Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

 Laporan Laba Rugi


Laporan ini mengklasifikasikan jumlah ke dalam beberapa kategori laba, meskipun
informasi laba per saham diperlukan untuk ditampilkan di laporan laba rugi awal bagi
perseroan, bagian ini mengabaikan informasi tersebut.
 Laporan Saldo Laba
Perusahaan biasanya mempertahankan laba neto yang diperoleh dalam bisnis atau
membagikannya kepada pemegang saham melalui pembayaran deviden.
 Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan yang ada di ilustrasi di bawah ini merupakan laporan posisi
keuangan yang diklasifikasikan. Laporan posisi keuangan menunjukkan utang pajak
property sebagai liabilitas jangka pendek karena merupakan kewajiban yang harus
dibayar dalam waktu satu tahun.

 Jurnal Penutup
Merupakan ayat jurnal yang disusun untuk mengosongkan ataupun memindahkan saldo
perkiraan sementara sehingga perusahaan dapat mengetahui laba/rugi bisnisnya dalam
satu periode.
Pada bab ini menunjukkan bahwa perusahaan harus memiliki sistem akuntansi yang
efektif agar tidak ada skandal akuntansi yang muncul seperti perusahaan di AS.
Pengendalian internal merupakan suatu sistem checks and balances yang digunakan
untuk mendeteksi kecurangan dan kesalahan. Beberapa perusahaan besar tidak pernah
mendokumentasikannya, meskipun sudah menerapkan sistem ini sedari lama. Pengendalian
internal membutuhkan proses yang mahal, tetapi dapat menunjukkan masalah yang telah lama
ada dalam cara perusahaan beroperasi.
IKHTISAR TUJUAN PEMBELAJARAN
 Paham akan terminologi akuntansi dasar
 Menjelaskan aturan pencatatan berganda (double-entry)
 Mengidentifikasi langkah-langkah dalam siklus akuntansi
 Mencatat transaksi di jurnal, memposting ke buku besar, dan menyusun neraca
 Menjelaskan alasan menyiapkan jurnal penyesuaian
 Menyusun laporan keuangan dari neraca saldo yang disesuaikan
 Menyusun jurnal penutup
AKUNTANSI BERBASIS KAS VERSUS AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
Beberapa perusahaan menerapkan akuntansi berbasis kas dan akuntansi berbasis akrual,
yang mana keduanya memiliki perbedaan yang cukup banyak. Akuntansi berbasis akrual
mengakui pendapatan saat pendapatan tersebut diperolah dan beban pada saat terjadinya, tanpa
memerhatikan waktu penerimaan atau pembayaran kas. Akuntansi basis kas yang ketat (strict
cash basis) hanya mencatat pendapatan secara tunai dan mencatat biaya pengeluaran hanya saat
mengeluarkan uang tunai. Kekurangan dari basis kas ini menyebabkan laporan keuangan yang
tidak sesuai dengan IFRS karena mengabaikan dua prinsip, yaitu prinsip pengakuan pendapatan
dan prinsip pengakuan beban. Beberapa ilustrasi yang ada mengenai perbedaan akuntasi basis
kas dan basis akrual dalam laporan keuangan:

Laporan Laba Rugi Basis Kas dan Basis Akrual


Laporan Posisi Keuangan Basis Kas dan Basis Akrual

Singkatnya begini, akuntansi berbasis kas menyalahi aturan konsep akrual yang
mendasari pelaporan keuangan. Basis kas yang dimodifikasi (modified cash basis) adalah
campuran basis kas dan basis akrual. Basis ini didasarkan pada basis kas yang kuat dengan
modifikasi yang memiliki dukungan substansial. Biasanya metode ini sering digunakan oleh
perusahaan jasa professional.

KONVENSI DARI BASIS KAS MENJADI BASIS AKRUAL


 Perhitungan Pendapatan Jasa
Dalam mengonversi jumlah kas yang diterima atas pendapatan jasa pada basis akrual,
kita harus mempertimbangkan perubahan piutang dan pendapatan jasa diterima di muka
pada tahun yang bersangkutan. Piutang awal tahun mencerminkan pendapatan pada tahun
sebelumnya yang ditagihkan tahun ini. Saldo akhir piutang menunjukkan pendapatan
yang diperoleh tahun berjalan yang belum ditagihkan. Oleh karena itu, untuk menghitung
pendapatan pada basis akrual, kita harus mengurangi saldo awal piutang usaha dan
menambahkan saldo akhir piutang usaha.
Hal ini juga berlaku juga dalam beberapa hal, saldo awal pendapatan jasa diterima di
muka mencerminkan penerimaan kas tahun sebelumnya. Saldo akhir pendapatan jasa
diterima di muka hasil penerimaan kas pada tahun berjalan akan diakui sebagai
pendapatan tahun depan. Kita dapat menghitung pendapatan pada basis akrual dengan
cara menambahkan saldo awal pendapatan diterima di muka dan mengurangi saldo akhir
pendapatan jasa diterima di muka.

Akhirnya, untuk mengonversi penerimaan kas menjadi menjadi pendapatan jasa pada
basis akrual, dibuat perhitungan seperti ilustrasi ini.

 Perhitungan Beban Operasi


Kita harus mempertimbangkan perubahan biaya dibayar di muka dan liabilitas yang
masih harus dibayar saat akan mengonversi kas yang dibayarkan untuk bebean operasi
selama setahun berjalan. Kita harus mengakui saldo awal biaya dibayar di muka sebagai
beban pada tahun yang bersangkutan. Oleh karena itu, kita menambahkan saldo awal
biaya dibayar di muka dengan kas yang dibayarkan untuk beban operasi.
Sebaliknya, saldo akhir biaya dibayar di muka hasil dari pembayaran kas yang dibuat
pada tahun berjalan untuk beban yang akan dilaporkan tahun depan. Kita mengurangkan
saldo akhir biaya dibayar di muka dari kas yang dibayarkan untuk beban tersebut.

Saldo awal liabilitas yang masih harus dibayar adalah hasil dari beban yang diakui tahun
sebelumnya yang membutuhkan pembayaran kas pada tahun berjalan. Saldo ini memiliki
hubungan dengan beban yang diakui pada tahun berjalan yang belum dibayar. Untuk
menghitung beban pada basis akrual, kita mengurangkan saldo awal liabilitas yang masih
harus dibayar dan menambahkan saldo akhir liabilitas yang masih harus dibayar dengan
kas yang dibayarkan untuk beban tersebut.

Untuk mengonversi kas yang dibayarkan untuk beban operasi ke beban operasi pada
basis akrual, kita memerlukan tahap seperti ini.
Dengan menggunakan pendekatan ini, konversi dari basis kas ke akrual, penyusutan atau
amortisasi merupakan beban tambahan untuk menghitung laba neto pada basis tersebut.

KELEMAHAN TEORETIS BASIS KAS


Saat ini perekonomian lebih banyak dijalankan oleh kredit daripada uang tunai.
Akuntansi berbasis akrual memberikan informasi mengenai semua aspek fenomena
kredit, investor, kreditor, dan pengambilan keputusan dengan melaporkan arus kas
tersebut dengan tingkat kepastian yang dapat diterima. Piutang dan utang merupakan
indikator dari arus kas masuk dan keluar masa depan. Kesimpulannya adalah akuntansi
berbasis akrual membantu memprediksi arus kas masa depan dengan melaporkan
transaksi dan peristiwa lainnya dengan konsekuensi.

Anda mungkin juga menyukai