DR. ZAKARIA WAHAB, M.B.A
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
BAB II MATERI....................................................................................................3
A. VISI DAN MISI CARREFOUR..........................................................................3
B. KONTEKS LINGKUNGAN CARREFOUR..........................................................4
C. PERENCANAAN ORGANISASI CARREFOUR....................................................8
D. PERENCANAAN STRATEGIS CARREFOUR......................................................9
E. PROSES PERUBAHAN ORGANISASI DAN INOVASI.......................................11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN...................................................................13
A. SIMPULAN...................................................................................................13
B. SARAN........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................15
20
BAB I
PENDAHULUAN
20
BAB II
MATERI
20
e. Memberikan dukungan yang terbaik bagi para karyawan untuk
berkembang dan mencapai potensi maksimal guna memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada pelanggan.
Carrefour juga menerapkan tiga pilar utama yang diyakini dapat membuat
Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen. Ketiga pilar
tersebut adalah harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang
memuaskan.
a. Lingkungan Umum
Lingkungan umum (general environment) adalah serangkaian dimensi dan
kekuatan yang luas yang berada di sekitar organisasi yang menciptakan
keseluruhan konteks organisasi.
Lingkungan umum Carrefour adalah sebagai berikut.
1) Lingkungan Ekonomi
Carrefour sebagai bisnis ritel yang mempunyai cabang di berbagai negara,
tentunya akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi di negara-negara tersebut
seperti inflasi, tingkat bunga dan tingkat pengangguran. Selain itu, Carrefour juga
harus mematuhi kebijakan-kebijakan ekonomi dalam negara di mana Carrefour
beroperasi.
2) Lingkungan Budaya
Carrefour harus menyesuaikan diri dengan lingkungan budaya masyarakat
setempat, dimana Carrefour memiliki tanggung jawab untuk memelihara
hubungan dengan para supplier, menyeleksi produk-produk dan menegosiasikan
harga, menentukan harga eceran, merekrut para pekerja, negosiasi gaji, pemberian
20
gaji, menentukan promosi yang memungkinkan untuk staff dan memiliki masukan
untuk keputusan bonus.
3) Lingkungan Politik dan Hukum
Carrefour melakukan beberapa studi kemungkinan (feasibility study) dengan
tujuan untuk menganalisis kondisi lokal apakah sesuai dengan kriteria Carrefour.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan Carrefour untuk membangun gerai-
gerainya di berbagai negara diantaranya kandungan alam terhadap retailing,
keterbukaan terhadap investasi asing, stabilitas politik dan inflasi, serta undang-
undang keamanan lingkungan dan rintangan bahasa. Carrefour juga harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan politik dan hukum di negara-negara
tersebut untuk menciptakan suatu kondisi kekeluargaan sehingga dapat menyatu
dengan kehidupan masyarakat setempat.
4) Lingkungan Internasional
Carrefour sebagai suatu usaha bisnis ritel multinasional dan membuka gerai-
gerainya hampir di seluruh negara sehingga baik pesaing, pemasok, maupun
semua stakeholder dalam Carrefour berasal tidak hanya dari negara pusatnya
tetapi juga berasal dari negara-negara dimana gerai-gerai Carrefour didirikan.
Dengan demikian, Carrefour merupakan bagian dari pasar internasional.
5) Lingkungan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga mempengaruhi proses kegiatan
pelayanan Carrefour. Melalui penerapan E-Business, proses bisnis dalam
Carrefour terutama dalam hal manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi
pelanggan menjadi lebih optimal. E-Business ini merupakan penggunaan internet
dan teknologi informasi serta jaringan lainnya untuk mendukung e-commerce,
komunikasi, dan kolaborasi perusahaan, proses bisnis berbasis web, baik antar
komponen dalam perusahaan yang berjejaring maupun antara perusahaan dengan
rekan bisnis dan pelanggan.
20
Lingkungan tugas Carrefour adalah sebagai berikut:
1) Kompetitor
Carrefour sebagai perusahaan ritel besar yang memiliki cabang hampir di
seluruh dunia tentunya menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan
ritel yang lain baik perusahaan ritel yang berskala global, maupun perusahaan ritel
yang berskala domestik di mana gerai Carrefour beroperasi. Pesaing terberat
Carrefour saat ini adalah Wal-Mart yang merupakan perusahaan ritel nomor satu
di dunia.
2) Pelanggan
Carrefour merupakan tempat belanja keluarga yang cukup diminati.
Konsumen Carrefour berasal dari semua lapisan masyarakat. Carrefour menjual
barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan pelayanan terbaik dan harga
bersaing. Dengan konsep paserbanya, Carrefour bertujuan untuk memuaskan
setiap konsumennya.
3) Pemasok
Barang-barang yang diperjual-belikan berasal dari berbagai macam
produsen. Produk-produk yang berasal dari produsen kebanyakan berasal dari
perusahaan seperti: Nestle, Danone, Unilever, dan lain-lain. Carrefour juga ikut
memasarkan produk-produk dari para pemasok lokal seperti Indofood,
Sidomuncul, dan berbagai macam produk hasil pertanian yang berasal langsung
dari petani domestik. Selain itu, Carrefour juga menerima pasokan dari produsen
yang ingin bekerja sama dengan cara mengirimkan proposal dengan langkah-
langkah dan syarat tertentu.
4) Pembuat Aturan
Dalam menjalankan usahanya, Carrefour menjual harga barang sesuai harga
pasaran yang diregulasikan oleh pemerintah. Selain itu, barang yang dijual
merupakan barang yang telah sesuai dengan izin-izin yang berlaku yang telah
ditetapkan. Carrefour juga memberikan upah kepada para karyawannya sesuai
dengan standar upah yang berlaku. Tetapi dalam suatu kasus tertentu yang
berhubungan dengan pemerintah, Carrefour mengalami sedikit permasalahan pada
hal tata ruang dan lokasi pasar.
20
2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan segala sesuatu yang berada di dalam
organisasi itu sendiri yang mempengaruhi organisasi tersebut.
Lingkungan internal Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Pemilik
Saat ini Blue Capital menjadi pemegang saham utama Carrefour dengan
menguasai 13,55% saham dari saham keseluruhan. Sedangkan pemegang saham
terbesar kedua Carrefour adalah Koor Industries Ltd. dengan menguasai 3,25%
saham Carrefour. Namun, karena adanya krisis ekonomi Eropa mengakibatkan
Carrefour melakukan divestasi dengan menjual saham-sahamnya di beberapa
negara seperti di Indonesia. Kini saham dari Carrefour Indonesia sudah dimiliki
100% oleh perusahaan domestic yaitu Trans Corp.
c. Karyawan
Carrefour memiliki karyawan sebanyak 700.000 orang yang tersebar di
seluruh dunia dengan penghasilan per karyawan US$ 256.000. Namun, ini tidak
cukup membendung aksi mogok dari karyawan-karyawan Carrefour. Tepatnya
pada April 2012 sebanyak 65.000 karyawan Perancis mogok sehari menentang
20
gaji rendah, PHK, dan kondisi kerja yang buruk. Begitu juga dengan karyawan di
Indonesia yang melakukan demo meminta kontrak kerja yang lebih baik.
20
Rencana taktis Carrefour adalah sebagai berikut.
a. Merevitalisasi merek Carrefour.
b. Menetapkan harga yang bersaing.
c. Melakukan inovasi hipermarket.
b. Weakness
Nama Carrefour sendiri sudah jelek di mata masyarakat karena sejak awal
mendirikan cabang di berbagai negara, Carrefour sudah sering dihujani kritik dan
kecaman dari berbagai pihak. Kecaman ini dikarenakan lokasi gerai-gerai
Carrefour berada di tengah kota, padahal formatnya adalah hipermarket. “Toko
Besar” asal Prancis ini dituduh semena-mena terhadap para pemasok dengan
20
menekan harga dan menarik berbagai fee yang membebani. Jadi nama Carrefour
sendiri sudah jelek di mata masyarakat.
c. Opportunities
Wanita memegang peranan penting, karena 80% dari 20 juta pelanggan
yang datang dan berbelanja di Carrefour adalah wanita (Carrefour, 2007). Namun
jumlah konsumen pria boleh dibilang tidak sedikit dari pada wanita. Karena pria
itu praktis, maka pria dapat dipengaruhi dengan produk-produk yang dikemas
dengan praktis seperti buah dan daging yang sudah dipotong. Selain itu, pria
biasanya adalah tulang punggung keluarga, yang bertugas mencari nafkah, oleh
karena itu waktu yang mereka miliki sangat terbatas dan mereka sensitif terhadap
harga. Sehingga ini menjadi kesempatan bagi Carrefour yang memiliki
positioning murah dan lengkap. Carrefour memainkan kategori harga dengan
mudah, seperti menantang pembeli dengan lower price guarantee, mengganti
selisih harga jika suatu produk terbukti lebih murah di tempat lain.
d. Threaths
Perusahaan ritel sekarang menghadapi isu yang kritikal, termasuk tantangan
lingkungan, perubahan perilaku konsumen, persaingan dan kondisi ekonomi yang
tidak menentu. Hypermart adalah salah satu ancaman bagi Carrefour. Persaingan
yang terjadi dengan Hypermart, berebut lahan atau lokasi yang strategis untuk
membangun gerai sedang terjadi saat ini.
20
kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan department store (toko
serba ada). Carrefour mengemas perusahaannya dengan kesan mewah, ,meskipun
demikian harga-harga yang ditawarkan tidak semahal tampilannya. Carrefour
mampu menjual di bawah harga pasar.
20
akan dijual ke masing-masing gerai, namun cukup mengirimkannya ke
distribution center baru kemudian akan dikirimkan ke masing-masing gerai
Carrefour sesuai dengan jumlah unit yang dibutuhkan. Sistem yang digunakan
bersifat just in time dan disebut cross dock.
20
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Carrefour merupakan bisnis ritel terbesar kedua di dunia yang memiliki
cabang hampir di seluruh negara. Dengan berlandaskan konsep tiga pilar
utamanya yaitu harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang
memuaskan serta menerapkan strategi keunggulan biaya, Carrefour yakin dapat
menjadi acuan paserba modern untuk perlindungan kesehatan, kenyamanan
konsumen dan lingkungan.
Untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar global, Carrefour terus
melakukan perubahan dan inovasi diantaranya dengan menggunakan perangkat
lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system yang
mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour menjadi lebih
efisien sehingga perputaran barang lebih cepat.
Selain itu, Carrefour melakukan inovasi dengan modernisasi outlet
Carrefour yang ada kemudian disesuaikan dengan gaya hidup konsumen di
lingkungan sekitar. Carrefour juga menerapkan sistem E-Business untuk
membangun relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan.
B. Saran
Carrefour sebagai perusahaan ritel yang sudah berskala international
bahkan mengglobal dan memiliki gerai-gerainya hampir di seluruh negara di
dunia seharusnya ikut berkonttibusi dalam membangun dan mensejahterakan
masyarakat sekitar di mana Carrefour itu didirikan.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.carrefour.co.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Carrefour
http://www.slideshare.net/benjaminperraut/carrefour-logistic-management
http://m.merdeka.com/uang/carrefour-kami-bukan-musuh-pasar-tradisional.html
http://www.bisnis.com/articles/carrefour-hengkang-chairul-tanjung-bakal-
akuisisi-100-percent-saham-carrefour-indonesia
http://wartaekonomi.co.id/berita6081/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-
bagian-i.html
http://wartaekonomi.co.id/berita6082/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-
bagian-ii.html
http://wartaekonomi.co.id/berita6083/carrefour-lalui-serial-krisis-ke-krisis-global-
bagian-iii.html
http://m.bisnis.com/articles/market-...uire-carrefour
http://bahribux.blogspot.com/2010/10/monopoli-carrefour.html#ixzz2DzguDVUp
http://historyofbusiness.blogspot.com/2009/09/history-of-
carrefour.html&ei=25y8UPyOHbC4iAfWsYDoBg
attasuparta.blogspot.com
20
LAMPIRAN
Profil Pesaing
Carrefour sebagai perusahaan ritel yang berskala internasional tentunya
mempunyai pesaing perusahaan-perusahaan ritel yang lain, baik perusahaan ritel
yang berskala global, maupun perusahaan ritel yang berskala domestik di mana
gerai Carrefour beroperasi. Pesaing terberat Carrefour saat ini adalah Wal-Mart
yang merupakan perusahaan ritel nomor satu di dunia. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai Wal-Mart.
20
Wal-Mart telah dikritik oleh beberapa kelompok masyarakat, kelompok
hak kewanitaan, dan persatuan buruh, khususnya mengenai banyaknya produk-
produk yang disumber dari luar negeri, rendahnya tingkat pendaftaran asuransi
kesehatan karyawan, penentangan terhadap perwakilan buruh, serta dugaan
diskriminasi kelamin.
20
Pertanyaan
Saya belanja di supermarket barusan, harga ujungnya 765,-. Tidak ada kan
kembalian Rp 35, masa disuruh dibulatkan ke 800. Dalam kasus seperti ini,
apakah ada peraturan yang mengatakan harga barang harus dibulatkan ke bawah
atau ke atas?
Ulasan Lengkap
Intisari:
Dalam hal harga barang itu memuat pecahan nominal Rupiah yang tidak
beredar (“harga ujungnya” Rp 765), maka menurut Permendag 35/2013,
Pelaku Usaha dapat membulatkan harga barang itu dengan memperhatikan
nominal Rupiah yang beredar (menjadi Rp 800). Pembulatan ini
diinformasikan kepada Anda sebagai konsumen pada saat transaksi
pembayaran.
Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.
Ulasan:
Memang, ada harga dengan nominal seperti itu yang banyak kita jumpai saat
berbelanja di supermarket. Misal dari yang Anda alami, “harga ujungnya”
adalah 765, kami contohkan bahwa harga barang tersebut adalah Rp. 12.765;
Anda diwajibkan membayar sejumlah Rp. 12.800 sehingga secara hitung-
hitungan, ada sisa Rp. 35 sebagai kembalian untuk Anda. Namun
20
kenyataannya, tidak ada pecahan nominal mata uang Rupiah kita yang
bernilai Rp. 35. Anda bertanya, adakah undang-undang atau aturan yang
mengatur tentang pembulatan harga itu?
20
Menjawab pertanyaan Anda, dari pasal di atas dapat kita ketahui bahwa
memang pelaku usaha dalam hal ini boleh membulatkan barang yang Anda
beli karena harga barang itu memuat pecahan nominal rupiah yang tidak
beredar (harga ujung Rp 765). Pelaku usaha dapat membulatkannya menjadi
Rp 800 karena memperhatikan nominal Rupiah yang beredar. Namun,
Permendag ini tidak menjelaskan lebih lanjut apakah pembulatan itu
dibulatkan ke atas atau ke bawah dari harga barang tersebut.
Contoh
20
PT Carrefour terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) dan Pasal
25 ayat (1) UU No 5 Tahun 1999. Dan menyatakan PT Carrefour Indonesia tidak terbukti
melanggar pasal 20 dan pasal 28 ayat (2) UU No 5 Tahun 1999," ujar Ketua Majelis Dedi
Martadisastra, dalam pembacaan putusan tentang praktik monopoli dan persaingan
tidak sehat PT Carrefour di Jakarta (3/11). Perkara ini bermula saat Carrefour diduga
melakukan monopoli paska mengakuisisi 75 persen saham PT. Alfa Retailindo (Alfa) dan
Sigmantara Prime Horizon sebesar Rp 674 miliar. Dengan demikian KPPU
memerintahkan untuk melepas seluruh saham kepemilikannya sebanyak 75 persen pada
PT Alfa Retailindo, Tbk kepada pihak yang tidak terafiliasi dengan PT. Carrefour
Indonesia selambat-lambatnya satu tahun setelah putusan berkekuatan tetap. Selain itu,
KPPU juga menghukum PT Carrefour Indonesia untuk membayar denda Rp 25 miliar
yang harus disetor ke kas Negara sebagai setoran pendapatan pelanggaran di bidang
Persaingan Usaha Perdagangan Sekretaris Jendral Satuan Kerja Komisi Pengawas
Persaingan Usaha.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KPPU: Carrefour Terbukti
Melakukan Monopoli",
https://money.kompas.com/read/2009/11/03/17533698/kppu.carrefour.terbukti.melak
ukan.monopoli.
20