Anda di halaman 1dari 21

DOSEN PEMBIMBING


DR. ZAKARIA WAHAB, M.B.A

HJ. MARLINA WIDIYANTI,


SE,MM,SH,PH.D

AULIA RAHMAN NST (01121401058)


JULIANTO (01121001073)

MANAJEMEN RICKY SEPTIADI


SHERLY DAMAYANTI
(01121001081)
(01121040116)

STRATEGIK SUTANTO SIANTURI (01121001060)

ANALISIS VISI MISI TUJUAN SASARAN


DAN SWOT PERUSAHAAN CAREFOUR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
BAB II MATERI....................................................................................................3
A.    VISI DAN MISI CARREFOUR..........................................................................3
B.     KONTEKS LINGKUNGAN CARREFOUR..........................................................4
C.    PERENCANAAN ORGANISASI CARREFOUR....................................................8
D.    PERENCANAAN STRATEGIS CARREFOUR......................................................9
E.     PROSES PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI.......................................11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN...................................................................13
A.    SIMPULAN...................................................................................................13
B.     SARAN........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................15

20
BAB I
PENDAHULUAN

Carrefour ialah sebuah kelompok supermarket internasional yang


berkantor pusat di Perancis. Carrefour merupakan kelompok ritel terbesar di
Eropa dan Amerika Latin serta terbesar kedua di dunia setelah Wal-Mart.
Dalam bahasa Perancis, Carrefour berarti persimpangan jalan. Pada tahun
1959 dari sebuah persimpangan jalan di Annecy, Paris, Marcel Fournier dan Louis
Deforey merintis gerai kecil yang lantas menjadi bagian dari sejarah penting
perjalanan ritel modern dunia. Publik dunia mengenal ikon ritel itu dengan nama
Carrefour.
Sukses menjejakkan fondasi dan meraih simpati publik Paris melalui toko
serba ada Annecy sebagai permulaan, Fournier dan Deforey pun terusik untuk
mengembangkannya lebih jauh dengan melahirkan konsep penggabungan
beberapa toko serba ada dalam satu wadah yang lebih besar (hipermarket). Tahun
1962, duo pengusaha ini lepas dari Annecy dan melahirkan “toko serba ada
raksasa” kala itu, ainte-Geneviève-des-Bois, dekat Paris.
Dalam perjalanannya kemudian, kelompok supermarket internasional
Negeri Napoleon Bonaparte ini terus menggurita. Carrefour membuka
hipermarket yang pertama di luar Perancis di Belgia dan pertama di luar Eropa, di
Brasil. Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes (sebagai pemegang saham
utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel di seluruh
dunia dengan nama Carrefour. Tak ayal, langkah itu pun menjadikan Carrefour
sebagai ritel terbesar kedua di dunia di bawah Walmart, raja ritel Amerika.
Carrefour sekarang memiliki total gerai sekitar 15.000 dengan karyawan sekitar
700.000 di seluruh dunia.

20
BAB II
MATERI

A.    Visi dan Misi Carrefour


1.      Visi Carrefour
Menjadi paserba terbesar di dunia dan menjadi acuan paserba modern untuk
perlindungan kesehatan, kenyamanan konsumen dan lingkungan. Seluruh usaha
ditujukan demi kepuasan pelanggan sehingga segala kegiatan usaha Carrefour
adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah baik pilihan
produk, kualitas, dan dengan harga yang paling bersaing.

Tujuan Carrefour adalah sebagai berikut.


a. Menjadi kekuatan internasional yang diperhitungkan pada setiap pasar.
b. Terus-menerus berusaha merebut pangsa pasar untuk memperkokoh
kemandirian dan citra perusahaan dalam jangka waktu panjang.
c. Mengembangkan sinergi saling menguntungkan dengan seluruh mitra
bisnis.
d. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda di setiap
negara di mana Carrefour beroperasi.

2.      Misi Carrefour


Untuk mencapai visi dan tujuan yang telah ditentukan, Carrefour
mengarahkan semua kegiatannya dengan berlandaskan aspek kebebasan,
tanggung jawab berbagi, menghargai, integritas, solidaritas, dan progres, yang
dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Menciptakan paserba dengan konsep tempat belanja keluarga.
b. Memberikan pilihan dan kualitas ke semua orang.
c. Menciptakan harga yang diinginkan konsumen dan penyediaan lokasi
yang strategis.
d. Membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok yang berkualitas.

20
e. Memberikan dukungan yang terbaik bagi para karyawan untuk
berkembang dan mencapai potensi maksimal guna memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada pelanggan.
Carrefour juga menerapkan tiga pilar utama yang diyakini dapat membuat
Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen. Ketiga pilar
tersebut adalah harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang
memuaskan.

B.     Konteks Lingkungan Carrefour


1.      Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal (external environment) merupakan segala sesuatu
yang berada di luar organisasi yang mungkin mempengaruhi organisasi tersebut.
Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan tugas.

a. Lingkungan Umum
Lingkungan umum (general environment) adalah serangkaian dimensi dan
kekuatan yang luas yang berada di sekitar organisasi yang menciptakan
keseluruhan konteks organisasi.
Lingkungan umum Carrefour adalah sebagai berikut.
1)      Lingkungan Ekonomi
Carrefour sebagai bisnis ritel yang mempunyai cabang di berbagai negara,
tentunya akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi di negara-negara tersebut
seperti inflasi, tingkat bunga dan tingkat pengangguran. Selain itu, Carrefour juga
harus mematuhi kebijakan-kebijakan ekonomi dalam negara di mana Carrefour
beroperasi.
2)      Lingkungan Budaya
Carrefour harus menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya masyarakat
setempat, dimana Carrefour memiliki tanggung jawab untuk memelihara
hubungan dengan para supplier, menyeleksi produk-produk dan menegosiasikan
harga, menentukan harga eceran, merekrut para pekerja, negosiasi gaji, pemberian

20
gaji, menentukan promosi yang memungkinkan untuk staff dan memiliki masukan
untuk keputusan bonus.
3)      Lingkungan Politik dan Hukum
Carrefour melakukan beberapa studi kemungkinan (feasibility study) dengan
tujuan untuk menganalisis kondisi lokal apakah sesuai dengan kriteria Carrefour.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan Carrefour untuk membangun gerai-
gerainya di berbagai negara diantaranya kandungan alam terhadap retailing,
keterbukaan terhadap investasi asing, stabilitas politik dan inflasi, serta undang-
undang keamanan lingkungan dan rintangan bahasa. Carrefour juga harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan politik dan hukum di negara-negara
tersebut untuk menciptakan suatu kondisi kekeluargaan sehingga dapat menyatu
dengan kehidupan masyarakat setempat.
4)      Lingkungan Internasional
Carrefour sebagai suatu usaha bisnis ritel multinasional dan membuka gerai-
gerainya hampir di seluruh negara sehingga baik pesaing, pemasok, maupun
semua stakeholder dalam Carrefour berasal tidak hanya dari negara pusatnya
tetapi juga berasal dari negara-negara dimana gerai-gerai Carrefour didirikan.
Dengan demikian, Carrefour merupakan bagian dari pasar internasional.
5)      Lingkungan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga mempengaruhi proses kegiatan
pelayanan Carrefour. Melalui penerapan E-Business, proses bisnis dalam
Carrefour terutama dalam hal manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi
pelanggan menjadi lebih optimal. E-Business ini merupakan penggunaan internet
dan teknologi informasi serta jaringan lainnya untuk mendukung e-commerce,
komunikasi, dan kolaborasi perusahaan, proses bisnis berbasis web, baik antar
komponen dalam perusahaan yang berjejaring maupun antara perusahaan dengan
rekan bisnis dan pelanggan.

b.      Lingkungan Tugas


Lingkungan tugas (task environment) adalah organisasi atau kelompok
eksternal tertentu yang mempengaruhi suatu organisasi.

20
Lingkungan tugas Carrefour adalah sebagai berikut:
1)      Kompetitor
Carrefour sebagai perusahaan ritel besar yang memiliki cabang hampir di
seluruh dunia tentunya menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan
ritel yang lain baik perusahaan ritel yang berskala global, maupun perusahaan ritel
yang berskala domestik di mana gerai Carrefour beroperasi. Pesaing terberat
Carrefour saat ini adalah Wal-Mart yang merupakan perusahaan ritel nomor satu
di dunia.
2)      Pelanggan
Carrefour merupakan tempat belanja keluarga yang cukup diminati.
Konsumen Carrefour berasal dari semua lapisan masyarakat. Carrefour menjual
barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan pelayanan terbaik dan harga
bersaing. Dengan konsep paserbanya, Carrefour bertujuan untuk memuaskan
setiap konsumennya.
3)      Pemasok
Barang-barang yang diperjual-belikan berasal dari berbagai macam
produsen. Produk-produk yang berasal dari produsen kebanyakan berasal dari
perusahaan seperti: Nestle, Danone, Unilever, dan lain-lain. Carrefour juga ikut
memasarkan produk-produk dari para pemasok lokal seperti Indofood,
Sidomuncul, dan berbagai macam produk hasil pertanian yang berasal langsung
dari petani domestik. Selain itu, Carrefour juga menerima pasokan dari produsen
yang ingin bekerja sama dengan cara mengirimkan proposal dengan langkah-
langkah dan syarat tertentu.
4)      Pembuat Aturan
Dalam menjalankan usahanya, Carrefour menjual harga barang sesuai harga
pasaran yang diregulasikan oleh pemerintah. Selain itu, barang yang dijual
merupakan barang yang telah sesuai dengan izin-izin yang berlaku yang telah
ditetapkan. Carrefour juga memberikan upah kepada para karyawannya sesuai
dengan standar upah yang berlaku. Tetapi dalam suatu kasus tertentu yang
berhubungan dengan pemerintah, Carrefour mengalami sedikit permasalahan pada
hal tata ruang dan lokasi pasar.

20
2.      Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan segala sesuatu yang berada di dalam
organisasi itu sendiri yang mempengaruhi organisasi tersebut.
Lingkungan internal Carrefour adalah sebagai berikut.
a.       Pemilik
Saat ini Blue Capital menjadi pemegang saham utama Carrefour dengan
menguasai 13,55% saham dari saham keseluruhan. Sedangkan pemegang saham
terbesar kedua Carrefour adalah Koor Industries Ltd. dengan menguasai 3,25%
saham Carrefour. Namun, karena adanya krisis ekonomi Eropa mengakibatkan
Carrefour melakukan divestasi dengan menjual saham-sahamnya di beberapa
negara seperti di Indonesia. Kini saham dari Carrefour Indonesia sudah dimiliki
100% oleh perusahaan domestic yaitu Trans Corp.

b.      Dewan Direksi


Pemegang saham Carrefour telah memutuskan dengan cara voting susunan
dewan direksi tunggal yang salah satu anggotanya adalah mantan menteri
keuangan Perancis. Susunan dewan direksi yang baru ini menggantikan system
ganda yang lama yaitu system dewan pengawas dan dewan manajaemen. System
dewan direksi tunggal ini memiliki dua belas orang anggota yang dipimpin oleh
Amaury de Seze yang merupakan pimpinan dewan pengawas terdahulu. Para
pemegang saham juga menyetujui ditempatkannya tiga orang anggota dewan yang
berasal dari Blue Capital yang merupakan pemegang saham terbesar Carrefour.
Pimpinan dewan manajemen yang lama menjadi Chief Executive Officer dalam
susunan struktur yang baru.

c.       Karyawan
Carrefour memiliki karyawan sebanyak 700.000 orang yang tersebar di
seluruh dunia dengan penghasilan per karyawan US$ 256.000. Namun, ini tidak
cukup membendung aksi mogok dari karyawan-karyawan Carrefour. Tepatnya
pada April 2012 sebanyak 65.000 karyawan Perancis mogok sehari menentang

20
gaji rendah, PHK, dan kondisi kerja yang buruk. Begitu juga dengan karyawan di
Indonesia yang melakukan demo meminta kontrak kerja yang lebih baik.

d.      Lingkungan kerja fisik


Carrefour tidak menginginkan lokasi yang terbuka, namun di dalam gedung,
basements atau ground floor di wilayah-wilayah populasi yang padat dan strategis
karena hal tersebut akan mempermudah pelanggan untuk datang berbelanja.

C.    Perencanaan Organisasi Carrefour


Perencanaan (planning) merupakan proses menetapkan suatu tujuan
organisasi dan menentukan bagaimana cara terbaik untuk mencapainya.
Perencanaan organisasi terdiri dari rencana strategis, rencana taktis, dan rencana
operasional.

1.      Rencana Strategis


Rencana strategis (strategic plan) adalah rencana umum yang mendasari
keputusan alokasi sumber daya, prioritas,dan langkah-langkah tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Rencana strategis Carrefour adalah
sebagai berikut.
a. Menjadi perusahaan ritel terbaik di setiap format untuk menghasilkan
pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan.
b. Menjadi pemimpin di setiap pasar terutama di Perancis, kelompok Negara
G4, dan di pasar negara-negara berkembang.
c. Meningkatkan organisasi dan operasi Carrefour untuk memastikan
efisiensi, efektivitas, dan profitabilitas yang lebih baik.

2.      Rencana Taktis


Rencana taktis (tactical plan) adalah suatu rencana yang ditujukan untuk
mencapai tujuan taktis dan dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian
tertentu dari suatu rencana strategis.

20
Rencana taktis Carrefour adalah sebagai berikut.
a.       Merevitalisasi merek Carrefour.
b.      Menetapkan harga yang bersaing.
c.       Melakukan inovasi hipermarket.

3.      Rencana Operasional


Rencana operasional (operational plan) adalah suatu rencana yang menitik
beratkan pada pelaksanaan rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional.
Rencana operasional Carrefour adalah sebagai berikut.
a.       Memberikan pilihan yang lengkap dan pelayanan yang memuaskan.
b.      Menetapkan harga di bawah harga pasar.
c.       Menerapkan inovasi dengan memodernisasi tiap gerai Carrefour.

D.    Perencanaan Strategis Carrefour


1.      Analisis SWOT (Sthrenghts, Weakness, Oportunities, threaths)
Analisis SWOT adalah evaluasi atas kekuatan dan kelemahan internal suatu
organisasi yang dilakukan secara hati-hati dan juga evaluasi atas peluang dan
ancaman dari lingkungan.
Analisis SWOT dari Carrefour adalah sebagai berikut.
a.       Sthrenghts
Kekuatan Carrefour berada pada positioning-nya harga murah dan barang
lengkap, lalu Carrefour selalu berada di tempat yang strategis sehingga mudah
dijangkau, tempatnya luas, nyaman dan free parking. Sehingga konsumen datang
tanpa membeli pun jadi senang karena tidak perlu membayar parkir.

b.      Weakness
Nama Carrefour sendiri sudah jelek di mata masyarakat karena sejak awal
mendirikan cabang di berbagai negara, Carrefour sudah sering dihujani kritik dan
kecaman dari berbagai pihak. Kecaman ini dikarenakan lokasi gerai-gerai
Carrefour berada di tengah kota, padahal formatnya adalah hipermarket. “Toko
Besar” asal Prancis ini dituduh semena-mena terhadap para pemasok dengan

20
menekan harga dan menarik berbagai fee yang membebani. Jadi nama Carrefour
sendiri sudah jelek di mata masyarakat.

c.       Opportunities
Wanita memegang peranan penting, karena 80% dari 20 juta pelanggan
yang datang dan berbelanja di Carrefour adalah wanita (Carrefour, 2007). Namun
jumlah konsumen pria boleh dibilang tidak sedikit dari pada wanita. Karena pria
itu praktis, maka pria dapat dipengaruhi dengan produk-produk yang dikemas
dengan praktis seperti buah dan daging yang sudah dipotong. Selain itu, pria
biasanya adalah tulang punggung keluarga, yang bertugas mencari nafkah, oleh
karena itu waktu yang mereka miliki sangat terbatas dan mereka sensitif terhadap
harga. Sehingga ini menjadi kesempatan bagi Carrefour yang memiliki
positioning murah dan lengkap. Carrefour memainkan kategori harga dengan
mudah, seperti menantang pembeli dengan lower price guarantee, mengganti
selisih harga jika suatu produk terbukti lebih murah di tempat lain.

d.      Threaths
Perusahaan ritel sekarang menghadapi isu yang kritikal, termasuk tantangan
lingkungan, perubahan perilaku konsumen, persaingan dan kondisi ekonomi yang
tidak menentu. Hypermart adalah salah satu ancaman bagi Carrefour. Persaingan
yang terjadi dengan Hypermart, berebut lahan atau lokasi yang strategis untuk
membangun gerai sedang terjadi saat ini.

2.      Strategi Tingkat Bisnis


Strategi tingkat bisnis (business-level strategy) adalah serangkaian strategi
alternatif yang dipilih organisasi pada saat organisasi tersebut berbisnis dalam
suatu indrusti atau pasar tertentu.
Perusahaan Carrefour adalah perusahaan ritel terbesar kedua setelah Wall-
mart, merupakan salah satu contoh perusahaan yang menggunakan strategi
keunggulan biaya (Cost Leadership Stategic) khususnya pada supermarketnya.
Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk pertama

20
kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan department store (toko
serba ada). Carrefour mengemas perusahaannya dengan kesan mewah, ,meskipun
demikian harga-harga yang ditawarkan tidak semahal tampilannya. Carrefour
mampu menjual di bawah harga pasar.

3.      Strategi Tingkat Korporasi


Strategi tingkat korporasi (corporate-level strategy) adalah srangkaian
alternatif strategi yang dipilih organisasi pada saat organisasi mengelola
operasinya secara simultan di beberapa industri atau beberapa pasar.
Carrefour menetapkan strategi tingkat korporasi diversifikasi yang berhubungan.
Di mana Carrefour beroperasi sebagai hipermarket sekaligus sebagai grosir.
Namun, tidak seperti hipermarket lainnya, Carrefour mendapatkan izin untuk
mendirikan gerai-gerainya di pusat kota. Selain itu, Carrefour sebagai grosir,
Carrefour memotong mata rantai distribusi yang panjang dari produsen-
distributor-pedagang-konsumen menjadi hanya produsen-konsumen sehingga
konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk yang diinginkan dan
perputaran barang menjadi lebih cepat. Karena skala usaha Carrefour setingkat
grosir sedangkan kebebasannya berusaha disamakan dengan retail, tentu saja ia
memiliki sejumlah advantage. Berdasarkan strategi tersebut, gerak maju
Carrefour nyaris tak terbendung.

E.     Proses Perubahan Organisasi dan Inovasi


1.      Proses Perubahan Organisasi Carrefour
Penerapan IT dalam manajemen rantai pasokan yang secara mendasar
menghubungkan antar proses bisnis sedemikian sehingga antara pemasok,
pelanggan, dan rekanan bisnis terhubung dalam suatu jaringan dengan
menggunakan perangkat lunak infolog. Penggunaan perangkat lunak infolog
sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system telah mengubah tatanan
proses supply chain management di Carrefour. Salah satu yang cukup signifikan
terlihat adalah munculnya distribution center sebagai pusat penerimaan barang
dari seluruh pemasok Carrefour. Pemasok tidak lagi harus mengantar barang yang

20
akan dijual ke masing-masing gerai, namun cukup mengirimkannya ke
distribution center baru kemudian akan dikirimkan ke masing-masing gerai
Carrefour sesuai dengan jumlah unit yang dibutuhkan. Sistem yang digunakan
bersifat just in time dan disebut cross dock.

2.      Proses Inovasi Carrefour


Carrefour melakukan modernisasi outlet Carrefour yang ada kemudian
disesuaikan dengan gaya hidup konsumen di lingkungan sekitar. Carrefour juga
menawarkan konsep belanja baru yang nyaman, modern dan berkualitas, dengan
menawarkan produk yang lengkap dari kebutuhan sehari-hari, makanan cepat saji,
fashion hingga barang elektronik dengan harga yang kompetitif. Peningkatan
efisiensi dan tingkat kepuasan pelanggan dengan lebih baik juga dilakukan oleh
Carrefour dengan berinvestasi lebih serius di bidang IT yaitu dengan menerapkan
E-Business secara lebih menyeluruh. Langkah ini sudah dimulai juga dengan
adanya kartu belanja Carrefour yang dari sisi E-Business merupakan perangkat
untuk membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.

20
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
Carrefour merupakan bisnis ritel terbesar kedua di dunia yang memiliki
cabang hampir di seluruh negara. Dengan berlandaskan konsep tiga pilar
utamanya yaitu harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang
memuaskan serta menerapkan strategi keunggulan biaya, Carrefour yakin dapat
menjadi acuan paserba modern untuk perlindungan kesehatan, kenyamanan
konsumen dan lingkungan.
Untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar global, Carrefour terus
melakukan perubahan dan inovasi diantaranya dengan menggunakan perangkat
lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system yang
mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour menjadi lebih
efisien sehingga perputaran barang lebih cepat.
Selain itu, Carrefour melakukan inovasi dengan modernisasi outlet
Carrefour yang ada kemudian disesuaikan dengan gaya hidup konsumen di
lingkungan sekitar. Carrefour juga menerapkan sistem E-Business untuk
membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.

B.     Saran
Carrefour sebagai perusahaan ritel yang sudah berskala international
bahkan mengglobal dan memiliki gerai-gerainya hampir di seluruh negara di
dunia seharusnya ikut berkonttibusi dalam membangun dan mensejahterakan
masyarakat sekitar di mana Carrefour itu didirikan.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://www.carrefour.co.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Carrefour
http://www.slideshare.net/benjaminperraut/carrefour-logistic-management
http://m.merdeka.com/uang/carrefour-kami-bukan-musuh-pasar-tradisional.html
http://www.bisnis.com/articles/carrefour-hengkang-chairul-tanjung-bakal-
akuisisi-100-percent-saham-carrefour-indonesia
http://wartaekonomi.co.id/berita6081/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-
bagian-i.html
http://wartaekonomi.co.id/berita6082/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-
bagian-ii.html
http://wartaekonomi.co.id/berita6083/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-
bagian-iii.html
http://m.bisnis.com/articles/market-...uire-carrefour
http://bahribux.blogspot.com/2010/10/monopoli-carrefour.html#ixzz2DzguDVUp
http://historyofbusiness.blogspot.com/2009/09/history-of-
carrefour.html&ei=25y8UPyOHbC4iAfWsYDoBg
attasuparta.blogspot.com

20
LAMPIRAN

Profil Pesaing
Carrefour sebagai perusahaan ritel yang berskala internasional tentunya
mempunyai pesaing perusahaan-perusahaan ritel yang lain, baik perusahaan ritel
yang berskala global, maupun perusahaan ritel yang berskala domestik di mana
gerai Carrefour beroperasi. Pesaing terberat Carrefour saat ini adalah Wal-Mart
yang merupakan perusahaan ritel nomor satu di dunia. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai Wal-Mart.

Jenis : Publik (NYSE: WMT)


Industri : Ritel (Pasaraya & Diskon)
Didirikan : Rogers, Arkansas, 1962
Kantor pusat : Bentonville, Arkansas, Amerika Serikat
Tokoh penting : Sam Walton (1918-1992), Pendiri H.
Lee Scott, CEO S. Robson Walton, Ketua
Produk :Wal-Mart Discount Stores
Wal-Mart Supercenter Sam's Club
Neighborhood Markets ASDA
Pendapatan : US$ $387,69 milyar (2007)
Karyawan : 2,1 juta (2008)
Situs web : www.walmartstores.com
Wal-Mart Stores, Inc. (NYSE: WMT) adalah perusahaan Amerika
Serikat yang mengoperasikan jaringan department store. Menurut Fortune Global
500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan
pendapatan. Didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962, Wal-Mart mulai
mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York pada tahun 1972.
Wal-Mart beroperasi di Argentina, Brasil, Britania Raya (dengan nama
ASDA), Jepang (dengan nama Seiyu), Kanada, Meksiko (dengan nama Walmex),
Puerto Riko, dan RRC. Wal-Mart pernah beroperasi di Jerman namun akhirnya
tutup pada tahun 2006 karena merugi. Selain itu, Wal-Mart pernah membuka
tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada pertengahan tahun 1990-an
namun ditutup karena kurang menguntungkan.

20
Wal-Mart telah dikritik oleh beberapa kelompok masyarakat, kelompok
hak kewanitaan, dan persatuan buruh, khususnya mengenai banyaknya produk-
produk yang disumber dari luar negeri, rendahnya tingkat pendaftaran asuransi
kesehatan karyawan, penentangan terhadap perwakilan buruh, serta dugaan
diskriminasi kelamin.

20
Pertanyaan

Saya belanja di supermarket barusan, harga ujungnya 765,-. Tidak ada kan
kembalian Rp 35, masa disuruh dibulatkan ke 800. Dalam kasus seperti ini,
apakah ada peraturan yang mengatakan harga barang harus dibulatkan ke bawah
atau ke atas?

Ulasan Lengkap

Intisari:

Dalam hal harga barang itu memuat pecahan nominal Rupiah yang tidak
beredar (“harga ujungnya” Rp 765), maka menurut Permendag 35/2013,
Pelaku Usaha dapat membulatkan harga barang itu dengan memperhatikan
nominal Rupiah yang beredar (menjadi Rp 800). Pembulatan ini
diinformasikan kepada Anda sebagai konsumen pada saat transaksi
pembayaran.

Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.

Ulasan:

Terima kasih atas pertanyaan Anda.

Memang, ada harga dengan nominal seperti itu yang banyak kita jumpai saat
berbelanja di supermarket. Misal dari yang Anda alami, “harga ujungnya”
adalah 765, kami contohkan bahwa harga barang tersebut adalah Rp. 12.765;
Anda diwajibkan membayar sejumlah Rp. 12.800 sehingga secara hitung-
hitungan, ada sisa Rp. 35 sebagai kembalian untuk Anda. Namun

20
kenyataannya, tidak ada pecahan nominal mata uang Rupiah kita yang
bernilai Rp. 35. Anda bertanya, adakah undang-undang atau aturan yang
mengatur tentang pembulatan harga itu?

Untuk menjawabnya, kita mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan


Republik Indonesia Nomor 35/M-Dag/Per/7/2013 Tahun 2013
tentang Pencantuman Harga Barang dan Tarif Jasa yang
Diperdagangkan (“Permendag 35/2013”).

Aturan Pencantuman Harga Barang

Pada dasarnya setiap pelaku usaha yang memperdagangkan barang secara


eceran dan/atau jasa kepada konsumen wajib mencantumkan harga barang
atau tarif jasa secara jelas, mudah dibaca dan mudah dilihat.1[1]

Terkait dengan pertanyaan Anda, Pasal 6 Permendag 35/2013 mengatur:

(1)  Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-


undangan, Pelaku Usaha yang memperdagangkan Barang
secara Eceran dan/atau Jasa, wajib menetapkan Harga
Barang dan/atau Tarif Jasa dengan Rupiah.

(2)  Penetapan Harga Barang dan/atau Tarif Jasa sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) harus menggunakan mata uang
dan nominal Rupiah yang berlaku.

(3)  Dalam hal Harga Barang dan/atau Tarif Jasa memuat


pecahan nominal Rupiah yang tidak beredar, Pelaku Usaha
dapat membulatkan Harga Barang dan/atau Tarif Jasa
dengan memperhatikan nominal Rupiah yang beredar.

(4)  Pembulatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


diinformasikan kepada Konsumen pada saat transaksi
pembayaran.

1[1] Pasal 2 ayat (1) Permendag 35/2013.

20
Menjawab pertanyaan Anda, dari pasal di atas dapat kita ketahui bahwa
memang pelaku usaha dalam hal ini boleh membulatkan barang yang Anda
beli karena harga barang itu memuat pecahan nominal rupiah yang tidak
beredar (harga ujung Rp 765). Pelaku usaha dapat membulatkannya menjadi
Rp 800 karena memperhatikan nominal Rupiah yang beredar. Namun,
Permendag ini tidak menjelaskan lebih lanjut apakah pembulatan itu
dibulatkan ke atas atau ke bawah dari harga barang tersebut.

Meski demikian, menurut hemat kami, sepanjang pembulatan itu (harga


ujung menjadi Rp 800) itu diinformasikan kepada Anda saat transaksi
pembayaran, hal ini tidak menyalahi aturan hukum.

Contoh

Hampir seluruh supermarket dan minimarket di Kota Malang memasang harga


dengan nilai ganjil yang sudah tidak ada nilai mata uangnya. Hal tersebut
dinilai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang sangat merugikan
konsumen. Misalnya di rak toko tertulis harga barang Rp 8.720, dan saat
konsumen membayar di meja kasir dibulatkan menjadi Rp 8.800, dan ketika
konsumen membayar dengan uang Rp 10.000 konsumen hanya mendapatkan
kembalian Rp 1.200, padahal seharusnya konsumen mendapat kembalian
1.280. Demikian informasi dalam artikel Supermarket Diminta Bulatkan Harga
yang kami akses dari laman media Tribunnews Surabaya.

Masih bersumber dari laman yang sama, Siti Mahmudah, Sekretaris


Disperindag Kota Malang mengatakan dalam Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (“UU Perlindungan
Konsumen”) sangat jelas tertulis konsumen tidak boleh dirugikan. Hal
semacam itu, lanjut Mahmudah, merupakan trik pelaku usaha untuk menarik
konsumen. Seharusnya pelaku usaha langsung membulatkan harga, sehingga
konsumen juga bisa membayar dan mendapatkan kembalian yang sesuai.

Untuk mengantisipasi ini, Disperindag mengaku sudah mensosialisasikan


kepada pelaku usaha. Jika pengusaha tetap memberlakukan kebijakan
tersebut, maka pelaku usaha harus menyediakan uang kembalian. Dengan
adanya kejadian ini, konsumen bisa mengadu atas kerugian yang diderita
oleh konsumen. Konsumen bisa mengadu ke Disperindag atau ke Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

20
PT Carrefour terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) dan Pasal
25 ayat (1) UU No 5 Tahun 1999. Dan menyatakan PT Carrefour Indonesia tidak terbukti
melanggar pasal 20 dan pasal 28 ayat (2) UU No 5 Tahun 1999," ujar Ketua Majelis Dedi
Martadisastra, dalam pembacaan putusan tentang praktik monopoli dan persaingan
tidak sehat PT Carrefour di Jakarta (3/11). Perkara ini bermula saat Carrefour diduga
melakukan monopoli paska mengakuisisi 75 persen saham PT. Alfa Retailindo (Alfa) dan
Sigmantara Prime Horizon sebesar Rp 674 miliar. Dengan demikian KPPU
memerintahkan untuk melepas seluruh saham kepemilikannya sebanyak 75 persen pada
PT Alfa Retailindo, Tbk kepada pihak yang tidak terafiliasi dengan PT. Carrefour
Indonesia selambat-lambatnya satu tahun setelah putusan berkekuatan tetap. Selain itu,
KPPU juga menghukum PT Carrefour Indonesia untuk membayar denda Rp 25 miliar
yang harus disetor ke kas Negara sebagai setoran pendapatan pelanggaran di bidang
Persaingan Usaha Perdagangan Sekretaris Jendral Satuan Kerja Komisi Pengawas
Persaingan Usaha.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPPU: Carrefour Terbukti
Melakukan Monopoli",
https://money.kompas.com/read/2009/11/03/17533698/kppu.carrefour.terbukti.melak
ukan.monopoli.

20

Anda mungkin juga menyukai