal inspeksi sanitasi Petugas
kerja dengan terinci mengenai dikunjungi dan
kunjungan langsung inspeksi TP2M sehingga Kesehatan Puskesmas Koordinator
2. disesuaikan BOK target yang ingin target kunjungan disosialisasikan
sanitasi TP2M Lingkungan Muntilan 1 kesling
lebih terjadwal TP2M warung mengenai syarat
dicapai
dan dapat makan yang sanitasi optimal
terpantau dikunjungi.
perkembangan
kegiatan

Meningkatkan
pengetahuan Meningkatnya
Terlaksananya
Peningkatan pengetahuan pemilik serta kesadaran pengetahuan dan
penyuluhan
warung makan dan kesadaran dari pemilik kesadaran
kepada pemilik
pemilik TP2M dengan dan karyawan pemilik dan
Pemilik dan Petugas Penyuluhan, dan karyawan
penyuluhan yang sistematis dan mengenai karyawan TP2M Puskesmas Kesehatan karyawan
3. Disesuaikan BOK pertemuan, dan tentang TP2M
pemberian penghargaan untuk TP2M yang (warung makan) Muntilan 1 lingkungan mengenai TP2M
diskusi yang memenuhi
warung yang memenuhi syarat memenuhi yang memenuhi
syarat sanitasi
sanitasi syarat sanitasi, syarat sanitasi,
serta perilaku
serta perilaku dan perilaku
hidup
dari hidup hidup bersih .
bersih

Anda mungkin juga menyukai