Anda di halaman 1dari 7

METODE PENELITIAN BAB 7

DI SUSUN OLEH :

3A D4

KELOMPOK 5

FINA ARFIANA 46117035

SULFIAH 46117039

ANDREAS CAESARIO MANGEKA 46117043

D4 - AKUNTANSI MANAJERIAL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

BAB 7
METOD PENGUMPULAN DATA : PENGANTAR DAN WAWANCARA

Tujuan BAB:

1. Mengetahui perbedaan antara data primer dan sekunder serta sumbernya.


2. Mengetahui bahwa tiga metode pengumpulan data utama dalam penelitian survei adalah
wawancara, observasi terhadap orang-orang, dan kuisioner.
3. Mengatahui perbedaan antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari wawancara personal dan wawancara melalui
telepon.
5. Mampu menunjukan kemampuan anda dalam mewawancarai orang lain untuk
mengumpulkan data.

1. SUMBER DATA
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
a. Sumber data Primer
- Kelompok Fokus (focus groups) biasanya terdiri atas 8 hingga 10anggota dengan
seorang moderator yang memimpin diskusi selama kira-kira 2 jam mengenai
suatu topik, konsep atau produk tertentu. Kegiatan kelompok fokus bertujuan
memperoleh kesan, interpretasi, dan opini independen, saat anggota membahas
tentang peristiwa, konsep, produk, atau layanan.
- Panel merupakan sumber informasi utama untuk tujuan penelitian. Pada saat
kelompok focus bertemu untuk satu kali, panel (anggota) bertemu lebih dari satu
kali. Panel yang digunakan dalam penelitian pemasaran meliputi National
Purchase Diary, National Family Opinion, dan Consumer Mail Panel.
- Ukuran Umum atau yang disebut juga dengan ukuran jejak berasal dari sumber
primer yang tidak melibatkan orang-orang. Contohnya adalah kerusakan jurnal-
jurnal di perpustakaan yang memberikan indikasi yang baik terakait kepopuleran
jurnal-jurnal tersebut, sering digunkana, atau keduanya.
b. Sumber Data Sekunder, diperlukan untuk penelitian bisnis. Data sekunder mengacu
pada informasi yang dikumpulkan oleh seseorang, selain penelitian yang dilakukan
terdapat beberapa sumber data sekunder, termasuk buku dan majalah, publikasi
pemerintahan mengenai indicator ekonomi, dan sensus, abstrak statistic, media, basis
data, laporan tahunan perusahaan, dan lainnya.

2. METODE PENGUMPULAN DATA


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,
siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari
mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data
diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan
sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek
list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan
lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan
wawancara:
a. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma
Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
- Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur
maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
- Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
- Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
b. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan
untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini
digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
- Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari
orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat
melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa,
kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
- Non participant Observation
Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses
yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga,
seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat
berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui
makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik
observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
c. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap
nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya
hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan
wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara
dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

3. WAWANCARA
a. Wawancara Terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa
yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah
membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan
berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta
instrumen-instrumen lain.
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik, namun hanya
memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.
c. Tujuan Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tidak Terstruktur
Tujuan utama wawancara tidak berstruktur adalah untuk menyelidiki dan menggali
beberapa faktor pada situasi yang mungkin menjadi pusat dari bidang permasalahan
yang luas. Selama proses ini, mungkin terbukti bahwa masalah, seperti yang
diidentifikasi dari klien, tidak lain adalah gejala dari persoalan yang serius dan sulit.
Melakukan wawancara tidak terstruktur terhadap banyak orang dapat menghasilkan
identifikasi beberapa faktor penting dalam situasi tersebut. Hal ini kemudian akan
ditindaklanjuti lebih jauh selama wawancara terstruktur untuk mendapatkan informasi
yang lebih mendalam. Dalam penelitian terapan, teori tentatif / teori sementara dari
faktor yang berkontribusi pada masalah sering kali dikonseptualisasikan berdasarkan
informasi yang diperolehnya dari wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur.
d. Wawancara Tatap Muka : Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan utama wawancara tatap muka atau langsung :
- Peneliti dapat menyesuaikan pertanyaan sesuai kebutuhan
- Mengklarifikasi keraguan
- Memastikan bahwa respons dipahami dengan tepat, dengan mengulangi
taumemprafrasakanpertanyaan
- Peneliti dapat melihat isyarat non verbal dari responden
Kekurangan utama wawancara tatap muka :
- Keterbatasan geografis yang menghalangi survey
- Banyak sumber daya yang diperlukan jika survei tersebut dilakukan
secara nasional atauinternasional
- Responden mungkin merasa tidak nyaman dengan anonimitas, jika mereka
berinterkasilangsung (tatap muka) dengan pewawancara
e. Wawancara Telepon : Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan utama wawancara telepon :
- Dapat berkomunikasi dengan beberapa orang yang berbeda (jika diperlukan di
seluruh negeriatau bahkan secara internasional) dalam periode waktu yang relatif
singkat
- Menghilangkan ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh beberapa dari
mereka ketikamenghadapi pewawancara
- Sebagian besar responden akan merasa lebih nyaman mengungkapkan informasi
pribadi melaluitelepon dibanding tatap muka
Kekurangan utama wawancara telepon :
- Responden dapat mengakhiri wawancara tanpa peringatan atau penjelasan,
dengan menutuptelepon
- Peneliti tidak dapat melihat responden untuk membaca komunikasi non verbal.

4. METODE PROYEKTIF
Metode proyektif yakni metode pengumpulan data dari suatu situasi, sebagai
jawaban dari rangsangan yang telah dipilih sedemikian rupa, alasannya yakni mempunyai
arti bagi subjek. Bukan apa yang dipikirkan oleh si pembuat percobaan, tetapi yang
diperkirakan mempunyai arti oleh responden yang menunjukkan jawabannya. Metode ini
didasarkan pada sifat insan untuk memperkirakan nilai-nilai, keingingan, kebutuhan
ataupun sikapnya ke dalam perilaku, ataupun objek di luar insan itu sendiri.
Beberapa  kelebihan pengumpulan data dengan memakai metode proyektif adalah:
a. Informasi lebih gampang didapat tanpa harus melalui percakapan, contohnya perihal
perasaan dan sikap subjek terhadap suatu hal.
b. Keterangan perihal perasaan, nilai, atau sikap seseorang yang tidak sanggup diperoleh
melalui metode lain, sanggup didapatkan melalui metode ini.
c. Keterangan-keterangan yang diperoleh dalam metode ini jauh lebih mendalam
dibandingkan melalui wawancara atau kuesioner, meskipun memakai pertanyaan
terbuka.
Kekurangan pengumpulan data dengan metode proyektif yakni kurang objektif,
alasannya yakni situasi yang ada tercipta jawaban adanya stimulus, sehingga sanggup
menunjukkan interpretasi yang berbeda dengan proyeksi yang diberikan oleh objek
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai