Anda di halaman 1dari 3

agas masih menatap layangan di langit senja sore itu.

sebuah layangan bertuliskan dibagian tengahnya


“maafin aku gass.. aku sayang kamu” dan dihiasi oleh satu gambar laki laki dan satu gambar
perempuan yang sedang berpegangan tangan. Melihat gambar tersebut sedikit berhasil membuat seulas
senyuman dibibir manisnya.

Ia kemudian mengalihkan pandanganya kembali pada sosok cewek manis yang masih berdiri diujung
sana dan masih memandangnya dengan sendu. Cewek itu, cewek yang telah menyakitinya. Cewek
yang telah begitu jahat melukai hatinya. cewek yang ternyata selama ini tak pernah sedikitpun
memikirkan kebahagiaanya. Namun, seberapa sering cewek itu menyakitinya, hatinya sama sekali tak
bisa berpaling kelain hati selain pada cewek itu. ia sama sekali tak bisa menyangkal kalau ia memang
selalu menyayangi cewek itu.

Ia kemudian mengulurkan kedua tangannya secara perlahan dan tersenyum menatap cewek itu.

Cindai terpaku melihat bagas yang mengulurkan kedua tangannya seolah olah cowok itu ingin Dia
memeluknya. Ia mulai berkaca kaca menatap cowok itu yang masih berdiri di tengah padang ilalang.
Tanpa menunggu lama lagi, ia kemudian berlari pelan menghampiri cowok itu dengan sejuta perasaan
bergejolak dihatinya. Ia menyesal sangat menyesal. ia telah melakukan kesalahan besar. benar, selama
ini ia tak pernah memikirkan bagaimana perasaan cowok itu jikalau cowok itu harus bersama bella. ia
tak pernah memikirkan apakah cowok itu memang mau dan bisa bahagia dengan bella. ia terlalu
sombong dan terlalu percaya diri bahwa cowok itu jauh bisa lebih bahagia bersama dengan bella
daripada dirinya.

Ia kemudian menghentikan langkah kakinya saat jaraknya dengan cowok itu hanya tinggal 3 langkah
kaki saja. Ia tatap wajah tampan cowok itu lekat lekat dengan sendu.

“gass..” panggilnya pelan masih dengan mata berkaca kaca.

“kamu gak mau peluk aku?” tanya bagas tersenyum lembut menatap cindai yang kini sedang berdiri
dihadapannya.

Cindai terenyuh mendengarnya. benarkah apa yang didengar oleh telinganya itu barusan? Cowok itu
ingin ia memeluknya? Ia sangat bahagia mendengar permintaan yang di ucapkan oleh cowok itu.

“kamu..kamu udah maafin aku?” tanyanya pelan memastikan.

Bagas menganggukan kepalanya pelan. “kamu kan tau aku selalu susah buat marah lama lama sama
kamu..” ucapnya dengan begitu lembut seraya menatap hangat cindai.

“aku gak pernah mau jauh dari kamu.. aku terlalu sayang sama kamu..” sambungnya lagi dengan begitu
lirih dan sangat benar benar tulus dari dalam lubuk hatinya.

Hati cindai bergetar mendengarnya. genangan air mata mulai merebak di kedua bola matanya. Ia
kemudian langsung memeluk bagas dengan begitu erat. Membenamkan wajahnya didada bidang cowok
tampan itu dan terisak menangis. “maafin aku..aku bener bener minta maaf gas.. kasih aku
kesempatan..” ucapnya lirih. ia semakin mempererat pelukannya pada cowok didepannya itu dan
menghirup aroma tubuh cowok itu yang begitu maskulin yang sangat ia rindukan.
Bagas membalas pelukan cindai dengan hangat. Ia kemudian membelai rambut hitam cewek manis
yang sedang memeluknya itu dengan begitu penuh kasih sayang. Ia tahu cewek itu sebenarnya tak
berniat menyakitinya. Ia kemudian mengangkat dagu cewek manis itu. ia tatap kedua matanya yang
basah.

“aku gak pengen kamu jadi milik bella.. aku pengen kamu sama aku..” ucap cindai pelan seraya
menatap wajah bagas yang begitu dekat dengannya sekarang.

Bagas tersenyum mendengarnya. “bahkan sampai detik inipun.. hati aku selalu tetap jadi milik kamu..”
ucapnya lirih dengan lembut.

Cindai kembali terenyuh mendengarnya. semudah itukah cowok itu memaafkannya? Hatinya kembali
bergetar. Ia berjanji. Ia akan menebus semua kesalahan yang pernah ia lakukan pada cowok itu. ia ingin
cowok itu bisa bahagia dengannya. Ia ingin melakukan sesuatu untuk cowok itu untuk membuktikan
betapa besar rasa sayangnya pada cowok tinggi dan begitu tampan didepannya itu.

“maafin aku.. aku udah jahat sama kamu..” ucap cindai pelan. tak berapa lama kemudian ia merasakan
kening Bagas menempel dengan keningnya. ia tatap wajah cowok itu lekat lekat. Sinar matahari sore
itu memantul tepat diwajah tampan cowok itu.

“aku tau cindaiku itu baik.. kamu akan jadi selalu cindaiku yang baik..” ucapnya pelan didepan bibir
cindai. nafas hangat bagas langsung dapat dirasakan oleh cindai.

“kamu akan tetap jadi cindaiku yang sederhana.. cindaiku yang istimewa.. cindaiku yang selalu sayang
sama aku..” ungkapnya lembut. Cindai terharu mendengar ucapan yang keluar dari bibir bagas. ia
kemudian melingkarkan kedua tangannay dileher kokoh cowok tampan itu.

“kamu akan tetap jadi cindainya bagas.. cindainya bagas yang sangat aku sayangi dan aku cintai..”
ucapnya dengan begitu lirih dan bergetar saat mengungkapkan kalimat itu.

Cindai dapat melihat mata cowok itu berkaca kaca menatapnya. Ia benar benar luluh dengan setiap
ucapan yang keluar dari bibir cowok didepannya itu.

“Gass..” panggilnya pelan. namun belum sempat ia melanjutkan ucapannya ia merasakan sebuah benda
lembab dan basah menempel dengan bibirnya. Detik selanjutnya ia merasakan sebuah kecupan yang
begitu lembut dari benda lembab dan basah itu. sebuah kecupan yang begitu melambungkan dan
sekaligus membuat hatinya luluh.

Tak berapa lama kemudian benda lembab dan basah itu menjauh dari bibirnya. ia menatap cowok
didepannya itu yang baru saja menciumnya.

“maaf kalau aku lancang..” katanya pelan. cowok itu kini menatapnya dengan begitu sayu. “jangan
pernah tinggalin aku lagi.. aku Cuma mau bahagia sama kamu..” ungkapnya kemudian dengan begitu
lembut seraya tersenyum manis. Cowok itu kemudian mencium lembut hidungnya sebentar dan secara
perlahan bibir manisnya bergerak pelan ke atas dan mencium dahinya dengan begitu lama dan lembut
seraya beriringan dengan matahari yang mulai terbenam sore itu.

WHEN LOVE COMES SERI 28&29 (KESEMPATAN..)


COMING SOON...
22 hrs · Public

Anda mungkin juga menyukai