Anda di halaman 1dari 8

PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM AMILASE

Oleh
Nama : Hayatun Nufus
NIM : B1A019048
Asisten : Marisa Karomatunnisa
Tanggal : 5 Juni 2020

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2020
“PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM AMILASE”

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mempelajari aktivitas enzimatik amilase dari air ludah pada pati.

II. TEORI DASAR


Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalis pada reaksi
kimia dalam organisme hidup. Suatu reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh
dapat dipercepat dengan adanya enzim, sehingga enzim dapat menurunkan energi
aktivasinya. Enzim sering digunakan dalam berbagai industri karena enzim akan
mempercepat reaksi pada suatu produksi sehingga dapat mengurangi biaya produksi.
Pemanfaatan enzim di bidang industri misalnya penggunaan enzim oksidase juga
amilase dalam deterjen. Sebagian besar industri makanan di negara Cina
menggunakan enzim untuk pembuatan minuman anggur, sedangkan di Indonesia
untuk pembuatan tape dan tempe. [ CITATION Isw10 \l 1057 ]
Amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa
merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
Pati adalah polimer glukosa dengan rumus molekul (C6H10O5)n. Proses hidrolisa
pati merupakan pemutusan ikatan glikosidik pada rantai polimernya oleh suatu
reaktan yang dibantu oleh air. Proses ini digunakan di industri untuk memproduksi
molekul sederhana seperti glukosa, maltosa, dan dekstrin. Hidrolisa pati tersebut
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan asam atau enzim pemecah pati
misalnya dari golongan amilase. [ CITATION Nan15 \l 1057 ]
Amilase diklasifikasikan sebagai saccharidase (enzim yang memotong
polisakarida). Amilase merupakan enzim pencernaan, terutama dilakukan oleh
pankreas dan kelenjar ludah. Fungsi utama dari enzim amilase adalah untuk memecah
pati dalam makanan sehingga mereka dapat digunakan oleh tubuh. Amilase juga
disintesis dalam buah tanaman selama pematangan, menyebabkan buah menjadi lebih
manis. Enzim amilase banyak digunakan dalam berbagai macam industri seperti
industri tekstil, industri deterjen, juga industri makan. [ CITATION Ari16 \l 1057 ]
Amilase adalah enzim yang mempunyai kemampuan memecah ikatan
glukosida pada polimer pati. Kelompok enzim ini memiliki banyak variasi dalam
aktivitasnya, sangat spesifik, tergantung pada tempatnya bekerja. Seiring dengan
penemuan-penemuan baru mengenai enzim amilase, kelompok dari amilase semakin
bertambah, contoh beberapa kelompok dari enzim amilase adalah α-amilase, β-
amilase, dan γ- amilase. Mikroba penghasil enzim amilase banyak ditemukan pada
sumber yang kaya mengandung pati, misalnya Aspergillus niger, Bacillus
amyloliquifaciens, Bacillu subtillis, Bacillus aquamaris, Streptomyces. Hal ini
disebabkan mikroba akan menghasilkan amilase untuk memecah pati yang ada supaya
dapat dimanfaatkan nutrisinya.[ CITATION Nan15 \l 1057 ]
Berdasarkan kemampuannya dalam menghidrolisis pati dan berbagai
keuntungan dari aplikasi yang dapat diberikannya maka enzim amilase tersebut harus
diketahui aktivitasnya. Faktor-faktor yang memengaruhi aktivitas enzim adalah suhu
dan pH. Suhu memiliki hubungan yang kuat antara aktivitas dan stabilitas enzim,
karena enzim sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Enzim akan bekerja pada suhu
optimal. Suhu yang terlampau tinggi dapat menyebabkan denaturasi pada enzim.
[ CITATION Fit13 \l 1057 ]

III. METODOLOGI PERCOBAAN


III.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain tabung reaksi, rak
tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, thermometer dan inkubator. Bahan yang
digunakan adalah air ludah, larutan buffer, pati, NaCl, aquades, dan Iodin.
III.2 Prosedur Percobaan
1. Disediakan 2 buah tabung reaksi. Tabung A sebagai tabung sampel dan tabung B
sebagai tabung kontrol
2. Dimasukkan pati 1% 10 mL, NaCl 1% 2 mL, larutan buffer 2 mL ke dalam
tabung A
3. Isi dari tabung A sebanyak 7mL dipindahkan ke tabung B.
4. Kedua tabung diletakkan dalam inkubator dengan suhu 37oC
5. Ditambahkan 1 mL air liur ke dalam tabung A, dan 1 mL aquades ke dalam tabung B
6. Disediakan 16 buah tabung tes. Sebanyak 8 buah untuk tabung sampel dan 8 buah
lagi untuk tabung kontrol. Ditambahkan indikator iodin sebanyak 1 mL ke dalam tiap
tabung tes.
7. Ditambahkan larutan dalam tabung A dan B satu tetes ke dalam masing-masing
tabung tes 1.
8. Penambahan dilakukan setiap 2 menit sampai tabung tes 8, dicampur dan diamati
perubahan warnanya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAAN
IV.1 Data Pengamatan
Tabel 1.1 Penentuan aktivitas enzim amilasi dari air liur pada pati
No Perlakuan Pengamatan
1 Dalam Tabung A Tidak terjadi perubahan warna
dimasukkanPati 1% 10
mL, NaCl 1% 2 mL,
buffer 2 mL. Lalu dituang
sebagian (7mL) ke tabung
B
2 Kedua tabung diletakkan Tidak terjadi perubahan warna
pada incubator suhu 37o C
3 Ditambahkan 1 mL air Tidak terjadi perubahan warna
ludah ke dalam tabung A,
dan 1 mL aquades ke
dalam tabung B
4 Disiapkan 8 tabung tes Iodin berwarna coklat
untuk larutan dari tabung
A, dan 8 tabung tes untuk
larutan dari tabung B. Lalu
ditambahkan iodin 1mL ke
dalam tiap-tiap tabung
5 Ditambahkan larutan dari Pada tabung tes A terjadi perubahan
tabung A dan B satu tetes warna menjadi ungu sedangkan
ke dalam tabung tes 1 untuk tabung tes B terjadi perubahan
ditunggu selama 2 menit warna menjadi biru.
6 Ditambahkan larutan dari Pada tabung tes A terjadi perubahan
tabung A dan B satu tetes warna menjadi ungu sedangkan
ke dalam tabung tes 2 untuk tabung tes B terjadi perubahan
ditunggu selama 2 menit warna menjadi biru
7 Ditambahkan larutan dari Tabung tes A berubah warna menjadi
tabung A dan B satu tetes merah bata sedangkan untuk tabung
ke dalam tabung tes 3 tes B berubahan warna menjadi biru
ditunggu selama 2 menit
8 Ditambahkan larutan dari Tabung tes A berubah warna menjadi
tabung A dan B satu tetes merah bata kecoklatan sedangkan
ke dalam tabung tes 4 untuk tabung tes B berubahan warna
ditunggu selama 2 menit menjadi biru
9 Ditambahkan larutan dari Pada tabung tes A tidak terjadi
tabung A dan B satu tetes perubahan warna (tetap coklat)
ke dalam tabung tes 5 sedangkan untuk tabung tes B terjadi
ditunggu selama 2 menit perubahan warna menjadi biru
10 Ditambahkan larutan dari Pada tabung tes A tidak terjadi
tabung A dan B satu tetes perubahan warna (tetap coklat)
ke dalam tabung tes 6 sedangkan untuk tabung tes B terjadi
ditunggu selama 2 menit perubahan warna menjadi biru
11 Ditambahkan larutan dari Pada tabung tes A tidak terjadi
tabung A dan B satu tetes perubahan warna (tetap coklat)
ke dalam tabung tes 7 sedangkan untuk tabung tes B terjadi
ditunggu selama 2 menit perubahan warna menjadi biru
12 Ditambahkan larutan dari Pada tabung tes A tidak terjadi
tabung A dan B satu tetes perubahan warna (tetap coklat)
ke dalam tabung tes 8 sedangkan untuk tabung tes B terjadi
ditunggu selama 2 menit perubahan warna menjadi biru
Tabel 1.2 Perubahan Warna pada Iodin
Perubahan Warna Iodin
No Waktu (menit)
Tabung Tes A Tabung Tes B
1 0 Ungu Biru
2 2 Ungu Biru
3 4 Merah Bata Biru
4 6 Merah Bata Coklat Biru
5 8 Tetap Biru
6 10 Tetap Biru
7 12 Tetap Biru
8 14 Tetap Biru

IV.2 Pembahasan
Karbohidrat adalah golongan senyawa karbon yang terdiri dari unsur karbon,
hirogen, dan oksigen dengan rumus umum Cn (H2O)n yang berfungsi untuk
menghasilkan energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur
metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses. Karbohidrat secara garis besar
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana (terdiri atas
monosakarida, disakarida dan oligosakarida) dan karbohidrat kompleks (polisakarida
dan polisakarida non pati atu serat). Ada tiga jenis monosakarida yaitu glukosa,
fruktosa dan galaktosa, sedangkan disakarida terdiri dari sukrosa, maltosa dan laktosa,
serta oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida. Jenis
polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen dan
polisakarida nonpati. Pati, merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan.[ CITATION Nur14 \l 1057 ]
Enzim adalah suatu kelompok protein sebagai biokatalisator yang menjalankan
dan mengatur perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologi. Zat ini dihasilkan
oleh organ-organ hewan dan tanaman yang secara katalik menjalankan berbagai
reaksi seperti pemecahan hidrolisis, oksidasi, reduksi, isomerasi, adisi, transfer radikal
dan kadang-kadang pemutusan rantai karbon. Kebanyakan enzim terdapat di dalam
alat-alat atau organ-organ organisme hidup berupa larutan kolodial dalam cairan
tubuh seperti air ludah, darah, cairan lambung, dan cairan pankreas. Enzim dapat
bekerja jika terdapat holoenzim yang merupakan penggabungan dari bagian protein
enzim yang disebut apoenzim atau feron dan koenzim atau agon. Prinsip kerja enzim
yaitu enzim bergabung dengan substrat membentuk kompleks enzim, lalu kompleks
enzim akan terurai menjadi produk (zat hasil) dan enzim bebas. [ CITATION Dar06 \l
1057 ]
Enzim hanya mampu menjadi katalisator untuk reaksi kimia tertentu jadi
enzim bekerja secara spesifik. Zimogen adalah enzim yang dihasilkan dalam keadaan
tidak aktiv sehingga diperlukan aktivator enzim berupa senyawa , unsur, atau ion yang
dapat mengaktivkan atau meningkatkan aktivitas kerja enzim. Inhibitor atau
penghambat suatu enzim adalah suatu senyawa atau zat yang dapat menghalangi
aktivitas kerja enzim tersebut. Enzim memiliki suhu optimum yang membuat enzim
dapat bekerja dengan baik. Jika suhu terlalu rendah, kerja enzim akan menurun,
sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat merusak enzim [ CITATION Dar06 \l
1057 ]
Karbohidrase atau sakaridase merupakan kelompok enzim yang memecah atau
menghidrolisis karbohidrat atau sakarida. Enzim yang termasuk golongan ini adalah
amilase dan disakaridase. Amilase merupaka enzim yang berperan dalam proses
hidrolisis amilum, yaitu suatu polisakarida yang terdiri atas amilosa dan amilopektin.
Endoamilase yang dikenal sebagai alpha amilase, mengatalisis pemutusan ikatan
glikosida alpha-1,4 molekul amilum secara acak dari dalam dan menghasilkan
dekstrin. Sedangkan eksoamilase yang biasa disebut beta amilase, mengatalisis
pemutusan ikatan glikosida alpha-1,4 molekul amilum dari ujung molekul yang tidak
tereduksi. [ CITATION Dar06 \l 1057 ]
Percobaan kali ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas enzimatik amilase
dari air ludah pada pati dengan cara membandingkan dua tabung yang berisi pati,
NaCl dan larutan buffer sebagai tabung sampel dan tabung kontol. Kedua tabung
diinkubator pada suhu 37oC agar enzim dapat bekerja optimum nantinya. Tabung A
diberi tambahan air ludah sebagai tabung sampel, sedangkan tabung B diberi aquades
sebagai tabung kontrol. Disediakan 16 buah tabung tes yang diisi iodin sebanyak 1mL
pada tiap-tiap tabung. Sebanyak 8 buah untuk tabung sampel dan 8 buah untuk tabung
kontrol. Larutan dalam tabung A dan B ditambahkan satu tetes ke dalam masing-
masing tabung tes 1. Penambahan dilakukan setiap 2 menit sampai tabung tes 8 dan
diamati perubahan warnanya.
Iodin digunakan untuk menguji adanya hidrolisis pati. Amilum pati yang telah
dihidrolisis oleh enzim amilase akan mengubah warna iodin menjadi ungu kemudian
merah bata hingga menjadi tak berwarna. Pati yang telah selesai dihidrolisis menjadi
dekstrin dan maltosa akan tidak berikatan lagi dengan iodin sehingga iodin tidak
menunjukan perubahan warna. Sedangkan pati yang tidak terhidrolisis tetap berikatan
dengan iodin dan menunjukan perubahan warna biru pada iodin. Fungsi penambahan
larutan buffer digunakan untuk mempercepat kerja enzim, dan fungsi larutan NaCl
adalah sebagai larutan fisiologis yang menjaga larutan tetap seimbang. [ CITATION
Ari16 \l 1057 ]
Larutan dari tabung sampel A dan tabung kontrol B memberikan perubahan
warna setelah diteteskan pada iodin. Pada menit pertama hingga kedua larutan dari
tabung A mengubah warna iodin menjadi ungu, pada menit keempat hingga keenam
warna iodin menjadi merah bata, dan menit-menit selanjutnya warna iodin tidak
berubah. Hal tersebut menandakan enzim amilase memerlukan enam menit untuk
menghidrolisis pati yang ditunjukan dengan perubahan warna iodin menjadi merah
bata. Pada menit kedelapan hingga empat belas, iodin tidak menunjukan perubahan
warna karena pati telah terhidrolisis sempurna. Sedangkan larutan dari tabung kontrol
B hanya mengubah warna iodin menjadi biru pada pada setiap menitnya. Hal ini
menunjukan bahwa amilum pati tidak terhidrolisis.
V. KESIMPULAN
Aktivitas enzimatik amilase dalam air ludah yang berfungsi untuk
menghidrolisis pati akan bekerja selama enam menit pada suhu 37oC dengan
penambahan larutan buffer dan NaCl

DAFTAR PUSTAKA

Ariandi. (2016). Pengenalan Enzim Amilase (Alpha-Amylase) Dan Reaksi Enzimatisnya


Menghidrolisis Amilosa Pati Menjadi Glukosa. Jurnal Dinamika , 7(1), 74-82.

Fitriani, Supriyanti, & Heryanto. (2013). Penentuan Aktivitas Amilase Kasar Termofil
Bacillus Subtilis Isolat Kawah. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik , 15(2), 107-113.

Iswendi. (2010). Penentuan Aktivitas Amilase Dari Umbi Bengkuang Hasil Ekstraksi Dengan
Etanol dan Ammonium Sulfat. Jurnal Saintek , 2(2), 94-98.

Nangin, D., & Sutrisno, A. (2015). Enzim Amilase Pemecah Pati Mentah Dari Mikroba:
Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri ,3(3), 1032-1039.

Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan , 13(2), 38-44.

Sumardjo, D. (2006). Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai