Anda di halaman 1dari 18

UJI EKSAK FISHER

KELOMPOK 5
DELLANI RAHMAWATI (06211740000016)
NANDA GITA APRILIA (06211740000019)
ARDIANSYAH SETYO PAMBUDI (06211740000058)
IQLIL INDRASYAH PUTRA (06211740000067)
PUTRI KUSUMA WARDANI (06211740000108)
TUJUAN
Uji ini untuk menentukan apakah ada perbedaan proporsi dalam hal karakteristik tertentu dari dua populasi yang diteliti.

ASUMSI
• Data terdiri dari A hasil pengamatan dari populasi 1 dan B hasil pengamatan dari populasi 2.
• Kedua sampel didapatkan secara acak dan saling independen
• Masing-masing hasil pengamatan dapat digolongkan ke dalam salah satu dari dua jenis atau karakteristik pengamatan
yang saling terpisah
PENDAHULUAN
Uji ini dilakukan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif dari dua sampel independen.
Hasil pengamatan disusun dalam sebuah tabel kontingensi 2 x 2 seperti berikut:
Tabel Kontingensi
dimana :
Sampel Dengan Karakteristik Tanpa Karakteristik Jumlah • Nilai A ≥ B dan a/A ≥ b/B
• Skala ukur nominal atau ordinal
1 a A-a A
• Data disusun dalam tabel kontingensi 2 x 2 dan
2 b B-b B
ukuran sampel n ≤ 20
Jumlah a+b A+B-a-b A+B
LANGKAH – LANGKAH UJI EKSAK FISHER
1. Menentukan Hipotesis
A. Dua Sisi
H0 : Proporsi subjek dengan karakteristik yang dikehendaki dalam kedua
populasi sama.
H1 : Proporsi subjek dengan karakteristik yang dikehendaki dalam kedua Dua Sisi Satu Sisi
populasi tidak sama.
H0 : P1 = P2 H0 : P1 ≤ P2
B. Satu Sisi
H1 : P1 ≠ P2 H1 : P1 > P2
H0 : Proporsi subjek dengan karakteristik yang dikehendaki dalam populasi 1
lebih kecil daripada atau sama dengan proporsi dalam populasi 2.
H1 : Proporsi subjek dengan karakteristik yang dikehendaki dalam populasi 1
lebih besar daripada proporsi dalam populasi 2.
2. Menentukan Tingkat Kesalahan
α = 0,05; 0,025; 0.01; 0,005
(Berdasarkan Tabel A.11)
3. Statistik Uji
b = banyaknya subjek dengan karakteristik yang dihendaki dalam populasi 2
4. Menentukan Daerah Penolakan
A. Dua Sisi
Tolak H0 pada 2 kali taraf nyatanya, jika b ≤ bilangan bulat dalam kolom yang tersedia.
Misal A=8, B=7, a=7, dan nilai b yang diamati adalah 1, maka tolak Hipotesis Nol pada taraf nyata
2(0,05)=0,1; 2(0,025)=0,05; dan 2(0,01)=0,02; tetapi tidak pada taraf nyata 2(0,005)=0,01
B. Satu Sisi
Tolak H0 pada taraf nyatanya, jika b ≤ bilangan bulat dalam kolom yang tersedia.
Misal A=16, B=8, a=14, dan nilai b yang diamati adalah 3. maka tolak Hipotesis Nol pada taraf nyata 0,05;
dan 0,025 tetapi tidak pada taraf nyata 0,01 dan 0,005.

5. Kesimpulan
Aproksimasi Bila Sampel Besar
𝑎 − 𝑏
𝐴 𝐵
𝑧=
𝑝 (1 − 𝑝) 1 𝐴 + 1 𝐵

Dimana
𝑝 = 𝑎+𝑏 / 𝐴+𝐵

*Seperti pada uji median


LANGKAH – LANGKAH UJI EKSAK FISHER
Langkah Uji Dua Sisi Satu Sisi

H0 : p1 = p2 H0 : p1 ≤ p2
Menentukan H0 dan H1
H1 : p1 ≠ p2 H1 : p1 > p2

Menentukan Tingkat Kesalahan α α

Menentukan Statistik Uji b b

Tolak H0 pada dua kali taraf nyata Tolak H0 pada taraf nyata yang
Menentukan Daerah Penolakan H0 yang terlihat pada bagian atas terlihat pada bagian atas kolom,
kolom, jika b ≤ bilangan bulat jika b ≤ bilangan bulat dalam kolom
dalam kolom yang tersedia yang tersedia

Membuat Kesimpulan Tolak atau gagal tolak H0 Tolak atau gagal tolak H0
CONTOH SOAL 3.10
HALAMAN 147
Almy menyelidiki hubungan antara daerah tempat tinggal kelompok dengan kelas sosial tertentu di kota-kota besar Amerika. Tabel
di bawah ini menunjukkan 14 kota besar yang diklasifikasikan menurut daerah tempat tinggal kelompok dengan kelas sosial
tertentu dan kesatuan pendapat diantara anggota anggota kelompok yang sama pada suatu referendum tentang pendidikan.
Kesatuan Kesatuan
Pola Lokasi Hunian Jumlah
Pendapat rendah Pendapat Tinggi
Terpisah – pisah 1 9 10
Kelompok 3 1 4
Jumlah 4 10 14

Berdasarkan tabel, apakah kita dapat menyimpulkan bahwa proporsi kota-kota dengan kesatuan pendapat yang tinggi diantara
anggota kelompok lebih tinggi dalam populasi kota-kota dengan kelompok kelas sosial yang saling terpisah disbanding populasi
kota-kota dengan kelompok kelas sosial yang mengumpul? Misalkan Misalkan α = 0,05.
PENYELESAIAN
Tabel yang ada dalam soal belum memenuhi syarat nilai A ≥ B dan a/A ≥ b/B. Maka harus ada yang ditukar dan menjadi
seperti berikut:
Kesatuan Kesatuan
Pola Lokasi Hunian Jumlah
Pendapat tinggi Pendapat rendah
Terpisah – pisah 9=a 1=A–a 10 = A
Kelompok 1=b 3=B–b 4=B
Jumlah 10 = a + b 4 = A + B – a -b 14 = A + B

• Hipotesis
H0 : P1 ≤ P2 H1 : P1 > P2
P1=Proporsi kesatuan pendapat tinggi di lokasi hunian terpisah-pisah
P2=Proporsi kesatuan pendapat tinggi di lokasi hunian kelompok.
• Tingkat Signifikansi
α = 0,05
• Statistik Uji
b=1
• Daerah Penolakan
Tolak H0 apabila b ≤ btabel
• Kesimpulan
Pada tabel A.11 dengan nilai A = 10, B = 4, a = 9, serta nilai α = 0,05 didapatkan nilai b tabel = 1,041. Karena b ≤ btabel,
maka tolak H0
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesatuan pendapat tinggi di lokasi hunian terpisah pisah lebih tinggi daripada kesatuan
pendapat tinggi di lokasi hunian kelompok
LATIHAN SOAL 3.17
HALAMAN 150

Dalam sebuah studi mengenai efek-efek teknik wawancara yang berbeda terhadap tekanan darah diastolik orang yang
diwawancarai. Dalam salah satu teknik wawancara (CARD), orang yang diwawancarai menjawab pertanyaan yang
diajukan melalui kartu-kartu. Teknik wawancara kedua (INT) dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dan
memberikan komentar yang tepat sementara pihak yang diwawancarai menjawab pertanyaan tersebut.

Dalam tabel berikut, kita dapat melihat klasifikasi yang diberikan terhadap subjek-subjek sehubungan dengan tekanan
darah diastolik rata-rata mereka selama wawancara berikut teknik wawancara yang diterapkan.
Tabel
Kecil dan tidak ada
Wawancara Cukup Besar Jumlah
perubahan
INT 6 0 6

CARD 1 5 6
Jumlah 7 5 12

Dalam tabel di atas, dapatkah kita menyimpulkan bahwa proporsi “Peningkatan yang bermakna” dalam populasi yang
diwakili oleh sampel INT lebih tinggi dibanding populasi yang diwakili oleh sampel CARD? Misalkan α = 0,05.
Tentukan pula harga P!
PENYELESAIAN
Tabel yang ada dalam soal sudah memenuhi syarat nilai A ≥ B dan a/A ≥ b/B seperti berikut

Wawancara Cukup Besar Kecil dan tidak ada perubahan Jumlah


INT 6=a 0=A–a 6=A
CARD 1=b 5=B–b 6=B
Jumlah 7=a+b 5=A+B–a-b 12 = A + B

• Hipotesis
H0 : P1 ≤ P2 H1 : P1 > P2
P1=Proporsi “peningkatan yang bermakna” dalam polulasi yang diwakili sampel INT
P2=Proporsi “peningkatan yang bermakna” dalam polulasi yang diwakili sampel CARD
• Tingkat Signifikansi
α = 0,05
• Statistik Uji
b=1
• Daerah Penolakan
Tolak H0 apabila b ≤ btabel
• Kesimpulan
Pada tabel A.11 dengan nilai A = 6, B = 6, a = 6, serta nilai α = 0,05 didapatkan nilai btabel= 2,030. Karena b ≤
btabel, maka tolak H0
Jadi, dapat disimpulkan bahwa proporsi “peningkatan yang bermakna” dalam populasi yang diwakili oleh sampel
INT lebih tinggi dibanding dalam populasi yang diwakili sampel CARD. Dengan nilai P = 2.030
LATIHAN SOAL 3.18
HALAMAN 151
Gill dan Murray melakukan suatu percobaan yang dirancang untuk menguji kemampuan membedakan nyanyian di antara burung
Vermivora pinus yang bersayap biru dan burung Vermivora chrysopetra yang bersayap emas, keduanya hidup dibagian tenggara
Michigan. Pada tabel di bawah ini memperlihatkan data tentang 22 ekor burung yang diklasifikasikan menurut species dan
kemampuan membedakan nyanyian.

Spesies Diskriminator Non Diskriminator Jumlah

Michigan sayap biru 4 6 10


Michigan sayap emas 3 9 12
Jumlah 7 15 22
Berdasarkan tabel, dapatkah kita menyimpulkan bahwa proporsi nondiskriminator diantara burung sayap emas lebih tinggi dari
burung sayap biru? Misalkan Misalkan α = 0,05. Tentukan pula harga P!
PENYELESAIAN
Tabel yang ada dalam soal belum memenuhi syarat nilai A ≥ B dan a/A ≥ b/B. Maka harus ada yang ditukar dan menjadi
seperti berikut:
Spesies Diskriminator Non Diskriminator Jumlah
Michigan sayap emas 9=a 3=A–a 12 = A
Michigan sayap biru 6=b 4=B–b 10 = B
Jumlah 15 = a + b 7=A+B–a-b 22 = A + B

• Hipotesis
H0 : P1 ≤ P2 H1 : P1 > P2
P1= Proporsi nondiskriminator diantara burung bersayap emas
P2= Proporsi nondiskriminator diantara burung bersayap biru
• Tingkat Signifikansi
α = 0,05
• Statistik Uji
b=6
• Daerah Penolakan
Tolak H0 apabila b ≤ btabel
• Kesimpulan
Pada tabel A.11 dengan nilai A = 12, B = 10, a = 9, serta nilai α = 0,05 didapatkan nilai btabel = 3,046. Karena b >
btabel, maka gagal tolak H0
Jadi, dapat disimpulkan bahwa proporsi nondiskriminator diantara burung sayap emas kurang atau sama dengan
burung sayap biru
Dengan nilai P = 3,046

Anda mungkin juga menyukai