Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat mendukung terciptanya SDM yang

cerdas, sehat dan ahli menuju keberhasilan Pembangunan Kesehatan.

Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu hak dasar masyarakat yaitu

hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional, dimana dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun

2009 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah sehat, baik secara

fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk

hidup produktif secara sosial ekonomis.

Desentralisasi upaya Kesehatan memberi wewenang kepada

kabupaten dan kota untuk menentukan sendiri prioritas pembangunan

Kesehatan daerahnya sesuai dengan kemampuan, kondisi dan kemampuan

setempat. Dalam upaya mendukung pembangunan Kesehatan, sistem

informasi Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting sebagai dasar

penyusunan kebijakan, strategi maupun perencanaan, sehingga pembangunan

Kesehatan yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan mampu mengatasi

masalah Kesehatan yang dihadapi.

1
Penyediaan data dan informasi kesehatan yang lengkap dan akurat

merupakan salah satu faktor yang penting dalam meningkatkan efektifitas

dan efesiensi kebijakan, strategi dan perencanaan yang disusun.

Dalam rangka memberikan gambaran situasi dan kondisi kesehatan

Puskesmas Tanjung Karang dan untuk mengetahui gambaran hasil-hasil

program kegiatan yang dicapai selama tahun 2018 perlu dibuat profil

Kesehatan Puskesmas Tanjung Karang tahun 2018.

1.2. Tujuan Penulisan

a. Memberikan informasi Derajat Kesehatan Masyarakat di wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Karang tahun 2018.

b. Memberikan informasi tentang Target Program TB Paru yang dilakukan

di wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang tahun 2018.

c. Memberikan informasi tentang Pencapaian Program TB Paru yang

dilakukan di wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang tahun 2018

2
BAB II

TINJAUAN PROGRAM TB PARU

2.1 Derajat Kesehatan

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat merupakan tujuan

pembangunan kesehatan Kota Mataram yang dilaksanakan melalui program

dan kegiatan. Pembangunan kesehatan selain diarahkan untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat juga meningkatkan mutu dan kemudahan

pelayanan kesehatan yang semakin terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat.

Derajat Kesehatan ditentukan oleh indikator-indikator kualitas

hidup, mortalitas, morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup antara lain dapat

dilihat dari indikator Umur Harapan Hidup, sedangkan mortalitas dapat dilihat

dari indikator-indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian

Ibu. Morbiditas dapat dilihat dari indikator-indikator antara lain angka dan

jumlah kesakitan DBD, ISPA, Diare, Malaria, TB paru, HIV/AIDS, Acute

Flaccid Paralysis (AFP). Sedangkan status gizi dilihat antara lain dari dari

indikator Persentase Balita dengan Gizi Buruk (dibawah garis merah pada

KMS).

3
2.2 Tuberkulosis

Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberkulosis, yakni kuman aerob yag dapat hidup

terutama di paru-paru atau di berbagai organ tubuh lainnya yang

mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Pada penyakit

tuberkulosis, jaringan yang paling sering diserang adalah paru-paru

yakni sebesar 95,9 %. Penyakit Tuberkulosis Paru masih merupakan

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia ,demikian juga di Kota

Mataram.

Secara nasional prevalensi TB Paru adalah 210/100.000

penduduk dan target yang harus dicapai tahun 2017 adalah penemuan

70% dari kasus yang diperkirakan dari prevalensi tersebut.

Penduduk yang menderita tuberkulosis dengan BTA positif di wilayah

kerja puskesmas Tanjung Karang sebanyak 39 orang dan suspek

tuberkulosis sebanyak 142 orang pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan

CDR yang rendah yaitu sebesar 29,5 %.

4
Tabel 2.1 Keigatan P2M Tahun 2017

5
2.3 Target Program TB Paru Tahun 2018

3.3.1 Target dalam penanggulangan TB Paru adalah :

1. Proporsi Pasien TB BTA positif antara suspek 5-15%

2. Proporsi pasien TB Paru BTA Positif diantara semua pasien TB di obati >

65 %

3. Angka penemuan kasus (Case Detection Rate = CDR ) minimal 70%

4. Angka konversi (convertion Rate ) minimal 80%

5. Angka Kesembuhan (Cure Rate ) minimal 85%

6
Tabel 2. 2 Target Insiden TB Paru Kota Mataram Tahun 2018

No Target Kota Puskesmas Jumlah Jumlah 70%


PDDK Absolut
1 AMP 37956 193 135
2 TK 64776 329 230
3 KRP 49886 253 177
4 PGS 61778 314 219
5 MTR 36174 184 129
6 2380 DSSA 26016 132 92
7 PJR 26660 135 94
8 SLLPR 28410 144 101
9 KRT 40258 205 143
10 CKR 63907 325 227
11 BAB 32668 166 116

Dari tabel data insiden TB Paru Kota Mataram Tahun 2018 diketahui

target insiden TB Paru untuk wilayah kerja Puskesmas Tanjung Karang sebesar

230 kasus TB Paru (70%).

2.4 Pencapaian Program TB Tahun 2018 :

2.3 Tabel Pencapaian Penemuan Kasus Baru/ CDR TB Tahun 2018

No Keluurahan Lingkungan Jumlah


Gatep, Karang Panas, Karang
Buyuk, Gatep, Karang Buyuk,
1 Ampenan Selatan Karang Buyuk, Karang Panas, 11 orang
Karang Buyuk, BTN Tsunami,
Karang Panas, Karang Buyuk.
2 Banjar Sintung, Banjar, Sintung 3 orang
3 Taman Sari Jalan Majapahit, Taman Sari,

7
Kapitan 3 orang
Kekalik Timur, Kekalik Girsak,
4Kekalik/Panji Masyarakat,
Panji Tilar, Kelapa III, Kekalik
4 Kekalik Jaya Timur, Kekalik Jaya, Kekalik 12 orang
Barat, Kekalik Barat, Komplek
Dolok, Kekalik Timur, Kekalik
Timur
Batu Ringgit Utara, Batu
Ringgit Utara, Bendega,
Bendega, Bendega, Batu Dawe,
Batu Ringgit Utara, Bangsal,
5 Tanjung Karang 14 orang
Batur Ringgit Utara, Batu
Ringgit Utara, Batu Ringgit
Selatan, Bendega, Batu Ringgit
Utara, Sembalun
Batanghari, Batanghari IV/V,
Tanjung Karang
6 Bagek kembar, Perumnas Jln 5 orang
Permai
Kesra
 Catatan :
 Pande Mas Timur ( 1 orang) 2 orang
 Dasan Sari (1 orang)
Total 50 orang

Dari hasil presentase penemuan kasus baru TB Paru tahun 2018

diatas terlihat tidak mencapai target yang diharapkan dimana pada angka

penemuan kasus baru TB Paru masih rendah dan hanya mencapai 21,7 %

dari target CDR yaitu 70%

2.5 Identifikasi Masalah Kesehatan

Ada beberpa program yang telah dijalankan oleh puskesmas tidak

mencapai target. Program yang tidak menapai target tersebut adalah sebagai

berikut :

8
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular seperti

pengobatan paru (DOTS) BTA positif dengan target 70% namun dicapai sebesar

21,7%. Berikut adalah program puskesmas yang sangat rendah di bawah target

pencapaian di puskesmas Tanjung Karang Mataram.

Bagan 3.1 Fish Bone

Method Material Money man


Penyuluhan Kepatuhan
TB  minum obat Dana siap
Rendahnya Kepatuhan pasien
rendah pakai
dalam meminum obat TB Paru
Jadwal Edukasi prinsip
Penyuluhan
Kurangnya
minum obat TB Distribusi dana
kurang Edukasi tata cara
terkordinasi tidak tepat waktu
pengobatan Pengobatan paru (DOTS)
BTA positif di wilayah
Pet KES Minim puskesmas tanjung karang
tahun 2018 sebesar 21,7%
kurang dari target > 70%
Pemantuan Kurang terfokusnya
Pasien malas kesembuhan pekerjaan yang`
ke puskesmas
Kerjasama antar
pasien TB kurang dilakukan petugas
berobat petugas KES kuran
g

Pimpinan program TB
Puskesmas pasif `paru sibuk dengan
pemantuan tugas lain lain
pasien T B Perencanaan program
pengobatan TB tidak matang

Environm
controlling actuating organizing Planning
ent

Anda mungkin juga menyukai