Anda di halaman 1dari 8

REKAPITULASI DISKUSI MATA KULIAH METODE PENELITIAN

KELOMPOK 2: A. Rini Y

Nur Ichsan Arifin

Inri Meiliska

SESI 1:

1. Nama Penanya : Hadija

Nim : 46117059

Pertanyaan :

Bagaimana bila saat penelitian kita menemukan data primer dan data sekunder tetapi

mengandung informasi yang berbeda data yang mana yang lebih baik dipilih peneliti?

Penyelesaian dari : Inri Meiliska

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudari Hadijah, seperti yang kita

ketahui data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui media perantara). Sedangkan data sekundar diperoleh dari perantara

yaitu pihak lain yang dinilai ada hubungannya dengan objek kita. Saat data keduanya

ternyata berbeda menurut kami yang perlu digunakan yaitu data primer karena

keasSlian datanya sudah pasti dan bisa berupa berupa opini subjek (orang) secara

individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau

kegiatan, dan hasil pengujian terhadap objek yang diteliti. Adapun jika peneliti

merasa masih membutuhkan data sekunder bisa saja melakukan pengumpulan data

ulang dan tetap memperhatikan siapa atau organisasi apa yg menjadi sumbernya agar

masalah sebelumnya tidak terluang kembali.

jadi sumber data baiknya dianalisis terlebih dahulu kemudian sesuaikan

dengan kebutuhan penelitian apakah sudah sesuai dangan apa yg anda cari atau

apakah masalah yg anda angkat sudah cukup terjawab dengan data tersebut
Tambahan dari : Dewi Marselinda

Menurut saya... Kita mesti mempertimbangkan beberapa aspek2 pendukung untuk

memilih data mana yg mesti kita ambil, karna dari primer/sekunder pasti ada

kekurangan dan kelebihannya masing2... Jadi yang harus kuat adalah data analisis kita

terhadap data tersebut.

2. Nama Penanya : Iis Mega Putri

Nim : 46117059

Pertanyaan :

seperti yang kita ketahui salah satu tempat untuk mengambil literatur yaitu internet.

Di internet terdapat salah satu website yaitu blogspot. tapi beberapa pihak tidak

menyarankan/tdk memperbolehkan kita untuk mengambil referensi dari blogspot

tersebut padahal terkadang materi yang ada di blogspot tersebut lengkap. Bagaimana

pendapat kelompok anda terkait hal tersebut?

Penyelesaian dari : A. Rini Y

Terima kasih untuk pertanyaannya, baik Kenapa beberapa orang menyarankan

untuk tidak mengambil dari blogspot dan lebih menyarankan berdasarkan jurnal

karena seperti yang kita ketahui Blogger adalah suatu media internet yang

menyediakan sebuah catatan pribadi yang bisa dilihat oleh semua pengguna internet

dan menjadi sebuah media untuk berbagi informasi dengan mudah dan gratis.

Sedangkan Jurnal penelitian adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian

yang telah dilakukan secara ilmiah. Pada dasarnya, sebagian besar jurnal penelitian

dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya tergantung dari metode yang dipakai

dalam pembuatan dan penyusunan laporan jurnal penelitian.

Artinya keakuratan data yang tersedia lebih jelas dan jurnal yang diterbitkan

pasti telah memenuhi kriteria sehingga bisa dijadikan referensi.


3. Nama Penanya : Yhuri Anggara

Nim : 46117062

Pertanyaan :

seperti kita ketahui di jaman globalisasi ini akses teknologi sangat

memadai,seperti akses internet. Banyak yang menyediakan karya ilmiahnya di web

dengan lengkap sehingga peneliti dengan mudah mendapatkan data dan ada juga yang

hanya menyalin keseluruhan datanya , pertanyaan saya apakah meniru karya ilmiah

seseorang dengan mengedit keseluruhan datanya, bisa di sebut plagiasi ?

Penyelesaian dari : Nur Ichsan Arifin

terima kasih atas pertanyaannya, jadi jika pertanyaannya apakah meniru karya

ilmiah seseorang dengan mengedit keseluruhan datanya apakah disebut plagiasi? baik,

sebelum saya menjawab saya ingin menjelaskan apa itu plagiasi, plagiasi atau

plagiarisme dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang yang menjiplak atau mengaku-

ngaku bahwa hasil karya ciptaan orang lain yang sudah ada merupakan miliknya.

Orang yang melakukan plagiarisme biasa disebut plagiator atau plagiaris. Dengan

demikian plagiarisme serupa dengan pencurian, pengambilan, atau pembajakan,

sehingga plagiator atau plagiaris biasa juga disebut pencuri.

Apa itu plagiarisme atau plagiarism? Plagiarisme dapat diartikan sebagai

kegiatan seseorang yang menjiplak atau mengaku-ngaku bahwa hasil karya ciptaan

orang lain yang sudah ada merupakan miliknya. Orang yang melakukan plagiarisme

biasa disebut plagiator atau plagiaris. Dengan demikian plagiarisme serupa dengan

pencurian, pengambilan, atau pembajakan, sehingga plagiator atau plagiaris biasa juga

disebut pencuri.
Ada beberapa klasifikasi untuk menganggap seseorang melakukan

plagiarisme. Klasifikasi tersebut bisa berdasarkan aspek yang dicuri (plagiarisme ide,

plagiarisme isi berupa data penelitian, plagiarisme kata, kalimat, paragraf, plagiarisme

total). Plagiarisme ide yaitu mengulang sebagian besar hasil penelitian orang lain.

Plagiarisme isi yaitu mengada-ada atau merekayasa data penelitian. Plagiarisme

kata, kalimat, paragraf yaitu mengubah sebagian kata, kalimat dan paragraf isi karya

tulis orang lain. Plagiarisme total yaitu benar-benar menjiplak hasil karya orang lain

tanpa ada perubahan sedikit pun. Klasifikasi berikutnya berdasarkan sengaja atau

tidaknya plagiarisme. Plagiarisme jenis ini biasanya terjadi karena seseorang tidak

mengetahui cara mengutip dan memarafarase dengan benar. Lalu ada kalasifikasi

berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat, paragraf yang dibajak (plagiarisme

ringan : <30%, plagiarisme sedang : 30-70%, plagiarisme berat atau total : >70%),

berdasarkan pada pola plagiarisme yaitu plagiarisme kata demi kata / word for word

plagiarizing dan plagiarisme mosaik. Plagiarisme kata demi kata adalah plagiarisme

yang dilakukan dengan menjiplak sebagian kecil kalimat atau paragraf bahkan seluruh

isi dengan menggunakan bahasa lain. Plagiarisme mosaik adalah penjiplakan tidak

dilakukan kata demi kata namun dilakukan secara selan-seling yaitu disisipkan

(sambung-menyambung kata, frase atau kalimat dari satu penulis dengan kata, frase

atau kalimat milik penulis lain). kesimpulannya jika orang tersebut menggunakan data

baru atau data hasil penelitiannya sendiri kami rasa itu tidak termasuk plagiasi,

apalagi kalau misalnya org tersebut mengutip dan memarafarase diluar data data yang

dicari nya saya rasa itu tidak termasuk.

Tanggapan Dari : Pipiani Mandodo

Menurut R. Masri Sareb Putra (2011: 13-14), terdapat 3 jenis plagiat, yaitu

Plagiat Langsung (Direct Plagiarism), Plagiat Tidak Jelas (Vague or Incorrect


Citation),dan Plagiat Mosaik (Mosaic Plagiarism). Kasus yang ditanyakan saudara

Yhuri termasuk ke dalam jenis yang ketiga, yaitu Plagiat Mosaik (Mosaic

Plagiarism)adalah pelaku mengutip suatu bagian karya tulis dengan mengubah

menurut kata-katanya sendiri. Dalam hal ini kredit si penulis tidak disebutkan

sehingga kutipan itu seperti karya tulisnya sendiri. Contoh: Tertarik dengan suatu

bagian dari tulisan dan ingin mengesankan itu adalah idenya. Agar tidak kentara,

beberapa kata pun diganti dan diakui sebagai idenya.

Tanggapan Dari : Devy Aisyah Ansar

Dikatakan sebagai plagiasi terhadap karya ilmiah seseorang apabila mengkutip

hasil karya ilmiah dari orang lain tanpa mencantumkan sumber dari kutipan teesebut.

Menurut saya, pengeditan dalam sebuah kutipan tetapi informasinya tetap sama

disebut dengan kutipan tidak langsung (kutipan disajikan dengan meringkas sumber

aslinya) dan apabila tetap tidak mencantumkan sumber, maka tetap disebut sebagai

tindakan plagiarisme. Senada dengan pendapat saya, Pasal 2 ayat [1] Permendiknas

17/2010 menyatakan salah satu bentuk plagiat dalam penulisan karya ilmiah adalah

"merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata

dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber

secara memadai". Selain itu menurut hukum, Jika karya ilmiah yang digunakan untuk

mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti hasil jiplakan, maka

gelarnya akan dicabut (Pasal 25 ayat [2] UU Sisdiknas). Tidak hanya dicabut

gelarnya, lulusan yang terbukti menjiplak karya ilmiah orang lain juga diancam

dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak

Rp200 juta (Pasal 70 UU Sisdiknas).


SESI 2

1. Nama Penanya : Vista Srimalini Y

Nim : 46117064

Pertanyaan :

Apakah peneliti sebaiknya selalu memperoleh informasi tentang aspek struktural dan

karakteristik pekerjaan dari mereka yang diwawancarai? Berikan alasannya dan

contoh!

Penyelesaian dari : A.Rini Y

ya, menurut kami seorang peneliti harus mengumpulkan informasi dari aspek

struktural dan karakteristik pekerjaannya karena hal ini berguna untuk lebih

memahami dan mendalami permasalahan yang sedang dihadapi sehingga hasilnya

akan memberikan hasil yang semakin baik. Contohnya, apabila peneliti ingin

mengetahui penyebab dari menurunnya tingkat penjualan pada suatu perusahaan

maka ia perlu untuk mengumpulkan berbagai informasi dari aspek struktural seperti

kebijakan-kebijakan manajemen dan filosofi perusahaan

2. Nama Penanya : Andreas Caesario Mangeka

Nim : 46117043

Pertanyaan :

Bagaimana pendapat anda bila dalam membuat suatu penelitian, peneliti hanya

menggukana data sekunder saja?

Penyelesaian dari : Inri Meiliska

Saudara Andreas saya coba jawab pertanyaannya yah, dalam penelitian

sumber data tentunya sangat diperlukan, data tersebut berupa data primer maupun

data sekunder. Penggunaan data keduanya tergantung terhadap kebutuhan peneliti dan

bagaimana masalah yg ingin dipecahkan oleh peneliti. Saat peneliti ternyata menilai
data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah

yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam

suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif

lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang

muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah

penelitian, maka bisa saja peneliti hanya menggunakan data sekunder tetapi alangkah

baiknya jika tetap ada data primer sehingga hasil penelitian tetap dipercaya dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Tambahan Dari : Sri Rahayu

Data sekunder (dalam bahasa yang sederhana dan lebih mudah dipahami ya

teman-teman) merupakan data yang sudah tercatat dalam buku atau pun suatu laporan

namun dapat juga merupakan hasil dari hasil labolatorium.

Sedangkan data primer merupakan data yang diambil dari sebuah penelitian

dengan menggunakan instrument yang dilakukan pada saat tertentu dan hasilnya pun

tidak dapat di generalisasikan hanya dapat menggambarkan keadaan pada saat itu

seperti kuesioner. Dari hasil bacaan saya menurut saya data sekunder atau data primer

yang ingin digunakan tergantung dari Penelitian yang mau Kita lakukan klo misalnya

butuh ki data kuesinor dalam Penelitian ta tentu saja data sekunder tdk cukup dalam

Hal ini . tapi kalau mau jki meneliti semacam Laporan Keuangan data sekundar saya

rasa sudah cukup tapi lebih baik lagi klo disandingkan dengan data primer.

3. Nama Penanya : Nur Khofifah

Nim : 46117068

Pertanyaan :
Bagaimana jika penelitian eksperimental, kadangkala penelitian ini tidak diterima

oleh masyarakat sehingga tidak memenuhi unsur acceptible, apakah penelitian ini

masih bisa dilakukan?

Penyelesaian dari : Nur Ichsan Arifin

Semua penelitian harus memenuhi ke empat unsur masalah penelitian yang

bisa diteliti termasuk acceptible, jika salah satu unsur tidak terpenuhi maka akan

menjadi hambatan untuk penelitiannya. Namun dalam studi eksperimental memang

seringkali bersinggungan dengan masalah etik, yang sulit diterima oleh masyarakat.

Karena itu sebelum penelitian kita membentuk sebuah kesepakatan yg disetujui

bersama antara si peneliti dengan subjek penelitian, sehingga dapat memudahkan

melakukan penelitian tersebut.

Tambahan dari : Nadia Salsadea

Jadi metode penelitian eksperimental merupakan suatu penelitian dengan

melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui atau pengaruh yang

timbul, sebagai akibat dari eksperimen tersebut. Penelitian ini identik dengan

percobaan atau trial.

Jika menurut peneliti penelitiannya mungkin akan susah diterima oleh

masyarakat, maka sebelum melalukan penelitian, peneliti bisa melakukan survey

bagaimana pendapat masyarakat mengenai penelitian yang dilakukan sehingga bisa

mengetahui pandangan masyarakat mengenai penelitian tersebut. Peneliti juga bisa

mengikutsertakan masyarakat dalam trial sebelum melakukan penelitian sehingga

mereka bisa paham maksud dan tujuan dari penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai