Ilmu yang mempelajari tentang dasar proses kinerja pada suatu arus listrik
dan medan magnet sering disebut sebagai Hukum Induksi Elektromagnetik
Faraday. Hukum Faraday ini pertama dikemukakan oleh ilmuwan yang
bernama Michael Faraday pada tahun 1831. Michael merupakan seorang
ilmuwan fisika yang berasal dari Negara Inggris.
Sebagaimana jumlah pada muatan listrik (Q) itu sama dengan hasil kali dari
kuat arus listrik (i) dan juga selang waktu (t),
Q=i×t
Pada massa zat yang dihasilkan selama elektrolisis (G) juga berbanding lurus
dari kuat arus listrik (i) dan juga selang waktu (t).
Muatan listrik (Q) yang dipakai pada elektrolisis berbanding lurus dengan
jumlah mol elektron yang terlibat dengan reaksi redoks (ne). Secara
eksperimen diperoleh bahwa 1 mol elektron mempunyai sebuah muatan listrik
sebesar 96.500 coulomb. Nilai muatan listrik elektron ini dinyatakan sebagai
konstanta Faraday (F). Jadi, hubungan tersebut bisa dirumuskan sebagai
berikut.
Q = ne × F
Hukum Faraday II
“Massa zat yang dihasilkan oleh suatu elektrode selama elektrolisis (G) akan
berbanding lurus dengan massa ekivalen zat yang digunakan (Mek).”
Massa ekivalen zat merupakan massa zat yang jumlah mol setara
secara stoikiometri pada 1 mol elektron. Massa ekivalen dalam suatu unsur
sama dengan massa atom relatif (Ar) dari unsur tersebut dibagi menggunakan
perubahan bilangan oksidasi (biloks) yang dialami pada reaksi elektrolisis.
Oleh sebab itu, jika diberikan dengan jumlah muatan listrik yang sama, maka
perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan juga sama dengan
perbandingan massa ekivalennya pada masing-masing zat.
Pada sebuah proses elektrolisis, larutan tembaga (CuSo4) dialiri dengan arus
listrik sebesar 10 ampere selama waktu 965 detik. Jika berat ekuivalen logam
tembaga yaitu 63,5 dan berat ekuivalen gas oksigen yaitu 16, hitunglah
besaran massa tembaga yang diendapkan pada katoda tersebut!
Pembahasan:
Untuk menghitung suatu besaran massa logam yang dialiri listrik pada saat
elektrolisis, persamaan Hukum Faraday I yang dirumuskan yakni Q = i x t bisa
diuraikan menjadi m = e x i x t/96.500, dengan melibatkan sebuah massa zat
(m) yang dihasilkan pada satuan gram serta berat ekuivalen zat yang
bersangkutan (e).
Penyelesaian:
mtembaga = e x i x t / 96.500
= 31,25 x 0,1
= 3,125 gram
Maka, massa tembaga yang diendapkan pada katoda saat proses elektrolisis
berlangsung yaitu 3,125 gram.
Contoh Soal 2
Sejumlah arus bisa mengendapkan 1,56 gram perak dari suatu larutan
AgNO3. Jika arus yang sama dialirkan selama waktu yang sama juga pada
lelehan AlCl3, berapa gram aluminium yang bisa diendapkan? jawab (Ar Ag =
108; Al = 27)
Jawab:
Jadi, .