Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH KEPERAWATAN

DASAR 1
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR
(TEMPAT TIDUR TERBUKA DAN AETHER BED)

DIsusun Oleh:

NAMA :ADE FITRI YASAMIN


NIM :2091001
PRODI :DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN JENJANG DIII


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NAHDATUL WATHAN 2020/2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................1


1.2 TUJUAN..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI TEMPAT TIDUR...........................................................................................2

2.2 JENIS-JENIS TEMPAT TIDUR.....................................................................................2

2.3PERSIAPAN TEMPAT TIDUR......................................................................................3

2.4 PERAWATAN TEMPAT TIDUR TERBUKA DAN TERTUTUP...............................11

2.5 AETHER BED………………………………………………………………………….24

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN................................................................................................................26

3.2 SARAN............................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................28

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
yang berjudul “Persiapan Tempat Tidur Terbuka” ini dapat tersusun hingga selesai. Pembuatan
makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia oleh Ibu
Rina Lorlana.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan sebagai
refrensi tambahan dalam mempelajari mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                      

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kamar pasien, tanpa melihat tempat tidurnya adalah rumah bagi pasien selama ia berada
di rumah sakit. Tempat tidur yang rapi memberikan keamanan dan kenyamanan yang sangat
berperan penting bagi kesejahteraan pasien. Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur
pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan
kebutuhan klien.
Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidurdalam keadaan terbuka atau tidak
ditutup dengan seprai besar setelah dipasang seprai, perlak, selimut, dan sarung bantal yang tidak
ditutup secara keseluruhan oleh seprai besar (dalam kondisi terbuka). Tempat tidur tertutup
adalah tempat tidur yang setelah dipasang seperangkat alat, seperti seprai, perlak dan selimut
kemudian ditutup secara keseluruhan dengan seprai besar sehingga semuanya dalam kondisi
tertutup. Tempat tidur pasca operasi adalah tempat tidur yang dikhususkan bagi pasien pasca
operasi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari menyiapkan tempat tidur adalah agar pasien merasa aman dan
nyaman selama ia menjalani proses penyembuhan di RS dan juga untuk mempermudah perawat
dalam melakukan tindakan keperawatan karena sebagian kebutuhan pasien telah terpenuhi. Dan
tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa keperawatan dapat mengetahui bagaimana
cara memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien dengan cara menyiapkan tempat tidur
sesuai prosedur.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Tempat Tidur


Jenis Tempat tidur dan metode yang digunakan untuk mengoperasikannya dapat
berbeda diberbagai fasilitas kesehatan tetapi prinsip dasar merapikan tempat tidur adalah
sama. Baik untuk yang tinggal ditempat tidur, maupun yang akan merawatnya, kwalitas
tempat tidur menjadi sangat penting. Suatu tempat tidur secara umum harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Individu harus dengan mudah masuk dan keluar. Baik dengan bantuan maupun
sendiri.
2. Keamanan harus terjamin, meskipun dengan beberapa alat bantu.
3. Pasien atau penghuni harus dengan mudah dapat dirawat (terutama tinggi tempat
kerja penting disini).
4. Diatas tempat tidur harus dapat dietkkan beberapa alat bantu.
5. Tempat tidur, kasur dan bantal harus dapat dibersihkan dengan baik.

Sebuah tempat tidur disamping memenuhi syarat-syarat diatas sebaiknya juga harus
dapat disetel dalam berbagai posisi dan berada diatas roda-roda. Kain yag dipakai untuk
tempat tidur adalah kebanyakan katun atau kain imitasi katun.

1.1.1 Kerangka Tempat Tidur

Kerangka tempat tidur di rumah sakit dibagi menjadi tiga bagian. Hal ini
memungkinkan kepala dan kaki tempat tidur dielevasikan secara terpisah. Sebagian besar
tempat tidur memiliki motor listrik untuk mengoperasikan engsel yang dapat bergerak.
Motor tersebut diaktivasi dengan menekan sebuah tombol atau menggerakan pengungkit
yang kecil, yang terletak di sisi tempat tidur atau pada sebuah panel kecil yang terpiah
dari tempat tidur tetapi dihubungkan dengan kabel ke tempat tidur, yang dapat segera
digunakan oleh klien.
Tempat tidur di rumah sakit biasanya memiliki tinggi 66cm dan lebar 0,9m, lebih
sempit dari pada tempat tidur yang biasa, sehingga perawat dapat, menjangkau klien dari
salah satu sisi tempat tidur tanpa melakukan peregangan yang tidak perlu. Panjangnya
biasanya 1,9 m. Beberapa tempat tidur memiliki panjang yang dapat ditambah untuk
mengakomodasi klien yang sayangat tinggi. Fasilitas perawatan jangka panjang klien
yang mampu melakukan ambulasi biasanya memiliki tempat tidur yang rendah untuk
mempasilitasi klien naik dan turun dari tempat tidur. Sebagaian besar tempat tidur
memliki posisi “tinggi” dan “rendah” yang dapat di atur baik secara mekanik mupun
secara elektrik dengan menggunakan sebuah tombola tau pengungkit. Posisi tinggi
memungkinkan perawat untuk menjangkau klien tanpa melakukan peragangan atau

2
pembungkukan yang tidak perlu. Posisi yang rendah memudahkan klien untuk
melangkah dari tempat tidur ke lantai.
 Kasur

Kasur biasanya di lapisi dengan bahan tahan air agar tidak mudah kotor dan dapat dengan
mudah di bersihkan. Sebagaian besar kasur memiliki pegangan di bagian sisinya yang
disebut pengangkat sehingga memungkinkan kasur di pindahkan. Banyak kasur khusus
juga digunakan di rumah sakit untuk mengurangi tekanan pada daerah penonjolan tulang,
seperti tumit. Kasur ini terutama berguna bagi klien yang terbaring di tempat tidur dalam
jangka waktu lama.
 Pagar Tempat Tidur

Pagar tempat tidur, atau sisi pengaman, baik digunakan pada tempat tidur maupun
brankar di rumah sakit. Pagar tempat tidur terdiri dari berbagai bentuk ukuran dan serta
biasa nya terbuat dari logam. Peralatan untuk menaikan dan menurunkan nya berbeda.
Seringkali, satu atau dua kenop ditarik untuk melepaskan pagar sehingga dapat
digerakan. Jika kondisi klien mengharuskan penggunan pagar tempat tidur, penting agar
perawat jangan meninggalkan sisi tempat tidur ketika pagar sedang di turunkan. Beberapa
pagar tempat tidur memliki dua posisi : naik dan turun. Pagartempat tidur lain memiliki 3
posisi : tinggi, menengah, dan rendah. Posisi turun dan rendah digunakan jika pagar
tempat tidur tidak di butuhkan. Pada beberapa model, dasar tempat tidur(kasur dan
kranka yang menyanggah nya) harus di naikan sebelum pagar tempat tidur dapat
diletakan dalam posisi rendah; jika tidak, pagar tempat tidur dapat mengenai lantai dan
mengalami kerusakan posisi menengah digunakan jika tempat tidur berada dalam posisi
rendah dan perawat ada disamping tempat tidur tersebut. Posisi pagar tempat tidur yang
tinggiatau naik digunakan jika klien berada di tempat tidur dan memerlukan perlindungan
agar tidak terjatuh. Beberapa institusi memiliki formulir penolakan yang harusdi tanda
tangani oleh klien bila menolak penggunaan pagar tempat tidur.
 Papan Kaki

Papan kaki digunakan untuk menyanggah kaki klien yang di mobilisasi dengan sudut 90
derajat terhadap tungkai guna mencegah kontraktur plantar fleksi.
 Bed Cradle

Bed cradle, kadang kala disebut krangka Anderson, adalah alat yang di rancang untuk
menjaga agar seprai paling atas tidak menyentuh kaki, tungkai, dan bahkan abdomen
klien. Sprei di letakan di atas bed cradle dan difiksasi. Terdapat beberapa jenis bed
cradle. Salah satau bed cradle yang paling umum adalah batang besi yang melengkung
dan yang di pasanag pas di tempat tidur. Bagian dari cradle pas terpasang dibawah kasur
dan siku-siku besi yang kecil yang menekan setiap sisi kasur untuk menjaga cradle pada
tempat nya. Kerangka dari beberapa cradle meluas sampai dari setengah lebar tempat
tidur, diatas satu tungkai.

3
 Tiang Intravena

Tiang intervena(tiang kaki, standar), biasanya terbuat dari logam, menyanggah botol
invus intravena (IV) ketika cairan diberikan ke klien. Tiang ini dapat diletakan di lantai
samping tempat tidur secara bebas atau dipasang di tempat tidur rumah sakit. Beberapa
unit rumah sakit memeliki tiang gantungan di atas tempat tidur untuk pemberian cairan
IV.

1.1.2 Jenis-Jenis Tempat tidur


Tempat tidur yang umum :
1. Tempat tidur gatch
Tempat tidur yang tidak bisa digerakkan dengan tinggi 26 inci. Fasilitas
modern dilengkapi dengan tempat tidur yang bisa dinaikkan sampai tinggi yang
sesuai untuk memberikan askep dan dapat diturunkan sampai 13 inci.
Untuk mengakomodasi Pasien yang bisa turun dari tempat tidur posisi
daerah kepala dan lutut pada tempat tidur dapat diatur untuk kenyamanan. Hal ini
dapat dilakukan dengan memutar engkol tempat tidur.

Berikut contoh foto tempat tidur gatch

4
2. Tempat tidur elektrik
Hampir sama dengan tempat tidur gatah, dalam hal bisa dinaikkan dan
diturunkan serta bagian kepala dan lutunya bisa disesuaikan. Tempat tidur ini
dioperasikan secara elektrik, dan sering digunakan dari fasilitas-fasilitas yang
besar.
Berikut contoh tempat tidur elektrik :

3. Tempat tidur circ o lectric


Tempat tidur yang tidak bisa digerakkan dengan tinggi 26 inci. Fasilitas
modern dilengkapi dengan tempat tidur yang bisa dinaikkan sampai tinggi yang
sesuai untuk memberikan askep dan dapat diturunkan sampai 13 inci.
Untuk mengakomodasi Pasien yang bisa turun dari tempat tidur posisi
daerah kepala dan lutut pada tempat tidur dapat diatur untuk kenyamanan. Hal ini
dapat dilakukan dengan memutar engkol tempat tidur.

4. Tempat Tidur Stryker/Tempat Tidur Spinal


Kerangka berputar yang bertujuan sama dengan tempat tidur circ o lectric
tetapi di operasikan secara manual. Setelah pasien aman di kerangka atas, sebuah
engkol di gunakan untuk memutar keseluruhan kerangka dan pasiennya. Pasien
berbaring di atas kerangka tersebut sampai di putar sekali lagi.

5
Berikut contoh Tempat tidur stryker/tempat tidur spinal.

1.2 Menyiapkan Tempat tidur

2.2.1 Pengertian

Merupakan tindakan keperawatan kebersihan lingkungan dalam mempersiapkan


tempat tidur bagi klien.

1.2.2 Tujuan
1. Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai
2. Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pasien.

1.2.3 Alat dan Bahan


1. Ember plastik berisi larutan lisol 1% atau antiseptik lainya.
2. Ember plastik berisi air bersih
3. Beberapa lap kerja
4. Kursi untuk tempat duduk pasien
5. Rak handuk atau kursi untuk menggantung alat tenun

6
6. Sapu lidi.

prosedur Kerja
1. Jelskan tujuan dan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3. Sediakan kursi untuk duduk pasien di dekt tempat tidur,atau bila pasien boleh
berjalan jalan ke luar
4. Persilahkan pasien untuk turun,atau bantu pasien untuk turun
5. Lepaskan alat tenun dari bawah kasur.

6. Bersihkan permukaan kasur dengan sapu lidi kemudian angkat dan lupat satu persatu
selimut,stiklaken, daan sepraai

7. Ambil sepraai dan letakan padaa pertengahan kasur,buka seprai lalu lipat ke bawah
kasur,seprai di tegangkan.

7
8. Pasang perlak dan truh di atas pertengahan kasur.

9. Pasang kembali alas perlak seperti memasak perlak.

10. Pada sudut kasur,atau seprai buat lipatan digonal dan selipkan ke bawah kasur.lakukan
hal yang sama pada bagian lainnya.

8
11. Begitu juga dengan perlak dan alas perlak di selipkan ke bawah kasur.
12. Pasang sarung bantual.

13. Setelah suah siap semuanya,taruh bantal di tempat tidur.

14. Lalu pasang selimut di ujung bagian kaki,lalu selipkan ke bawah kasur.

15. Setelah selesi semua.

9
16. Bereskan peralatan yang sedah di paakai.lalu
17. Bawa alat alat untuk di bersihkan,di keringkan dan di kembalikan ke tempat masing
masing dan
18. cuci tanngan.

10
A. Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka dan Tertutup

Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan
dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan klien.

Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka atau tidak
ditutup seprai besar setelah dipasang seprai,perlak, selimut, dan sarung bantal. Dapat juga
dijelaskan bahwa tempat tidur terbuka merupakan tempat tidur setelah dipasang sprai, perlak,
selimut, dan sarung bantal yang tidak ditutup secara keseluruhan oleh sprai besar.

Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang setelah dipasang seperangkat alat, seperti
seprai, perlak, dan selimut kemudian ditutup keseluruhan dengan sprai besar sehingga semuanya
dalam kondisi tertutup.

Tujuan tindakan

Pemenuhan kebutuhan ini untuk memberi kenyamanan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan
dirinya.

A. Alat dan bahan :


1. Tempat tidur dan bantal
2. Pengalas

3. Seprai atau laken

11
4. Perlak

5. Stik laken

6. Boven

7.Selimut

8.Sarung bantal

a. Prosedur kerja tempat tidur terbuka :

12
1. Cuci tangan dengan 6 langkah

2. Siapkan alat dan bahan

3. Gulung kasur menjadi dua lipatan

4. Pasang pengalas, ikat setiap ujung tali dengan ikatan pita biasa

13
5. Pasang laken atau seprai dengan setiap ujungnya dibentuk 90 derajat

6. Pasang perlak pada bagian tengah kasur

7. Pasang stik laken pada bagian tengah kasur tepat diatas perlak

14
8. Pasang boven laken

9. Pasang selimut lalu bentuk setiap ujung bawahnya dengan 90 derajat

10. Lipat boven laken di bagian atasnya menutupi selimut, kemudian rapihkan

15
11. Pasang sarung bantal

12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

b. Tempat tidur tertutup

16
a. Alat dan bahan :
1. Tempat tidur dan bantal
2. Pengalas
3. Seprai atau laken
4. Perlak
5. Stik laken
6. Boven
7. Selimut
8. Sarung bantal
9. Over laken

b. Prosedur kerja :
1. Cuci tangan dengan 6 langkah

2. Siapkan alat dan bahan


3. Gulung kasur menjadi dua lipatan

4. Pasang pengalas, ikat setiap ujung tali dengan ikatan pita biasa

17
5. Pasang laken atau seprai dengan setiap ujungnya dibentuk 90 derajat

6. Pasang perlak pada bagian tengah kasur

7. Pasang stik laken pada bagian tengah kasur tepat diatas perlak

8. Pasang boven laken

18
9. Pasang selimut lalu bentuk setiap ujung bawahnya dengan 90 derajat

10. Lipat boven laken di bagian atasnya menutupi selimut, kemudian rapihkan

11. Pasang sarung bantal

12. Pasang over laken, tutupi sampai semua bagian tempat tidur tertutup penuh

19
13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

B. Merapihkan tempat tidur yang ada pasien diatasnya

Pengertian : Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien.
             Tujuan :
  Memberikan perasaan senang pada klien
  Mencegah terjadinya dekubitus
  Memelihra kabersihan dan kerapian
        Dilakukan pada : tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak sadar /
koma )
        Prosedur : Sama dengan cara mengganti dan memasang alat tenun pada tempat tidur,
tetapi dilakukan sebagian-sebagian dari tempat tidur tersebut.

        Persiapan Alat
  Alat tenun bersih disusun menurut pemakaiannya
  Troli
  Tempat kain kotor yang bertutup
  Dua ember kecil

        Persiapan Klien : Klien diberitahu jika memungkinkan (klien sadar).

        Prosedur Pelaksanaan :
1. Cuci tangan.
2. Bawa alat yang telah disiapkan ke dekat klien.
3. Bersihkan rangka tempat tidur
4. Letakan bantal dan selimut klien yang tidak perlu dikursi (jika keadaan klien
memungkinkan/tidak mengganggu klien
20
5. Miringkan klien ke satu sisi (jika perlu, ganjal dengan bantal/guling supaya tidak jatuh).
6. Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu per satu
sampai dengan di bawah punggung klien.
7. Gulung stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin.
8. Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu gulung ke tempat tidur
sejauh mungkin
9. Gulung laken/sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
10. Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab larutan desinfektan, lalu lap dengan
lap kering.
11. Bentangkan sprei besar bersih dan gulung setengah bagian, letakkan gulungannya di bawah
punggung klien, ratakan setengah bagian lagi kemudian pasangkan di bawah kasur.
12. Gulung perlak dan ratakan kembali
13. Bentangkan stik laken bersih di atas perlak, gulung setengah bagian, dan letakkan di bawah
punggung klien, ratakan setengah bagian lagi di atas perlak, lalu masukkan di bawah kasur
bersama dengan perlak.
14. Setelah selesai dan rapih pada satu bagian, miringkan klien ke arah berlawanan yang tadi
telah dibersihkan (ganjal dengan bantal jika perlu agar klien tidak jatuh).
15. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur.
16. Angkat stik laken dan masukkan pada tempat kain kotor.
17. Bersihkan perlak seperti tadi kemudian gulung ke tengah.
18. Lepaskan laken kotor dan masukkan ke tempat kain kotor.
19. Bersihkan alas tempat tidur dan kasur seprti tadi.
20. Buka gulungan laken dari bawah punggung klien, tarik, dan ratakan setegang mungkin
kemudian masukkan ke bawah kasur.
21. Pasang perlak dan sprei seperti tadi.
22. Lepaskan sarung bantal yang kotor ratakan isinya kemudian pasang sarung yang bersih.
23. Susun bantal, lalu baringkan kembali klien dalam sikap yang nyaman.
24. Ganti selimut kotor dengan yang bersih.
25. Bereskan alat dan kembalikan ke tempatnya.
26. Cuci tangan.

C. 6 Langkah Cuci Tangan menurut WHO

1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
dengan arah memutar.

2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian

21
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih

4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci

5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian

6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

22
3. Aether Bed

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

AETHER BED
No Dokumen No Revisi Halaman

SPO Tanggal Terbit Ditetapkan oleh

TINDAKAN

KEPERAWATAN

Pengertian Tempat tidur untuk pasien pasca bedah ( aether bed ) adalah tempat tidur
yang disiapkan untuk pasien pasca bedah yang mendapat obat bius .

Tujuan 1. Mengangkat klien.


2. Mencegah penyulit/komplikasi pascaoperasi.

Persiapan 1. Persiapan Alat


a. Tambahan satu selimut tebal pada alat tenun untuk tempat tidur
terbuka.
b. Dua buah buli-buli panas atau warm water zack (WWZ) dengan
suhu air 40-43°C.
c. Perlak dan handuk dalam satu gulungan, dengan handuk di
bagian dalam.
d. Termometer air (jika ada).

2. Persiapan klien
a. Ucapkan salam
b. Bina hubungan saling percaya perawat dengan klien
c. Klien diberitahu maksud, tujuan, dan langkah-langkah aether
bed
d. Buat kontrak waktu aether bed
e. Atur posisi klien

3. Persiapan lingkungan

23
a. Jaga privacy klien dengan cara memasang sampiran atau
penutup korden pembatas kamar.
b. Atur pencahayaan ruangan.
c. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Prosedur Fase Kerja
1. Cuci tangan. 
2. Pada tempat tidur terbuka, angkat bantal dan bentangkan  gulungan
perlak seta handuk pada bagian kepala.
3. Pasang selimut tambahan hingga menutup seluruh permukaan
tempat tidur.
4. Letakkan buli-buli panas di atas seprei dan selimut bagian kaki,
arahkan mulut buli-buli ke pinggir tempat tidur.
5. Angkat buli-buli panas sebelum klien dibaringkan setelah kembali
dari kamar bedah.
6. Lipat pinggir selimut tambahan bersama-sama selimut dari atas
tempat tidur pada salah satu sisi tempat masuknya klien sampai
batas pinggir kasur, lalu lipat sampai sisi yang lain.
7. Cuci tangan.

Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien
2. Memberikan pujian
3. Membuat kontrak waktu sesuai kegiatan selanjutnya
4. Mengucapkan salam
Post Interaksi
1. Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
2. Mencuci tangan
3. Mendokumentasikan tindakan dan hasil yang telah dilakukan pada
lembar/catatan keperawatan pasien
Unit terkait
Diperiksa oleh Disusun oleh

24
Koordinator Bidang Bedah

Tim Penjamin Mutu


Poltekkes Denpasar

25
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menyiapkan tempat tidur dengan tepat dan sesuai dengan prosedur yang ada merupakan
bagian penting dari pekerjaan seorang perawat karena berhubungan dengan kebutuhan dasar
pasien yaitu kebutuhan akan rasa aman dan nyaman.
Jenis-jenis tempat tidur antara lain: tempat tidur gatch, tempat tidur electric, tempat tidur circ o
lectric dan tempat tidur stryker/tempat tidur spinal.

3.1.1 Jenis Persiapan Tempat Tidur diantaranya


a). Unoccupied Bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya):
 Closed Bed (tempat tidur tertutup)
 Open Bed (tempat tidur terbuka)
 Aether Bed (tempat tidur pascaoperasi)
b). Occupied Bed (mengganti tempat tidur dengan klien di atasnya).
3.1.2Prinsip Perawatan Tempat Tidur yakni :
a). Tempat tidur klien harus selalu bersih dan rapih.
b). linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu, jika kotor.
c). Pengguaan linan bersih harus sesuai kebutuhan dan tidak boros.

3.2 Saran
Dalam menyiapkan tempat tidur, seorang perawat selain melakukan tindakan tersebut
sesuai prosedur yang ada, perawat juga harus teliti. Perawat  tidak boleh mengesampingkan
keselamatannya, meskipun tujuan tindakan ini yaitu untuk keselamatan pasien. Ada beberapa
pencegahan yang sebaiknya di lakukan oleh perawat dalam ia menyiapkan tempat tidur,
diantaranya :
 Jangan mengibaskan laken
 Hindarkan agar laken yang kotor dan seragam tidak bersentuhan
 Lihat laken dari tepi luar sebelum melakukan tindakan.

26
Disarankan juga kepada mahasiswa keperawatan yang nantinya akan menjadi perawat untuk
memperhatikan hal di atas agar setelah bergelut dalam bidang keperawatan tidak mengabaikan
hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan pasien tapi juga kepentingan dirinya sendiri.

27
DAFTAR PUSTAKA

Andyeezz. “Menyiapkan Tempat Tidur”. 8 November 2015


https://tarzz.wordpress.com/2012/05/23/menyiapkan-tempat-tidur/
Sari, Ninda Nurmala. 2012. Menyiapkan Tempat Tidur.
http://nindanurmalasari.blogspot.com/2012/02/menyiapkan-tempat-tidur.html.
diakses pada: 19 Juli 2019
Hapsari, Ayu Putri. 2017. Standar Operating Prosedure (Sop). https://www.scribd.
com/document/364297720/SOP-Perbeden-Yustin. diakses pada tangal : 19 Juli 2019
Pratama, Angger. 2013. Sop Tindakan Making Bed.
http://angger-pratama-
fkp12.web.unair.ac.id/artikel_detail-71478-Ilmu%20Keperawatan%20Dasar %20II-Bad
%20Making%20&%20Memandikan%20pasien.html. Diakses pada tanggal 19 Juli 2019

Faanzir. 2017. makalah tentang tempat tidur (bad making) keperawatan.

https://faanzir1997.blogspot.com/2017/05/makalah-tentang-tempat-tidur-bad-making.html.
diakses pada: 19 Juli 2019

28

Anda mungkin juga menyukai