Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANILISIS MATERI ESENSIAL

BILANGAN, HIMPUNAN, BENTUK ALJABAR,


PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU PEUBAH

KELOMPOK 1

Wiwin Indah L (200311858003)


Kurniansyah Ade I (200311858018)

MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SEKOLAH


I. PENDAHULUAN

Penerapan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2014-2015 serentak dilaksanakan pada
tahun 2014. Bagi sekolah–sekolah sasaran implementasi kurikulum 2013 yang sudah
dilaksanakan sejak tahun 2013 pasti sudah mulai memahami perubahan – perubahan materi pada
mata pelajaran matematika kelas VII. Kendala–kendala yang ditemui sudah diantisipasi,
bermacam strategi tentunya sudah digunakan untuk menyiasati materi pelajaran matematika
agar dapat tersampaikan kepada peserta didik pada waktu yang sudah direncanakan.

Dalam pembahasan kelompok kami kali ini, Keterkaitan implementasi pada kurikulum
2013 muatannya adalah sebagai berikut:

 Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah muara utama pencapaian semua mata pelajaran
pada satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu

 Kompetensi Inti (KI); merupakan pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu

 Kompetensi Dasar (KD); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada suatu
mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.

 Penguatan pendidikan karakter melalui kemampuan berliterasi diintegrasikan dalam proses


pembelajaran untuk mencapai kompetensi tersebut.

Pada kesempatan ini, kelompok kami akan mencoba berbagi pengalaman berkaitan
dengan implementasi kurikulum 2013 yang sudah dilaksanakan di sekolah.

II. MENGANALISIS MATERI ESENSIAL

A. MATERI MATEMATIKA KELAS VII

Pembahasan tentang materi mata pelajaran matematika akan kami mulai dengan
membandingkan materi matematika kelas VII yang diterima oleh peserta didik pada kurikulum
KTSP (2006) dan kurikulum 2013. Adapun materi nya adalah sebagai berikut :

MATERI MATEMATIKA KELAS VII


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum 2013*)
(KTSP)
1. Bilangan 1. Bilangan
2. Bentuk dan operasi Aljabar 2. Himpunan
3. Persamaan dan Pertidaksamaan Linier
3. Aljabar
Satu Variabel
4. Persamaan dan pertidaksamaan Linier
4. Aritmatika Sosial
Satu Variabel
5. Himpunan 5. Perbandingan dan Skala
6. Garis dan Sudut 6. Aritmetika Sosial
7. Segitiga dan segi empat 7. Garis dan Sudut
8. Segiempat dan segetiga
9. Statistika
*) sesuai dengan buku siswa Kurikulum 2013, edisi revisi 2017
Dari table diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

i) Materi pada kurikulum 2013 lebih banyak ( 9 materi) dibanding dengan materi pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( 7 materi )
ii) Ada 2 materi baru yang muncul di kelas VII pada kurikulum 2013, yaitu materi :
perbandingan dan Statistika

Yang menjadi bahasan kelompok kami adalah materi bilangan, himpunan, bentuk aljabar,
persamaan linear dan pertidaksamaan linear satu peubah.

B. CERMAT

Setelah membaca materi matematika pada kurikulum 2013 ini, kami harus mengetahui
bahwa ada beberapa materi esensial yang ditambahkan dalam mata pelajaran matematika
kurikulum 2013 dengan menjabarkan SKL, KI dan KD nya.
Standar Kompetensi Lulusan:
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
No Kompetensi Dasar Indikator Kesulitan siswa

1 A. Bilangan
3.1 Menjelaskan dan menentukan urutan 3.1.1 Menjelaskan urutan pada bilangan bulat dan Materi Bilangan merupakan dasar/pengantar dalam
pada bilangan bulat (positif dan negatif) pecahan. belajar. Karena siswa sudah mendapatkan materi
dan pecahan (biasa, campuran, desimal, 3.1.2 Menentukan urutan pada bilangan bulat dan tersebut dari tingkat dasar.
persen); pecahan Mulai dari bilangan bulat, bilangan pecahan (biasa,
3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi 3.2.1 Menjelaskan berbagai sifat operasi hitung yang campuran, desimal, persen).
hitung bilangan bulat dan pecahan melibatkan bilangan bulat dan pecahan
dengan memanfaatkan berbagai sifat 3.2.2 Menentukan operasi hitung bilangan bulat dan Tidak banyak siswa mengalami kesulitan dalam materi
operasi; pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat ini. Dari pengalaman, hanya ada beberapa siswa yang
No Kompetensi Dasar Indikator Kesulitan siswa

3.3 Menjelaskan dan menentukan operasi. kesulitan/lupa dalam menjumlahkan atau mengurangkan
representasi bilangan bulat besar sebagai 3.3.1 Menjelaskan dan menentukan representasi bilangan bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
bilangan berpangkat bulat positif; bulat besar sebagai bilangan berpangkat bulat
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan positif.
dengan urutan beberapa bilangan bulat 4.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan
dan pecahan (biasa, campuran, desimal, dengan urutan beberapa bilangan bulat dan pecahan
persen); (biasa, campuran, desimal, persen).
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.2.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan operasi hitung bilangan bulat dan dengan operasi hitung bilangan bilangan bulat dan
pecahan; dan bilangan pecahan
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.3.1 Menyelesaikan hasil operasi hitung bilangan bulat
dengan bilangan bulat besar sebagai dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan
bilangan berpangkat bulat positif. berbagai sifat operasi
B. Himpunan
3.4 Menjelaskan dan menyatakan himpunan, 3.4.1 Menyatakan masalah sehari-hari dalam bentuk Dalam materi himpunan kebanyakan siswa mengalami
himpunan bagian,himpunan semesta, himpunan dan mendata anggotanya; kesulitan pada sub materi yang menyatakan suatu
himpunan kosong, komplemen himpunan 3.4.2 Menyebutkan anggota dan bukan anggota himpunan.
menggunakan masalah kontekstual himpunan;
3.5 Menjelaskan dan melakukan operasi 3.4.3 Menyajikan himpunan dengan menyebutkan Menyatakan suatu himpunan dibagi menjadi 3 metode:
biner, pada himpunan menggunakan anggotanya
1. Metode deskripsi yaitu dengan menyebutkan
masalah konstekstual 3.4.4 Menyajikan himpunan dengan menuliskan sifat
syarat/sifat keanggotaannya.
4.4 Menyelesaikan masalah konstekstual yang dimilikinya
No Kompetensi Dasar Indikator Kesulitan siswa

yang berkaitan dengan himpunan, 3.4.5 Menyajikan himpunan dengan notasi pembentuk
himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan Contoh :
himpunan kosong, komplemen 3.4.6 Menyatakan himpunan kosong A adalah bilangan bulat kurang dari 5
himpunan, dan operasi pada himpunan 3.4.7 Menyatakan himpunan semesta dari suatu A ={bilangan bulat kurang dari 5}
untuk menyajikan masalah kontekstual himpunan
4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang 3.4.8 Menggambar diagram Venn dari suatu himpunan 2. Metode tabulasi yaitu mendaftar anggotanya
berkaitan dengan operasi biner pada 3.4.9 Membaca diagram Venn dari suatu himpunan Contoh:
himpunan 3.4.10 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan B adalah bilangan genap kurang dari 10
dengan diagram Venn B = {2,4,6,8}
3.4.11 Menyatakan kardinalitas dari suatu himpunan 3. Metode bersyarat (rule) yakni dengan notasi
3.5.1 Menyebutkan himpunan bagian dari suatu pembentuk himpunan
himpunan Contoh :
3.5.2 Menyatakan himpunan kuasa dari suatu himpunan P adalah bilangan cacah lebih dari 1 kurang dari 10
3.5.3 Menyatakan kesamaan dari suatu himpunan P = {x | 1 < x > 10, x € C}
3.5.4 Menyatakan irisan dari dua himpunan
3.5.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan Dan kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam
dengan irisan dua himpunan menyelesaikan himpunan dengan metode bersyarat
3.5.6 Menyatakan gabungan dari dua himpunan (rule)/notasi pembentuk himpunan.
3.5.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan Selain itu, siswa juga masih ada yang kebingungan
dengan gabungan dari dua himpunan dalam mendata anggota dalam bentuk diagram venn.
3.5.8 Menyatakan komplemen dari suatu himpunan
No Kompetensi Dasar Indikator Kesulitan siswa

3.5.9 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan


dengan komplemen dari suatu himpunan
3.5.10 Menyatakan selisih dari dua himpunan
4.4.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan selisih dari dua himpunan
4.4.2 Menyatakan sifat-sifat dari operasi himpunan
4.5.1 Penggunaan himpunan dalam masalah kontekstual
4.5.2 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan operasi himpunan
C. Bentuk Aljabar
3.6 Menjelaskan bentuk aljabar dan unsur- 3.6.1 Mengenal bentuk aljabar Materi Aljabar ini sangat esensial untuk diberikan
unsurnya menggunakan masalah 3.6.2 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk aljabar kepada peserta didik. Karena materi aljabar baik bentuk
kontekstual 3.7.1 Menyelesaikan operasi penjumlahan dan maupun operasinya harus sudah dikuasai oleh peserta
3.7 Menjelaskan dan melakukan operasi pada pengurangan bentuk aljabar didik ketika menerima materi persamaan dan
bentuk aljabar (penjumlahan, 3.7.2 Menyelesaikan operasi perkalian bentuk aljabar pertidaksamaaan linier satu variabel. Untuk pengertian
pengurangan, perkalian, dan pembagian) 3.7.3 Menyelesaikan operasi pembagian bentuk aljabar bentuk aljabar yang meliputi: variabel, koefisien,
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.6.1 Menyajikan permasalahan nyata dalam bentuk konstanta, suku sejenis dll bisa diajarkan dalam waktu
dengan bentuk aljabar aljabar setengah jam. Namun berkaitan dengan operasi
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan 4.6.2 Menyelesaikan bentuk aljabar dalam masalah nyata (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian)
dengan operasi pada bentuk aljabar 4.7.1 Menyelesaikan masalah kontesktual pada operasi bentuk aljabar, tidak cukup diajarkan dalam satu kali
bentuk aljabar pertemuan.
4.7.2 Menyelesaikan masalah nyata pada operasi bentuk
No Kompetensi Dasar Indikator Kesulitan siswa

aljabar

D. Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel


3.8 Menjelaskan persamaan dan 3.8.1 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan linear Sebelum lebih lanjut materi ini, siswa harus benar-benar
pertidaksamaan linear satu variabel dan satu variabel memahami konsep materi pada aljabar.
penyelesaiannya. 3.8.2 Menentukan nilai variabel dalam persamaan linear
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan satu variabel.
dengan persamaan dan pertidaksamaan 3.8.3 Menentukan nilai variabel dalam pertidaksamaan
linear satu variabel. linear satu variabel.
4.8.1 Mengubah masalah yang berkaitan dengan
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
menjadi model matematika.
4.8.2 Menyelesaikan masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel.
Penetapan Teknik Penilaian
Dalam memilih teknik penilaian mempertimbangkan ciri indikator, contoh:
o Apabila tuntutan indicator melakukan sesuatu, maka teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance).
o Apabila tuntutan indicator berkaitan dengan pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis.
o Apabila tuntutan indicator memuat unsur penyelidikan, maka teknik penilaiannya adalah proyek
C. PADAT

Padatnya materi matematika yang diberikan pada kelas VII di kurikulum 2013 juga harus
diperhatikan. Dalam waktu pelaksanaan yang relatif sama yaitu satu tahun pelajaran, ada
penambahan dua materi. Dengan demikian maka peserta didik dituntut untuk benar-benar bisa
memahami matari yang diberikan.

Banyak kendala yang dihadapi peserta didik dengan padatnya materi pemebelajaran pada
kurikulum 2013. Salah satunya tidak semua input peserta didik dapat disamakan dalam
memperoleh setiap materi yang diajarkan. Kendala lain adalah media pembelajaran, metode
pembelajaran dan juga sarana prasarana.

D. SIASAT (ALTERNATIF SOLUSI)

Mengingat padatnya materi yang harus disampaikan pada peserta didik kelas VII
kurikulum 2013, ada beberapa cara untuk mensiasati agar penyampaian materi selesai pada
waktu yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengalaman kami, cara – cara yang digunakan adalah
sebagai berikut:

1. Menyiapkan pembelajaran yang meliputi: media yang relevan, metode yang digunakan
harus lebih menarik, alat peraga LKS, lembar penilaian yang baik dan komplit.
2. Membuat suasana belajar menyenangkan dengan games, atau dengan belajar bersama
dengan teman sejawat sebagai tutornya.
3. Sumber tidak harus dari yang diberikan oleh guru, siswa boleh belajar dari segala
sumber.
4. Pembelajaran tidak berpusat pada guru saja, karena kurikulum 2013 lebih ditekankan
pembelajaran student center.

III. PENUTUP dan KESIMPULAN

Dengan padatnya materi yang diberikan kepada siswa kelas VII khususnya pada
kurikulum 2013. Guru tidak perlu khawatir dan tidak perlu dijadikan beban, karena dalam
penyajian materi sudah sangat runtut dan saling berkaitan. Sumber belajar siswa dapat
diperoleh darimana saja. Media pembelajaran siswa sangat banyak. Serta dalam
kurikulum 2013 ditekankan pembelajaran student center. Sehingga guru hanya perlu
memberikan suasana belajar yang nyaman serta mengarahkan dan memberikan petunjuk
pengggunaan media serta sumber belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Paket Matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017

2. Permendikbud no 68 tahun 2013 (Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah


Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah)
3. Modul matematika untuk SMP/MTS Kelas VII, Putra Nugraha, 2020

Anda mungkin juga menyukai