Anda di halaman 1dari 2

PEMANTAUAN STATUS GIZI BAYI DAN BALITA DENGAN KMS (KARTU MENUJU SEHAT) DI POSYANDU

LINGKUNGAN WAGINOPO

A. LATAR BELAKANG

Berbagai penelitian membuktikan lebih dari separuh kematian bayi dan balita disebabkan oleh
keadaan gizi yang jelek. Risiko meninggal dari anak yang bergizi buruk 13 kali lebih besar
dibandingkan anak yang normal. WHO memperkirakan bahwa 54% penyebab kematian bayi dan
balita didasari oleh keadaan gizi anak yang jelek.

Masalah kurang gizi merupakan akibat dari interaksi antara berbagai faktor, akan tetapi yang
paling utama adalah dua faktor yaitu konsumsi pangan dan infeksi, adanya ketidakseimbangan
antara konsumsi zat energi dan zat protein melalui makanan, baik dari segi kuantitatif dan
kualitatif. Dideritanya panyakit infeksi, yang umumnya infeksi saluran pernafasan dan infeksi
saluran pencernaan, maka keadaan kurang gizi akan bertambah parah. Namun sebaliknya
penyakit-penyakit tersebut dapat bertindak sebagai pemula terjadinya kurang gizi sebagai akibat
menurunnya nafsu makan, adanya gangguan penyerapan dalam saluran pencernaan serta
meningkatnya kebutuhan gizi akibat adanya penyakit.

Selain dari penyebab utama tersebut banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya
masalah kurang gizi yaitu ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, pola pengasuhan anak,
kondisi lingkungan atau penyediaan air bersih serta pelayanan kesehatan yang tidak memadai
serta faktor sosial budaya dan ekonomi seperti tingkat pendapatan keluarga, besar anggota
keluarga, pantangan atau tabu dalam hal makanan dan adat kebiasaan yang merugikan.

Prevalensi KEP pada balita yang dipantau melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG)
Posyandu dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat), yang dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan setiap tahun sekali menunjukkan penurunan yang cukup bermakna. 

Kartu Menuju Sehat (KMS) sudah digunakan di Indonesia sejak tahun 1970-an sebagai alat untuk
memantau tumbuh kembang anak, semenjak baru lahir hingga menginjak usia lima tahun. KMS
adalah catatan grafik pertumbuhan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis
kelamin. Dari situlah bisa diketahui status gizi pada bayi dan balita. KMS juga menyuguhkan
informasi kelengkapan imunisasi anak dan memantau pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6
bulan. Selain itu, dalam KMS terdapat tips dasar perawatan anak, seperti pemberian makanan
anak, dan perawatan anak apabila mengalami diare.

Setelah anak ditimbang beratnya, maka dokter atau tenaga medis akan memberikan titik sesuai
bulan waktu anak diperiksa. Kemudian akan ditentukan status gizi berdasarkan lokasi titik.
Dibawah garis merah menunjukkan anak mengalami kurang gizi sedang hingga berat. Jika anak
berada di zona ini maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika terletak di daerah dua pita
kuning (diatas garis merah), hal ini menunjukkan anak mengalami kurang gizi ringan. Jika dua
pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua diatas pita kuning menunjukkan anak memiliki
status gizi baik. Jika empat pita diatas warna hijau tua ( 2 pita warna hijau muda ditambah 2 pita
warna kuning) makan anak memiliki berat badan berlebih. Selain itu, juga perlu diperhatikan
perkembangan titik setiap bulan, apakah naik-turun, semakin menanjak, atau malah menurun.
B. PERMASALAHAN

Status gizi ditentukan oleh ketersediaan semua zat gizi dalam jumlah dan kombinasi yang
cukup serta waktu yang tepat. Dua hal yang penting adalah terpenuhi semua zat gizi yang
dibutuhkan tubuh dan faktor-faktor yang menentukan kebutuhan, penyerapan dan
penggunaan zat gizi tersebut.

Status gizi masyarakat merupakan salah satu indikator kemajuan program pembangunan
kesehatan. Gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat kesejahteraan dan
kesehatan manusia.

C. Perencanaaan
Untuk memantau status gizi pada bayi dan balita makan akan dilakukan pemantauan rutin
status gizi pada bayi dan balita dengan menggunakan KMS pada posyandu yang akan dilakukan
pada :
Tanggal : 20 Maret 2020
Waktu : 09.00-Selesai
Tempat : Desa Waginopo

D. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pemantauan status gizi dengan KMS telah berjalan dengan lancar pada:
Tanggal : 20 Maret 2020
Waktu : 09.00-Selesai
Tempat : Desa Waginopo
Peserta : Bayi dan Balita sebanyak 26 orang

E. Monitoring
Kegiatan posyandu di Desa Waginopo berjalan lancar dan kondusif. Dari hasil pemantauan
status gizi pasien dengan KMS didapatkan bayi dan balita dengan status gizi kurang.

Anda mungkin juga menyukai