DASAR 1
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR
(TEMPAT TIDUR TERBUKA DAN AETHER BED)
DIsusun Oleh:
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................26
3.2 SARAN............................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................28
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
yang berjudul “Persiapan Tempat Tidur Terbuka” ini dapat tersusun hingga selesai. Pembuatan
makalah ini bertujuan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia oleh Ibu
Rina Lorlana.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan sebagai
refrensi tambahan dalam mempelajari mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari menyiapkan tempat tidur adalah agar pasien merasa aman dan
nyaman selama ia menjalani proses penyembuhan di RS dan juga untuk mempermudah perawat
dalam melakukan tindakan keperawatan karena sebagian kebutuhan pasien telah terpenuhi. Dan
tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa keperawatan dapat mengetahui bagaimana
cara memberikan rasa aman dan nyaman bagi pasien dengan cara menyiapkan tempat tidur
sesuai prosedur.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah tempat tidur disamping memenuhi syarat-syarat diatas sebaiknya juga harus
dapat disetel dalam berbagai posisi dan berada diatas roda-roda. Kain yag dipakai untuk
tempat tidur adalah kebanyakan katun atau kain imitasi katun.
Kerangka tempat tidur di rumah sakit dibagi menjadi tiga bagian. Hal ini
memungkinkan kepala dan kaki tempat tidur dielevasikan secara terpisah. Sebagian besar
tempat tidur memiliki motor listrik untuk mengoperasikan engsel yang dapat bergerak.
Motor tersebut diaktivasi dengan menekan sebuah tombol atau menggerakan pengungkit
yang kecil, yang terletak di sisi tempat tidur atau pada sebuah panel kecil yang terpiah
dari tempat tidur tetapi dihubungkan dengan kabel ke tempat tidur, yang dapat segera
digunakan oleh klien.
Tempat tidur di rumah sakit biasanya memiliki tinggi 66cm dan lebar 0,9m, lebih
sempit dari pada tempat tidur yang biasa, sehingga perawat dapat, menjangkau klien dari
salah satu sisi tempat tidur tanpa melakukan peregangan yang tidak perlu. Panjangnya
biasanya 1,9 m. Beberapa tempat tidur memiliki panjang yang dapat ditambah untuk
mengakomodasi klien yang sayangat tinggi. Fasilitas perawatan jangka panjang klien
yang mampu melakukan ambulasi biasanya memiliki tempat tidur yang rendah untuk
mempasilitasi klien naik dan turun dari tempat tidur. Sebagaian besar tempat tidur
memliki posisi “tinggi” dan “rendah” yang dapat di atur baik secara mekanik mupun
secara elektrik dengan menggunakan sebuah tombola tau pengungkit. Posisi tinggi
memungkinkan perawat untuk menjangkau klien tanpa melakukan peragangan atau
2
pembungkukan yang tidak perlu. Posisi yang rendah memudahkan klien untuk
melangkah dari tempat tidur ke lantai.
Kasur
Kasur biasanya di lapisi dengan bahan tahan air agar tidak mudah kotor dan dapat dengan
mudah di bersihkan. Sebagaian besar kasur memiliki pegangan di bagian sisinya yang
disebut pengangkat sehingga memungkinkan kasur di pindahkan. Banyak kasur khusus
juga digunakan di rumah sakit untuk mengurangi tekanan pada daerah penonjolan tulang,
seperti tumit. Kasur ini terutama berguna bagi klien yang terbaring di tempat tidur dalam
jangka waktu lama.
Pagar Tempat Tidur
Pagar tempat tidur, atau sisi pengaman, baik digunakan pada tempat tidur maupun
brankar di rumah sakit. Pagar tempat tidur terdiri dari berbagai bentuk ukuran dan serta
biasa nya terbuat dari logam. Peralatan untuk menaikan dan menurunkan nya berbeda.
Seringkali, satu atau dua kenop ditarik untuk melepaskan pagar sehingga dapat
digerakan. Jika kondisi klien mengharuskan penggunan pagar tempat tidur, penting agar
perawat jangan meninggalkan sisi tempat tidur ketika pagar sedang di turunkan. Beberapa
pagar tempat tidur memliki dua posisi : naik dan turun. Pagartempat tidur lain memiliki 3
posisi : tinggi, menengah, dan rendah. Posisi turun dan rendah digunakan jika pagar
tempat tidur tidak di butuhkan. Pada beberapa model, dasar tempat tidur(kasur dan
kranka yang menyanggah nya) harus di naikan sebelum pagar tempat tidur dapat
diletakan dalam posisi rendah; jika tidak, pagar tempat tidur dapat mengenai lantai dan
mengalami kerusakan posisi menengah digunakan jika tempat tidur berada dalam posisi
rendah dan perawat ada disamping tempat tidur tersebut. Posisi pagar tempat tidur yang
tinggiatau naik digunakan jika klien berada di tempat tidur dan memerlukan perlindungan
agar tidak terjatuh. Beberapa institusi memiliki formulir penolakan yang harusdi tanda
tangani oleh klien bila menolak penggunaan pagar tempat tidur.
Papan Kaki
Papan kaki digunakan untuk menyanggah kaki klien yang di mobilisasi dengan sudut 90
derajat terhadap tungkai guna mencegah kontraktur plantar fleksi.
Bed Cradle
Bed cradle, kadang kala disebut krangka Anderson, adalah alat yang di rancang untuk
menjaga agar seprai paling atas tidak menyentuh kaki, tungkai, dan bahkan abdomen
klien. Sprei di letakan di atas bed cradle dan difiksasi. Terdapat beberapa jenis bed
cradle. Salah satau bed cradle yang paling umum adalah batang besi yang melengkung
dan yang di pasanag pas di tempat tidur. Bagian dari cradle pas terpasang dibawah kasur
dan siku-siku besi yang kecil yang menekan setiap sisi kasur untuk menjaga cradle pada
tempat nya. Kerangka dari beberapa cradle meluas sampai dari setengah lebar tempat
tidur, diatas satu tungkai.
3
Tiang Intravena
Tiang intervena(tiang kaki, standar), biasanya terbuat dari logam, menyanggah botol
invus intravena (IV) ketika cairan diberikan ke klien. Tiang ini dapat diletakan di lantai
samping tempat tidur secara bebas atau dipasang di tempat tidur rumah sakit. Beberapa
unit rumah sakit memeliki tiang gantungan di atas tempat tidur untuk pemberian cairan
IV.
4
2. Tempat tidur elektrik
Hampir sama dengan tempat tidur gatah, dalam hal bisa dinaikkan dan
diturunkan serta bagian kepala dan lutunya bisa disesuaikan. Tempat tidur ini
dioperasikan secara elektrik, dan sering digunakan dari fasilitas-fasilitas yang
besar.
Berikut contoh tempat tidur elektrik :
5
Berikut contoh Tempat tidur stryker/tempat tidur spinal.
2.2.1 Pengertian
1.2.2 Tujuan
1. Mempersiapkan tempat tidur agar siap pakai
2. Memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pasien.
6
6. Sapu lidi.
prosedur Kerja
1. Jelskan tujuan dan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan
3. Sediakan kursi untuk duduk pasien di dekt tempat tidur,atau bila pasien boleh
berjalan jalan ke luar
4. Persilahkan pasien untuk turun,atau bantu pasien untuk turun
5. Lepaskan alat tenun dari bawah kasur.
6. Bersihkan permukaan kasur dengan sapu lidi kemudian angkat dan lupat satu persatu
selimut,stiklaken, daan sepraai
7. Ambil sepraai dan letakan padaa pertengahan kasur,buka seprai lalu lipat ke bawah
kasur,seprai di tegangkan.
7
8. Pasang perlak dan truh di atas pertengahan kasur.
10. Pada sudut kasur,atau seprai buat lipatan digonal dan selipkan ke bawah kasur.lakukan
hal yang sama pada bagian lainnya.
8
11. Begitu juga dengan perlak dan alas perlak di selipkan ke bawah kasur.
12. Pasang sarung bantual.
14. Lalu pasang selimut di ujung bagian kaki,lalu selipkan ke bawah kasur.
9
16. Bereskan peralatan yang sedah di paakai.lalu
17. Bawa alat alat untuk di bersihkan,di keringkan dan di kembalikan ke tempat masing
masing dan
18. cuci tanngan.
10
A. Menyiapkan Tempat Tidur Terbuka dan Tertutup
Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan lingkungan
dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Dikatakan tempat tidur terbuka apabila tempat tidur dalam keadaan terbuka atau tidak
ditutup seprai besar setelah dipasang seprai,perlak, selimut, dan sarung bantal. Dapat juga
dijelaskan bahwa tempat tidur terbuka merupakan tempat tidur setelah dipasang sprai, perlak,
selimut, dan sarung bantal yang tidak ditutup secara keseluruhan oleh sprai besar.
Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang setelah dipasang seperangkat alat, seperti
seprai, perlak, dan selimut kemudian ditutup keseluruhan dengan sprai besar sehingga semuanya
dalam kondisi tertutup.
Tujuan tindakan
Pemenuhan kebutuhan ini untuk memberi kenyamanan pada pasien dalam memenuhi kebutuhan
dirinya.
11
4. Perlak
5. Stik laken
6. Boven
7.Selimut
8.Sarung bantal
12
1. Cuci tangan dengan 6 langkah
4. Pasang pengalas, ikat setiap ujung tali dengan ikatan pita biasa
13
5. Pasang laken atau seprai dengan setiap ujungnya dibentuk 90 derajat
7. Pasang stik laken pada bagian tengah kasur tepat diatas perlak
14
8. Pasang boven laken
10. Lipat boven laken di bagian atasnya menutupi selimut, kemudian rapihkan
15
11. Pasang sarung bantal
16
a. Alat dan bahan :
1. Tempat tidur dan bantal
2. Pengalas
3. Seprai atau laken
4. Perlak
5. Stik laken
6. Boven
7. Selimut
8. Sarung bantal
9. Over laken
b. Prosedur kerja :
1. Cuci tangan dengan 6 langkah
4. Pasang pengalas, ikat setiap ujung tali dengan ikatan pita biasa
17
5. Pasang laken atau seprai dengan setiap ujungnya dibentuk 90 derajat
7. Pasang stik laken pada bagian tengah kasur tepat diatas perlak
18
9. Pasang selimut lalu bentuk setiap ujung bawahnya dengan 90 derajat
10. Lipat boven laken di bagian atasnya menutupi selimut, kemudian rapihkan
12. Pasang over laken, tutupi sampai semua bagian tempat tidur tertutup penuh
19
13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Pengertian : Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien.
Tujuan :
Memberikan perasaan senang pada klien
Mencegah terjadinya dekubitus
Memelihra kabersihan dan kerapian
Dilakukan pada : tempat tidur klien yang tirah baring total (sakit keras atau tidak sadar /
koma )
Prosedur : Sama dengan cara mengganti dan memasang alat tenun pada tempat tidur,
tetapi dilakukan sebagian-sebagian dari tempat tidur tersebut.
Persiapan Alat
Alat tenun bersih disusun menurut pemakaiannya
Troli
Tempat kain kotor yang bertutup
Dua ember kecil
Prosedur Pelaksanaan :
1. Cuci tangan.
2. Bawa alat yang telah disiapkan ke dekat klien.
3. Bersihkan rangka tempat tidur
4. Letakan bantal dan selimut klien yang tidak perlu dikursi (jika keadaan klien
memungkinkan/tidak mengganggu klien
20
5. Miringkan klien ke satu sisi (jika perlu, ganjal dengan bantal/guling supaya tidak jatuh).
6. Lepaskan alat tenun pada bagian yang kosong, dari bawah kasur lalu gulung satu per satu
sampai dengan di bawah punggung klien.
7. Gulung stik laken ke tengah tempat tidur sejauh mungkin.
8. Bersihkan perlak dengan larutan desinfektan dan keringkan lalu gulung ke tempat tidur
sejauh mungkin
9. Gulung laken/sprei besar ke tengah tempat tidur sejauh mungkin
10. Bersihkan alas tempat tidur dan kasur dengan lap lembab larutan desinfektan, lalu lap dengan
lap kering.
11. Bentangkan sprei besar bersih dan gulung setengah bagian, letakkan gulungannya di bawah
punggung klien, ratakan setengah bagian lagi kemudian pasangkan di bawah kasur.
12. Gulung perlak dan ratakan kembali
13. Bentangkan stik laken bersih di atas perlak, gulung setengah bagian, dan letakkan di bawah
punggung klien, ratakan setengah bagian lagi di atas perlak, lalu masukkan di bawah kasur
bersama dengan perlak.
14. Setelah selesai dan rapih pada satu bagian, miringkan klien ke arah berlawanan yang tadi
telah dibersihkan (ganjal dengan bantal jika perlu agar klien tidak jatuh).
15. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur.
16. Angkat stik laken dan masukkan pada tempat kain kotor.
17. Bersihkan perlak seperti tadi kemudian gulung ke tengah.
18. Lepaskan laken kotor dan masukkan ke tempat kain kotor.
19. Bersihkan alas tempat tidur dan kasur seprti tadi.
20. Buka gulungan laken dari bawah punggung klien, tarik, dan ratakan setegang mungkin
kemudian masukkan ke bawah kasur.
21. Pasang perlak dan sprei seperti tadi.
22. Lepaskan sarung bantal yang kotor ratakan isinya kemudian pasang sarung yang bersih.
23. Susun bantal, lalu baringkan kembali klien dalam sikap yang nyaman.
24. Ganti selimut kotor dengan yang bersih.
25. Bereskan alat dan kembalikan ke tempatnya.
26. Cuci tangan.
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
dengan arah memutar.
21
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
22
3. Aether Bed
AETHER BED
No Dokumen No Revisi Halaman
TINDAKAN
KEPERAWATAN
Pengertian Tempat tidur untuk pasien pasca bedah ( aether bed ) adalah tempat tidur
yang disiapkan untuk pasien pasca bedah yang mendapat obat bius .
2. Persiapan klien
a. Ucapkan salam
b. Bina hubungan saling percaya perawat dengan klien
c. Klien diberitahu maksud, tujuan, dan langkah-langkah aether
bed
d. Buat kontrak waktu aether bed
e. Atur posisi klien
3. Persiapan lingkungan
23
a. Jaga privacy klien dengan cara memasang sampiran atau
penutup korden pembatas kamar.
b. Atur pencahayaan ruangan.
c. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Prosedur Fase Kerja
1. Cuci tangan.
2. Pada tempat tidur terbuka, angkat bantal dan bentangkan gulungan
perlak seta handuk pada bagian kepala.
3. Pasang selimut tambahan hingga menutup seluruh permukaan
tempat tidur.
4. Letakkan buli-buli panas di atas seprei dan selimut bagian kaki,
arahkan mulut buli-buli ke pinggir tempat tidur.
5. Angkat buli-buli panas sebelum klien dibaringkan setelah kembali
dari kamar bedah.
6. Lipat pinggir selimut tambahan bersama-sama selimut dari atas
tempat tidur pada salah satu sisi tempat masuknya klien sampai
batas pinggir kasur, lalu lipat sampai sisi yang lain.
7. Cuci tangan.
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien
2. Memberikan pujian
3. Membuat kontrak waktu sesuai kegiatan selanjutnya
4. Mengucapkan salam
Post Interaksi
1. Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
2. Mencuci tangan
3. Mendokumentasikan tindakan dan hasil yang telah dilakukan pada
lembar/catatan keperawatan pasien
Unit terkait
Diperiksa oleh Disusun oleh
24
Koordinator Bidang Bedah
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyiapkan tempat tidur dengan tepat dan sesuai dengan prosedur yang ada merupakan
bagian penting dari pekerjaan seorang perawat karena berhubungan dengan kebutuhan dasar
pasien yaitu kebutuhan akan rasa aman dan nyaman.
Jenis-jenis tempat tidur antara lain: tempat tidur gatch, tempat tidur electric, tempat tidur circ o
lectric dan tempat tidur stryker/tempat tidur spinal.
3.2 Saran
Dalam menyiapkan tempat tidur, seorang perawat selain melakukan tindakan tersebut
sesuai prosedur yang ada, perawat juga harus teliti. Perawat tidak boleh mengesampingkan
keselamatannya, meskipun tujuan tindakan ini yaitu untuk keselamatan pasien. Ada beberapa
pencegahan yang sebaiknya di lakukan oleh perawat dalam ia menyiapkan tempat tidur,
diantaranya :
Jangan mengibaskan laken
Hindarkan agar laken yang kotor dan seragam tidak bersentuhan
Lihat laken dari tepi luar sebelum melakukan tindakan.
26
Disarankan juga kepada mahasiswa keperawatan yang nantinya akan menjadi perawat untuk
memperhatikan hal di atas agar setelah bergelut dalam bidang keperawatan tidak mengabaikan
hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan pasien tapi juga kepentingan dirinya sendiri.
27
DAFTAR PUSTAKA
https://faanzir1997.blogspot.com/2017/05/makalah-tentang-tempat-tidur-bad-making.html.
diakses pada: 19 Juli 2019
28